Anda di halaman 1dari 8

BAB I

MODEL BELAJAR KOOPERATIF


TIPE JIGSAW

Kompetensi Dasar :
Mahasiswa mampu menganalisis model belajar kooperatif tipe jigsaw

Indikator :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi model belajar kooperatif tipe jigsaw.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan langkah-langkah model belajar kooperatif tipe jigsaw.
3. Mahasiswa mampu menyebutkan kelebihan dan kelemahani model belajar kooperatif tipe jigsaw.
4. Mahasiswa mampu menyebutkan macam- macam model belajar kooperatif tipe jigsaw.
5. Mahasiswa mampu menyebutkan Faktor Keberhasilan Model Pembelajaran Jigsaw
6. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

PENDAHULUAN
A. Pada bab ini akan disajikan lima pokok bahasan yang semuanya merupakan tentang
konsep belajar kooperatif tipe jigsaw. Bahasan pertama tentang Pengertian model
belajar kooperatif tipe jigsaw, kedua tentang langkah-langkah model belajar kooperatif
tipe jigsaw, ketiga kelebihan dan kelemahan model belajar kooperatif tipe jigsaw,
keempat macam-macam model belajar kooperatif tipe jigsaw, kelima factor
keberhasilan model pembelajaran jigsaw dan keenam tujuan metode pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw yang diuraikan secara singkat yang merupakan rangkuman dari
penyajian.

