Anda di halaman 1dari 21

STRATEGI BELAJAR

DOSEN PENGAMPU :

Fitria Hansyah Fatmasari, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH Kelompok 6:

Intan Nur Fitriana (225700018)

Hidayatul Afasah (225700006)

Pendidikan Vokasional Kesejahteraan Keluarga

Fakultas Teknik

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

TAHUN 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. 2


KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... 4
BAB 1 ............................................................................................................................................................ 5
Pendahuluan................................................................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................................ 5
1.3 Tujuan Masalah .................................................................................................................................... 5
BAB II .............................................................................................................................................................. 6
Pembahasan .................................................................................................................................................. 6
2.1. Makna Strategi Pembelajaran ............................................................................................................ 6
2.1.1 Pengertian Strategi Pembelajaran ................................................................................................ 6
2.1.2 Konsep Dasar Strategi Pembelajaran ........................................................................................... 7
2.1.3 Unsur – Unsur Pendukung Strategi Pembelajaran ...................................................................... 7
2.1.4 Istilah Terkait dalam Strategi Pembelajaran................................................................................. 9
2.2 JENIS – JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN...........................................................................................10
2.2.1 Strategi Pembelajaran Expositori (SPE) ......................................................................................11
2.2.2 Strategi Pembelajaran Penemuan ..............................................................................................11
2.2.3 Strategi Pembelajaran Penguasaan ............................................................................................13
2.2.4 Strategi Pembelajaran Inquiry ....................................................................................................13
2.2.5 Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah ...................................................................................15
2.2.6 Strategi Pembelajaran Kontekstual (contextual teaching learning) ...........................................16
2.2.7 Strategi Pembelajaran Afektif .....................................................................................................17
2.2.8 Strategi Pembelajaran Kooperatif ..............................................................................................17
2.2.9 Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir .........................................................18
BAB III ...........................................................................................................................................................20
Penutup........................................................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................................20
3.2 Saran ..................................................................................................................................................20
BAB IV...........................................................................................................................................................21

2
Daftar Pustaka .............................................................................................................................................21

3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi
Pembelajaran” dengan baik dan tepat waktu. Serta shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada
nabi Muhammad SAW.

Makalah ini penulis buat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran. Penulis berimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam
penyelesaian makalah ini. Terutama atas kerjasama tim dari para anggota.

Makalah ini disusun oleh penulis dengan berbagai kendala dan hambatan yang penulis
hadapi dalam proses pembuatan makalah ini. Maka penulis menyadari bahwa makalah ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca sekalian. Penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca. Terima kasih.

4
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Proses pembelajaran adalah suatu proses yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi
guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan pembelajaran (Rustaman, 2001:461). Dalam proses pembelajaran, guru dan
siswa merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Karena guru memegang
peranan yang sangat penting, diantaranya menyiapkan materi, menyampaikan materi, serta
bertanggung jawab dan mengatur semua kegiatan belajar mengajar dalam proses
pembelajaran. Seedangkan dengan adanya siswa akan membuat pembelajaran yang
interaktif antara guru peserta didik.

Proses pendidikan dapat terlaksana dengan sukses, didukung juga oleh strategi
pembelajaran yang digunakan oleh pendidik. Menurut Gerlach dan Ely (dalam Uno, 2011:
1) strategi pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode belajar
di lingkungan belajar tertentu. Strategi pembelajaran sangat erat kaitannya dengan metode
pembelajaran untuk peserta didik. Metode pembelajaran yang aktif dan efisien akan
memberikan pengalaman belajar yang baik bagi siswa dalam mencapai standar kompetensi
yang ada.

Strategi pembelajaran memiliki bermacam-macam jenis. Setiap strategi pembelajaran


memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sehingga tidak ada strategi yang
sempurna. Strategi pembelajaran dapat dikatakan baik jika dapat membantu mempermudah
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Ketepatan dalam memilih strategi pembelajaran
menjadi hal penting bagi pendidik. Pendidik diharapkan memiliki kompetensi dalam
memilih strategi yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
2. Apa saja konsep dasar dalam strategi pembelajaran?
3. Apa saja unsur pendukung dalam proses pembelajaran?
4. Apa saja jenis-jenis strategi pembelajaran?

