Anda di halaman 1dari 8

FUNGSI DAN PERANAN KEPRAMUKAAN DALAM PROSES

PENDIDIKAN BANGSA

Artikel Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan KePramukaan

Dosen pengampu:

Fitrothin Hasanah M.Pd.

Oleh:

Nailatus Sai’dah

nailatussaidah@mhs.iaibafa.ac.id

Himmatul Nur Afifah

himmatulnurafifah@mhs.iaibafa.ac.id

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM BANI FATTAH BAHRUL ‘ULUM

TAMBAKBERAS JOMBANG

2022/2023

1
ABSTRAK

Kepramukaan merupakan proses pendidikan dengan bentuk kegiatan yang menarik,


menyenangkan, sehat, teratur yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan,
yang sasaranya adalah pembentukan karakter peserta didiknya. Serta proses kegiatan belajar
mandiri untuk mengembangkan diri, baik mental, moral, emosional, sosial sebagai individu
maupun anggota masyarakat. Permasalahan penelitian artikel ini untuk mengetahui tentang
Fungsi dan Peranan Kepramukaan Dalam Proses Pendidikan Bangsa. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data dari artikel terdahulu. Hasil
penelitian ini terdapat beberapa Fungsi gerakan pramuka, Sasaran yang akan dicapai dalam
kegiatan pramuka, dan beberapa sifat pramuka yang sedikit dijabarkan.

PENDAHULUAN

Pendidikan pramuka sebenarnya dapat berlangsung di dalam maupun di luar sekolah.


Akan tetapi berkaitan dengan diterapkannya kurikulum 2013 di beberapa sekolah, ternyata
pendidikan pramuka mulai di masukkan ke dalam ekstrakulikuler wajib. Latar belakang
dimasukkanya Pendidikan kepramukaan ke dalam ekstrakulikuler wajib adalah karena di dalam
kepramukaan mengandung proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia
melalui penghayatan dan pengamalan nilai nilai kepramukaan bagi siswa. Hal ini senada dengan
tujuan kurikulum 2013 yang utamanya bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik ke
arah yang lebih baik serta mengajarkan peserta didik untuk mandiri dalam menyelesaikan
permasalahan berkaitan dengan materi yang ia pelajari. Dengan dimasukkannya pramuka ke
dalam ekstrakulikuler wajib maka hal tersebut akan turut membantu tercapainya tujuan
kurikulum 2013 untuk membentuk karakter peserta didik sebab di dalam pramuka juga diajarkan
prinsip kemandirian dan lain sebagainya yang dirasa sejalan dengan apa yang dicanangkan di
kurikulum 2013.

PEMBAHASAN

A. Fungsi Gerakan Pramuka

Sebagai sebuah organisasi, gerakan pramuka memiliki fungsi. Fungsi gerakan pramuka
tersebut selaras dengan tugas pokok gerakan pramuka. Fungsi gerakan pramuka adalah sebagai

2
penyelenggara pendidikan non-formal di luar sekolah dan di luar keluarga. Pendidikan tersebut
menjadi wadah pembinaan dan pengembangan kaum muda dengan ciri khusus. Ciri khususnya
adalah penerapan prinsip dasar kepramukaan, metode kepramukaan, dan sistem among.1

Selain sebagai penyelenggara pendidikan nonformal, gerakan pramuka juga berfungsi sebagai
wadah untuk mencapai tujuan gerakan pramuka. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan
berbagai usaha yang meliputi :

a. Pendidikan dan Pelatihan Pramuka


b. Pengembangan Pramuka
c. Pengabdian masyarakat dan orang tua
d. Permainan yang berorientasi pada pendidikan

Kepramukaan merupakan proses pendidikan dengan bentuk kegiatan yang menarik,


menyenangkan, sehat, teratur yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan,
yang sasaranya adalah pembentukan karakter peserta didiknya. Serta proses kegiatan belajar
mandiri untuk mengembangkan diri, baik mental, moral, emosional, sosial sebagai individu
maupun anggota masyarakat.2

Pendidikan kepramukaan diartikan secara luas sebagai suatu proses pembinaan yang
berkesinambungan bagi sumber daya manusia pramuka, baik sebagai individu maupun anggota
masyarakat, sasaranya adalah menjadikan mereka sebagai manusia mandiri, peduli, bertanggung
jawab dan berpegang teguh pada nilai dan norma agama, bangsa dan masyarakat. Untuk itu
kepramukaan berfungsi sebagai:

a. Bagi peserta didik


Permainan (game) yang menarik, menyenangkan, dan menantang serta mengandung
pendidikan. Gerakan pramuka tidak berarti kegiatan yang tanpa aturan dan hanya bermain-
main semata melainkan menyelenggarakan permainan yang mampu digunakan sebagai
media membina dan mengembangkan karakter, kesehatan dan keterampilan. Oleh sebab itu
fungsi permainan dalam kepramukaan harus mengandung unsur norma dan tujuan yang ingin
dicapai, membentuk badan dan jiwa yang sehat, menyenangkan, menarik, mencerminkan

1
Riyanto Lukys, Pegangan Lengkap Gerakan Pramuka, (Surabaya: Terbit Terang, 2003), hal. 62.
2
Riyanto Lukys, Pegangan Lengkap Gerakan Pramuka..., hal. 63.

