Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL

PENGERTIAN DAN TATACARA IBADAH HAJI DAN UMROH


DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH FIQIH

DOSEN PENGAMPU:
IBU HJ.BASHIROTUL HIDAYAH M.PDI
DISUSUN OLEH
LINDA ALMASDIANATI
ANIQ AZARI NUR AWIDDAH

NUR ALIYAH ROFIQOH


VIA NAILIS SAIDATUL AULA
HAJI DAN UMROH

Definisi dan Tata cara pelaksanaannya

A. Abstrak

Haji dan Umroh dapat di tinjau dari 2 makna, yakni dalam segi bahasa berarti
menyengaja sedangkan secara istilah adalah mengunjungi Baitulloh(rumah Alloh di
Mekkah untuk melakukan amalan-amalan tertentu dengan tata cara tertentu,
Sedangkan umroh secara bahasa adalah ziaroh perlu di ketahui bahwa tidak ada
perbedaan makna Haji dan Umroh secara syar’i, keduanya memiliki makna sama.

Haji dan Umroh berhukum wajib bagi yang mampu dan hanya satu kali seumur
hidup juga di terangkan bahwa kewajiban haji dan umroh ini bersifat Tarakhi (tidak
harus segera di lakukan) di karenakan pelaksanaannya di haruskan memenuhi syarat
tertentu (syarat isthitho’ah) yaitu memenuhi rukun, syarat, dan kewajiban haji dan
umroh.

B. Pendahuluan

Haji dan Umroh merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan bagi setiap muslim
yang mampu kewajiban ini merupakan rukun islam yang kelima. Sedangkan makna
haji bagi umat islam merupakan respon terhadap panggilan Alloh SWT. Haji pada
hakikatnya merupakan sarana dan media bagi umat islam untuk melaksanakan ibadah
ke Baitulloh dan Tanah Suci setiap tahun. Karena setiap tahun sebagian umat muslim
dari seluruh dunia datang untuk menunaikan ibadah haji. Adapun umroh pada
hakikatnya menjadi sarana dan media bagi umat muslim untuk beribadah ke Tanah
Suci setiap saat dan waktu.
Penyelenggaraan ibadah haji merupakan amanat UU no 13 Tahun 2008 tentang
penyelenggaraan ibadah haji sesuai peraturan perundang-undangan tersebut,
penyelengaraan ibadah haji menjadi tanggung jawab pemerintah yang di koordinasikan
oleh menteri agama RI. Hal tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa
penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional dan menyangkut martabat serta
nama baik bangsa.

C. Definisi Haji dan Umroh

Haji menurut bahasa adalah al-Qosdu (menyengaja). Sedangkan menurut syara’ adalah
mengunjungi Baitullah (rumah Allah) di Mekkah untuk melakukan amalan-amalan tertentu
dengan tata cara tertentu.

Umroh menurut bahasa adalah ziarah. Sedangkan menurut syara’ adalah berkunjung ke
Baitullah dengan tujuan ibadah.

D. Syarat, Rukun, dan Wajib Haji dan Umrah

1.Syarat Haji dan Umrah

a. Islam
b. Baligh
c. Berakal
d. Merdeka
e. Mampu

2. Rukun dan wajib Haji

Rukun haji adalah kegiatan yang harus di lakukan dalam ibadah haji, jika tidak di
kerjakan maka harus membayar dam (denda)

Rukun haji ada enam :

a. Ihrom.adalah niat memasuki aktivitas melaksanakan ibadah haji atau umroh pada
waktu dan tempat serta cara tertentu

b. Wuquf di Arafah.waktu wukuf di arafah bermula dari tergelincirnya matahari tanggal


9 dzulhijah hingga terbitnya fajar berikutnya

c. Thawaf.adalah mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali putaran


d. Sa’i.adalah berlari-lari kecil antara bukit safa dan marwah

e. Tahalul.Memotong atau mencukur rambut

f. Tertib.tertib adalah mengerjakan rukun haji secara berurutan

*Rukun Umrah adalah seperti rukun haji, hanya saja tanpa wuquf.

