Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Hikmah Ibadah Haji

Guru Pembimbing:

Disusun Oleh:

 Airin Agustina
 Mohammad ikhsan
 Nabil Al nur Sumbari
 Pramada Alexander
 Pramaysella
 Ragil Rahmatul ikhlas
 Reno Vigur Andira
 Segara Banjir Sanjaya

SMA NEGERI 2 TANAH PUTIH

2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Teknik Komunikasi Manusia
Prasejarah" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nina selaku guru Mata Pelajaran Sejarah.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Ujung tanjung, 24 Mei 2022

Penulis

Isi
A . Pengertian Haji
Kata Haji Berasal dari bahasa Arab yang artinya menyengaja atau menuju.
Maksudnya adalah Sengaja mengunjungi Baitullah ( Ka'bah) di Mekah untuk
Melakukan ibadah kepada Allah SWT. Pada waktu tertentu dan dengan cara
tertentu secara tertib. Adapun yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah
bulan-bulan haji yang dimulai dari bulan Syawal sampai sepuluh hari
pertama bulan Dzulhijjah. Puncak pelaksanaan ibadah haji pada tanggal 9
Dzulhijjah yaitu saat dilangsungkannya ibadah wukuf di Padang Arafah.
Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa'i, wukuf,mabit di Muzdalifah,
melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain.
Menurut istilah, haji adalah Sengaja mengunjungi Ka'bah dengan niat
beribadah pada waktu tertentu dengan Syarat-syarat dan dengan cara-cara
tertentu pula. Haji juga diartikan menyengaja ke Mekah untuk menunaikan
rangkaian manasik dalam rangka memenuhi perintah Allah SWT. Dan
mencari Ridha-nyaa.

B. Hukum Haji
Haji merupakan rukun Islam yang kelima. Hukum melaksanakan ibadah haji
adalah wajib bagi yang mampu melaksanakannya, Sebagaimana dijelaskan
dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 97. Allah SWT. Berfirman:
ۗ َ‫ع اِلَ ْي ِه َسبِ ْياًل ۗ َو َم ْن َكفَ َر فَاِ َّن هّٰللا َ َغنِ ٌّي ع َِن ْال ٰعلَ ِم ْين‬ ِ ‫اس ِحجُّ ْالبَ ْي‬
#َ ‫ت َم ِن ا ْستَطَا‬ ‫هّٰلِل‬
ِ َّ‫َو ِ َعلَى الن‬

Artinya:`` Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam


Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara)
kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke
Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke
sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa
Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam‘’.(QS. Ali
Imran:97)

C. Syarat Haji
Haji merupakan rukun Islam yang ke-5. Bagi banyak muslim, pergi
menunaikan ibadah haji dan umroh ke Mekah adalah impian yang
luar biasa. Selain menjadi impian, melaksanakan ibadah haji juga
dapat memberikan pahala bagi yang menjalankannya.

Biasanya ibadah haji dilaksanakan hanya sekali pada bulan


Dzulhijjah atau musim haji, sedangkan umroh bisa dilakukan kapan
saja dan berulang-ulang. Menjadi muslim yang taat, pastinya ada
rasa untuk ingin melaksanakan semua rukun Islam, mulai dari
syahadat, sholat, zakat, puasa hingga pergi haji.

Dalam menunaikan ibadah haji, ada syarat yang harus dipenuhi


oleh semua umat Islam yang ingin melaksanakannya. Singkatnya,
syarat wajib haji adalah hal wajib yang dilakukan oleh jamaah.
Apabila diabaikan, maka hukum dari ibadah hajinya tidak sah.

Syarat wajib haji adalah mampu secara fisik dan juga finansial. Hal
ini dikarenakan saat pergi ibadah haji membutuhkan fisik yang
kuat serta finansial cukup untuk mencapai ke Mekah. Oleh karena
itu, tak semua umat muslim diwajibkan untuk melakukan ibadah
haji.

Adapun syarat wajib haji adalah sebagai berikut:

1. Beragama Islam
Syarat wajib haji adalah utamanya beragam Islam. Dalam hal ini,
hanya umat muslim saja yang boleh melakukan ibadah ini. Haji
juga merupakan tuntutan yang hanya ada di rukun Islam, bukan di
agama lain.
2. Baligh (Usia Dewasa)
Selanjutnya, syarat wajib haji adalah baligh. Baligh atau sudah
memasuki dewasa menjadi syarat mutlak untuk muslim yang ingin
melaksanakan ibadah haji. Ciri-ciri baligh yaitu mengalami mimpi
basah bagi laki-laki dan menstruasi bagi perempuan.