1.3 Tujuan Masalah


1. Menjelaskan makna dari strategi pembelajaran menurut pandangan beberapa para ahli
2. Memaparkan konsep dasar yang terdapat dalam strategi pembelajaran
3. Menyebutkan dan menjelaskan unsur-unsur pendukung dalam strategi pembelajaran
4. Menyebutkan macam-macam jenis strategi pembelajaran dan menjelaskan kekurangan
dan kelebihan dari masing-masing strategi pembelajaran

5
BAB II
Pembahasan
2.1. Makna Strategi Pembelajaran
2.1.1 Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang memiliki arti sebuah usaha untuk
mencapai kemenangan dalam pertempuran. Sedangkan strategi pembelajaran menurut para
ahli yaitu:

1. Menurut Kemp strategi pembelajaran adalah kegiatan yang wajib dilakukan oleh
pendidik dan peserta didik dalam suatu kegiatan pembelajaran demi tercapainya
pembelajaran yang efektif dan efisien.
2. Menurut J. R David strategi pembelajaran adalah rencana rangkaian-rangkaian
kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3. Menurut Dick dan Carey strategi pembelajaran adalah kumpulan materi dan tahapan
pembelajaran yang digunakan bersama untuk memunculkan hasil belajar peserta
didik.
4. Menurut Moedjiono strategi pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari
komponen pembentuk sistem pembelajaran.
5. Menurut Poewardarminta strategi pembelajaran adalah menyampaikan pikiran atau
ide yang telah diolah melalui pembelajaran.
6. Menurut Kemp dalam Wina Senjaya strategi pembelajaran adalah kegiatan
pembelajaran yang harus dilakukan oleh pendidik dan peserta didik supaya tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Mengutip pemikiran dari J.R David, Wina Senjaya (2008), bahwa strategi pembelajaran
mengandung makna perencanaan. Artinya, strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual
mengenai keputusan-keputusan yang akan diambil dalam pelaksanaan pembelajaran.
Strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah
“a way in achieving something” (Wina Senjaya, 2008).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa:

6
1. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan dengan mengunakan metode dan
memanfaatkan berbagai sumber daya dalam suatu pembelajaran.
2. Strategi disusun untuk mencapai tujuan yang jelas yang dapat diukur
keberhasilannya.
3. Strategi pembelajaran adalah rencana yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengoptimalkan peserta didik dan mencapai tujuan.

2.1.2 Konsep Dasar Strategi Pembelajaran


Empat konsep dasar strategi pembelajaran menurut Mansur:

1. Mengidentifikasi dan menentukan perilaku kepribadian siswa yang diharapkan


sesuai dengan tuntutan dan perubahan zaman.
2. Untuk mencapai tujuan yang tepat, pertimbangkan dan pilih sistem pengajaran dan
pembelajaran terbaik.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik pembelajaran yang tepat dan
efektif yang digunakan sebagai pegangan pendidik.
4. Melakukan evaluasi kegiatan pembelajaran dengan menetapkan norma-norma dan
standar keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

2.1.3 Unsur – Unsur Pendukung Strategi Pembelajaran


Untuk melaksanakan suatu strategi, maka diperlukan seperangkat pengajaran tertentu yaitu:

1. Sumber belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu, baik benda, data, fakta, gagasan, orang, dan
sebagainya yang dapat mengarah pada proses belajar. Misalnya buku paket, modul,
LKS (lembar kerja siswa), realia, model, pasar, bank, museum, kebun binatang, dan
pasar (Prastowo, 2015).
2. Kemampuan guru dan siswa.
Kemampuan guru adalah kemampuan seorang dalam berperilaku melaksanakan
kewajiban dengan penuh tanggung jawab sebagai seorang pendidik yang profesional.
(Soejipo dan Kosasi 2009 : 37). Menurut E. Mulyasa kemampuan yang harus
dimiliki seorang guru mencakup empat aspek yaitu kemampuan pedagogik,
kepribadian, propesional dan sosial (E.Mulyasa 2008: 75).