Kewajiban haji ada 6

a. Memulai ihram dari miqat.berniat memulai ibadah haji di titik awal tersebut
b. Mabit di muzdalifah
c. Mabit di minah pada malam tasyriq
d. Melempar tiga jumrah.yaitu jumrah ula,wustho,aqobah
e. Thawaf wada’adalah untuk memberi penghormatan sebelum meninggalkan ka’bah

Kewajiban dalam Umrah ada dua:

a. Ihrom dari miqat


b. Menghindari hal-hal yang dilarang dalam ihram

E. Larangan ketika masuk ihram


a. Menutup kepala dengan sesuatu yang di anggap penutup (laki-laki)
b. Mencukur, mencabut, merontokkan, atau memotong rambut walau sedikit
c. Memotong kuku atau tangan / kaki
d. Memakai wewangian
e. Memakai pakaian berjahit (Laki-laki)
f. Membunuh binatang buruan darat
g. Hubungan suami istri
h. Melaksanakan akad nikah / melamar

F. Hal-hal yang di lakukan sebelum dan saat ihram


a. Disunnahkan mandi sebelum ihram
b. Membersihkan badan
c. Memakai minyak wangi di badan bagi (bagi laki-laki). Memakai pacar (khusus
wanita)
d. Kemudian memakai kain ihram (warna putih) sedangkan wanita tidak ada pakaian
khusus dengan prinsip menutupi aurot kecuali muka dan telapak tangan
e. Sholat sunnah ihrom
f. Memperbanyak talbiyah
g. Membaca sholawat dan berdo’a

1. Miqat
Miqat terbagi dua macam yaitu miqat zamani dan makani

Miqat Zamani yaitu batas waktu melaksanakan haji.yang dimulai sejak tanggal 1
syawal hingga terbit fajar pada tanggal 10 dzulhijah,sementara untuk umroh berlaku
untuk sepanjang tahun.
Miqat Makani merupakan batas memulai mengerjakan ihram haji atau umroh.

Adapun 5 Tempat Lokasi Miqat Makani, yaitu:

a. Zulhulaifah (Bir Ali)


Bir Ali menjadi tempat miqat bagi penduduk Madinah dan yang
melewatinya. Jemaah haji asal Indonesia biasanya miqat di Masjid
Zulhulaifah (Bir Ali) yang berlokasi 9 kilometer dari Madinah.
b. Juhfah
Juhfah berlokasi sekitar 183 kilometer di arah barat laut Mekkah.
Lokasi miqat ini biasanya digunakan jemaah dari Syria, Yordania, Mesir
dan Lebanon.
c. Qarnul Manazil (as-Sail)
Lokasi Qarnul Manazil (as-Sail) di dekat kawasan pegunungan Taif,
sekitar 94 kilometer di timur Makkah. Biasanya, titik miqat ini menjadi
lokasi miqat bagi jemaah dari Dubai.
d. Yalamlam
Yalamlam berada di arah tenggara Mekkah, dengan jarak sekitar 92
kilometer. Ini adalah lokasi miqat bagi jemaah dari Yaman dan mereka
yang melalui rute yang sama, seperti jemaah dari India, Pakistan, China,
dan Jepang. Jemaah haji Indonesia yang mengambil miqat saat perjalanan
di pesawat biasanya dilakukan ketika pesawat mendekati Yalamlam/
Qarnul Manazil. Kru pesawat akan mengumumkan jika pesawat sudah
akan melintas di atas Yalamlam/Qarnul Manazil. Jika mengambil miqat di
pesawat, maka jemaah dianjurkan segera berpakaian ihram dan melakukan
niat haji/umrah di dalam hati dan mengucapkannya dengan lisan.
e. Zatu Irqin
Lokasi miqat ini berjarak sekitar 94 kilometer di arah timur laut
Mekkah. Biasanya, digunakan sebagai lokasi miqat jemaah dari Iran dan
Irak atau yang melalui rute yang sama.

