Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Agama Islam mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia, dan membaca diri manusia
dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang ikhlas dan aqidah yang murni sesuai kehendak Allah, insya
Allah akan orang yang beruntung. Ibadah dalam agama Islam banyak macamnya. Haji dan
umroh adalah salah satunya. Haji merupakan rukun iman yang kelima setelah syahadat, sholat,
zakat, dan puasa. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak menahan hawa nafsu dan
menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat dan harta.

Dalam mengerjakan haji, diperlukan penempuhan jarak yang jauh untuk mencapai Baitullah,
dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan keluarga hanya
dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani.

Untuk memperdalam pengetahuan kita, kami memberikan penjelasan secara singkat mengenai
pengertian haji dan umrah, dasar hukum perintah haji dan umrah, syarat, rukun dan wajib haji
dan umrah serta hal-hal yang dapat memunculkan haji dan umrah.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu:


1. Bagaimana pengertian haji dan umrah?
2. Apa tujuan, dasar hukum dan hubungan haji dan umrah?
3. Apa saja syarat-syarat wajib, rukun, wajib dan sunnah haji dan umrah?
4. Apa saja yang membatalkan haji dan umrah?
5. Apa saja hikmah melaksanakan haji dan umrah?
C. TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:


1. Mengetahui pengertian haji dan umrah.
2. Mengetahui tujuan dan dasar hukum haji dan umrah.
3. Mengetahui syarat, rukun, wajib dan sunnah haji dan umrah.
4. Mengetahi hal-hal yang membatalkan haji dan umrah.
5. Mengetahui hikmah melaksanakan haji dan umrah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. HAJI

1. Pengertian Haji

Haji merupakan rukun Islam yang ke lima, berarti merupakan satu ibadah wajib bagi seorang
muslim yang mampu. Berbeda dengan umroh , haji itu sendiri menurut Bahasa, dari kata haji
adalah al-qasdhu, yang artinya menuju sesuatu.

2. Makna Haji

Maknanya menurut syariat adalah beribadah kepada Allah dengan mengerjakan thawaf, sa'i,
wukuf di Arafah, dan seluruh manasik haji di Mekkah al Mukarramah pada bulan-bulan haji
dengan syarat-syarat tertentu Al Quran dan sunnah Nabi yang sahih.

3. Hukum Berhaji

Seperti yang disinggung di atas, haji merupakan rukun bagi orang Islam, berarti merupakan
ibadah yang sangat dibutuhkan bagi yang mampu. Hukum syariatnya sendiri banyak terdapat di
Al Quran dan hadist sahih. Antara lain, Allah berfirman dalam surah Ali Imran ayat 97,

‫هلل لى الناس البيت استطاع ليه ًال هللا العـالمين‬

Artinya: Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang
sanggup melakukan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta. (QS. Ali Imran,
97)

Selain dalam Al Quran, Rasulullah pun tidur dalam hadist sahih dari sahabat Abu Hurairah
Radhiallahu'anhu, yaitu: “Telah berkhutbah Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam kepada kami
dan berkata: “Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya Allah Ta'ala telah mewajibkan atas kalian
untuk berhaji, maka berhajilah kalian.” (HR.Muslim)

3. Syarat Haji

Ibadah haji wajib atas orang muslim dengan lima syarat yang tertulis dalam Al Quran juga hadist
Nabi salallahu'alayhi wa sallam. Lima syaratnya, yaitu:

2
1) Islam
Syarat pertama orang yang ingin beribadah haji harus beragama Islam, karena ini syariat
Islam. Bagi orang non Islam yang beribadah, maka tidak sah dan tidak mendapat pahala
apapun, karena ia tidak memiliki tiket utama yaitu Islam.
2) Berakal
Orang yang ingin berhaji wajib berakal, atau sadar, dalam artian tidak gila atau hilang
ingatan. Hal ini menjadi syarat banyak ibadah, termasuk sholat dan haji.
3) Baligh
Banyak jamaah yang membawa anak kecil terutama warga jazirah arab. Hal ini tentu
tidak dilarang, asalkan sang anak tidak membuat kegaduhan atau merepotkan jamaah haji
lainnya. Namun, bagi sang anak yang belum baligh, pahala hajinya dihitung sebagai
ibadah sunnah. Alhasil ia belum mengantongi ibadah haji yang rukun dalam hidupnya,
dan saat baligh nanti sang anak masih harus menunaikan minimal satu kali, jika mampu.
Tanda-tanda baligh bagi anak laki-laki adalah antara lain berubahnya suara, mimpi basah,
dan keluarnya rambut di sekitar kejadiannya. Beberapa pertanda itu juga berlaku bagi
perempuan, tetapi terdapat tambahan yaitu haid dan nifas khusus perempuan.
4) Memiliki kemampuan perbekalan dan kendaraan
Ibadah ini merupakan ibadah yang cukup berat bagi muslimin yang jauh dari jazirah
Arab. Oleh karena itu, Rasulullah salallahu 'alaihi wa sallam memenuhi syarat keempat
ini, yaitu memiliki kemampuan.
-Syarat mampu bagi laki-laki dan perempuan:
 Syarat pertama,
Mampu dari sisi bekal dan kendaraan, atau mampu membayar biaya menuju
baitullah. Lalu memiliki kelebihan nafkah bagi keluarga yang ditinggal dan diberi
nafkah. Kedua, memiliki kelebihan kebutuhan keluarga berupa tempat tinggal dan
pakaian.
 Syarat Kedua,
Syarat selanjutnya adalah sehat. Pemerintah Indonesia memiliki aturan ketat terkait
kesehatan jamaah , karena beratnya ibadah ini. Tidak sedikit orang yang ingin
berangkat ketika tes kesehatan, tidak memenuhi persyaratan. Ada pula jamaah yang
harus dirawat terlebih dahulu, dioperasi terlebih dahulu, dan lainnya.
 Syarat ketiga,
Selanjutnya adalah jalan penuh rasa aman, dan mampu melakukan perjalanan.
 Persyaratan khusus untuk perempuan.
Ada satu syarat yang harus dipenuhi untuk berangkat ke Baitullah, yaitu wajib
ditemani suami atau mahrom, dan tidak berada dalam masa 'iddah.

3
5) 5. Merdeka dari
Merdeka dari definisi bukan merupakan budak belian, yang terjadi pada zaman
Rasulullah dan sahabat. Sedangkan di masa sekarang syarat ini sudah sangat jarang yang
tidak menyanggupinya.

4. Rukun haji

Dari mempelajari ibadah haji, Anda harus memperhatikan mana yang rukun dan yang mana
sunnah . Karena tahapan rukun ini yang menentukan diterima atau tidaknya ibadah haji.

Berikut penjelasan enam rukun haji:

1) Rukun pertama
Berihram atau berniat untuk memulai haji. Ihram dilakukan di miqat, yaitu tempat khusus
yang ditetapkan Rasulullah Salallahu'alayhi wa sallam untuk melafadzkan talbiah haji.
Adapun lafadz yang diucapkan adalah sebagai berikut:
“labbaikallahumma haji”
Artinya: aku memenuhi panggilan-Mu untuk menunaikan ibadah haji.
2) Rukun kedua
wukuf atau berdiam diri di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Waktu wukuf ini adalah
sejak matahari turun dari waktu dzuhur, hingga terbenamnya matahari. Hal-hal yang
dilakukan para jamaah saat thawaf ini mendengarkan khutbah haji, baik yang khutbah
besar, ataupun di tendanya masing-masih dengan para Pembina.
3) Rukun ketiga
Thawaf haji, yaitu mengelilingi Kabah sebanyak tujuh putaran. Thawaf dimulai dari
Hajar Aswad, dan berakhir di Hajar Aswad pula. Dalam prosesnya jamaah disunnahkan
berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama dan berjalan biasa pada empat putaran
terakhir.
4) Rukun keempat
Melakukan sa'i yang dimulai dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa. Sa'i dilakukan sebanyak
tujuh putaran, dari Shafa ke Marwa dihitung satu putaran, balik dari Marwa ke Shafa
dihitung satu putaran. Sehingga jika menempuh Shafa-Marwa kembali ke Shafa dihitung
jadi 2 kali. Di Bukit Shafa, jamaah bisa menaiki bukit, lalu menghadap Kabah dan
berzikir khusus yang telah ditetapkan Rasulullah salallahu 'alayhi wa sallam .
5) Rukun kelima
Tahalul atau mencukur rambut. Mencukur rambut di sini disunnahkan mencukur rambut
secara keseluruhan, tetapi Panjang atau pendeknya tidak ada ketetapannya. Tahallul ini

4
juga berarti penghalalan, atau batas dimana larangan-larangan haji sudah tidak berlaku
lagi, atau selesainya ibadah haji.
6) Rukun keenam
Tertib, sesuai aturan dan runut. Rukun-rukun haji tersebut harus dilakukan, bila ada salah
satu atau lebih yang tidak dilaksanakan maka tidak dapat diganti dengan dam (denda),
dan hajinya batal (tdak sah).

