Anda di halaman 1dari 14

Resume Pengantar Haji dan Umrah

Dosen Pengampu : Lilis Renfiana

Disusun Oleh:
Nur Hidayah Tohir 2103040009
Rini Anggraini
Ulyatun Fatonah 2103041014
Wigati Cahya Ningtyas
Ajib Omar Bad-an

MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
TA.2022/2023
A. Pengertian Haji
Pengertian secara bahasa, kata Haji bermakna Al-qashdu,yang artinya menyengaja atau
menyengaja melakukan sesuatu yang agung. Dikatakan hajja illaina fulan artinya mendatangi
kita. Dan makna rajulun mahjuj adalah orang yang dimaksud. Secara istilah Syariah haji berarti
mendatangi ka’bah untuk mengadakan ritual tertentu ada juga yang mendenifisikan sebagai
berziarah tertempat tertentu, pada waktu tertentu pada amalan-amalan tertentu dengan niat
beribadah.1
Dari definisi di atas `dapat diuraikan bahwa ibadah haji tidak terlepas dari hal-hal berikut ini:
 Ziarah
Yang dimaksud dengan ziarah adalah mengadakan perjalanan ( safar ) dengan menempuh
jarak yang biasanya cukup jauh hingga meninggalkan negeri atau kampung halaman,
kecuali buat penduduk Mekkah.
 Tempat tertentu
Yang dimaksud dengan tempat tertentu antara lain adalah Ka’bah di Baitullah Kota
Makkah Al-Mukarramah, Padang Arafah, Muzdhalifah dan Mina.
 Waktu tertentu
Yang dimaksud dengan waktu tertentu adalah bahwa ibadah haji hanya dikerjakan pada
bulan haji, yaitu bulan Syawal, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan 10 hari pertama bulan
Dzulhijjah.
 Amalan tertentu
Yang dimaksud dengan amalan tertentu adalah rukun haji, wajib haji, dan sunnah seperti
thawaf, wukuf, sai, Mabit di Mina dan Muzdalifah dan amalan lainnya.
 Dengan niat ibadah
Semua itu tidak bernilai haji kalau pelakunya tidak meniatkannya sebagai ritual ibadah
kepada Allah.
B. Hukum dan Keutamaan Haji
 Hukum Haji
Haji merupakan kewajiban sekali seumur hidup, barang siapa yang melaksanakan lebih
dari satu kali maka hukumnya sunnah sedangkan umrah hukumnya sunnah muakad. Haji ialah
kewajiban yang ditetapkan oleh Allah kepada setiap muslim dan Muslimah yang mampu
1
Mughni Al- Muhtaj jilid 1 hal. 459. LC Sarwat, Seri Fiqih Kehidupan (6) : Haji.
melaksanakannya. Orang yang mampu mengingkari kewajibannya adalah kafir berdasarkan
nash.2Hal ini berdasarkan firman Allah SWT.
1.Alqur’an.
Ibadah haji merupakan ibadah haji yang perintahnya langsung dari sumber ulama islam
yaitu Al-Qur’an. Ibadah haji telah disepakati bahwa hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim
yang sudah dalam kondisi mampu baik secara fisik maupun finansial. Hal ini seseuai dengan
yang telah dijelaskan dalam firman Allah,Qur’an surah al-Imran ayat 97:
‫هّٰلِل‬
  ‫استَطَا َع اِلَ ۡي ِه َسبِ ۡياًل‬ ِ ‫اس ِحجُّ ۡالبَ ۡي‬
ۡ ‫ت َم ِن‬ ِ َّ‫ؕ‌ َو ِ َعلَى الن‬

Artinya: “Dan diantara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksankan ibadah haji
keBaitullah, yaitu bagi orang yang mampu mengadakan perjalan keBaitullah’’(QS ali-
Imran :97).
Ibadah haji adalah ibadah yang harus dilaksankan hanya karena Allah Swt semata.Bukan
karena yang lain seperti mendapat posisi di masyarakat, mendapat gelar haji, dan sebagainya Hal
ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Qur’an surah al-Baqarah ayat 196:

‫واَتموا ۡالح َّج و ۡالعُمۡ رةَ هّٰلِل‬


َ َ َ ُّ ِ َ

Artinya : “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.”(QS.Al-Baqarah:196)

2. Hadist.
Selain dalam al-Qur’an,haji jyga dijelaskan dalam hadist-hadist Nabi Saw. Diantaranya
yaitu pembahasan mengenai kewajiban haji hanya sekali dalam seumur hidup sedangkan haji
yang dikerjakan kedua kalinya atau seterusnya maka hukumnya adalah sunnah. Hal ini
sebagaimana sabda Rasullah Saw.

Artinya: “Haji itu wajibnya hanya satu kali, dan selebihnya adalah sunnah”.(HR.Imam Ahmad
dan Ad-Daraquthni)”3
2
Abu Umar An-Nadwi, Panduan Lengkap Ibadah Haji dan Umrah, ( Jakarta:Rabbani Press, 2010 ),hlm.8 Fitrah,
“HAJI DAN UMRAH DALAM KAJIAN FIQH.”
3
Abu Bakar Jabair Al Jazairy, Minhajul Muslim Pedoman Hidup Harian Seorang Muslim, (Jakarta; Umul Qura,
2014), hlm. 605.Fitrah.
 Keutamaan Haji

Haji Tamattu’ Qiran Ifrad


Perbedaan Terdapat dam Terdapat dam Tidak terdapat dam
Niat umrah, setelah Niat umrah dan haji Hanya berniat haji
umrah niat ihram haji secara bersamaan
Persamaan Ada rukun haji Ada rukun haji Ada rukun haji

Ada wajib haji Ada wajib haji Ada wajib haji

Ada sunah haji Ada sunah haji Ada sunah haji

Ada larangan haji Ada larangan haji Ada larangan haji

C. Syarat dan Rukun Haji


 Syarat Haji
Haji adalah kewajipan bagi umat Islam. Walau bagaimanapun, terdapat syarat tertentu yang
dikenal pasti untuk lelaki dan wanita, dan secara amnya keadaan khusus wanita. Syarat am
termasuk:4
1. Islam, artinya haji hanya wajib bagi umat Islam, bukan bagi orang yang tidak beriman. Jika
seorang kafir pergi haji, maka hajinya batal dan jika dia pindah agama, dia harus haji lagi.
2. Baligh, usia pada saat haji juga termasuk syarat sahnya haji. Bagi anak-anak yang belum
baligh (dewasa) kemudian menunaikan ibadah haji, maka hajinya tetap dianggap sah dan
berpahala sebagai hadits. Ketika dia sudah dewasa, dia wajib kembali untuk haji.
3. Orang yang berilmu, berakal, gila dan dungu tidak wajib menunaikan haji.

4
M. Ali Hasan, Tuntunan Haji: Suatu Pengamalan dan Kesan Menunaikan Ibadah Haji (Cet. I; Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 1999), h. 13-18. Cahyani, “PELAKSANAAN HAJI MELALUI PENERAPAN FORMAL
DALAM PERATURAN HAJI DI INDONESIA.”
4. Yang mampu dan yang tidak mampu tidak dibebani haji. Dalam hal ini mampu meliputi: sehat
jasmani (jasmani) dan memiliki dana untuk menunaikan ibadah haji. Syarat khusus bagi wanita
adalah memiliki Mullin terlebih dahulu, dan seorang wanita harus didampingi oleh Mullinnya
jika ingin berziarah. Yang kedua adalah memiliki teman wanita yang bisa dipercaya. Ini harus
dicapai jika wanita yang menunaikan ibadah haji tidak didampingi oleh seorang muhrim. Ketiga,
tidak dalam keadaan iddah. Wanita yang berada di Ada karena perceraian atau kematian tidak
diperbolehkan ikut haji. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS al-Talaq/65: 1
َ‫اَل تُ ْخ ِرجُوه َُّن ِم ۢن بُيُوتِ ِه َّن َواَل يَ ْخرُجْ ن‬
Terjemahannya : “Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah, dan jangan biarkan mereka
keluar.” (QS. Al-Talaq: 1)5

