Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “HAJI DAN UMRAH”

Makalah ini berisikan tentang informasi HAJI DAN UMRAH atau yang lebih khususnya
membahas HAJI DAN UMRAH, Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua tentang HAJI DAN UMRAH.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.

1
Daftar isi
Bab 1 : HAJI
A. Ketentuan Haji
1. Pengertian Haji
2. Macam Macam Haji
3. Syarat syarat Haji
4. Rukun Haji
1. Niat Ihram
2. Wukuf di Padang Arafah
3. Thawaf
4. Sa’i
5. Tahalul
6. Tertib
5. Wajib Haji
6. Sunnah Haji
7. Larangan dalam Haji
8. Denda ( Dam)
BAB 2 : UMRAH
1. Pengertian Umrah
2. Syarat Syarat Umrah
3. Rukun Umrah
4. Wajib Umrah
Bab 3 : Peraturan Perjalanan Haji Indonesia

2
BAB 1
1.HAJI.
A. Ketentuan Haji.
Seseorang di sebut sebagai orang muslim/muslimat melak sanakn Rukun Islam yang lima
yaitu :
Membaca dua kalimah sahadat, Melaksanakan Sholat, Membayar Zakat, berpuasa, dan
melaksanakan Ibadah Haji bagi yang mampu.
Pada pembahasan ini materi yang akan di bahas adalah Rukun Iman yang ke Lima yaitu Haji.
1. Pengertian Haji.
Menurut bahasa “haji” Ziarah, mengunjungi atau menuju.
Menurut istilah adalah berkunjung ke Baitullah, untuk melakukan Thawaf, Sa’i, Wukuf di
Arafah dan melakukan amalan – amalan yang lain dalam waktu tertentu (antara 1 syawal
sampai 13 Dzul Hijjah) untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT”.
Hukum melaksanakan Haji adalah wajib satu kali seumur hidup bagi orang-orang yang
telah mampu untuk melaksanakannya.
Firman Alloh SWT :

Artinya :
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa
memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban
manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya
(tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
(QS. Ali Imran:97)
2. Macam-macam Haji :
a. Haji Ifrad yaitu : mendahulukan Haji dari pada Umrah.
b. Haji Tamattu’ yaitu : mendahulukan Umrah baru kemudian Haji.
c. Haji Qiran yaitu : melaksanakan Haji sekaligus Umrah.
3. Syarat Haji :
1.Beragama Islam : Hanya orang Islam saja yang Melakukan haji
2. Berakal Sehat : Tidak Gila.

3
3. Baligh (Dewasa) : Orang yang belum dewasa belum wajib Haji.
4. Merdeka : Merdeka dari segala apapun.
5. Mampu (Kuasa) : Kuasa untuk melaksanakan Haji.
4. Rukun Haji :
Rukun Haji adalah sesuatu hal yang harus di penuhi untuk menjadikan syah nya haji dan
tidak dapat di ganti dengan denda(dam).
Macam-macam Rukun Haji :
1. Niat Ihram
a. Ihram merupakan pakaian wajib kaum muslimin yang hendak melaksanakan Ibadah haji
maupun Umrah. Pakaian Ihram adalah pakaian putih yang yang disebut juga pakaian suci,
pakaian ini tidak boleh dijahit. cara pemakaiannya dililitkan kesekeliling tubuh (jama’ah
pria).
b. Mengenakan pakaian Ihram merupakan tanda ibadah Haji atau Umrah dimulai. Pada saat ini
talbiyah diucapkan dengan Lafaz : Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaik laa syarikka laka
labbaik, Innal haamda wanni’mata laka wal mulk Laa syariika laka. artinya : Aku datang
memenuhi panggilanMu ya Allah, Aku datang memenuhi panggilanMu, Tidak ada sekutu
bagiNya,Ya Allah aku penuhi panggilanMu. Sesungguhnya segala puji dan kebesaran
untukMu semata-mata. Segenap kerajaan untukMu. Tidak ada sekutu bagiMu
c. Pria :
d. Pakaian ihram pria terdiri dari dua lembar kain, sehelai melilit tubuh mulai dari pinggang
hingga dibawah lutut dan sehelai lagi diselempangkan mulai dari bahu kiri kebawah ketiak
kanan. Pria itu tidak boleh mengenakan celana, kemeja, tutup kepala dan juga tidak boleh
menutup mata kaki.
e. Wanita :
f. Bagi wanita pakaian ihram lebih bebas tetapi disunatkan yang berwarna putih, yang penting
menutup seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan mereka, yang penting tidak ada
jahitan. Lengan baju mesti sepanjang pergelangan tangan Kerudung yang digunakan harus
panjang, tidak jarang serta menutupi bagian Dada Baju, gaun atau rok harus sepanjang Tumit
Memakai Kaos kaki Sepatu sebaiknya tidak bertumit dan terbuat dari karet
g. Larangan : pada saat Ihram jama’ah dilarang melakukan perbuatan sebagai berikut :
h. Menebang pepohonan
i. Mempermainkan atau membunuh binatang
j. Memotong kuku
k. Menikah, menikahkan (melamar)