5. Wajib Haji

Wajib haji ini juga harus dilakukan oleh jamaah haji. Namun berbeda dengan rukun haji yang
jika tidak dilakukan maka tidak sah, wajib haji ini jika tidak dilakukan maka harus membayar
denda agar tetap sah.

•Berikut tiga penjelasan wajib haji:

a. Ihram di miqot yang sudah ditetapkan Rasulullah salallahu 'alayhi wa sallam.


b. Jamaah wajib mabit di Muzdalifah pada malam tanggal 10 Dzulhijjah sampai tarbit fajar
shadiq (waktu shubuh).
c. Mabit atau bermalam di Mina, pada hari-hari tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.
Wajib haji keempat, melontar Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah 'Aqobah. Lalu
yang terakhir adalah Thawaf wada' ketika akan pulang ke negerinya. Bagi wanita haidh
boleh tidak melakukan thawaf wada'.

6. Hal hal yang membatalkan haji:

Adapun hal-hal yang membatalkan haji ialah:

1) Bersenggama atau berhubungan intim


Bersenggama atau berhubungan intim dpaat membatalkan haji jika dilakukan sebelum
melempar jumrah aqabah. Akan tetapi jika dilakukan setelah melempar jumrah aqabah
dan thawaf ifadah maka tidak sampai membatalkan haji, hanya saja dia mendapatkan
dosa karena perbuatannya.
2) Meninggalkan salah satu rukun haji
Rukun haji adalah yang harus dilakukan ketika melakukan ibadah haji, bahkan harus urut
dan tidak boleh terbalik balik. Jika tidak melakukan salah satu rukunnya maka haji yang
dilakukan akan sia sia dan harus mengulangi hajinya kembali di kemudian hari ketika dia
telah mampu kembali.

5
 Hal hal yang dilarang ketika haji atau ketika di dua tanah haram:
1) Memburu binatang, bahkan meskipun hanya seekor burung.
Memburu ini termasuk juga mengejar dan membantu orang lain untuk memburu binatang
tersebut.
‫َياَأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَل َتْقُتُلوا الَّصْيَد َو َأْنُتْم ُحُر ٌم َو َم ْن َقَتَلُه ِم ْنُك ْم ُم َتَعِّم ًدا َفَج َز اٌء ِم ْثُل َم ا َقَتَل ِم َن الَّنَع ِم َيْح ُك ُم ِب ِه َذ َو ا َع ْد ٍل ِم ْنُك ْم‬
‫َهْد ًيا َباِلَغ اْلَكْع َبِة َأْو َك َّفاَر ٌة َطَع اُم َم َس اِكيَن َأْو َع ْد ُل َذ ِلَك ِصَياًم ا ِلَيُذ وَق َو َباَل َأْم ِر ِه َع َفا ُهَّللا َع َّم ا َس َلَف َو َم ْن َعاَد َفَيْنَتِقُم ُهَّللا ِم ْنُه‬
‫َو ُهَّللا َع ِز يٌز ُذ و اْنِتَقاٍم‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika
kamu sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka
dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang
dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai hadyu yang
dibawa sampai ke Ka’bah, atau (dendanya) membayar kaffarat dengan memberi makan
orang-orang miskin, atau berpuasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu,
supaya dia merasakan akibat yang buruk dari perbuatannya. Allah telah memaafkan apa
yang telah lalu. Dan barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan
menyiksanya. Allah Mahakuasa lagi mempunyai (kekua-saan untuk) menyiksa.”
(QS. al-Ma’idah: 95)
2) Memotong pepohonan bahkan hanya durinya, kecuali dirinya dalam keadaan darurat
yang mengharuskan untuk memotong pohon atau durinya.
3) Membawa senjata
4) Memungut barang temuan ketika melakukan ibadah haji.
Namun jika yang menemukan adalah orang yang mukin di sana, maka boleh untuk
mengambilnya dan mengumumkannya.
 Hal hal yang dilarang dilakukan ketika ihram:
1) Memotong atau mencukur segala rambut yang ada di seluruh tubuh, baik bulu di
wajah, bulu di ketiak, atau bulu di kemaluan.
2) Menggunting kuku.
3) Memakai penutup kepala.
4) Memakai pakaian yang berjahit dan menampakkan bentuk tubuh jamaah.
5) Mengenakan wangi wangian.

