Anda di halaman 1dari 6

HAJI DAN UMRAH

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok

mata kuliah Fiqih

Disusun Oleh :

Ahmad Payumi

Nurrafiq Hariri

FAKULTAS TARBIYYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-KARIMIYAH

(STAISKA)

2016

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puja dan syukur kehadirat Allah yang telah mana telah memberikan nikmat
kepada kita sehingga kita dapat berkumpul di majlis ilmu yang di rahmati-Nya.
Shalawat serta salam kita kirimkan kepada Nabi kita Muhammad Saw.

Islam adalah agama yang kita yakini menjadi pencerah hidup kita dan sebagai
agama yang diridhoi Allah. Oleh karnanya kita sebagai umat islam harus
meyakini islam sebagai agama yang Rahmatan lil‘alamin. Dan ajaran agama islam
telah menjadi ajaran yang tidak luput dari kehidupan kita sehari-hari, seperti
akhlak, sehari-hari, seperti akhlak mu’amalat, dan keyakinan. Maka pemakalah
mencoba menyajikan ikhtisar dan garis-garis islam yang tersirat dalam Al-qur’an,
sebagai landasan pegangan hidup kita dunia dan bekal kita di dunia dan bekal kita
di akhirat.

Dalam pelaksanaan tugas tersebut, kami mendapat bantuan dari berbagai


pihak sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Untuk itu dalam
kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada
yang terhormat:

1. Bapak H. Ubaidillah, S.HI selaku dosen mata kuliah.


2. Rekan-rekan mahasiswa STAISKA yang telah memberikan dukungan
baik moral, material, serta saran-sarannya.
3. Semua pihak yang tidak kami sebutkan satu persatu.

Dan apabila ada kekurangan di dalam makalah ini, tolong sekiranya


memberikan kritik dan saran kepada kami, sehingga kami bisaa memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang ada pada makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

BAB I

A. Pengertian Haji dan Umrah

Haji menurut bahasa berarti al-qasdu atau menyengaja. Sedangkan menurut


istilah berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk melakukan
beberapa amal ibadah dengan tatacara tertentu dan dilaksanakan pada waktu
tertentu pula, menurut sayrat-syarat tertentu yang ditentukan oleh syara’, semata-
mata mencari ridha Allah SWT.

Adapun umrah menurut bahasa bermakna ziarah. Sedangkan menurut syara’


umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf diseklilingnya, melakukan sa’i
antara shafa dan marwah, serta bertahalul.

B. Syarat Haji
Haji memiliki lima syarat yaitu sebagai berikut:
1. Islam.
2. Baligh.
3. Berakal sehat.
4. Merdeka (bukan hamba sahaya).
5. Mampu.
Mampu disini adalah harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya:
sehat fisik, aman dalam perjalanan, memiliki kendaraan dan bekal, dan bagi
wanita harus ditemani suami atau mahramnya.

C. Rukun Haji
Rukun haji yaitu suatu perbuatan yang apabila tidak dilakukan tidak sah
hajinya. Perbuatan itu tidak boleh dengan dam (denda). Rukun haji antara lain:
1. Ihram, ialah niat menunaikan ibadah haji sampai mengenakan pakaian
ihram.
2. Wukuf, adalah berdian di Arafah pada waktu dzuhur tanggal 9-10
Dzulhijjah pada saat menjelang fajar.
3. Tawaf, yaitu mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali.
4. Tahalul, yaitu mencukur rambut.
5. Tertib.

D. Wajib Haji
Wajib adalah perbuatan-perbuatan yang wajib dilakukan dalam melaksanakn
ibadah haji. Jika salah satu wajib haji tertinggal, hajinya tetap sah, namun harus
membayar dam (denda) yaitu menyembelih binatang. Wajib haji ada enam, yaitu
sebagai berikut:
1. Ihram dari miqat.
Miqat adalah tempat dan waktu yang ditentukanuntuk mengerjakan haji.
Ihram dari miqat maksudnya niat haji atau umrah dari miqat, baik miqat
zamani atau miqat makani.
2. Bermalam di Muzdalifah.
3. Melontar jumrah aqabah, yaitu melontar sebanyak tujuh kerikil dengan
tujuh kali lontaran pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
4. Bermalam di Mina.
5. Thawaf wada’, dilakukan ketika akan meninggalkan Baitullah di Mekah.
6. Meninggalkan atau menjauhi diri dari segala yang dilarang dalam
melakukan ibadah haji.

