Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Metodologi Pembelajaran
Dosen Pengampu : Dyan Falasifa Tsani, M.Pd

Disusun Oleh :

Tasya Niken Damayanti (1908056063)

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2020

0
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................1
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Makalah..................................................................................................2
C. Tujuan Makalah.....................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................4
A. Pengertian Strategi, Belajar, dan Mengajar............................................................4
B. Pengertian Strategi Belajar Mengajar (SBM).........................................................6
C. Peran Guru.............................................................................................................7
D. Komponen Strategi Belajar-Mengajar....................................................................8
E. Tujuan Belajar........................................................................................................9
BAB III............................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
Kesimpulan..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1
Mendengar kata belajar tentu tidaklah asing bagi telinga kita. Dalam
melaksanakan sebuah pembelajaran , diperlukan sebuah strategi dalam belajar
mengajar. Strategi merupakan salah satu cara yang harus dipikirkan oleh
setiap guru menciptakan kondisi belajar yang mampu menggerakan peserta
didik terlibat secara optimal dalam proses belajar. Terutama dalam
mengajarkan matematika diperlukan strategi pembelajaran yang tepat yang
dapat menekankan pertumbuhan dan pengembangan nilai nilai manusiawi,
yaitu pengembangan segala potensi yang ada pada diri siswa.Guru
matematika akan mampu mengajarkan matematika untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan, bila ia memahami dengan baik strategi yang akan digunakan
sebagai wahana untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Apabila
pemahaman guru terhadap bagaimana penyampaian materi matematika
kurang tepat berakibat tujuan pembelajaran matematika sebagai wahana
pendidikan tidak akan tercapai seperti yang diharapkan. Tapi sebelmunya,
pemakalah akan mencoba membahas tentang pengertian strategi, belajar, dan
mengajar . Kemudian strategi belajar mengajar, peran seorang guru dalam
kegiatan pembelajaran, komponen Strategi Belajar Mengajar (SBM) serta
tujuan belajar.

B. Rumusan Makalah
1. Apa pengertian dari strategi, belajar, dan mengajar ?
2. Apa pengertian strategi belajar mengajar ?
3. Bagaimana peran seorang guru dalam kegiatan pembelajaran ?
4. Apa saja komponen strategi belajar mengajar ?
5. Apa tujuan dari belajar ?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari strategi, belajar, dan mengajar.
2. Untuk mengetahui pengertian strategi belajar mengajar .
3. Untuk menjelaskan peran seorang guru dalam kegiatan pembelajaran .
4. Untuk menjelaskan komponen strategi belajar mengajar .
5. Untuk menjelaskan tujuan dari belaja

2
BAB II

3
PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi, Belajar, dan Mengajar

Secara umum istilah strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar
haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. 1 Istilah
strategi (strategy) berasal dari kata benda dan kata kerja dalam bahasa Yunani.
Sebagai kata benda, strategos, merupakan gabungan kata stratos(militer) dengan
ago(memimpin). Sebagai kata kerja, stratego berarti merencanakan (to plan).
Dalam The Merriam Webster Dictionary (1973: 676) dinyatakan pengertian
strategi sebagai berikut: “Strategy is the science and art of military command
employed with the object of meeting the enemy under condition advantageous to
one’s own force”. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi itu
merupakan suatu ilmu dan seni militer dalam menyiasati perang ketika bertemu
dengan musuh sehingga pasukan ada dalam kemenangan.

Strategi adalah suatu rencana tentang cara-cara pendayagunaan dan


penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi dari suatu sasaran kegiatan.2 Secara umum strategi dapat berupa garis-
garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentikan. Strategi yang berkaitan dengan belajar mengajar dapat diartikan
sebagai pola-pola umum kegiatan guru-anak didik dalam upaya mengoptimalkan
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi dapat juga
dikatakan sebagai siasat untuk memadukan berbagai upaya untuk menciptakan
kondisi pembelajaran yang mampu memotivasi anak didik untuk terlibat secara
optimal dalam proses belajar. 3

Arti belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis memiliki
arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki
pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau

1
Pupu Saeful Rahmat, Strategi Belajar Mengajar, Scopindo Media Pustaka, Surabaya,2019
2
Rahmah Johar,Latifah Hanum, STRATEGI BELAJAR MENGAJAR ,Deepublish,Yogyakarta,2016

3
Ibid, hlm.2

4
ilmu. Belajar menurut Baharuddin dan Esa (2009: 11) merupakan proses manusia
untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar
dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar didalam diri
sesorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan
pengetahuan atau kemahiran.