 Rukun Haji
Dalam melaksanakan ibadah haji terdapat rukun-rukun haji yang wajib dilakukan, diantaranya :6
1. Ihram, yang berarti larangan atau hal yang diharamkan. Menurut syariat Islam, ihram
adalah menetapkan niat untuk mengerjakan ibadah haji dengan memakai pakaian ihram
dan dimulai dari suatu tempat dan waktu yang telah ditentukan, yang diistilahkan dengan
miqat. Penamaan ihram ini sesuai dengan praktik pelaksanaannya. Karena pada saat
dimulainya haji sampai berakhirnya ada hal-hal tertentu yang halal kemudian diharamkan
selama dalam proses mengerjakan rukun haji.
2. Wukuf, yaitu hadir di Padang Arafah pada tanggal 9 saat tergelincir matahari sampai
terbit fajar tanggal 10 Zulhijjah.
3. Tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, yang dimulai dari Hajar Aswad
atau yang dikenal dengan batu hitam yang terletak di dalam Masjidil Haram dan Ka’bah
disebelah kiri orang yang melakukan tawaf.
4. Sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah dengan jarak ±400 meter
sebanyak tujuh kali, Ini dilakukan sesudah tawaf.

5
Kementerian Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 558. Cahyani.

6
Ma’mun Rauf, Ibadah (Makassar: Universitas Muslim Indonesia, 1992), h.129.
Cahyani.
5. Tahallul, yaitu menggunting atau mencukur rambut sekurang-kurangnya tiga helai
rambut. Bagi wanita menggunting ujung rambut sepanjang jari, bagi pria disunnahkan
mencukur habis. Sedangkan untuk yang berkepala botak disunahkan untuk meletakkan
gunting atau pisau cukur di atas kepala.
D. Rangkaian Pelaksanaan Haji
Rangkaian ibadah haji dikerjakan dimulai pada tanggal 8 Żulhijjah yang juga sering disebut
hari tarwiyah. Pada hari ini (8 Żulhijjah), bagi yang berniat untuk haji tamattu‟ mulai berihram
pada waktu ḍuha. Sebelum berihram lakukan hal yang sama seperti hendak berihram untuk
„umrah, yaitu mandi, memakai minyak wangi, ṣalat, kemudian mulai berihram dari tempat
tinggal (penginapan). Adapun bagi yang meniatkan hajiifrād dan qirān, tetap berihram pada
tanggal 8 Żulhijjah (setelah selesai dari ṭawaf qudūm dan sa‟i).
Selanjutnya, seluruh jamaah haji/bagi yang melakukan haji tamattu‟, qirān, maupun ifrād.
Berangkat menuju minā sebelum masuk waktu ẓuhur, ṣalat ẓuhur, asar, magrib dan isya di
Minā, dikerjakan di waktunya masing-masing dengan cara mengqaṣar ṣalat/yang jumlahnya
empat rakaat menjadi dua rakaat dan tidak menjamak ṣalat. Malamnya, tanggal 9 Żulhijjah
menginap di Minā dan ṣalat subuh di sana. Bagi jamaah haji yang sudah berada di Minā
sebelum hari tarwiyah, hendaknya berihram di Minā pada tanggal 8 Żulhijjah pada waktu ḍuha.
Setelah selesai ṣalat subuh pada tanggal 9 Żulhijjah, jamaah haji menunggu hingga matahari
terbit lalu berangkat ke arafah dengan tenang sambil terus bertalbiah dan zikir, membaca Al-
Qur‟ān, memperbanyak bacaan talbiah, takbir, tahlil dan hamdalah.

a. Hari Arafah, Tanggal 9 Żulhijjah Wukuf di arafah adalah rukun haji, jika ditinggalkan maka
haji tidak sah. Nabi saw bersabda:

“Haji adalah wukuf di arafah” 7

Pada Hari yang agung itu, jamaah haji berbondong-bondong menuju padang arafah untuk
melakukan wukuf. Dimulai sejak matahari tergelincir (ażan ẓuhur) hingga matahari terbenam.
Pada hari itu, Allah swt membanggakan para jamaah haji dihadapan para malaikat. Dalam ṣahih

7
Ibnul Qayyim al-Jauziyyah, Aunul Ma‟bud li Syarhi Sunan Abi Daud (Cet. III; Riyāḍ: Dār al-Fikri, 1399 H/1989
M).fitriani, “HUKUM MELAKSANAKAN IBADAH HAJI DAN ‘UMRAH DENGAN MENGGUNAKAN
SUMBER DANA YANG HARAM.”
Muslim, Aisyah meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda, tidak ada hari yang di dalamnya
Allah membebaskan hamba-Nya dari neraka lebih banyak daripada di hari arafah”. Dia Azza
Wa Jalla mendekat lalu membanggakan kalian semua di hadapan para Malaikat seraya
berfrman apa yang mereka inginkan. Merupakan sunah singgah di mesjid Namirah.

b. Tanggal 10 Dzilhijjah
1) Berhenti membaca talbiyah
2) Melempar jumrah Aqabah
3) Bertakbir
4) Menyembelih kurban
5) Mencukur rambut atau menggundul
Jamaah haji dari seluruh penjuru berada di Minā pada hari „Idul Aḍha, bergembira atas

karunia Allah swt yang tercurah pada mereka, dan menyembelih hewan kurban (hadyu) 8 mereka
untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

c. Melempar Jumrah

Sesampainya di Minā, pada pagi hari raya „Idul Aḍha, lakukanlah hal

berikut:
1) Segera melempar Jumrah Aqabah dengan tujuh batu

2) Selama hari tasyrik (tiga hari); melempar tiga macam Jumrah: al-Jumrah Ula, Shughra,
Wustha, dan Aqabah; masing-masing tujuh kerikil

dan bertakbir pada setiap lemparan.

d. Ṭawaf Ifaḍah, salah satu Rukun Haji

Setelah melempar Jumrah Aqabah pada pagi hari raya „Idul Aḍha, Anda bergerak
menuju Mekah untuk ṭawaf tujuh kali putaran yang disebut dengan Ṭawaf Ifaḍah dan sa‟i tujuh
kali bagi haji tamattu‟.Adapun bagi yang melaksanakan haji Qirān dan Ifrād yang belum
melaksanakan sa‟i Ṭawaf Qudūm maka wajib melakukannya setelah Ṭawaf Ifaḍah ini. Boleh
menunda pelaksanaan Ṭawaf Ifaḍah sampai setelah hari Tasyriq dan setelah melempar Jumrah.

8
Hadyu adalah binatang yang disembelih dan dihadiakan kepada penduduk al-Haram, untuk mendekatkan diri
kepada Allah swt. fitriani.
e. Hari Tasyriq

Hari-hari tasyriq dimulai pada malam tanggal 11 Żulhijjah, yaitu malam 11, 12, dan 13 Żulhijjah.

1) Setelah Ṭawaf Ifaḍah pada hari kurban („Idul Aḍha). Jamaah haji kembali ke
Mināuntuk bermalam disana selama hari Tasyriq.

2) Atau menginap di Minā selama dua hari, yaitu bagi yang ingin bersegera
(meninggalkan Minā).

