Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

MK. LITERASI SPASIAL

PRODI S1 PENDIDIKAN
GEOGRAFI - FIS

UJIAN TENGAH SEMESTER

LITERASI SPASIAL

Nama: Ricky Albert Pribadi Manalu

Kelas : Geografi C

Mata Kuliah : Literasi Spasial

Dosen Pengampu : 1.M. Ridha S. Damanik M.Sc

2. M. Farouq Ghazali Matondang, S.Pd, M.Sc

Universitas Negeri Medan

Pendidikan Geografi S1

Bulan Maret 2021


1. Jelaskan konsep dasar literasi spasial dan mengapa perlu mempelajari literasi
spasial pada pendidikan geografi?
Jawaban :
 Literasi Baca dan tulis Membaca adalah kunci untuk mempelajari semua
pengetahuan, termasuk menemukan informasi dan instruksi harian yang
berdampak besar pada kehidupan. Membaca dan menulis adalah
keterampilan literasi yang paling awal dikenal dalam sejarah peradaban
Indonesia. Dengan mampu membaca dan menulis, seseorang dapat
menjalani kehidupan yang lebih baik dan menyelesaikan masalahnya sendiri.
Apalagi di era modern saat persaingan semakin ketat dan pergerakannya
semakin pesat. Kemampuan membaca yang baik tidak hanya terletak pada
membaca, tetapi juga dalam memahami isi teks yang sedang dibaca. Teks
yang dibaca tidak hanya kata-kata, tetapi juga simbol, angka atau grafik.
 Literasi Numerik atau komputasi Singkatnya, aritmatika dapat diartikan
sebagai kemampuan untuk menggunakan konsep bilangan dan operasi
aritmatika dalam kehidupan sehari-hari dan kemampuan untuk menafsirkan
besaran-besaran di sekitar kita. Sedangkan literasi aritmatika adalah
pengetahuan dan keterampilan menggunakan berbagai angka dan simbol
untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan menggunakan
interpretasi hasil analisis untuk memprediksi dan mengambil keputusan.
Fungsi ini juga mengacu pada apresiasi dan pemahaman informasi yang
direpresentasikan secara matematis (seperti grafik, bagan, dan tabel).
 Literasi sains dapat diartikan sebagai pengetahuan dan keterampilan
ilmiah, yang dapat mengidentifikasi masalah, memperoleh pengetahuan
baru, menjelaskan fenomena ilmiah dan menarik kesimpulan berdasarkan
fakta, memahami karakteristik sains, dan memahami bagaimana sains dan
teknologi membentuk alam, kecerdasan, dan pengetahuan. Lingkungan
budaya dan kemauan untuk berpartisipasi dan peduli dengan isu-isu yang
berhubungan dengan sains (OECD, 2016). Menurut National Research Council
(2012), himpunan kemampuan ilmiah yang diperlukan untuk literasi sains
mencerminkan pandangan bahwa sains adalah kumpulan praktik sosial dan
kognitif yang umum untuk semua sains, dan semua kemampuan didefinisikan
sebagai tindakan.
 Literasi Finansial atau pengetahuan keuangan. Pengetahuan keuangan
mengacu pada pengetahuan dan keterampilan yang memiliki pemahaman
tertentu tentang konsep, risiko dan keterampilan untuk membuat keputusan
yang efektif dalam konteks keuangan, sehingga meningkatkan status
keuangan individu dan masyarakat, dan berpartisipasi dalam kegiatan
masyarakat.
 Literasi Digital Paul Gilster mengemukakan dalam bukunya "Digital Literacy"
(1997) bahwa literasi digital diartikan sebagai kemampuan untuk memahami
dan menggunakan informasi dari berbagai sumber yang dapat diakses
melalui perangkat komputer, Bawden (Bawden, 2001) tentang literasi digital
yang berakar dalam pengetahuan komputer dan literasi informasi.
 Literasi budaya adalah kemampuan memahami dan memperlakukan budaya
Indonesia sebagai identitas bangsa. Sedangkan kewarganegaraan adalah
kemampuan untuk memahami hak dan kewajiban warga negara. Oleh karena
itu, budaya dan kewarganegaraan merupakan kemampuan individu dan
masyarakat untuk bertindak dalam lingkungan sosialnya sebagai bagian dari
budaya dan bangsa.
Sumber : https://dispusip.pekanbaru.go.id/konsep-dasar-literasi/