Wina (2006: 95-96) menjelaskan bahwa kata “teach” atau mengajar berasal
dari bahasa Inggris kuno, yaitu teacem. Kata ini berasal dari bahasa Jerman kuno
(Old Teutenic), taikjan, yang berasal dari kata dasar teik, yang berarti
memperlihatkan. Kata tersebut ditemukan juga dalam bahasa Sansekerta, dic,
yang dalam bahasa Jerman kuno dikenal dengan deik. Bahasa Inggris kuno
mengartikan bahwa teacem adalah to teach (mengajar), sehingga token dan teach
secara historis memiliki keterkaitan. Definisi to teach (mengajar) dilihat dari asal
usul kata-nya berarti memperlihatkan sesuatu kepada sesorang melalui tanda atau
simbol, penggunaan tanda atau simbol itu dimaksudkan untuk membangkitkan
atau menumbuhkam respons mengenai kejadian, seseorang, observasi,
penemuan,dan lain sebagainya. Sejak tahun 1500-an, definisi mengajar (teaching)
mengalami perkembangan secara terus-menerus.

Menurut Maswan dan Khoirul Muslimin (2011: 219) mengajar adalah


memberi pelajaran kepada sesorang (peserta didik) dengan cara melatih dan
memberi petunjuk agar mereka memperoleh sejumlah pengalaman. Mengajar
adalah memberikan pelajaran sebaik-baiknya kepada seseorang agar mereka
memperoleh sebuah pengalaman sesuai dengan kemampuan yang dimiliki setiap
individu tersebut, maka dari itu mengajar juga harus memperhatikan perbedaan
tingkat kemampuan yang dimiliki setiap individu karena mereka mempunyai
kemampuan potensial seperti bakat dan inteligensi yang berbeda.

5
B. Pengertian Strategi Belajar Mengajar (SBM)
Menurut T.Raka Joni , strategi belajar sebagai pola dan urutan umum
perbuatan guru-murid dalam mewujudkan kegiatan belajar-mengajar. Strategi
belajar –mengajar , menurut J.R.David dalam Teaching Strategies for College
Class Room (1976), ialah a plan, method, or series of activities designed to
achieves a particular educational goal (P3G,1980). Menurut pengertian ini,
strategi belajar-mengajar meliputi rencana, metode dan perangkat kegiatan
yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu.4

Menurut Sudjana (1995) : “Strategi mengajar merupakan tindakan guru


dalam melaksanakan rencana mengajar, artinya usaha guru menggunakan
beberapa variabel pengajaran seperti: tujuan, bahan, metode, alat dan evaluasi
agar dapat memengaruhi siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan pemaparan diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa strategi


belajar-mengajar adalah politik atau taktik yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran. Politik atau taktik tersebut harus mencerminkan langkah-
langkah yang sistemik; artinya bahwa setiap komponen pembelajaran harus
saling berkaitan satu sama lain dan sistematis yang mengandung pengertian
bahwa langkah-langkah yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran itu
tersusun secara rapi dan logis sehingga tujuan yang ditetapkan tercapai.