Amalan-amalan yang Harus Dilakukan di Minā

a) Melempar tiga Jumrah setiap hari selama menginap di Minā. Masing- masing tiga
kerikil.

b) Bertakbir pada setiap lemparan

c) Memperbayak doa dan ẓikir

d) Bersikap tenang, tidak bedesakan, berdebat, dan bertengkar.

f. Ṭawaf Wadā

Setelah keluar dari Minā, Jamaah haji bergerak menuju Mekah untuk melakukan ṭawaf.
Setelah melakukan seluruh rangkaian ibadah haji maka ṭawaflah kalian perintah Nabi saw yang
bersabda, janganlah sekali-kali salah seorang dari kalian pulang (meninggalkan Mekah) hingga

dia Ṭawaf (Wada) 9di Baitullah. Seluruh jamaah haji wajib melakukan Ṭawaf Wadā‟, kecuali
wanita haid dan nifas. Wanita haid dan nifas tidak wajib melakukannya dan tidak harus
membayar denda.

E. Pengertian dan Keutamaan Umrah

9
Ṭawaf Wadā‟ adalah amalan wajib terakhir dari ibadah haji.Jamaah haji wajib melakukannya tepat sebelum
berangkat pulang ke negerinya masing-masing. fitriani.
Umrah10 (bahasa Arab :ٌ‫ةَرْ ُمع‬,(Umrah menurut bahasa artinya berkunjung (Ziyaroh) adalah
salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Hampir mirip dengan ibadah haji, ibadah ini
dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual ibadah di kota suci Makkah, khususnya di
Masjidil Haram. Pada istilah syari'ah, umrah adalah berkunjung ke Baitullah (Ka’bah)untuk
melaksanakan ibadah ihram di Miqat ,Thowaf, Sa’i antara shafa dan marwah dan bercukur
(tahallul)11.
Sering disebut pula dengan haji kecil. Dengan pengertian, Umrah maupun haji pada
dasarnya mempunyai pengertian yang sama yaitu menyengaja mengunjungi ka’bah (baitullah).
untuk beribadah kepada Allah SWT. dengan rukun-rukun tertentu dan beberapa syarat tertentu
serta beberapa kewajibannya. Perbedaan umrah dengan haji adalah pada waktu dan tempat.
Umrah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu (setiap hari setiap bulan, setiap tahun) dan hanya di
Makkah, sedangkan haji hanya dapat dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8
Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah serta dilaksakan sampai ke luar kota Makkah.

Keutamaan melaksanakan umrah

1) Umrah bisa melebur dosa. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Umrah yang satu ke umrah yang lain (pahalanya) sebagai penghapus dosa antara
kedua- nya, dan haji yang mabrur tiada balasan baginya melainkan surga” (HR.
Bukhori Muslim)12
2) Dilipat gandakan oleh Allah kebaikan: "Sholat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih
utama seribu kali dibanding sholat dimasjid lainnya kecuali masjidil haram. Dan sholat di
masjidil Haram lebih utama seratus ribu kali dibanding sholat dimasjid lainnya (HR.
Ahmad)

10
Hukum Umrah. Umrah menurut para imam madzhab hukumnya sebagai berikut: Imam Syafi’i dan Ahmad Ibnu
Hambal mengatakan wajib sekali seumur hidup sebagai-mana wajibnya haji dengan dasar firman Allah Swt yang
artinya sebagai berikut: Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. (Q.S. Al-Baqarah: 196) Iman
Abu Hanifah dan Maliki berpendapat sunah muakkad. Lihat buku: Said Sabiq,Fiqhus Sunnah, (Bairut :Darul
Kitabul Arabi Jilid 1, 1987/1407H), h. 664.
Zainuddin,Lc.MA, MANASIK UMRAH.
11
Said Sabiq, Fiqhus Sunnah, Ibid, h 663.
Zainuddin,Lc.MA.
12
Dr. Wahbah Zuhailly, Al-Fiqhul Islami wa adillatuhu, h 10 Zainuddin,Lc.MA.
3) Orang yang mengerjakan umrah ketanah suci meru- pakan tamu agung Allah, sabda
Rasulullah SAW “ Umroh dan Haji adalah Tamu Allah, jika mereka mohon ampun akan
diampuni dosanya dan jika ber- doa akan dikabulkan (Riwayat al-Nasa’yi dan Ibnu
Majah)”.13
4) Umroh dibulan Ramadhan sebanding dengan (pahala) Haji. Sabda Rasul SAW, Artinya:
“ Mengerjakan umrah dibulan Ramadhan pahalanya sama dengan pahala ibadah haji ”.

