Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“ Mengindentifikasi Strategi Pembelajaran”


Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Perencanaan Pembelajaran

Disusun Oleh kelompok 9:


1. Medline Lumban Gaol NIM.1703011197
2. Selva Angraini NIM.1703011126
3. Rumaisyak NIM.1703011113

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Ratnawati, M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA
DHARMASRAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai pada waktunya. Shalawat beriring
salam semoga tercurah kepada suri tauladan umat Islam yakni Nabi Muhammad SAW. Semoga
kita kelak mendapat syafaat beliau di hari akhir. Bahasan kali ini mengupas mengenai“Strategi
Pembelajaran , Metode , Prinsip, dan Pendekataan Pembelajaran Strategi dan Pengorganisasian
Pengajaran”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Perencanaan
Pembelajaran.
Kami menyadari bahwa dengan keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan kami
dalam penyusunan makalah ini dirasakan masih jauh dari sempurna, maka untuk itu kami
menerima segala kritik dan saran dari pembaca yang bersifat Membangun demi perbaikan
penulisan makalah ini. Harapan kami mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi diri penulis
sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya.

Dharmasraya, 20 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

C. Tujuan Masalah ............................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2

A. Pengertian Strategi, metode, dan pendekatan Pembelajaran ………………………………..2


B. Jenis Jenis Strategi Pembelajaran ............................................................................................... 6
C. Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran ...................................................................... 7

D. Pinsip–Prinsip Pengunaan Strategi Pembelajaran dalam konteks Standar


prosesPendidikan .................................................................................................................................... 9

E. Strategi Pengorganisasian Pengajaran ....................................................................................... 12

F. Sumber Prinsip Pembelajaran ..................................................................................................... 13

BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 14

A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 14

B. Saran .............................................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer dan diartikan sebagai
cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan.
Seorang yang berperang dalam mengatur strategi, untuk memenangkan peperangan
sebelum melakukan tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang
dimilikinya baik dilihat dari kuantitas maupun kualitasnya. Setelah semuanya diketahui,
baru kemudian ia akan menyusun tindakannya yang harus dilakukan, baik tentang siasat
peperangan yang harus dilakukan, taktik dan teknik peperangan, maupun waktu yang
tepat untuk melakukan serangan. Dengan demikian dalam menyusun strategi perlu
memperhitungkan berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar.

Guru sebagai pengembang media pembelajaran harus mengetahui perbedaan


pendekatan-pendekatan dalam belajar agar dapat memilih strategi pembelajaran yang
tepat. Strategi pembelajaran harus dipilih untuk memotivasi para pembelajar,
memfasilitasi proses belajar, membentuk manusia seutuhnya, melayani perbedaan
individu, mengangkat belajar bermakna, mendorong terjadinya interaksi, dan
memfasilitasi belajar kontekstual. Tapi saat sekarang realitanya kita dapat melihat di
dalam proses pembelajaran itu sendiri guru masih belum bisa mengondisikan
pembelajarannya sesuai yang diharapkan oleh siswa maupun kurikulum yang dituntut.
Tidak hanya itu, kadangkala guru belum bisa memahami seperti apa pembelajaran siswa
itu sendiri.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Strategi pembelajaran?
2. Apa Jenis – Jenis Strategi Pembelajaran?
3. Apa itu Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran?
4. Prinsip – Prinsip Pengunaan Pembelajaran dalam Proses Pendidikan?
5. Strategi Pengorganisasian Pengajaran ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Bagaimana Mengidentifikasi Strategi Pembelajaran
2. Untuk mengetahui dan mengerti pemilihan strategi pembelajaran
3. Mengetahui bagaimana pertimbangan pemilihan strategi Pembelajaran
4. Mengetahui Srategi Pengorganisasian Pembelajaran Pengajaran

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi, metode, dan pendekatan Pembelajaran

Strategi pembelajaran berasal ddri Bahasa Latin yakni “Strategia” yang artinya seni
penggunaan rencana dalam meraih suatu tujuan. Pada mulanya, istilah itu sering digunakan dalam
dunia militer tetapi sekarang istilah ini sudah sering dipakai pada berbagai bidang termasuk
pembelajaran. Strategi pembelajaran didefinisikan dengan sebuah perencanaan yang mengandung
rangkaian kegiatn yang dibentuk dalam sebuah tindakan (rangkaian kegiatan) yang dirancang
untuk meraih tujuan pendidikan tertentu.

