PEDOMAN DAURAH
MAKHARIJ DAN SIFATUL HURUF HIJAIYYAH
2019
TAJWIDUL HURUF
Pedoman Daurah
Makharij dan Sifatul Huruf Hijaiyyah
Penyusun:
Abu Ezra Laili Al-Fadhli, S.Pd.I
Diterbitkan oleh:
Online Tajwid bekerjasama dengan
Rumah Belajar Al-Imam asy-Syafi’i
Twitter:
@OnlineTajwid
Channel Telegram
t.me/online_tajwid (@online_tajwid)
t.me/rbimamsyafii (@rbimamsyafii)
WhatsApp
+62 896 6311 9897 (Online Tajwid)
+62 817 0808 990 (RB Al-Imam Asy-Syafi’i)
iii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ................................................................................. III
DAFTAR ISI........................................................................................... V
MAKHAARIJUL HURUF........................................... 1
۩ HURUF-HURUF ARAB ۩ .................................................................... 3
1. Pembagian Huruf-Huruf Arab.................................................. 3
2. Huruf Abjadiyah (وفُٱ ۡ َۡل ۡب َج ِديَّ ُُةُُ ) ۡٱل ُح ُر............................................... 4
3. Huruf Hijaiyyah Asli (وف ُۡال ِه َجاىِيَّ ُة ُۡاۡلصۡ ِليَّ ُُة ُ ) ۡال ُح ُر................................ 5
4. Huruf Hijaiyyah Far’iyah (وف ُۡال ِه َجاىِيَّ ُُةُ ۡالف َۡر ِعيَّ ُُة ُ ) ۡال ُح ُر......................... 6
۩ MUQADDIMAH MAKHARIJUL HURUF ۩ .......................................... 9
1. Makna Tartil dalam Al-Quran.................................................. 9
2. Urgensi Tajwidul Huruf .......................................................... 12
3. Pengertian Makharijul Huruf ................................................. 13
4. Pembagian Makharijul Huruf ................................................ 14
5. Jumlah Makhraj Khusus ......................................................... 14
6. Cara Mengetahui Makhraj Setiap Huruf ............................... 16
۩ MAKHRAJ AL-JAUF ۩ ...................................................................... 17
1. Huruf-Huruf Jaufiyah ............................................................. 17
2. Kesempurnaan Mengucapkan Harakat ................................ 18
۩ MAKHRAJ AL-HALQ ۩ ..................................................................... 24
1. Pendahuluan .......................................................................... 24
2. Pangkal Tenggorokan (ق ُِ صىُ ۡٱل َۡحل َ ) َأ ۡق.......................................... 25
3. Tengah Tenggorokanُ(ق ُِ ) َوسَ ُطُ ۡٱل َۡحل............................................ 25
4. Ujung Tenggorokanُ(ق ُِ ) َأ ۡدنَىُ ۡٱل َۡحل............................................... 26
۩ MAKHRAJ AL-LISAN ۩..................................................................... 29
1. Bagian-Bagian Lisan (Lidah) .................................................. 29
2. Pangkal Lidah (ـىُاللسَـا ُِن
ِ َ ) َأ ۡق..................................................... 29
ص
3. Tengah Lidah (الل َسـا ُِن
ِ ط ُُ ) َوسَـ....................................................... 32
v
Daftar Isi
vii
Daftar Isi
MAKHAARIJUL HURUF
۩ HURUF-HURUF HIJAIYYAH ۩
۩ MUQADDIMAH MAKHARIJUL HURUF ۩
۩ MAKHRAJ AL-JAUF ۩
۩ MAKHRAJ AL-HALQ ۩
۩ MAKHRAJ AL-LISAN ۩
۩ MAKHRAJ ASY-SYAFATAIN ۩
۩ MAKHRAJ AL-KHAYSYUM ۩
1
Makhaarijul Huruuf
۩ HURUF-HURUF ARAB ۩
Huruf yang
ب َ ح
Ma’ani memiliki arti َ , َف, إَل,مَن
Abjadiyah
(28 huruf) Asli = huruf yang ada
Mabani bunyi dan dilambangkan
(29 Huruf)
Hijaiyyah
Far’i = huruf yang ada
bunyi, tapi tidak
dilambangkan
(8 huruf)
3
Makhaarijul Huruuf
ُحَحَ ه ُ ح
2. Huruf Abjadiyah ()ٱۡلُ ُروف ٱألۡبدَية
Huruf Abjadiyah adalah huruf yang biasa digunakan dalam
penulisan dan berfungsi sebagai angka. Orang-orang Arab sebelumnya
tidak mengenal angka, sehingga mereka menggunakan huruf untuk
menuliskannya, sebagaimana yang lazim digunakan oleh orang-orang
Romawi sebelum mengenal angka.
Susunan huruf abjadiyah diurutkan berdasarkan nilai yang
terkandung pada setiap huruf. Namun, ada dua pendapat mengenai
susunan huruf-huruf ini. Pertama, yang berkembang di wilayah Timur,
dengan susunan:
ٌ َ َ ٌ ََ ََُ ح َ ح َ ح ََ َ ح َ ح
ت َثذ ضظغ أۡبَ حد ه هو حز ُح َطي كمن سعفص قرش
Adapun berdasarkan apa yang berkembang di wilayah Barat
disusun sebagai berikut:
ٌ َ َ ٌ ََ ََُ ح َ ح َ ح ََ َ ح َ ح
ت َثذ ظغش أۡبَ حد ه هو حز ُح َطي كمن صعفض قرس
Nilai yang terkandung pada setiap huruf tersebut adalah sebagai
berikut (berdasarkan susunan wilayah Timur):
1
At-tajwidul mushawwar
5
Makhaarijul Huruuf
2
At-tajwidul mushawwar
tertentu. Dikatakan bahwasanya huruf far’i merupakan gabungan dari
dua huruf asli. Al-Imam Ahmad Ath-Thiibi berkata dalam Manzhumatul
Mufiid:
َ ََ ه ََ ه َ ح
ت ل َفائ َ َد حه لَع ٱل َت تقدم َوٱ حس َت حع َملُوا َأيحضا ُح ُروفا َزائـ َدهح
َ
ي ُسهلَ ح َ ح َ ح َ ح ح َ َ ح تفيف َوقَ حد َت َف هر َع ح َ َ ح َح
ت َ َ َ ةز م ه مَن ت َلك َكل ت ٍ َ كقص َد
ُ َ َ َ َح َ ه َ ه ُ َ ُ َ حَ ح ََ
اي كما قد قالوا َ وٱلصا َد َكلز وأل ٍَف َكلاءَ إَذ تمال
س ٱبحت َ َدائهَ أ َ َش ُّموا َضماه َ َك ح َيل مَماهَ َ ََ حَ َ ح
ق: وٱلاءَ َكلواوَ كـ
َ
ك َذا ٱ هلَل ُم إ َذا َما ُغل َ َظتح َ َ َ اها فُخ َمتح َ ََ َ ح َ ُ ه
َ وه َ وٱألل َف ٱل َت تر
ُح ُ َ َ َ ح ُ َ ح ح َ َ َ َ
َيما َيظ َه ُر كذاك ٱل َميم ف: قلت َوٱنلُّون َع ُّدوها إَذا ل حم ي ُـظ َه ُروا
“Dan digunakan pula (dalam Al-Quran) huruf-huruf tambahan,
sebagaimana yang telah dijelaskan faidahnya,
Seperti untuk meringankan (bacaan), dan terbagi huruf-huruf
tambahan tersebut: seperti hamzah saat ditas-hilkan,
Dan Alif seperti Ya saat diimalahkan, juga Shad yang mirip Zay
sebagaimana yang telah disebutkan para Ulama,
Dan Ya seperti Waw pada kata “Qwila” pada saat sebelumnya kasrah
dan digabungkan dengan isyarat memonyongkan bibir,
Dan juga Alif yang engkau lihat saat ditafkhimkan, begitupun Lam
saat ditebalkan,
Dan Nun pada saat tidak diizh-harkan. Aku katakan: begitu pula Mim
pada saat tidak izh-har.”
Sebagaimana yang telah disebutkan di dalam syair, huruf-huruf
far’i ada delapan, yaitu:
1. Hamzah Tashil, pada riwayah Hafsh terdapat pada Surat
ج ي
Fushshilat ayat 44: م َ َ ح
َ ء۬اع
2. Alif Imalah, pada riwayah Hafsh terdapat pada Surat Huud ayat
َح
41: رى َهاَٜم
7
Makhaarijul Huruuf
3. Shad mirip (bergabung dengan) Zay, seperti pada kata ٱلص َر َط
َ tapi
tidak terdapat dalam riwayah Hafsh.
َ
4. Ya seperti Waw (Ya Isymam), seperti pada kata قَيلyang dibaca
“qwila”, namun tidak terdapat dalam riwayah Hafsh.
5. Alif Tafkhim, seperti Alif (mad) yang berada setelah huruf Dhad
ََ ه
َ ٱلضٓال
pada kata َي وال.
6. Lam Tafkhim, yakni Lam pada lafazh Jalaalah yang sebelumnya
ََ ه
dhammah atau fathah, seperti َلَع ٱّلِل.
َ َ
7. Nun yang bukan izh-har, seperti مَن ق حبل َك.
َ َج
8. Mim yang bukan izh-har, seperti ارة َ تَ حرمَيهم ِب.
َ َ
Huruf-huruf hijaiyyah (baik asli ataupun far’i) merupakan huruf
yang digunakan dalam menyusun kata demi kata di dalam Al-Quran.
Huruf-huruf inilah yang akan kita pelajari makhraj, sifat, dan hukum-
hukumnya.3
3
Hanya akan dipelajari huruf-huruf yang ada pada riwayat Imam Hafsh.
۩ MUQADDIMAH MAKHARIJUL HURUF ۩
9
Makhaarijul Huruuf
4
Ibnul Jazariy, An-Nasyr fil Qiraatil ‘Asyr (209)
Ibnul Jawzi mengatakan dalam Al-‘Ilal Al-Mutanahiyah [1/ 111]
bahwa sanad hadits ini tidak shahih dan Syaikh Al-Albani mendhaifkan
hadits ini dalam Dha’iful Jaami’ [1067].
Namun demikian, para Ulama Qurra menyepakati keharusan
membaca Al-Quran dengan dialek Arab dan bahasanya yang paling
fasih. Berkaitan dengan hal ini, Al-Imam Ibnul Jazariy berkata dalam
Thayyibatun Nasyr:
ح َُ ه َ حون ٱ حل َع
ُ َُم حع ُح حسن َص حوت بل
ُم َرتَل َم هودا بَٱل َع َر َب ب
َ ر َ َ ٍ َ
“Dengan suara yang bagus dari dialek Arab, dengan tartil dan tajwid
dengan bahasa Arab (yang fasih).”
Lebih dari itu, Al-Imam Ibnul Jazariy juga menegaskan kewajiban
mempraktikkan tajwid saat membaca Al-Quran dalam
Muqaddimahnya. Beliau berkata,
َ ُح ُ َ ُاتل حجويدُ َح حت ٌمُ َالزم ُ َ حَح
َمنُل حمُُيَوَدَُٱلق َرانُآث َُم َ َ َ ه
َ وٱألخذُب
َ َ َ َ َ ََح َ ُ َح َه
َوه كذاُمَ حن ُهُإ َلحنَاُ َو َصَل ُ
َألنهُبَهَُٱ َللهُأنزال
“Dan mengamalkan tajwid hukumnya wajib secara mutlak bagi
seluruh muslim mukallaf. Siapa saja orang yang sengaja tidak mengamalkan
tajwid saat membaca Al-Quran, maka ia berdosa,
Karena bersama dengan tajwid Allah menurunkan Al-Quran dan cara
membacanya. Serta bersama dengan tajwid pula Al-Quran dan cara
membacanya sampai kepada kita.”
