DISUSUN
O
L
E
H
(NADIUL AKBAR)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan banyak
kemudahan dan limpahan rezeki-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini
yang bertajuk “Ibadah Haji dan Umrah”.
Shalawat dan salam kami sanjung sajikan kepada pangkuan kita “Nabi Besar
Muhammad SAW” yang telah mengubah pola pikir kita manusia, dari pola pikir Jahiliyah
kepada pola pikir yang islamiah dan penuh dengan ilmu pengetahuan.
Saya mengucapkan terima ksih kepada Tengku-tengku yang telah memberikan
tugas ini untuk menambahkan pengetahuan dan wawasan. Saya juga mengucapkan terima
kasih kepada orang tua saya, sahabat dan semua pihak yang telah mendukung dan
membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Nadiul Akbar
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................iii
BAB I PEMBAHASAN....................................................................................................................................1
1. Pengertian Haji....................................................................................................................................1
2. Pengertian Umrah................................................................................................................................1
BAB II KESIMPULAN..................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................12
iii
BAB I
PEMBAHASAN
oleh Allah SWT sebagai ibadah dan persembahan dari hamba kepada Tuhan. Haji
adalah sengaja mengunjungi Baitullah untuk melakukan serangkaian ibadah
ditempat-tempat tertentu pada waktu tertentu dan cara-cara tertentu dengan
mengharap ridha Allah SWT.
Tempat-tempat tertentu yang dimaksud adalah ka’bah di Makkah, Shafa dan
Marwa, Muzdalifah, dan Arafah. Sedangkan aktivitas tertentunya adalah ihram,
thawaf, sa’i, dan wukuf di Arafah. Sementara waktu tertentunya adalah bulan
Syawwal, Dzul Qa’dah, dan 10 hari pertama Dzulhijjah.
2. Pengertian Umrah
Secara bahasa, pengertian umroh adalah berkunjung ke suatu
tempat . Sementara itu, dalam istilah fikih, umroh berarti melakukan rangkaian
ibadah, yang terdiri dari tawaf, sa'i, dan diakhiri dengan tahalul. Hukum melakukan
ibadah umroh adalah sunnah.
1
b) Berakal. Artinya, setiap orang muslim yang waras, tidak mengalami
gangguan mental dan kejiwaan, maka ia berkewajiban untuk menunaikan
ibadah haji.
c) Dewasa (baligh). Dengan demikian anak kecil (belum baligh) yang diajak
bersama oleh orang tuanya untuk menunaikan ibadah haji, maka kewajiban
ibadah haji tersebut belum gugur atas dirinya. Sehingga ia tetap berkewajiban
untuk menunaikannya saat ia telah memasuki masa akil baligh nanti.
d) Mampu. Yang meliputi: ketersediaan alat transportasi, bekal, keamanan jalur
perjalanan, dan kemampuan tempuh perjalanan.
e) Merdeka. Seorang budak tidak wajib melakukan ibadah haji karena ia
bertugas melakukan kewajiban yang dibebankan tuannya. Disamping itu,
budak termasuk orang yang tidak mampu dari segi biaya, waktu dan lain-lain.
membayar dam (denda). Rukun haji ada enam, yaitu sebagai berikut :
a. Ihram. Berihram adalah niat memasuki aktivitas melaksanakan ibadah haji atau
umrah pada waktu dan tempat serta cara tertentu.
b. Wukuf di Arafah. Waktu wukuf bermula dari saat tergelincirnya matahari
(masuknya waktu dzuhur) tanggal 9 Dzulhijjah hingga terbitnya fajar hari
berikutnya.
c. Tawaf ifadhah. Thawaf ifadhah adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh
kali putaran.
d. Sa‟i. Sa’i adalah berlari-lari kecil di antara bukut Shafa dan bukit Marwah.
e. Tahallul. Tahallul adalah mencukur rambut atau memotong rambut kepala
minimal tiga helai.
f. Tertib. Tertib adalah mengerjakan rukun-rukun haji secara urut mulai dari
thawaf sampai tahallul.
Sedangkan rukun umrah sama seperti rukun haji kecuali wukuf di arafah.
2
2. Wajib haji, yaitu berihram di miqat, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, melontar
jumrah, dan thawaf wada’. Berikut penjelasannya:
a. Berihram di miqat. Calon haji harus memulai niatnya dan dari titik awal
tempat itu yang berniat melaksanakan haji/umrah sudah harus memakai
pakaian ihram. Yalamlam adalah tempat berihram calon jamaah haji yang
datang dari arah Indonesia bila ia langsung akan menuju ke Makkah dan
Bir Ali adalah tempat berihram calon jamaah haji yang datang dari arah
Indonesia menuju ke Madinah terlebihdahulu.
b. Mabit di Muzdalifah. Mabit di Muzdalifah adalah menginap semalam di
Muzdalifah pada malam tanggal Dzulhijjah. Waktunya dikerjakan setelah
wukuf di Arafah.
c. Mabit di Mina. Mabit di Mina adalah bermalam selama 3-4 hari di suatu
hamparan padang pasir yang panjangnya sekitar 3,5 km. Waktunya adalah
malam tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Bermalam di Mina dilakukan
semalam penuh, yang boleh dilakukan mulai sore hari sampai terbitnya fajar,
dan juga boleh bermalam paling sedikit 2/3 malam.
d. Melontar jumrah. Melontar jumrah adalah melempar batu pada sebuah
tempat yang diyakini untuk memperingati saat setan menggoda Nabi Ibrahim
agar tidak melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya,
3
1. Mandi sebelum ihram
2. Menggunakan kain ihram yang baru
3. Memperbanyak talbiyah
4. Melakukan thawaf Qudum (kedatangan)
5. Shalat dua rakaat thawaf
6. Bermalam di Mina
7. Mengambil pola ifrad, yaitu pola mendahulukan Haji daripada Umrah
8. Thawaf wada’ (perpisahan).
b. Sunnah-sunnah Umroh
1. Mandi
2. Memotong kuku
3. Menipiskan kumis
4. Mencabut bulu ketiak
5. Mencukur bulu kemaluan sebelum berihram (melafalkan niat ihram)
setelah itu baru melakukan ibadah haji. Jenis haji ini biasanya dilaksanakan oleh
jamaah haji Indonesia karena dianggap lebih mudah dari pada haji ifrad dan haji
qiran. Berihram dari miqat dengan niat untuk berumrah saja:
4
“Saya niat umrah dengan berihram karena Allah Ta’ala”.
5
menyembelih kambing. Kalau tidak mampu karena kehabisan bekal (uang) maka
berpuasa 10 hari (3 hari di Tanah Suci dan 7 hari di Tanah Air).
b. Haji Ifrad
Haji ifrad ini adalah kebalikan dari haji tamattu’, yaitu dengan
mengerjakan haji terlebih dahulu lalu mengerjakan umrah. Jamaah yang
melaksanakan haji ini tidak diwajibkan membayar dam. Pelaksanaan haji dengan
cara ifrad ini menjadi pilihan bagi jamaah haji Indonesia gelombang II yang
datang ke Makkah sudah mendekati waktu wukuf. Berihram dari miqat dengan
niat untuk berhaji:
6
Masuk Masjidil Haram lalu mengerjakan thawaf umrah dengan sunnah-
sunnahnya. Sa’i dan diakhiri dengan Tahallul. Dengan potong rambut tersebut,
berarti selesailah seluruh rangkaian ibadah umrah dan sudah bertahallul, sehingga
semua larangan sudah tidak berlaku lagi.
c. Haji Qiran
Pelaksanaan ibadah haji dengan cara qiran adalah pelaksanaan ibadah haji dan
ibadah umrah bersama-sama. Bagi yang memilih cara haji qiran ini, dia terkena
peraturan untuk membayar dam, berupa menyembelih seekor kambing (dam nusuk).
Niatnya adalah sebagai berikut :
7
2. Tata Cara Pelaksanaan Umrah
a. Ihram
Sebelum ihram, mu’tamir (orang yang melakukan umroh) melakukan hal-hal berikut:
Memotong kuku, membersihkan rambut ketiak, dan rambut kemaluan.
Di sunnahkan mandi. Memakai wangi -wangian di badan (tidak di pakaian
ihram)
Memakai kain Ihram
Shalat sunah 2 rakaat kemudian niat ihrom untuk umroh dengan mengucapkan
niat “ Labbaika Umrotan”
b. Thawaf
Tata caranya:
Masuk masjid lewat pintu Babussalam (atau pintu lainnya) dengan berdoa.
MAKA
Apabila sudah melihat Ka’bah Jangan lupa berdoa ketika melihat Ka’bah
Berjalan mengitari Ka’bah sebanyak 7 x dimulai dari sudut hajar aswad (ada
tanda lampu hijau) dan berakhir pula di situ
Dengan melambaikan tangan ke arah hajar aswad ketika memulai dan berdoa
ketika mengitari ka’bah. Doa yang dibaca
Doa tersebut dibaca sampai Rukun Yamani
Ketika sampai Rukun Yamani kalau bisa menyentuhnya, kalau tidak, tidak apa-
apa.
Ketika berjalan di antara Rukun Yamani sampai Rukun Hajar Aswad Berdoa
8
“doa sapu Jagad”
Kemudian melakukan putaran ke-2 dengan tatacara dan doa yang sama seperti
pada putaran pertama. Begitu selesai kemudian melakukan putaran ke 3, 4, 5, 6
sampai yang ke-7.
Selesai putaran ke-7, kemudian menuju ke belakang Maqom Ibrahim untuk
melakukan shalat shunat. Ketika menuju ke belakang maqom Ibrahim dengan
membaca doa :
c. SA’I
Tata caranya:
Menuju bukit Shofa. Dalam perjalanan menuju bukit shofa membaca doa:
9
Lari-lari kecil menuju Marwah
Ketika berjalan diantara pilar hijau , lari-lari kecil dipercepat (bagi pria) sambil
berdoa.
Sampai bukit Marwah menghadap kiblat dan berdoa (doanya sama dengan di bukit
Shofa).
d. Tahallul
Tata caranya: Mencukur rambut minimal 3 helai. Cara bercukur bisa bergantian
dengan yang lainnya. Yang mencukur tidak harus yang sudah pernah umroh.
10
4. Meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.
5. Memperoleh maghfirah dan ampunan dari dosa dan noda.
6. Terkabulnya doa dan permohonan.
7. Memperoleh kesuksesan hidup dan balasan surga.
8. Mempersatukan dan mempersaudarakan umat Islam.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hikmah haji ada delapan, yaitu
menyempurnakan keislaman, menghapus dosa, melipatgandakan pahala, meningkatkan
iman dan takwa kepada Allah SWT, memperoleh maghfirah dan ampunan dari dosa dan
noda, terkabulnya doa dan permohonan, memperoleh kesuksesan hidup dan balasan surga,
Mempersatukan dan mempersaudarakan umat Islam.
11
BAB II
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13