7
Kemampuan siswa merupakan kesanggupan dan kemampuan seorang peserta didik
dalam menerima dan melaksanakan semua tahapan proses pembelajaran sesuai dan
kriteria.
3. Media pendidikan.
Menurut Latuheru sebagaimana dikutip oleh Arsyad bahwa media pendidikan adalah
semua alat bantu atau benda yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang
bertujuan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber, baik guru
maupupun yang lain kepada penerima atau siswa.
4. Materi pengajaran.
Materi Pengajaran pada hakekatnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Silabus yaitu perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan
selama kegiatan pembelajaran.
Secara umum dapat dikatakan bahwa bahan ajar (instructional materials) adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai siswa agar memenuhi
standar kompetensi yang ditentukan.
5. Organisasi.
Menurut Schein organisasi adalah suatu usaha untuk mengkoordinasi kegiatan
sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian
pekerjaan dan fungsinya melalui tanggung jawab.
6. Waktu tersedia
waktu tersedia atau ketersediaan waktu adalah sumber daya yang dimiliki seseorang
yang tidak dimiliki orang lain untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan,
kebiasaan, kecerdasan, dan sikap teratur dan untuk memperoleh perubahan perilaku
yang baru secara keseluruhan menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
7. Kondisi kelas.
Menurut Poerwadarminta 2005:849, “kondisi adalah keadaan sedangkan ruang
adalah celah antara dua baris kolom di antara empat pilar. Kelas adalah tempat
berlangsungnya pembelajaran di sekolah.
Menurut Ahmad (2008:15) “kelas merupakan taman belajar bagi siswa serta tempat
bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang secara fisik, intelektual maupun
emosional”
8. Lingkungan.
Menurut Sartain (seorang ahli psikologi Amerika) dalam buku M. Ngalim Purwanto
bahwa lingkungan meliputi segala keadaan di dunia ini yang dengan cara tertentu

8
mempengaruhi perilaku kita, pertumbuhan, perkembangan atau proses hidup kita
kecuali gen. Bahkan gen juga dapat dilihat untuk mempersiapkan lingkungan gen
lain.

2.1.4 Istilah Terkait dalam Strategi Pembelajaran


Terdapat beberapa istilah dalam pembelajaran yang memiliki kesamaan arti sehingga
sering kali orang merasa bingung membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah:

1. Model pembelajaran
Model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dibandingkan pendekatan,
strategi, metode atau prosedur. Model pembelajaran merupakan suatu perencanaan
yang digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran serta untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran seperti buku, computer, kurikulum,
dll.
Menurut Kardi dan Nur, terdapat empat ciri khusus model pembelajaran yang
membedakan dengan strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut yaitu:
a) Teori rasional logis yang disusun oleh para pencipta;
b) Landasan pemikiran mengenai tujuan pembelajaran yang hendak dicapai;
c) Tingkah laku pembelajaran diperlukan untuk mencapai keberhasilan model
pembelajaran;
d) Lingkaran belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran tercapai.
2. Pendekatan Pembelajaran
Menurut Gladene Robertson dan Hellmut Lang pendekatan pembelajaran dapat
dimaknai dua pengertian yaitu pendekatan pembelajaran sebagai dokumen tetap dan
sebagai bahan kajian yang terus berkembang. Artinya pendekatan pembelajaran
sebagai suatu kerangka umum dan serangkaian dokumen untuk dikembangkan
sebagai pendukung pencapaian kurikulum didalam praktek profesional guru.
Hal ini berguna untuk:
a) Mendukung guru dalam kelancaran proses pembelajaran;
b) Membantu guru menjabarkan kurikulum dalam praktik pembelajaran;
c) Sebagai panduan guru dalam menghadapi perubahan kurikulum;

9
d) Sebagai evaluasi bagi para penyusun kurikulum agar mendesain kurikulum
dan ppembelajaran yang terintegritas.
3. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran adalah salah satu unsur dalam strategi pembelajaran. Metode
pembelajaran menurut Djamarah, SB. (2006: 46) yaitu ”suatu cara yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan’. Dalam kegiatan belajar
mengajar, metode diperlukan oleh guru agar penggunaanya bervariasi sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan
strategi pembelajaran, antara lain:
a) Ceramah;
b) Demonstrasi;
c) Diskusi;
d) Simulasi;
e) Laboratorium;
f) Pengalaman lapangan;
g) Brainstorming;
h) Debat
i) Symposium
4. Teknik Pembelajaran
Metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Sehingnga
teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
menerapkan suatu metode secara khusus.
5. Taktik Pembelajaran
Taktik pembelajaran adalah gaya seseorang dalam menerapkan metode atau teknik
belajar tertentu yang bersifat individual.

