A. PENDAHULUAN
Agama Islam bertugas mendidik lahir manusia, mensucikan jiwa manusia, dan
membebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan aqidah yang
murni sesuai kehendak Allah, insya Allah kita akan menjadi orang yang beruntung.
Ibadah dalam agama Islam banyak macamnya. Haji adalah salah satunya, yang
merupakan rukun iman yang kelima. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak hanya
menahan hawa nafsu dan menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat
dan harta. Dalam mengerjakan haji, kita menempuh jarak yang demikian jauh untuk mencapai
Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan sanak
keluarga dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani.
Untuk memperdalam pengetahuan kita, penulis mencoba memberi penjelasan secara
singkat mengenai pengertian haji dan umrah, syarat, rukun dan wajib haji dan umrah serta hal-
hal yang dapat membatalkan haji dan umrah.
B. PEMBAHASAN
1. Definisi haji dan umrah
a. Definisi haji
Haji merupakan salah satu rukun dan bangunan Islam yang kokoh.
Allah Swt berfirman:
gO1g le4C-47 e4L)O4 NE`
=1g-4O) W }4`4 N-E=E1 4p~E
44g`-47 *.4 O>4N +EEL-
OggO ge^O4l^- ^}4` 4vC4-c- gO^O)
1EO):Ec _ }4`4 4OEE Ep) -.- /j_EN ^}4N
4-gUE^- ^__
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim Barangsiapa
memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban
manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke
2
Baitullah Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha
Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Q.S. Ali-Imran/3:97)
1
Maksudnya, Allah menetapkan bagi manusia suatu kewajiban yaitu ibadah haji.
Karena kata ala menunjukan arti keharusan.
2
Definisi haji dapat dilihat dari dua segi yaitu secara etimologi dan secara terminologi.
1) Secara etimologi
Haji asal maknanya adalah menyengaja sesuatu. Haji yang di maksud di sini
menurut syara ialah sengaja mengunjungi kabah untuk melakukan beberapa amal
ibadah dengan syarat-syarat tertentu.
3
Dalam arti lain haji menurut arti bahasa
(etimologi) berarti (sengaja) atau al-qashd ila muazhzham (pergi menuju sesuatu
yang diagungkan) adalah menuju kesuatu tempat secara berulang kali atau menuju
kepada sesuatu yang di agungkan.
4
2) Secara terminologi
Dalam artian terminologis diantara rumusannya adalah menziarahi kabah
dengan melakukan serangkaian ibadah di masjidil haram dan sekitarnya.
5
Menurut
kalangan ahli fiqh mengkhususkan hanya untuk niatan datang ke Baitullah guna
menunaikan ritual-ritual peribadatan (manasik) tertentu.
Ibnu Al-Humam mengatakan, haji adalah pergi menuju Baitul Haram untuk
menunaikan aktivitas tertentu pada waktu tertentu. Pakar fiqh lain mengatakan haji
adalah pergi mengunjungi tempat-tempat tertentu, dengan perilaku tertentu dan pada
waktu tertentu. Maksud dari tempat-tempat tertentu adalah Kabah di Mekkah, Shafa
dan Marwa, Muzdalifah dan Arafah, perilaku tertentu adalah ihram, thawaf, sai dan
wukuf, sementara waktu tertentu adalah bulan Syawal, Dzul Qadah, dan 10 hari
pertama Dzulhijjah.
6
Inilah waktu haji secara global, merujuk pada firman Allah
OgO4^- EO_;- e4`OUuE` ... ^__
1 Anonim, Al-Quran dan Terjemahnya, (Cimahi: Gema Risalah Press), h. 114
2 Saleh Al-Fauzan, Fiqih Sehari-hari, (Jakarta: Gema Insani Press, 2005), hlm. 307
3 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010), cet. 48, hlm. 247
4 Abdul Aziz Muhammad Azzam dkk, Fiqh Ibadah Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa dan Haji, (Jakarta :
Amzah, 2000), hlm. 481
5 M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Pedoman Haji, (Semarang: Pustaka Rizki Putra), ed.3, cet.1
6 Abdul Aziz Muhammad Azzam dkk, Fiqh Ibadah, hlm. 482.
3
(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi (ialah Syawal, Dzul
Qadah, dan Dzulhijjah)... (QS. Al- Baqarah (2) : 197)
Haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam dan kewajiban yang tergolong
al malum min ad-din bi adh-dharurah. Sehingga, barangsiapa yang mengingkari
kewajibannya, maka ia telah kafir dan murtad dari Islam. Kewajiban haji ditetapkan
dengan Al-Quran dan sunnah.
b. Definisi umrah
Seperti halnya haji, definisi umrah dapat kita lihat dari dua segi yaitu:
a. Secara etimologi
Umrah berasal dari bahasa arab adalah salah satu kegiatan ibadah dalam
agama Islam. Hampir mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara
melakukan beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.
b. Secara terminologi
Pada istilah teknis syari'ah, Umrah berarti melaksanakan Tawaf di Ka'bah dan
Sa'i antara Shofa dan Marwah, setelah memakai ihram yang diambil dari Miqat. Sering
disebut pula dengan haji kecil. Pelaksanaan umrah ini didasarkan pada firman Allah
SWT :
W-OOg>4 OgO4^- E4OuN^-4 .