3. Memiliki Akal Sehat


Berikutnya syarat wajib haji adalah memiliki akal sehat.
Maksudnya di sini adalah hanya muslim yang memiliki akal sehat
yang hanya boleh menunaikannyai. Jika seseorang hilang ingatan,
gila, atau tidak waras, maka tidak diwajibkan untuk melaksanakan
ibadah haji.

4. Merdeka (Bukan Budak)


Di zaman dahulu, bangsa Arab masih terdapat perbudakan. Salah
satu syarat wajib haji adalah merdeka atau bukan budak. Seorang
budak tidak diwajibkan untuk melaksanakan ibadah haji. Hal ini
dikarenakan budak sedang menjalankan tugas yang diberikan oleh
tuannya.

5. Mampu secara Fisik, Mental, maupun Finansial


Seperti penjelasan sebelumnya, syarat wajib haji adalah mampu.
Mampu di sini adalah secara fisik, mental, maupun finansial.
Pasalnya, ibadah haji membutuhkan fisik dan mental yang kuat,
serta biaya keberangkatan dan akomodasinya juga terbilang tidak
murah.

6. Memiliki Mahram (Khusus Wanita)


Terakhir, syarat wajib haji adalah bagi wanita yang ingin
melaksanakan ibadah haji, wajib ditemani oleh mahramnya.
Mahram di sini adalah orang-orang yang haram untuk dinikahi
dikarenakan satu keluarga, persususan, dan pernikahan di syariat
Islam. Jika tidak ada mahram, maka boleh ditemani sesama jenis
kelamin, misal karena pertemanan.

Namun, dalam perkembangannya pemerintah Indonesia sudah


bekerja sama dengan pihak imigrasi Arab Saudi mengenai
pembatasan mahram ini. Dimana sejak musim haji tahun 2014,
bagi calon haji perempuan tidak ada lagi pembatasan mahram.

Aturannya menyatakan bahwa calon haji perempuan dapat


dimahrami oleh jemaah haji sesama perempuan. Kemudian ada
juga dispensasi khusus bagi jemaah haji yang mana satu orang bisa
memahromi empat orang.

Syarat Sah Haji dan Umroh


Selain itu, ada juga syarat sah haji dan umroh yang perlu diketahui.
Berikut adalah syarat sah haji dan umroh:

1. Tempat
Untuk melakukan ibadah haji dan umroh, salah satu syarat sahnya
yaitu tempat. Tempat yang digunakan adalah Mekah atau Tanah
Haram. Dalam hal ini, Anda tidak bisa melakukan ibadah haji dan
umroh di tempat selain Mekah.

2. Waktu
Selain tempat, syarat sah haji dan umroh adalah waktu. Di mana
jika ingin melakukan ibadah haji, harus melaksanakannya di waktu
tertentu yaitu dimulai pada awal bulan Syawal hingga 10 Dzulhijjah
atau akhir bulan Dzulhijjah.

Berbeda dengan haji, umroh dapat dilakukan kapan saja dengan


waktu bebas. Namun, biasanya umat muslim sering melakukan
umroh di saat bulan Ramadhan karena dianggap lebih afdol.

D. Rukun Haji
Rukun Wajib Haji dan Umroh
Dalam menjalankan haji, biasanya ada beberapa kegiatan
yang wajib dilaksanakan. Apabila tidak dilakukan, maka
ibadah hajinya tidak sah di mata Allah. Rukun wajib haji
dan umroh adalah sebagai berikut.

1. Ihram
Ihram ditandai sebagai permulaan dari ritual ibadah haji.
Ihram dimulai dengan pembacaan niat serta mengenakan
pakaian serba putih. Laki-laki akan menggunakan dua kain
putih, di mana kain pertama dililitkan di pinggang dan
sisanya diselempangkan di bahu. Sementara perempuan
menggunakan pakaian biasa, syaratnya harus menutupi
aurat, kecuali tangan dan muka.

2. Wukuf Arafah
Saat wukuf, biasanya jamaah akan berdiam diri dengan
membaca zikir dan melakukan doa di Padang Arafah.
Wukuf ini dilakukan dari tanggal 9 Dzulhijjah sampai 10
Dzulhijjah. Biasanya wukuf dilaksanakan dari matahari
terbenam hingga terbit.

