Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH AIK 3

MAKALAH HAJI DAN UMROH


DOSEN PENGAMPU BAPAK ARI FAJAR ISBAKHI, M.Pd.I

DISUSUN OLEH :
NAMA : FREDI HARNANTO
NIM : 212170051

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG

Agama Islam bertugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia, dan membebaskan diri
manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan aqidah yang murni sesuai kehendak Allah,
insya Allah akan menjadi orang yang beruntung. Ibadah dalam agama Islam banyak macamnya. Haji dan
umroh adalah salah satunya. Haji merupakan rukun iman yang kelima setelah syahadat, sholat, zakat, dan
puasa. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak hanya menahan hawa nafsu dan menggunakan
tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat dan harta.

Dalam mengerjakan haji, diperlukan penempuhan jarak yang demikian jauh untuk mencapai Baitullah,
dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan sanak keluarga hanya dengan
satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani.

Untuk memperdalam pengetahuan kita, kami mencoba memberi penjelasan secara singkat mengenai
pengertian haji dan umrah, dasar hukum perintah haji dan umrah, syarat, rukun dan wajib haji dan umrah
serta hal-hal yang dapat membatalkan haji dan umrah.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana pengertian haji dan umroh?

2.      Apa tujuan, dasar hukum dan hubungan haji dan umroh?

3.      Apa saja syarat-syarat wajib, rukun, wajib dan sunnah haji dan umroh?

4.      Apa saja dam/denda saat haji dan umroh?

5.      Apa saja hikmah melaksanakan haji dan umroh?

C.    TUJUAN

1.      Mengetahui pengertian haji dan umroh.

2.      Mengetahui tujuan dan dasar hukum haji dan umroh.

3.      Mengetahui syarat, rukun, wajib dan sunnah haji dan umroh.

4.      Mengetahi dam/denda saat haji dan umroh.

5.      Mengetahui hikmah melaksanakan haji dan umroh.


BAB II

PEMBAHASAN

1.      Pengertian Haji dan Umroh

Haji menurut lughah atau arti bahasa (etimologi) adalah “al-qashdu” atau “menyengaja”. Sedangkan arti
haji dilihat dari segi istilah (terminology) berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk
melakukan beberapa amal ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu
pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara’, semata-mata mencari ridho Allah.

Adapun umrah menurut bahasa bermakna ziarah. Sedangkan menurut syara’ umrah ialah menziarahi
ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa’yu antara Shafa dan Marwah dan mencukur atau
menggunting rambut.

 2. Tujuan, Dasar Hukum dan Hubungan Haji dan Umroh    

 A.   Tujuan Pelaksanaan Haji dan Umroh

QS. Al-Baqarah : 189

“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan tsabit. Katakanlah: "Bulan tsabit itu adalah tanda-tanda waktu
bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya,
akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari
pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”.

 B.   Dasar Hukum Pelaksanaan Haji dan Umroh

Mengenai hukum ibadah haji, asal hukumnya adalah wajib ‘ainbagi yang mampu. Melaksanakan haji
wajib, yaitu karena memenuhi rukun Islam dan apabila kita “nazar” yaitu seorang yang bernazar untuk
haji, maka wajib melaksanakannya, kemudian untuk haji sunat, yaitu dikerjakan pada kesempatan
selanjutnya, setelah pernah menunaikan haji wajib.

Haji merupakan rukun Islam yang ke lima, diwajibkan kepada setiap muslim yang mampu untuk
mengerjakan. Jumhur Ulama sepakat bahwa mula-mulanya disyari’atkan ibadah haji tersebut pada tahun
ke enam Hijrah, tetapi ada juga yang mengatakan tahun ke sembilan hijrah.

C.   Hubungan Haji dengan Umroh

Didalam ibadah haji, sebenarnya mengandung dua macam ibadah yang berhubung-hubungan, yaitu :

a. Haji : biasa dikatakan orang haji besar.

b.Umroh : biasa dikatakan orang haji kecil.