Antony (dalam Hidayat 2000: 1) menyatakan bahwa strategi adalah suatu teknik yang
digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Secara umum strategi diartikan suatu cara, teknik, taktik,
atau siasat yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan (Pringgowidagda 2002: 88). Dick dan Carey (1985) yang dikutip oleh Suparman
(1993:155) mengatakan bahwa suatu strategi pembelajaran menjelaskan komponen-komponen
umum dari suatu set bahan pembelajaran dan prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama
bahan-bahan tersebut untuk menghasilkan hasil belajar tertentu pada siswa. Dick dan Carey
menjelaskan lima komponen umum strategi pembelajaran, yaitu:

a) kegiatan prapembelajaran,

b) penyajian informasi,

c) partisipasi siswa,

d) tes, dan

e) tindak lanjut. Kelima ksomponen tersebut bukanlah satu-satunya rumusan strategi


pembelajaran.

Berkaitan dengan strategi ini, ada kesepakatan beberapa ahli. Mereka menyatakan bahwa
strategi pembelajaran berkenaan dengan pendekatan pengajaran dalam mengelola kegiatan
pembelajaran untuk menyampaikan materi atau isi pelajaran secara sistematik sehingga

2
kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa secara efektif dan efisien. Berdasarkan
pendapat ini, konsep strategi mencakupi empat pengertian sebagai berikut (Suparman 1993:156).
Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan guru dalam menyampaikan isi pelajaran
kepada siswa.

Istilah Metode berasal dari bahasa Yunani methodos ’jalan’, ’cara’. Karena itu, metode
diartikan cara melakukan sesuatu. Dalam dunia pembelajaran, metode diartikan ’cara untuk
mencapai tujuan’. Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara-cara menyeluruh (dari
awal sampai akhir) dengan urutan yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu untuk
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Jadi, metode merupakan cara melaksanakan pekerjaan,
sedangkan pendekatan bersifat filosofis, atau bersifat aksioma.
Dengan demikian, metode bersifat prosedural. Artinya, menggambarkan prosedur
bagaimana mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Karena itu, tepat bila dikatakan bahwa setiap
metode pembelajaran mencakup kegiatan-kegiatan sebagai bagian atau komponen metode itu.
Kegiatan-kegiatan sebagai bagian atau komponen metode itu bila digambarkan dalam bentuk
bagan akan tampak sebagai berikut.

Tahap Kegiatan

I. Persiapan Seleksi (pemilihan bahan ajar dengan


berpedoman kepada kurikulum.

Gradasi (penyusunan bahan, tujuan, dan seba-


gainya sehingga menjadi rencana pembelajaran
(RPP).

II. Pelaksanaan Presentasi awal (penyajian atau pengenalan


bahan kepada siswa)

Presentasi lanjut (pemantapan, latihan).

III. Penilaian Penilaian formatif (proses pembelajaran)

3
Adapun metode pengajaran juga terbagi atas dua bagian, yaitu metode umum dan metode khusus.

1.Metode Umum (Metode Umum Pembelajaran) Metode umum adalah metode yang digunakan
untuk semua bidang studi/mata pelajaran, milik bersama semua bidang studi. Contoh metode
umum ini antara lain:

a. metode ceramah, merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan tidak asing lagi dan
sudah lama dijalanka dalam sejarah pendidikan
b. metode tanya jawab, adalah cara penyampaian suatu pelajaran melalui interaksi dua arah
dari Guru kepada siswa atau dari siswa kepada Guru agar diperoleh jawaban kepastian
materi.
c. metode diskusi, adalah suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk
mengambil suatu kesimpulan.
d. metode ramu pendapat, adalah dibagi 2 kelompok yang bersebrangan ( pro dan kontrak )
siswa dilatih mengutarakan pendapat/pemikiranya dan bagaimana mempertahankan
pendapatnya dengan alasan – alasan yang logis dan dapat dipertanggung jawabkan.
e. metode demonstrasi, adalah metode mengajar dengan cara memperagakann barang,
kejadian, aturan , dan urutan melakukan sesuatu kegiatan, baik secara langsung maupun
melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi
yang sedang disajikan.
f. metode penemuan,
g. metode inkuiri,
h. metode pemberian tugas dan resitasi, dan
i. metode latihan.

