Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

HAJI DALAM FIQIH ISLAM


Diajukan dalam tugas Mata Kuliah
FIQIH DAN USHUL FIQIH
Dosen Pengampu : Nurkholida, M.Ag

Disusun oleh:
Aliffah Asri Amalia (2384110150)
Dina Aulia (2384110159)
Erwin Ginanjar (2384110160)

Kelompok 7
Kelas KPI 1 D
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat
dan Hidayah nya kepada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Fiqih dan
Ushul Fiqih yang berjudul Haji dalam Fiqih Islam

Adapun dibuatnya makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur kelompok 7 kelas
KPI 1 D dengan Mata Kuliah Fiqih dan Ushul Fiqih. Dan bertujuan untuk menambah
wawasan serta pengetahuan kami maupun pembaca mengenai Fiqih lebih mendalam.

Dalam proses penyusunan makalah ini, kami juga mendapat banyak bantuan, masukan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Sehingga dalam kesempatan ini kami
bermaksud menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu Nurkholidah, M.Ag selaku Dosen
Pengampu yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada kami, sehingga kamu
dapat mengerjakan tugas ini dengan mudah.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran serta masukan dari pembaca untuk membangun
kesempurnaan makalah ini. Kami harap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca.

Cirebon, 28 Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN DAN MANFAAT
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN HAJI
B.SYARAT-SYARAT HAJI
C.RUKUN HAJI
D.WAJIB HAJI
E.YANG DAPAT MEMBATALKAN HAJI
F.HIKMAH HAJI
G.MANAJEMEN PENDIDIKAN HAJI
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Agama Islam bertugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia, dan
membebaskandiri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan aqidah
yang murni sesuaikehendak Allah, insya Allah akan menjadi orang yang beruntung. Ibadah
dalam agama Islam banyak macamnya. Haji dan umroh adalah salah satunya. Haji
merupakan rukun iman yangkelima setelah syahadat, sholat, zakat, dan puasa. Ibadah haji
adalah ibadah yang baik karenatidak hanya menahan hawa nafsu dan menggunakan tenaga
dalam mengerjakannya, namun jugasemangat dan harta.Dalam mengerjakan haji, diperlukan
penempuhan jarak yang demikian jauh untuk mencapaiBaitullah, dengan segala kesukaran
dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan sanakkeluarga hanya dengan satu tujuan
untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani.Untuk memperdalam pengetahuan
kita, kami mencoba memberi penjelasan secara singkatmengenai pengertian haji dan umrah,
dasar hukum perintah haji dan umrah, syarat, rukun danwajib haji dan umrah serta hal-hal
yang dapat membatalkan haji dan umrah.

B. Rumusan Masalah

1.Pengertian Haji

2.Apa Syarat dalam Melakukan Haji?

3.Apa Saja Rukun Melakukan Haji?

4.Apa Saja Wajib Haji?

5.Apa Saja Yang membatalkan Haji?

6.Apa saja Hikmah dari Haji?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk memaparkan pengertian haji.
2. Untuk memaparkan syarat-syarat Haji dan Umrah.
3. Untuk memaparkan rukun-rukun Haji.
4. Untuk memaparkan Wajib Haji.
5. Untuk memaparkan sunnah Haji dan Umrah.
6. Untuk memaparkan pengertian Umrah.
7. Untuk memaparkan rukun Umrah itu.
8. Untuk memaparkan cara melaksanakan Haji dan Umrah.
9. Untuk memaparkan larangan ketika Ihram.

BAB III

A.PENGERTIAN HAJI

Haji menurut lughah atau arti bahasa (ctimologi) adalah "al-qashdu" atau "menyengaja".
Sedangkan arti haji dilihat dari segi istilah (terminology) berarti bersengaja mendatangi
Baitullah (ka'bah) untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan tata cara yang tertentu dan
dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara',
semata-mata mencari ridho Allah.