2.2 JENIS – JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN


Dalam suatu proses belajar mengajar tidak lepas dari siswa dan guru serta apa yang
diajarkan. Supaya proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik, sebagai pengajar
tentunya tidak terlepas dari strategi dalam menyampaikan materi. Terdapat banyak jenis-
jenis pembelajaran sebagai bentuk strategi seorang guru dalam mengajarkan materi
pembelajaran.

10
Macam-macam strategi pembelajaran yang dapat diterapkan oleh pendidik antara lain:

2.2.1 Strategi Pembelajaran Expositori (SPE)


Menurut Sanjaya, strategi pembelajaran expositori merupakan strategi pembelajaran dari
guru kepada siswa yang menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal supaya
materi dikuasai secara maksimal. Dalam hal ini berarti seorang pendidik harus mampu
menyampaikan materi secara lisan dengan tujuan supaya siswa mampu menguasai materi
secara optimal.

Langkah-langkah penggunaan strategi pembelajaran expositori yaitu persiapan,


penyajian, menghubungkan, menyimpulkan atau menggeneralisasikan dan penerapan.
Strategi pendekatan secara ekspositori memiliki keunggulan dan kelemahan, antara lain:

• Keunggulan
a) Guru dapat mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran.
b) Dianggap sangat efektif apabila materi pembelajaran yang harus dikuasai
siswa cukup luas, sedangkan waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
Karena strategi ni pengajar berperan lebih aktif dalam pembelajaran
dibandingkan siswa.
c) Siswa dapat mendengar melalui penuturan mengenai materi pembelajaran
sertamelihat atau mengobservasi melalui pelaksanaan demonstrasi.
d) Strategi dapat digunakan untuk siswa dengan jumlah dan ukuran kelas yang
besar.
• Kelemahan
a) Strategi ini hanya dapat dilakukan terhadap siswa dengan kemampuan
mendengar dan menyimak secara baik.
b) Strategi ini tidak dapat melayani perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat,
bakat, serta perbedaan gaya belajar setiap individu.

2.2.2 Strategi Pembelajaran Penemuan


Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund Discovey adalah
suatu proses mental dimana siswa mampu mengasimilasi sesuatu atau konsep yang serupa.
Proses mental adalah “mengamati, mencerna, memahami, mengklasifikasikan, membuat
dugaan, menjelaskan, mengukur dan membuat kesimpulan.

11
Jadi pembelajaran penemuan adalah metode mengajar dengan mengatur pengajaran
sedemikian rupa dengan konsep pembelajaran yang ditemukan sendiri melalui proses mental
peserta didik tanpa melalui pemberitahuan. Dengan menggunakan teknik atau pendekatan
pembelajaran ini, seorang guru harus berusaha untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran, teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yaitu:

• Keunggulan
a) Mampu menjadikan siswa untuk lebih mengembangkan kesiapan dan
penguasaan keterampilan dalam proses kognitif.
b) Siswa mampu memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi atau
individual sehingga dapat tertanam kuat dalam jiwa siswa.
c) Dapat membangkitkan semangat siswa untuk belajar.
d) Mampu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berkembang dan
maju sesuai dengan kemampuan masing-masing.
e) Mampu mengarahkan cara belajar siswa sehingga memiliki motivasi yang
lebih kuat untuk giat belajar.
f) Membantu siswa untuk memperkuat dan meningkatkan kepercayaan diri
melalui proses penemuan diri.
g) Teknik ini berpusat pada siswa sehingga guru hanya sebagai mitra belajar dan
membantu saat dibutuhkan.
• Kelemahan
a) Pada teknik ini siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental serta
siswa berani dan mau mengenal lingkungannya dengan baik. Namun tidak
semua siswa memiliki keberanian yang cukup.
b) Jika kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil.
c) Tidak cocok untuk guru dan siswa yang terbiasa dengan perencanaan dan
pengajaran tradisional.
d) Ada yang berpendapat bahwa teknik ini terlalu mementingkan proses mental
secara pengertian saja namun kurang memperhatikan perkembangan dan
pembentukan sikap serta keterampilan bagi siswa.
e) Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir kreatif.

