Anda di halaman 1dari 12

KETENTUAN MELAKSANAKAN HAJI DAN UMRAH

ANGGOTA KELOMPOK :

Azzahra Ainur Kholidah/08/8B

Eka Putri Qurrota ‘Aini/11/8B

Gendhis Wedyawati Almaajid/14/8B

Nashifah Athalia Putri/24/8B

HAJJI

PENGERTIAN
Haji menurut bahasa artinya menyengaja. Adapun menurut istilah, haji
berarti sengaja mengunjungi Makkah (ka'bah) untuk mengerjakan ibadah yang
terdiri atas tawaf, sai, wukuf, dan amalan amalan lainnya pada masa tertentu
demi memenuhi panggilan Allah.
HUKUM MELAKSANAKAN HAJJI
Hukum melaksanakan haji diwajibkan oleh allah, bagi orang yang kuasa
atau mampu, satu kali seumur hidup nya. Allah berfirmandalam surat Ali-Imran ayat 97;
‫هّٰلِل‬ ٌ ۢ ‫فِ ْي ِه ٰا ٰي‬
‫ت َم ِن ا ْستَطَا َع اِلَ ْي ِه َسبِ ْياًل ۗ َو َم ْن‬ ِ َّ‫ت َّمقَا ُم اِب ْٰر ِه ْي َم ۚە َو َم ْن َدخَ لَهٗ َكانَ ٰا ِمنًا ۗ َو ِ َعلَى الن‬
ِ ‫اس ِحجُّ ْالبَ ْي‬ ٌ ‫ت بَيِّ ٰن‬
َ‫َكفَ َر فَاِ َّن هّٰللا َ َغنِ ٌّي َع ِن ْال ٰعلَ ِم ْين‬

Yang artinya: Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam
Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara)
kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke
Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.
Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah
Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.

SYARAT WAJIB HAJJI

Syarat haji adalah syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk menunaikan
ibadah haji. Jika seseorang tersebut tidak memenuhi syarat haji, maka ia tidak
diwajibkan untuk melakukan ibadah haji. Berikut adalah syarat-syarat haji:
1. Beragama Islam
Ibadah haji termasuk ke dalam rukun Islam kelima dan wajib
bagi orang yang mampu. Seorang bukan muslim meskipun melakukan
ritual haji secara lengkap, tetap tidak akan dianggap sah ibadahnya.
2. Berakal Sehat
Syarat wajib berhaji selanjutnya adalah berakal. Maksud disini yaitu
berakal sehat secara jasmani dan rohani. Sementara orang yang
kondisinya hilang ingatan, gila, tidak waras, maka tidak diwajibkan untuk
berhaji.
3. Baligh
Orang yang wajib melaksanakan ibadah haji harus sudah balig atau
telah mencapai kedewasaan. Apabila orang yang tersebut berlum baligh
namun sudah berhaji, maka ibadah hajinya tetap dianggap sah namun
tidak memenuhi syarat sah wajib haji.
4. Merdeka
Syarat merdeka ini harus dipahami terlebih dulu. Merdeka berarti
terbebas dalam keadaan sehingga tidak terikat suatu hal atau
penjajahan.Meski zaman sekarang sudah tidak berlaku perbudakan,
ibadah haji tetap tidak diwajibkan bagi para budak atau hamba sahaya
yang beragama Islam.
5. Mampu (Istitha'ah)
Untuk syarat wajib haji berikut yaitu mampu, berarti memiliki biaya
untuk berangkat haji sampai nanti pulang kembali, lalu ada kendaraan
yang memadai selama digunakan berhaji. Aman dalam perjalanan
berhaji, khusus wanita harus mempunyai mahram atau pergi dengan
sesama wanita yang dipercaya, dan memiliki pengetahuan tentang
peraturan haji.

SYARAT SAH HAJJI


1. Dilaksanakan sesuai batas-batas waktunya, misalnya miqat zamani dan batas
waktu wukuf.
2. Pelaksanaan urutan haji dilakukan secara urut
3. Memenuhi syarat syarat seperti syarat Tawaf dan Syarat Sa’i
4. Dilaksanakan sesuai dengan tempat yang telah ditentukan. Seperti tempat
wukuf, tawaf, melontar jumrah, dan hadir di Muzdalifah ataupun bermalam di
Mina.

RUKUN HAJJI

1. Ihram Dengan Niat Hajji


Ihram dimulai dengan membaca niat dan mengenakan pakaian
serba putih untuk melambangkan kesucian, kebersihan.
2. Wukuf di Padang Arafah
Wukuf adalah ritual untuk berdiam diri sambil berdzikir dan berdoa
di Padang Arafah Padang Arafah.
3. Tawaf
Tawaf adalah ritual yang dilakukan dengan berjalan mengelilingi
ka’bah berlawanan arah jarum jam.
4. Sa’i
berlari-lari kecil atau berjalan di antara bukit Safa dan Marwah
sebanyak tujuh kali.
5. Tahallul
Para jamaah laki-laki mencukur atau merapikan rambut mereka.
Sedangkan untuk jamaah perempuan hanya perlu memotong rambutnya
sedikit.
6. Tertib
Jamaah haji wajib melaksanakan seluruh rangkaian ibadah secara
berurutan mulai dari ihram sampai pada tahallul/cukur.