PENYAJIAN
A. DEFINISI
Model pembelajaran jigsaw adalah suatu tehnik pembelajaran kooperatiff
dimana siswa, bukan guru yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam
pelaksanaan pembelajaran. Adapun tujuan dari model pembelajaran jigsaw ini
mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, serta menguasai
pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh bila mereka mencoba
untuk mempelajari semua materi secara sendirian.
Menurut Anita Lie dalam bukunya “Cooperative Learning Teknik Jigsaw”
bahwa metode pembelajaran koopertif teknik jigsaw tidak sama dengan sekadar belajar
kelompok, tetapi ada unsur-unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian
kelompok yang dilakukan asal-asalan. Roger dan David Johnson mangatakan bahwa
tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning teknik jigsaw.
Arti Jigsaw dalam bahasa inggris adalah gergaji ukir dan ada juga yang
menyebutkan dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka-teki menyusun potongan
gambar. Pembelajaran kooperatif ini mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji
(zigzag), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama
dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama.
Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar
menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa kedalam
kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari 4 orang siswa sehingga setiap anggota
bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap komponen yang di tugaskan guru
dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggung jawab
terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri atas 2 atau 3
orang. Para anggota dari tim – tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu
untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran
yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswi itu kembali pada tim /
kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa
yang telah mereka pelajari sebelumnya pada tim ahli.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal dan
kelompok ahli. Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa
dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal
merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang
terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari
dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan
dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Jadi
metode jigsaw merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan memanfaatkan
kelompok asal dan kelompok ahli dalam mengembangkan materi yang diajarkan.
B. LANGKAH-LANGKAH
1) Materi
Memilih satu atau dua bab, cerita atau unit-unit lainnya, yang masing-masing
mencakup materi untuk dua atau tiga hari, kemudian membuat sebuah
lembar ahli untuk tiap topik. Lembar ahli ini akan mengantarkan kepada siswa
untuk berkonsentrasi saat membaca dan dengan kelompok ahli yang akan
bekerja. Lembar ini berisi empat sampai enam topik
2) Membagi siswa ke dalam kelompok asal Membagi siswa ke dalam tim
heterogen yang terdiri dari empat sampai enam anggota, tim tersebut terdiri
dari seorang siswa yang berprestasi tinggi, berprestasi sedang dan yang
berprestasi rendah.
3) Membagi siswa ke dalam kelompok ahli Kelompok ahli diambil dari kelompok
asal yang berbeda, apabila jumlah siswa lebih dari enam maka kelompok ini
dibagi menjadi dua supaya lebih maksimal.
Adapun kegiatan pembelajaran aktif tipe Jigsaw ini diatur secara instruksional
sebagai berikut:
1) Membaca
Para siswa menerima topik ahli dan membaca materi yang diminta untuk
menemukan informasi yang berhubungan dengan topik mereka.
2) Diskusi kelompok ahli
Para siswa dengan keahlian yang sama bertemu untuk
mendiskusikannya dalam kelompok-kelompok ahli.
3) Laporan tim
Para ahli kembali ke dalam kelompok mereka masing-masing (kelompok
asal) untuk menyampaikan topik-topik mereka kepada teman satu timnya.
4) Tes
Setelah selesai dijelaskan pembelajaran, siswa harus menunjukkan apa
yang dipelajari selama bekerja kelompok dengan menggunakan tes
secara individual.
Langkah-langkah praktis pelaksanaannya sebagai berikut:
1) Persiapan
a) Guru memilih materi yang bisa dipecah atau disegmentasikan
dalam beberapa bagian.
b) Menjelaskan sistem belajar yang akan dipakai
c) Membentuk home teams sebagai kelompok asal
d) Membentuk expert teams yang terdiri dari anggota-anggota
kelompok yang mempelajari segmen yang sama dalam home
teams masing-masing.
2) Pelaksanaan
a) Setelah siswa terbagi dalam beberapa kelompok, tiap segmen
materi diberikan pada siswa dalam home teams.
b) Guru menginstruksikan siswa untuk mempelajari “bagian” nya
secara mendalam dengan expert teams, yakni siswa yang
mempelajari segmen yang sama.
c) Guru selalu memantau proses belajar siswa dalam tiap kelompok
ahli sebagai bahan evaluasi bagi proses kelompok dalam kelas
maupun untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa.
d) Setelah proses belajar dalam expert teams usai, masing-masing
siswa kembali ke kelompoknya masing-masing untuk
mengajarkan apa yang telah didapat dari hasil belajar bersama
anggota expert teams. Di dalam home teams siswa saling belajar
dari rekannya mengenai segmen materi yang berbeda-beda.
e) Guru berfungsi sebagai fasilitator yang selalu mengawasi dan
mengarahkan transisi kelompok agar suasana kelas tetap
terkendali
3) Penyelesaian
Guru memberikan evaluasi terhadap proses kelompok dan juga
pemahaman mereka terhadap materi
C. KELEBIHAN-KELEMAHAN
Setiap pemilihan dan penggunaan metode di dalam proses belajar
mengajar tentu sajatidak lepas dari keinginan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Masing-masing metode mengajar mempunyai tujuan yang berbeda
antar metode yang satu dengan metode yang lainnya. Maka Walgito
mengemukakan beberapa tujuan antara lain:
1) Membiasakan anak untuk bergaul dengan teman-temannya bagaimana anak
mengemukakan dan menerima pendapat dari temannya.
2) Belajar secara berkelompok turut pula merealisasikan tujuan pendidikan dan
pengajaran.
3) Belajar hidup bersama agar nantinya tidak canggung di dalam masyarakat
yang lebih luas.
4) Memupuk rasa gotong-royong yang merupakan sifat dari bangsa Indonesia.
Di samping tujuan dari belajar kelompok yang telah disebutkan di atas maka belajar
kelompok juga mempunyai keuntungan dan kelemahan tersendiri. yaitu:
1) Keuntungan kerja kelompok
a) Hasil belajar lebih sempurna bila dibandingkan dengan belajar secara
individu
b) Siswa diajarkan bagaimana bekerja sama dalam kelompok.
c) Siswa yang lemah dapat tergantung dalam menyelesaikan masalah.
d) Pendapat yang dituangkan secara bersama lebih meyakinkan dan lebih
kuat dibandingkan pendapat perorangan.
e) Kerja sama yang dilakukan oleh peserta didik dapat mengikat tali
persatuan, tanggung jawab bersama dan rasa memiliki ( sense
belonging) dan menghilangkan egoisme.
f) Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama
dengan kelompok lain.
2) Kelemahan kerja kelompok yaitu:
a) Metode ini memerlukan persiapan-persiapan yang lebih rumit daripada
metode lain sehingga memerlukan dedikasi yang lebih tinggi dari pihak
pendidik.
b) Membutuhkan waktu yang lebih lama.
c) Keadaan kondisi kelas yang ramai, sehingga membuat siswa bingung
dan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran baru.
d) Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakan
ketrampilan-ketrampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing
maka di khawatirkan kelompok akan macet.
e) Apabila terjadi persaingan yang negatif hasil pekerjaan dan tugas akan
lebih buruk.
f) Peserta didik yang malas, memperoleh kesempatan untuk tetap pasif
dalam kelompok itu dan kemungkinan besar akan mempengaruhi
anggota lainnya.
Jadi kelebihan dari penerapan asas kooperatif dalam pembelajaran lebih
meningkatkan solidaritas dan saling menghargai diantara peserta didik sedangkan
kelemahannya yaitu terjadinya persaingan yang tidak sehat dan sikap saling
ketergantungan dari peserta didik.
D. Macam-Macam Model Pembelajaran Jigsaw
1. Within Group Jigsaw
Setiap individu dalam grup akan memiliki tanggung jawab dalam satu materi
yang harus dipahami dan dipecahkan. Berikutnya setiap individu dituntut untuk
bisa menjelaskan kepada individu lain dalam satu grup.
2. Expert Group Jigsaw
Setiap siswa dalam grup belajar yang memiliki materi sama akan membuat
grup staf ahli untuk berdiskusi memahami materi tersebut. Selanjutnya setiap
siswa kembali ke grup dan menjelaskan dan mengajarkan hasil dari diskusi
(pemahaman).
3. Whole Group Jigsaw
Pada model pembelajaran jigsaw jenis ini grup staf ahli akan langsung dibuat
dan selanjutnya mereka mempelajari materi persoalan yang berbeda dengan
grup lain. Selanjutnya setiap grup menjelaskan setiap materi persoalan ke
grup lain dengan cara presentasi dan diskusi.
E. Faktor Keberhasilan Model Pembelajaran Jigsaw
Faktor-faktor kunci keberhasilan yang harus diperhatikan dalam penerapan model
pembelajaran jigsaw adalah:
 Positive interdependence. Setiap anggota kelompok harus memiliki
ketergantungan satu sama lain yang dapat menguntungkan dan
merugikan anggota kelompok lainnya.
 Individual accountability. Setiap anggota kelompok harus memiliki rasa
tanggung jawab atas kemajuan proses belajar seluruh anggota termasuk
dirinya sendiri.
 Face-to-face promotive interaction. Anggota kelompok melakukan
interaksi tatap muka yang mencakup diskusi dan elaborasi dari materi
pembahasan.
 Social skills. Setiap anggota kelompok harus memiliki kemampuan
bersosialisasi dengan anggota lainnya sehingga pemahaman materi
dapat diperoleh secara kolektif.
 Groups processing and Reflection. Kelompok harus melakukan evaluasi
terhadap proses belajar untuk meningkatkan kinerja kelompok.
F. Tujuan Pembelajaran Tipe Jigsaw
Adapun tujuan dari model pembelajaran jigsaw ini mengembangkan kerja tim,
ketrampilan belajar kooperatif, serta menguasai pengetahuan secara mendalam
yang tidak mungkin diperoleh bila mereka mencoba untuk mempelajari semua
materi secara sendirian.
PENUTUP
A. RANGKUMAN
Jadi metode jigsaw merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan memanfaatkan
kelompok asal dan kelompok ahli dalam mengembangkan materi yang diajarkan.
Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw ini pada kelas siswa
dibagi berkelompok dengan lima atau enam anggota kelompok belajar heterogen yang
terdiri dali kelompok ahli dan kelompok asal. Kelompok asal merupakan gabungan dari
beberapa ahli, sedangkan Kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari
anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan
mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan
topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Kelemahan pada
model pembelajaran tipi kooperatif ini memiliki waktu yang sangan lama, kelebihan
Siswa diajarkan bagaimana bekerja sama dalam kelompok.
B. TEST FORMATIF
I. Jawablah soal-soal berikut dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d
pada jawaban yang benar! (Buat 5 soal)
1. Arti Jigsaw dalam bahasa inggris adalah.....
a. Gergaji ukir
b. Meja bundar
c. Pisau kayu
d. Meja ukir
2. Macam- macam model pembelajaran tipe jigsaw, kecuali. . .

