Anda di halaman 1dari 13

Mengupas Rahasia Sholat

Frans Setiagung

8 comments

Mungkin kita memandang sholat adakah kewajiban yang sangat besar bagi kita, yakni
sebagai bentuk ibadah yang merupakan rutinitas dengan gerakan dan bacaan yang
membosankan. Akibatnya kita beranggapan bahwa sholat hanyalah kewajiban dari Allah
untuk manusia sehingga sering kali kita yang imannya sedang melemah enggan
melakukannya. Padahal sangat jelas sebenarnya dibalik
gerakan dan bacaan itu Allah memberikan suatu manfaat yang besar bagi kita. Itulah bukti
sifat Rahman Allah pada manusia. Jika saja manusia pandai membacanyaSubhanallah
Dalam kaitan ini saya membeberkan manfaat yang merupakan temuan riset yang spektakuler
tentang gerakan dan bacaan sholat, antara lain:

1. Sholat mampu menyebuhkan rematik


Para ilmuwan dan juga para dokter mengungkapkan, salah satu cara untuk menyembuhkan
rematik (khususnya pada tulang punggung) yang disebabkan ketidakseimbangan otot adalah
dengan berolahraga. Berdasarkan saran dari dokter ini maka tidak ada solusi terbaik untuk
menghindari rematik sejak dini kecuali dengan melaksanakan sholat 5 waktu secara
konsisten, karena gerakan sholat adalah jenis gerakan terbaik yang mampu mengembalikan
fungsi otot dengan baik.
Gerakan yang dimaksud adalah gerakan rukuk, berdiri tegak dan sujud. tentu saja gerakan itu
adalah gerakan yang tumanina (tidak tergesa-gesa) dan sebaiknya lebih lama. Gerakan yang
dilakukan secara berulang tersebut merupakan terapi terbaik dan penyembuhan terhebat bagi
siapapun yang menderita penyakit tulang dalam waktu yang cepat.

RAHASIA SHOLAT

2. Manfaat Sholat untuk kelancaran sistem peredaran darah dan terapi


penyakit jantung
Penelitian kedokteran mengungkapkan bahwa kasus tersumbatnya peredaran darah yang
berimbas pada terhambatnya fungsi paru-paru dan kasus tersumbatnya peredaran darah di
kaki bukanlah termasuk kasus yang dialami oleh kaum muslimin yang disiplin melakukan
sholat. Kasus ini umumnya banyak dialami oleh penderita degan persentase 5 dari seribu
orang non muslim pasca bedah. Kenapa, karena kajian kedokteran mengungkapkan bahwa
gerakan ruku dan sujud dalam waktu yang lama mampu menstabilkan detak jantung,
sehingga peredaran darah berjalan lancar serta meminimalisir tekanan darah tinggi secara
akut di kepala. Subhanallah

3. Sholat merupakan gerak olah raga terbaik


Beberapa tahun terakhir tersebar penyakit desk di kalangan penduduk prancis tersebar
penyakit desk dengan persentase 18 dari 20 orang karena duduk dalam waktu yang lama di
perpustakaan. Lucunya, para dokter yang menganalisisnya malah merekomendasikan dan
menyimpulkan bahwa sholat dalam agama Islam adalah solusi terbaik untuk terapi penyakit
desk. Kenapa?, karena diketahui secara medis dengan disiplin melakukan shalat setiap
waktunya plus sholat malam, berdampak pada perubahan pada gerak otot dan hal ini mampu
membangkitkan semangat baru pada tubuh, mengikis timbunan lemak di sekitar perut dan
paha dan memperlambat efek-efek penuaan pada tubuh. Bahkan, konsistensi shalat pun
mampu menjaga bentuk ideal tubuh dan gerakannya serta mempercepat munculnya vitalitas
tubuh secara non stop 24 jam setiap harinya. dengan demikian sholat adalah latihan yang
paling mudah dan cocok dijadikan sebagai olah tubuh dalam menjaga kesehatan tubuh.

4. Manfaat Wudhu dalam Terapi Penyakit Kanker Kulit


Berbagai kajian yang berhubungan dengan faktor pemicu kanker kulit mengungkapkan
bahwa faktor yang mendominasi munculnya kanker kulit adalah karena kulit banyak menyrap
zat kimiawi; dan solusi terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menghilangkannya dengan
membersihkannya secara berulang kali. Selain itu keringat dan lemak yang keluar dari poripori tubuh dan bercampur dengan debu pada umumnya mengandung zat kimiawi dan bakteri
berbahaya. Jadi masih meragukan manfaat wudhu?

5. Manfaat Istinsyaag
Istinsyaaq adalah membersihkan lubang hidung dengan cara menyedot air pada lubang
hidung lalu menyemburkannya kembali. Sekelompok peneliti dari Fakultas Kedokteran di
Iskandariyah Mesir, bekerja sama dengan kelompok peneliti kesehatan dan obat-obatan
melakukan penelitian untuk mengungkap hubungan antara ilmu pengetahuan dan aktivitas
berwudhu. Hasil yang diperoleh adalah hidung bagian dalam yang tidak dibasuh umumnya
berwarna pucat, berminyak, serat penuh debu dan kotoran. Di bagian bulu hidung umumnya
rentan dihinggapi debu dan kotoran. Otomasis Hidung yang kotor tersebut ditemukan
kumpulan mikroba dan bakteri. Padahal penyakit banyak tersebar melalui pernafasan, mulai
dari influenza, radang paru-paru, kelumpuhan dan penyakit lainnya. Jadi, Istinsyaaq adalah
solusi dan terapi terbaik karena dilakukan berulang-ulang ketika akan sholat

5. Sholat mampu mengurangi kekhawatiran dalam diri:


Berbagai kajian psikologi modern mengungkapkan bahwa semua motivasi dan daya rasa
manusia sangat terkait erat dengan perubahan zat kimia dalam otak. Meningkatnya adrenalin
dalam tubuh sebanding dengan peningkatan kekhawatiran dalam diri seseorang. Selanjutnya
hal tersebut akan berpengaruh pada meningkatnya detak jantung akibat tekanan darah menuju
jantung. Selain itu, syaraf menjadi menjauh dari sistem pencernaan sehingga prosesnya
terganggu. Kadar gula pada hati makin menumpuk dan persentasenya meningkat dalam aliran
darah. Jika semuanya itu terus terjadi, maka permasalahan pada tubuh dan akhirnya otak pun
terjadi. Berbagai gejolak pemikiran dan penyimpangan perilaku ini menjadi imbas pengaruh
buruk tersebut.
Dalam harian surat kabar London West diungkapkan bahwa selama 10 tahun, Eropa
mengadakan penelitian komparasi antara mereka yang selalu disiplin melakukan ritual ibadah

dengan mereka yang tidak pernah sama sekali. kesimpulan yang mereka dapatkan adalah
bahwa persentase penderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, depresi dan stress tidak
begitu banyak menyerang mereka yang konsisten dengan ritual ibadahnya.
Dengan sholat yang khusyu dapat dipastikan kekhawatiran dalam diri akan hilang. Maka
benarlah apa yang disabdakan Rasulullah : Lapangkanlah diri kami dengan shalat wahai
Bilal. yakni ajakan Rasulullah agar bilal mengumandangkan adzan agar Beliau dan sahabat
melakukan sholat untuk bermunajat dan menenangkan hati kepada-Nya

6. Manfaat Sujud dari segi Substansi Kesehatan


Pengulangan sujud dalam sholat setiap harinya minimal dilakukan 34 x. Bilangan tersebut
dianggan bilangan yang tepat untuk meningkatkan aktivitas otot dan saraf tubuh serja
menjaga keseimbangan antar sendi, khususnya tangan, paha. lutut dan kaki. Dengan aktivitas
sujud juga, peredaran darah dalam tubuh bisa berjalan dan bergerak dengan mudah dari atas
ke bawah. Selain itu meningkatnya lipatan tangan mampu melancarkan peredaran darah dari
atas pergelangan ke bawah hingga mampu mencegah infeksi yang umumnya menyerang
pergelangan tangan.

7. Manfaat Kekhusyuan dalam Sholat.


William Molton Marstein, seorang ahli psikolog pada majalah Reader Digest
mengungkapkan bahwa bahwa kemampuan untuk memusatkan pikiran biasa dialami oleh
setiap individu dalam kehidupannya. Misal, seorang pemimpin akan memusatkan pikirannya
dalam menghadapi masalah. Hal yang dapat menurunkan kemampuan memusatkan pikiran
dan bahkan merusaknya adalah penyimpangan dan terlalu sibuk dalam menuruti hawa nafsu.
William juga mengungkapkan bahwa akal merupakan alat yang mengagumkan dan memiliki
kemampuan yang sangat hebat jika difokuskan pada suatu titik.
Berkaitan dengan itu di Amerika dilakukan latihan berbicara kepada suatu obyek dengan
menghadirkan hati dalam setiap kalimat yang diucapkannya dengan tujuan meningkatkan
semangat dan kekuatan untuk berkeinginan dalam beraktivitas. Jika saja mereka tahu tentang
sholatnya kaum Muslim. Dan harap dicatat: obyek yang dituju dalam sholat adalah Dzat Yang
Maha Agung, tentu saja kekuatan yang didapatkan sangat jauh. Subhanallah

Akhir-akhir ini, muncul kontroversi hukum haram terhadap yoga. Banyak pro dan kontra atas
isu tersebut. Saya tidak bisa melakukan justifikasi akan hukum itu. Tapi, mengacu pada
manfaat kekhusyukan dalam sholat serta temuan bahwa sholat mampu menghilangkan
kekhawatiran dalam diri dengan menuju kepada Allah, Dzat Yang Maha Agung, lalu kenapa
kita malah memalingkan diri dari sholat yang merupakan manifestasi yang dahsyat dan
melakukan meditasi yoga? Sungguh tidak perlu diperdebatkan dengan menguras nalar.
Sesungguhnya sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang
khusyu dalam sholatnya (QS Al-Muminuun 1-2)

8. Kedhasyatan sholat tahajjud dan subuh (yang tepat waktu)


Melalui berbagai penelitian, percobaan dan kajian,
sebuah fakta ilmiah mengungkapkan bahwa seseorang yang tidurnya dalam waktu yang
sangat lama akan sangat mudah terserang penyakit jantung. Hal ini dikarenakan lemak yang
ada dalam darah menempel pada dinding syaraf di sekitar jantung. Para ulama dan ilmuwan
modern banyak menganjurkan agar setiap manusia bangun dari tidurnya setelah 4 jam,
kemudian melakukan gerakan tubuh ataupun melakukan kegiatan yang membutuhkan otot
selama 1/4 jam. Hal ini berguna untuk menghindari bahaya serangan jantung dan menjaga
vitalitas tubuh, khususnya jantung karena menghindarinya dari timbunan lemak.
Jadi ajaran Islam telah mendahului temuan modern dalam mengungkapkan fenomena di atas
untuk kemudian menyarankan suatu manajemen kesehatan tubuh yang indah, yakni dengan
menganjurkan setiap individu untuk bisa bangun melakukan sholat tahajud pada 1/3 malam
terakhir dan dilanjutkan dengan sholat subuh.
Diriwayatkan Ali, Rasulullah Saw bersabda, Dalam surga terdapat suatu ruangan yang dari
luar bisa terlihat dalamnya dan dari dalam bisa dilihat luarnya. Lalu seorang Arab bertanya.
Diperuntukkan untuk siapakah tempat itu, wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab, Bagi
siapa saja yang memiliki ucapan yang baik, memberikan makan kepada orang yang
membutuhkan, konsisten melaksanakan puasa dan melaksanakan sholat demi mengharapkan
ridha-Nya ketika orang lain sedang tertidur. (HR Ahmad)
Dan Pahamkah sekarang sobat, salah satu tambahan kalimat dalam adzan sholat subuh:
Ash-shalaatu Khairun minan naum
Melakukan sholat subuh tepat waktu adalah lebih baik daripada tidur

Semoga ini bermanfaat dan menambah khasanah kita semua (khususnya saya sendiri) serta
menambah keimanan kita
Wassalam

Home

Syari'at Islam

Ushuliddin Dan Fiqih

Tasawuf

Hikmah

Dzikir Dan Doa

Dunia Islam

Ilmu Hikmah

Kata Penuh Makna


o

Mutiara Kata

Renungan

Mutiara Kata

Puisi Religi

Puisi Umum

Catatan Harian

Kisah Hikmah

Artikel Bebas

Area Download

Home kisah Hikmah Masih Enggan Melaksanakan Shalat? Baca Ini (Kisah
Nyata)

Masih Enggan Melaksanakan Shalat? Baca Ini (Kisah


Nyata)
Posted By: Ahmad Faried
3 Comments
kisah Hikmah
Tuesday, 11 September 2012

Murtakibudz Dzunub - Kisah nyata ini diceritakan sendiri oleh pelakunya dan pernah
disiarkan oleh Radio Al Quran di Makkah al Mukarramah. Kisah ini terjadi pada musim haji
dua tahun yang lalu di daerah Syuaibah, yaitu daerah pesisir pantai laut merah, terletak 110
Km
di
Selatan
Jeddah.
Pemilik

kisah

ini

berkata:

Ayahku adalah seorang imam masjid, namun demikian aku tidak shalat. Beliau selalu
memerintahkan aku untuk shalat setiap kali datang waktu shalat. Beliau membangunkan ku
untuk shalat subuh. Akan tetapi aku berpura-pura seakan-akan pergi ke masjid padahal
tidak.

Bahkan aku hanya mencukupkan diri dengan berputar-putar naik mobil hingga jamaah
selesai menunaikan shalat. Keadaan yang demikian terus berlangsung hingga aku berumur
21 tahun. Pada seluruh waktu ku yang telah lewat tersebut aku jauh dari Allah dan banyak
bermaksiat kepada-Nya. Tetapi meskipun aku meninggalkan shalat, aku tetap berbakti
kepada
kedua
orang
tuaku.
[Inilah

sekelumit

dari

kisah

hidupku

di

masa

lalu]

Pada suatu hari, kami sekelompok pemuda bersepakat untuk pergi rekreasi ke laut. Kami
berjumlah lima orang pemuda. Kami sampai di pagi hari, lalu membuat tenda di tepi pantai.
Seperti biasanya kamipun menyembelih kambing dan makan siang. Setelah makan siang,
kamipun mempersiapkan diri turun ke laut untuk menyelam dengan tabung oksigen. Sesuai
aturan, wajib ada satu orang yang tetap tinggal di luar, di sisi kemah, hingga dia bisa
bertindak pada saat para penyelam itu terlambat datang pada waktu yang telah ditentukan.
Akupun duduk, dikarenakan aku lemah dalam penyelaman. Aku duduk seorang diri di dalam
kemah, sementara disamping kami juga terdapat sekelompok pemuda yang lain. Saat
datang waktu shalat, salah seorang diantara mereka mengumandangkan adzan, kemudian
mereka mulai menyiapkan shalat. Aku terpaksa masuk ke dalam laut untuk berenang agar
terhindar dari kesulitan yang akan menimpaku jika aku tidak shalat bersama mereka.
Karena kebiasaan kaum muslimin di sini adalah sangat menaruh perhatian terhadap shalat
berjamaah dengan perhatian yang sangat besar, hingga menjadi aib bagi kami jika
seseorang
shalat
fardhu
sendirian.
Aku sangat mahir dalam berenang. Aku berenang hingga merasa kelelahan sementara aku
berada di daerah yang dalam. Aku memutuskan untuk tidur diatas punggungku dan
membiarkan tubuhku hingga bisa mengapung di atas air. Dan itulah yang terjadi. Secara
tiba-tiba, seakan-akan ada orang yang menarikku ke bawah aku berusaha untuk
naik..aku berusaha untuk melawan.aku berusaha dengan seluruh cara yang aku
ketahui, akan tetapi aku merasa orang yang tadi menarikku dari bawah menuju ke
kedalaman laut seakan-akan sekarang berada di atasku dan menenggelamkan kepalaku ke
bawah.
Aku berada dalam keadaan yang ditakuti oleh semua orang. Aku seorang diri, pada saat itu
aku merasa lebih lemah daripada lalat. Nafaspun mulai tersendat, darah mulai tersumbat di
kepala, aku mulai merasakan kematian! Tiba-tiba, aku tidak tahu mengapaaku ingat
kepada ayahku, saudara-saudaraku, kerabat-kerabat dan teman-temanku hingga
karyawan di toko pun aku mengingatnya. Setiap orang yang pernah lewat dalam
kehidupanku terlintas dalam ingatankusemuanya pada detik-detik yang terbatas
kemudian
setelah
itu,
aku
ingat
diriku
sendiri..!.!!
Mulailah aku bertanya kepada diriku sendiriapa engkau shalat? Tidak. Apa engkau puasa?
Tidak. Apa engkau telah berhaji? Tidak. Apa engkau bershadaqah? Tidak. Engkau sekarang
di jalan menuju Rabbmu, engkau akan terbebas dan berpisah dari kehidupan dunia,
berpisah dari teman-temanmu, maka bagaimana kamu akan menghadap Rabb-mu? Tibatiba aku mendengar suara ayahku memanggilku dengan namaku dan berkata: Bangun dan
shalatlah. Suara itupun terdengar di telingaku tiga kali. Kemudian terdengarlah suara beliau

adzan. Aku merasa dia dekat dan akan menyelamatkanku. Hal ini menjadikanku berteriak
menyerunya dengan memanggil namanya, sementara air masuk ke dalam mulutku.
Aku berteriak-teriaktapi tidak ada yang menjawab. Aku merasakan asinnya air di dalam
tubuhku, mulailah nafas terputus-putus. Aku yakin akan mati, aku berusaha untuk
mengucapkan syahadat.ku ucapkan AsyhaduAsyhaduaku tidak mampu untuk
menyempurnakannya, seakan-akan ada tangan yang memegang tenggorokanku dan
menghalangiku dari mengucapkannya. Aku merasa bahwa nyawaku sudah dalam
perjalanan
keluar
dari
tubuhku.
Akupun berhenti bergerakinilah akhir dari ingatanku. Aku terbangun sementara kau
berada di dalam kemahdan di sisiku ada seorang tentara dari Khafar al Sawakhil (penjaga
garis batas laut), dan bersamanya para pemuda yang tadi mempersiapkan diri untuk shalat.
Saat aku terbangun, tentara itu berkata: Segala puji bagi Allah atas keselamatan ini.
Kemudian dia langsung beranjak pergi dari tempat kami. Aku pun bertanya kepada para
pemuda tentang tentara tersebut. Apakah kalian mengenalnya? Mereka tidak
mengetahuinya, dia datang secara tiba-tiba ke tepi pantai dan mengeluarkanmu dari laut,
kemudian
segera
pergi
sebagaimana
engkau
lihat,
kata
mereka.
Akupun bertanya kepada mereka: Bagaimana kalian melihatku di air? Mereka
menjawab,Sementara kami di tepi pantai, kami tidak melihatmu di laut, dan kami tidak
merasakan kehadiranmu, kami tidak merasakannya hingga saat tentara tersebut hadir dan
mengeluarkanmu dari laut. Perlu diketahui bahwa jarak terdekat denga Markas Penjaga
Garis Laut adalah sekitar 20 Km dari kemah kami, sementara jalannya pun jalan darat, yaitu
membutuhkan sekitar 20 menit hingga sampai di tempat kami sementara peristiwa
tenggelam
tadi
berlangsung
dalam
beberapa
menit.
Para pemuda itu bersumpah bahwa mereka tidak melihatku. Maka bagaimana tentara
tersebut melihatku? Demi Rabb yang telah menciptakanku, hingga hari ini aku tidak tahu
bagaimana dia bisa sampai kepadaku. seluruh peristiwa ini terjadi saat teman-temanku
berada dalam penyelaman di laut. Ketika aku bersama para pemuda yang menengokku di
dalam kemah, HP-ku berdering. segera HP kuangkat, ternyata ayah yang menelepon.
Akupun merasa bingung, karena sesaat sebelumnya aku mendengar suaranya ketika aku di
kedalaman,
dan
sekarang
dia
menelepon?
Aku menjawab.beliau menanyai keadaanku, apakah aku dalam keadaan baik? Beliau
mengulang-ulangnya, berkali-kali. Tentu saja aku tidak mengabarkan kepada beliau, supaya
tidak cemas. Setelah pembicaraan selesai aku merasa sangat ingin shalat. Maka aku berdiri
dan shalat dua rakaat, yang selama hidupku belum pernah aku lakukan. Dua rakaat itu aku
habiskan selama dua jam. Dua rakaat yang kulakukan dari hati yang jujur dan banyak
menangis
di
dalamnya.
Aku menunggu kawan-kawanku hingga mereka kembali dari petualangan. Aku meminta izin
pulang duluan. Akupun sampai di rumah dan ayahku ada di sana. Pertama kali aku
membuka pintu, beliau sudah ada di hadapanku dan berkata: Kemari, aku merindukanmu!
Akupun mengikutinya, kemudian beliau bersumpah kepadaku dengan nama Allah agar aku
mengatakan kepada beliau tentang apa yang telah terjadi padaku di waktu Ashar tadi.

Akupun

terkejut,

bingung,

gemetar

dan

tidak

mampu

berkata-kata.

Aku merasa beliau sudah tahu. Beliau mengulangi pertanyaannya dua kali. Akhirnya aku
menceritakan apa yang terjadi padaku. Kemudian beliau berkata: Demi Allah,
sesungguhnya aku tadi mendengarmu memanggilku, sementara aku dalam keadaan sujud
kedua pada akhir shalat Ashar, seakan-akan engkau berada dalam sebuah musibah.
Engkau memanggil-manggilku dengan teriakan yang menyayat-nyayat hatiku. Aku
mendengar suaramu dan aku tidak bisa menguasai diriku hingga aku berdoa untukmu
dengan
sekeras-kerasnya
sementara
manusia
mendengar
doaku".
Tiba-tiba, aku merasa seakan-akan ada seseorang yang menuangkan air dingin di atasku.
Setelah shalat, aku segera keluar dari masjid dan menghubungimu. Segala puji bagi Allah,
aku merasa tenang bagitu mendengar suaramu. Akan tetapi wahai anakku, engkau teledor
terhadap shalat. Engkau menyangka bahwa dunia akan kekal bagimu, dan engkau tidak
mengetahui bahwa Rabbmu berkuasa merubah keadaanmu dalam beberapa detik. Ini
adalah
sebagian
dari
kekuasaan
Allah
yang
Dia
perbuat
terhadapmu.
Akan tetapi Rabb kita telah menetapkan umur baru bagimu. Saat itulah aku tahu bahwa
yang menyelamatkan aku dari peristiwa tersebut adalah karena Rahmat Allah Taala
kemudian karena doa ayah untukku. Ini adalah sentuhan lembut dari sentuhan-sentuhan
kematian. Allah Taala ingin memperlihatkan kepada kita bahwa betapapun kuta dan
perkasanya manusia akan menjadi makhluk yang paling lemah di hadapan keperkasaan
dan
keagungan
Allah
Taala.
Maka semenjak hari itu, shalat tidak pernah luput dari pikiranku. Alhamdulillah. Wahai para
pemuda, wajib atas kalian taat kepada Allah dan berbakti kepada kedua orang tua.
Ya Allah, ampunilah kami dan kedua orang tua kami, terimalah taubat kami dan taubat
mereka
dan
rahmatilah
mereka
dengan
rahmat-Mu.
Sumber: Majalah Qiblati Edisi 10 tahun II, Juli 2007 M

Filosofi Gerakan Sholat

Sholat yang telah Kita lakukan selama ini tentu bukan sekedar kewajiban, namun juga
merupakan kebutuhan untuk jiwa kita. Merupakan sarana agar kita dapat menjalin hubungan
dengan erat dengan sang Maha Pencipta. Dibalik itu semua, terdapat filosofi yang luar biasa
dari gerakan- gerakan sholat yang Kita lakukan sehari- hari.
1.
Takbiratul
Ihram
(Awal
dan
Akhir)
Pengawalan segala sesuatu, sebagaimana hidup dimulai kelahiran, sesuatu yg ada pasti ada
awalnya. Dengan keimanan kita yakin bahwa semuanya berawal dari Allah. Maka dengan
takbir kita mengembalikan kepada segala aktivitas kita adalah karena Allah. Takbiratul Ihram
sebagai starting point sholat, simbol starting perjalan hidup. Bermakna penyerahan totalitas
pada yang Maha Awal bahwa karenaNya kita ada dan karenaNYa kita melakukan perjalanan
hidup.
2.
Berdiri
(Gerak
Perjalanan)
Berdiri lambang siap berjalan menjelajahi kehidupan, karena jika duduk dan berdiam kita
tidak mungkin bisa berjalan. Tegak artinya kehidupan harus ditegakkan (ditumbuhkan) pada
ruang waktu, iman harus ditegakkan, akhlak harus ditegakkan, amalan pribadi dan amalan
sosial juga harus ditegakkan. Sebagai mana sabda rosulullah : Sholat adalah tiang agama
(agama didirikan/ ditegakkan oleh sholat).
Dalam tegak berdiri, posisi kepala tunduk, artinya dalam perjalanan hidup akan tunduk dan
patuh pada segala hukum dan kehendak Allah. Kedua tangan mendekap ulu hati, simbol
bahwa hati harus selalu dijaga kebersihannya dalam perjalanan hidup.

3. Rukuk (Penghormatan)
Mengenal Allah melalui hasil ciptaanNya . Dalam perjalanan hidup, pada ruang ciptaan Allah
kita menemukan, menyaksikan dan merasakan bermacam- macam hal : tanah, air, gunung,
laut, hewan, sistem kehidupan, rantai makanan, rasa senang, rasa sedih, rasa marah,
kelahiran, kematian, pertengkaran, percintaan, ilmu alam, pikiran, manusia sekitar kita, Nabi,
Rosul, dll. Ini merupakan bukti bahwa Allah itu Ada sebagai Pencipta dari semua itu. Dan
kita tahu apabila tanpa petunjuk para utusan Allah (Nabi dan Rosul) kita tidak akan tahu jika
itu semua ciptaan Allah dan dengan para UtusanNya, kita tahu tujuan hidup serta cara
mengisi
kehidupan
ini
agar
selamat.
4.
Itidal
(Pujapuji
pada
Allah)
Kemudian kita berdiri lagi untuk mengisi perjalanan hidup dengan penuh puja dan puji pada
Allah serta penuh syukur setiap saat sehingga tercipta kepatuhan dan ketaatan. Dengan