3
ikatan sosial kemasyarakatan, mengedepankan kedisiplinan, taat pada aturan dan tata tertib
kegotong royongan, kesukarelaan, adanya bimbingan kedewasaan pada anak, remaja dan
pemuda, membangun persaudaraan, diterapkan dengan metode yang tepat dan jelas,
diorganisasikan secara baik, melatih kepemimpinan, dan adanya keseimbangan antara
menttal dan fisik.
b. Bagi pembina atau orang dewasa
Berfungsi sebagai pengabdian untuk meraih tujuan pendidikan kepramukaan. Untuk itu
diperlukan sikap taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, ikhlas dan tanpa pamrih, dedikasi
tinggi, budi pekerti yang luhur, jujur dan sportif, tidak bersifat koersial, dan mengembangkan
pengalaman.
c. Bagi masyarakat
Berfungsi sebagai alat untuk mencapai sasaran dan tujuan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara oleh karena itu penyelenggaraan pendidikan kepramukaan harus disesuaikan dan
diserasikan dengan kebutuhan, kondisi, situasi dan perkembnagn masyarakat. Serta sebagai
alat pembinaan dan pengembangan generasi muda bagi masyarakat.3
B. Tugas Pokok Gerakan Pramuka
Adapun tugas pokok gerakan pramuka utamanya adalah untuk melaksanakan endidikan
bagi kaum muda di lingkungan luar sekolah. Pendidikan ini dicanangkan untuk melengkapi
pendidikan di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Pendidikan tersebut imaksudkan
untuk mencapai tujuan gerakan pramuka. Adapun secara lebih rinci terdapat enam tugas
pokok gerakan pramuka, antara lain sebagai berikut:
1. Tugas pokok gerakan pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi
anak dan pemuda Indonesia menuju ke tujuan gerakan pramuka sehinga dapat
membentuk tenaga kader pembangunan yang berjiwa pancasila dan sanggup serta
mampu menyelengarakan pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara.
2. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan tersebut gerakan pramuka selalu
memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan, serta minat peserta didiknya.
3. Ada dua tugas lain yang perlu diperhatikan yakni:
a. Gerakan pramuka berkewajiban melaksanakan “Eka Prasetia Panca Karsa”.

4
b. Karena kepramukaan bersifat nasional, maka kegiatan gerakan pramuka harus
disesuaikan dengan kepentingan nasional. Kepentingan nasional bangsa Indonesia ini
tercantum dalam “Garis Besar Haluan Negara”. Gerakan pramuka dalam rangka ikut
serta dalam membentuk pelaksanaan GBHN tersebut selalu mengikuti kebijakan
pemerintah dan segala peaturan perundang-undangannya.
4. Gerakan pramuka hidup dan bergerak ditengah masyarakat dan berusaha membentuk
tenaga kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Oleh karena itu gerakan
pramuka juga harus memperhatikan keadaan, kemampuan, adat, dan harapan
masyarakat, dalam hal ini termasuk jua orang tua peserta pramuka. Sehingga gerakan
pramuka terutama pada satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga pramuka sesuai
dengan apa yang diharapkan orang tua peserta pramuka dan masyarakat setempat.
5. Dalam pelaksanaan kegiatannya, gerakan pramuka menggunakan PDMPK (Prinsip-
prinsip Dasar Methodik Pendidikan Kepramukaan), sistem among, dan berbagai metode
penyajian lainnya. Para peserta pramuka mendapatkan pembinaan dalam satuan gerak
sesuai dengan usia dan bidang kegiatannya, dengan mengikuti pada syarat kecakapan
umum, khusus, dan pramuka garuda.
6. Sasaran yang ingin dicapai dengan pendidikan kepramukaan itu ialah:
a. Kuat keyakinan beragamanya
b. Tinggi mental dan moralnya, serta berjiwa Pancasila
c. Sehat, segar, dan kuat jasmaninya
d. Cerdas tangkas dan terampil
e. Berpengetahuan luas dan dalam
f. Berjiwa kepemimpinan dan patriotik
g. Berkesadaran nasional dan peka terhadap perubahan lingkungan
h. Berpengalaman banyak.4

C. Sifat Kepramukaan

1. Menurut AD GP Bab III Pasal 7


a. Gerakan pramuka adalah gerakan kepanduan Indonesia.

