Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Mengidentifikasi berbagai contoh tentang strategi pembelajaran Dan Mengkaji dan


membahas Permendikbud No. 24 tahun 2016 tentang KI, KD K-13

Dosen Pengampu : Eni Yuniastuti, S,Pd., M.Sc


Mata Kuliah` : Strategi Pembelajaran Geografi
Kelas : Pendidikan Geografi C 2020

Nama Kelompok 3

Adelya Paramita Karo-karo 3203131018

Andra Alfaat K 3203131020

Novita E Sihombinga 3203331024

Nurul Hadinda 3201131019

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Mengidentifikasi berbagai
contoh tentang strategi pembelajaran Dan Mengkaji dan membahas Permendikbud No. 24
tahun 2016 tentang KI, KD K-13.”

Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak dosen


pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran Geografi yang sudah memberikan kepercayaan
kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini. Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah
ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat dimasa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Kami berharap makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya
bagi para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang
kurang berkenaan.

Medan, 6 September 2021

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1

1.3 Tujuan Masalah................................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN........................................................................................................................3

2.1 Pengertian strategi pembelajaran......................................................................................3

2.2 Contoh Strategi Pembelajaran..........................................................................................4

2.3 Strategi Pembelajaran Dalam Masa pandemi covid 19...................................................6

2.4 Penjelasan Isi Permendikbud No. 24 tahun 2016 tentang KI, KD K-13........................8

BAB III.....................................................................................................................................10

PENUTUP................................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10

3.2 Saran...............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak bisa terlepas dari penerapan
strategi pembelajaran. Karena strategi pembelajaran tersebut merupakan salah satu cara yang
digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Diharapkan penyampaian materi
pelajaran tersebut, dapat diserap dan dipahami oleh siswa, karena hal ini berdampak terhadap
tujuan yang hendak dicapai proses pembelajaran. Tujuan proses pembelajaran tersebut adalah
tercapainya hasil belajar yang diinginkan atau di atas standar minimum. Strategi
pembelajaran sangat berguna bagi guru maupun siswa pada proses pembelajaran.

Bagi guru, strategi pembelajaran ini dijadikan sebagai pedoman dan acuan bertindak
yang sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi siswa penggunaaan strategi
pembelajaran dapat mempermudah proses pembelajaran dan mempercepat memahami isi
pembelajaran, karena setiap strategi pembelajaran . Agar kegiatan belajar dan pembelajaran
berhasil mengantarkan siswa mencapai tujuan pelajaran yaitu hasil belajar siswa, Sudjana
menjelaskan hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran harus nampak dalam
bentuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh (komprehensif) yang terdiri atas unsur
kognitif, afektif, dan psikomotor secara terpadu pada diri siswa, ataukah hasil belajar yang
bersifat tunggal (single facts) dan terlepas satu sama lain, sehingga tidak membentuk satu
integritas pribadi.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa pengertian Dari Strategi Pembelajaran ?
 Apa Contoh Strategi Pembelajaran ?
 Apa Strategi Pembelajaran Pada Masa Covid 19 ini?
 Apa Isi Dari Permendikbud 24 tahun 2016 ?

1.3 Tujuan Masalah


 Untuk Mengetahui pengertian Dari Strategi Pembelajaran
 Untuk Mengetahui Contoh Strategi Pembelajaran

iv
 Untuk Mengetahui Strategi Pembelajaran Pada Masa Covid 19 ini
 Untuk Mengetahui Isi Dari Permendikbud 24 tahun 2016

v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian strategi pembelajaran


Sebelum membahas berbagai macam metode strategi pembelajaran yang dapat
digunakan untuk aktifitas belajar mengajar yang efektif dan efisien maka berikut ini
merupakan definisi atau pengertian strategi pembelajaran menurut para ahli yang perlu
diketahui.

1. Gerlach dan Ely (1990)


Strategi pembelajaran adalah beberapa cara yang digunakan untuk menyampaikan metode
pembelajaran dalam suatu lingkungan kegiatan pembelajaran tertentu.

2. Hilda Taba
Strategi pembelajaran yaitu urutan ataupun pola tingkah laku guru untuk bisa menampung
semua variabel-variabel pembelajaran dengan sadar serta sistematis.

3. Suparman (1997:157)
Strategi pembelajaran adalah perpaduan dari beberapa urutan kegiatan, cara untuk
mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, bahan, peralatan dan waktu yang
digunakan untuk proses pembelajaran dalam mencapai tujuan aktifitas pembelajaran yang
telah ditentukan.