WAJIB HAJJI

Wajib haji menjadi rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh jamaah
haji. Apabila ditinggalkan salah satu dari wajib haji, maka ibadah hajinya tetap
sah. Meskipun begitu, ia harus membayar dam (denda).

1. Berihram dari miqat yang telah ditentukan.


a. Miqat zamani
Batas waktu pemakaian ihram sejak tanggal 1 Syawal sampai dengan 10
Dzulhijjah.
b. Miqat makani
Batas tempat sampai pemakaian ihram bagi orang-orang yang hendak
mengerjakan ibadah haji/umrah.
2. Mabit di muzdalifah.
Pada malam tanggal 10 Dzulhijjah sampai waktu subuh. Wajib karena
Nabi Muhammad saw. melakukan mabit di Muzdalifah. Begitu pula Allah
memerintahkan berdzikir di Muzdalifah.
3. Melontar jumrah 'aqabah.
Dilakukan ada tanggal 10 Dzulhijjah yang dilakukan setelah terbit
matahari, jamaah menggunakan batu kerikil.
4. Mabit di Mina.
Pada malam-malam tasyriq tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
5. Melempar tiga jumrah.
Dimulai dari Jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada hari tasyriq yaitu
tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, setiap jumroh tujuh kali lemparan batu
6. Meninggalkan larangan-larangan saat berihram.
Jika melakukan ihram maka wajib mambayar dam (denda).
SUNNAH SUNNAH HAJJI

Sunah haji adalah amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan dalam


ibadah haji. Bagi yang mengerjakan sunahnya akan mendapat pahala. Tetapi
bila ditinggalkan, tidak perlu mengulang dan tidak membayar denda, sehingga
ibadah hajinya pun tetap sah. Sunnah Sunnah Haji yaitu:

Ifrad, mendahulukan haji dan mengakhirkan umrah, Membaca talbiyah, Tawaf


qudum, Bermalam di Muzdalifah, Salat 2 rakaat setelah tawaf dan Bermalan di
Mina.

MACAM MACAM HAJJI

1. Hajji Tamattu
Melakukan amalan umrah terlebih dahulu pada musim haji, kemudian
melaksanakan amalan haji.
2. Hajji Ifrad
Haji ifrad dengan hanya melakukan amalan haji, dan berniat melakukan
ibadah haji tanpa umrah pada bulan haji.
3. Hajji Qiran
Haji qiran yaitu mengerjakan haji dan umrah di dalam satu niat dan satu
pekerjaan sekaligus.

TATA URUTAN PELAKSANAAN IBADAH HAJJI

a. Ihram dengan niat haji dan berangkat menuju Arafah pada hari Tarwiyah.

b. Saat di Arafah (8 zulhijah) memperbanyak bacaan Talbiyah dan berdoa.

c. Di hari Arafah (9 zulhijah) jamaah haji tinggal I Arafah untuk mendengarkan


khutbah wukuf .

d. Setelah matahari terbenam (9 zulhijah) jamaah haji mulai meninggalkan


Arafah menuji Muzdalifah dengan tenang dan khusyuk.

e. Sebelum matahari terbit pada hari kesepuluh bulan zulhijah, jamaah haji
berangkat menuju Mina.

Bagi jamaah haji yang lemah, seperti perempuan dan anak-anak,


dibolehkan meninggalkan Muzdalifah menuju Mina setelah pertengahan
malam.

f. Melempar jumrah Aqabah.

g. Menyembelih hewn kurban bagi yang melaksanakan haji Tamatuk atau haji
Qiran.

h. Mencukur rambut (Tahalul).

Setelah Tahalul pertama, jamaah haji boleh mengerjakan apa-apa yang


dilarang ketika berihram, kecuali bersetubuh dengan istri.

i. Menuju Makkah untuk mengerjakan tawaf ifadah, kemudian melakukan Sai


bagi yang mengerjakan haji Tamatuk.
j. Setelah Tawaf, jamaah haji pulang ke Mina dan bermalam di Mina pada
malam ke 11 zulhijah dan 12 zulhijah serta melontarkan 3 jumrah setiap harinya
setelah tergelincir matahari.

k. Bagi jamaah haji yang akan meninggalkan Makkah diwajibkan melakukan


Tawf wadak (tawaf pamitan).