2. Metode Khusus (Metode Khusus Pembelajaran Bidang Studi Tertentu) Metode khusus adalah
metode pembelajaran tiap-tiap bidang studi, misalnya metode khusus pengajaran bahasa. Metode
khusus ini tentu sangat ditentukan oleh corak bidang studi yang bersangkutan dan tujuan
pengajarannya. Bidang studi yang mirip tentu akan memiliki metode khusus yang mirip pula.
Metode khusus pembelajaran bahasa dapat dibagi atas dua bagian besar, yaitu:

a) metode pengajaran bahasa pertama (bahasa ibu), dan


b) metode pengajaran bahasa kedua atau bahasa asing.

4
Di antara kedua jenis metode pengajaran bahasa ini, metode pengajaran bahasa kedualah
yang lebih banyak ragamnya, lebih berkembang berkat pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa
kedua atau bahasa asing di seluruh dunia. Istilah bahasa kedua dalam hal ini mencakup pula bahasa
ketiga, keempat, dan seterusnya yang dipelajari oleh seseorang.

Metode pembelajaran, yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi pelajaran dan siswa
agar terjadi proses belajar secara efisien dan efektif. Media pembelajaran, yaitu peralatan dan
bahan pembelajaran yang digunakan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Waktu yang
digunakan oleh guru dan siswa dalam menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan demikian, strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
pengorganisasian materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan
dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan
kata lain, strategi pembelajaran adalah cara yang sistematik dalam mengkomunikasikan isi
pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Dan Pendekatan
Pembelajaran yaitu.

Pendekatan Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi Guru dan Siswa yang saling bertukar
informasi. Bila kita membicarakan pembelajaran, ada beberapa hal yang selalu disinggung, yaitu
1) prinsip, pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran. Pengertian untuk istilah-
istilah itu sering dikacaukan. Apalagi terhadap tiga istilah, yaitu pendekatan, metode, dan teknik
biasanya terkacaukan (lihat Syafii 1994:15; Badudu 1996:17). Istilah pendekatan sering
dikacaukan dengan metode, misalnya kita sering mendengar orang mengemukakan istilah
pendekatan komunikatif disamping istilah metode komunikatif. Sering pula pengertian metode
dikacaukan dengan teknik, misalnya kita sering mendengar orang menyebutkan istilah metode
diskusi disamping istilah teknik diskuasi.
Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran,tetapi
sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Agar kita dapat melaksanakan proses kegiatan
belajar mengajar dengan baik, seyogyanya kita menguasai pengertian-pengertian di atas dengan
baik. Untuk itu, pada bagian berikut istilah-istilah tersebut diupayakan dipaparkan secara rinci satu
per satu.

5
B. Jenis Jenis Srategi Pembelajaran
a. Strategi Pembelajaran Afektif (SPA)

Adalah strategi pembelajaran pembentukan sikap , moral atau karakter peserta didik melalui
semua mata pelajaran. Hal ini dikarenakan ranah efektif peserta didik sangat berkaitan dengan
komitmen , tanggung jawab , kerja sama, disiplin, percaya diri, jujur, menghargai pendapat
orang lain dan sebagainya.

b. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah ( SPBM )

Adaalah model pembelajaran siswa pada masalah autentik,sehingga siswa dapat menyusun
pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan inquiri,
memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri.

c. Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI)

Adalah kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis
untuk mencari dan menentukan sendiri jawabanya dari suatu masalah yang ditanyakan.

d. Strategi Pembelajaran Kontekstual ( CTL )

Adalah pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau Tanya jawab lisan ( ramah, terbuka,
negoisasi) yang terikat dengan dunia nyata kehidupan siswa , sehingga akan terasa manfaat
dari materi yang akan disajikan.

e. Strategi Pembelajaran Kooperatif ( SPK )

Adalah model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk
pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kecil mulai terdiri 4
sampai 6 orang .

f. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir ( SPPKB )

Adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pembelajaran kemampuan berfikir siswa
melalui telaah fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah
yang diajukan.