Menurut Djamarah (2002) ada empat strategi dasar dalam Strategi Belajar-
Mengajar , meliputi :

1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kuaifikasi perubahan


tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagai mana yang diharapkan .
Sasaran yang dituju harus jelas dan terarah, ditandai dengan tujuan
pengajaran yang dirumuskan harus jelas
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan
pandangan hidup masyarakat. Cara pandang guru terhadap suatu
persoalan, konsep, dan teori apa yang digunakan dalam memecahkan suatu

4
W Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Grasindo : Jakarta 2008

6
kasus harus sesuai dengan norma yang dianut masyarakat lingkungannya.
Satu masalah yang dipelajari oleh dua orang dengan pendekatan yang
berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang tidak sama pula.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar
yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan
oleh guru dalam melakukan kegiatan mengajarnya. Suatu metode mungkin
hanya cocok dipakai untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan sasaran
yang berbeda guru hendaknya jangan menggunakan teknik pengajaran
yang sama. Bila beberapa tujuan ingin diperoleh, maka guru dituntut untuk
memiliki kemampuan tentang penggunaan berbagai metode atau
mengombinasikan beberapa metode yang relevan.
4. Menetapkan norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta
standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman oleh guru
dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang
selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem
instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan. Suatu program baru
bisa diketahui keberhasilannya setekah dilakukan evaluasi.

C. Peran Guru
Peran guru secara umum adalah sebagai tugas pendidikan meliputi
mendidik, mengajar , dan melatih. Peran guru dalam menjalankan tugas di
sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua ke dua dan mampu
menarik simpati para siswa sehingga pelajaran apapun yang diberikan
hendaknya dapat menjadi motivasi bagi siswanya dalam mengajar . Usman
(Amiruddin,2013). Seorang guru juga berperan untuk membantu siswa dalam
mengembangkan keterampilan serta pengetahuan siswa. Oleh karena itu, guru
harus bisa membuat siswanya tertarik untuk mengikuti pelajaran.

Flewelling dan Higginson (Suyono dan Hariyanto, 2011:188)


menggambarkan peranan guru meliputi :

7
a) Memberikan stimulasi kepada siswa dengan menyediakan tugas-tugas
pembelajaran yang kaya dan terancang baik untuk meningkatkan
perkembangan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial.
b) Berinteraksi dengan siswa untuk mendorong keberanian, mengilhami,
menantang, berdiskusi, berbagi, menjelaskan, menegaskan, merefleksi,
menilai, dan merayakan perkembangan, pertumbuhan dan keberhasilan.
c) Menunjukan manfaat yang diperoleh dari mempelajari suatu pokok
bahasan.
d) Berperan sebagai seorang yang membantu, seseorang yang mengarahkan
dan memberi penegasan , seseorang yang memberi jiwa dan mengilhami
siswa dengan cara membangkitkan rasa ingin tahu, rasa antusias, gairah
dari seorang pembelajar yang berani mengambil resiko, dengan demikian
guru berperan sebagai pemberi informasi, fasilitator, dan seorang artis.

Dari pendapat diatas terkait peran guru ada hal penting yang bisa digaris
bawahi yaitu guru sebagai pemberi stimulasi pada siswa dengan menyediakan
tugas-tugas pembelajaran, berinteraksi dengan siswa, dan sebagai seorang jiwa
dan mengilhami siswa.

D. Komponen Strategi Belajar-Mengajar

Belajar diartikan sebagai usaha untuk mengubah tingkah laku. Belajar


adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah
tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat.
Mengajar adalah usaha untuk menciptakan sistem lingkungan yang
memungkinkan terjadinya proses belajar itu secara optimal. Sistem lingkungan
terdiri atas beberapa komponen, termasuk guru, yang saling berinteraksi dalam
5
menciptakan proses belajar yang terarah pada tujuan tertentu. Komponen-
komponen tersebut meliputi :