Itulah makna Tajwidul Huruf.
Sedangkan yang dimaksud ma’rifatul wuquf artinya memahami
kapan dan di mana kita boleh atau harus berhenti, serta kapan dan di
mana kita boleh atau harus memulai membaca Al-Quran. Sungguh,
tidaklah seseorang memahami persoalan wuquf, kecuali bila ia
memahami makna yang terkandung pada setiap ayat yang dibaca.
Oleh karena itu, kesempurnaan membaca Al-Quran dengan tartil
hanya bisa diraih bila memenuhi kedua aspek yang saling berkaitan:
pertama, membacanya dengan benar sesuai dengan kaidah-kaidah
tajwid; kedua, memahami apa yang dibacanya, sehingga ia bisa
11
Makhaarijul Huruuf
5
https://mawdoo3.com/%D8%AA%D8%B9%D8%B1%D9%8A%D9%81_%D9%85%
D8%AE%D8%A7%D8%B1%D8%AC_%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%B1%D9%8
8%D9%81
13
Makhaarijul Huruuf
6
Nama aslinya adalah Abu Ali Muhammad bin Al-Mustanir Al-Bashri.
Quhtrub adalah julukan yang diberikan oleh gurunya, Sibawaih. Quthrub artinya
sesuatu yang selalu bergerak dan tidak pernah istirahat. Lih. Syaikh Utsman bin
Sulaiman Murad dalam Syarh As-Salsabiilusy Syaafi hal. 52.
7
Ia adalah Yahya bin Ziyad bin Abdullaah Al-Aslami. Terkenal dengan nama
Al-Farra Ad-Dailami (Abu Zakariya). Lahir di Kufah pada 144 H dan wafat pada
tahun 215 H.
8
Juga dibaca Sibawaih. Namanya Abu Bisyr ‘Amru bin ‘Utsman bin Qunbur.
Lahir pada tahun 148 H dan wafat pada tahun 180 H. di Syiraz. Ia belajar nahwu
kepada Al-Khalil bin Ahmad Al-Farahidi, lalu menjadi salah satu imam dalam ilmu
nahwu.
15
Makhaarijul Huruuf
jauf. Adapun sisanya sama dengan apa yang diuraikan oleh Al-
Khalil dan Ibnul Jazariy.
3) Al-Khalil bin Ahmad Al-Farahidi10 dan Ibnul Jazariy11 mengatakan
bahwa jumlah tempat keluarnya huruf ada 17 (tujuh belas). Ini
merupakan pendapat yang dipilih oleh kebanyakan ulama ahli
tajwid dan qiraat sekarang ini. Rinciannya adalah Al-Jauf: 1
makhraj, Al-Halq: 3 makhraj, Al-Lisan: 10 makhraj, Asy-Syafatan: 2
makhraj, dan Al-Khaisyum: 1 makhraj. Al-Imam Ibnul Jazariy
mengatakan:
ح
ٱخ َت َ ح
ب
َح
ُ َي َت
ارهُ َم َن
ََ ه
لَع ٱّلَي وف َس حب َع َة َع َ ح
ُّش ُ َمار ُج ح
َ ٱۡل ُر
ََ
َ
“Makharijul huruf itu berjumlah tujuh belas, berdasarkan pendapat
yang dipilih oleh para Ulama Ahli Qiraat.”
6. Cara Mengetahui Makhraj Setiap Huruf
Cara mengetahui makhraj huruf hijaiyyah adalah dengan men-
sukun-kan atau men-tasydid-kan huruf yang akan dicari makhrajnya,
lalu letakkan huruf berharakat di depannya.
Ucapkan
Sukunkan/ Letakkan huruf keduanya, letak
tasydidkan berharakat makhraj huruf
huruf yang sebelum huruf adalah pada
dicari tersebut saat suara
berhenti
9
Abu Muhammad atau Abul Qasim, Al-Qasim bin Fiyrruh bin Khalaf bin
Ahmad. Lahir pada 538 H. di Syathibah, Andalusia. Penulis Matn Hirzul Amani wa
Wajhut Tahaani fil Qiraat As-Sab’, atau yang dikenal dengan nama Manzhumah
Syathibiyah. Wafat di Kairo pada tahun 590 H.
10
Abu Abdirrahman, Al-Khalil bin Ahmad Al-Farahidi Al-Bashri. Al-Khalil
merupakan peletak dasar ilmu ‘aarudh. Lahir pada tahun 100 H. dan wafat pada
tahun 173 H. di Bashrah pada masa Harun Al-Rasyid. Ia belajar kepada Abdullaah bin
Abi Ishaq Al-Hadhrami Al-Bashri.
11
Syamsuddin Abul Khair Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin
Ali bin Yusuf Al-Jazari Asy-Syafii. Lahir pada 751 H. di Damaskus dan wafat pada
833 H. di Syiraz. Pakar ilmu qiraat, tajwid, hadits, sejarah, tafsir, fiqih, dan nahwu.
Penulis kitab tajwid fenomenal Matn Al-Muqaddimah fiima Yajibu ‘alaa Qaariil Quraani
An Ya’lamah dan Alfiyah fil Qiraat: Thayyibatun Nasyr.
۩ MAKHRAJ AL-JAUF ۩
1. Huruf-Huruf Jaufiyah
Imam Ibnul Jazariy berkata:
َ َوف َمد ل حَل َه َواءَ ت
ُ ُُ َ َ َ حَ ح َ ُ ح ُ ََ
نت َه ٍ حر فأل َف ٱلو َف وأختاها و َه
“Maka pada al-jauf terdapat Alif dan saudara-saudaranya yakni
Huruf-huruf mad yang berhenti seiring dengan berhentinya nafas.”
Pada al-jauf (secara bahasa
bermakna “rongga”, mencakup
rongga tenggorokan hingga
12
rongga mulut) , keluar huruf-
huruf mad yang tiga: Alif, Ya mad,
dan Wau mad, atau keluar tiga
vokal (harakat) asli yaitu: fathah
()ــَـ, kasrah ()ــِـ, dan dhammah
()ــُـ. Ketika mengeluarkan
ketiganya, posisi mulut kita mesti
sesuai, tidak kurang dan tidak
berlebihan sehingga suara yang
dihasilkan benar-benar Sebagaimana yang dikehendaki.
Ketiga huruf mad disebut huruf jaufiyyah karena keluarnya mulai
dari rongga tenggorokan sampai mulut. Asy-Syaikh ‘Utsman Murad
(1316-1382 H.) mengatakan:
12
Perhatikan gambar yang berwarna biru dan hijau dari tenggorokan hingga rongga
mulut. (sumber gambar: at-at-tajwidul mushawwar)
17
Makhaarijul Huruuf
13
Ebook, terdapat di http://www.riyadhalelm.com/mton/m3/3w-mnzomat-
almofed.doc
19
Makhaarijul Huruuf
21
Makhaarijul Huruuf
Latihan 1
ح َ ُ ُ
ِت تا َ ت حو بُو َب بَا َءا او إَي
َ ُ
َح َحا ُحو ُجو َج َجا ثا َِث ثو
َ ُ َ َ
ذَي ذا ذو ُدو دَي دا خا ُخو َخ
َس َسا ُسو ُزو زَي َزا َرا ُرو رَي
َ َ ُ
ُضو َض ضا ُصو َص َصا شا شو َش
َ ُ
ُعو َع َع ظو َظ ظا َطا ُطو َط
َ ُ َ ُ َ ُ
قو َق قا فو َف فا َ
غو غ َغ
َ َ ُ َ ُ
ُمو َم ما لو ََل ال كو َك َك
َ َ َ ُ
ُوو وَي وا ُهو َه ها نو َن نا
يَا َي يُو
Latihan 2
ِت تُ حو بَ ح َ بَا ب بُو بَ ح ح ُ
ت َح تا ب َ إَي او بأ َءا
ح ُ َ
َح ُحو بَ ححَحا َجا َج ُجو بَ حج َِث ثو بَث ثا
ح ُ َ ُ َ ح ُ َ
ذا ذَي ذو بَذ دا دَي دو ب َ حد َخ خو بَخ خا
َسا َس ُسو ب َ حس َزا زَي ُزو بَ حز َرا رَي ُرو بَ حر
ح ُ َ ح ُ َ
ضا َض ضو بَض َصا َص ُصو بَ حص شا َش شو بَش
ح ُ َ
َع َع ُعو َب حع ظا َظ ظو َبظ َب حط ُطو َطا َط
ُ َ ح ُ َ ح ُ َ
قا َق قو َب حق فا َف فو َبف َبغ غو َغ َغ
َ ُ َ ح ُ َ
ما م ُمو َب حم ال ََل لو بَل بَك كو َك َك
َ ُ َ ُ َ
وا وَي ُوو بَ حو ها َه هو بَ حه نو بَن نا ن
يَا ي يُو َ ح
ب َ
23
Makhaarijul Huruuf
۩ MAKHRAJ AL-HALQ ۩
1. Pendahuluan
Al-Halq dapat
diartikan sebagai
tenggorokan, secara
lebih rinci mencakup
bagian yang dimulai
dari pangkal laring
(pita suara), tepatnya
di atas cekungan yang
menjadi batas antara
dada dengan tenggorokan hingga ke uvula (anak lidah). Pada
tenggorokan terdapat 3 (tiga) tempat keluarnya huruf untuk 6 (enam)
huruf hijaiyyah. Al-Imam Ibnul Jazariy berkata:
َ
ٌ ُث همُل ََو حسطهَُ َف َع ح
ُ يُ َح
اء َ َ ُث هم َأل حق َص ح
ُٱۡل حلق َه حم ٌز َهاء
َ
َ ُ َ ٌَحَ ُ َح
أدناه غي خاؤها
“Kemudian pada tenggorokan yang paling jauh (dari mulut) terdapat
Hamzah dan Ha, di tengah tenggorokan terdapat ‘Ain dan Ha, dan di
tenggorokan yang paling dekat keluar huruf Ghain dan Kha.”
Keenam huruf ini disebut huruf-huruf halqiyyah. Syaikh Utsman
bin Sulaiman Murad mengatakan,
َ ح ُ ُ حَ ح ح ُ َ َ ح ه ح
وأحرف ٱۡلل َق ٱسمها حلقَية
“Dan huruf-huruf yang keluar dari al-halq namanya adalah huruf
halqiyyah.”
ح ح
َ )أ ق َح
2. Pangkal Tenggorokan (ص ٱۡلَل َق
Huruf Hamzah dan Ha berbunyi karena getaran yang terjadi
pada pita suara, letaknya bisa dirasakan pada bagian sekitar jakun.
Hati-hati menurunkan suara hingga ke dada, khususnya pada saat
mengucapkan huruf Ha, sebagaimana yang kadang dilakukan oleh
sebagian pembaca Al-Quran di Indonesia.
Cara mengucapkan huruf Hamzah adalah dengan menggetarkan
pita suara. Membukanya saat berharakat dan menutupnya saat sukun.
Adapun huruf Ha dibunyikan dengan cara menggetarkan pita suara
sambil menghembuskan udara. Membukanya saat berharakat dan
menyempitkan-nya saat sukun.
Penampang pita suara pada Saat Mengucapkan Ha (a), Hamzah berharakat (b), dan
14
Hamzah Sakinah (c).
ح ح
َ ) َو َس ُط ٱ
3. Tengah Tenggorokan (ۡلل َق
Pada tengah tenggorokan, yakni pada katup epiglottis (lisaanul
mizmaar) keluar huruf ‘Ain dan Ha. Huruf Ha diucapkan dengan cara
sedikit menekan katup epiglotis sambil menghembuskan udara.