Larangan-Larangan Selama Mengerjakan Haji

A. Larangan bagi jamaah laki-laki

1. Memakai pakaian yang berjahit selama Ihram.

2. Memakai penutup kepala sewaktu Ihram.

3. Memakai kaos kaki atau sepatu yang menutupi mata kaki sewaktu Ihram.

B. Larangan bagi jamaah perempuan

1. Memakai penutup muka atau cadar.

2. Memakai sarung tangan.

C. Larangan bagi jamaah laki-laki dan perempuan

1. Memotong atau mencabut kuku

2. Memotong atau mencukur rambut

3. Mencabut bulu badan lainnya

4. Menysir rambut kepala danlain-lain

5. Memakai wangi-wangi oada badan, pakaian, maupun rambut, kecuali yang


dipakai sebelum Ihram

6. Memburu ataumembunuh hewan darat

7. Mengadakai perkawinan, pengawinan orang lain, atau menjadi wali dalam


akad nikah atau melamar
8. Bersetubuh atau bersenggama

9. Mencaci maki, mengumpat, dan bertengkar

10. Mengucap kata-kata kotor

11. Memotong atau mencabut pohon atau menaburi segala macam yang tumbuh
di Tanah Suci.

DAM / DENDA HAJJI

Dam / denda diberikan kepada jamaah yang tidak melaksanakan kewajiban


haji atau umrah, atau karena melanggar larangan haji dan umrah. Macam dam:

Menyembelih binatang ternak seperti kambing, sapi, atau unta, bersedekah


dengan makanan pokok (beras, gandum, dsb.), melaksanakan puasa.

UMRAH

PENGERTIAN

Menurut bahasa, umrah berarti ziarah atau berkunjung. Menurut islam, umrah
adalah menziarahi ka'bah, melakukan tawaf, sai antara bukit Safa dan marwah,
serta bertahalul (mencukur atau bergunting rambut sedikitnya tiga kali helai
bagi perempuan). Umrah adalah ibadah yang dilakukan di tanah suci Makkah
yang menyerupai ibadah haji dengan beberapa perbedaan tertentu.
MACAM MACAM UMRAH

1. Umrah Wajib
Umrah yang dilaksanakan dalam rangkaian ibadah haji dan
dilaksanakan pada batas waktu haji (bulan-bulan haji). Selain itu,
termasuk umrah wajib adalah umrah nazar.
2. Umrah Sunnah
Umrah yang dilaksanakan sewaktu-waktu atau kapan saja di luar
batas waktu haji (bulan-bulan hajji).
SYARAT UMRAH
1. Beragama Islam
Syarat pertama dan yang paling utama.
2. Baligh
Apabila umrah dilakukan saat masih kecil dan belum baligh, maka itu
tidak akan menggantikan ibadah umrah ketika dewasa.
3. Berakal sehat
Berakal yang tetap berlaku meski orang tersebut sudah dewasa dan
masih sehat secara fisik.
4. Merdeka
Haji tidak dikenakan kewajiban bagi hamba sahaya sebab ibadah
tersebut memerlukan perjalanan jauh.
5. Mampu (Istita’ah)
RUKUN UMRAH

Rukun pelaksanaan haji dan umrah memiliki perbedaan. Rukun haji antara lain
adalah niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sai, dan memotong rambut.
Sementara rukun dalam umrah, tidak ada rukun wukuf di Arafah. Empat rukun
lain sama, yakni niat ihram, tawaf, sai, dan memotong rambut.
WAJIB UMRAH

Apabila wajib umrah ditinggalkan/dilanggar maka ibadah umrahnya tetap sah,


tetapi orang yang melanggar harus membayar dam.

1. Ihram dari Miqat


Miqat zamani umrah itu adalah umrah yang boleh dilakukan kapan
saja, tidak ada batasan waktu untuk melaksanakannya.
Miqat makani umrah sama dengan miqat makani haji, namun khusus
bagi orang yang berada di Makkah.
2. Meninggalkan larangan larangan umrah
Larangan Umrah sama dengan larangan Hajji

Tata Urutan Pelaksanaan Ibadah Umrah

a. Bersuci dengan mandi atau berwudhu

b. Berihram dengan memakai pakaian Ihram,salat sunah Ihram, dan membaca


doa Ihram.

c. Berniat Umrah.

d. Dengan membaca lafal labbail allahumma ‘umratan.

e. Membaca Talbiah.

f. Mengerjakan Tawaf Ifadah.

g. Berdoa di Multazam, salat sunah di Maqam Ibrahim. Salat sunah di Hijir


Ismail, dan minum air Zamzam.

h. Mengerjakan Sai sebanyak 7x antara Bukit Safa dan Bukit Marwa.

i. Tahalul denagn mencukur rambut sedikitnya 3 helai dan mengganti pakaian


ihram dengan pakaian biasa.
‘’SEKIAN DARI KELOPOK KAMI TERIMAKASIH’’

Anda mungkin juga menyukai