12
2.2.3 Strategi Pembelajaran Penguasaan
Strategi pembelajaran tuntas adalah strategi pembelajaran yang diindividualisasikan
dengan menggunakan pendekatan kelompok yang bertujuan untuk memotivasi peserta didik
mencapai penguasaan terhadap kompetensi tertentu. Strategi pembelajaran tuntas merupakan
salah satu prinsip utama dalam mendukung pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.
Dengan menggunakan strategi ini, seluruh warga sekolah harus mampu memahami dan
melaksanakannya. Teknik ini memiliki keunggulan dan kelemahan antara lain:

• Keunggulan
a) Strategi ini sejalan dengan pandangan psikologi belajar modern yang
berprinsip pada perbedaan individual, belajar kelompok.
b) Adanya kerjasama secara partisipatif dan persuatif yang baik antara pendidik
dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
c) Strategi ini berorietasi kepada peningkatan produktifitas hasil belajar.
d) Penilaian belajar siswa yang dilakukan mengandung unsur objektivitas yang
tinggi.
• Kelemahan
a) Perencanaan belajar tuntas lebih sulit karena harus dibuat jangka satu
semester, disamping penyusunan satuan-satuan pelajaran yang lengkap dan
menyeluruh.
b) Strategi tuntas melibatkan berbagai kegiatan yang menuntut macam-macam
kemampuan yang memadai.
c) Pendidik yang terbiasa dengan strategi lain akan sulit dan mengalami
hambatan jika menggunakan strategi tuntas.
d) Membutuhkan banyak fasilitas, perlengkapan, alat, dana dan waktu yang
cukup besar.
e) Menuntut para guru agar menguasai materi secara luas, menyeluruh dan lebih
lengkap.

2.2.4 Strategi Pembelajaran Inquiry


Strategi pembelajaran inquiry merupakan salah satu teknik yang digunakan oleh pendidik
untuk mengajar di depan kelas. Pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis dalam mencari
dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Dalam bahasa
Yunani disebut strategi heuristic yang memiliki arti “saya menemukan”. Karena dalam
penerapannya strategi ini berusaha membangkitkan rasa ingin tahu siswa yang didorong
melalui proses merumuskan pertanyaan, merumuskan masalah, mengamati, dan menerapkan
informasi baru. Sehingga rasa ingin tahu dan semangat bereksplorasi akan terus tumbuh dan
meningkat.

Strategi inquiry menakankan pada proses mencari dan menemukan. Para peserta didik
mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran sedangkan guru hanya bertugas sebagai

13
fasilitator dan pembimbing. Strategi pembelajaran inquiry memiliki keunggulan dan
kelemahan yaitu:

• Keunggulan
a) Strategi pembelajaran menekankan kepada pengembangan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik secara seimbang.
b) Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar
mereka.
c) Sesuai dengan perkembangan psikolohi belajar modern yang menganggap
belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku berkat adanya
pengalaman.
d) Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
Artinya dalam pembelajaran siswa yang memiliki kemampuan baik tidak akan
terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
• Kelemahan
a) Kegiatan dan keberhasilan siswa sulit terkontrol.
b) Sulit dalam perencanaan pembelajaran karena terbentuk dengan kebiasaan
siswa dalam belajar.
c) Dalam pengimplementasiannya memerlukan waktu yang lebih panjang,
sehingga akan sulit bagi pendidik dalam menyesuaikannya dengan waktu
yang tela ditentukan.

Strategi pendekatan inquiri dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan interversi guru terhadap
siswa yaitu:

1. Inkuiri Terbimbing
Pendekatan inkuiri terbimbing yaitu pendekatan inkuiri dimana guru membimbing
siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada
suatu diskusi. Pendekatan inkuiri terbimbing ini digunakan bagi siswa yang kurang
berpengalaman belajar denganpendekatan inkuiri. Pada pendekatan ini siswa akan
dihadapkan pada tugas-tugas yang relevan untuk diselesaikan baik melalui diskusi
kelompok maupun secara individual agar mampu menyelesaikan masalah dan
menarik suatu kesimpulan secara mandiri.

2. Inkuiri Bebas

Pada umumnya pendekatan ini digunakan bagi siswa yang telah berpengalaman
belajar dengan pendekatan inkuiri. Karena dalam pendekatan inkuiri bebas ini
menempatkan siswa seolah-olah bekerja seperti seorang ilmuwan. Siswa diberi
kebebasan menentukan permasalahan untuk diselidiki, menemukan dan
menyelesaikan masalah secara mandiri, ,erancang prosedur atau langkah-langkah
yang diperlukan.

14
• Kelemahan
a) Waktu yang diperlukan untuk menemukan sesuatu relatif lama sehingga
mlebihi waktu yang sudah ditetapkan dalam kurikulum.
b) Karena diberi kebebasan untuk menentukan sendiri permasalahan yang
diselidiki, ada kemungkinan topik yang dipilih oleh siswa diluar konteks
yang ada dalam kurikulum.
c) Ada kemungkinan setiap kelompok atau individual mempunyai topik
berbeda, sehingga guru akan membutuhkan waktu yang lama untuk
memeriksa hail yang diperoleh siswa.

3. Inkuiri Bebas yang Dimodifikasikan

Pendekatan ini merupakan kolaborasi atau modifikasi dari dua pendekatan inkuiri
sebelumnya, yaitu: pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan inkuiri bebas.
Meskipun begitu permasalahan yang akan dijadikan topik untuk diselidiki tetap
diberikan atau mempedomani acuan kurikulum yang telah ada. Dalam pendekatan
inkuiri jenis ini guru membatasi memberi bimbingan, agar siswa berupaya terlebih
dahulu secara mandiri, dengan harapan agar siswa dapat enemukan sendiri
penyelesaiannya.

2.2.5 Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Pendekatan pembelajaran berbasis masalah mengutamakan proses be;ajar dimana tugas


harus memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai keterampilan mengarahkan diri.
Guru dalam model pembelajaran berdasarkan masalah berperan sebagai penyaji masalahh,
penanya mengadakan dialog, membantu menemukan masalah dan pemberi fasilitas
penelitian.

• Ciri-ciri strategi pembelajaran berbasis masalah


a) Pembelajaran pertanyaan atau masalah
b) Berfokus pada keterkaitan antardisiplin
c) Penyelidikan
d) Menghasilkan produk/karya memamerkannya.
• Tujuan strategi pembeajaran berbasis masalah
a) Membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada peserta
didik.
b) Membantu peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan
masalah, dan keterampilan intelektual.
c) Belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam
pengalaman nyata atau mandiri.
d) Menjadi elajar yang otonom dan mandiri.
• Tahapan - tahapan pembelajaran berbasis masalah

15
1. orientasi peserta kepada masalah
2. mengorganisasi peserta didik untuk belajar
3. membimbing penyelidikan individual dan kelompok
4. mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5. mengnalisis dan menyevaluasi proses pemecahan masalah

2.2.6 Strategi Pembelajaran Kontekstual (contextual teaching learning)

Pembelajaran kontekstual (contextual tachig learning) atau biasa disingkat CTL adalah
suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran
dengan dunia kehidupan nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan
menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran ini
tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik dengan menyediakan
berbagai sarana dan sumber belajar yang memadai.

• Prinsip-prinsip dalam kontekstual menurut suprijono (2011)


1) Saling ketergantungan, artinya prinsip ketergantungan merumuskan bahwa
kehidupan ini merupakan suatu sistem.
2) Diferensiasi, yakni merujuk pada entitas-entitas yang beraneka ragam dari realitas
kehidupan di sekitar siswa. Keanekaragaman mendorong berpikir kritis siswa untuk
menemukan hubungan diantara entitas-entitas yang beraneka ragam itu.
3) Pengaturan diri, artinya prinsip ini mendorong pentingnya siswa mengeluarkan
seluruh potensi yang dimilikinya.
• Sumiati dan Asra (2009) menjelaskan secara rinci prinsip pembelajaran kontekstual:
1) Menekankan pada pemecahan masalah
2) Mengenal kegiatan mengajar terjadi pada berbagai kontes seperti rumah,
masyarakat, dan tempat kerja
3) Mengajar siswa untu memantau dan mengarahkan belajarnya sehingga pembelajar
yang aktif dan terkendali
4) Menekankan pembelajaran dalam konteks kehidupan siswa.
5) Mendorong siswa belajar satu dengan lainnya dan belajar bersama-sama.
6) Menggunakan penilaian otentik.
• Langkah-langkah yang haru ditempuh dalam CTL :
1) Kembangkan pemikiran bahwa anak-anak akan belajar lebih bermakna dengan cara
bekerja sendiri, dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
2) Laksanakan sejauh ungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
3) Kembangkan sifat inin tahu siswa dengan bertanya.
4) Ciptakan masyarakat belajar
5) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
6) Lakukan refleksi di akhir pertemuan.
7) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