Sedangkan huruf ‘Ain diucapkan dengan cara menekan katup epiglotis
tanpa menghembuskan udara. Saat mengucapkan huruf ‘Ain, katup
epiglotis ditekan sedikit lebih kuat daripada dengan pada saat
14
At-tajwidul mushawwar
25
Makhaarijul Huruuf
15
At-tajwidul mushawwar
16
At-tajwidul mushawwar
Dalam hal ini, ilmu tajwid mengajarkan kita untuk bersungguh-
sungguh agar maksud dan makna Al-Quran dapat tersampaikan tanpa
perubahan. Tidak asal-asalan dalam mengucapkannya juga tidak
dilebih-lebihkan sehingga menghasilkan suara yang tidak enak didengar
atau mengubah sifat-sifat huruf yang bersangkutan.
• Huruf Ha ()ح
Wasathul Halqi • Huruf 'Ain ()ع
27
Makhaarijul Huruuf
17
At-tajwidul mushawwar
29
Makhaarijul Huruuf
Latihan
ُُ َ ََ َ َُ َح ح ُح ُ َ
إَق أق إ َ َق أق أ َق أق أق إَق أق قا َق قو َب حق
َ َ َح َح ُ َ َ َ ُ َ
ق حق قق قق ق حق ق ََق ق ُق ق ََق ق ُق ق َق ق َق ق حق ق حَق ق حق
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ق َق ق ققق َق َق َق قق
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
غ َق غ قغق َغ َق َغ غق
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ق َغ ق غقغ َق َغ َق قغ
18
Maksudnya adalah langit-langit yang lunak
19
At-tajwidul mushawwar
2) Makhraj Huruf Kaf
Pangkal lidah bertemu dengan langit-langit yang lunak dan keras
sekaligus, sedikit di bawah makhraj Qaf, keluar huruf Kaf. Perhatikan
gambar berikut20:
Al-Imam Ibnul Jazariy berkata:
َُ ُه ح َ ُ َح
ثم ٱلَكف أسفل
“Kemudian huruf Kaf bawahnya.”
Maksudnya adalah bagian langit-
langit di bawah makhrajnya Qaf. Yakni
bagian langit-langit yang keras dan
yang lunak sekaligus. Berhati-hatilah
agar tidak menggeser makhraj Kaf
terlalu ke atas, sehingga suaranya
menyerupai suara Qaf. Sebaliknya,
berhati-hati pula agar tidak menggeser makhraj Kaf lebih rendah lagi,
sehingga suaranya terdengar tidak alami dengan udara terlalu
berhembus. Huruf Kaf adalah huruf syiddah (kuat) sehingga
kekuatannya mesti tetap terjaga, baik dalam kondisi berharakat atau
sukun.
Latihan
ُ ُ َ َأ َ ُك أ َ أَك َح ح ُح ُ َ ح َ
َإَك أك إَك َك أك إَك أك َك َك كو بك
ُ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ح ح ُ ح
َك
َ كَك كك ك ك ككَ كك ك كك كَك كك
20
At-tajwidul mushawwar
31
Makhaarijul Huruuf
21
At-tajwidul mushawwar
Latihan
ُ َ ُ َ َ ُ َ َ َ ح ح ُ ح
إَج أج إ َ َج أج أ َج أج أج إَج أج َجا َج ُجو بَ حج
ح ح
ج َج َج حج َجج َجج َج حج َ ُ ُ
جج جج َ َ َج ُج َج َج َج َج ج حج ُج حج َ ح
جج َ
ُج َج َج ُج ُج ُج َج َج َج َج َج
َ ُُ َُ َ ََ َح ح ُح ُ ح َ
إَش أش إ َ َش أش أ َش أش أش إَش أش شا َش شو بَش
َ ُ ُ َ َ َ ُ َ ح ُ ح َ ح
َشش شش َش َش شش ش َش شش شش َشش شش
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ش َش ش ششش َش َش َش شش
َ ُ
ُ
إَي أي إ َ َي أ َ ُي أَي أَيَ أ َ حي إي أُيح يَا ي يُو َ ح
ب
َ َ َ
ي ي ُُ
ي ََ َ ي ََ
ي
َُ َ
ي َ يي ُح
ي َح
َ َ
ُي ي َ
ي ُي ُي ُ
ي َي َي َي َي َي
َ
َ ُ َ
ُي َج ش ش ُي ُج َج َش َي َج ش
ُش َج َ
ي
ُ
ُي ش ُج َش َي َج ش َي
َ
ُ ُج ُش ُ
ش َي َج ي َي َج َش َي َج
َ ََ َ
ان( 4. Dua Sisi lidah
)حافت الل َس َ
Sisi lidah adalah bagian penampang di tepi lidah yang melingkar
dari sisi pangkal lidah di sebelah kanan hingga ke sisi pangkal lidah di
sebelah kiri.
33
Makhaarijul Huruuf
Bersentuhan
Menekan/
sumber suara
Menurut kebiasaan orang-orang Arab, menyentuhkan sisi lidah
sebelah kiri ke gigi geraham kiri adalah yang paling mudah dilakukan,
dan menyentuhkan dua sisi lidah ke dua bagian gigi geraham yang kiri
dan kanan adalah yang paling sulit dilakukan. Namun, pada akhirnya
kembali kepada individu masing-masing, karena kemudahan bagi
sebagian orang bisa jadi merupakan kesulitan bagi yang lainnya.
Latihan
ُ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ح ح ُ ح ح ُ َ
إَض أض إ َ َض أض إَض أض أض أ َض أض ضا َض ضو بَض
ُ ُ َ َ َ َ ُ َ ح ُ ح َ ح
ض َض
َ ضض ضض َ ضض ض َض ضض ضض ضض َ ضض
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ض َض ض ضضض َض َض َض ضض
َ ُ ُ َ
ض َج ض ُج ض ُج َض َج َض َج ض
ُ ُ َ
ُج َض َج ض ُج ض َج َض َج ض َج
35
Makhaarijul Huruuf
Makhraj huruf Lam mencakup ujung sisi lidah (akhir dari makhraj
huruf Dhad), baik sebelah kiri ataupun sebelah kanan, hingga ke bagian
sisi depan lidah. Perhatikan gambar berikut22:
Huruf Lam mempunyai dua sifat pada dua kondisi yang berbeda.
ّ
Dalam lafazh jalaalah (ۡ )اللyang didahului fathah atau dhammah, ia
menjadi tebal, sedangkan selainnya mesti diucapkan dengan setipis
mungkin. Caranya adalah dengan tidak menekan lidah ke langit-langit
dengan kuat, melainkan cukup disentuhkan sambil mengeluarkan bunyi
dengan sempurna.
Latihan
ُُ َ ََ َ َُ َح ح ُح ُ َ
إَل أل إ َ َل أل أ َل أل أل إَل أل ال ََل لو بَل
ُُ َ ََ َ َُ َح ح ُح
ل َل لل ل ََل لل ل َل لل لل ل َل لل
ََ ه ه ه ه َ
َلَع ٱّلِل َصّل ٱّلِل َ ع حب ُد ٱّلِل
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ل َل ل للل َل َل َل لل
22
At-tajwidul mushawwar
ََ َ َ ََ ُ َ
ض لل هلك خل َ َق َعل َق
ََي
لَع
َ
َج َهل
ٌ َ
جل َ ع قَ َ ُل
ه َه َ ه ه
َحل لَك ضل َجل
َ َُ َ
5. Ujung lidah (ـان
َ )طرف الل َس
Bagian ujung lidah merupakan bagian yang padanya terdapat
banyak makhraj huruf-huruf hijaiyyah. Ada 5 (lima) makhraj untuk 11
(sebelas) huruf hijaiyyah yang keluar melalui ujung lidah.
37
Makhaarijul Huruuf
Latihan
ُُ َ ََ َ َُ َح ح ُح ُ َ
إَن أن إ َ َن أن أ َن أن أن إَن أن نا َن نو َب حن
ُ َ َ َ ُ َ
ن ََن ن ُن ن ََن ن ُن ن َن ن َن ن حن ن حَن ن حن
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ن َن ن ننن َن َن َن نن
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ن َل ن لنل َن َل َن لن
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ل َن ل نلن َل َن َل نل
2) Makhraj Huruf Ra
ِّ َ
Ujung lidah masuk ke punggung Lidah (ۡ )ظهرۡٱلل َس ِانbertemu dengan
langit-langit, keluar huruf Ra. Imam Ibnul Jazariy berkata:
ُ َ َ ح َح
ٱلرا يُ َدانَيهَ ل َظه ٍر أدخل
َو ه
“Dan huruf Ra dekat dengan makhraj Nun dan lebih masuk lagi ke
punggung lidah.”
Para ulama berbeda pendapat mendefinisikan punggung lidah.
Sebagian ulama mengatakan bahwa punggung lidah adalah sisi atas
lidah yang dekat dengan ujung lidah. Sebagian lagi mengatakan bahwa
punggung lidah adalah sedikit di sisi bawah lidah, yang dekat dengan
ujung sisi lidah. Faidahnya adalah kita fokus pada suara yang dihasilkan,
apakah sudah tepat atau belum. Karena lebih dari itu, sebagian ulama
tidak membedakan makhraj huruf Lam. Nun, dan Ra. Sehingga selama
diucapkan dengan ujung lidah, maka insyaallah kita bisa
menyempurnakan suaranya. Wallahu a’lam.
Ra Tipis Ra Tebal
Sama seperti huruf Lam yang memiliki dua sifat pada dua
keadaan yang berbeda (lihat gambar23). Bagian belakang lidah tampak
mengangkat saat mengucapkan Ra tebal dan tidak mengangkat saat
mengucapkan Ra tipis. Adapun kaidah mudahnya kapan Ra dibaca tipis
dan tebal adalah: bila berhubungan dengan kasrah, ia dibaca tipis, dan
bila berhubungan dengan fathah atau dhammah, ia dibaca tebal.
Rincian permasalahan ini akan diperjelas pada Bab Tafkhim dan Tarqiq.
Hati-hati terlalu memperbanyak getaran pada huruf ini, sehingga
suaranya berubah menjadi huruf “r” dalam bahasa Indonesia.
Sebaliknya, juga hati-hati menghilangkan getarannya sama sekali
sehingga berubah menjadi huruf “r” dalam bahasa Inggris. Namun,
apabila kita masih belum bisa menyempurnakan huruf Ra, maka
hendaknya membaca dengan “r” Bahasa Indonesia karena lebih dekat
dengan Ra Arab, dibandingkan apabila menggunakan “r” bahasa Inggris.
23
At-tajwidul mushawwar
39
Makhaarijul Huruuf
Latihan
ُ َ َأ َ ُر أَر أَر إر أُرح
أ َ حر ح
ُ
َإَر أر إَر َ َرا رَي ُرو بَ حر
ُُ َ
َرَر رر رَر َر ُر َررَ َر َر َر حر رَ حر ُر حر
Latihan
َ ُ َُ َ َ ح َح ح ُ
إَط أط إ َ َطُ َ
أط أ َط أط أط إَط أط َطا َط ُطو َب حط
ح ح
َط َط ُط ُط َط َط َط حط َطط َطط َط حط َط ُط َط َط َط َط َط حط َط حط ُط حط
ُ َ ُ َ َُ َ َ َح ح ُح ُ َ
إَد أد إَدَ أد أدَ أد أد إَد أد دا دَي دو بَ حد
َح َح َح َح َ ُُ َُ َ ََ َح ح ُح
دد دد دد دد دَد دد دَ َد دد ددَ دد دد دَد دد
َ ُ َ ُ َ َ َ ح ح ُ ح ِت تُ حو بَ ح
ت ُ
إَت أت إ َ َ
َ
ت أت أت أ َ أت إَت أت ت تَا َ ح
َت
تت َ ت ََت تُ ُ ت تَ َ
ت
َ ُ َ
تت َ ت ت ت حَت تُ ح
ت تَ ح
ُد دَ دَ ُ ُ ُ َ َ َ
ددد دَ دَ دَ ددد
41
Makhaarijul Huruuf
لَ َ َق َ ُ
دهَش
َ
غ َد َر
ََ َ
د خل
َ َ َه ُح َ ُ
ت حط ُرد َرتل خ َل
َ تد قتَل
“Dan huruf-huruf shafir dari ujung lidah yang sejajar dengan atas gigi
seri bawah.”
Huruf-huruf shafir adalah huruf yang memiliki sifat shafir, yakni
Shad, Zay, dan Sin. Shafir artinya desis. Ketiga huruf ini disebut shafir
karena memiliki desis yang khas. Akan dibahas lebih rinci pada Bab
Shifatul Huruf, insyaallah.
Latihan
ُ َ ُ َ َ ُ َ َ ح َ ح ح ُ
إَص أص إ َ َص أص إَص أص أص أ َص أص َصا َص ُصو بَ حص
ُ َص ُص َص َص َص َص ص حص ُص حص َ ح
ص َص ص ُص َ
ص َص َ صص َ
ُ َ ُ أ َ ُز أَز أَزَ أ َ حز إ حز أُزح
إَز أز إَزَ َ َ َزا زَي ُزو بَ حز
َ ُُ
زَز زز زَزَ َز ُز َززَ َز َز َز حز زَ حز ُز حز
ُ َ ُ أ َ حس إ حس أ ُ حس أ َ ُس أ َ َس أَسَ
إَس أس إ َ َس َ َسا َس ُسو ب َ حس
43
Makhaarijul Huruuf
َ َ ه ُ ه ُ َ ح ح
اء َوٱّلال َوثا ل َل ُعل َيا م حَن َط َرف حي َه َماوٱلظ
“Huruf Zha, Dzal, dan Tsa di atas dari kedua ujungnya.”
Makna “kedua ujungnya adalah” ujung gigi seri atas dan ujung
lidah (bukan muntahal hafah). Ini sebagaimana dikemukakan oleh Syaikh
Ayman Suwaid dan apa yang kami dapatkan dari guru-guru kami –
hafizhahumullah-. Perhatikan gambar berikut:24
Latihan
ُُ َ ََ َ َُ َح ح ُح ُ ح َ
إَظ أظ إ َ َظ أظ أ َظ أظ أظ إَظ أظ ظا َظ ظو َبظ
ُ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ح ح ُ ح
ظَظ ظظ ظ ََظ ظظ ظ َظ ظظ ظظ ظَظ ظظ
ُُ َ ََ َ َُ َح ح ُح ُ ح َ
َإَذ أذ إَذ أذ أذَ أذ أذ إَذ أذ ذا ذَي ذو بَذ
ُُ َ ََ َ َُ َح ح ُح
َذَذ ذذ ذَذ ذذ ذذَ ذذ ذذ ذَذ ذذ
ُ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ح ح ُ ح ُ ح َ
ث َ َ إَث أث إ ث أث َ أث أ أث إَث أث ثا َِث ثو بَث
24
At-tajwidul mushawwar
َ ُ ُ َ ُ َ َ َ َ ح ح ُ ح
ث َث ثث ث َث ث ثثثث ث َ ثث ث َث ثث
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ظ َظ ظ ظظظ َظ َظ َظ ظظ
ُ َ ُ ُ ُ َ َ
ذ ذَ ذ ذذذ ذَ ذَ ذ َ ذذ
ُ ُ ُ ُ َ َ
ث
ث َ ث َ ثثث ث
ث َ ث ََ ثث
إ َ َذا َج َ َ َ حَ َُ َ ح
ٓاء أخذنا ثَلث َمث َن
َ ُ ُ ثُقلَتح َظاهَر َ أ َ حظلَمُ
أعوذ َ ين َ
ك َثَُ ح َكث َ ٌ َح ُ َحُ
أ ي ُمذورا ُمظورا
َح ُ َح ُُ َ ح َ َي حظلَ حلنَ
يلبَث يذكرون يَث ُنون
حَحَ ُ ُ َ ُ َُُ
ان
ل َۡلذق َ ذوقوا ظََلل َها ثلث ُه
45
Makhaarijul Huruuf
47
Makhaarijul Huruuf
Bertemu dengan
tempat tumbuh
gigi seri atas ( ,ط
ت,) د
Berada di antara
gigi seri atas dan
bawah ( , ز,ص
)س
Bertemu dengan
ujung gigi seri
atas
( ث, ذ,)ظ
۩ MAKHRAJ ASY-SYAFATAIN ۩
1. Pendahuluan
Pada syafataan (dua bibir), terdapat 2 (dua) makhraj untuk 4
(empat) huruf hijaiyyah. Dalam hal ini, ada makhraj yang melibatkan
salah satu dari kedua bibir dan ada yang melibatkan kedua bibir
sekaligus saat mengucapkan huruf-hurufnya.
َ ه ح
2. Perut bibir (َ) َبط ُن الشفة
Perut bibir bawah bertemu dengan ujung gigi seri atas, keluar
huruf Fa. Al-Imam Ibnul Jazariy berkata:
َ هَ َ ُ ح َه َ ح َ ح
ُّشف حه
َ ٱلم ااين ٱثل راف
َ ح
ٱط َ
ع َ
م اف ٱل ف ه فٱلش ن
َ
َوم حَن َب ح
ط
“Dan huruf Fa dari perut bibir yang bertemu ujung gigi seri atas.”
25
At-tajwidul mushawwar
49
Makhaarijul Huruuf
Latih posisi bibir kita agar pengucapan huruf ini benar dan tidak
tercampur pengucapannya menjadi huruf “p”. Terkhusus bagi urang
Sunda yang sedikit kesulitan mengucapkan huruf ini.
Latihan
ُُ َ ََ َ َُ َح ح ُح ُ ح َ
ف َ َ إَف أف إ أف أ َف أف أف إَف أف فا َف فو َبف
ُُ َ ََ َ َُ َح ح ُح
ف َف فف ف ََف فف ف َف فف فف ف َف فف
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ف َف ف ففف َف َف َف فف
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ق َف ق فقف َق َف َق فق
ُ ُ ُ ُ َ َ
ف َق َف قفق َف َق َف قف
َ َ َ َ فَف ٱنله َه َ َ
ُ ك حيف ف َعل َ ار َ ار
ٍ كف ق َدف
ََ ٗ ََ َ ح َي ََ
فف َس َق فف َريقا ففَدية نفرا
ُ ََ ه
3. Dua Bibir ()الشفتان
Dari syafatan (kedua bibir) keluar huruf Waw, Ba, dan Mim. Al-
Imam Ibnul Jazariy berkata:
ٌ ََلش َف َت حي ٱل ح َو ُاو ب
ُاء م حَيم ه
ل
َ
“Dan pada dua bibir terdapat huruf Waw, Ba, dan Mim.”
Sebelum mengucapkan huruf
Wawu, maka bibir bersiap-siap
dengan cara memonyongkan ke
depan sebagaimana pada saat
mengucapkan dhammah.
26
At-tajwidul mushawwar
51
Makhaarijul Huruuf
Latihan
َ ُ أ َ ُو أَو أَوَ َح ح ُ َ
ُ
إَو أو إَوَ َ أو إَو أو وا وَي ُوو بَ حو
َ ُُ
وَو وو وَوَ َو ُو َووَ َو َو َو حو وَ حو ُوو
ُ َ ُ أ َ ُب أَب أَبَ أ َ حب إ حب أُبح بَا ب بُو بَ ح
بإَب أب إ َ َ َ َ ب َ
ب بَ ح َ ح َ ح َ ح َ ُ ُ ب بَب بَ َ بَ ُ ب بُ حبب حَ ح
ب بب بب ب ب
بَب بب ب َ َ ب َ ب ب َ
ُ أ َ ُم أ َ َم أَمَ أ َ حم إ حم أُمح َ
إ َ َم أ ُم إَمَ َ ما َم ُمو َب حم
ب َب ُ
ب َ ُب ُب ُب ب
ب َ
ب َ
َ َب َب
Makhraj Bibir
Perut bibir bawah
Bibir atas dengan bibir
dengan ujung gigi seri
)و ,ب ,م( bawah
)ف( atas
53
Makhaarijul Huruuf
ين
َ
ٱٓأۡلخر َ ا
ُه َهحَ
ثم دمرن َو حي يل ل َلح ُم َطفف َ
ي
َ ََ
ِإَونه ُهۥ لَف ُز ُبر حٱألَ هول َيَ ََ َ َ َُ ح َهُ َ
أو ءاباؤنا ٱألولون
َ َ
ت يَ َدا أَب ل َ َهب َوتَبه َت هب ح َوٱتح ُل َعلَ حيه حم َنبَأَ إبح َرهَيمَ
َ َ َ
ُ َ ه َ
ح َن ٱّلِلَ ع هما يَ َصفون ُس حب َ ت َم َوز ُ
ينهۥُ َوأ َ هما َم حن َخ هف ح
َ
ُ َ ح َ َ َ َ ٗ َ ََه َح ََ ََهُ ح
ث هم ق َبضن ُه إَلحنا ق حبضا ي َ
يا س ٗ ي َ
فلما أسلما وتلهۥ ل َلجب َ َ
َ َ َه َ ُه َ ه َ َح ُ ُ ََ ُ ُ َ َ َ َح
ار عنَيد ألقَيا َف جهنم ك كف ٍ ونب أن ُيُض َ وأعوذ بَك ر َ
َح ُ َ ح ُه ُ َ ُ ح ُ َ ٗ َ ح َ ُ ٗ
ار َما َكنوا َيف َعلون هل ثوَب ٱلكف َو َجا َء َر ُّبك َوٱل َملك َصفا َصفا
ُ ه ه َُ ح َ َح َ َ َ حٗ ح َ َ ه َََ ح َ ه َحَُ ح َ ح َُ ح َ
ثم إَن لهم عليها لشوبا مَن َحَيم ولقد ضل قبلهم أكث ٱألول َي
ك ُم حٱألَ هول َيَ هَ َه ُ ح َ َ ه َ َ ُ َ ه َ َ َ ُّ ُ ح َ َ ُّ َ ُ ُ ح َ
َ
قال ربكم ورب ءابائَكم ٱألول َي ٱّلِل ربكم ورب ءابائ َ
ٱلصلَحيَ ه ُ ح ٗ ََ ح ح َر َ ح
َ ب هب ََل حكما وأۡل َق َن ب َ َ
ي حٱألَ هول َيَ إ َذا ُت حت َّل َعلَ حيهَ َء َاي ُت َنا قَ َال أ َ َس َط ُ
َ
َ ح ُه َ ح َ ُ َ
حكون َين َء َام ُنوا مَن ٱلكفارَ يض ٱلَ حو َم هٱّل ََ ح
ف
َ ٗ َ َ َ َ ح َ ُ ََح ََ ح َحَ َ ََ ه
ألم تروا كيف خلق ٱّلِل سبع سموت َطباقا
ۡجعيَ ك م حَن ُه حم أ َ ح َ ََح ََه َ َهَ َ َ ه َ َ َ
ألمۡلن جهنم مَنك ومَمن تبَع
َ
سيَ ح ُ َ ح َ ح َح َ َُهَ َ َ َ ُ
ِإَون َكنوا مَن قب َل أن يَنل علي َهم مَن قبلَهَۦ لمبل َ َ
ََ ُح َ ُ َ ح َ َۢ ح َ َ ح َ ُ َ ٰٓ َ ح َ َ َ ح َ ٗ ُ ه ه َ ح ُ ُ ح ح َ
ِإَوذ وعدنا موس أربعَي للة ثم ٱتذتم ٱلعَجل َمن بع َده َۦ وأنتم ظلَمون
۩ MAKHRAJ AL-KHAYSYUM ۩
Suara mengalir melalui rongga hidung saat huruf Mim dan Nun
diucapkan (lihat gambar27). Namun, aliran suara yang mengalir ke
rongga hidung bertingkat-tingkat. Kondisi yang paling sempurna adalah
pada saat Nun dan Mim ditasydidkan. Sedangkan kondisi yang paling
minim adalah pada saat Nun dan Mim berharakat, karena saat Mim dan
Nun berharakat, maka suara yang keluar mesti melalui jauf.