Dalam pendidikan Geografi, Literasi spasial membantu kita untuk memiliki


struktur berpikir: what, apa yang melatarbelakangi peristiwa; where, di mana
peristiwa itu terjadi; where, kapan peristiwa itu terjadi; why, mengapa peristiwa
itu bisa terjadi; how, bagaimana proses terjadinya peristiwa itu, dan; who, siapa
yang terlibat dalam peristiwa itu.
Sumber : https://www.qureta.com/post/membumikan-literasi-spasial-untuk-
pembangunan-berkelanjutan
2. Jelaskan perbedaan berpikir spasial dan bertindak spasial dalam sebuah per
masalahan keruangan dan berikan contoh nyata dalam berpikir dan bertinda
k spasial?

Jawaban :
Berpikir spasial adalah keterampilan dasar, dan setiap orang dapat
menggunakannya dalam situasi yang berbeda untuk memecahkan masalah dalam
berbagai situasi. Contoh nyata adalah orientasi arah yang terdiri dari 8 arah atau
lebih dasar, dan yang berperan dalam ruang adalah kemampuan seseorang untuk
memahami, mengolah dan berpikir dalam bentuk visual, dimana kemampuan ini
terkait dengan citra visual atau citra mental. Kemampuan spesial. .dimana instansi
ruang adalah praktek tata kota atau tata ruang, meliputi tata guna lahan, tata
kota, wilayah, transportasi dan tata lingkungan. Contoh nyata adalah
pembangunan saluran irigasi.

Sumber : https://m.medcom.id/rona/keluarga/zNPMvDVK-mengenal-kecerdasan
spasial-pada-anak https://g.co/kgs/8mjGbo
https://x2zkom3ctwgbm5pgxgdqswjlfq-mkzbd4dzakkw2-en-m-wikipedia
org.translate.goog/wiki/Spatial_planning
3. Jelaskan hukum yang mengatur tentang konsep spasial (keruangan) kawasan
hilir, kawasan hulu, kawasan pesisir, dan kawasan lautan?

Jawaban :

Mengenai Undang-Undang Pemerintah Daerah Nomor 22 Tahun 1999, peran daerah


akan sangat besar, termasuk perannya dalam pembangunan dan pengelolaan sektor
kelautan. Di era orde baru, selain sentralisasi sistem pemerintahan, pembangunan
maritim juga menjadi fokus penanganan prioritas. Penyelenggaraan otonomi
daerah diharapkan dapat mendorong pertumbuhan yang lebih merata di seluruh
daerah dan dapat meningkatkan peran masyarakat dalam pembangunan. Mengenai
penataan ruang wilayah nasional. UU No. 24/1992 tentang penataan ruang
mengaturnya. Dalam penjelasannya disebutkan bahwa wilayah Indonesia adalah
seluruh wilayah penataan ruang pesisir dan laut. Pasal 9 ayat (1) mengatur tentang
perlunya penataan ruang lautan, dalam pasal ini disebutkan bahwa selain ruang
darat, tata ruang Bupati juga mencakup ruang laut dan ruang udara sampai batas
tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Ketentuan dibuat
berdasarkan peraturan. . Selain itu, sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
pengaturan ruang laut dan udara eksternal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus diatur secara terpusat dengan undang-undang.