6
B. UMRAH

1. Pengertian Umrah

Secara istilah Umrah adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Hampir mirip
dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual ibadah di
kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.

Dari segi bahasa, Pengertian Umroh adalah berkunjung/berziarah. Artinya, umroh ini dapat juga
dikatakan bahwa umroh adalah suatu perbuatan menyengaja dengan mendatangi tempat-tempat
yang biasa selalu dikunjungi. Hal ini karena umroh boleh dilakukan kapan pun (tanpa waktu
waktu, seperti halnya ibadah haji yang hanya dilakukan pada bulan Dzulhijjah saja setiap setahun
sekali).

Sedangkan Pengertian Umroh secara syar'i dan terminologi fiqih, memiliki artian mengunjungi
kota Mekah untuk melaksanakan ibadah (seperti thawaf dan sa'i) dengan melakukan tata cara
tertentu. Atau istilah lainnya datang ke Baitullah untuk beribadah umroh dengan rukun rukun dan
syarat-syarat yang telah ditentukan.

2. Dasar Hukum Umroh

Dasar hukum umroh itu sendiri menurut Al Qur'an dan Hadits adalah sebagai berikut : Al-Quran
Surah Al Baqarah Ayat 196, Allah SWT berfirman:

‫َاِتُّم وا اْلَح َّج اْلُع ْمَر َة ِهّٰلِل‬

“Dan sempurnakanlah ibadah haji san umroh karena Allah” (Al Baqarah : 196)

Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu , Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam mengatakan, “


Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji
yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga ” (HR al-Bukhari dan Muslim ).

3. Syarat Umroh

Untuk melaksanakan ibadah umroh , ada beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain sebagai
berikut :

1) Beragama Islam
Persyaratan umroh yang pertama mutlak wajib beragama Islam. Maksud dari agama
Islam yaitu bisa bersyahadat. Tidak diperbolehkan bagi non muslim untuk menunaikan
ibadah umroh, karena tidak memenuhi syarat.

7
2) Baligh
Adalah istilah dalam hukum Islam yang menyatakan bahwa seseorang telah mencapai
kedewasaan.Nah, masa baligh ini ditandai dengan kedewasaan secara fisik.Maksud
secara fisik di sini, seperti anak laki-laki yang sudah berusia 15 tahun ke atas biasanya
akan mengalami mimpi basah. Sedangkan wanita usia 9 tahun ke atas akan mengalami
menstruasi atau haid.
3) Berakal Sehat
Maksud berakal sehat di sini yaitu waras atau tidak gila. Jadi kalau ada orang yang
mengalami gangguan jiwa tidak boleh menunaikan ibadah umroh. penilaian kamu
terbilang orang yang mampu. Jadi kesimpulannya adalah umroh tidak wajib dilakukan
oleh orang yang tidak memiliki kesadaran diri atau menderita gangguan jiwa. Harus
orang yang punya akal.
4) Mampu
Dalam hal ini yang dimaksudkan mampu adalah seseorang muslim yang memiliki
kemampuan baik secara fisik (sehat jasmani), dan juga mampu secara materi finansial
atau ekonomi.
5) Merdeka

3. Rukun Umroh

Dalam agama Islam, menunaikan kewajiban harus memperhatikan rukun. Rukun merupakan hal-
hal yang harus dilakukan umat Muslim ketika berada dalam proses beribadah. Sama halnya
dengan ibadah lainnya, untuk melaksanakan ibadah umroh pun ada rukun umroh yang harus
dipenuhi.

Rukun umroh berarti rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam ibadah umroh. Umroh sendiri
merupakan ibadah dalam Islam yang dilakukan di Tanah Suci Mekkah dan kerap diartikan
sebagai ziarah. Dalam rukun umroh terdapat beberapa hal yang harus dilakukan agar ibadah
umroh sempurna atau sah. Berikut 5 rukun umroh yang buat ibadah umroh semakin afdal!

a. Niat/Ihram
Semua kegiatan pasti dimulai dengan niat, termasuk ibadah umroh. Dalam ibadah umroh,
niat ini diberi istilah ihram. Orang yang akan melakukan ibadah umroh menggunakan
pakaian ihram (tanpa jahitan) dan melafazkan niat dari Miqat (titik awal memulai ibadah
umroh).
b. Tawaf

8
Rukun umroh selanjutnya adalah tawaf. Tawaf yakni mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh
kali. Titik awal Thawaf ini dimulai dari Hajar Aswad dan ditingkatkan untuk mengusap
Hajar Aswad ketika melewatinya.Bila tidak memungkinkan untuk mengusap Hajar
Aswad, jama'ah diperbolehkan dengan hanya memberikan bantuan berupa lambaian
tangan ke arah Hajar Aswad.Ketika melakukan Thawaf kita diperbolehkan pula untuk
berdzikir maupun berdzikir. melafadzkan doa atau harapan yang dimiliki.
c. Sa'i
Sa'i adalah berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah. Rukun umroh yang satu
ini dilakukan sebanyak tujuh kali. Tidak ada doa yang wajib dibacakan, sehingga dalam
Sa'i kamu diperbolehkan untuk memanjatkan doa yang diinginkan.Rangkaian ibadah Sa'i
ini berasal dari kisah Siti Hajar ketika menemukan minum bagi Ismail saat masih kecil.
Istri nabi Ibrahim itu berlari bolak-balik mencari air dari sumber mata air yang kini
dikenal dengan mata air zam-zam.
d. Tahalul
Rukun umroh yang berikutnya adalah Tahalul. Tahallul bermakna melepaskan diri dari
larangan ihram seperti mencukur rambut atau menggunting rambut paling sedikit tiga
helai rambut.Tahallul ini dilakukan di luar Masjidil Haram dekat Bukit Marwah. Setelah
melakukan Tahallul, jama'ah bebas dari larangan ketika menunaikan ibadah umroh.
e. Tertib
Rukun umroh yang terakhir adalah menakutkan. Tertib memiliki maksud bahwa para
jama'ah ibadah umroh harus melaksanakan segala rukun umroh satu sama lain atau sesuai
urutan dan aturan yang ditetapkan.

4. Wajib Umroh

Selain rukun umroh terdapat pula wajib umroh yang harus dipenuhi ketika sedang melaksanakan
ibadah umroh. Dan kalau kamu meninggalkan wajib umroh, maka bisa diganti dengan membayar
dam (denda).Berikut ini wajib umroh yang perlu kamu ketahui. Yuk, langsung saja simak
dengan baik penjelasan di bawah ini ya.

1. Ihram dari Miqat

Ihram dari miqat di sini terbagi menjadi dua yaitu:Miqat Yamani yaitu batas waktu yang
diizinkan untuk memulai niat (ihram) bagi haji. Terjadi di bulan Syawal, Dzulqadah, dan
sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Miqat Makani yaitu batas miqat yang ditentukan
berdasarkan tempat. Seperti halnya haji.

2. Meninggalkan Larangan Ihram

9
Jika melanggar larangan ihram maka harus membayar bendungan atau denda. Maka dari
itu, usahakan untuk tidak melanggarnya.

Berikut larangan ihram yang harus kita hindari. Yuk, langsung saja simak dengan baik
larangan ihram di bawah ini.

 dilarang memotong kuku


 dilarang, membahayakan dan membunuh hewan kecuali hewan tersebut mengancam
nyawa manusia.
 Dilarang, baik perbuatan maupun perbuatan baik di Taman dan sebagainya.
 Dilarang memakai parfum atau wangi-wangian dikain ihram.
Untuk wanita dilarang berhias secara berlebihan. Maksud berhias berlebihan di sini yaitu
memakai make up yang mencolok, memakai bulu mata palsu dan lain-lain.

 Dilarang berhubungan suami istri. Meskipun bermesraan itupun tidak boleh


dilakukan.
Untuk laki-laki dilarang memakai pakaian yang berjahit dan memakai topi.

 Dilarang memakai kaos tangan dan penutup wajah seperti masker atau cadar (bagi
wanita).
 Dilarang berkata kotor atau tidak termasuk mengumpat.
 Dilarang memakai menihkahkan dan dinikahkan.

5. Hal-hal yang Membatalkan Umrah

Untuk menuju Umroh yang sempurna sebaiknya kita tidak melakukan hal yang membatalkan
umroh seperti :

1. Bagi setiap laki-laki tidak boleh memakai pakaian yang ada jahitannya dan tidak boleh
menutup kepala

 Ibnu Umar ra berkata seorang sahabat telah bertanya kepada Nabi Muhammad saw.
“Wahai utusan Allah, pakaian apa yang boleh digunakan bagi orang yang berihram “, Beliau
menjawab “Tidak boleh menggunakan baju, sorban, celana, topi, dan khuf (sarung kaki yang
terbuat dari kulit), kecuali seseorang yang tidak mendapatkan sandal, maka gunakanlah
khuf, namun hendaklah ia memotongnya dari bawah dua mata kakinya dan janganlah kamu
menggunakan pakaian yang dicelup dengan pewarna atau warna merah.”

10
Jadi selama Anda melaksanakan ibadah Haji dan Umroh, Anda tidak boleh menggunakan
pakaian yang ada jahitannya seperti sorban, baju, celana, topi, bahkan kaos kaki. Namun
Anda tetap diperbolehkan untuk menggunakan alas kaki seperti sandal.

2. Bagi wanita tidak boleh menutup wajah dan dua tapak tangannya

Sebaiknya kaum wanita boleh menggunakan sarung tangan, namun tidak boleh menutupi
bagian telapak tangannya secara langsung. Selain itu kaum wanita tidak diperkenankan
untuk menggunakan cadar selama masih menggunakan kain ihram. larangan ini juga berlaku
saat ada laki-laki yang berada di sekitarnya.

3. Memakai wangi-wangian dan minyak rambut bagi wanitaMenggunakan wangi-wangian


oleh waita tidak dianjurkan,karena melanggar suatu ihrom.

4. Mencaci maki atau mengucapkan kata-kata kotor.

Untuk menghindari perkataan kotor lebih baik memperbanyak membaca istiqfar. Selain
mendapat pahala kita juga terhindar dari kata-kata kotor.

5. Bersetubuh walau sudah sah

Jika Anda melakukan hubungan suami isteri pada saat menunaikan ibadah Haji dan Umroh
maka Anda harus membayar denda atau dengan menyembelih seekor unta atau sama dengan
7 ekor kambing.

6. Memotong atau mencabut tanaman di tanah Haram

Allah swt berfirman dalam Q.S Al-Baqarah 196 :“….Dan janganlah kamu mencukur rambut
mu sebelum binatang hadyu sampai di lokasi penyembelihannya …” Apa bila jamah
melanggar aturan tersebut jamaah wajib membayar dam seperti berkurban atau berpuasa.

7. Membunuh atau memburu binatang darat

Selama anda masih menggunakan kain ihrom anda dilarang untuk membunuh hewan
apapun. Jika larangan itu dilanggar maka Anda harus membayar denda, yakni memberi
makan fakir miskin sebanyak 1 mud (5-6 liter) dalam satu hari. Allah swt berfirman dalam
Q.S Al-Maidah 95 : “Dan diharamkan atasmu menangkap binatang buruan darat selama
kamu dalam keadaan ihram.”

8. Mencabut atau Memotong Tanaman di Tanah Haram

11
Seperti halnya membunuh binatang memotong tanaman saat masih memakai kain ihrom
diharamkan,dan wajib membayar dam seperti membunuh binatang darat.

9. Nikah atau menikahkan

Berdasarkan hadist Utsman dari Usman ra bahwa Nabi bersabda “Orang yang berihram
tidak boleh menikahi, tidak boleh dinikahi dan tidak boleh melamar.” ( Sahih: Mukhtashar
Muslim no. 814)

10. Berbuat kekerasan seperti bertengkar atau berkelahi.

Seperti yang dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 197 “, (Musim) haji adalah beberapa
bulan yang dimaklumi barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan
mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam
masa mengerjakan haji”.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Haji berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka'bah) untuk melakukan beberapa amal
badahdengan tata cara tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut syarat-syarat
yang ditentukan oleh syara', semata-mata mencari ridho Allah.Umrah adalah menziarahi ka'bah,
melakukan tawaf disekelilingnya, bersa'yu antara Shafa dan Marwah dan mencukur atau
menggunting rambut.Ketaatan kepada Allah SWT Itulah tujuan utama dalam melakukan ibadah
haji.Disamping itu juga untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT.Dasar Hukum Perintah Haji
atau umrah terdapat dalam QS. Ali- Imran 97.Untuk dapat menjalankan ibadah haji dan umrah
harus memenuhi syarat, rukun dan wajibhaji atau umroh.

B. SARAN

Selaku penulis,kami memberi saran kepada teman-teman diantaranya:

1. Dalam mengerjakan tugas perlu kesungguhan, kerjasama dengan kelompok.

2. Carilah referensi yang banyak yang sesuai dengan judul tugas.

3. Jangan malu bertanya demi sempurnanya tugas.


4. Kerjakanlah tugas dengan sabar.

13

Anda mungkin juga menyukai