Pembahasan yang lebih rinci lagi akan diuraikan pada Bab Shifatul
Huruf.
Makhraj khaisyum merupakan makhraj mukammil
(penyempurna) sedangkan makhraj lisan pada Nun dan juga makhraj
bibir pada Mim merupakan makhraj mukammal (yang disempurnakan).
Pada prinsipnya, makhraj khaisyum berfungsi saat makhraj lisan atau
27
At-tajwidul mushawwar
55
Makhaarijul Huruuf
bibirnya menjauh, dan saat lisan atau bibirnya merapat, maka makhraj
khaisyum menjadi pasif, karena aliran suara dikeluarkan melalui jauf.
Latihan
ُّ ه ُ أ َ ُّم أ َ َم أَمه َح ح ُح أ َ حم إ حم أُمح
إَم أم إ َ َم أم إَم أم َ
ه ُ ُّ َ ُّ َ َ ه َح ح ُح َح ح ُح
إَن أن إ َ َن أن أ َن أن أن إَن أن أن إَن أن
َ َ ُ َ إ هن ٱّل َ ح
ع هما ت حع َملون َين َ م هَما َر َزق َنـ ُهم اسك ٱنله َ مل َ َ
َ
هح ٓاء ُهمح
اج َل َ هم َ ََ َ ي َ حَ
مَن نفس وال جٓان مَن ٱلغ َم
ل َ ُه هن َو َ ي
ل
ه َ ٗ
ص هية م ََن ٱّلِلَ
ََ َُُ
فل ُه هن ثلثا ٱلس ُدسُفَ َۡلُ َمهَ ُّ
و َ
ه َحَ َ ُ َع ٌ ك حم َو َلي
َ ُ
َم حن َء َام َن بَٱّلِلَ كمح أمول ليم َحك ي
َيم ل
57
Shifaatul Huruuf
SHIFATUL HURUF
۩ MUQADDIMAH SHIFATUL HURUF ۩
۩ AL-HAMS & AL-JAHR ۩
۩ ASY-SYIDDAH & AR-RAKHAWAH ۩
۩ AL-ISTI’LA & AL-ISTIFAL ۩
۩ AL-ITHBAQ & AL-INFITAH ۩
۩ AL-IDZLAQ & AL-ISHMAT ۩
۩ SIFAT-SIFAT YANG TIDAK MEMILIKI LAWAN ۩
۩ BEBERAPA TAMBAHAN MENGENAI SIFAT ۩
59
Shifaatul Huruuf
۩ SHIFATUL HURUF ۩
1. Pengertian
Secara bahasa, sifat bermakna:
اۡل ََس هي َة أَو ال ح َم حع َنويةَه
ح
ان َ الَشءَ م ََن ال ح َم
ع َ ََما ق
ام ب َ ه ح
َ َ َ
“Apa-apa yang melekat pada sesuatu, baik itu inderawi ataupun
maknawi yang menjadikan ciri terhadapnya.”28
Sedangkan yang dimaksud shifatul huruf secara istilah adalah:
َف َي حعر ُف َما بهَ م حَن َج حهر أَوح,ََم َرجه
َح
ف َ َ
وِلص
ح
ُ اۡل حر َف ع حَن َد ُح
َ ف ُ
ر َ َك حيفَ هي ٌة َت حظ
ه
ٍ َ َ َ َ َ
َ َ َ ح َح ه َح َحَ َ َ َح
هم ٍس أو َشد ٍة أو قلقل ٍة و َنوَ ذل َك
“Cara yang nampak pada suatu huruf saat keluar dari makhrajnya,
yang dengannya ia bisa dikenali, baik berupa jahr, hams, syiddah, qalqalah,
atau lainnya.”29
2. Faidah Mempelajari Shifatul Huruf
Dr. Su’ad dalam Taysiirurrahman (hal. 69-70) mengatakan bahwa
setidaknya ada tiga faidah mempelajari sifat-sifat huruf hijaiyyah, yaitu:
1) Dapat membedakan huruf-huruf yang makhrajnya sama,
2) Dapat mengetahui lemah dan kuatnya suatu huruf,
3) Dapat membaguskan/ memperbaiki pengucapan huruf, bahkan
menyempurnakannya.
3. Pembagian Sifat
1) Sifat Lazimah atau Dzatiyah, yaitu sifat yang selalu menyertai
huruf. Sifat lazimah terbagi menjadi dua: sifat yang memiliki
lawan dan sifat yang tidak memiliki lawan.
28
Dr. Su’ad, Taysiirurrahmaan, hal. 69
29
Dr. Su’ad, Taysiirurrahmaan, hal. 69
a) Sifat yang memiliki lawan: Jahr x Hams, Rakhawah x Syiddah,
Istifal x Isti’la, Infitah x Ithbaq, dan Idzlaq x Ishmat.
Al-Imam Ibnul Jazariy berkata:
ُح ٌَ ُحَ ُ ح ح ح ُ َ
الض هدُقل
َ منفت َ ٌحُمص َمتةُ َو صفات َهاُ َج حه ٌرُ َورَخ ٌوُ ُم حس َت َفلَ
“Sifat-sifat huruf yaitu jahr, rakhawah, istifal, Infitah, ishmat, dan
lawan-lawannya (yang juga ada lima).”
b) Sifat yang tidak memiliki lawan: Shafir, Qalqalah, Liin, Inhiraf,
Takrir, Tafasysyi, dan Istithalah.
2) Sifat ‘Aridhah, yaitu sifat yang tidak selalu menyertai huruf,
kadang ada kadang tidak.
Shifatul Huruf
Lazimah 'Aridhah
Tafkhim,
Tidak Memiliki
Memiliki Lawan Tarqiq, Ikhfa,
Lawan
Qalb, dll
ح َ۩ ح
۩ AL-HAMS ( )ٱل َه حم ُسDAN AL-JAHR ()ٱل حه ُر
Dua sifat ini berkaitan dengan aliran udara atau nafas saat
mengucapkan huruf-huruf hijaiyyah. Huruf-huruf yang memiliki sifat
jahr diucapkan tanpa mengalirkan udara, sedangkan huruf-huruf yang
memiliki sifat hams mesti diucapkan sambil mengalirkan udara.
ح
1. Al-Hams ()ٱل َه حم ُس
Secara bahasa hams artinya samar atau tersembunyi. Adapun
secara istilah bermakna mengalirnya udara saat mengucapkan huruf-
huruf hijaiyyah. Para ulama qiraah mengatakan bahwasanya di antara
ke-khas-an sifat hams adalah “yasma’uhul qariib duunal ba’iid” (terdengar
oleh yang dekat dan tidak oleh yang jauh). Huruf-hurufnya ada 10
(sepuluh) Sebagaimana disebutkan oleh Al-Imam Ibnul Jazariy:
َ َ ٌ َح ُ ُ َ َ َهُ َ ح
ك ح
ت مهموسهاُفحثهُشخصُس
“Huruf-huruf hams adalah “fahats-tsahu syakhshun sakat” (Fa, Ha,
Tsa, Ha, Syin, Kha, Shad, Sin, Kaf, dan Ta).”
Makna kalimat “fahats-tsahu syakhshun sakat” adalah “Maka
seseorang mendorong (pada kebaikan), lalu diam.”30 Artinya, tugas kita
sebagai seorang manusia adalah mengajak dan mendorong orang lain
pada kebaikan, sedangkan yang menggerakkan hati orang yang diajak
hanyalah Allah. Wallahu a’lam.
Perlu diperhatikan pengucapan huruf Kaf dan Ta, karena kedua
huruf ini memiliki perbedaan dengan huruf-huruf hams yang lain. Bila
pada huruf-huruf hams yang lain udara didorong keluar bersamaan
dengan keluarnya suara, maka pada huruf Kaf dan Ta, udara terasa
keluar setelah huruf tersebut diucapkan, yakni dalam kondisi sukun.
30
Maftuh Basthul Birri, Tajwid Jazariyyah, hal. 84.
Adapun pada saat mengucapkan kedua huruf ini dalam kondisi
berharakat, maka hembusan nafas tidak terlalu nampak sebagaimana
pada huruf-huruf hams yang lain. Bila kita memahami hal ini, maka
pengucapan huruf Kaf dan Ta akan sempurna. Yakni dengan tidak
mengubahnya menjadi huruf “c” atau menambah huruf-huruf lain di
belakang keduanya, seperti suara “s” atau “h”.
ح ح
2. Al-Jahr ()ٱلَه ُر
Secara bahasa jahr artinya terang atau jelas. Dapat juga berarti
suara yang kuat dan keras. Adapun secara istilah bermakna tertahannya
udara saat mengucapkan huruf-huruf hijaiyyah. Huruf-hurufnya adalah
selain huruf-huruf hams yang terkumpul pada kalimat:
َ ََع ُظ َم َو حز ُن قَارئ ذَي َغض َج هد َطل
ب ٍ َ
“Agung nilainya seorang yang pandai membaca Al-Quran yang
memejamkan matanya, yang bersungguh-sungguh dalam belajarnya.”31
Pada huruf-huruf Jahr, udara yang keluar diproses menjadi
suara, sehingga udara yang keluar saat huruf-huruf Jahr diucapkan
tidak terasa berhembus deras. Berikut perbandingan pita suara pada
saat mengucapkan huruf-huruf jahr (kiri) dan hams (kanan).
31
Maftuh Basthul Birri, Tajwid Jazariyyah, hal. 84.
63
Shifaatul Huruuf
32
Al-Anshariy, Zakariya. 2008. Jami’ Syuruh Al Muqaddimah Al Jazariyyah hal. 55.
Latihan dan Evaluasi
ٱس َت حغنَأ َ هما َمن ح َ هحُ
َف ل حوح ُمفوظ
َ
ُ َ ُ َ ُح ُ َ ه َ َََه ه
سأرهَقهۥ صعودا ٱّلَي كذب وتوّل
ُ َُ َ ه
۩ ASY-SYIDDAH ( & )ٱلش هَدةAR-RAKHAAWAH (اوة ۩ )ٱلرخ
Bila Hams dan Jahr berkaitan dengan aliran nafas atau udara,
maka Syiddah dan Rakhawah berkaitan dengan aliran suara.
ُه
1. Asy-Syiddah ()ٱلشَدة
Syiddah artinya kuat. Secara istilah bermakna tertahannya suara
saat huruf-hurufnya diucapkan. Dengan kata lain, huruf ini tidak bisa
diucapkan langsung dalam posisi sukun. Bila suaranya berhenti, tidak
akan bisa dilanjutkan lagi. Huruf-huruf Syiddah terasa kuat karena
menekan pada makhrajnya. Jumlahnya ada 8 (delapan). Al-Imam Ibnul
Jazariy berkata:
َ َ َ َ حُ َ َح ُ َ ح
كتح جدُق ٍطُب
َ ش َديدهاُلفظ أ
“Huruf yang bersifat syiddah terhimpun dalam lafazh “Ajid qathin
bakat”, artinya: Aku menemukan Qath menangis (huruf Hamzah, Jim, Dal,
Qaf, Tha, Ba, Kaf, dan Ta).