4
l. Melakukan hubungan Seks atau bercumbu
m. Berbicara kotor
n. Bertengkar dan
o. Mencaci maki.
p. Dengan demikian mereka harus bersabar sampai tiba waktu Tahallul. Apabila melanggar
salah satu ketentuan diatas maka jamma’ah diwajibkan membayar Dam atau denda.
2. Wukuf di padang Arafah

Wukuf artinya berhenti yaitu menghadirkan diri di


Padang Arofah. Wukuf di Padang Arofah merupakan salah satu rukun ibadah haji, tidah ada
haji jika tidak melaksanakan wukuf seperti hadits Nabi SAW "Al hajju arofah" yang artinya
haji adalah wukuf di Arofah. Ketika sedang wukuf jamaah haji tidak boleh keluar dari batas-
batas wilayah arofah karena menyebabkan batal wukufnya dan berarti juga tidak sah hajinya.
Sebaiknya ketika wukuf jamaah haji tidak perlu berjalan-jalan yang bisa menyebabkan
tersesat karena jalan-jalannya sangat rumit sehingga rawan tersesat. Wukuf tidak
mensyaratkan suci dari hadats, namun sebaiknya kita dalam keadaan suci saat wukuf dimulai.
Amalan-amalan saat wukuf:
· Mendengarkan Khutbah Wukuf.
· Sholat Jama' Taqdim dan Qashar untuk Shalat Dhuhur dan Ashar.
· Memperbanyak dzikir, berdo'a atau membaca Al Qur'an.
· Taqarrub atau mendekatkan diri kepada ALLAH SWT

3. Thawaf

‫ُثَّم ْلَيْقُضواَتَفَثُهْم َو ْلُيوُفواُنُذ وَر ُهْم َو ْلَيَّطَّو ُفواِباْلَبْيِتاْلَعِتيِق‬

Artinya :

5
Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan
hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan
thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah) (AL Hajj:29)
Thawaf ialah mengelilingi ka'bah sebanyak 7 kali putaran, dimulai dan diakhiri dari garis/
arah sejajar dengan Rukun Hajar Aswad, tidak harus lurus dengan sudut Rukun Hajar Aswad.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Thawaf :

1. Suci dari hadats, najis dan menutup aurat.


2. Dimulai dari sudut/ Rukun Hajar Aswad dengan mengangkat/ menghadapkan telapak tangan
kearah Hajar Aswad lalu dikecup sebagai isyarat mencium Hajar Aswad sambil bertakbir.
3. Niat thawaf untuk Thawaf Sunah.
4. Dilakukan dengan menyempurnakan 7 kali putaran dengan khusuk, berdo'a atau berdzikir
dan tidak ada kegiatan lain selain thawaf. Ka'bah berada di sisi kiri.
5. Disunahkan berlari-lari kecil (ramal) pada tiga putaran pertama (bila memungkinkan dan
berjalan biasa pada empat putaran selanjutnya.
6. Disunahkan mengusap Rukun Yamani (bila memungkinkan) atau cukup dengan mengangkat
tangan sebagai isyarat saja.
7. Thawaf diharuskan muwalat (terus menerus) kecuali terputus kareana udzur syar'i seperti
karena ada Shalat Fardu berjamaah, batal wudhu, isirahat karena pusing atau lelah dan
sebagainya.
8. Setelah thawaf disunahkan Sholat Sunah 2 rakaat di belakang Maqam Ibrahim atau
dimanapun di dalam Masjidil Haram, berdo'a di Multazam dan minum air Zam-zam.

Macam-Macam Thawaf
1. Thawaf Wajib

1. Thawaf Ifadah: Merupakan salah satu Rukun Haji disertai dengan Sa'i. Sebaiknya dilakukan
secepatnya sekembali dari Mabit di Mina.
2. Thawaf Umrah: Merupakan salah satu Rukun Umrah baik Umrah Wajib maupun Umrah
Sunah dan disertai dengan Sa'i
3. Thawaf Nadzar: Thawaf ini dilakukan karena kita benadzar/ janji kepada Allah SWT tentang
sesuatu yang telah dikabulkan. Thawaf ini tidak disertai Sa'i
2. Thawaf Sunah
Dilakukan kapan saja orang menghendaki dan tidak diikuti dengan Sa'i.

6
3. Thawaf Qudum (Thawaf Kedatangan)
Dilakukan ketika kita baru datang di Makkah. Wajib dilakukan bagi orang yang
melaksanakan Haji Ifrad dm Qiran. Untuk Haji Tamattu', Thawaf Qudumsudah termasuk
dalam thawaf umrahnya.
4. Thawaf Wada (Perpisahan)
Wajibdilakukan ketika kita akan meninggalkan Makkah untuk pulang ke Tanah Air bagi
Gelambang I atau pergi ke Madinah bagi Gelombang II.
4. Sa’i

1. Sa'i adalah berjalan antara Shofa dan Marwah sebanyak 7 kali, dimulai dari Shofa dan
diakhiri di Marwah. Tempat Sa'i antara Shofa dan Marwah ini sekarang telah menyatu
dengan bangunan Masjid Haram.
2. Sa'i ini dilakukan setelah tawaf, baik tawaf Umroh maupun tawaf Ifadloh.
3. Adapun cara melakukan Sa'i menurut sunnah Rasulullah saw. adalah sebagai berikut:
Sesudah mendekati Shofa membaca bacaan yang artinya: Sesungguhnya Shofa dan Marwah
adalah termasuk tanda-tanda (peribadatan kepada) Allah. Aku memulai dari apa yang Allah
memulai darinya. Naik ke atas Shofa menghadap ke Ka'bah, lalu mengangkat kedua tangan
dan membaca bacaan yang artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar,
Tiada Tuhan selain Allah sendiri. Tiada sekutu bagiNya. Ke punyaanNya segala kerajaan dan
bagiNya segala pujian. Dan Ia berkuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan selain Allah sendiri.
Ia lestarikan janjinya. Dan Ia tolong hambaNya. Dan Ia hancurkan sendiri tentara-tentara
(musuh). Bacaan itu diulang tiga kali dan diselingi dengan doa yang dimaui.
Terus turun dari Shofa berjalan menuju Marwah. Sesampai di batas tiang hijau berlari-lari
kecil sampai ke batas tiang hijau berikutnya. Lalu berjalan biasa sampai ke Marwah. Diantara
dua tiang hijau itu dahulu adalah jurang tempat Nabi saw. berlari-lari kecil Sekarang tempat
itu sudah dibuat rata dan diberi tanda tiang hijau berlampu dan beralas marmer. Begitu juga
Shofa dan Marwah sudah tidak tampak seperti gunung kecil lagi, tapi hanya tampak seperti
tanjakan.
Lari-lari kecil itu hanya untuk laki-laki. Bagi perempuan tidak usah lari-lari kecil, tapi
berjalan biasa. Di atas Marwah diperbuat seperti di atas Shofa, yaitu menghadap ke Ka'bah
dan membaca bacaan pada point ke dua di atas.
Diriwayatkan dari Jabir, katanya: Sesungguhnya Nabi saw. setelah dekat dari Shofa
membaca: Innas Shofa wal Marwata min Sya'aa-irillaah. Abda-u bimaa badaallahubih. Lalu
mulai dari Shofa lalu naik ke atasnya sampai melihat baitullah lalu menghadap kiblat. Lalu

7
membaca kalimat tauhid dan takbir dan mengucap: Laa Ilaaha Illallahu wahdah, Laa syariika
lah, LahulMulku wa Lahul Hamdu, Wa Huwa 'alaa kulli syaiin Qodiir. La Ilaaha Ilallahu
wahdah, Anjaza wa'dah, Wa Nashoro 'Abdah, Wa Hazamal Ahzaaba Wahda. Lalu berdoa
diantara itu lalu mengucap seperti bacaan itu tiga kali. Kemudian turun ke Marwah. Sehingga
apabila kedua kaki beliau telah berada di tengah jurang beliau berlari- lari kecil. Sehingga
apabila kami mulai menanjak kami berjalan biasa sehingga sampai ke Marwah. Kemudian
beliau berbuat di atas Marwah yang beliau perbuat di atas Shofa. (H.R. Ahmad ,Muslim dan
Nasa-i)
Abu Hurairoh berkata: Sesungguhnya Nabi saw. setelah rampung dari tawaf beliau, beliau
datang ke Shofa, lalu naik ke atasnya sampai melihat Baitullah dan mengmengangkat kedua
tangan beliau, lalu mula memuji Allah dan berdoa apa yang beliau mau berdoa. (H.R. Muslim
dan Abu Dawud).
Jabir berkata: Sesungguhnya adalah Rasulullah saw. apabila telah tegak di atas Shofa
membaca: Allahu Akbar dan mengucap: Laa Ilaaha Illaahu wahdah, laa syariika lah, Lahul
Mulku wa Lahul Hamdu, Wa Huwa 'alaa Kulli syai in Qodiir.Berbuat begitu tiga kali dan
berdoa. Dan berbuat seperti itu di atas Marwah. (H.R. Bukhari),Lalu berangkat ke Shofah
dengan cara seperti yang tadi diterangkan sampai cukup 7 kali jalan(51) dan berakhir di
Marwah. lbnu Umar berkata: Nabi saw. datang lalu tawaf di Baitullah tujuh kali (putaran)
lalu salat dua rakaat di belakang Maqom Ibrohim, lalu sa'i di antara Shofa dan Marwah tujuh
kali (jalan). H.R. Bukhari)
Dalam sa'i ini selain bacaan yang disebut dalam point pertama dan kedua di atas tidak ada
doa.

5. Tahalul.
Dalam konteks sosial, tahalul mengandung makna pembersihan diri, penghapusan cara-cara
berfikir yang kotor. Layaknya semua peristiwa, ibadah hajipun memiliki awal dan akhir. Bila
mengenakan pakaian ihram dari miqat adalah momentum untuk mengawali ibadah ini, maka
tahalul adalah mengakhiri ihram yang ditandai mencukur rambut. Sesudah tahalul dan segala
rukun serta wajib haji disempurnakan, maka hendaklah setiap jamaah haji bermohon kepada
Allah SWT agar menerima haji mereka. Tahalul artinya membebaskan diri dari segala
larangan saat berihram. Apabila manusia bertaubat, melakukan ketaatan melalui ibadah haji
dan mengenali hakikat diri, maka jadilah manusia itu seperti bayi yang baru dilahirkan dan
bersih dari segala dosa.