a. Inter Group Jigsaw

b. Within Group Jigsaw

c. Expert Group Jigsaw

d. Whole Group Jigsaw

3. Faktor keberhasilan model pembelajaran jigsaw , salah satunya adalah......

a. Negative interdependence

b. Face-to-face promotive interaction.

c. Unsocial skills

d. Group accountability
4. Langkah- langkah persiapan dalam pembelajaran tipe jigsaw, kecuali….

a. Guru memilih materi yang bisa dipecah atau disegmentasikan dalam


beberapa bagian

b. Merumitkan sistem belajar yang akan dipakai

c. Membentuk home teams sebagai kelompok asal

d. Membentuk expert teams yang terdiri dari anggota-anggota kelompok


yang mempelajari segmen yang sama dalam home teams masing-
masing.

5. Metode jigsaw merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan


memanfaatkan ......... dalam mengembangkan materi yang diajarkan.

a. Kelompok asal dan kelompok ahli

b. Kelompok tua dan kelompok muda

c. Kelompok laki-laki dan kelompok perempuan

d. Kelompok malas dan kelompok rajin

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar! (Buat 5 soal)


1. Jelaskan definisi dari pembelajaran tipe jigsaw!
2. Sebutkan tujuan dari pembelajaran tipe jigsaw!
3. Apa kelemahan dan kelebihan pembelajaran tipe jigsaw!
4. Bagaimana langkah-langkah dalam pembelajaran tipe jigsaw?
5. Sebutkan factor keberhasilan pembelajaran tipe jigsaw!

DAFTAR PUSTAKA
Bimo Walgito.2002.Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta:Andi Offset,hlm. 114
Rusman.2012.Model-model pembelajaran.Bandung:PT Rajagrafindo Persada
Silberman, Mel. 2010. Cara Pelatihan & Pembelajaran Aktif. Jakarta: PT Indeks.
http://fatkhan.web.id/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-jigsaw/
https://www.tripven.com/model-pembelajaran-jigsaw/

Anda mungkin juga menyukai