Perhatikan bahwa huruf Kaf dan Ta termasuk huruf Syiddah
yang suaranya tertahan saat kedua huruf ini diucapkan. Karenanya
berhati-hatilah saat mengucapkan kedua huruf ini, karena keduanya
juga memiliki sifat Hams, yakni mengalirnya udara saat keduanya
diucapkan. Jangan sampai Hams-nya terlalu mendominasi sehingga
menghilangkan sifat Syiddahnya. Kedua sifat tersebut harus tampak
saat huruf tersebut diucapkan. Al-Imam Ibnul Jazariy mengatakan,
َ ُ َ ه َك َ ح
ُّشكَك حم َوت َت َوف ف حَتنتَا افُ َوب َ َتا
َ َو َر َ ه
ٍ اعُ َشدةُبَك
“Dan peliharalah sifat syiddah pada huruf Kaf dan Ta
Sebagaimana dalam kalimat “Syirkikum”, “Tatawaffa”, dan
“Fitnata”.”
Huruf Syiddah
Hams Jahr
ك,ت همزة
Qalqalah
قطب جد
َ ٱلرخ
) ه ُ َ
2. Ar-Rakhaawah (اوة
Secara bahasa artinya lembut. Huruf-huruf ini lemah menekan
pada makhrajnya dan mengalirnya suara saat huruf-hurufnya diucapkan.
Jumlahnya ada 16 (enam belas) yang terkumpul dalam:
َ َ ُ َ ُ ح ه َه َ ه
ٍخذ غَث حظ فض ش حوص ز هي ساه
“Ambillah bagian yang sedikit, Syaush membagikan pakaian kepada
orang yang lupa.”33
Untuk memperjelas perbedaan huruf Syiddah dan Rakhawah,
perhatikan contoh berikut:
ح ح ح ح
ف ح ش س
ح ح ح ح
ك ت د ج
Baris pertama merupakan huruf-huruf Rakhawah. Tanpa
bantuan huruf di depannya, ia bisa langsung diucapkan dan sanggup
bertahan dalam beberapa waktu. Silakan praktikan! Bandingkan
dengan huruf-huruf yang berada pada baris kedua, dimana suara dari
huruf-huruf Syiddah akan sulit keluar tanpa bantuan huruf hidup di
depannya. Karena bila sekali terucap, ia akan berhenti dan tidak bisa
dilanjutkan lagi.
33
Maftuh Basthul Birri, Tajwid Jazariyyah, hal. 86.
67
Shifaatul Huruuf
َ َ ُكت
ب ن َ َع هما ُ ُص
حفا أك َب َ َأن َعم
ت
َ
أسل َم
Durasi huruf saat berharakat ataupun sukun sangat bergantung
pada sifat yang melekat padanya, namun bila diukur dengan tempo
membaca Al-Quran ia mesti sesuai dan dibaca secara konsisten.
69
Shifaatul Huruuf
Rakhawah
Tawassuth
Syiddah
Latihan 1
ٱلرِنَٰمۡح ه ه
ٱّلِل َ ه
َيم
ٱلرح َ ِمۡسِب
نق َض َظ حه َر َك َ ٣و َر َف حعناَ ه َ َ َ َ ح ََ َ حَ َ َ َ َ ح َ ََح َح َ ح َ َ
ألم نُّشح لك صدرك ١ووضعنا عنك وَزرك ٢ٱّلَي أ
ٱنصبح ت فَ َ سا ٦فَإ َذا فَ َر حغ َ ك ذ حَك َر َك ٤فَإ هن َم َع ٱلح ُع حس ي ُ حسا ٥إ هن َم َع ٱلح ُع حس ي ُ ح ٗ َ َ
ل
َ َ َ َ َ
َ َ َ َ ح َ
ٱرغب ٨ ِ ٧إَوَل ربَك ف
Latihan 2
َ ح َ ُ َونُف َخ ف ُّ
ٱلص َر َطفٱست َبقوا َ ور
َ ٱلص َ َ
َ هَ َ َ ح َي َ َ ي ُح َ ُ ُ َ حَ َ
حدة فإَنما َه زجرة و َ ب ٱلفل َق قل أعوذ بَر َ
ََ َح َ ُ َ َح ٗ َ ح ََ َ ُ
ص َيةفَل يست َطيعون تو َ يدهم مَن فضلَهَۦ وي َز
ح َ ه َ َ ٱج ُت هث ح
يثة ح َ َ َ َ َ َ
ت َف ٱل ُعق َد ۡش ٱنلهفث َومَن َ
َ ت كشجر ٍة خب َ ٍ
ٱلش حي َط ُن أ َ حع َملَ ُهمح
َ َه َ َُ ُ ه
فزين لهم
َ َ َ َحَُ َ َحَُ َ
قال ر َب أعلم بَما تعملون
َ ح ح ع إ ََل َ
ح ُ ٱلص ح
اص حوا ب ه ٱۡلق َوتَ َو َ اص حوا ب ح ََوتَ َو َ
يل َربَك بَٱۡل َك َمةَ
َ َ ب س َ ٱد ب
َ َ َ َ
ُ َ هُ حَٗ ه ُ َه ه َ َ َ َ َحَُ َ ه َ ََ ه َ ح َ
وٱتقوا ف َتنة ال ت َصيب ٱّلَين ظلموا اس ال يعلمون كن أكث ٱنل َ ول َ
ٱلضٓال َيََ َح ح ََ ه َ ح حَ ح ُ ََحَ ح َ َ َ حُُ َ ح ُ
َكمح
وب علي َهم وال ي ٱلمغض َ غ َ ويوم ٱلقَيمةَ يكفرون ب َ َُّشك
َ ح ُ َ ح
۩ AL-ISTI’LA ()ٱالست َ حعَل ُء DAN AL-ISTIFAL ()ٱالستَفال ۩
َح ح
1. Al-Isti’la (ُ)ٱالستَعَلء
Secara bahasa artinya tinggi atau terangkat. Maksudnya adalah
terangkatnya lidah ke arah langit-langit saat mengucapkan huruf-hurufnya.
Jadi, saat mengucapkan huruf-huruf isti’la, seluruh lidah, dan
khususnya pangkal lidah ikut terangkat yang menyebabkan suara
menjadi tebal dan kuat. Hal ini dikarenakan suara mengalir ke arah
langit-langit sebelum dikeluarkan dari mulut. Huruf-hurufnya ada 7
(tujuh) Sebagaimana disebutkan Imam Ibnul Jazariy:
َ َ َ حُ ُح ُ ه
ض حغط ُق حَظ ُ َح َ ح
ص ٍ ُوسبعُعل ٍو خص
“Dan tujuh yang tinggi saya ringkas dalam “khush-sha dhaghthin
qizh” (huruf Kha, Sha, Dhad, Ghain,Tha, Qaf, dan Zha) artinya: menetaplah
dalam gubuk bambu yang kecil, lalu bangunlah. 34
Huruf-huruf yang bermakhraj di tengah lidah (Jim, Syin, dan Ya)
juga mengangkat lidah ke langit-langit, namun tidak disebut Isti’la,
karena yang bergerak naik hanya tengahnya.
ُ َ ح
2. Al-Istifal ()ٱالستَفال
Lawannya isti’la adalah istifal. Artinya menurun atau merendah.
Maksudnya menurunnya lisan ke dasar mulut saat mengucapkan huruf-
huruf tersebut. Sehingga suara mengalir “merayap” di atas lidah keluar
mulut. Huruf istifal adalah selain huruf isti’la yang terkumpul dalam
kalimat:
34
Maksudnya hiduplah dengan sederhana dalam dunia, jangan terbujuk
gemerlapnya kehidupan duniawi, lalu bangkit, bangun untuk beramal
mempersiapkan kehidupan akhiratmu.
71
Shifaatul Huruuf
ُ ُ َ ح ه َ ه َ َث َب
ت ع َُّز َم حن ُيَوَد َح حرف ُه إذ َسل شك
“Tetap jaya orang yang mentajwidkan huruf-huruf Al-Quran, karena
ia telah lulus dari keraguan.”
Posisi lidah saat mengucapkan huruf-huruf Istifal adalah
merendah, tetap berada di dasar mulut. Kecuali huruf Lam dan Ra pada
saat tafkhim, karena pada saat tafkhim, keduanya mengikuti sifat Isti’la.
ََ َحَ َ ح َ َ َ ه
َوكف َۡبَ َه هن َم َسعَيا ٱّلِلُ
لوال أن هدىنا ا
ث هُ ََ َ ه َ َ َ ه ََ َهُ َ
ٱّلِل َر ُسوال ٱّلَي بع يون وفكَهة مَما يتخ
َ ح َ َ ََ ح َ
َون َزع َنا َما َف ُص ُدورَهَم ٱلنس َن م حَن َعل ٍق خل ق َ
َو َء َات حي َن ُهم ُّم حلَك َع َظ ٗ
يما سيي ه َ َ ََ ه َ
إَن ذل َك لَع ٱّلِلَ ي َ
ٱلظلَم َ ه َ َ َ َح َ َ ه َه َ َ
ي َ َوكذل َك َن َزي اس ه
إَن ربك أحاط بَٱنل َ
ََ َ ح ُ ه ح َح َ َ َ ح ح ه َ ح َ ه َ ي
ُضبوا َّلِلَ ٱألمثال
فَل ت َ فٱص َب إَن وعد ٱّلِلَ ح ا
ق
ُم ُذ ٗ
ورا
ه َ َ َ َ َ َ َ َح
إَن عذاب ربَك َكن يا ت ل َ ُه حم َج َزا ٗء َو َم َص ٗ
ََكنَ ح
َ ُ ٗ ََ َ ه حَ ُ ح َ َ َحُ َ َ َ
وَكن ٱلشيطن ل ََۡلنس َن خذوال َو َما َكن ع َطا ُء َربَك ُمظورا
ََ َح َ هه َ ه َ َ ُ ُ َ ت طيناٗ َ َ َ ََ ح ُ ُ َ ح َ َح
خفنك ٱّلَين ال يوق َنون وال يست َ قال ءأسجد ل َمن خلق َ
َ َح ََه ح ََ ُح ه ُ ح َ َيةُ م حَن أ َ حمرهَمح َ َ ُ َ َُ ُ ح
ٱل َ َ
ولَتلطف وال يشعَ َرن بَكم أحدا َ أن يكون لهم
73
Shifaatul Huruuf
ُ ُ َ ح
۩ AL-ITHBAQ ()ٱل حطبَاق
َ DAN AL-INFITAH (۩ )ٱالنفَتاح
ُ ح
1. Al-Ithbaq (ٱلط َباق
َ )
Ithbaq secara bahasa artinya menempel, lengket atau rekat.
Maksudnya adalah pangkal lidah dan tengahnya naik ke atas langit-langit
seolah-olah menempel dengan langit-langit. Hasilnya, suara akan terasa
sangat tebal. Jadi, ithbaq ini lebih khusus daripada Isti’la. Setiap huruf
Ithbaq pasti Isti’la, tapi tidak semua huruf Isti’la itu Ithbaq. Pada huruf
Ithbaq, wajib dijaga ketebalannya walaupun dalam kondisi kasrah (lebih
lanjut akan dijelaskan pada Tafkhim-Tarqiq). Al-Imam Ibnul Jazariy
berkata:
َ ٌ اءُ َظ ٌ ادُ َض
ُ َ َ
اءُ ُم حط َبق حه ُ ادُ َط وص
“Dan Shad, Dhad, Tha, Zha, itu huruf-huruf ithbaq.”
Kita akan mengetahui perbedaan antara Isti’la dengan Ithbaq
saat mengucapkan huruf-huruf Isti’la yang bukan Ithbaq, seperti Kha,
Ghain, atau Qaf. Lalu, bandingkan dengan pengucapan huruf-huruf
Ithbaq. Dari keempat huruf ini, yang paling kuat adalah Tha, kemudian
Dhad dan Shad, dan yang paling lemah adalah Zha.