E. Sunnah Haji
Sunnah haji adalah perbuatan yang apabila kita kerjakan akan mendapat
pahala, tetapi apabila tidak dikerjakan tetap sah dan dianggap tidak berdosa.
Sunnah-sunnah haji tersebut antara lain:
1. Mandi ketika hendak ihram, wukuf, dan melontar jumrah.
2. Membaca talbiyah dari semenjak ihram sampai melontar jumrah aqabah
pada hari raya.
3. Membaca shalawat dan doa sesudah membaca talbiyah.
4. Masuk kedalam Ka’bah dan Hijir Ismail.
5. Ziarah kemakam Rasulullah.

F. Cara-cara Mengerjakan Haji


Haji dan umrah dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
1. Cara Ifrad, mengerjakan haji terlebih dahulu sampai selesai, setelah itu
baru mengerjakan umrah.
2. Cara Tamattu, mendahulukan umrah terlebih dahulu baru kemudian
haji. Orang yang menunaikan haji dan umrah dengan cara tamattu dikenai
dam (denda).
3. Cara Qiran, melakukan haji dan umrah dalam satu niat, serta
mengerjakan pekerjaan-pekerjaan haji dan umrah secara bersamaan.

G. Larangan Bagi Orang Yang Dalam Ihram


Larangan berarti segala sesuatu yang tidak boleh dikerjakan. Larangan
tersebut berlaku bagi laki-laki dan perempuan.
Larangan bagi orang yang ihram antara lain sebagai berikut.
1. Bagi laki-laki, dilarang memakai pakaian yang berjahit dan menutup
kepala.
2. Bagi perempuan, dilarang menutup muka dan telapak tangan.
3. Bagi laki-laki atau perempuan.
a) Dilarang memakai wangi-wangian selama ihram.
b) Memotong rambut atau bagian badan yang lain dan memakai
minyak rambut.
c) Dilarang memotong kuku.
d) Dilarang meminang, menikah, menikahkan, dan menjadi wali
dalam pernikahan.
e) Dilarang bersetubuh dan segala yang berhubungan dengan
bersetubuh.
f) Dilarang memburu dan membuang binatang darat yang liar dan
halal dimakan.
H. Dam (Denda) dalam Haji
Dam adalah denda yang wajib dilaksankan oleh orang yang selama
menunaikan ibadah haji dan umrah, melanggar larangan atau meninggalkan wajib
haji/umrah.

I. Umrah
Menurut pengertian bahasa, umrah berarti ziarah. Menurut istilah, umrah
adalah ziarah ke Ka’bah, thawaf, sa’I, dan tahalul. Karena umrah pengertiannya
hampir sama dengan haji, bedanya hanya pada waktu mengerjakannya.
1. Rukun Umrah
Rukun umrah ada lima yaitu sebagai berikut:
a) Ihram, dengan ikhlas karena Allah (sambil mengatakan “labbaika
umratan”, artinya aku memenuhi panggilan-Mu untuk melakukan
umrah).
b) Thawaf atau mengelilingi ka’bah (seperti tawaf haji).
c) Sa’i antara shafa dan marawah sebanyak tujuh kali.
d) Tahalul yakni bercukur atau menggunting rambut sekurang-
kurangnya tiga helai rambut.
e) Tertib.

2. Wajib Umrah
Wajib umrah ada dua macam yaitu sebagai berikut.
a) Ihram dari miqat (ketentuan tempat dan waktu).
b) Meninggalkan larangan-larangan (seperti larangan waktu
melakukan haji).

3. Miqat Zamani dan Makani


a) Miqat Zamani (ketentuan waktu), waktu untuk umrah kapan saja
diperbolehkan.
b) Miqat Makani (tempat awal ihram), sama halnya haji, terkecuali
bagi orang mekah sendiri awal ihramnya adalah tanah halal (di
luar Mekah).

Anda mungkin juga menyukai