Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

FIQIH HAJI

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


1. NADIA SALSABILLAH
2. RISWANDA HIMAWAN
3. IDIAH FITRI

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM LUKMAN EDI
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..1
1.1 latar belakang………………………………………………………………………… 1
1.2 rumusan masalah……………………………………………………………………... 1
1.3 tujuan…………………………………………………………………………………. 2
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………………………3
2.1 pengertian haji………………………………………………………………………… 3
2.2 rukun haji……………………………………………………………………………… 3
2.3 syarat dan wajib haji………………………………………………………………….. 4
BAB III KESIMPULAN………………………………………………………………… 6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Haji adalah satu diantara 5 rukun (tiang-tiang utama) Islam yang disepakati oleh
segenap umat muslim di seluruh dunia. Pertama, syahadat (Aku bersaksi tiada Tuhan selain
Allah dan Muhammad adalah utusan Allah); inilah fondasi atas mana seluruh bangunan
Islam ditambatkan; Kedua, shalaT rukun ini merepresentasikan konsep hubungan manusia
dengan Tuhannya, Allah swt; Intinya adalah kepasrahan total yang disimbolisasikan dengan
ruku’ dan sujud, rukun shalat yang paling banyak diulang. Ketiga, siyam atau puasa; rukun
Islam yang menegaskan prinsip hubungan manusia dengan dirinya sendiri, yang intinya
adalah pengendalian diri (imsa>k an-nasf). Keempat, zaka>t; rukun ini menegaskan konsep
hubungan manusia dengan sesama yang bertumpu pada kesediaan berbagi dan tolong
menolong dengan sesuatu yang sangat kongkrit, yakni harta benda/uang, untuk mewujudkan
keadilan dan kemaslahatan bagi sesama dan semua, terutama yang lemah dan terpinggirkan.
Dan kelima, haji
Haji dalam struktur syari’at Islam termasuk bagian dari ibadah. Menunaikan ibadah
haji adalah ritual tahunan yang dilaksanakan oleh kaum muslim sedunia. Haji dalam arti
berkunjung ke suatu tempat tertentu untuk tujuan ibadah dikenal oleh umat manusia melalui
tuntunan agama2 . Ibadah ini merepresentasikan konsep hubungan manusia dengan
lingkungan semesta dan penciptanya, sehingga diharapkan dapat mengantarkan manusia
pada pengenalan jati diri, membersihkan dan menyucikan jiwa.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah Untuk M Akalah Ini Adalah Sebgau Berikut :
1. Apa pengertian haji?
2. Sebutkan syarat haji?
3. Sebutkan rukun dan wajib haji

1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini dalah sebagai berikt:
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian ibahah haji
2. Agar mahasiswa paham syrat haji
3. Agar mahsiswa mengetahui rukun dan wajib haji
4. Agar mahsiswa dapat memahami semua proses ibadah ahaji

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Haji


Arti kata haji berasal dari bahasa Arab hajja-yahujju-hujjan, yang berarti qoshada, yakni
bermaksud atau berkunjung. Sedangkan dalam istilah agama, haji adalah sengaja berkunjung
ke Baitullah Al-Haram (Ka’bah) di Makkah Al-Mukarromah untuk melakukan serangkaian
amalan yang telah diatur dan ditetapkan oleh Allah SWT sebagai ibadah dan persembahan
dari hamba kepada Tuhan.
Haji adalah sengaja mengunjungi Baitullah untuk melakukan serangkaian ibadah
ditempat-tempat tertentu pada waktu tertentu dan cara-cara tertentu dengan mengharap ridha
Allah SWT. Tempat-tempat tertentu yang dimaksud adalah ka’bah di Makkah, Shafa dan
Marwa, Muzdalifah, dan Arafah. Sedangkan aktivitas tertentunya adalah ihram, thawaf, sa’i,
dan wukuf di Arafah. Sementara waktu tertentunya adalah bulan Syawwal, Dzul Qa’dah,
dan 10 hari pertama Dzulhijjah.
Dari berbagai penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa haji adalah
sengaja mengunjungi Baitullah (Ka’bah) untuk mengerjakan ibadah dengan cara, tempat,
dan dalam waktu tertentu.
2.2 Syarat Haji
Adapun syarat-syarat haji sebagai berikut:
1. Islam. Setiap dari kita (orang Islam) berkewajiban untuk menunaikan ibadah haji jika
telah terpenuhi semua persyaratan-persyaratannya. Dan jelas pula bahwa orang non
Muslim tidak berkewajiban untuk menunaikan ibadah haji, sehingga jika ada di antara
mereka yang ikut melaksanakan ibadah haji, maka ibadah haji mereka dianggap tidak
sah
2. Berakal. Artinya, setiap orang muslim yang waras, tidak mengalami gangguan mental
dan kejiwaan, maka ia berkewajiban untuk menunaikan ibadah haji.