ُ َ ح
2. Al-Infitah ()ٱالنفَتاح
Secara bahasa, infitah artinya terbuka atau terpisah. Maksudnya
adalah adanya ruangan yang terbuka antara lidah dengan langit-langit
sehingga udara atau suara mengalir di tengahnya saat mengucapkan
huruf-hurufnya. Huruf-hurufnya adalah selain huruf ithbaq yang
terhimpun dalam kalimat:
ث َ ح َ َ ُ ح َ َ َ َ ََ َ ه َُ ُ ح ُ َ ح
ٍ من أخذ وجد سع ٍة فزَك حق ِل ۡشب غي
“Siapa yang memiliki harta, kemudian mau menunaikan zakatnya,
maka hak baginya adalah menerima rahmat (dari Allah).”35
Sifat Infitah lebih umum daripada sifat Istifal. Setiap yang Istifal
pasti Infitah. Tapi tidak setiap yang Infitah pasti Istifal. Seperti Qaf,
Ghain, dan Kha yang termasuk infitah namun juga Isti’la. Artinya, lidah
terangkat naik saat mengucapkan huruf-huruf itu, namun tidak terasa
menempel di langit-langit, atau masih ada sedikit ruangan antara lidah
dan langit-langit dimana suara mengalir darinya.
Latihan
ٗ َ ََ ح َنق َض َظ حه َرك َ َ ه
ت َع حصفا َ فٱلع َصف ٱّلَي أ
َ ح ُ َ ٰٓ َ ح ُ ه َ ح ََ ُ َح َ َ ه
حزب ٱلشيط َن َ أولئَك فقتَلوا أو َلاء ٱلشيط َن
َ ُ ُ َ َ َ َ َ ه ُ ح َ َ ح َ ي ُّ َ ه َ ي
نصون ُهۥ َكن ُِلۥ مَن ف َئة ي لهم فَيها أزوج مطهرة ا
َ َ ٗ هََحَ َ حَ ح َ سط ه ه َ ُ ُّ ح ُ ح
َ ضعف ٱۡليوة َ إَذا ألذقنك ي َ َ إَن ٱّلِل ُيَب ٱلم
ق
َ َ ُ َ َحَ ُ ح ُ ُ َ إ هن ه
َ َ
ٱلنسن إََل طعامهَۦ َ فلينظ َر ٱّلِل نَعَ هما يَعَظكم بَهَۦ َ
َ َ ُ َ َ َُه َ ه
وما يلقىها إَال ذو ح ٍظ ع َظيم ٗفَأَ حغ َر حق َن ُه َو َمن هم َع ُهۥ َۡجَيعا
َ َ ي
ام َنت هطائَفة َم َۢن بَ َن إ َ حس َرٰٓءَيل ََ
َ ف َك حي َف إ َذا أ َ َصبَ حت ُهم ُّم َصيبُۢة
َ َ
ف
َ
فَأَ حعر حض َع حن ُه حم َوع حَظ ُه حم َوقُل ل ه ُهمح ۡضيع
َ هح َ َُ ح َ َ ٌ ه
َ َ ليس لهم طعام إَال مَن
َي َ ُِل ٱلَين َ َملَص هَ ُح ُ ُ ح َ ه ٗ َول َ حو ََك َن َب حع ُض ُه حم َۡلَ حعض َظه
َ إَال َلعبدوا ٱّلِل يا َ
َ َُ َََهح َح َ َ ه َ ُ َ ُ ُ ح ه ه
ٱّلِل َعل حي َه حم ضبَ ال تتولوا قوما غ سون َ ح حز َب ٱلش حي َط َن هم ٱلخ َ إَن
َ ُ َ َ ح ُه َ ح
حكون َ هٱّل
َين َء َام ُنوا مَن ٱلكفارَ يض يَ ٱلصلَح
َ
َ َ ُّ َ َ َ ه
ٱلص َديقَي وٱلشهداءَ و َ َو
35
Maftuh Basthul Birri, Tajwid Jazariyyah, hal. 90.
75
Shifaatul Huruuf
ُ َح ُ ح
۩ AL-IDZLAQ ( )ٱلذالقDAN AL-ISHMAT ()ٱلص َمات ۩
ُ َح
1. Al-Idzlaq ()ٱلذالق
Secara bahasa artinya bagian lancip lidah. Sedangkan menurut
istilah adalah ringan dan cepatnya huruf saat diucapkan karena
makhrajnya berada pada ujung lisan atau kedua bibir. Baik Idzlaq maupun
Ishmat, keduanya merupakan sifat yang tidak berhubungan dengan
tajwid, melainkan bagian dari sifat yang dijelaskan oleh ahli bahasa
Arab, karena kaitannya dengan kaidah bahasa bukan kaidah tajwid.
Huruf-huruf Idzlaq adalah huruf-huruf yang dalam logika orang-
orang Arab mudah terucapkan, makhrajnya berada pada pada ujung
lisan atau ujung dua bibir. Karenanya, kata asli Bahasa Arab uyang
berjumlah lebih dari tiga huruf mesti mengandung satu huruf idzlaq.
Adapun bila kita menemukan kata dalam Bahasa Arab yang berjumlah
lebih dari tiga huruf dan tidak terdapat huruf idzlaq di dalamnya, maka
dapat dipastikan bahwa kata tersebut merupakan kata serapan yang
berasal dari Bahasa ajam (non Arab).
Jumlah huruf idzlaq ada 6 (enam), Sebagaimana perkataan Imam
Ibnul Jazariy:
ُ ُ ُح
وف ُٱل ح ُم حذلَ َقهح ُ َ َه ح
ب ُٱۡلر
َ وُفر ُمَن ُل
“Dan “Farra min lubbin [huruf Fa, Ra, Mim, Nun, Lam, dan Ba]”
(Maka orang bodoh lari dari orang berakal) 36 adalah huruf-huruf idzlaq.”
36
Makna tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Syaikh Zakariyya Al-Anshariy
dalam Syarh Manzhumah Jazariyyah. Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Hasan
Dedew, kalimat tersebut belum sempurna dan tidak bisa diartikan (lihat
http://www.dedew.net/text-1577.html). Wallahu a’lam.
ُ ح
2. Al-Ishmat ()ٱلص َمات
Lawannya Idzlaq adalah Ishmat. Secara Bahasa artinya diam.
Dalam logika orang-orang Arab, huruf ishmat merupakan huruf yang
lambat atau sulit keluar mengalir dari mulut. Huruf-hurufnya selain
huruf-huruf Idzlaq yang terangkum dalam perkataan berikut:
َ ُّ َ ُ َ ح ح َ ه
ص حد ث َقة إذ َوعظ ُه ُيُضك َ ُج هز غش َسا
َ خ ٍط
“Tolaklah kecurangan orang yang tidak menyukai kebenaran, burulah
orang yang terpercaya, karena nasihatnya bisa mendorongmu pada
kebaikan.”
Secara bahasa, Ishmat berarti tertahan. Secara istilah artinya
berat dan sulitnya mengucapkan huruf-huruf ini disebabkan jauhnya
makhraj dari ujung lisan atau kedua bibir. KH. Maftuh Lirboyo
mengatakan bahwa kedua sifat ini tidaklah termasuk tajwid, karena
kedua sifat ini tidak mengarahkan para pembaca Al-Quran untuk
memelihara ketentuan-ketentuan dalam mencapai kesempurnaan
bacaan. Karenananya pula banyak para ulama muhaqqiq yang tidak
menguraikan kedua sifat ini, di antaranya Al-Imam Asy-Syathibi
rahimahullaah.37
37
Lihat Tajwid Jazariyyah hal. 91
77
Shifaatul Huruuf
ُ َ)ٱلصف
1. Ash-Shafiir (ي
ه
Latihan 1
ٌ َ ََ َ
َم حع َص َية َز َب َر َسك َر صف
ُ ه ُ ٌَ َ ٌ ح
َ َر ُسول ٱّلِل ق ُصورا يمة ل َز س َنة
َ ٱل
ُ
َو َي حبص ُط
ََه ح
سنا ي أَعَز ٍةه ور ُّ
َ َف ٱلص
Latihan 2
َ َ ُح ُ َُح ُ َ ٱلرِنَٰمۡح ه ٱّلِلَ ه ه
صون ص ويب َ فستب َ يم
ح َ ٱلر َ ِمۡسِب
ح َ ُ َحُ ۡرض زل ح َزالَهاَ َ ُح َ ح َ ُ
فأتوا بَسورة مَن مَثلَهَۦ َ ت ٱأل إَذا زل َزل َ
ٱلص َر َط ٱل ح ُم حس َتقَ َ
يم
ح َ
ٱه َدنا َ
ح
اس ٱل ُم حس َتقَي َم
ُ ح
َوزَنوا بَٱلقَ حس َط َ
َ َ ح َ َ حَ َ حَ َ ح ُ
ابٱۡل ََس َ ٱلسنَي و تلَ َعل ُموا ع َدد َ اب حهَۦ مَن ٱلع َ
ذ َو َما ه َو ب َ ُم َزح َز َ
هَ ََ ح ُ َ َ َح ُ َ هُ َح ٱلصور فَ َ َونُف َخ ف ُّ
كماح فٱتقوا ٱّلِل وأصلَحوا ذات بين َ ج َم حع َن ُه حم ۡج ٗعا َ َ َ
ه َ ُ ح َ حَ ه َ ح َ َ َ ٱلس ُدسُ فَإن ََك َن َ ُِلۥ إ حخ َوة ي فَ َۡلُ َمهَ ُّ
خل ٱلنة ف َمن ُزح َزح ع َن ٱنلارَ وأد َ َ َ
َ ََ ُ َ َ َ َح َ ح
ص َرط ُّم حس َت َقيم َو َيه َدي من يشاء إ َ َ
َل ح ح
وصي بَها أو دين ص هية يُ َ َم َۢن َبع َد َو َ
اس ُح ُّ ه َ ُزي َن ل ه َ َ هُ َح ُ َ َح ُ ُ َح ُ
ت م ََن ٱلن َ َسا َء
ب ٱلش َهو َ َلن َ َ ِإَولهَ ت حر َج ُعون وٱّلِل يقبَض ويبصط
ََ َح َح ُ َ َ َٗ ََ َح َح ُ َ
خرون ساعة وال يستق َدمون فَل يست َ
ٱلصلَوةَ َيموا ه اس ُح حس ٗنا َوأَق ُ َوقُولُوا ل ه
َلن َ
َ ح ُ ح ٗ َ ٗ َُ َ حُ َ ح ح
ّل ٱل ُمؤم َُنون َو ُزل َزلوا زَل َزاال ش َديدا هنال َك ٱبت َ
لَع ع ََبادَه َ هٱّل َ ُ حَ ح ُ ه َ َ َ ٌ َ َ
ٱص َط َ ٰٓ
ف َين ح ق َل ٱۡلمد َّلِل َ وسلم
ص ٗة قَالُوا َه َذا س حح ير ُّمب ي
ي فَلَ هما َجا َء حت ُه حم َء َاي ُت َنا ُم حب َ َ
َ َ
لَع َرب حٱل َعلَميَ َ َ َح َ ُ ُ ح َ َح ح َ ح ح َ ح َ ه ََ
َ َ وما أسلكم عليهَ مَن أج ٍر إَن أج َري إَال
ح كل َ َمة م حَن ُه ح َ ه هَ َُ ُ
َيَس حٱب ُن َم حر َي َم يح ع َس ُ ٱس ُم ُه ٱل َم َ إَن ٱّلِل يب َُّشكَ ب َ
79
Shifaatul Huruuf
َُ َحَح
2. Al-Qalqalah ()ٱلقلقلة
Secara bahasa bermakna guncang atau bergetar. Adapun secara
istilah bermakna getaran pada makhraj saat mengucapkan huruf-hurufnya
yang sukun sehingga terjadi pantulan yang kuat. Huruf-hurufnya ada 5
(lima) Sebagaimana perkataan Al-Imam Ibnul Jazariy:
ُ قَلح َق لَ ٌة ُ ُق حط
َ ُب
ُ ج ٍد
“Huruf yang memiliki sifat qalqalah “quthbu jadin” (Qaf, Tha, Ba, Jim,
dan Dal).”