Didalam Al-Qur’an diperintahkan sebagai berikut :  

‫والحج والعمرة هلل‬


ّ ‫وأت ّم‬

“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Alloh”. 3


Untuk menunaikan ibadah haji dan umroh, dapat dikerjakan sebagai berikut :

1. Haji Tamattu’ : Lebih utama mengerjakan umroh (haji kecil) hingga selesai. Kemudian pada
waktu haji (haji besar) tanggal 8 Dzulhijjah melakukan ibadah haji besar sampai selesai.
2. Haji Qiraan : Umroh dan haji dikerjakan menjadi satu, sekali jalan. 
3. Haji Ifraad : Pada Syawal-12/13 Dzulhijjah hanya mengerjakan haji saja, sedang umroh
dijalankan sebelum bulan syawal / setelah selesai mengerjakan haji didalam tahun itu juga.   

3. Syarat-syarat Wajib, Rukun, Wajib dan Sunnah Haji Umroh

A. Syarat-syarat wajib haji dn Umroh

Orang-orang yang berkewajiban menjalankan haji dan Umroh itu hanyalah yang memenuhi syarat-syarat
yang tersebut tersebut di bawah ini:

a. Islamb
b. Berakal
c. Baligh
d. Merdeka
e. Mampu (kuasa)

B. Rukun haji ada enam perkara: 

a. Ihram : Berpakaian ihram dan niat ihram haji

b. Wukuf : Berdiam di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah

c. Thawaf : Thawaf haji,yang disebut Thawaf Ifadlaah

d. Sa’yi : Berjalan atau lari kecil antara bukit Shofa dan Marwah  

e. Tahallul : Membuka ihram dengan cara menggunting rambut sedikitnya 3 helai

f. Tertib.

C. Wajib Haji

a. Ihram harus dari batas-batas tempat dan waktu yang telah ditentukan. Batas-batas

tempat dan waktu itu dinamakan “Miqaat”.

b. Bermalam di Muzdalifah,yakni sepulangnya dari Arafah ke Mina.

c. Bermalam di Mina selama 3 atau 2 malam pada Hari Tasyriq.

d. Melontar Jumrah ‘Aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah dan melontar Jumrah ketiga

tiganya pada hari-hari Tasyriq.

e. Meninggalkan perkara-perkara yang diharamkan (terlarang), karena ihram.

D. Sunnah Haji

    a)   Mandi untuk ihram.

    b)   Shalat sunnah ihram 2 raka’at.

    c)   Thawaf qudum, yaitu thawaf karena datang di Tanah Haram.

    d)   Membaca Talbiyah.
    e)   Bermalam di Mina pada tanggal 9 Dzulhijjah.

    f)    Bermalam di Arafah pada siang dan malam.

    g)   Berhenti di Masy’aril Haram pada hari Nahar (10 Dzulhijjah)

    h)   Berpakaian ihram yang serba putih.

E. Rukun dan Wajib Umroh

     a. Ihram dengan niatnya.

     b. Thawaf.

     c. Sa’yi.

     d. Tahallul.

     e. Tertib.

Adapun wajib umrah ada dua perkara yaitu:

a. Ihram dari Miqaat.


b. Meninggalkan hal-hal yang diharamkan karena ihram.

4. Dam / Denda

    A.     Macam-macam dam(denda)

1. Menyembelih seekor kambing, yang sah untuk qurban untuk disedekahkan kepada fakir miskin.
Kalau tidak bisa, boleh diganti dengan puasa 10 hari (3 hari dikerjakan waktu haji dan yang 7 hari
bisa dilakukan di kampungnya setelah pulang).

     Denda ini di berikan kepada yang :

a. Mengerjakan haji secara Tamattu.


b. Mengerjakan haji secara Qiran
c. Mulai ihram tidak dari Miqaat.
d. Tidak bermalam di Muzdalifah
e. Tidak bermalam di Mina
f. Tidak melempar jumrah.

2. Menyembalih kambing untuk disedekahkan, atau puasa 3 hari atau memberi makan 3 sha’ (kira-
kira sebanyak 7 kg) kepada 6 orang miskin.