. . *. ^_g
Artinya : Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah (Q.S. Al-
Baqarah/2:196)
7
2. Syarat Wajib dan Syarat Sah Haji dan Umrah
a. Syarat wajib haji dan umrah adalah sebagai berikut:
1) Islam
Beragama islam merupakan syarat mutlak bagi orang yang akan melakukan
ibadah haji dan umrah. Karena itu orang-orang kafir tidak mempunyai kewajiban haji
dan umrah demikian pula orang yang murtad.
2) Berakal
Orang yang tidak berakal seperti orang gila, orang tolol juga tidak wajib haji.
3) Baligh
7 Anonim, Al-Quran dan Terjemahnya, hlm. 58
4
Anak kecil tidak wajib haji dan umrah. Namun sah jika mengerjakan haji dan
umrah, namun apabila anak sudah sampai umur maka si anak waib haji kembali.
4) Mampu
Pengertian mampu itu ada dua macam:
a) Mampu mengerjakan haji dengan sendirinya, dengan syarat sebagai berikut:
Mempunyai bekal yang cukup untuk pergi ke Mekah dan kembalinya.
Mampu dari segi adanya alat transportasi kesana, baik kepunyaan sendiri
ataupun dengan jalan menyewa.
Mampu dari segi fisik
Mampu dari segi keamanan, artinya perjalannya aman dimana orang-orang yang
melalui jalan itu selamat sentosa.
Bagi perempuan hendaklah ia berjalan bersama-sama dengan mahramnya,
bersama suaminya atau bersama perempuan yang dipercayai. Tidak sedang
menjalani masa iddah, baik karena cerai maupun ditinggal mati suami.
Mampu mengerjakan haji yang bukan dikerjakan oleh yang bersangkutan, tetapi
dengan jalan menggantinya dengan orang lain.
8
b. Syarat sah haji dan umrah adalah sebagai berikut:
1) Waktu tertentu
Secara global waktu-waktu tertentu sahnya pelaksanaan haji adalah pada
bulan-bulan haji yaitu Syawal, Dzul Qadah, dan 10 hari pertama Dzul Hijjah.
Sedangkan umrah tidak ada ketentuan waktu artinya sepanjang waktu bisa
melaksanakan umrah.
2) Tempat tertentu
Tempat-tempat tertentu pelaksanaan haji adalah tanah Arafah untuk wukuf dan
Kabah di dalam kompleks Masjidil Haram untuk thawaf. Sedangkan umrah tempat
tertentu sama dengan tempat tertentu pelaksanaan haji namun pada umrah ini tidak
melaksanakan wukuf di Arafah.
9
8 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, hlm. 249-250
9 Abdul Aziz Muhammad Azzam dkk, Fiqh Ibadah, hlm. 505-506
5
3. Rukun dan wajib haji dan umrah
Perkataan wajib dan rukun biasanya berarti sama, tetapi di dalam urusan haji
ada perbedaan sebagai berikut:
Rukun dalam haji adalah sesuatu yang sama sekali tidak boleh tertinggal dalam
arti bahwa bila salah satu rukun yang ditentukan tertinggal hajinya batal dan oleh
karenanya harus diulang kembali tahun berikutnya tidak boleh diganti dengan dam.
Wajib adalah perbuatan yang mesti dilakukan namun bila satu diantaranya
tertinggal tidak membawa kepada batalnya haji itu hanya diwajibkan melakukan
perbuatan lain sebagai penggantinya atau boleh diganti dengan dam.
a. Rukun dan wajib haji
1) Ihram Haji
Ihram adalah berniat memulai mengerjakan haji atau umrah, ihram berarti
masuk dalam suasana haram maksudnya ada beberapa hal yang muharramat pada
saat ihram, yang sebelumnya boleh dikerjakan. Adapun bacaan niat haji tergantung
pada cara pelaksanaannya, diantaranya :
a) Haji Tamattu (mendahulukan umrah), maka niatnya adalah niat umrah dahulu