8
Firman Alloh SWT : ‫َلَقْد َص َد َقالَّلُهَر ُسوَلُهالُّر ْؤ َياِباْلَح ِّقَلَتْدُخ ُلَّناْلَم ْس ِج َداْلَحَر اَمِإن َش اءالَّلُهآِمِنيَن ُمَح ِّلِقيَنُرُؤوَس ُك ْمَوُم َقِّص ِريَناَل َتَخ‬
‫اُفوَنَفَعِلَمَم ا َلْم َتْع َلُم واَفَجَع َلِم ن ُدوِنَذ ِلَك َفْتًحا‬
‫َقِر يًبا‬
Artinya : Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran
mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesunguhnya kamu pasti akan memasuki
Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan
mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada
kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.(al fath:27)
5. Tertib.
Tertib adalah menjalankan rukun dengan tahapanya/sesuai urutan.(Tidak boleh
mengedepankan yang belakang dan tidak boleh membelakangkan yang depan)
5. Wajib Haji :
Wajib haji adalah segala sesuatu yang harus di kerjakan dalam pelaksanaan ibadah haji
tetapi tidak menyebabkan batalnya haji jika meninggalkan, namun harus membayar denda
(dam) yaitu menyembelih binatang ternak.
Yang termasuk wajib Haji :
o Ihram dari Miqat.
o Mabit di muzdalifah.
o Melempar jumrah.
o Bermalam di Mina.
o Thawaf wada
o Menjauhkan diri dari Larangan Haji

6. Sunah Haji :
Sebelum dan sesudah melak sanakan Rukun dan Wajib haji jama’ah Haji di sunah kan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang di sunahkan :
· Ifrad (Mendahulukan Haji,baru umroh)
· Membaca Talbiyah( ‫ َال َلَّبْيَك الَّلُهَّم‬،‫ ِإَّن َش ِر ْيَك َلَك َلَّبْيَك‬،‫)َل َو اْلُم ْلَك ل َك َو الِّنْع َم َة اْلَحْم َد َلَّبْيَك‬
· Berdoa dan berdzikir ketika thawaf.
· Sholat dua rakaat setelah thawaf.
· Masuk kedal ka’bah.
7. Larangan dalam Haji :
Yang Menjadi larangan selama berHaji adalah :
· Memakai pakain berjahit dan penutup kepala (khusus bagi kaum laki-laki.

9
· Menutup muka dan telapak tangan (Khusus bagi wanita)
· Memakai harum-haruman.
· Menghilangkan/memotong,bulu/rambut.
· Kawin.
· Mengawinkan.
· Bersetubuh.
· Membunuh binatang/tumbuhan.
8. Denda (dam)
Dam adalah denda yang harus di bayar karena meninggalkan wajib Haji atau mengerjakan
Haji ‘tamuttu’ dan qiran atau melakukan larangan ihram.
1. Larang pada ihram, dam-nya adalah menyembelih seekor kambing atau bersedekah kepada 6
orang miskin(2mud atau1/2 kg) atau berpuasa 3 hari.
2. Suami istri bersetubuh dalam keadaan ihram, dam-nya adalah : Menyembelih seekor
unta/sapi atau menyembelih 7 ekor kambing atau memberi makan fakir/miskin senilai harga
seekor unta. Bila di lakukan sebelum tahallul awal maka wajib membayar dam dan juga
hajinya batal, dan bila di lakukan setelah tahallul awal maka wajib membayar dam hajinya
sah.
3. Jama’ah haji yang melaksanakan haji tamuttu atau qiran, dam nya adalah menyembelih
seekor kambing yang sah untuk qurban atau sepertujuh unta atau sapi bila tak sanggup haru
berpuasa 10 hari; 3 hari sewaktu ihram, paling lambat hingga hari raya Haji dan 7 hari di
laksanakan di tanah air.
4. Akad Nikah di ihram sangksinya tidak membayar tetapi nikah nya tidak syah.
5. Berburu, membunuh hewan atau mencabut/memotong tanaman di tanah haram, dam-nya:
· Menyenbelih qurban dengan sebanding dengan binatang/tumbuhan yang di buru/cabut.
· Memberi makan fakir/miskin senilai dengan binatang yang di buru/di cabut.
BAB 2
1. UMROH