6
g. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Adalah pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal
dari seseorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai
materi pembelajaran secara optimal.
C. Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran
Pemilihan Strategi pembelajaran Pada dasarnya pembelajaran merupakan proses
penyampaian informasi atau penambahan kemampuan baru kepada siswa. Oleh karena itu, ketika
seorang guru berpikir informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada
saat yang bersamaan guru juga harus memikirkan strategi apa yang tepat untuk diterapkan agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai sangat menentukan
strategi apa yang akan digunakan. Seorang guru harus benar–benar memahami tujuan
pembelajaran sebelum memilih strategi pembelajaran (Mukhamad Murdiyono, 2012: 31).
Dengan kata lain, kita perlu memilih strategi pembelajaran yang memadai yang dapat
memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi yang telah
ditentukan. Namun tidaklah mudah untuk memilih strategi, terdapat banyak faktor yang harus
diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran.
Menurut Essef sebagaimana dikutip Abdul Gafur (2012: 97-100) menyebutkan tiga hal
pokok yang perlu diperhatikan dalam pemilihan atau menetukan strategi pembelajaran adalah
faktor-faktor belajar (learning factors), lingkungan belajar (learning invirontment), dan besar
kecilnya kelompok belajar Dari aspek faktor-faktor belajar yang perlu diperhatikan dalam
memilih strategi pembelajaran meliputi: rangsangan (stimulans) atau metode penyampaian materi
pelajaran, reaksi, jawaban (response) siswa terhadap rangsang tersebut, dan umpan balik (feed
back) yang diberikan 16 kepada siswa untuk memberitahukan tepat tidaknya response atau
jawaban siswa.
Menurut teori “Stimulus Response” dalam proses belajar mengajar, setiap siswa diberi
rangsang yang menghendaki jawaban tertentu. Selanjutnya siswa mendapatkan umpan balik
terhadap benar tidaknya respon tersebut. Stimulus tersebut berupa pengalaman atau kejadian
tertentu yang disampaikan kepada siswa untuk merangsang pikiran hingga siswa berbuat seperti
yang diharapkan. Dari aspek lingkungan belajar yang perlu diperhatikan dalam memilih strategi
pembelajaran ialah menentukan lingkungan belajar (instructional setting). Tata letak, tata ruang
(setting) di sini meliputi ruang kelas, ruang laboratorium, studi independen dipusat sumber

7
belajar, magang, atau kerja praktik. Selanjutnya, dari aspek besar kecilnya kelompok belajar yang
perlu diperhatikan dalam pemilihan strategi pembelajaran yaitu bila materi tertentu lebih berhasil
dipelajari secara berkelompok, maka strategi yang tepat adalah dengan menggunakan kelompok.
Sebaliknya bila suatu materi lebih baik bila dipelajari secara sendiri-sendiri (individual), maka
strategi pembelajaran individual (individual learning) akan tepat. Dalam pembelajaran individual
kendali belajar, misalnya waktu belajar (kapan mulai, kapan selesai) ditentukan oleh siswa. Hal
ini berbeda dengan strategi pembelajaran klasikal di ruang kelas.
Dalam pembelajaran secara klasikal, siswa tidak mempunyai wewenang untuk menentukan
sendiri– 17 sendiri waktu untuk belajar, sebab semua kegiatan sudah dijadwalkan secara pasti
Menurut Sanjaya sebagaimana dikutip Mukhamad Murdiyono (2012: 31-33) ada beberapa
pertimbangan yang harus diperhatikan, sebelum menentukkan strategi pembelajaran.
Pertimbangan–pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk memilih
strategi pembelajaran yang sesui, perlu diperhatikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Pertanyaan–pertanyaan yang dapat diajukan terkait dengan pertimbangan yang
berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1) Apakah tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik ? 2) Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
apakah tingkat tinggi atau rendah ? 3) Apakah untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan
ketrampilan akademis ?
b. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran. Bahan atau
materi yang dikembangkan dalam pembelajaran dapat berupa fakta, konsep, hokum, dan
teori. Untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat terkait dengan materi
pembelajaran yang akan disampaikan, dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut : 1) Apakah materi pelajaran tersebut berupa fakta, konsep, hukum atau teori
tertentu? 2) Apakah untuk mepelajari materi pembelajaran tersebut memerlukan
persyaratan tertentu ataukah tidak? 3) Apakah tersedia buku-buku sumber untuk
mempelajri materi tersebut ?
c. Pertimbangan dari sudut siswa. Karakteristik siswa juga menentukan strategi
pembelajaran yang akan dipilih. Siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda sesuai
dengan karakteristik dan latar belakang masing-masing. Pertanyaanpertanyaan yang dapat