B.SYARAT-SYARAT HAJI

Syarat-Syarat Haji Yang dimaksud mampu sebagai salah satu syarat hajiadalah sebagai
berikut

1.Beribadah Sehat. Orang sakit atau lemah fisiknya dapat mewakilkan kepadaorang lain jika
ia mampu membiayainya.
2.Ada kendaraan yang dapat mengantar ulang dan pergi ke Mekah bagi orangyang di luar
mekah.
3.Aman dalam perjalanan. Artinya, jiwa dan hartanya terjamin keselamatannya.
4.Memiliki bekal yang cukup. Artinya, harta yang dimiliki cukup untukmemenuhi kebutuhan
hidup selama mengerjakan haji, termasuk juga cukupuntuk menjamin kebutuhan keluarga
yang ditinggalkannya.
5.Bagi perempuan harus dengan suaminya atau diserta mahram atau dengan perempuan lain
yang ada mahramnya.Syarat-Syarat Haji yang harus dipenuhi :
a.Beragama Islam

b.Berakal sehatc

c.Baligh atau dewasa

d.Merdeka (bukan budak)

e.Kuasa atau mampu melakukannya.


C.RUKUN HAJI

Rukun Haji adalah perbuatan yang wajib dikerjakan dan tidak dapat digantidengan
membayar denda. Meninggalkan salah satu rukun haji akan gugur atau tidaksah ibadah haji
tersebut. Rukun haji ada enam, yaitu sebagai berikut.

Ihram adalah berniat mengerjakan ibadah haji atau umrah dengan memakai pakaian
ihram, pakaian berwarna putih bersih dan tidak berjahit. Pakaiantidak berjahit hanya
berlaku bagi laki-laki.

1.Wukuf di Padang Arafah,Wukuf adalah hadir di Padang Arafah pada waktu zuhur,
dimulai sejaktergelincir matahari tanggal 9 Zulhijah sampai terbit fajat tanggal 10
Zulhijah(pada bulan haji).
2.Tawaf,Tawaf adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran, dimulai
dariHajar Aswad dengan posisi Ka'bah di sebelah kiri orang yang bertawaf(berputar
kebalikan arah jarum jam). Orang yang tawaf harus menutup auratserta suci dari
hadas dan najis.
Macam-Macam Tawaf:
a.Tawaf qudum, dilakukan ketika baru sampai di Mekah

b.Tawaf ifadah, dilakukan karena melaksanakan rukun haji.

c.Tawaf nazar, dilakukan karena nazar..

d.Tawaf sunah, dilakukan tidak karena sebab-sebab tertentu (mencari


keutamaandalam ibadah)
e.Tawaf wadak, dilakukan karena hendak meninggalkan mekah

4. Sai Sai adalah berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah. Ketentuan sai harus
dimulai dari Bukit safa dan Marwah .Ketentuan harus dimulai dari bukit safa dan
diakhiri bukit marwah

5.Menggunting (Mencukur) RambutWaktu mencukur rambut setelah melempar


Jamrah Aqabah pada hari Nahar.Apabila mempunyai kurban, mencukup dilakukan
setelah menyembelih hewankurban. Mencukur rambut sekurang-kurangnya
tiga helai rambut.
6.TertipTertip berarti menertipkan rukun-rukun haji tersebut. Artinya, harus
berurutandimulai dari niat (ihram), wukuf, tawaf, sai, dan menggunting rambut.

D.Wajib Haji

Wajib haji adalah perbuatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji. Apabilawajib haji
dilanggar, hajinya tidak sah (tidak membatalkan haji yang dilakukan),tetapi wajib membayar
dam (denda) dengan cara menyembelih binatang. Jika wajibitu telah diganti dengan
menyembelih binatang. Jika wajib itu telah diganti denganmenyembelih binatang, ibadah
hajinya dianggap sah. Adapun wajib haji itu ada enam yaitu sebagai berikut.

1.Ihram (niat berhaji) dari miqat (batas yang ditentukan)

2.Mabit di Muzdalifah

3.Melontar tiga jumrah, yaitu ula, wusta, dan aqabah

4.Mabit di Mina

5.Tawaf wadak bagi yang akan meninggalkan Mekkah, sedangkan bagi wanitayang sedang
haid (menstruasi) tawaf wadaknya gugur

6.Menghindari perbuatan yang terlarang dalam keadaan berihram.

E.Yang Dapaat Membatalkan Haji

Pada dasarnya yang mebatalkan haji itu adalah apabila rukun-rukun haji yangditetapkan itu
ditinggalkan, termasuk semua perbuatan yang dapat merusak kesahihanrukun-rukun yang
dimaksud. Ia diwajibkan ber-tahalul dan membayar dam.

