Anda di halaman 1dari 10

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Haji dan Umroh adalah aktivitas suci yg pelaksanaannya diwajibkan oleh Allah
Swt pada semua umat Islam yangg sudah memiliki kemampuan. Kegiatan ibadah
sebagai rukum Islam yang ke-5 yang berkunjung ke Baitullah merupakan aktivitas
puncak sebagai bukti ketaatan kepada Sang Khalik baik secara fisik material dan
spiritual.
Banyak dari kalangan umat Islam dari berbagai negara di dunia khususnya
Indonesia yang mendominasi jumlah pemeluknya berbondong-bondong mendaftarkan
diri untuk bisa beribadah dan menghadap secara langsung di depan Ka'bah sebagai pusat
peribadatan serta memenuhi kewajiban rukunnya bagi yang mampu.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini
adalah bagaimana konsep Islam tentang Pelaksanaan Haji dan Umrah.

C. Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah memahami konsep Islam tentang pelaksanaan
Haji dan Umrah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Haji dan Umroh


Secara bahasa, "haji" artinya; maksud atau tujuan atau niat. ' Secara istilah
artinya tujuan atau maksud orang-orang Islam untuk mendatangi Baitullah untuk
melaksanakan ibadah haji sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Adapun
menurut ulama' ahli fiqh definisi haji adalah menyengaja mendatangi ka'bah untuk
menunaikan amalan-amalan tertentu, atau mengunjungi tempat tertentu pada waktu
tertentu'
Umroh diambil dari kata I'timar yang berarti mengunjungi. Maksud mengunjungi
dalam hal ini adalah mengunjungi Ka'bah, melakukan thawaf, melakukan sa'i antara Shafa
dan Marwah, serta mencukur rambut. Para ulama sepakat tentang disyaratkannya Umroh.
Ibnu Umrar ra. Meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "(Pahala)
melaksanakan Umroh pada bulan Ramadhan seperti (pahala) melaksanakan haji" HR
Ahmad an Ibnu Majah."

B. Dasar Hukum Haji dan Umroh


Para Ulama fiqih sepakat bahwa ibadah haji dan Umroh adalah wajib hukumnya
bagi setiap muslim yang mempunyai kemampuan biaya, fisik dan waktu sesuai dengan
nash al-Qur'an;

Artinya: "Dan Allah Swt mewajibkan atas manusia haji ke


baitullah bagiorang yang mampu." (QS. Al-Imran: 97).

Artinya: "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan Umroh karena


Allah." (QS. Al-Baqarah: 196).

2
Nabi Ibrahim as diperintahkan untuk menyeru ibadah haji tersebut
ke seluruh penjuru dunia, sehingga berdatanglah orang-orang dari seluruh
penjuru dunia yang jauh dengan berjalan kaki atau berkendaraan, Allah
berfirman;

Artinya: "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya


mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan
mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru
yang jauh,". (QS. Al-Hajj: 27).

C. Perbedaan Haji dan Umroh


1. Hukum pelaksanaan
Ibadah haji hukumnya wajib, fardu 'ain bagi setiap muslim mukalaf
dan mampu. Tidak ada satu pun ulama yang menyatakan ibadah haji sebagai
sunnah. Sementara itu, mengenai hukum ibadah Umroh para ulama berbeda
pendapat, sebagian mengatakan hukumnya wajib dan sebagiannya mengatakan
sunnah. Mazhab Hanafi dan Maliki mengatakan hukum ibadah Umroh adalah
sunnah, sedangkan mazhab Syafi'i dan Hanbali mengatakan hukum ibadah
Umroh adalah wajib minimal sekali seumur hidup.