5
Ibid.,hal.8

8
1. Tujuan pengajaran . Tujuan pengajaran merupakan acuan yang
dipertimbangkan untuk memilih strategi belajar-mengajar. Berorientasi
pada pembentukan sikap.
2. Guru. Dalam menyajikan pelajaran, mengajar, wawasan tiap guru pasti
berbeda-beda. Perbedaan ini mengakibatkan adanya perbedaan dalam
pemilihan strategi belajar-mengajar yang digunakan dalam program
pengajaran.
3. Peserta didik. Peserta didik tentu mempunyai latar belakang yang
berbeda-beda dalam kegiatan belajar-mengajar. Seperti lingkungan
sosial, lingkungan budaya, gaya belajar, keadaan ekonomi, dan tingkat
kecerdasan.
4. Materi pelajaran. Materi pelajaran dibagi menjadi dua antara lain
materi formal dan materi informal. Materi formal adalah isi pelajaran
yang terdapat dalam buku teks resmi (buku paket) di sekolah,
sedangkan informal ialah bahan-bahan yang bersumber dari
lingkungan sekolah yang bersangkutan.
5. Metode pengajaran. Ketepatan metode akan mempengaruhi bentuk
strategi belajar-mengajar.
6. Media pengajaran. Keberhasilan program pengajaran tidak tergantung
dari canggih atau tidaknya media yang digunakan, tetapi dari ketepatan
dan keefektifan media yang digunakan oleh guru.
7. Faktor administrasi dan finansial. Termasuk dalam komponen ini
adalah jadwal pelajaran, kondisi gedung dan ruang belajar, yang juga
merupakan hal-hal yang tidak boleh diabaikan dalam pemilihan
strategi belajar-mengajar.

E. Tujuan Belajar

Proses belajar terjadi apabila individu dihadapkan pada situasi dimana ia


tidak dapat menyesuaikan diri dengan cara biasa, atau apabila ia harus
mengatasi rintangan-rintangan yang mengganggu kegiatan-kegiatan yang
diinginkan. Proses penyesuaian diri mengatasi rintangan terjadi secara tidak

9
sadar , tanpa pemikiran yang banyak terhadap apa yang dilakukan. Dalam hal
ini pelajar mencoba melakukan kebiasaan atau tingkah laku yang telah
terbentuk hingga ia mencapai respons yang memuaskan. 6

Jadi belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang


berkesinambungan antara berbagai unsur dan berlangsung seumur hidup yang
didorong oleh berbagai aspek seperti motivasi, emosional, sikap dan yang
lainnya, dan pada akhirnya menghasilkan sebuah tingkah laku yang
diharapkan. Unsur utama dalam belajar adalah individu sebagai peserta
belajar, kebutuhan sebagai sumber pendorong, situasi belajar, yang
memberikan kemungkinan terjadinya kegiatan belajar.

6
Moh Suardi, Belajar dan Pembelajaran, Deepublish , Yogyakarta, 2018

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

` Belajar adalah rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara


sadar didalam diri sesorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa
penambahan pengetahuan atau kemahiran. Mengajar adalah memberikan
pelajaran sebaik-baiknya kepada seseorang agar mereka memperoleh sebuah
pengalaman sesuai dengan kemampuan yang dimiliki setiap individu tersebut,
maka dari itu mengajar juga harus memperhatikan perbedaan tingkat kemampuan
yang dimiliki setiap individu karena mereka mempunyai kemampuan potensial
seperti bakat dan inteligensi yang berbeda.

Strategi belajar-mengajar adalah politik atau taktik yang digunakan guru


dalam proses pembelajaran. Strategi yang berkaitan dengan belajar mengajar
dapat diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru-anak didik dalam upaya
mengoptimalkan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Peran guru secara umum adalah sebagai tugas pendidikan meliputi mendidik,
mengajar , dan melatih. Seorang guru juga berperan untuk membantu siswa dalam
mengembangkan keterampilan serta pengetahuan siswa. Komponen strategi
belajar mengajar meliputi tujuan pengajaran, guru, peserta didik, materi pelajaran,
metode pengajaran, media pengajaran, faktor administrasi dan finansial.

11
DAFTAR PUSTAKA

Gulo,W.2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo


Johar,Rahmah,dkk..2016. Strategi Belajar Mengajar . Yogyakarta :
Deepublish
Rahmat, Pupu Saeful .2019. Strategi Belajar Mengajar. Surabaya : Scopindo
Media Pustaka.
Suryadi, Mohammad. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta :
Deepublish.
Eprints.uny.ac.id.2015.BAB II Kajian Teori ,Teori Belajar Mengajar.Dikutip
dari http://eprints.uny.ac.id/63854/4/4.%20BAB%20II.pdf. Diakses
pada tanggal 24 Februari 2021

12

Anda mungkin juga menyukai