Yaitu menyembelih seekor kambing dan wajib mengulangi hajinya pada tahun
berikutnya.Selain meninggalkan rukun, haji menjadi batal karena suami istri
melanggarlarangan bersetubuh. Bagi suami istri ini diwajibkan membayar kafart sebagai
berikut:

1.Menyembelih seekor unta atau sapi.

2. Menyelesaikan haji yang batal itu


3. Mengulangi haji pada tahun berikutnya.Apabila seseorang telah

ber-ihram haji/umrah.Lalu pelaksanaan hajinya tidakdapat disempurnakan karena sakit


atau lain hal yang diluar kemampuannya, makahaji atau umrahnya menjadi batal. Ia wajib
membayar dam

di tempat terjadinya halyang menghalanginya untuk menyempurnakan hajinya berupa


menyembelih seekorkambing dan kemudian bertahalul.

2. Macam-macam dam (denda)

a. Menyembelih seekor kambing, yang sah untuk qurban untuk disedekahkankepada fakir
miskin. Kalau tidak bisa, boleh diganti dengan puasa 10 hari (3 haridikerjakan waktu haji dan
yang 7 hari bisa dilakukan di kampungnya setelah pulang).Denda ini di berikan kepada yang :

1) Mengerjakan haji secara Tamattu.

2) Mengerjakan haji secara Qiran

3) Mulai ihram tidak dari Miqaat.

4) Tidak bermalam di Muzdalifah

5) Tidak bermalam di Mina

6) Tidak melempar jumrah.

b.Menyembalih kambing untuk disedekahkan, atau puasa 3 hari atau memberi

makan 3 sha‟ (kira-kira sebanyak 7 kg) kepada 6 orang miskin.Denda ini diberikan kepada
seseorang yang melakukan salah satu hal-hal didalam ihram yaitu:

1) Memakai pakaian yang berjahit menyarung,bagi laki-laki saja


2) Memotong kuku
3) Bercukur atau memotong rambut atau bulu badan
4) Memakai minyak harum pada pakaian ataupun badan
5) Bersetubuh sesudah Tahallul-Awwal
c. Menyembelih seekor unta kalau tidak sanggup wajib menyembelih seekor sapikalau tidak
mungkin dapat diganti menyembelih 7 ekor kambing kalau tidak bisaharga seekor unta
ditaksir harganya sebanyak harganya dibelikan makanan untukdisedekahkan kepada fakir
miskin kalaupun tidak sanggup maka wajiblah digantidengan puasa untuk tiap-tiap 1 mud
makanan harga unta itu dengan puasa 1 hari.Denda ini di jatuhkan kepada orang yang
bersetubuh sebelum Tahallul-Awal.
d. Barang siapa yang membunuh hewan buruan di tanah haram maka wajibmembayar dam
sebagai berikut:

1)Menyembelih hewan yang serupa atau hampir sama dengan binatang


yangterbunuh
2)Kalau itu tidak mungkin wajib bersedekah makanan sebanyak harga
binatangtersebut, kalaupun tidak bisa boleh diganti dengan puasa, dengan
perhitungan1 mud 1 hari.Jumhur ulama berpendapat , tidak ada yang dikecualikan
dari hewan-hewan tersebut kecuali hewan yang disebutkan pada hadits shahih
dalam ash-Shahiihain dari jalan az-

Zuhri dari „Urwah dari „Aisyah, Ummul Mukminin bahwaRasulullah Shallallahu „alaihi wa
sallam bersabda“Ada lima binatang jahat yang boleh dibunuh baik di tanah halal maupun
tanah haram : burung gagak, burung,elang, kalajengking, tikus dan anjing galak.‟”

Berkata az-Zuhri, ayat al-Qur-an menunjukkan kewajiban membayardenda bagi orang yang
sengaja membunuh dan Sunnah mewajibkan denda bagi orangyang tidak sengaja. Makna
perkataan ini, bahwa ayat al-Qur-an menunjukkankewajiban membayar den-da bagi orang
yang membunuh dengan sengaja dan orang tersebut berdosa.

e.Barang siapa yang memotong kayu di tanah haram maka dendanya adalah:

1) Bagi kayu besar dendanya seekor unta atau sapi.