8
diajukkan sebagai pertimbangan dalam memilih strategi pembelajaran adalah sebagai
berikut : 1) Apakah strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan tingkat kematangan
siswa? 2) Apakah strategi pebelajaran tersebut sesuai dengan minat, bakat, dan kondisi
siswa? 18 3) Apakah strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan gaya belajar siswa?
d. Pertimbangan–pertimbangan lainnya. 1) Selain ketiga pertimbangan yang telah
disebutkan, ada pertimbangan lain yang perlu diperhatikan Apakah untuk mencapai tujuan
hanya cukup dengan satu strategi saja? 2) Apakah strategi yang diterapkan dianggap
sebagai satu–satunya strategi yang dapat digunakan? 3) Apakah strategi itu memiliki nilai
afektivitas dan efisiensi? Sejumlah pertayaan di atas menjadi bahan pertimbangan bagi
seorang guru untuk memilih strategi pembelajaran yang lebih tepat dan sesuai. Hal ini agar
mencapai tujuan yang berkenaan dengan aspek kognitif tentu akan berbeda dengan tujuan
aspek afektif.
Selain itu, menurut Hamzah B. Uno (2011: 9) pemilihan strategi pembelajaran
hendaknya ditentukan berdasarkan kriteria berikut: orientasi strategi pada tugas
pembelajaran, relevan dengan isi/materi pembelajaran, metode dan teknik yang digunakan
difokuskan pada tujuan yang ingin dicapai, dan media pembelajaran yang digunakan dapat
merangsang indera siswa secara simultan. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa sebelum melakukan pemilihan strategi pembelajaran yang efektif dan
efisien sangat ditentukan oleh banyak faktor.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan strategi pembelajaran
antara lain tujuan pembelajaran, bahan atau materi pembelajaran, karakteristik siswa,
lingkungan belajar dan sarana prasarana yang menunjang dalam berjalannya proses
kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, apabila faktor-foktor tersebut telah 19 terpenuhi
dalam pemilihan strategi pembelajaran maka proses kegiatan pembelajaran akan sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
D. Pinsip–Prinsip Pengunaan Strategi Pembelajaran dalam konteks Standar proses
Pendidikan
Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip dalam bahasan ini adalah hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menggunakan strategi pembelajaran. Perinsip umum penggunaan strategi
pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mrncapai

9
semua tujuan semua keadaan. Stiap strategi memiliki kekhasan sendiri-sendiri. Hal ini yang
dikemukakan oleh killen ( 1998).

Apakah yang dikemukakan killen itu jelas bahwa guru harus mampu memilih strategi yang
dianggap cocok dengan keadaan.Oleh sebab itu, guru perlu memahami prisip-prinsip umum
penguasaan strategi pembelajaran. Sebagai berikut.

1.Berorientasi pada tujuan

Dalam strategi pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Segala aktivitas
guru dan siswa, mestinya diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.Ini
sangat penting, sebab mengajar adalah proses yang bertujuan. Oleh karnanya keberhasilan
suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan
pembelajaran.

2. Aktivitas

Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi belajar adalah berbuat;
memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu
strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan
aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersipat psikis seperti aktivitas
mental. Guru sering lupa dengan hal ini. Banyak guru terkecoh oleh sikap siswa yang pura
aktif padahal sebenarnya tidak.

3. Individualitas

Mengajar adalah mengembangkan setiap individu siswa, namun pad hakekatnya ynag ingi
kita capai adalah perubahan prilaku setiap siswa. Sama halnya dengan dokter.

4. Integritas

Mengajar harus dipandang usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa. Mengajar bukan
hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi jug meliputi pengembangan
afektif dan asfek psikomotor. Oleh karena itu strategi pembelajaran harus dapat
mengembangkanseluruh asfek kepribadian siswa secar terintegritasi. Penggunaan metode
diskusi, contonya guru dapat merancang startegi pelaksaan diskusi tak hanya terbatas pada

10
pengembangan sapek intelektual saja, tetapi harus mendorong siswa agar mereka
berkembang secar keseluruhan, misalnya mendorong agar siswa menghargai orang lain,
berani mengeluarkan gagasan atau ide yang orisinil.