1. Pengertian UMROH
Yang di maksud dengan umroh adalah mengunjungi ka’bah di makkah dengan maksud
beribadah kepada ALLOH SWT, yang dapat di lakukan sewaktu-waktu.
‫َو َأِتُّم وْااْلَح َّج َو اْلُع ْمَر َةِلّلِهَفِإْنُأْح ِص ْر ُتْم َفَم ااْسَتْيَسَرِم َناْلَهْد ِيَو َالَتْح ِلُقوْاُرُؤوَس ُك ْمَح َّتىَيْبُل‬
‫يضًاَأْو ِبِهَأًذ ى ِّم نَّر ْأِس ِهَفِفْد َيٌةِّم ن ِصَياٍم َأْو َص َد َقٍةَأْو ُنُس ٍك َفِإَذ اَأِم نُتْم َفَم نَتَم َّتَع ِباْلُع ْمَرِةِإَلىاْلَح ِّج َفَم ااْسَتْيَسَرِم َن اْلَهْد ِيَفَم ن َّلْمَيِج ْدَفِصَياُم َثالَثِةَأَّياٍمِفياْلَح ِّج َو َس ْبَعٍةِإَذ اَر‬

10
‫َج ْع ُتْمِتْلَك َع َش َر ٌةَك اِم َلٌةَذ ِلَك ِلَم ن َّلْمَيُكْنَأْهُلُه َح اِض ِر ياْلَم ْس ِج ِد اْلَح َر اِمَو اَّتُقوْاالّلَهَو اْعَلُم وْاَأَّناَهّلل َش ِد يُداْلِع َقاِب‬

Artinya :
Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang
oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan
kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di
antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah
atasnya berfid-yah, yaitu: Berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah
(merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di dalam bulan
haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak
menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa
haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang
sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fid-yah) bagi orang-orang yang keluarganya
tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah).
Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.
Hukum umroh adalah wajib ain bagi setiap yang mampu sekali seumur hidup.
Wajib ain adalah wajib terhadap semua orang islam yang mampu melaksankannya.

2. Syarat Umroh.
Syarat-syarat umroh sama dengan syarat-syarat pada haji.
3. Rukun Umroh.
Yang menjadi Rukun Umroh :
· Ihram di sertai dengan Niat.
· Thawaf
· Sa’i
· Tahallul.
· Tertib,
4. Wajib Umroh :
· Ihram dari miqat.
· Menjauhkan diri dari segala larangan sebagai mana larangan dalam ibadah haji.

11
BAB 3
1. Peraturan Perjalanan Haji Indonesia.
Setiap tahunya pemerintah Indonesia lewat Departemen Agama menyelenggarakan
pemberangkatan para jama’ah yang ingin menunaikan ibadah Haji. Untuk pelaksanaan
pemberangkatan calon jama’ah haji tersebut pemerintah menetapkan mekanisme yang harus
di lalui oleh para calon jama;ah haji, Mulai dari pendaftaran pengecekan kesehatan sampai
dengan pemulangan kembali dari menunaikan ibadah Haji.

1. Cara pendaftaraan Haji dan Umroh.


Produser yang harus di tempuh dalam pendaftaran Haji antara lain :
· Calon Haji/umroh datang ke kantor kepala Desa Keluraha untuk memperoleh surat
pengantar.
· Calon Haji/umroh memeriksakan kesehatan di Puskesmas.
· Membayar ONH ke Bank Yang telah di tunjukan oleh pemerintah.
· Mendaftarkan diri ke KARUNA dengan bukti setoran ONH.
2. Cara Pemberangkatan Haji dan Umroh.
· Pemberangkatan calon Haji dari tempat tinggal asalnya.

