(Makalah ini disusun sebagai bahan diskusi mata kuliah Strategi Pembelajaran Kimia
Progam Studi Pendidikan Kimia semester 4 kelas C)
Disusun Oleh:
Kelompok 7
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat,
karunia, dan rida-Nya makalah yang berjudul ‘Strategi Pembelajaran Siswa’ ini dapat selesai
tepat pada waktunya. Salawat serta salam tidak lupa kita curahkan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk bahan diskusi mata kuliah
Strategi Pembelajaran Kimia.
Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT,
yang telah memberikan kesehatan kepada kami semua. Kepada ibu Luki Yunita, M.Pd.
selaku dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran Kimia yang telah membantu kami dalam
menyusun makalah ini. Orang tua kami tercinta yang telah memberikan doa dan semangat
yang luar biasa. Mahasiswa/i Pendidikan Kimia 4C yang telah berpartisipasi dan memberi
semangat kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini merupakan kajian bagi mahasiswa dengan program pembahasan Strategi
Pembelajaran Siswa. Dalam kajiannya mahasiswa di harapkan mampu memahami Strategi
Pembelajaran Siswa. Dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
sehingga masih perlu adanya penyempurnaan. Oleh karena itu, penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun jika ada materi dalam makalah ini yang
belum tepat.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB II : PEMBAHASAN
A. Definisi Strategi Pembelajaran Siswa ........................................... 4
B. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Siswa .................................. 4
C. Model Strategi Pembelajaran Siswa .............................................. 6
D. Tahapan Kegiatan Pembelajaran ................................................. 16
E. Integrasi Sistem Pembelajaran..................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
1. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh strategi yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran.
2. Kegiatan belajar mengajar akan lebih terkonsep jika menggunakan strategi
pembelajaran.
1
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penyusunan makalah ini membatasi
hanya mengenai strategi pembelajaran siswa.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini, antara lain:
E. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini, antara lain:
F. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penyusunan makalah ini, antara lain:
G. Metode Penulisan
Metode makalah yang dipilih adalah metode Pustaka. Metode Pustaka adalah
metode yang dilakukan dalam mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka
baik berupa alat seperti jurnal, buku, maupun informasi dari internet.
2
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari:
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
B. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Siswa
Belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai
akibat pengalaman. Terdapat tiga atribut belajar yaitu: proses, perubahan perilaku,
dan pengalaman.
1. Proses
Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berfikir dan merasakan.
Seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya aktif.
2. Perubahan perilaku
Seseorang yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik yang
berupa pengetahuan, keterampilan, atau penguasaan nilai-nilai (sikap). Perubahan
perilaku sebagai hasil belajar ialah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman
(interaksi dengan lingkungan), tempat proses mental dan emosional terjadi.
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dikelompokkan 3 ranah: Kognitif, afektif
dan psikomotor.
3. Pengalaman
Belajar adalah mengalami, dalam arti belajar belajar belajar terjadi di dalam
interaksi antara individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosial. Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang memicu
dan menantang siswa belajar.
6
f. Membiasakan anak untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
g. Melakukan penilaian secara objektif, yaitu menilai kemampuan yang
sebenarnya pada setiap siswa.
Agar penerapan strategi inkuiri dapat berhasil dengan baik, maka guru perlu
memahami beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan dalam merancang
pembelajaran inkuiri. Kreteria tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Siswa harus dihadapkan dengan masalah-masalah yang dirumuskan dalam
bentuk pertanyaan dan sumbernya bisa dari siswa sendiri maupun dari guru.
Pada tahap awal, masalah yang akan dipecahkan sebaiknya terstruktur, tidak
open-ended (ujung terbuka) dan jawabannya tidak biasa.
b. Siswa harus diberi keyakinan bahwa mereka dapat menyelesaikan
masalahnya. Dalam hal ini guru harus dapat menjadi fasilitator dan motivator
bagi siswa. Siswa mungkin akan merasa kesulitan dan berputus asa pada saat
mengalami hambatan jika tidak dibantu oleh guru.
c. Siswa harus memiliki informasi awal tentang masalah yang dihadapinya. Oleh
karena itu, guru harus berperan dalam memberikan informasi pendukung baik
dengan cara melibatkan siswa bekerja bersama guru atau diberikan saran
tentang sumber-sumber dan wujud informasi yang dibutuhkan dan dapat dicari
dan diperolehnya sendiri.
d. Siswa harus diberikan kesempatan melakukan sendiri dan mengevaluasi hasil
kegiatannya. Guru memonitor kegiatan siswa dan memberi bantuan jika siswa
betul-betul sudah tidak mampu memecahkan masalahnya.
e. Siswa diberikan waktu cukup untuk bekerja berdasarkan pendekatan baru
secara individual maupun berkelompok dan perlu diberikan contoh yang tepat
dan agar dapat membedakan contoh salah yang berkaitan dengan masalah.
a. Kunggulan
1) Melatih siswa dalam kelas multikultural yang saling menghargai dalam
perbedaan
2) Melatih siswa dalam bekerja secara team work, bertanggung jawab secara
individu dan kelompok
3) Melatih siswa untuk belajar mandiri, tidak selalu tergantung pada guru
b. Kelemahan
1) Memerlukan periode waktu yang lama untuk mengasilkan kemandirian
dan ketrampilan siswa dalam melakukan kerja berbasis team work
13
2) Siswa yang kurang mampu dalam belajar akan menjadi penghambat dalam
team work, karena mereka kurang mampu beradaptasi dengan teman yang
lain
3) Apabila guru tidak dapat membagi kelompok kooperatif secara heterogen,
maka hasil pembelajaran tidak akan berimbang antara kelompok satu
dengan yang lain.