3. Tawaf Ifadah
Selanjutnya ada tawaf. Tawaf merupakan kegiatan
mengelilingi ka’bah secara berlawanan jarum jam. Saat
tawaf, jamaah akan melakukan doa. Tak hanya itu, jamaah
juga bisa mencium Hajar Aswad. Selama tawaf pun, jamaan
tidak diperkenankan untuk makan dan minum.

4. Sa’i
Setelah tawaf selesai, selanjutnya yaitu melakukan Sa’i. Sa’i
adalah aktivitas yang dilakukan jamaah dengan cara
berjalan kaki atau berlari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit
Marwah bolak balik sebanyak 7 kali. Ibadah Sa'i ini boleh
dilaksanakan oleh perempuan yang sedang haid dan nifas,
serta dalam keadaan tidak berwudhu
5. Tahallul
Tahallul yaitu ketika selesai menjalankan ibadah Sa’i,
kemudian para jamaah laki-laki akan potong rambut dan
jamaah perempuan memotong rambutnya namun sedikit
saja. Saat tahallul, semua larangan saat haji boleh
dilakukan kembali kecuali berhubungan suami istri. Tahallul
ini dilakukan pada 10 Dzulhijjah.

6. Tertib
Terakhir adalah tertib. Tertib yang dimaksud di sini adalah
menjalankan ibadah haji sesuai urutannya sebagaimana
yang ada dalam rukun haji.

Demikian pembahasan syarat-syarat wajib haji serta rukun


haji yang perlu Anda ketahui. Dapat disimpulkan bahwa
syarat menjalani ibadah haji adalah muslim dan sudah
baligh, lalu mampu secara fisik sampai harta. Apabila Anda
ingin berangkat haji, mari menabung dalam tabungan
khusus haji OCBC untuk tabungan yang mudah, nyaman,
dan pastinya terpercaya.

Penutup
• kesimpulan
Hikmah yang utama adalah sebagai bentuk penyerahan diri
secara sungguh-sungguh kepada Allah. Ibadah ibadah haji
merupakan ibadah yang kompleks baik yang bersifat materi dan
immateri. Sehingga jika seseorang melakukannya, itu sudah
merupakan pertanda bukti penyerahan diri seseorang hamba
kepada Allah.
Dirangkum dari beberapa sumber, berikut ini adalah hikmah
ibadah haji yang akan dirasakan.

1.Haji Mabrur Dibalas Surga. ...


2.Menjawab Panggilan Allah SWT. ...
3. Salah Satu Amalan yang Paling Baik. ...
4.Menghapus Dosa. ...
5.Dapat Menghilangkan Kefakiran. ...
6. Diberi Pahala yang Besar. ...
7. Mendapat Tarbiah Langsung dari Allah. ...
8.Menguatkan Iman.

Ibadah haji merupakan salah satu rukun iman yang wajib


dilaksanakan bagi yang mempunyai kemampuan baik rohani,
jasmani, serta rezeki yg berlebihan. Disamping itu, perlu
adanya kesadaran dan perjuangan pegakkan hak-hak bagi
calon jamaah yang hendak melaksanakannya. Dan selain
kemampuan rohani maupun jasmani nya, seorang ang akan
berangkat haji harus memiliki niat yang kuat dalam hatinya,
agar perjalanan hajinya berjalan dengan lancar.
• Saran
Saat sekarang ini model pengelolaan haji banyak
menimbulkan masalah seperti pengelolaan dana haji yang
selama ini terkesan tertutup, baik perencanaan maupun
penggunaan anggarannya dan juga penyelenggaraan haji
yg diwarnai praktek korupsi dikarenakan pengelolaan
dana yg tidak jelas. Berkaitan dengan h tersebut diatas,
maka kebijaksanaan yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Seharusnya sudah ada reformasi dalam pengelolaan
haji ini, dengan kata lain badan penyelenggaraan haji
sudah harus dibenahi.
2. Dana haji yg bersifat tertutup, harus segera diatasi
dengan mengkonfirmasi atau membuat catatan
mengenai pengelolaan dana haji tersebut.
3. Harus lebih memperhatikan lagi dana-dana para
calon jemaah haji yang dikeluarkan dan harus
membuatkan catatannya yang telah mendapat izin sah
atas penggunaan dana tersebut.

Anda mungkin juga menyukai