Denda ini diberikan kepada seseorang yang melakukan salah satu hal-hal di dalam ihram yaitu:

a. Memakai pakaian yang berjahit menyarung,bagi laki-laki saja


b. Memotong kuku
c. Bercukur atau memotong rambut atau bulu badan
d. Memakai minyak harum pada pakaian ataupun badan
e. Bersentuh dengan perempuan dengan Syahwat
f. Bersetubuh sesudah Tahallul-Awwal
3. Menyembelih seekor unta kalau tidak sanggup wajib menyembelih seekor sapi kalau tidak
mungkin dapat diganti menyembelih 7 ekor kambing kalau tidak bisa harga seekor unta ditaksir
harganya sebanyak harganya dibelikan makanan untuk disedekahkan kepada fakir miskin kalaupun
tidak sanggup maka wajiblah diganti dengan puasa untuk tiap-tiap 1 mud makanan harga unta itu
dengan puasa 1 hari. Denda ini di jatuhkan kepada orang yang bersetubuh sebelum Tahallul-Awal.
4. Barang siapa yang membunuh hewan  buruan di tanah haram maka wajib membayar dam sebagai
berikut:
a. Menyembelih hewan yang serupa atau hampir sama dengan binatang yang terbunuh
b. Kalau itu tidak mungkin wajib bersedekah makanan sebanyak harga binatang
tersebut,  kalaupun tidak bisa boleh diganti dengan puasa, dengan perhitungan 1 mud 1 hari.
5. Barang siapa yang memotong kayu di tanah haram maka dendanya adalah:
a. Bagi kayu besar dendanya seekor unta atau sapi.
b. Bagi kayu kecil dendanya seekor kambing.
6. Bagi yang terhalang di jalan, sehingga tidak dapat meneruskan pekerjaan haji atau umrah, maka
boleh tahallul dengan menyembelih seekor kambing di tempat itu, kemudian bercukur atau
memotong rambut dengan niat tahallul.

B. Tempat  membayar denda

1. Denda yang berupa menyembelih binatang dan memberi makan, dibayarkan di tanah haram.

2. Denda yang berupa puasa dibayarkan dimana saja kecuali yang telah ditentukan harus dilakukan di
waktu haji.

3. Denda yang berupa menyembelih binatang karena terhalang dibayarkan di tempat ia terhalang.

5.   Hikmah Pelaksanaan Haji dan Umroh

- Setiap perbuatan dalam ibadah haji sebenarnya mengandung rahasia, contoh seperti ihrom sebagai
upacara pertama maksudnya adalah bahwa manusia harus melepaskan diri dari hawa nafsu dan hanya
mengahadap diri kepada Allah  Yang Maha Agung.

- Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam ibadah tersebut diliputi dengan penuh
kekhusyu’an

- Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi

-Ibadah haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental dan akhlak yang mulia.

- Ibadah haji adalah merupakan pernyataan umat islam seluruh dunia menjadi umat yang satu karena
mempunyai persamaan atau satu akidah.

- Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat islam sedunia, yang peserta-pesertanya berdatangan dari
seluruh penjuru dunia dan Ka’bahlah yang menjadi symbol kesatuan dan persatuan.

- Memperkuat fisik dan mental, kerena ibadah haji maupun umrah merupakan ibadah yang berat
memerlukan persiapan fisik yang kuat, biaya besar dan memerlukan kesabaran serta ketabahan dalam
menghadapi segala godaan dan rintangan.

- Menumbuhkan semangat berkorban, karena ibadah haji maupun umrah, banyak meminta pengorbanan
baik harta, benda, jiwa besar dan pemurah, tenaga serta waktu untuk melakukannya.
- Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk membina persatuan dan kesatuan umat
Islam sedunia.

BAB III

PENUTUP

1.    KESIMPULAN

Haji berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa amal badahdengan tata
cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut syarat- syarat yang ditentukan oleh
syara’, semata-mata mencari ridho Allah.Umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf
disekelilingnya, bersa’yu antara Shafa dan Marwah dan mencukur atau menggunting rambut.Ketaatan
kepada Allah SWT itulah tujuan utama dalam melakukan ibadah haji.Disamping itu juga untuk
menunjukkan kebesaran Allah SWT.Dasar Hukum Perintah Haji atau umrah terdapat dalam QS. Ali-
Imran 97.Untuk dapat menjalankan ibadah haji dan umrah harus memenuhi syarat, rukun dan wajibhaji
atau umroh.

Anda mungkin juga menyukai