15
1) Apabila guru tidak dapat menjadi fasilitator yang baik maka SPPKB tidak
akan menemukan hasil yang maksimal, mislanya guru tidak dapat
mengembangkan kemampuan bertanya, maka dialog yang terjadi akan
pasif, demikian juga apabila guru tidak dapat membimbing siswa untuk
saling menghargai dan terbuka, maka akan mengakibatkan suasana tidak
kondusif di dalam kelas, karena mereka akan saling olok-mengolok dan
lain sebagainya
2) Dominasi keterlibatan siswa dalam berdiskusi kemungkinan besar terjadi
17
Sebagai contoh, Anak yang mengetahui bagaimana konsep kesetimbangan kimia,
namun dia tidak trampil dalam melakukan praktikum kesetimbangan kima, maka
aspek afketifnya tidak akan berhasil ditemukan dalam pribadinya. Dengan demikian
pembelajaran Kimia adalah memodifikasi antara kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotor adalah menjadi hal yang tidak boleh diabaikan, meskipun materi-materi
yang lain juga tidak mengabaikan ketiga komponen ini, karena ketiga komponen
tersebut merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa selama mereka
mengikuti proses pembelajaran apapun.
1. Model pengintegrasian ke dalam paket kurikulum, karena hal ini terkait dengan
lembaga penyelenggara pendidikan.
2. Model penamaan disiplin ilmu yang menunjukkan hubungan antara disiplin ilmu
umum dan sains. Model ini menuntut setiap nama disiplin ilmu mencantumkan
kata Sains, seperti Fisika, Kimia, Matematika, Biologi, dan lain sebagainya sebagai
refleksi dari suatu integrasi keilmuan yang dilakukan.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari media pembelajaran mind map dan
multimedia terhadap peningkatan hasil belajar sedangkan terhadap sikap
kemandirian dan sikap kerja keras siswa tidak terdapat pengaruh yang signifikan.
18
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran berbasis masalah dan strategi
inkuiri dengan media pembelajaran mind map dan multimedia terhadap
terbentuknya sikap kemandirian, kerja keras dan peningkatan hasil belajar siswa.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa:
1. Strategi pembelajaran adalah suatu rencana cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus.
2. Konsep dasar strategi pembelajaran siswa yaitu Terdapat tiga atribut belajar yaitu:
proses, perubahan perilaku, dan pengalaman.
3. Model dalam Strategi Pembelajaran di bagi menjadi 7 bagian yaitu Model Strategi
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching And Learning), Model Strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Model Strategi Pembelajaran Inkuiri.
Model Strategi Pembelajaran Ekspositori, Model Strategi Pembelajaran Kooperatif,
Model Strategi Pembelajaran Afektif, Model Strategi Pembelajaran Peningkatan
Kemampuan Berpikir (SPPKB).
4. Macam-macam strategi pembelajaran siswa yaitu strategi pembelajaran
ekspositori, strategi pembelajaran berbasis masalah, strategi pembelajaran
kontekstual (contextual teachig learning), strategi pembelajaran inquiry,
strategi pembelajaran afektif, dan strategi pembelajaran kooperatif.
5. Tahapan kegiatan pembelajaran yaitu tahap prainstruksional, tahap instuksional,
dan tahap evaluasi dan tindak lanjut.
6. Integrasi dalam Sistem pembelajaran adalah sistem pembelajaran yang
mengintegrasikan semua sistem dan proses belajar mengajar dalam satu kerangka
lengkap, yang memungkinkan komponen yang ada di sekolah untuk bekerja
sebagai satu kesatuan dengan tujuan terpadu/terintegrasi.
B. Saran
Diharapkan dengan setelah membaca makalah ini pembaca dapat menambah
pengetahuan terutama dalam strategi pembelajaran siswa dan dapat di
implementasikan dalam pengajaran di insttusi pendidikan ataupun diluar institusi
pendidikan guna tercapainya suatu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien
bagi peserta didik.
20
DAFTAR PUSTAKA
Marni Aritonang, Suharta, Retno Dwi Suyanti. Integrasi Strategi Pembelajaran dan
Media Pembejalaran Untuk Membentuk Karakter dan Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Minyak Bumi. (Diakses pada 16 Mei
2021, Pukul 20:30 WIB)
Nunuk Suryani dan Leo Agung S. 2012. Strategi Belajar-Mengajar. Yogyakarta: Ombak.
Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Nurulmawati. 2010. Model Pembelajaran. Surabaya : Pustaka Pelajar.
Paturrohmah, dkk . 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media.
Slavin R. 1997. Cooperative Learning. Second Edition. Allyn & Bacon. A Simon &
Aschuster Company.
Tarigan, Henry Guntur. 1993. Strategi Pengajaran dan Pembelajaran. Bandung:
Angkasa.
21