F. Hukum Umrah

Hukum menunaikan ibadah umrah yang di dalamnya ada dua ritual ibadah utama yaitu
ṭawaf mengelilingi ka’bah dan sa’i antara Ṣafa dan Marwah. Dalam masalah ini ada khilaf
(silang pendapat) di antara para ulama. Ulama Maikiyah, kebanyakan ulama Hanafiyah
berpendapat bahwa, umrah itu sunah muakkadah, yaitu, umrah sekali seumur hidup. Sedangkan
sebagian ulama Hanafiyah lainnya berpendapat bahwa, umrah itu wajib sekali seumur hidup
karena menurut istilah mereka sunah muakkadahah itu wajib.
Pendapat yang paling kuat dari Imam Syafi’i juga menjadi pendapat ulama Hambali,
umrah itu wajib sekali seumur hidup. Imam Ahmad sendiri berpendapat bahwa, umrah tidak
wajib bagi penduduk Mekah karena rukun-rukun, umrah yang paling utama adalah ṭawaf keliling
Ka’bah. Mereka, penduduk Mekah sudah sering melakukan hal ini maka itu sudah mencukupi
mereka.
Ulama Hanafiyah dan Malikiyah berpendapat bahwa, umrah itu hukumnya sunah dengan
hadis :

‫ وأن‬، ‫ ال‬: ‫ « سئل رسول هّللا صلى هللا عليه وسلم عن العمرة أواجبة هي ؟ قال‬: ‫حديث جابر بن عبد هّللا رضي هللا عنهما قال‬
‫ » تعتمروا هو أفضل‬.

Artinya : Hadits Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai umroh, wajib ataukah sunnah. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak. Jika engkau berumroh maka itu afdhol.” (HR. Tirmidzi no.
931, sanad hadits ini dho’if sebagaimana kata Syaikh Al Albani).

13
Panduan Ibadat Haji, Umrah dan Ziarah, Diterbitkan oleh Bahagian bimbingan Jabatan Haji, Lembaga Tabung
Haji, (Per- cetakan Warna SDN BHD, 2007), h 174 Zainuddin,Lc.MA.
‫ « الح ّج جهاد والعمرة تطوّع‬: ‫ » وبحديث طلحة بن عبيد هّللا رضي هللا عنه‬.

Artinya : Hadits Tholhah bin ‘Ubaidillah radhiyallahu ‘anhu, “Haji itu jihad dan umroh itu
tathowwu’ (dianjurkan).” (HR. Ibnu Majah no. 2989, hadits ini dho’if sebagaimana kata Syaikh
Al Albani).14

Sedangkan ulama Syafi’iyah dan Hambali berpendapat bahwa umroh itu wajib sekali
seumur hidup dengan alasan firman Allah Ta’ala,

ِ ‫وا ْال َح َّج َو ْال ُع ْم َرةَ هّلِل‬


ْ ‫َوَأتِ ُّم‬

Artinya : “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.” (QS. Al Baqarah: 196).15

Maksud ayat ini adalah sempurnakanlah kedua ibadah tersebut. Dalil ini menggunakan
kata perintah, hal itu menunjukkan akan wajibnya haji dan umroh.

Pendapat yang paling kuat dalam hal ini, umrah itu wajib bagi yang mampu sekali
seumur hidup. Sedangkan pendapat yang menyatakan hukumnya sunah muakkadah berdalil
dengan dalil yang lemah (ḍho’if) sehingga tidak bisa dijadikan hujjah. Jadi bagi yang mampu
sekali seumur hidup berusahalah tunaikan umrah. Namun perlu diketahui bahwa ibadah, umrah
ini bisa langsung ditunaikan dengan ibadah haji yaitu dengan cara melakukan haji secara
tamattu’ atau qiran. Karena dalam haji tamattu’ dan haji qiran sudah ada umrah di dalamnya.
H. Syarat dan Rukun Umrah