3
3. Dewasa (baligh). Dengan demikian anak kecil (belum baligh) yang diajak bersama oleh
orang tuanya untuk menunaikan ibadah haji, maka kewajiban ibadah haji tersebut belum
4. gugur atas dirinya. Sehingga ia tetap berkewajiban untuk menunaikannya saat ia telah
memasuki masa akil baligh nanti.
5. Mampu. Yang meliputi: ketersediaan alat transportasi, bekal, keamanan jalur
perjalanan, dan kemampuan tempuh perjalanan.
6. Merdeka. Seorang budak tidak wajib melakukan ibadah haji karena ia bertugas
melakukan kewajiban yang dibebankan tuannya. Disamping itu, budak termasuk orang
yang tidak mampu dari segi biaya, waktu dan lain-lain.
Jadi syarat haji ada lima, yaitu Islam, berakal, baligh (dewasa), mampu, dan merdeka.
Jika syarat-syarat tersebut telah terpenuhi, maka Bismillah, mantapkan niat untuk
berkunjung ke Baitullah.

2.3 Rukun dan Wajib Haji


Rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji. Jika tidak
dikerjakan, maka hajinya tidak sah. Sedangkan wajib haji adalah kegiatan yang harus
dilakukan pada saat ibadah haji, yang jika tidak dikerjakan, maka penunai haji harus
membayar dam (denda).6 Rukun haji ada enam, yaitu ihram, wukuf di Arafah, thawaf
ifadhah, sa’i, tahallul, dan tertib. Berikut penjelasan masing-masing rukun tersebut:
1. Ihram. Berihram adalah niat memasuki aktivitas melaksanakan ibadah haji atau umrah
pada waktu dan tempat serta cara tertentu.
2. Wukuf di Arafah. Waktu wukuf bermula dari saat tergelincirnya matahari (masuknya
waktu dzuhur) tanggal 9 Dzulhijjah hingga terbitnya fajar hari berikutnya.
3. Tawaf ifadhah. Thawaf ifadhah adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran.
4. Sa‟i-Sa’i adalah berlari-lari kecil di antara bukut Shafa dan bukit Marwah. 10
5. tahallul. Tahallul adalah mencukur rambut atau memotong rambut kepala minimal tiga
helai.
6. Tertib. Tertib adalah mengerjakan rukun-rukun haji secara urut mulai dari thawaf sampai
tahallul.

4
Adapun wajib haji ada lima, yaitu berihram di miqat, mabit di Muzdalifah, mabit di
Mina, melontar jumrah, dan thawaf wada’. Berikut penjelasannya:
1. Berihram di miqat. Calon haji harus memulai niatnya dan dari titik awal tempat itu
yang berniat melaksanakan haji/umrah sudah harus memakai pakaian ihram.
Yalamlam adalah tempat berihram calon jamaah haji yang datang dari arah
Indonesia bila ia langsung akan menuju ke Makkah dan Bir Ali adalah tempat
berihram calon jamaah haji yang datang dari arah Indonesia menuju ke Madinah
terlebih dahulu
2. Mabit di Muzdalifah. Mabit di Muzdalifah adalah menginap semalam di Muzdalifah
pada malam tanggal 9 Dzulhijjah. Waktunya dikerjakan setelah wukuf di Arafah
3. Mabit di Mina. Mabit di Mina adalah bermalam selama 3-4 hari di suatu hamparan
padang pasir yang panjangnya sekitar 3,5 km. Waktunya adalah malam tanggal 11,
12, dan 13 Dzulhijjah. Bermalam di Mina dilakukan semalam penuh, yang boleh
dilakukan mulai sore hari sampai terbitnya fajar, dan juga boleh bermalam paling
sedikit 2/3 malam
4. Melontar jumrah. Melontar jumrah adalah melempar batu pada sebuah tempat yang
diyakini untuk memperingati saat setan menggoda Nabi Ibrahim agar tidak
melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail.16
Tanggal 10 Dzulhijjah melontar jumrah aqabah dengan tujuh butir kerikil. Dan pada
hari-hari Tasyrik, yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah melontar ketiga jumrah
5. Thawaf wada’. Thawaf wada’ adalah suatu penghormatan terakhir kepada Baitullah.
Thawaf wada’ merupakan tugas terakhir dalam pelaksanaan ibadah haji dan ibadah
umrah di Tanah Suci

5
BAB III
KESIMPULAN

1. Haji berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa amal
ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut
syarat-syarat yang ditentukan oleh syara’, semata-mata mencari ridho Allah.
2. Rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji. Jika tidak dikerjakan,
maka hajinya tidak sah. Sedangkan wajib haji adalah kegiatan yang harus dilakukan pada
saat ibadah haji, yang jika tidak dikerjakan, maka penunai haji harus membayar dam
(denda).6 Rukun haji ada enam, yaitu ihram
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai