Anda di halaman 1dari 20

BAB 2 : TATA CARA SHOLAT FARDHU

NAMA : AYU SARASWATI


NIM : 17122510
KELAS : S1 AKUNTANSI (R2)
SHOLAT FARDHU AIN ( SHOLAT WAJIB)

1 NIAT
 Sholat Subuh
ِ ‫صبْحِ َر ْك َعتَي ِْن ُم ْست َ ْق ِب َل اْل ِق ْبلَ ِة ا َ َدا ًء ِ ه‬
‫َلِل ت َ َعا َلى‬ َ ‫ص ِلِّ ْي فَ ْر‬
ُّ ‫ض ال‬ َ ُ‫ا‬
Usholli Fardhol shubhi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.
 Sholat Dzuhur
ِ ‫ت ُم ْست َ ْقبِ َل اْل ِق ْبلَ ِة ا َ َدا ًء ِ ه‬
‫َلِل ت َ َعالَى‬ ُّ ‫ض‬
ٍ ‫الظ ْه ِر ا َ ْربَ َع َر َك َعا‬ َ ‫ص ِلِّ ْي فَ ْر‬
َ ُ ‫اُا‬
Usholli Fardhol duhri arba'a roka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.
 Sholat Ashar
ِ ‫ت ُم ْست َ ْق ِب َل اْل ِق ْبلَ ِة ا َ َدا ًء ِ ه‬
‫َلِل ت َ َعا َلى‬ ٍ ‫ص ِر ا َ ْر َب َع َر َك َعا‬ َ ‫ص ِلِّ ْي فَ ْر‬
ْ ‫ض اْلَ َع‬ َ ُ‫ا‬
Usholli Fardhol 'ashri arba'a roka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.
 Sholat Magrib
ِ ‫ت ُم ْست َ ْقبِ َل اْل ِق ْبلَ ِة ا َ َدا ًء ِ ه‬
‫َلِل تَعَالَى‬ ِ ‫ض اْ ْل َم ْغ ِر‬
َ َ‫ب ثَال‬
ٍ ‫ث َر َكعَا‬ َ ‫ص ِلِّ ْي فَ ْر‬
َ ُ‫ا‬
Usholli Fardhol maghribi tsalaatsa roka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.
 Sholat Isya’
ِ ‫ت ُم ْست َ ْق ِب َل اْل ِق ْبلَ ِة ا َ َدا ًء ِ ه‬
‫َلِل ت َ َعا َلى‬ ِ ‫ض ْال ِعش‬
ٍ ‫َاء ا َ ْربَ َع َر َك َعا‬ َ ‫ص ِلِّ ْي فَ ْر‬
َ ُ‫ا‬
Usholli Fardhol 'isyaa-i arba'a roka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.
1. Gerakan Berdiri Tegak untuk Salat
Berdiri tegak pada salat fardu hukumnya wajib.
Berdiri tegak merupakan salah satu rukun
salat. Sikap ini dilakukan sejak sebelum
takbiratul ihram.

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

1. Posisi badan harus tegak lurus dan


tidak membungkuk, kecuali jika sakit.
2. Tangan rapat di samping badan.
3. Kaki direnggangkan, paling lebar
selebar bahu.
4. Semua ujung jari kaki menghadap
kiblat.
5. Pandangan lurus ke tempat sujud.
6. Posisi badan menghadap kiblat.

Akan tetapi, jika tidak mengetahui arah kiblat,


boleh menghadap ke arah mana saja. Asal
dalam hati tetap berniat menghadap kiblat.
2. Gerakan Mengangkat Kedua Tangan

1. Telapak tangan sejajar


dengan bahu.
2. Ujung jari-jari sejajar
dengan puncak telinga.

1. Ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah


telinga.
2. Jari-jari direnggangkan.
3. Telapak tangan menghadap ke arah kiblat,
bukan menghadap ke atas atau ke samping.
4. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah
bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang
menyunahkan merapatkannya pada ketiak.
Namun, boleh juga merenggangkannya.
5. Bersamaan dengan mengucapkan kalimat
takbir.
3. Gerakan Sedekap dalam Salat

1. Telapak tangan kanan diletakkan


di atas pergelangan tangan kiri,
tidak digenggamkan.
2. Meletakkan tangan boleh di dada.
Boleh juga meletakkannya di atas
pusar. Boleh juga meletakkannya
di bawah pusar.
Ketika bersedekap, doa yang pertama
dibaca adalah doa iftitah.
ALLAAHU AKBAR KABIIRAA WAL HAMDU LILLAAHI KATSIIRAA WASUBHAANALLAAHI BUKRATA
WAASHIILAA.
Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, Pujian Yang Sebany
Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.

WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM MUSLIMAW


WAMAAANAMINALMUSYRIKIIN.
Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi Dengan Penuh Ke
Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik.

INNA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII LILLAAHIRABBIL


Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Peng
Semesta.

LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL


Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku Termasuk O
Islam.
Membaca surat Al Fatihah.
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN.


Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.

ARRAHMAANIR RAHIIM.
Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

MAALIKIYAUMIDDIIN.
Penguasa Hari Pembalasan.

IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IINU.


Hanya Kepada-Mu lah Aku Menyembah Dan Hanya Kepada-Mu
lah Aku Memohon Pertolongan.

IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM.


Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus.

SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL


MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN.
Yaitu Jalannya Orang-Orang Yang Telah Kau Berikan Nikmat,
Bukan Jalannya Orang-Orang Yang Kau Murkai Dan Bukan Pula
Jalannya Orang-Orang Yang Sesat.
4. Gerakan Rukuk Dalam Sholat
1. Angkat tangan sambil mengucapkan takbir. Caranya sama seperti
takbiratulihram.
2. Turunkan badan ke posisi membungkuk.
3. Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan menggenggam betis atau paha. Jari-
jari tangan direnggangkan. Posisi tangan lurus, siku tidak ditekuk.

4. Punggung dan kepala sejajar. Punggung dan kepala dalam posisi mendatar. Tidak
terlalu condong ke bawah. Tidak pula mendongah ke atas.
5. Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.
6. Pinggang direnggangkan dari paha.
7. Pandangan lurus ke tempat sujud.
Sesudah posisi ini mantap, kemudian membaca salah satu doa rukuk.

SUBHAANA RABBIYAL ‘ADZIIMI WA BIHAMDIH. – 3 x

Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.


5. Gerakan Iktidal dalam Sholat
Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi
badan kembali tegak. Ketika bangkit
disunahkan mengangkat tangan seperti
ketika takbiratulihram. Bersamaan
dengan itu membaca kalimat
“sami’allahu liman hamidah”. Badan
kembali tegak berdiri. Tangan rapat di
samping badan. Ada juga yang kembali
ke posisi bersedekap seperti halnya
ketika membaca surat Al Fatihah.

RABBANAA LAKAL HAMDU MIL’US SAMAAWATI WA MIL ‘ULARDHI WA MIL


‘UMAASYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU.

Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh Langit Dan Bumi
Dan Sepenuh Barang Yang Kau Kehendaki Sesudahnya.
6. Gerakan Sujud dalam Sholat
1. Turunkan badan dari posisi iktidal, dimulai dengan menekuk lutut sambil
mengucapkan takbir.
2. Letakkan kedua lutut ke lantai.
3. Letakkan kedua telapak tangan ke lantai.
4. Letakkan kening dan hidung ke lantai.
5. Talapak tangan dibuka, tidak dikepalkan. Akan tetapi, jari-jarinya
dirapatkan, dan ini satu-satunya gerakan di mana jari-jari tangan
dirapatkan, sementara dalam gerakan lainnya jari-jari ini selalu
direnggangkan.
6. Jari-jari tangan dan kaki semuanya menghadap ke arah kiblat. Ujung jari
tangan letaknya sejajar dengan bahu.
7. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan
ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga
merenggangkannya.
8. Renggangkan pinggang dari paha.
9. Posisi pantat lebih tinggi daripada wajah.

SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA BIHAMDIH. – 3 x

Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya.


RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII WAHDINII WA’AAFINII WA’FU ‘ANNII.
Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, Kasihanilah Aku, Cukupkanlah ( Kekurangan )-Ku, Angkatlah ( Derajat )-Ku, Berilah Aku Rezki, Berilah Aku Petunjuk, Be

7. Gerakan Duduk antara Dua Sujud

1. Bangkit dari sujud pertama sambil


mengucapkan takbir.
2. Telapak kaki kiri dibuka dan
diduduki.
3. Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya
menghadap ke arah kiblat.

RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII WAHDINII WA’AAFINII


WA’FU ‘ANNII.
Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, Kasihanilah Aku, Cukupkanlah ( Kekurangan )-Ku,
Angkatlah ( Derajat )-Ku, Berilah Aku Rezki, Berilah Aku Petunjuk, Berilah Aku
Kesehatan Dan Maafkanlah ( Kesalahan )-Ku.
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA MUHAMMAD.

8. Gerakan Tasyahud (Tahiyat) Awal

 Bangkit dari sujud kedua rakaat kedua


sambil membaca takbir.
 Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
 Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya
menghadap ke arah kiblat.

ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH.


ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR
RASUULULLAAH.
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA MUHAMMAD.
9. Gerakan Tasyahud Akhir

 Bangkit dari sujud kedua, yaitu pada


rakaat terakhir salat, sambil membaca
takbir.
 Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
 Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya
menghadap ke arah kiblat.
10. Gerakan salam

salam ke arah kanan dan kiri


seraya mengucapkan:
“ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA
RAHMATULLAH, ASSALAAMU
‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH
(Semoga keselamatan dan rahmat
Allah limpahkan kepadamu
SHOLAT FARDHU KIFAYAH
(SHOLAT JENAZAH)

1. NIAT
Lafadz Niat Shalat Jenazah Untuk Laki-laki :

ِ ِ ‫ض ا ْل ِكفَايَ ِة َمأ ْ ُم ْو ًما‬


‫لل تَعَالَى‬ َ ‫ت ا َ ْربَ َع ت َ ْك ِب َرات فَ ْر‬
ِ ِّ‫علَى َهذَاا ْل َم ِي‬
َ ‫ص ِلِّى‬
َ ُ‫ا‬
USHOLLI ‘ALAA HAADZALMAYYITI ARBA’A TAKBIRAATIN FARDHOL KIFAAYATI MA’MUUMAN-
LILLAAHI TA’AALA.
Saya niat (mengerjakan) shalat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah karena menjadi makmum
karena Allah Ta’ala.
Lafadz Niat Shalat Jenazah Untuk Perempuan :

ِ ِ ‫ض ا ْل ِكفَايَ ِة َمأ ْ ُم ْو ًما‬


‫لل تَعَالَى‬ َ ‫علَى َه ِذ ِه ا ْل َم ِيِّت َ ِة ا َ ْربَ َع ت َ ْك ِب َرات فَ ْر‬
َ ‫ص ِلِّى‬
َ ُ‫ا‬
USHOLLI ‘ALAA HAADZIHIL MAYYITATI ARBA’A TAKBIRAATIN FARDHOL KIFAAYATI
MA’MUUMAN LILLAAHI TA’AALA.

Saya niat shalat atas mayit perempuan ini empat kali takbir fardhu kifayah karena menjadi
makmum karena Allah Ta’ala.
2. Setelah membaca Niat dilanjutkan
dengan Takbiratul Ihram
setelah mengucapkan “Allahu Akbar”, sambil meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri
diatas perut, kemudian membaca surat Al-Fatihah (tidak membaca surat yang lain).
Setelah membaca Fatihah terus takbir membaca “Allahu Akbar”.
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN.


Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.

ARRAHMAANIR RAHIIM.
Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

MAALIKIYAUMIDDIIN.
Penguasa Hari Pembalasan.

IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IINU.


Hanya Kepada-Mu lah Aku Menyembah Dan Hanya Kepada-Mu lah Aku
Memohon Pertolongan.

IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM.


Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus.

SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI


‘ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN.
Yaitu Jalannya Orang-Orang Yang Telah Kau Berikan Nikmat, Bukan
Jalannya Orang-Orang Yang Kau Murkai Dan Bukan Pula Jalannya Orang-
Orang Yang Sesat.
3. Setelah Takbir Kedua, Dilanjutkan
membaca Shalawat

‫علَى ُم َح َّمد‬
َ ‫ص ِ ِّل‬
َ ‫الل ُه َّم‬
ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAA
MUHAMMAD

4. Takbir Ke Tiga
ُ‫ع ْنه‬ ْ ‫اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر لَهُ َو‬
ُ ‫ار َح ْمهُ َوعَافِ ِه َوا ْع‬
َ ‫ف‬
ALLAAHUMMAGHFIR LA-HU (HAA) WARHAM-HU (HAA) WA’AFI-HI (HAA) WA’FU
‘AN-HU (HAA),
5. Selesai Takbir Ke-Empat, maka
membaca Doa

ُ‫حر ْمنا أ َ ْج َرهُ والت َ ْف ِتنِّا بَع َده‬


ِ َ ‫الل ُه ِّم الت‬
ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRA-HU (HA), WALAA TAFTINNAA BA’DA-HU
(HA)

“Ya Allah, janganlah Engkau haramkan Kami dari pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah pada
kami setelah kematiannya.”

6. Kemudian (Selesai ) Memberi salam sambil


memalingkan muka ke kanan dan ke kiri dengan
ucapan salam

ِ ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمة‬
ُ‫هللا َوبَ َر َكاتُه‬ َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫ال‬

“Keselamatan dan Rahmat Allah Semoga tetap kepada Kamu sekalian”

Anda mungkin juga menyukai