mengetahui hasil ciptaan Allah, maka akan tumbuh kekaguman dan kecintaan pada Allah
sehingga tumbuh rasa cinta dan iklas atau dengan senang hati akan menjalani menjalani
hidup
ini
sesuai
Kehendak
Allah.
5.
Sujud
(penyatuan
diri
dengan
Kehendak
Allah)
Jika berdiri di analogikan dengan perjalan jasadi, maka Sujud dengan kaki dilipat, atau
setengah berdiri adalah simbol dari perjalanan hati (rohani). Dangan sujud hati dan fikiran
kita direndahkan serendahnya sebagai tanda ketundukan total pada atas segala kuasa dan
kehendak Allah. Menyatu kan kehendak Allah dengan Kehendak kita.
Sujud pertama merupakan penyatuan Kehendak Allah dengan Kehendak ruhani/ hati/ jiwa
kita. Diselangi permohonan pada duduk antara 2 sujud dengan doa : Rabbighfirli (ampuni
aku), warhamni (sayangi aku), Wajburni (cukupkanlah kekuranganku), warfani (tinggikanlah
derajadku), warzuqni (berilah aku rezeki), wahdini (tunjukilah aku), wafani (sehatkan aku),
wafuanni (maafkan aku).
Sujud kedua merupakan pernyataan pengagungan Allah secara lebih personal antara
makhluk dengan Sang Pencipta, pernyataan ingin kembali pada Sang Pencipta akhir dari
perjalanan. Dan pada waktu itu juga, kita dianjurkan untuk memanjatkan doa dalam sujud
kita
yang
panjang
6.
Duduk
diantara
2
Sujud
(Permohonan)
Pengungkapan berbagai permohonan pada Allah untuk memberikan segala kebutuhan yang
diperlukan dalam bekal perjalanan menuju pertemuan denganNya, butuh sumber dukungan
hidup jasmani dan ruhani, serta pemeliharaan dan perlindungan jasmani ruhani agar tetap
pada
jalan
Allah.
7.
Attahiyat
:
Pernyataan
Ikrar
Tahap pemantapan, karena perjalanan hidup itu naik turun dan fitrah manusia tidak lepas dari
sifat lupa, maka perlu pemantapan yang di refresh dan diulang untuk semakin kokoh, yaitu
dengan Ikrar Syahadat, dengan simbol pengokohan ikrar melalui telunjuk kanan. Sebelum
Ikrar, memberikan penghormatan untuk para Utusan Allah dan ruh hamba- hamba sholeh
(Auliya) yang melalui merekalah kita mengenal Allah dan melalui ajaranya kita dibimbing ke
jalanNya,
serta
menjadikan
mereka
menjadi
saksi
atas
Ikrar
kita.
Sholawat menjadi pernyataan kebersediaan mengikuti apa yang diajarkan Rosululloh
Muhammad SAW, dan menempatkannya sebagai pimpinan dalam perjalanan kita. Salam
penghormatan kepada Bapak para Nabi (Ibrohim) yang menjadi bapak induk ajaran Tauhid.
Kemudian diakhir dengan permohonan doa dan permohonan perlindungan dari kejahatan
tipuan Setan dan Jin agar kita dapat tetap istiqomah dan berhasil mencapai Allah.
8.
Salam
Salam adalah ucapan yang mengakui adanya manusia lain yang sama- sama melakukan
perjalanan dalam hidup ini (aspek kemasyarakatan). Menunjukkan bahwa hidup ini tidak
sendiri, sehingga hendaknya menyebarkan salam dan berkah kepada sesama untuk saling
bahu membahu menegakkan kehidupan yang harmonis (selaras) dan tegaknya kedamaian,
kesejahteraan dan keselamatan di bumi. Salam adalah penutup sekaligus awal dari mulainya
praktek aplikasi sholat dalam bentuk aktivitas kehidupan di lapangan hingga ke sholat
berikutnya. Nah salam itu simbol dari putaran yang dimulai dari kanan ke kiri dengan poros
badan. Jika dihubungkan dengan Hukum Kaidah Tangan Kanan berarti arah energi ke atas,

simbolisasi bahwa perjalanan digantungkan pada Allah SWT (di atas) sebagai penjamin
keselamatan dalam perjalanan.
Wallahu
Semoga bermanfaat.

alam

Anda mungkin juga menyukai