2) Bagi kayu kecil dendanya seekor kambing.Bersentuh dengan perempuan dengan Syahwat

3) Bagi yang terhalang di jalan, sehingga tidak dapat meneruskan pekerjaan hajiatau umrah,
maka boleh tahallul dengan menyembelih seekor kambing ditempat itu, kemudian bercukur
atau memotong rambut dengan niat tahallul.Tempat membayar denda

1) Denda yang berupa menyembelih binatang dan memberi makan, dibayarkan ditanah
haram.

2) Denda yang berupa puasa dibayarkan dimana saja kecuali yang telahditentukan harus
dilakukan di waktu haji.
3)Denda yang berupa menyembelih binatang karena terhalang dibayarkan ditempat ia
terhalang.

F.Hikmah Haji

Para ahli telah banyak mnegungkap tentang hikmah haji ini dalam berbagaitinjauan. Dari
sekian banyak himah haji yang dirumuskan oleh para ahli tersebut, jikaditarik secara garis
besar maka dapat disimpulkan kepada dua macam: hikmah yang berkaitan dengan
keagamaan dan hikmah yang berkaitan dengan socialkemasyarkatan.Adapun hikmah haji
yang berkaitan dengan keagamaan ialah sebagai berikut:

1.Menghapus dosa-dosa kecil dan menyucikan jiwa orang yang melakukannya,sebagaimana


di terangkan oleh Nabi SAW dalam hadistnya: Dari Abi Hurairah, sesungguhnya Nabi SAW
bersabda:”Siapa yangmelakukan haji, tidak melakukan rifas dan tidak berbuat fasik, ia
kembali sebagaimana pada ketika ia dilahirkan oleh ibunya.”(HR Bukhari dan Muslim)

2.Mendorong seseorang untuk menegaskan kembalipengakuannya atas keesaanAllah SWT


serta penolakan terhadap segala macam bentuk kemusyrikan, baik berupa patung-patung ,
bintang, bulan, matahari, serta segala sesuatu selainAllah SWT. Hal ini karena haji
merupakan kilas balik atau penampaakankembali peristiwa penemuan keesaan Tuhan oleh
Nabi Ibrahim as.

3.Mendorong seseorang memperkuat keyakinan tentang adanya neracakeadilanTuhan dalam


kehidupan di dunia ini, dan puncak dari keadilan Tuhan itu akandiperoleh pada hari
kebangkitan kelak

.4.Mengantarkan seseorang menjadi hamba yang selalu mensyukuri nikmat-nikmat Allah,


baik berupa harta dan kesehatan, dan menambahkan semangatibadah dalam jiwanya. Al-
Kasani dalam kitabnya al-Badai‟mengatakan bahwa ibadah haji merukan aplikasi dari sifat
kehambaan dan kesyukuran atas nikmatAllah SWT, karena dalam pelaksanaan haji seseorang
menundukkan diri bahkan menghinakan diri di hadapan Allah SWT yang disembah.
Semuakesombongan, keangkuhan, kekayaan, kekuatan, kekuasaan, dan sebagainyahilang
seperti halnya seorang hamba sahaya dihadapan tuannya.Dari segi sosial kemasyarakatan
hikmah ibadah haji antara lain ialah:
1.Ketika memulai ibadah haji dengan ihram di miqat, pakaian biasaditanggalkan dan
memakai pakaian seragam ihram. Pakaian yang berfungsisebagai lambang pembedaan
anatara setatus social, di miqat, tempat ibadahhaji dimulai, pembedaan itu harus dihilangkan
sehingga semua menjadi satukesatuan dan persamaan.

2.Ibadah haji dapat membawa orang-orang yang berbeda suku, bangsa, warnakulit menjadi
saling mengenal atara satu sama lain. Ketika itu terjadilah pertukaran pemikiran yang
bermanfaat bagi pengembangan Negara masing-masing baik yang berhubungan dengan
pendidikan, ekonomi, maupun kebudayaan.

3.Mempererat tali ukhuwah islamiyah antara umat islam dari berbagai penjurudunia.

4.Mendorong seseorang untuk menjadi lebih giat dan bersemangat berusahauntk mencari
bekal yang dapat mengantarnya ke Mekkah untuk haji.Semangat bekerja tersebut dapat pula
memperbaiki keadaan ekonominya yang pada gilirannya bermanfaat untuk orang
fakir dan miskin.