Sesuai dengan isi peraturan pemeritah diatas, maka ada sejumlah prisip khusus dalam
pengelolaan pembelajaran, sebagai berikut.

1. Interaktif

Interaktif mengandung makna bahwa mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan


pengetahuan dari guru kesiswa; akan tetapi mengajar dianggap sebagai proses mengatur
lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar dengan demikian proses
pembelajarn adalah proses interaksi baik antara guru dan siswa,antara siswa dan siswa,
maupun antara siswa dan lingkungannya. Melalui proses interaksi, maupun kemampuan
siswa akan berkembang baik mental maupun intelektual.

2.Inspiratif

Proaes pembelajaran adalah prose yang inspiratif, yang memungkinkan siswa untuk
mencoba dan melakukan sesuatu. Berbagai informasi dan proses pemecahan masalah
dalam pembelajaran bukan harga mati, yang bersifat mutlak, akan tetapi merupakan
hepotesis yang meransang siswa untuk mau mencoba dan mengujinya.

3. Menyenangkan

Proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan seluruh potensi siswa.
Seluruh potensi ini hanya mungkin dapat berkembang manakala siswa terbatas dari rasa
takut, dan menegangkan. Olehkarena itu perlu diupayakan agar proses pembelajaran
meruapakan proses pembelajaran yang menyenangkan. ( enjoyful learning ).

4. Menantang

Proses pembelajara adalah proses yang menantang siswa untuk mengembangkan


kemampuan berfikir, yakni merangsang kerja otak secara maksimal. Kemampuan tersebut
dapat ditumbuhkan dengan cara mengembangkan rasa ingin tahu siswa melalui kegiatan

11
mencoba-coba, berfikir secara intuitif, bereksplorasi. Apapun yang yang diberikan dan
dilakukan guru harus dapat merangsang siswa untuk berpikir.

5. Memotivasi

Motivasi adalah yang sangat penting untuk membelajarkan siswa. Tanpa adanya motivasi,
tidak mungkin siswa memiliki kemampuan untuk belajar. Oleh karena itu, membangkitkan
motivasi merupakan salah satu peran dan tugas guru. proses pembelajaran. Motivasi dapat
diartiakn sebagai dorongan yang memungkinkan siswa untuk bertindak
melakukan sesuatu.

E. Strategi Pengorganisasian Pengajaran

Strategi pengorganisasian isi pembelajaran disebut oleh Reigeluth, Bunderson, dan Merrill
(1977) sebagai structural strategy, yang mengacu kepada cara untuk membuat
urutan (sequencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta-fakta, konsep-konsep, prosedur, atau
prinsip-prinsip yang berkaitan. Sequencing mengacu kepada pembuatan urutan penyajian isi
bidang studi dan synthesizing mengacu kepada upaya untuk menunjukkan kepada si-pembelajar
keterkaitan antar isi bidang studi itu.
Pengorganisasian pembelajaran secara khusus, merupakan fase yang amat penting dalam
rancangan pembelajaran. Synthesizing akan membuat topik-topik dalam suatu bidang studi
menjadi lebih bermakna bagi si-belajar (Ausubel,1968) yaitu dengan menunjukkan bagaimana
topic-topik itu terkait dengan keseluruhan isi bidang studi. Sequencing atau penataan urutan, amat
diperlukan dalam pembuatan sintesis.
1. Strategi Makro dan Mikro
Strategi pengorganisasian makro diacukan untuk menata keseluruhan isi bidang studi, strategi
pengorganisasian mikro diacukan untuk menata sajian suatu konsep, atau prinsip, atau
prosedur.
2. Strategi Mikro
Teori Gagne dan Briggs, teori pembelajaran yang dikembangkannya mendeskripsikan hal-hal
yang berkaitan dengan:
a. Kapabilitas Belajar
Lima kapabilitas belajar yang dapat dipelajarai oleh si-belajar, meliputi:
1. Informasi verbal. Si-belajar telah belajar informasi verbal apabila ia dapat mengingat
kembali informasi itu.
2. Ketrampilan Intektual. Si-belajar akan menggunakan suatu ketrampilan intelektual
apabila ia berinteraksi dengan lingkungan simbulnya bahasa dan angka. Ketrampilan
Intelektual mencakup lima katagori, yaitu:

1)Diskriminasi; (2)Konsep konkrit; (3)Konsep abstrak; (4)Kaidah; (5)Kaidah tingkat lebih


tinggi

12
3. Strategi Kognitif. Siswa telah belajar strategi koqnitif apabila ia telah mengembangkan
cara-cara untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi proses berfikir dan proses
belajarnya.
4. Sikap. Keadaan mental yang komplek dari si-belajar yang dapat mempengaruhi
pelihannya untuk melakukan tindakan-tindakan yang sifatnya pribadi terhadap orang lain,
benda, atau peristiwa.
5. Ketrampilan Motorik. Si-belajar telah mengembangkan ketrampilan motorik apabila
ia telah menampilkan gerakan-gerakan fisik dalam menggunakan bahan-bahan atau
peralatan-peralatan menurut prosedur.

Gagne dan Briggs mendeskripsikan kondisi belajar yang berbeda untuk setiap katagori
kapabilitas. Mereka membedakan dua jenis kondisi belajar yaitu:
1. Kondisi belajar internal. Mengacu kepada perolehan dan penyimpanan kapabilitas-
kapabilitas yang telah dipelajari si-belajar yang mendukung belajar kapabilitas lainnya.
2. Kondisi belajar eksternal. Mengacu kepada berbagai cara yang dirancang untuk
memudahkan proses-proses internal dalam diri si-belajar ketika belajar.

F. Sumber Prinsip Pembelajaran


Prinsip pembelajaran bersumber pada teori-teori yang berkembang pada bidang yang
relevan. Prinsip pembelajaran bahasa berarti bersumber pada teori-teori yang relevan dengan
pembelajaran bahasa, seperti: 1) teori belajar, 2) teori belajar bahasa, 3) teori bahasa, dan 4) teori
psikologi.
Adapun Fungsi Prinsip Pembelajaran. Istilah fungsi berasal dari bahasa
Inggris function yang memiliki banyak arti di antaranya: jabatan, kedudukan, kegiatan, dan
sebagainya. Fungsi atau peran adalah jabatan, kedudukan, atau kegiatam. Jadi, prinsip
pembelajaran bahasa berfungsi sebagai kerangka teori dan pedoman pelaksanaan bagi komponen-
komponen pengajaran bahasa. Sebagai pedoman/kerangka teori, setiap butir prinsip pengajaran
bahasa memberikan arah yang harus ditempuh dalam pelaksanaan pengajaran.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar yang meliputi Guru dan Siswa yang saling bertukar
informasi Dari pengertian beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum
dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari
pandangan falsafah atau teori belajar tertentu.

Dalam pemilihan strategi pembelajaran, guru harus mengacu pada kriteria sebagai berikut:
Kesesuaian antara strategi pembelajaran dengan tujuan atau kompetensi, Kesesuaian strategi
pembelajaran dengan jenis pengetahuan yang akan disampaikan, Kesesuaian strategi
pembelajaran dengan sasaran (kemampuan awal, karakteristik yang berhubungan dengan latar
belakang dan status sosial, karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan
kepribadian), Kemampuan strategi pembelajaran (kelompok atau individu), Karakteristik
strategi pembelajaran (kelemahan maupun kelebihannya) , Biaya, dan Waktu.

B. Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan baru tentang strategi
pembelajaran, khususnya tentang bagaimana cara mengembangkan suatu strategi
pembelajaran. Diharapkan calon pendidik dapat lebih mengerti tentang strategi pembelajaran
apa yang cocok dan efektif untuk diterapkan. Diharapkan calon pendidik dapat menjadikan
sebagai suatu acuan dalam menerapkan suatu strategi pembelajaran.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung; PT Remaja Rosdakarya.


Darmansyah. (2010). Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor.
Jakarta; PT Bumi Aksara.
Hamruni. (2009). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta; Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN).
Hamzah B.Uno.(2006). Perencanaan Pembelajaran.Jakarta;PT Bumi Aksara.
https://kistono.wordpress.com/2008/06/10/strategi-pengorganisasian-pembelajaran.
Iskandarwassid., Dadang Sunendar. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung; PT Remaja
Rosdakarya.
Made Wena.(2008). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer.Jakarta;Bumi Aksara.

15

Anda mungkin juga menyukai