12
Saran :

Dengan segala rasa syukur, penulis berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman
yang lebih mendalam tentang ibadah Umrah dan Haji. Melalui pembahasan mengenai tata
cara, hikmah, serta persiapan yang perlu dilakukan oleh para jamaah, diharapkan pembaca
dapat meraih manfaat spiritual dan keberkahan yang terkandung dalam ibadah tersebut.

Sebagai saran, marilah kita semua mengintrospeksi diri dan merenungkan betapa besar
nikmat yang Allah berikan dengan memberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah
tersebut. Semoga makalah ini dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi mereka yang
berkeinginan melaksanakan Umrah dan Haji, serta menjadi inspirasi untuk terus
meningkatkan kualitas ibadah kita sehari-hari.

Selain itu, diharapkan juga agar pemahaman kita tentang spirit ibadah ini tidak hanya terbatas
pada aspek formalitas dan ritus semata, tetapi lebih pada pemahaman mendalam tentang
makna dan tujuan ibadah, yaitu mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan
ketaqwaan.

Terakhir, penulis menyampaikan terima kasih atas waktu dan perhatian pembaca dalam
menyimak makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan
keberkahan dalam setiap langkah perjalanan spiritual kita. Aamiin.

13
Kesimpulan:

Dalam menyelami makna dan tata cara ibadah Umrah dan Haji, kita dapat menyimpulkan
bahwa keduanya bukan sekadar perjalanan fisik menuju tanah suci, tetapi lebih dari itu,
merupakan perjalanan spiritual yang mendalam. Ibadah Umrah dan Haji membawa jamaah
pada momen-momen penting dalam kehidupan rohaniah, di mana kesadaran akan ketaqwaan,
ketakwaan, dan kebersihan hati menjadi pusat perhatian.

Dalam melaksanakan Umrah dan Haji, persiapan fisik dan mental sangatlah penting, namun
yang tak kalah pentingnya adalah persiapan spiritual. Kesabaran, keteguhan hati, dan niat
yang tulus menjadi kunci keberhasilan dalam menjalani ibadah tersebut. Masing-masing
langkah dan ritual memiliki makna mendalam, mengajarkan nilai-nilai kesederhanaan,
kerendahan hati, dan persaudaraan umat Islam.

Dari makalah ini, kita juga memahami bahwa ibadah Umrah dan Haji bukanlah akhir dari
perjalanan rohaniah, melainkan awal dari komitmen untuk menjalani kehidupan yang lebih
Islami. Spirit ibadah ini harus tercermin dalam sikap dan perilaku sehari-hari, menjadikan
kita individu yang lebih bertanggung jawab, penyabar, dan penuh kasih sayang.

Dengan demikian, kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa ibadah Umrah dan Haji
bukanlah sekadar rangkaian ritual, melainkan bentuk perjalanan spiritual yang memperkaya
jiwa dan mengantarkan kita pada pemahaman yang lebih mendalam tentang arti hidup dan
kehidupan akhirat. Semoga setiap langkah kita menuju tanah suci menjadi ladang amal
ibadah yang membawa berkah dan menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Aamiin.

14
Penutup:

Dalam rangkaian perjalanan ini, kita menyaksikan betapa besar nilai spiritual yang
terkandung dalam ibadah Umrah dan Haji. Melalui serangkaian ritual dan pengorbanan, para
jamaah diundang untuk mendekatkan diri kepada Allah, merenungkan arti kesederhanaan,
dan memperkuat persaudaraan umat Islam.

Dengan setiap langkah di tanah suci, kita diberi peluang untuk membersihkan hati dan
menata kembali hidup dengan niat suci. Semua ini bukanlah sekadar ritual, melainkan
jembatan spiritual yang menghubungkan diri kita dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Mari kita jadikan setiap detik di tanah suci sebagai pelajaran berharga yang menginspirasi
perubahan positif dalam diri. Semoga pengalaman Umrah dan Haji ini membawa berkah dan
menjadi awal dari perjalanan rohaniah yang lebih mendalam. Aamiin.

15

Anda mungkin juga menyukai