2. Waktu pelaksanaan
Ibadah haji dapat dilaksanakan minimal empat hari, 9 sampai 12
zulhijjahjika melakukan nafar awal. Jika melakukan nafar sani, ibadah haji paling
cepat bisa dilakukan dalam waktu 5 hari.
Ibadah Umroh dapat dilakukan dalam waktu 2 sampai 3 jam

3
3. Proses Pelaksanaan
Dalam prakteknya, orang yang menjalankan urutan-urutan ibadah haji
berarti ia sudah melakukan praktek Urnroh. Karena Urnroh hanya terdiri: niat,
thawaf dan sa'i, memo tong rambut/tahallul. Sedangkan haji, meliputi semua
tata cara Urnroh ditambah dengan wuquf di Arafah, menginap di
Muzdalifah dan di Mina, serta melempar jurnroh.
4. Miqat
Miqat adalah batas-batas yang telah ditetapkan bagi dimulainya ibadah haji dan
Umroh. Apabila melintasi miqat, seseorang yang inign mengerjakan haji perlu
mengenakan kain ihram dan melaliukan niat.
a. Miqat Zamani (batas yang ditentukan berdasarkan waktu)
1) Ibadah Haji
Miqat dimulai pada bulan syawal sampai terbit fajar tanggap 10 Zulhijjah
yaitu ketika ibadah haji dilaksanakan.

2) Ibadah Umroh
Miqat dapat dimulai sepanjang tahun pada waktu Umroh dapat dilakukan.
b. Miqat Makani (batas yang ditentukan berdasarkan tempat)
1) Bagi mereka yang tinggal di Makkah, tempat untuk ihram haji adalah
Makkah itu sendiri (rumah sendiri). Untuk Urnroh adalah keluar dari
tanah haram Makkah yaitu sebaiknya di li'ranah, Tan'eim atau
Hudaibiyah.
2) Bagi mereka yang datang dari sebelah timur seperti Indonesia, Malaysia,
Singapura dan kebanyakan Negara Asia lain, tempatnya adalah di
Yalamlam atau leddah.
3) Bagi yang datang dari barat seperti Mesir, miqatnya di luhfah.
4) Bagi yang datang dari selatan seperti Yaman, tempat untuk berihram
adalah Qamul Manazil.
5) Bagi yang datang dari Madinah, tempatnya di Dzulhulaifah Bin Ali (Abyar
'Ali).

4
6) Bagi yang datang dari bagian Iraq pula adalah di Dzatu 'Irq.

D. Syarat, Rukun, wajib Haji dan Urnroh


Syarat sah Haji dan Urnroh adalah suatu perkara atau pekerjaan yang harus
dikerjakan dengan sempuma sebelum mengerjakan Haji atau Umroh dan
menentukan sah atau tidaknya ibadah tersebut.

Rukun Haji dan Urnroh adalah suatu perkara atau perkejaan yang harus
dilakukan dalam mengerjakan proses ibadah Haji atau Urnroh dan menentukan sah atau
tidaknya ibadah tersebut. Dengan kata lain jika tidak dilaksanakan maka batal
ibadahnya.

5
Wajib Haji adalah suatu perkara atau pekerjaan yang hams dilakukan
dalam melaksanakan Haji dan apabila perkara ini ditinggalkan maka wajib
hukumnya untuk membayar dam (denda).

E. Jenis-jenis Haji
1. Ifrad
Haji Ifrad adalah haji yang dilaksanakan dengan cara melaksanakan ibadah
haji terlebih dahulu bam melaksanakan Umroh di luar musim haji. Orang
yang berhaji dengan ifrad tetap dalam keadaan ihram hingga selesai segala
amalan hajinya.
2. Qiran
Haji qiran adalah melaksanakan ihram haji dan Umroh secara bersamaan
di miqat. Orang yang berhaji qiran tetap dalam keadaan ihram hingga selesai
semua rangkaian ibadah haji dan Umrohnya. Dinamakan haji qirah karena
dikumpulkan antara haji dan Umroh dalam satu ihram.
3. Tamattu'
Cara melaksanakn haji tamattu' yaitu dengan mendahulukan ibadah Umroh
terlebih dahulu setelah itu melaksanakan ibadah haji pada musim haji tahun
itu juga. Ada pula ulama yang mengatakan bahwa haji tamattu' adalah
mengumpulkan an tara haji dan Umroh dalam satu kali pergi ke Makkah di
dalam bulan-bulan haji tahun itu juga. Prosesnya, mendahulukan Umroh

6
terlebih dahulu. Kemudian setelah selesai Umroh atau pada tanggal 8 zulhijjah
bemiat untuk ihram haji. Dengan melakukan haji tamattu', jamaah hams
membayar dam (denda). Mayoritas orang Indonesia yang menunaikan
ibadah haji melakukan tamattu'.