Strategi pembelajaran dapat dipahami sebagai suatu cara, seperangkat cara, teknik
yang dilakukan dan ditempuh oleh seorang guru atau siswa dalam melakukan upaya
terjadinya suatu perubahan tingkah laku atau sikap.1 Strategi pembelajaran merupakan salah
satu cara yang digunakan guru dalam penyampaikan materi pelajaran. Proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru tidak bisa terlepas dari penerapan strategi pembelajaran. Karena
strategi pembelajaran tersebut merupakan salah satu cara yang digunakan guru dalam
menyampaikan materi pelajaran.

vi
Diharapkan penyampaian materi pelajaran tersebut, dapat diserap dan dipahami oleh
siswa, karena hal ini berdampak terhadap tujuan yang hendak dicapai proses pembelajaran.
Tujuan proses pembelajaran tersebut adalah tercapainya hasil belajar yang diinginkan atau di
atas standar minimum. Strategi pembelajaran sangat berguna bagi guru maupun siswa pada
proses pembelajaran.
Bagi guru, strategi pembelajaran ini dijadikan sebagai pedoman dan acuan bertindak
yang sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi siswa penggunaaan strategi
pembelajaran dapat mempermudah proses pembelajaran dan mempercepat memahami isi
pembelajaran, karena setiap strategi pembelajaran dirancang untuk mempermudah proses
pembelajaran. Diharapkan strategi pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2.2 Contoh Strategi Pembelajaran


1. Metode Ceramah
Yang merupakan penuturan materi di dalam bahan ajar dengan cara lisan yang dilakukan oleh
pengajar.
Kelebihannya :
 Adalah sebuah metode yang mudah dan murah.
 Dapat menyajikan materi pelajaran dengan luas dan lebih terperinci.
 Pengajar bisa mengontrol keadaan kelas dengan lebih mudah.
Kekurangannya :
 Materi yang diserap oleh para siswa hanya sebatas apa yang diajarkan guru di dalam
kelas saja.
 Tidak adanya peragaan secara khusus dari setiap materi yang disampaikan.
 Siswa juga lebih sering merasa bosan bila pengajar tidak mempunyai kemampuan
linguistik yang baik.
 Lebih sulit dalam mendeteksi tingkat kepahaman siswa.

2. Metode Demonstrasi
Adalah jenis metode yang menyajikan materi pelajaran pada siswa yang dicampur dengan
adanya penjelasan.
Kelebihannya :
 Siswa tidak akan miss understanding karena penjelasannya dibarengi dengan praktik.

vii
 Proses pembelajaran juga akan menjadi lebih menarik karena siswa tidak hanya
mendengarkan saja.
 Dengan proses mengamati, maka siswa bisa mengembangkan pola berpikirnya dalam
menghubungkan diantara teori dan juga praktik.
Kekurangannya :
 Membutuhkan persiapan yang lebih matang yang dilihat dari segi materi, peralatan
dan juga bahan dan tempat. Karena bila tidak, hal itu malah akan berdampak pada
kurang efektifnya proses pembelajaran tersebut.
 Hanya dapat dilakukan oleh para pengajar yang memiliki kemampuan dan juga
keterampilan secara khusus.

3. Metode Diskusi
Adalah jenis metode yang menghadapkan siswa dalam suatu permasalahan untuk mencari
solusi yang tepat.
Kelebihannya :
 Bisa merangsang para siswa untuk berpikir lebih kreatif.
 Dapat melatih para siswa dalam mengutarakan pendapatnya.
 Dapat melatih siswa dengan sikap menghargai pada setiap sudut pandang orang lain.
Kekurangannya :
 Kegiatan diskusi sering dikuasai hanya oleh orang-orang tertentu saja.
 Bisa mengaburkan kesimpulan di dalam suatu pelajaran, karena topiknya bisa lebih
meluas lagi.
 Sering muncul perbedaan pendapat yang berujung dengan emosi.
 Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mempelajari suatu pelajaran tertentu.