16
2.2.7 Strategi Pembelajaran Afektif
Strategi pembelajaran afektif adalah strategi yang bukan hanya bertujuan untuk mencapai
dimensi yang lainnya. Yaitu sikap da keterampilan afektif berhubungan dengan volume yang
sulit diukir karena menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam. Kemampuan
sikap afektif berhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berupa tanggung jawab, kerja
sama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat orang lain dan
kemampuan mengendalikan diri.

Terbentuknya sebuah sikap pada diri seseorang tidaklah secara tiba-tiba, tetapi melewati
proses yang terkadang cukup lama. Proses ini biasanya dilakukan lewat pembiasaan dan
modeling.

a) Pola pembiasaan
Dalam proses pembelajaran di sekolah, baik disadari maupun tidak, guru dapat
menanamkan sikap tertentu kepada siswa melalui proses pembiasaan.
b) Pemodelan
Pembelajaran sikap dapat juga dilakukn melalui proses modeling yaitu pembentukan
sikap melalui prose asimilasi atau proses percontohan.

2.2.8 Strategi Pembelajaran Kooperatif


Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning merupakan istilah umum untuk
sekumpulan strategi pengajaran yang dirancang untuk mendidik kerja sama kelompok dan
interaksi antar siswa.

Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tujuan, diantaranya yang dikemukakan oleh


Majid (2013):

1. Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. ,odel kooperatif ini memiliki
keunggulan dalam membantu siswa un tuk memahami konsep-konsep yang sulit.
2. Agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar
belakang.
3. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai
pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau
pendapat, dan bekerja dalam kelompok.

Menurut linda lungren daam ibrahim, dkk. Dalam Majid (2013) ada beberapa manfaat
pembelajaran kooperatif bagi siswa dengan prestasi belajar yang rendah, yaitu:

1. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas


2. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
3. Memperbaiki sikap terhadap IPA dan sekolah
4. Memperbaiki kehadiran
5. Angka putus sekolah menjadi rendah

17
6. Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar
7. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil
8. Konflik antar pribadi berkurang
9. Sikap apatis berkurang
10. Pemahaman yang lebih mendalam
11. Meningkatkan motivasi lebih besar
12. Hasil belajar lebih tinggi
13. Retensi lebih lama, dan
14. eningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi.

Ibrahim dalam majid (2013) menyebutkan bebrapa ciri atau karakteristik pembelajaran
kooperatif diantaranya sebagai berikut:

1. Siswa belajar dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar


2. Kelompok dibentu dari siswa yang memiliki keterampilan tinggi, sedang dan rendah.
3. Apabila memungkinkan, anggota kellompok berasal dari ras, budaya, suku dan jenis
kelamin yang berbeda.
4. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.

Maghfiroh (2012) mengemukakan bahwa ada banyak keuntungan penggunaan


pembelajaran kooperatif.

1. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial


2. Memungkinkan para siswa saling belajar menganai sikap, keterampilan, informasi,
perilaku sosial, dan pandangan-pandangan.
3. Memudahan siswa melakukan penyesuaian sosial.
4. Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen.
5. Menghilangkan sifat memntingkan diri sendiri atau egois.

2.2.9 Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir


Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB) merupakan strategi
pembelajarn yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui
telaah fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang
diajukan.

Terdapat beberapa hal yang terkandung dalam pengertian di atas:

1. SPPKB adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan


berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai oleh SPPKB adalah bukan sekedar siswa
dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat
mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa secara
verbal.