Sumber : https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publications/159880
-ID-pengelolaan-ruang-wilayah-pesisir-dan-
la.pdf&ved=2ahUKEwis5vj7sNnvAhVEILcAHaOCAEgQFjAAegQIAxAC&usg=AOvVaw3uM
WArM5dsZvGe61i268kx

4. Jelaskan konsep struktur spasial, dinamika spasial, interaksi spasial, dan


prinsip spasial dalam sebuah pembangunan yang berkelanjutan?

Jawab :

Memanfaatkan metode ruang untuk berkembang, yaitu memaksimalkan


potensi ruang yang bersangkutan dengan mengedepankan hubungan antara
manusia dengan lingkungan (alam).

Mengambil pendekatan berdasarkan karakteristik alam (kondisi geografis)


kawasan dan sosial budaya dan ekonomi masyarakat. Bertahanlah pada potensi-
kebutuhan yang ada yang dibutuhkan. Fenomena pembangunan ini bisa dikatakan
sebagai asas kemandirian daerah.

Literasi spasial membantu kita membentuk struktur berpikir: apa, apa yang
melatarbelakangi peristiwa tersebut? Di mana dan di mana terjadinya; di mana dan
kapan terjadinya; mengapa dan mengapa peristiwa ini terjadi; bagaimana dan
bagaimana kejadiannya; dan siapa dan siapa yang berpartisipasi dalam acara
tersebut. Dengan cara ini, kemampuan berpikir di luar angkasa membantu kita
mendeskripsikan berbagai fenomena alam di permukaan bumi.

Sumber : https://www.qureta.com/post/membumikan-literasi-spasial-untuk-
pembangunan-berkelanjutan#
5. Dalam perkembangannya Kota Medan menjadi magnet untuk daerah sekitarn
ya dan saling berhubungan dengan daerah sekitarnya yang saat ini disebut d
engan mebidangro. Pembangunan yang terjadi di Kota Medan sangatlah pesa
t dan tidak berimbang dengan daerah sekitarnya. Jelaskan faktor-faktor apa
saja yang menyebabkan perkembangan Kota Medan dan kurang berkembang
daerah sekitarnya dilihat dari aspek pola spasial keruangan?

Jawab :

Faktor-faktor penyebab daerah tertinggal di sekitar Kota Medan adalah:


Status demografi, status sosial ekonomi penduduk, dan peran pemerintah. Kota
Medan memiliki jumlah penduduk yang sangat besar sehingga berkembang sangat
pesat Tidak bisa disesuaikan dengan jumlah penduduk sekarang, jadi bisa dilihat
juga Dari segi ekonomi masyarakat Medan masih tergolong miskin. Kemiskinan
terjadi karena kemampuan orang yang terlibat dalam kegiatan ekonomi berbeda.
Sehingga sebagian orang tidak bisa berpartisipasi dalam proses pembangunan Atau
nikmati hasil pembangunan. Kemiskinan adalah masalah Dengan pengangguran,
keterbelakangan dan kesulitan.

Faktor pendorong perkembangan kota Medan adalah pertumbuhan ekonomi


yang pesat.Banyaknya pelayanan Kota Medan seperti pendidikan tinggi, pelayanan
kesehatan, dan adanya jaringan transportasi memudahkan masyarakat untuk keluar
masuk kota dan banyak tempat lainnya. mereka adalah kota-kota pendukung
Perkembangan gedung megah. Sementara itu, penyebab buruknya pembangunan di
sekitar Medan adalah karena kesulitan ekonomi di daerah tersebut dan kurangnya
layanan, sehingga warga yang ingin masuk ke daerah tersebut harus
memikirkannya, karena kekurangan tersebut. layanan akan membawa mereka
kesulitan.

Sumber : https://brainly.co.id/tugas/23180674#:~:text=jt%20orang
%20terbantu-,Faktor%20yang%20menyebabkan%20perkembangan%20suatu%20pusat
%20pemukiman%20menjadi%20kota%20besar,pendidikan%20tinggi%20dan
%20perawatan%20kesehatan

Anda mungkin juga menyukai