4. Metode Simulasi
Merupakan metode yang menyajikan situasi tiruan, yang dimaksudkan agar setiap siswa
memahami konsep dan juga materi yang disampaikan.
Kelebihannya :
 Dapat menjadi bekal para siswa dalam menghadapi sebuah situasi yang sebenarnya.
 Dapat mengembangkan sisi kreatif dari seorang siswa saat sedang melakukan proses
pembelajaran.
 Dapat memupuk keberanian serta rasa percaya diri.

viii
 Dapat meningkatkan rasa antusiasme siswa dalam hal belajar.
Kekurangannya :
 Adanya beberapa faktor psikologis para siswa misalnya rasa malu ketika sedang
melakukan simulasi tersebut.
 Sering digunakan sebagai alat hiburan semata, yang membuat esensi dalam
pembelajaran tersebut menjadi memudar.
Masih ada lagi metode lainnya yang bisa dilakukan oleh para siswa dalam strategi
pembelajaran. Misalnya metode tanya jawab, kerja kelompok, tugas dan juga resistasi. Semua
metode tersebut juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

2.3 Strategi Pembelajaran Dalam Masa pandemi covid 19


Penyebaran pandemi virus Corona (Covid-19) di Indonesia membuat banyak sekolah
menghentikan proses pembelajaran tatap muka. Sebagai gantinya, pembelajaran dilakukan
dengan pembelajaran jarak jauh atau remote learning. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Nadiem Makarim juga berupaya membangun kerjasama dengan berbagai pihak
yang fokus mengembangkan sistem pendidikan daring (dalam jaringan).
Penerapan pembelajaran daring ini menuntut kesiapan bagi kedua belah pihak, baik
itu dari penyedia layanan pendidikan atau dari peserta didik sendiri. Bagaimanapun juga,
pembelajaran secara daring dan jarak jauh membutuhkan bantuan teknologi yang mumpuni
dan dapat diakses dengan mudah.
Selain itu, para murid juga mesti siap beradaptasi dengan perubahan pembelajaran
yang diatur oleh sekolah. Remote learning dapat dipandang lebih bebas dan fleksibel diakses
dari rumah. Kemudian, bagaimana strategi agar pembelajaran daring dan jarak jauh dapat
dilakukan dengan efektif? Coba simak uraian di bawah ini.

1. Tetapkan manajemen waktu


Atur waktu belajar dengan teratur. Kerjakan dengan fokus tugas yang dibebankan
guru atau dosen. Hal ini lebih mudah dijalani jika pihak sekolah atau universitas memberikan
batasan jadwal akses daring kepada murid-muridnya. Hal ini akan berbeda jika penyedia
layanan pendidikan memberikan fleksibilitas penuh kepada pelajar. Para siswa mesti
mengatur sendiri jadwal belajar mereka.

ix
Bagi orang-orang yang belum terbiasa belajar mandiri, biasanya akan mengerjakan tugas-
tugas sekolah di menit-menit terakhir tenggat waktu yang ditetapkan. Oleh sebab itu,
membiasakan diri untuk belajar dan mengerjakan tugas di awal waktu adalah keterampilan
yang mesti ditanamkan kepada siswa yang melakukan remote learning.

2. Persiapkan teknologi yang dibutuhkan


Para murid harus mengetahui peralatan-peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk
melakukan pembelajaran jarak jauh. Tidak semua sekolah sudah menyediakan layanan
belajar daring yang memadai, oleh karenanya beberapa platform belajar daring dapat menjadi
alternatif. Demikian juga perkakas teknologi seperti komputer, gawai pintar, atau tablet
menjadi penting, dan terutama juga jaringan internet yang laik.

3. Belajarlah dengan serius


Kesalahan yang sering dilakukan siswa, sebagaimana dilansir dari Psychology
Today adalah tidak fokus ketika melakukan remote learning. Selama melakukan
pembelajaran di internet, terdapat banyak sekali distraksi yang mengganggu proses
pembelajaran. Godaan untuk menonton video, mengakses media sosial, hingga membaca-
baca konten berita secara impulsif seringkali dilakukan tanpa rencana sebelumnya.
Oleh sebab itu, penting bagi siswa untuk berusaha fokus dan konsisten selama waktu belajar
yang ditetapkan. Hindari segala macam distraksi yang berpotensi mengganggu proses belajar.
Jika memungkinkan, tetapkan ruang khusus untuk belajar dan menjauhkan diri dari gangguan
anggota keluarga yang lain.

4. Jaga komunikasi dengan pengajar dan teman kelas


Bagi yang belum terbiasa melakukan remote learning, ia harus menyesuaikan diri untuk
terus visible dan berkomunikasi tanggap dengan pengajar atau teman kelas lain. Jika
dibutuhkan, perlu juga diadakan grup khusus untuk membahas tugas yang dibebankan
pengajar. Kendati tidak harus dilakukan dengan tatap muka, komunikasi mesti terjalin dengan
baik untuk menghindari kesalah pahaman.
Gunakan momen-momen semacam ini untuk mengasah keterampilan komunikasi daring
yang dilakukan. Jika memang belum yakin dengan hasil tugas yang dikerjakan, segera
hubungi pengajar. Lakukan sesegera mungkin untuk menunjukkan komitmen bahwa kita
serius untuk belajar.