2. Ihram
Ihram adalah niat memulai ibadah haji atau umroh dari miqot sesuai daerah
masing-masing,di awalli dengan sholat sunnah ihram 2 rakaat, membaca istigfar,
membaca syahadat, membaca sholawat, membaca niat:
‫والحرمت بهما هلل تعا لي نويت العمرة والحج‬

a. larangan ketika masuk ihrom:


1) Menutup kepala dengan sesuatu yang di anggap penutup(untuk laki-
laki).
2) Mencukur,mencabut,merontokkan atau memotong rambut walau
sedikit.
3) Memotong kuku tangan atau kaki.
4) Memakai wewangian.
5) Memakai pakaian berjahit(untuk laki-laki)
6) Membunuh binatang buruan.
7) Hubungan suami istri.
8) Melaksanakan akat nikah atau melamar.
b. hal –hal yang dilakukan sebelum dan saat ihrom:
1) Disunnahkan mandi sebelum ihrom, memasukki makkah, saat diarofah,
saat di muzdalifah dll.
2) Membersihkan badan.
3) Memakai minyak wangi(bagi laki-laki)Memakai pacar (bagi
perempuan).
4) Memakai dua kain ihrom(warna putih sedangkan bagi wanita di
wajibkan menutupi aurat kecuali muka dan telapak tangan)
5) Sholat sunnah ihrom.
6) Memperbanyak tarbiyah
7) Membaca sholawat dan berdo’a.
3. Thowaf
a. Hal- hal yang di wajabkan saat thowaf:
1) Menutup aurat.
2) Dilakukan dalam keadaan suci.
3) Posisi ka’bah berada di sebelah kiri pundan.
4) Tawaf di mulai dari hajar aswad.
5) Di lakukan sebanyak 7 kali putaran.
6) Di lakukan di masjidil haram.
7) Niat tawaf .
8) Tidak berpaling dari ka’bah sebelum sempurna 7 putaran
b. Sunnah – sunnah thowaf :
1) Memberi hormat kepada hajar aswad setiap awal putaran, dengan mengusap,
mengecup atau melambaikan tangan kanan dengan membaca (bissmillahi
Allahuakbar).
2) Khusus laki-laki bahu kanan terbuka(idhthiba’)
3) Berlari-lari kecil pada 3 putaran pertama.
4) Mengucapkan do’a sesuai yang kita mampu.
5) Mengusap rukun yamani .
6) Selesai 7 putaran,sholat sunnanh 2 rakaat di sekitar makam ibrohim.
7) Berdo’a di multazam
8) Minum air zam- zam
4. Sa’i
a. Kewajiban dalam melakukan sa’I ada 4:
1) Memulai sa’I dari bukit safa dan berakhir di bukit marwah.
2) Sa’I dilakukan sebanyar 7 kali perjalanan .
3) Sa’I dilakukan setelah selesai thawaf rukun(thowaf ifadhoh/thowaf qudum)

b. Kesunahan sa’i
1) Berjalan kaki atau berlari.
2) Memperbanyak dzikir.
3) Berhenti dibukit shafa dan marwah setiap putaran untuk berdo’a.
4) Mengucap takbir 3 kali.
5. Wuquf
Wuquf dilaksanakan pada tanggal 9 dzulhijjah,waktu berlangsung pada terbitnya
fajar sampai pada hari idhul adha berikut amaliyahmya:
1) Tanggal 7 dzulhijjah bagi imam makkah sunnah menjelaskan tentang
manasik haji.
2) Tanggal 8 dzulhijjah ba’da ashar jama’ah bertolak dari makkah menuju
arafah dan menginap.
3) Tanggal 9 dzulhijjah ba’da dzuhur jama’ah memulai wuquf sampai ghurubu
as-syams.
4) Selama wuquf di arafah jama’ah disunnahkan memperbanyak
dzikir,berdo’a,dan membaca al-quran
*sebelum ghurub tiba jama’ah belum di perkenankan keluar area arafah.
6. Mabit di Muzdalifah
1) Mabit di muzdalifah di mulai dari ba’da magrib tanggal 9 dzulhijjah dan
sampai tanggal 10 dzulhijjah.
2) Sholat magrib dan isya’ dengan cara takhir.
3) Mencari batu krikil untuk mempersiapkan lempar jumroh sebanyak 49 (jika
mengambil nafar awal ,70 jika mengambil nafar tsani ).
4) Mandi sunnah di muzdalifah.
5) Mabit minimal di laksanakan selama nisful lail(separuh malam).

7. Jumroh

Lontaran 7 buah krikil di mulai dari jumroh sughro (ula) kemudian jumroh
wustho dan terahir jumroh aqobah, karna mengikuti sunnah nabi.

Lontaran jumroh tidak sah jika dari ketiga tersebut lemperannya tidak berurutan dan
sempurna adapun tatacaranya sebagai berikut:
1) Jama’ ah mempersiapkan 7 batu krikil.
2) Membaca takbir setiap kali melempar jumroh.
3) Berhenti mengucapkan tarbiyah setiap melempar jumroh.
4) Di lakukan secara berurutan sepanjang hari tasyrik dimulai dari matahari
tergelincir sampai terbenam.
5) Disunnahkan ukuran batu sebesar krikil ketapel ( sebesar kacang kedelai).
6) Setelah melakukan jumroh aqobah,jama’ah melakukan tahallul awal(mencukur
atau memotong rambut ) dan diperkenan untuk melepas pakaian ihrom setelah
melaksanakan kedua poin tersebut jama’ah dapat bertolak menuju makkah
melakukan thawaf ifadah/tetap diminah sambil menunggu mabit di minah saat
malam 11 dzulhijjah..
7) Perlu diinggat bahwa setelah tawaf, sa’i dan tahallul sempurna di laksanakan
masih harus melaksanakan kewajiban haji yaitu :
Dilaksanakan pada tanggal 11 dan 12 dzulhijjah(nafar awal) atau 11,12,13
dzulhijjah(nafar tsani) dan setiap harinya di wajibkan melempar jumroh.

8. thowaf ifadah dan mabit di mina


1. Thowaf ifadhah dapat dilakukan setelah pelaksanaan jumroh Aqobah&tahallul
awal/dilakukan setelah mabit di mina dilakukan secara sempurna(nafar tsani).
2. Pelaksanaan tawaf ifadhoh sama seperti tawaf Qudum/ towaf umroh seperti
yang di jelaskan di awal.
3. Setelah pelaksanaan tawaf ifadhah dilanjutkan dengan sa’I, dan tata caranya
sama dengan tata cara yang di jelaskan di awal.
4. Setelah thawaf ifadhah dan sa’ I sempurna dilaksanakan jama’ah haji kemudian
melaksanakan tahallul tsani dengan cara mencukur / memotong rambut.
5. Setelah thahallul tsani(setelah sa’i) rukun-rukun haji telah sempurna.
6. Mabit di minah pada tanggal 11 dan 12 dzullhijjah (nafar awal) atau 11,12, 13
( nafar tsani) dan setiap harinya diwajibkan melempar jumroj(ula,wusho,dan
aqobah).
9. Tahallul
Haji mempunyai 2 tahallul,asghor(awal)dan akbar (tsani).
Tahallul asghor (awal) terlaksana bila telah melakukan 2 dari 3 rukun haji yaitu:
Melontar jumroh,cukur rambut, thowaf ifadhoh.tahallul akbar (tsani )terlaksana
setelah menyelesaikan rukun ketiga dari 3 rukun haji.
10. Cara pelaksanaan haji dan umroh
Dibagi menjadi 4 yaitu:
1. ifroth yaitu melaksanakan haji terkebih dahulu baru dilanjutkan dengan umroh.
2. Tamattu’ yaitu melaksakan umroh terlebih dahulu kemudian haji.
3. Qiran yaitu melaksanakan ihram haji dan umroh secara bersamaan.

11. Thowaf wadda’ (thawaf perpisahan)


Artinya orang yg telah selesai menjalankan seluruh manasyik ketika hendak
meninggalkan makkah dan kembali melakukan perjalanan jauh atau dekat.
Setelah melakukan thawaf wadda’ ,sholat sunnah 2 rakaat berdo’ah disamping
multazam dan meminum air zamzam, setelah itu meninggalkan makkah tanpa
berdiam diri.

G. Pengertian Dam dan macam-macamnya


Menurut bahasa Dam berarti mengalirkan darah menyembelih binatang qurban
yang di lakukan pada saat ibadah haji. Dam adalah denda yang wajib di laksanakan
oleh orang yang selama menunaikan ibadah haji dan umrah melanggar larangan haji
atau meninggalkan wajib haji.
Dam(denda) secara keseluruhan adalah denda atau tebusan bagi mereka yang
menunaikan ibadah haji dan umrah tetapi melakukan pelanggaran ketentuan atau
peraturan yang telah di tetapkan oleh pihak penyelenggara haji dan umrah.
Pelanggaran itu misalnya melakukan larangan-larangan ihrom atau tidak dapat
menyempurnakan wajib haji.
Ketentuan Dam wajib ada empat macam, sebagai berikut :
1. Dam tartib wa taqdir, yaitu dam tamattu’, dam qiron, dan dam meninggalkan perintah
seperti tidak ihrom dari miqot, tidak melontar jumroh, tidak mabit di muzdalifah, dan
tidak melakukan thawaf wada’.
Bentuk dam nya berupa menyembelih hewan dan tidak boleh beralih ke bentuk dam
yang lain kecuali tidak mampu.

2. Dam tartib wa ta’dil, yaitu dam karena bersetubuh. Bentuk damnya berupa
menyembelih seekor unta/lembu ata 7 ekor kambing, jika tidak mampu menyembelih
maka bersedekah kepada fakir miskin berupa makanan seharga unta/lembu, puasa
satu hari sebagai ganti satu mud.

3. Dam takhyir wa taqdir, yaitu dam mencukur rambut dan memotong kuku, serta dam
istimta’ seperti memakai parfum, minyak rambut dsb, memakai pakaian berjahit,
bercumbu, onani, dan berhubungan intim yang tidak membatalkan haji. Di namakan
takhyir karena boleh beralih ke bentuk dam yang lainnya meskipun mampu
melakukan bentuk dam yang pertama.
Bentuk dam nya berupa : menyembelih hewan, memberi makan enam orang
miskin(masing-masing ½ sho’), dan puasa tiga hari.

4. Dam takhyir wa ta’dil, sanksi berburu binatang atau menebang pohon di tanah suci.

Hikmah-hikmah haji
1. Menyempurnakan keislaman
2. Meleburkan dosa
3. Melipat gandakan pahala
4. Meningkatkan taqwa
5. Memperoleh ampunan dari Allah
6. Terkabulnya do’a dan permohonan

Kesimpulan
Haji dan umroh adalah mengunjungi baitullah(rumah Allah) dengan niat tertentu
dan dengan melakukan amalan-amalan/tatacata tertentu. Ibadah haji dan umroh
merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah
Haji termasuk juga amal ibadah yang paling utama karena mencakup amaliyah
harta dan fisik juga menghimpun berbagai ma’na ibadah ,orang yang menunaikan
haji seolah dia berpuasa,sholat,I’tikaf ,zakat, menjaga perbatasan dan jihad fi
sabilillah seperti halnya iman yang merupakan ibadah paling utama.
Haji berhukum fardhu begitu juga umroh sebab keduanya termasuk rukun islam
dan hanya wajib di laksanakan sekali seumur hidup dan dilakukan secara
tarakhi(tidak harus segera dilakukan)

Anda mungkin juga menyukai