Ibadah haji merupakan ibadah badaniyah yang memerlukan ketangguhan fisikdan ketahanan
mental. Hal ini menunjukkan bahwa ibadah hajidapatmemperkuat kesabaran dan ketahan
fisik seseorang.

G .Menejemen Penyelenggaraan Haji

a.Pembiayaan

Menunaikan ibadah haji hampir dapat dipastikan selalu menjadi salah satucita-cita dan
sekaligus harapan seorang Muslim. Namun dengan berbagai macamkendala yang ada, masih
banyak saudara kita yang belum memperoleh kesempatanuntuk menunaikan ibadah haji.
Salah satu kendala yang paling sering dijumpai adalahmasalah finansial.Meskipun demikian,
seorang yang telah berniat dan mempunyai kemampuan baik finansial maupun fisik, ternyata
juga tidak mudah untuk segera merealisasikanniat suci dimaksud. Hal ini terjadi karena
begitu banyaknya jumlah umat Islam yangakan menunaikan ibadah haji sedangkan jumlah
kuota (batasan maksimal) suatunegara untuk dapat mengirimkan jamaah pada tahun tertentu
sangat terbatas.Untuk menyiasati kendala keterbatasan kuota tersebut, salah satu cara
yangdapat ditempuh adalah berusaha secepat mungkin memastikan keberangkatan
dengancara mendapatan seat porsi haji. Dengan membayar Rp 20 juta, calon jamaah
akansegera dapat mendapatkan nomor kursi haji sekaligus dapat merencanakan tahun
pemberangkatan yang diinginkan.
Pembiayaan penyelenggaraaan haji berasal dari jamaah haji yang menbayarsejumlah
dana untuk menunaikan ibadah haji kepada Mentri Agama melalui bank bank pemerintah
atau swasta yang ditunjuk pemerintah. Penunjukan bank penerimasetoran Biaya
Penyelenggaraan Ibadah Haji oleh Mentri Agama setelah mendapat pertimbanagan Gubernur
Bank Indonesia. Biya yang disetor oleh jamaah inilah yangdisebut Biaya Penyelenggaraan
Ibadah Haji (selanjutnya disebut BPIH) atau duludikenal dengan Ongkos Naik Haji (ONH).

Penetapan BPIH dilakukan oleh Presiden atas usul Mentri Agama setelahmendapat
persetujuan DPR RI, yang selanjutnya digunakan untuk keperluan penyelenggaraan ibadah
haji. Penyusunahn bpih dilakukan secara konsultatif antaraPemerintah dan DPR RI dengan
memperhitungkan komponen-komponen biayaangkutan udara, biaya di Arab Saudi dan biaya
di dalam negeri.Sejak tahun 2001 BPIH ditetapkan dalam bentuk mata uang rupiah dan
DollarA.S, yang pembayaran-pembayarannya disesuaikan dengan kurs yang berlaku
yangditetapkan oleh BankIndonesia pada hari pembayaran dilakukan. Secara ringkas
dapatdijelaskan masing-masing komponen perhitungan BPIH tersebut adalah sebagai berikut:

1.Pertama, biaya angkutan udara adalah biaya yang harus dibayarkan oleh pemerintah kepada
pihak penerbangan yang mengangkut jamaah haji yangdilakukan secaracharter antara
pemerintah dengan pihak penerbangan yangtelah ditunjuk, sehingga seluruh komponen yang
termasuk dalam biayaangkutan udara dibayarkan kepada pihak penerbangan. Biaya angkutan
udaramerupakan komponen paling besar dalam susunan bpih, yaitu antara 40%sampai
dengan 48%.