x
Kendati banyak siswa merasa kesulitan melakukan remote learning, jika sudah terbiasa,
hal ini malah memberi kebebasan dan fleksibilitas tersendiri, yang tidak ditemui pada
kegiatan belajar mengajar di ruang kelas. Di tengah penyebaran wabah Covid-19,
pembelajaran daring semacam ini justru dapat menjadi alternatif jitu sebagai ganti pertemuan
kelas atau pembelajaran tatap muka. (*)

2.4 Penjelasan Isi Permendikbud No. 24 tahun 2016 tentang KI, KD K-13

Berdasarkan Pasal 1 Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti


(KI) Dan Kompetensi Dasar (KD) Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar
Dan Pendidikan Menengah, dinyatakan bahwa

1) Kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah mencakup Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).

2) Kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. kerangka dasar kurikulum; dan b. struktur kurikulum.

3) Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI)


dilakukan dengan pendekatan pembelajaran tematik-terpadu, kecuali untuk mata pelajaran
Matematika dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) sebagai mata
pelajaran yang berdiri sendiri untuk kelas IV, V, dan VI.

4) Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah


(SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) dilakukan dengan
pendekatan pembelajaran sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Berdasarkan Pasal 2 Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti


(KI) Dan Kompetensi Dasar (KD) Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar
Dan Pendidikan Menengah, dinyatakan bahwa

1) Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat
kelas. 2) Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal

xi
yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan
pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.

3) Kompetensi inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. kompetensi inti sikap
spiritual; b. kompetensi inti sikap sosial; c. kompetensi inti pengetahuan; dan d. kompetensi
inti keterampilan.

4) Kompetensi dasar pada kurikulum 2013 berisi kemampuan dan materi pembelajaran
untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada
kompetensi inti.

5) Kompetensi inti dan kompetensi dasar digunakan sebagai dasar untuk perubahan
buku teks pelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

xii
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim juga berupaya membangun
kerjasama dengan berbagai pihak yang fokus mengembangkan sistem pendidikan
daring . Bagaimanapun juga, pembelajaran secara daring dan jarak jauh membutuhkan
bantuan teknologi yang mumpuni dan dapat diakses dengan mudah. Selain itu, para murid
juga mesti siap beradaptasi dengan perubahan pembelajaran yang diatur oleh sekolah.

Kerjakan dengan fokus tugas yang dibebankan guru atau dosen. Bagi orang-orang
yang belum terbiasa belajar mandiri, biasanya akan mengerjakan tugas-tugas sekolah di
menit-menit terakhir tenggat waktu yang ditetapkan. Oleh sebab itu, membiasakan diri untuk
belajar dan mengerjakan tugas di awal waktu adalah keterampilan yang mesti ditanamkan
kepada siswa yang melakukan remote learning.

Bagi yang belum terbiasa melakukan remote learning, ia harus menyesuaikan diri
untuk terus visible dan berkomunikasi tanggap dengan pengajar atau teman kelas lain. Jika
dibutuhkan, perlu juga diadakan grup khusus untuk membahas tugas yang dibebankan
pengajar. Gunakan momen-momen semacam ini untuk mengasah keterampilan komunikasi
daring yang dilakukan. Jika memang belum yakin dengan hasil tugas yang dikerjakan, segera
hubungi pengajar.

Kendati banyak siswa merasa kesulitan melakukan remote learning, jika sudah


terbiasa, hal ini malah memberi kebebasan dan fleksibilitas tersendiri, yang tidak ditemui
pada kegiatan belajar mengajar di ruang kelas.

3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan baru tentang
strategi pembelajaran. Hendaknya bagi seorang pendidik atau calon pendidik atau anak didik
memahami betul Mengidentifikasi berbagai contoh tentang strategi pembelajaran Dan
Mengkaji dan membahas Permendikbud No. 24 tahun 2016 tentang KI, KD K-13 agar
tujuan dari proses belajar mengajar dapat dengan mudah di capai dan membuahkan hasil
yang maksimal.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.uin-suska.ac.id/6047/2/BAB%20I.pdf
https://ainamulyana.blogspot.com/2016/07/download-permendikbud-no-24-tahun-2016.html
https://jagad.id/pengertian-strategi-pembelajaran-dan-contohnya/
https://www.smkn1magelang.sch.id/artikel/306-berikut-4-strategi-pembelajaran-daring-di-
masa-pandemi-covid-19
https://nurhibatullah.blogspot.com/2016/07/permendikbud-no-24-tahun-2016-tentang.html?
m=1

xiv

Anda mungkin juga menyukai