F. Amalan-Amalan Ibadah Haji dan Umroh serta Tata Cara Pelaksanaannya


1. Amalan-amalan ibadah haji yang hams dikerjakan adalah;"
a. Ber-Ihram
b. Memasuki Tanah Suci Makkah
c. Thawaf, terdiri dari tiga macam; Thawaf qudum, Thawaf Ifadah, dan
Thawaf wada'
d. Sa'i antara Shafa dan Marwa
e. Wuquf di Arafah
f. Mabit di Muzdalifah
g. Mabit di Mina
h. Jumroh
1. Menyembelih
J. Mencukur atau memendekkan rambut
2. Tata cara pelaksanaan ibadah haji dan Umroh
Dalam tata pelaksanaan ini haji dan Umroh memiliki perbedaan;
a. Haji; terdiri dari delapan yaitu Ihram, Thawaf, Sa'i, wuquf, bermalam di
Muzdalifah, Melempar jUmroh, Bermalam di Mina dan Tahallul.
b. Umroh; Ihram, Thawaf, Sa'i, dan Tahallul.

G. Etika Haji dan Umroh


Imam al-Ghazali dalam bukunya Ihya' Ulumuddin menyebutkan beberapa
etika haji,diantaranya; hendaknya berhaji dengan harta halal, tidak memboroskan
bekalnya untuk makan dan minum yang mewah atau membeli kelezatan di
perjalanan, meninggalkan segala macam akhlak tercela, kekejian dan kefasikan,
diutamakan memperbanyak berjalan, berpakaian sederhana dan meninggalkan tanda-

7
tanda kesombongan dan kemewahana, melaksanakan kurban dengan penuh
keikhlasan dan membagi daginya kepada fakir miskin dan bersabar dalam segala
hal.

H. Keutamaan Haji dan Umroh


Keutamaan haji dan Umroh meliputi;
1) menjauhkan kefakiran dan menghapus dosa,
2 ) haji sebanding nilainya dengan jihad,
3) Balasan surge,
4) menghapus dosa seperti bayi,
5) Amal terbaik,
6) Jemaah haji menjadi tamu Allah Swt,
7) Dibanggakan di depan malaikat.

8
BAB III

PENUTUP

Dalam ibadah haji dan Umroh banyak sekali kegiatan yang harus
dipelajari oleh orang-orang khalayak umum, khususnya bagi yang memiliki
kemampuan dan kesempatan untuk melaksanakannya. Mulai dari bagaimana
amalan-amalan manasik, waktunya, tempat-tempatnya, syarat, wajib, rukun dan
hal-hal lain yang harus diikuti aturannya secara berurutan. Karena jika tidak tertib
dan berurutan maka akan menyebabkan tertolaknya ibadah suci seseorang yang
sedang menjalankan rukun islam yang kelima.
Selain dalam hal teknis dan praktis, terdapat juga etika dan hikmah utama
adanya ibadah haji dan Umroh salah satunya adalah menghapus dosa seperti bayi
dan balasan surga.

9
DAFTARPUSTAKA

As Suhuili, A Solihin. 2018. Tuntunan Super Lengkap Haji & Umroh.


Jakarta: Cahaya Ilmu.

Basyanfar, Syaikh Sa'id bin Abdul Qodir. 2006. Al-Mughnie: Tuntunan Manasik
Haji dan Umroh Terlengkap. Bandung: I-Dea Publishing.

Maksum, M. Syukron. 2013. Bimbingan Lengkap Haji dan Umroh,


(Yogyakarta: Al-Barokah,

Pribadi, Retno Widyani dan Mansyur. 2010. Panduan Ibadah Haji dan
Umroh, Cirebon: Swagati Press.

Rohmansyah. 2017. Fiqh Ibadah dan Mu 'amalah.Yogyakart: LP3M.

Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah 3, Tahkik dan Takhrij: Muhammad


Nasiruddin al-Albani.

Sarwat, Ahmad. 2014. Ensiklopedia Fikih Indonesia: Haji dan Umroh.


Jakarta: PT Gramedia.

Tim Darul Ilmi Bandung, 2015. Mengenal Fikiha Ibadah: bermula dari
Rukun Islam.

10

Anda mungkin juga menyukai