Syarat umrah

Syarat untuk mengerjakan umrah sama dengan syarat untuk mengerjakan haji:

1. Beragama Islam
2. Baligh, dan berakal

14
Muhammad Nāṣiruddīn al-Albānī, Ṣahīh Sunan Ibni Majah (Cet. I; Riyāḍ: Maktabah Islāmiyah, 1407 H/1986
M). Fitriani, “HUKUM MELAKSANAKAN IBADAH HAJI DAN ‘UMRAH DENGAN MENGGUNAKAN
SUMBER DANA YANG HARAM.”
15
Kementerian Agama R.I., Mushaf Al-Qurān dan Terjemah, h. 30.
fitriani.
3. Merdeka
4. Memiliki kemampuan16, adanya bekal dan trasportasi.
5. Ada mahram (khusus bagi wanita)

Rukun umrah17

1. Ihram, berniat untuk memulai umrah


2. Thawaf
3. Sa’i
4. Bergunting atau Bercukur (tahallul)
5. Tertib

16
Kemampuan dapat dibagi pada tiga bahagian : a-Memiliki badan yang kuat dan sehat,b-Memiliki harta yang
berlebih cAdanya transportasi, lihat Dr.Wahbah Zuhailly, Al-Fiqhul Islami wa adillatuhu, h 28-29.
Zainuddin,Lc.MA, MANASIK UMRAH.
17
Rukun Umrah menurut Madzhab Syafi’i ada lima: a. Ihram. b. Thawaf. c. Sa’i. d. Memotong/menggunting
rambut. e. Tertib. 2. Rukun Umrah menurut Madzhab Maliki dan Hambali ada tiga: a. Ihram. b. Thawaf. c. Sa’i 3.
Rukun Umrah menurut Madzhab Hanafi yaitu empat putaran thawaf. Sedang yang tiga putaran yang lainnya adalah
wajib
Zainuddin,Lc.MA.
Pertanyaan

1.
DAFTAR PUSTAKA

Mughni Al-Muhtaj jilid 1 hal. 459

An-Nadwi, Abu Umar, 2010. Panduan lengkap Ibadah Haji & Umrah, Jakarta: Robbani Press.

Al Jazairy, Abu Bakar Jabair, 2014. Minhajul Muslim Pedoman Hidup Harian Seorang Muslim,
Jakarta: Umul Qura.

Hasan, M. Ali. Tuntunan Haji: Suatu Pengamalan dan Kesan Menunaikan Ibadah Haji, Cet. I.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1999.

Rauf, Ma’mun. Ibadah. Makassar: Universitas Muslim Indonesia, 1992.

Al-Jauziyah, Ibnul Qayyim, „Aunul Ma‟būd li Syarhi Sunan Abi Daud, Riyāḍ: Dār al-Fikri,
1399H.

Said Sabiq,Fiqhus Sunnah, (Bairut :Darul Kitabul Arabi Jilid 1, 1987/1407H).

Dr.Wahbah Zuhailly, Al-Fiqhul Islami wa adillatuhu, (Damascus : Darul Fikri, Jilid 3, 1989)

Panduan Ibadat Haji, Umrah dan Ziarah, Diterbitkan oleh Bahagian bimbingan Jabatan Haji,
Lembaga Tabung Haji, (Percetakan Warna SDN BHD, 2007).

Al-Albani, Muhammad Nāṣiruddīn, Ṣahīh Sunan ibni Mājah, Riyāḍ: Maktabah Islamiyah, 1407
H.

Kementerian Agama R.I., Mushaf Al-Qur‟ān dan Terjemah, Jakarta Timur: CV. Pustaka al-
Kauṡar, 2002.

Dr.Wahbah Zuhailly, Al-Fiqhul Islami wa adillatuhu, (Damascus : Darul Fikri, Jilid 3, 1989)

Anda mungkin juga menyukai