2.Kedua, biaya di Arab Saudi merupakan biaya yang dipergunakan untuk penyelenggaraan
operasional haji di Arab Saudi yang harus dibayarkan pemerintah Indonesiakepada
penyediaan pelayanan haji di Arab Saudi. Biayaini dibedakan menjadi biaya wajib, yaitu
Maslahat „Ammah (general service),akomodasi di Mekkah, Madinah dan Madinatul Hijjaj,
kosumsi dantransportasi, serta biaya operasional, meliputi belanja pegawai atauhonorarium
petugas, belanja barang, belanja perjalanan, sewa gedung dan pemeliharaanserta biaya hidup
(living cost ) bagi jamaah haji selama di ArabSaudi

3.Ketiga, biaya di dalam negeri merupakan biaya yang digunakan untuk penyelenggaraan
operasional haji diIndonesia yang terdiri dari biayaoperasional pusat, biaya operasional di
embarkasi, biaya operasional di daerah dan airport tax. Dari keseluruhan biaya tersebut telah
diperhitungkan biaya penyediaan obat-obatan dan alat kesehatan selama di tanah air dan di
ArabSaudi. Disamping itu kepada setiap jamaah haji diberikan biaya hidup (livingcost )
sebesar SAR 1.500 untuk keperluan di Arab Saudi.

b.Pendaftaran

Proses pendaftaran adalah fase pertama dari keseluruhan dari penyelenggaraan haji
dimana calon haji terlibat langsung dan proaktif dengan pemerintah sebagai penyelenggara
haji melalui Departemen Agama di daerah.Berbagai metode pendaftaran telah ditetapkan oleh
pemerintah, yaitu pendaftarandengan system manual dan dengan system komputerisasi.
Disamping itu diterapkan pula dua system pendaftaran, yaitu secara lunas dan dengan system
tabungan, yangdulu dikenal dengan system cicilan. Penyempurnaan metode pendaftaran
tersebutdimaksudkan untuk memberikankemudahan kepada calon jamaah dan memangkas
birokrasi yang tampak begitu rumit dan dirasa mempersulit masyarakat yang
inginmenunaikan ibadah haji.Karena itulah sejak tahun 1999 calon jemaah haji diberikan
kesempatanmenabung biaya ibadah haji hingga jangka waktu limatahun kedepan. Melalui
pendaftaran tabungan ini, calon jemaah hajio akan mendapatkan nomor porsi
setelahmemenuhi jumlah tertentu yang ditetapkan pemerintah.Setiap warga Negara yang
beragama islam yang akan menunaikan ibadah hajidan telah memenuhi persyaratan, yaitu
mempunyai kartu tanda penduduk yang masih berlaku, sehat jasmani dan rohani, mempunyai
mahram bagi jamaah wanita, dapatmendaftarkan diri dan membayar biaya penyelenggaraan
ibadah haji yang telahditetapkan.

Pendaftaran dilakukan di departemen agama daerah sedangakan penbayaran BPIH


dilakukan di bank pemerintah atau swasta yang ditunjuk.Calon haji yang telah terdaftar dapat
membatalkan diri karena sakit ataualesan lain, dan batal diluar kehendak sendiri seperti
karena wafat, hamil atu sebab-sebab lainnya bagi calon haji yang batal atau membatalkan diri
maka seluruh BPIHyang telah dibayarkan kepada pemerintah dikembalikan utuh.
Pengenbalian BPIH tersebut dilakukan melalui unit Departemen Agama di daerah dan dapat
diterima olehcalon haji sendiri, orang yang diberi kuasa atau ahli waris. Sedangkan untuk
BPIHlunas biasanya dikenakan biaya administrasi sebesar 1%.Pendaftaran bagi warga
Negara asing yang berdomisili di Indonesia dan bermaksud menunaikan ibadah haji, berlaku
peraturan sebagaimana prosedur warga Negara asing yang akan berangkat keluar negri,
dengan memenuhi persyaratan antaralain memiliki paspor kebangsaan yang berlaku,
memiliki dokumen keimigrasian atauizin tinggal yang berlaku sekurang-kurangnya enam
bulan, memiliki izin kembali (re-entry permit ), tidak tercantum dalam cegah-tangkal dan
mendaftarkan pada KantorDepartemen Agama Kabupaten atau Kota.

