Anda di halaman 1dari 11

Tata cara ibadah umroh lengkap sesuai sunnah, beserta

doa, bacaan dan keistimewaannya


Tata cara pelaksanaan umroh

Tata cara pelaksanaan umroh dimulai dengan membaca niat dan memakai
pakaian ihram dari miqat-miqat yang telah ditentukan. Miqat adalah garis start
seorang jamaah yang hendak melakukan ibadah umroh.

Dengan kata lain miqat adalah tempat berihram (niat umroh) dan masuknya
seseorang ke dalam pelaksanaan umroh yang akan dilakukan.

1. Dari bandara menuju miqat Masjid Dzulhulaifah atau lebih dikenal Abyar
'Ali.

Di miqat yang terletak di Madinah ini, para jamaah melakukan persiapan


sebelum ihram, mulai dengan mandi, mengenakan pakaian ihram, berwudhu
dan mengerjakan sholat sunnah ihram 2 rakaat.

Setelah itu niat mengerjakan ibadah umroh dengan membaca bacaan niat umroh
yaitu Labbaikallahumma 'umratan. Yang artinya 'Aku sambut panggilanMu
ya Allah untuk menjalankan umroh'.

2. Setelah mengenakan pakaian ihram, seorang jamaah umroh dilarang


untuk melakukan hal-hal yang sudah ditentukan syariat.

Bagi pria, dilarang:

 memakai pakaian biasa


 memakai alas kaki yang menutupi mata kaki
 menutup kepala dengan peci, topi, dan sebagainya

Bagi wanita, dilarang:

 memakai kaos tangan


 menutup muka

Bagi pria dan wanita, dilarang:

 memakai wangi-wangian
 memotong kuku, mencukur atau mencabut rambut/bulu
 memburu atau mematikan binatang apa pun
 menikah, menikahkan atau meminang wanita untuk dinikahi
 bermesraan atau berhubungan intim
 mencaci, bertengkar atau mengeluarkan kata-kata kotor
 memotong tanaman di sekitar Mekah

3. Menuju Masjidil Haram di Mekah

Dalam perjalanan, memperbanyak bacaan kalimat talbiyah yang selalu


diucapkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika umroh dan haji.

LABBAIK ALLAHUMMA LABBAIK. LABBAIK LAA SYARIKA LAKA LABBAIK.


INNAL HAMDA WAN NI’MATA LAKA WAL MULK LAA SYARIKA LAK

Artinya:

" Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada
sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat
dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu"

Akhir waktu membaca talbiyah untuk umroh adalah saat akan memulai thawaf.

4. Melakukan thawaf.

Sebelum masuk Masjidil Haram, jamaah dianjurkan berwudhu terlebih dahulu.


Jamaah boleh masuk Masjidil Haram lewat pintu mana saja, tapi dianjurkan
mengikuti contoh Rasulullah SAW yang masuk melalui pintu Babus Salam atau
Bani Syaibah.

Saat masuk Masjidil Haram, disarankan untuk mengucap doa BISMILLAH


WASH SHOLATU WAS SALAMU ‘ALA RASULULLAH.
ALLAHUMMAFTAHLI ABWABA RAHMATIKA

Artinya: Dengan nama Allah, shalawat dan salam untuk Rasulullah. Ya Allah
bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.

Setelah itu turun dan terus menuju tempat thawaf (mataf). Jamaah mulai thawaf
dari garis lurus (area dekat Hajar Aswad) antara pintu Kabah dan tanda lampu
hijau di lantai atas Masjidil Haram.

Di sini jamaah diberi pilihan antara lain:

 Taqbil yaitu mencium Hajar Aswad


 Istilam dan Taqbil yaitu mengusap, meraba, dan mencium Hajar Aswad
 Istilam yaitu mengusap Hajar Aswad dengan tangan atau sesuatu benda
yang kita pegang, kemudian benda tersebut dicium, atau
 Melambaikan tangan atau benda yang kita pegang 3 kali, tidak dicium
tapi mengucapkan Bismillah, Allahu Akbar (Dengan nama Allah, Allah
Maha Besar)

Salah satu pilihan ritual ini dilakukan setiap kali melewati Hajar Aswad dan
Rukun Yamani pada putaran satu sampai tujuh. Jika tidak mampu mencium
Hajar Aswad dan Rukun Yamani karena alasan keamanan akibat banyaknya
jamaah yang umroh, maka bisa memilih istilam dengan tangan atau benda, atau
hanya melambaikan tangan atau benda yang kita pegang.

Pada putaran 1-3 jamaah pria dianjurkan untuk lari-lari kecil. Sedangkan pada
putaran 4-7 dengan jalan biasa. Sementara untuk tata cara umroh wanita tidak
ada lari-lari kecil saat melakukan thawaf.

Sepanjang thawaf, membaca doa saat berada di antara Rukun Yamani dan Hajar
Aswad. Doa saat thawaf yang selalu dibaca oleh Rasulullah SAW adalah doa
sapu jagad, yaitu:

RABBANA ATINA FIDDUNYA HASANATAN WA FIL AKHIRATI


HASANATA WA QINA ‘ADZABANAR

Artinya:

" Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan
peliharalah kami dari siksa api neraka."

5. Sholat 2 rakaat di depan Maqom Ibrahim

Maqom Ibrahim bukanlah kuburan dan tidak pula tempat yang terkait dengan
kuburan lain. Namun di tempat itu Nabi Ibrahim pernah berdiri dalam rangka
membangun Kabah. Rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan
dengan membaca surat Al-Kaafiruun. Rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah
dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas.

6. Beristirahat sejenak dan minum air zam-zam.

Sebelum minum air zam-zam, membaca doa:

ALLAHUMMA INNI ASALUKA 'ILMAN NAFI'AN WA RISQON


WAASI'AN WA SYIFAA'AN MIN KULLI DAA'IN WA SAQOMIN BI
ROMHATIKA YA ARHAMAR ROHIMIIN

Artinya:
" Ya Allah, aku mohon padaMu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rezeki
yang luas dan kesembuhan dari segala penyakit."

7. Melakukan sai antara Safa dan Marwah 7 kali bolak balik.

Sai dimulai dari Safa ke Marwah yang dihitung sebagai satu kali perjalanan.
Jadi, Safa ke Marwah 1, Marwah ke Safa 2, dan seterusnya. Sai berakhir di
Marwah. Sai dikerjakan dengan berjalan, tapi pada batas di antara 2 lampu
hijau, berlari-lari kecil.

Sai ini merupakan penghargaan Allah SWT kepada istri Nabi Ibrahim. Saat itu
istri Nabi Ibrahim, Siti Hajar, bolak-balik antara Safa dan Marwah sebanyak 7
kali dalam rangka mencari  air untuk minum putra beliau yaitu Nabi Ismail.

8. Melakukan tahallul

Tahallul adalah akhir dari pelaksanaan ibadah umroh yang ditandai dengan
bercukur. Untuk laki-laki lebih baik dicukur sampai gundul, tapi jika tidak
sampai gundul tak mengapa. Sedangkan untuk tata cara umroh wanita hanya
dicukur ala kadarnya.

Dengan melakukan tahallul, maka sudah sempurna tata cara ibadah umroh
lengkap sesuai sunnah.

1 dari 1 halaman

Keistimewaan ibadah umroh

Meski bukan yang utama, ibadah umroh tak kalah istimewanya dengan haji.
Agar lebih memahami, berikut Dream berikan ulasan mengenai 6 keistimewaan
ibadah umroh.

1. Ibadah umroh yang satu kepada umroh berikutnya adalah Kaffaroh atau
penghapus dosa

Allah SWT akan menghapus dosa-dosa kita di antara pelaksanaan umroh yang
satu dengan umroh berikutnya. Sederhananya begini, bila 5 atau 10 tahun lalu
kita sudah melaksanakan umroh, tahun berikutnya berkesempatan untuk
melakukan umroh, maka dosa-dosa di antara kedua waktu umroh tersebut akan
diampuni Allah SWT.

2. Umroh adalah jihad bagi para wanita dan orang yang lemah
Para ibu dan kaum wanita umumnya serta mereka yang lemah fisik pada masa
Rasulullah SAW, tak bisa ikut berjihad atau berperang. Namun mereka masih
mendapatkan fadillah pahala jihad dengan cara melaksanakan ibadah umroh.

3. Jemaah umroh adalah tamu-tamu Allah yang doanya dikabulkan

Ibadah haji dan umroh menjadi istimewa karena orang yang datang ke Tanah
Suci untuk menunaikan ibadah tersebut adalah tamu Allah SWT. Begitulah
biasa disebut dan memang Rasulullah SAW menyebutkannya demikian. Jemaah
haji dan umroh adalah tamu undangan Allah SWT sehingga apa yang diminta
sang tamu akan dikabulkan oleh-Nya. Ini adalah bentuk keistimewaan yang
paling istimewa.

4. Wafat saat menjalankan ibadah umroh pahalanya dicatat sampai hari


kiamat

Keutamaan orang-orang yang wafat dalam perjalanan untuk melaksanakan


ibadah haji dan umroh, serta keutamaan orang yang wafat dalam keadaan
berihram (di tengah pelaksanaan ibadah haji dan umroh) adalah mendapatkan
anugerah pahalanya dicatat sampai hari kiamat. Semuanya termaktub jelas
dalam hadits.

5. Ibadah umroh bisa menghilangkan kefakiran

Bila kita melihat saudara kita yang setelah pulang dari haji atau umroh maka
terlihat kehidupannya semakin baik, rezekinya mengalir terus dan keluarganya
bertambah berkah, itulah salah satu fadillah ibadah tersebut. Seluruh biaya yang
digunakan untuk berangkat haji dan umroh akan diganti oleh Allah SWT
dengan berlipat-lipat.

6. Fadillah pahala satu kali umroh dengan sholat dua rakaat di Masjid Quba

Sholat di Masjid Quba memiliki keutamaan tersendiri. Menurut Hadits Nabi


SAW yang diriwayatkan oleh Abu bin Sahl bin Hunaif RA, ia pernah
mendengar Rasulullah SAW bersabda: " Barangsiapa bersuci di rumahnya,
kemudian mendatangi Masjid Quba, lalu ia sholat di dalamnya, maka baginya
pahala seperti pahala umroh." (HR. Tirmizi no. 298, Ibnu Majah no. 1401)

Masjid Quba ini terletak di luar kota Madinah. Jadi, mengingat fadillah sholat di
Masjid Quba yang sangat besar, maka bila kita sudah berada di Madinah dalam
rangka menjalankan ibadah umroh atau haji, jangan sampai lupa melakukan
sholat di Masjid Quba.
Tata Cara Umroh
Tata cara umroh ini harus dilakukan secara urut. Di mana pelaksanannya
dimulai saat kita sudah meninggalkan rumah dan sampai di Miqat. Miqat ini
adalah berada di Masjid Dzulhulaifah jika kita bertolak ke Mekah dari Madinah.

Urutan pelaksanaan ibadah umroh ini dilakukan dengan sekaligus membaca


doa. Untuk itulah, calon jama’ah umroh bukan hanya menghafalkan urutan
pelaksanannya saja, melainkan juga menghafal setiap doanya, namun ini tidak
merupakan keharusan. Agar lebih mudah, maka jemaah umroh disarankan
untuk membawa buku panduan doa-doa umroh agar bisa dibaca ketika
melakukan tahapan rukun umroh. Nah, berikut tata cara melaksankan ibadah
umroh :

1. Mengambil Niat Ihram di Miqat

Di sinilah kita akan memulai rangkaian ibadah umroh yang akan kita lakukan.
Yang pasti adalah persiapan melaksanakan ihram. Pakaian ihram berwarna
serba putih. Untuk laki-laki hanya mengenakan 2 kain panjang yang biasa
disebut pakaian ihram, tidak memakai singlet dan tidak memakai celana dalam.
Adapun pakaian untuk perempuan bebas, yang penting menutup aurat. Dan
disunnahkan berwarna putih.

Jemaah umroh akan mengambil miqat Dzul Hulaifah tepatnya ke Masjid Bir Ali
(jika jemaah berangkat dari Madinah menuju Masjidil Haram) untuk mengambil
niat umroh. Setelah berwudhu lalu sholat sunah wudhu 2 rakat dan dijika ingin
maka bisa didahului dengan shalat tahiyatul masjid, maka jemaah bersiap-siap
untuk memulai rukun umroh yang pertama, yaitu memasang niat umrah.

Adapun niat umrah adalah sebagai berikut:

َ‫لَلَبَّ ْيكَ الل ُه َّم ُع ْم َرة‬

“Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah untuk melaksanakan ibadah umroh.”

‫نَ َو ْيتُ ا ْل ُع ْم َرةَ َواَ ْح َر ْمتُ بِ َها ِهللِ تَ َعالَى‬

“Sengaja aku mengambil niat umroh dan ihram karena Allah ta’ala.”

Anda tinggal memilih salah satu. Begitu jemaah umroh melafalkan niat umrah
maka dia dilarang untuk melakukan pantangan ibadah umrah sampai dia selesai
melaksanakan ibadah umrah, yaitu melakukan tahallul.

Nah, apa saja pantangan yang dilarang selama melakukan ibadah umroh:
1. Dilarang memakai pakaian berjahit, topi, dan sepatu (yang menutup mata
kaki) bagi laki-laki.
2. Dilarang memakai sapu tangan dan cadar bagi perempuan.
3. Dilarang berkata-kata kotor.
4. Dilarang membunuh hewan.
5. Dilarang mencabut tanaman.
6. Dilarang melakukan akad nikah.
7. Dilarang melakukan cumbu rayu suami istri dan melakukan hubungan
badan.
8. Dilarang mencabut rambut dan bulu bagi perempuan dan laki-laki.
9. Dilarang memakai parfum.

2. Menuju Masjidil Haram di Kota Mekkah

Ini juga masuk dalam rangkaian perjalanan ibadah umroh. Saat di perjalanan
ini, jemaah umroh disunahkan memperbanyak membaca lafaz talbiyah. Bacaan
talbiyah adalah bacaan yang dibaca saat melakukan perjalanan menuju Masjidil
Haram. Bunyinya :

َ ‫ لَبَّ ْي َك اَل‬. َ‫لَبَّ ْيكَ ال ٰلّ ُه َّم لَبَّ ْيك‬


َ ‫ اِنَّ ا ْل َح ْم َد َوالنِّ ْع َمةَ لَكَ َو ْال ُم ْلكَ اَل‬. َ‫ش ِر ْي َك لَكَ لَبَّ ْيك‬
َ‫ش ِر ْي َك لَك‬

“Labbaik allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda
wan ni’mata laka wal mulk laa syarika lak”

Artinya: ” Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu.


Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala
puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.”

Jemaah umroh membacanya berkali-kali sampai tiba waktunya thawaf di


Masjidil haram.

3. Thawaf

Thawaf adalah rukun kedua dari ibadah umroh. Thawaf ini dilakukan dengan
mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 putaran. Di mana saat sudah masuk ke area
Masjidil Haram, kita dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu. Ada doa yang
kita lafadzkan saat masuk ke Masjiil Haram, yaitu :
ٰ
‫ار ْكتَ َوتَ َعالَيْتَ يَا َذاا ْل َجاَل ِل‬
َ َ‫ساَل َم تَب‬ َ ‫ساَل ِم َوَأ ْد ِخ ْلنَا ا ْل َجنَّةَ د‬
َّ ‫َارال‬ َّ ‫ساَل ُم فَ َحيِّنَا َربَّنَا بِال‬
َّ ‫ساَل ُم َو ِم ْن َك ال‬ َّ ‫اَللّ ُه َّم َأ ْنتَ ال‬
ٰ
‫ساَل ُم‬ ْ ِ‫ ب‬.‫اب َر ْح َمتِكَ َو َم ْغفِ َرتِ َك َوَأد ِْخ ْلنِ ْي فِ ْي َها‬
َّ ‫س ِم هللاِ َوا ْل َح ْم ُد ِهللِ َوال‬
َّ ‫صاَل ةُ َوال‬ َ ‫ اَللّ ُه َّم ا ْفت َْح لِ ْي َأ ْب َو‬.‫َو ْاِإل ْك َر ِام‬
ِ‫س ْو ِل هللا‬ ُ ‫ع َٰلى َر‬

Allahumma antassalaam, waminkassalaam fahayyinaa rabbanaa bissalaam wa


adkhilnal jannata daarassalaam tabaarakta wata’aalaita yaa dzaljalaali wal
ikraam. Allahummaftah lii abwaaba rahmatika wamaghfiratika wa adkhilnii
fiihaa. Bismillahi walhamdulillahi wasshalaatu wassalaamu ‘alaa rasuulillaah.

Artinya: “Ya Allah Engkau sumber keselamatan, dan daripadaMu lah


datangnya keselamatan itu semua. Maka sambutlah kami wahai tuhan dengan
selamat sejahtera dan masukanlah kami ke dalam surga negeriMu yang
bahagia, Maha Pemberi berkat dan Maha Tinggilah Engkau wahai Tuhan yang
punya keagungan dan kehormatan. Ya Allah bukakanlah untukku pintu rahmat
dan ampunan, masukanlah aku ke dalam ampunanMu. Dengan nama Allah dan
segala puji bagi Allah salawat dan salam untuk Rasulullah.”

Atau bisa juga membaca doa yang singkat,


ٰ
َ ‫اَللّ ُه َّم ا ْفت َْح لِ ْي َأ ْب َو‬
‫اب َر ْح َمتِ َك‬

“Allahummaftahli abwaba rahmatika”

Artinya: “Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”

Pintu masuk ke Masjidil Haram sesuai dengan syariat Rasulullah saw adalah
lewat pintu Babus Salam. Ibadah tawaf dimulai dari Sudut Hajar Aswad (Rukun
hajar Aswad) dan juga berakhir di Rukun Hajar Aswad.

Thawaf ini dilakukan di dalam area Masjidil Haram dengan langkah-langkah


mengikuti garis lurus sejajar Hajar Aswad yang terletak di antara pintu Ka’bah
dengan tanda lampu hijau di lantai. Kita akan dihadapkan pada banyak pilihan
saat Thawaf. Ini dikarenakan tidak semua jamaah bisa memegang atau mencium
Hajar Aswad secara langsung. Untuk alternatifnya, kita bisa menggunakan
banyak cara agar bisa memanfaatkan kesempatan dekat dengan Hajar Aswad,
yakni dengan :

1. Hanya melambaikan tangan saja sebanyak tiga kali sebagai pengganti kita
yang tidak bisa menyentuh Hajar Aswad. Pastikan kita mengucapkan
Bismillah Allahuakbar.
2. Memegang Hajar Aswad dengan menggunakan benda sebagai
perantaranya. Benda yang telah berhasil menyentuh Hajar Aswad itu baru
kemudian bisa kita cium. Ini dinamakan sebagai teknik Istilam.
3. Taqbil. Ini adalah teknik yang banyak diincar para jama’ah. Ini adalah
teknik yang diimpikan, karena bisa mencium Hajar Aswad secara
langsung.
4. Kombinasi antara Taqbil dan Istilam. Thawaf yang ini juga memberikan
keberuntungan tersendiri bagi kita, di mana kita bisa memegang sekaligus
mencium Hajar Aswad.
Ibadah tawah ini dilakukan sebanyak 7 putaran, dimana dimulai dari rukun hajar
aswad dan akan berakhir juga di ruku hajar aswad.

Adapun bacaan yang dibaca selama melakukan ibadah tawaf bebas, bisa berupa
zikir dan juga boleh berupa doa. Nah, antara rukun yamani dan rukun hajar
aswad maka disunnahkan memperbanyak membaca doa sapu jagad, yaitu:

َ ‫سنَةً َوقِنَا َع َذ‬


‫اب النَّا ِر‬ َ ‫سنَةً َوفِي اَآْل ِخ َر ِة َح‬
َ ‫َربَّنَا َآتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح‬

Robbanaa aatinaa fid dun-yaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanah, wa qinaa


‘adzaaban naar.

Artinya: Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, berikan pula


kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka. (QS. Al-Baqarah:
201)

4. Sholat Sunah Tawaf 2 roka’at

Jika kita sudah selesai Thawaf, maka yang selanjutnya kita lakukan adalah
menuju ke Makam Ibrahim. Di sini kita melaksanakan sholat dua rokaat sebagai
sebuah tanda penghormatan akan jasa Ibrahim dalam membangun Ka’bah.
Sesuai dengan sabda Nabi saw,

َ‫سلَّ َم َكانَ يَ ْق َرُأ فِي ال َّر ْك َعتَ ْي ِن قُ ْل ُه َو هَّللا ُ َأ َحد ٌَوقُ ْل يَا َأيُّ َها ا ْل َكافِرُون‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ‫عَنْ النَّبِ ِّي‬

Artinya: Bahawasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membaca dalam


solat dua rakaat (Solat Tawaf) Qul huwallahu Ahad dan Qulyaa ayyuhal
kaafiruun… (H.R. Imam Muslim dalam Shahihnya, Kitab al-Hajj, no: 1218)

5. Minum air zam-zam serta beristirahat sejenak

Semua orang yang pergi ke tanah suci pasti tidak akan mau ketinggalan momen
terbaik ini. Beristirahat sembari minum air zam-zam, air suci dengan beribu
manfaat. Dalam rangakaian umroh ini, kita juga harus tahu bagaimana doanya :
ٰ
ِ ‫سقَ ٍم بِ َر ْح َمتِكَ يَآ َأ ْر َح َم ال َّر‬
َ‫اح ِميْن‬ َ ‫شفَآ ًء ِمنْ ُك ِّل دَآ ٍء َو‬
ِ ‫اس ًعا َو‬ ْ ‫اَللّ ُه َّم ِإنِّ ْي ْأ‬
ِ ‫سَألُ َك ِع ْل ًم نَافِ ًعا َو ِر ْزقًا َو‬

Allahummaa inni asaluka ‘ilman nafi’an wa risqon waasi’an wa syifaa’an min


kulli daa’in wa saqomin bi romhatika ya arhamar rohimiin.

Artinya: ” Ya Allah, aku mohon padaMu ilmu pengetahuan yang bermanfaat,


rezeki yang luas dan kesembuhan dari segala penyakit dengan rahmatMu ya
Dzat Yang maha Penyayang.”

6. Sa’i
Kita bisa menyebutnya juga dengan lari-lari kecil. Tempatnya adalah antara
bukit Shafa dan bukit Marwah. Kita harus melakukan Sa’i sebanyak 7 kali di
antara kedua bukit tersebut. Adapun bacaan khusus selama melaksanakan
ibadah sa’i tidak ada. Kita hanya disunnahkan memperbanyak zikir atau doa
selama melakukan ibadah sa’i.

Adapun tata cara pelaksanaan ibadah sa’i sebagai berikut:

1. Berjalan menuju bukit shafa. Sa’i dimulai dari bukit Shafa dan akan
berakhir di bukit Marwa.
2. Setibanya di bukit shafa kita disunnahkan menghadap kearah ka’bah
sambil membaca takbir dan tahlil.
3. Berjalan ke bukit marwah dengan memperbanyak membaca zikir dan
berdo’a.
4. Di mas’a (tempat sa’i) terdapat dua pilar berwarna hijau, ketika sampai di
pilar hijau ini maka jemaah dianjurkan bagi laki-laki untuk lari-lari kecil,
sedangkan untuk perempuan disunahkan mempercepat jalannya.
5. Ketika mendekati bukit Marwah, membaca doa seperti yang terdapat
dalam Q.S Al Baqarah : 158.
6. Ketika sampai di bukit marwah, menghadap kearah ka’bah kemudian
membaca takbir dan tahlil sebagaimana yang dilakukan di bukit shafa.
7. Bagitu seterusnya sampai jemaah melakukan ibadah sa’i sebanyak 7 kali,
dimana dari bukit Shafa ke Marwa dihitung 1 kali.

7. Tahallul

Inilah tata cara umroh dan manasik umrah lengkap yang paling akhir dilakukan.
Pelaksanaannya adalah dengan melakukan potong rambut. Bagi laki-laki,
biasanya akan mencukur habis rambutnya, sedangkan bagi wanita tidak.
Tahapan umroh yang terakhir ini adalah sebagai bukti bahwa kita telah
melaksanakan ibadah umroh. Pelaksanaan Tahalul disunnahkan dilakukan saat
itu juga. Tidak boleh ada penundaan, sehingga akan menjadi penutup umroh
yang lengkap.

Walaupun ibadah umroh sifatnya Sunnah (sebagian ulama ada yang


memandangnya sebagai ibadah wajib sebagaimana halnjya ibadah haji), namun
jika kita melaksanakannya sesuai dengan peraturan dan ketentuan, maka
pahalanya pun akan sama dengan orang berhaji. Di mana jika umroh yang kita
lakukan adalah bertepatan di bulan Ramadhan.

Ibadah umroh menjadi impian banyak umat muslim. Banyak yang ingin sampai
ke Tanah Suci. Menunggu kloter haji yang terlalu lama dapat kita manfaatkan
dengan melakukan umroh. Dengan berumroh, kita sudah akan merasakan Sa’i,
beribadah di Masjid Haram, Masjidil Aqsa, atau melaksanakan sholat di makam
Nabi Ibrahim. Adapun tata cara umroh dan manasik umrah lengkap yang harus
kita pahami dengan benar. Banyak cara untuk mendapatkan informasinya. Yang
terpenting adalah niatnya.

Anda mungkin juga menyukai