4
A. Hasan Al Banna, Penjabaran SKU dan Aba-aba Isyarat, (Ponorogo: Gudep 15089 PonPes Darussalam Gontor,
2004), hal. 58.

5
b. Gerakan pramuka adalah organisasi pendidikan yang keanggotaannya bersifat
sukarela, tidak membedakan suku, ras, golongan, dan agama.
c. Gerakan pramuka bukan organisasi kekuatan sosial-politik dan tidak
menjalankan kegiatan politik praktis.
d. Gerakan pramuka ikut serta membantu masyarakat dengan melaksanakan
pendidikan bagi kaum muda, khususnya pendidikan non formal di luar sekolah
dan luar keluarga.
e. Gerakan pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya untuk memeluk
agama dan kepercayaannya masing-masing dan beribadat menurut agama dan
kepercayaan masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya
itu.5
2. Menurut Resolusi Konperensi Kepramukaan Sedunia di Kopenhagen (Denmark) tahun
1924
Resolusi Konperensi Kepramukaan Sedunia yang diadakan di Kopenhagen (Denmark)
tahun 1924, telah menetapkan tiga ciri khas sifat kepramukaan:
a. Nasional
Nasional dalam hal ini mengandung arti bahwa suatu organisasi kepramukaan di
suatu negara haruslah bersifat nasional yang disesuaikan dengan keadaan,
kebutuhan, dan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negaranya.
b. Internasional
Internasional dalam hal ini mengandung arti bahwa kepramukaan di negara
manapun di dunia ini, harus mampu membina dan mengembangkan rasa
persaudaraan dan persahabatan antara sesama manusia (sesama pramuka), tanpa
membeda-bedakan latar belakang suku, bangsa, kepercayaan, agama, golongan,
maupun tingkatan sosial apapun.
c. Universal
Universal dalam hal ini mengandung arti bahwa dimanapun juga di dunia ini, dalam
melaksanakan pendidikan kepramukaan itu, akan selalu didasarkan pada prinsip
dasar metodik kepramukaan, sebagai landasan universal.6
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
5
Andri Bob Sunardi, Boy Man Ragam Latihan Pramuka, (Bandung: Nusantara Muda, 2001), hal. 6.
6
Andri Bob Sunardi, Boy Man Ragam Latihan Pramuka.hal. 4.

6
Di dalam undang-undang tersebut tercantum bahwasanya “Gerakan pramuka
bersifat mandiri, sukarela dan nonpolitis”. Hal tersebut mengandung artian bahwa
keanggotaan gerakan pramuka bersifat sukarela, yang berarti tidak ada unsur kewajiban
dan paksaan. Gerakan pramuka juga bukan merupakan organisasi kekuatan sosial
politik dan bukanlah bagian dari salah satu organisasi kekuatan sosial politik manapun.
Semua jajaran gerakan pramuka tidak dibenarkan ikut serta dalam kegiatan yang
bersifat politik praktis. Gerakan pramuka juga memberi kebebasan kepada anggotanya
untuk beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Membina anggotanya
agar meningkatkan ketakwaan dan menjalankan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha
Esa serta menumbuhkan dan memupuk kerukunan hidup beragama dan kerukunan antar
umat beragama dengan saling menghormati dan menghargai agama dan kepercayaan
orang lain.7
KESIMPULAN
Sebagai sebuah organisasi, gerakan pramuka memiliki fungsi. Fungsi gerakan
pramuka tersebut selaras dengan tugas pokok gerakan pramuka. Fungsi gerakan
pramuka adalah sebagai penyelenggara pendidikan non-formal di luar sekolah dan di
luar keluarga. Pendidikan tersebut menjadi wadah pembinaan dan pengembangan kaum
muda dengan ciri khusus. Ciri khususnya adalah penerapan prinsip dasar kepramukaan,
metode kepramukaan, dan sistem among. Adapun tugas pokok gerakan pramuka
utamanya adalah untuk melaksanakan endidikan bagi kaum muda di lingkungan luar
sekolah. Resolusi Konperensi Kepramukaan Sedunia yang diadakan di Kopenhagen
(Denmark) tahun 1924, telah menetapkan tiga ciri khas sifat kepramukaan: Nasional,
internasional, dan Universal.

7
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan
Pramuka.hal. 10.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010
Tentang Gerakan Pramuka.

A. Hasan Al Banna, Penjabaran SKU dan Aba-aba Isyarat, (Ponorogo: Gudep 15089 PonPes
Darussalam Gontor, 2004).

Andri Bob Sunardi, Boy Man Ragam Latihan Pramuka, (Bandung: Nusantara Muda, 2001).

Riyanto Lukys, Pegangan Lengkap Gerakan Pramuka, (Surabaya: Terbit Terang, 2003)

Anda mungkin juga menyukai