c.Pembinaan dan informasi

Pembinaan jamaah haji yang dilakukan Pemerintah adalah rangkaian kegiatanyang


mencangkup penerangan, penyuluhan dan pembimbingan tentang ibadah hajiyang dilakukan
sejak jamaah haji mendaftarkan diri sambai kembali selesaimenunaikan ibadah haji.
Pembinaan dilakukan demi keselamatan, kelancaran,ketertiban dan kesejahteraan jamaah haji
serta kesempurnaan ibadah haji tanpadikenakan biaya tambahan diluar BPIH yang telah
ditetapkan.Pelaksanaan pembinaan ibadah haji harus dilakukan secara terus menerusdengan
berbagai metode tatap muka, media cetak dan elektronik, internet, konsultasitelfon dan
penerbitan buku-buku serta leafet, sejak sebelum masa pendaftaran haji, priode pendaftaran
sampai dengan saat pemberangkatan, dalam perjalanan diatas pesawat, selama di Arab Saudi
sampai setelah kembali ketanah air. Materi pembinaan bagi jemaah haji dapat dikelompokan
dalam enam bahasan pokok, yaitu manasik haji, bimbingan ibadah, perjalanan, pelayanan
kesehatan, pembinaan hajimabrur,Ukhuwah Islamiyah dan ibadah social.Pola pembinaan
pemerintah yang dilakukan selama ini adalah dengan duasystem, yaitu:

1.Pertama, system kelompok, calon haji diatur dalam kelompok binaan yangterdiri dari 50
orang dan dibimbing oleh satu orang pembimbing. Setiap kelompok dibagi menjadi 5 regu
dan setiap regu terdiri dari 10 orang.Pembinaan oleh setiap regu minimal 10 kali pertemuan,
dalam setiap pertemuan memakan waktu 3 jam.

2.Kedua, system massal, dilakukan oleh kantor departemen agama kabupatenatau kota untuk
memantapkan manasik haji, pembentukan regu danrombongan serta kelompok
terbang.Materi pembinaan ibadah haji ditetapkan oleh pemerintah dalam bentuk buku
bimbingan dan pola pembinaan yang dijadikan sebagai dasar pembinaan dan bimbingan, baik
oleh pemerintah maupun masyarakat, namun tetap dapatdikembangkan sesuai dengan segmen
jamaah yang dibimbingnya.Penyampaian informasi tentang haji kepada masyarakat lebih
ditekankan pada pembentukan kualitas jamaah, memasyarakatkan kebijakan pemerintah
danmenjaring masukan dari masyarakat bagi upaya peningkatan pelayanan dan
penyempurnaan pelaksanaan ibadah haji dari berbagai aspek.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Tugas manusia di muka bumi ini adalah untuk beribadah kepada Allah SWTsesuai dengan
syari‟at yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW, beribadah banyakmacamnya. Adapun
yang menjadi tolak ukur seorang hamba di dalam ibadahnyayaitu dengan melaksanakan
shalat, dan sebagai penyempurna rukun Islam kita yaituibadah haji. Ada beberapa kesimpulan
yang dapat penulis simpulkan dari pembahasan ini, yakni :

1. Shalat dan ibadah haji termasuk rukun Islam dan perintah Allah, yang wajibkita laksanakan
apabila kita mampu “Ibadah Haji”.

2.Dengan meksanakan ibadah haji kita bisa bertemu dengan umat islam yanglain dari seluruh
dunia dan bisa mempererat tali ukhuwah Islamiyah serta banyak manfaat lainnya.

3.Dengan melaksanakan ibadah haji kita akan dibalas dengan balasan surgafirdaus dan itu
untuk haji yang mabrur

4.Untuk menjadi haji yang mabrul maka kita harus memperhatikan syrat, rukun,wajib, dan
membatalkan haji.

5.Untuk bisa melaksanakan haji kita juga harus memperhatikan menejemendalam


pelaksanaan haji agar keinginan kita menjadi haji mabrul dapat tercapai

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih terdapat banyakkekurangan, oleh
karena itu keritik, saran, dan masukan yang sifatnya membangunsangatlah kami harapkan
untuk baiknya makalah ini ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
DR. Zainuddin,MA dkk, Fiqh Ibadah, Gaya Media Pratama Jakarta,2002 Nidjam, Acmad,
dan Hanan, Altief , Menajemen Haji
, PT. TRAVELBOOK

TRANS INTERNASIONAL://travelbook.co.id >

blog › detailMakalah Haji dan Umroh

https://www.google.com/url?

q=https://travelbook.co.id/blog/detail/11/maka

haji-dan- umroh&sa=U&ved=2ahUKEwiq3fKei5iCAxUZwT ckeBtqTOr9GzQVGKXNZ


Makasar:
Mediacita, 2006www.republika.com https://wakafmediaalbahjah.com/

Anda mungkin juga menyukai