18
2. Telaah fakta-fakta sosial atau pengalamn sosial merupakan dasar pengembangan
kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada
pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari atau berdasarkan
kemampuananak untuk mendeskripsikan hasil pengamatan mereka terhadap berbagai
fakta dan data yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari.
3. Sasaran akhir SPPKB adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah
sosial sesuai dengan taraf perkembangan anak

Tiga karakteristik utama SPPKB, yaitu:

1. Proses pembelajaran melalui SPPKB menekankan kepada proses kekuatan siswa


secara maksimal.
2. SPPKB dilaksanakan dalam situasi dialogis dan proses tanya jawab secara terus
menerus.
3. SPPKB menyandarkan akan dua masalah pokok, yaitu sisi proses dan hasil belajar.

19
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Strategi pembelajaran dikontrol lebih luas oleh pendidik, meskipun tidak melarang
peserta didik untuk ikut serta dalam pemilihan strategi pembelajaran. Pendidik harus mampu
memilih strategi pembelajaran yang sesuai demi tercapainya tujuan pembelajaran. Terdapat
bermacam-macam jenis strategi pembelajaran. Dari berbagai jenis strategi pembelajaran yang
ada, pendidik harus menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi
siswa yang bersangkutan. Karena masing-masing siswa memiliki karakter yang berbeda
sehingga seorang guru harus cerdas dalam menarik perhatian siswa selama proses belajar
mengajar berlangsung. Sehingga pembelajaran akan berlangsung sesuai dengan yang
diharapkan dan siswa mampu menyerap materi yang diajarkan.

3.2 Saran
Pendidik perlu menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan kondisi para peserta
didik. Penggunaan media dan metode pembelajaran yang tepat dapat menjadi salah satu cara
agar pembelajaran tidak terkesan kaku, monoton dan membosankan.

20
BAB IV
Daftar Pustaka
Andrianto, J., Helmi, N., Purwantono, & Indrawan, E. (2020). Pengaruh Kondisi Ruang Kelas
Terhadap Konsentrasi Belajar the Influence of Classroom Conditions on Learning
Concentration of Pdtm Students At Smk Negeri 5 Padang. Vokasi Mekanika, 2(4), 147–153.

Arifin, M. S. (2015). Pengembangan Materi Pembelajaran Makassar. Education Sience and


technology, 1(1), 1–12. http://ojs.unm.ac.id/index.php/JEST
Asrori, M. (2016). Pengertian, Tujuan Dan Ruang Lingkup Strategi Pembelajaran. Madrasah,
6(2), 26. https://doi.org/10.18860/jt.v6i2.3301
Daulay, M. (2014). Peran Organisasi Dakwah dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan.
Hikmah, VIII(1), 98–106.
Farias, R. L. S., Ramos, R. O., & da Silva, L. A. (2009). Numerical solutions for non-Markovian
stochastic equations of motion. In Computer Physics Communications (Vol. 180, Nomor 4).
https://doi.org/10.1016/j.cpc.2008.12.005
Haudi, (2021). Strategi Pembelajaran, Insan Cendekia Mandiri Publisher of educational books

Lefudin, (2017). Belajar & Pembelajaran, CV. Budi Utama


Muhammad. (2021). Lingkungan Pendidikan Perspektif Ki Hajar Dewantara. AR-RAHMAH
Jurnal Penelitian Pendidikan dan Sosial Keagamaan, 1(2), 63.
http://ejournal.pergunutanjabbarat.or.id/index.php/arrahmah/article/view/10
Sadiman, A. S. dk. (2009). Media Pendidikan. Al-Afkar : Jurnal Keislaman & Peradaban, V(1),
5.
Samsinar, S. (2019). Urgensi Learning Resources ( Sumber Belajar ). Jurnal Kependidikan, 13,
194–205.
Seknun, M. F. (2013). Strategi Pembelajaran. In Biosel: Biology Science and Education (Vol. 2,
Nomor 2, hal. 120). https://doi.org/10.33477/bs.v2i2.376
Sulistyaningrum, I. (2017). Layanan Penguasaan Konten Untuk Meningkatkan Manajemen
Waktu Belajar Dengan Teknik Live Modeling Pada Anggota Osis Sma N 1 Nalumsari
Jepara. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 9–33.

21

Anda mungkin juga menyukai