1) Tingkatan Qalqalah:
a. Sughra, terjadi pada huruf qalqalah yang berada di tengah
kalimat.
b. Kubra, terjadi pada huruf qalqalah yang berada di akhir
kalimat.
Al-Imam Ibnul Jazariy berkata:
َك حن ف ٱل ح َوقحف ََك َن َأبحيَنا
ُ َ ح
ِإَون ي
َ ح َََ َح َ ح
ن ُ ُمقلقَل ُإَنُ َسكنَا
َ َ َ وب ي
“Dan jelaskanlah (pengucapan) Qalqalah saat sukun, Dan lebih jelas
lagi (pengucapannya) pada saat waqaf.”
Dari dalil di atas sebagian ulama mengatakan, bahwa qalqalah
terbagi pada tiga tingkatan, dan sebagian lagi membagi menjadi empat
tingkatan:
Yakni dengan menambahkan satu tingkatan di atas kubra, yakni
qalqalah akbar. Terjadi pada saat huruf qalqalah bertasydid berada di
akhir bacaan. Kemudian menambahkan satu tingkatan di bawah
shughra, yakni qalqalah ashghar, terjadi saat huruf qalqalah berharakat.
Alasan sebagian ulama mengatakan bahwa qalqalah juga
terdapat saat berharakat, adalah disebabkan bahwa sifat qalqalah
merupakan sifat lazimah yang senantiasa melekat pada huruf. Sama
dengan ghunnah pada Mim dan Nun, saaa keduanya berharakat, sifat
ghunnahnya tetap ada namun dalam level terendah. Maka, begitupula
sifat qalqalah.
2) Cara mengucapkan Qalqalah:
a. Pantulannya menjadi imalah, terjadi pada huruf Ba, Jim, dan
Dal,
b. Pantulannya menjadi tafkhim, terjadi pada huruf Qaf dan Tha,
c. Bunyi pantulan ½ harakat panjangnya,
d. Volume bunyi pantulan sama kuatnya dengan ketika
berharakat,
e. Suara pantulan mengalir dan tidak terhentak, khususnya pada
saat qalqalah sughra.
3) Beberapa kesalahan dalam pengucapan huruf-huruf Qalqalah, di
antaranya adalah sebagai berikut:
a. Suara pantulan menyerupai suara huruf yang berharakat, baik
itu dhammah, kasrah, atau fathah.
b. Menambah huruf Hamzah setelah pantulan, sehingga suara
terdengar menghentak.
c. Menambah suara baru saat memantulkan huruf-huruf
Qalqalah sehingga pantulan lebih memanjang.
d. Memberikan jeda antara pantulan dengan huruf selanjutnya
pada saat memantulkan Qalqalah sughra.
PERINGATAN
1. Bahwa sebagian ulama Syam dalam mengucapkan qalqalah
dengan lebih kuat, sehingga terkesan menambah huruf Hamzah
di belakangya. Bahkan, sebagian di antara mereka menyengaja
membacanya dengan begitu kuat untuk latihan.
2. Bahwa sebagian ulama mengatakan suara qalqalah mengikuti
harakat huruf sebelumnya. Namun, kebanyakan ulama, begitu
pula guru-guru kami, tidak mengamalkan hal tersebut dan hanya
mengamalkan suara qalqalah yang tarqiq dan tafkhim.
81
Shifaatul Huruuf
Latihan
ولح َح َ ح ََح ُ َ ُح َ ُ ُ َ حَ َ
لم ي َل ولم ي ب ٱلفل َق قل أعوذ بَر َ
َ ح َح َ َ َ ََ ه َ ُح ُ َ َ
قد أفلح من تزّك ك فََل تَ َ ٰٓ
نَس سنق َرئ
ََ َحَ َ َ ه ُ ََ َحَ َ َ حَََُ
وما أدرىك ما ٱلطارَق وما أدرىك ما ٱلعقبة
ُّ
ٱّلِل مَن َو َرائ َ َهم ُمَيُۢط َو ه ُ وج ب َ ات حٱل ُ ُ َ َو ه
ٱلس َماءَ ذ َ
َ ح َ ح َ َ ُ ح ه َه ح َ َ َ ََ َ َ
جئت بَٱۡل َق قالوا ٱلَٰٔـن َ تبت يدا أ َب لهب وتب
ح ه َ َحَ ُ َح َ حَ َ َُ ي ه ح َ
إَنا أنزلنه َف للةَ ٱلقد َر ٱلنس َن ل ََربَهَۦ لكنود إَن َ
ح َ َ ه َح ُحَح حُ ُ ُح ه َ َ َ حَ ُ ح َ
ٱل َت لم َيلق مَثلها َف ٱۡلَل َد ذق إَنك أنت ٱلع َزيز ٱلك َريم
ح َ َ ٌ َحُ ُ
ي َم حردود ِإَون ُه حم َءاتَي َهم عذاب غ
ه اس َو ح َ
ٱۡل َج َلن ََيت ل ه
ه َم َوق ُ قُ حل َ َ
َ ح َ َ َ ُ ه َح ُ َ َ َح َ ح َ ه َ ح َ َ َ ه ُ َ ُ َ ُ ُّ ح َ ح
ت َلك ءايت ٱّلِلَ نتلوها عليك بَٱۡل َق لقد صدق ٱّلِل رسوِل ٱلرءيا بَٱۡل َق
َ ُ ح َ ح َ َ ٰٓ َ ُ َ ح ُ ُ َ َ َ ه ُح َ َ ُ ح َ َح َ ه ُُ ُ ُ
ك باب إَال بُّشى لكم و َتلطمئَن قلوبكم بَهَۦ وٱلملـئَكة يدخلون علي َهم مَن َ
َ َح ََ ح ُح ح ُ ح َح
ت َِبلق ج َديد إَن يشأ يذهَبكم َويأ َ
َ ى إنها ُم َ كحََحَ َح ُ حَح َ َ ح ُ
نتقَ ُمون َ ٰٓ ب يوم نب َطش ٱۡلطشة ٱل
ۥد ُسلَ حي َم َن ن حَع َم حٱل َع حب ُدا إنه ُهۥ أ َ هوابٌ ََ َحَ َ ُ َ
ووهبنا َلاو
َ
َ ح ََح ََ َ ه هَ َ ََ ه َ َ َ ح َ َ
ت وٱألۡرض بَٱۡل َق ألم تر أن ٱّلِل خلق ٱلسمو َ
ج َد َال َف ح َ
ٱۡل َج
ه حَ ه َ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َ ََ ََ َ
فمن فرض فَي َهن ٱۡلج فَل رفث وال فسوق و َ
ال
خلَ حق َنا ٱل ح ُم حض َغ َة ع ََظماٗ ُ ه َ َ ح َ ُّ ح َ َ َ َ َ ٗ َ َ َ ح َ ح َ َ َ َ ُ ح َ ٗ َ َ
ثم خلقنا ٱنلطفة علقة فخلقنا ٱلعلقة مضغة ف
ُ )ٱلل
3. Al-Liin (َي
Secara bahasa artinya lembut atau mudah. Adapun secara istilah
bermakna pengucapan huruf yang lembut dan mudah tanpa dipaksakan
saat mengucapkan huruf-hurufnya. Jumlahnya ada dua, yakni Waw sukun
dan Ya sukun yang sebelumnya terdapat huruf berharakat fathah. Al-
Imam Ibnul Jazariy berkata:
َ َ َ َََ ُ َ ٌ ََ ٌ ُ َ َ ح
ح ا ق حبل ُه َما ك ناُوٱنف ت
َ وٱلل َي واو ُو ي اء ُس
“Dan huruf liin itu adalah apabila Waw dan Ya dalam keadaan sukun,
serta ada huruf berharakat fathah sebelum keduanya.”
Catatan: ketika mengucapkan huruf sukun, pengucapan harakat
mesti diperhatikan dengan baik dan benar. Kesalahan biasanya terjadi
saat mengubah Liin pada Ya menjadi imalah dan mengubah Liin pada
Waw menjadi vokal “o”. Kesalahan lainnya adalah pembaca Al-Quran
seolah menambahkan hamzah kasrah pada Liin Ya atau menambahkan
waw dhammah pada Liin Waw, sehingga suara menyerupai tas-hil dan
unsur liin-nya justru hilang.
Latihan
ُ َ ُ َََح َ ه ح ُ ََ ُ َح َ َ َ ه ُ ََ َ ح
َين
َ أرءيت ٱّلَي يك َذب بَٱل قالوا لو هدىنا ٱّلِل لهدينكما
كماحُ ََ ُ َح َ َ َ ه ُ ََ َ ح ح ه َ َ ََ َ ح ح
قالوا لو هدىنا ٱّلِل لهدين ٱلشتاءَ وٱلصي َف َ إَۦلفَ َهم رَحلة
َ ُ ٗ ُ َ ح ه ح َ ٗ ََح ح َ ح َ َ ُ ُ ُ ح َح َ َحَ َح ح
ح
َك شء َ ك شء موعَظة وتف َصيَل ل َ نورهم يسع بي أي َدي َهم وبَأيمن َ َهم مَن
ح َ ََ ََُ ح ُ ُ َ َ ح َ ه
ٱّلَي أطعمهم مَن جوع وءامنهم مَن خوف
ُ َ ٰٓ َ ُّ َ ه َ َ َ ُ ُ ُ َ ه َ ح َ ٗ ه
يأيها ٱّلَين ءامنوا توبوا إََل ٱّلِلَ توبة نصوحا
ََ َ ه َ َ ُ ُ ه ح َ َ حَ َ َ َ َح َ َ ه َ َ ُ ُ هح
ٱلل َوٱنله َهار ي وسخر لكم َ وسخر لكم ٱلشمس وٱلقمر دائَب
83
Shifaatul Huruuf
ُ ح
4. Al-Inhiraaf ()ٱالَن ََراف
Secara bahasa artinya miring atau menyimpang. Sedangkan secara
istilah artinya huruf yang pengucapannya miring setelah keluar dari
ujung lidah hingga beralih ke makhraj huruf selainnya. Hurufnya ada 2
(dua), Sebagaimana perkataan Al-Imam Ibnul Jazariy:
ه
ٱلَل َمُ َوٱلراه َ ُ ُ َ َ ح
ُ ح حا َف
َ ٱالَنَرافُص
َ و
“Dan inhiraf dibenarkan pada huruf Lam dan Ra.”
Pada huruf Lam dan Ra, terjadi perubahan makhraj setelah lidah
digerakkan, dan ini diperbolehkan menurut para Imam Qurra. Huruf
Lam menyimpang ke makhraj Nun di ujung lidah, khususnya pada saat
mengucapkan Lam Tafkhim. Sedangkan huruf Ra menyimpang ke
makhraj Lam di ujung sisi lidah, khususnya pada saat mengucapkan Ra
Tarqiq. Demikian menurut kebanyakan ulama.
Adapun menurut Syaikh Ayman Suwaid, sifat inhiraf merupakan
penyimpangan (berbeloknya) suara pada huruf Lam dan Ra saat huruf-
huruf tersebut diucapkan, disebabkan tertahannya aliran suara oleh
lidah. Perhatikan gambar berikut:38
Pergeseran aliran suara huruf Ra dan huruf Lam. Huruf Ra bergeser menuju
tengah, huruf Lam bergeser menuju samping.
38
At-tajwidul mushawwar
Latihan
ه ََ ه َ َ ٗ
س ٗ
يبا َوكف بَٱّلِلَ َح َ ف َريضة م ََن ٱّلِلَ
ََح َ َ َ َح ح َ ح ََ َ ُّ َحي ُ ُ
وأرسل علي َهم طيا أبابَيل َك ه َم َزة ل َم َزةٍ و يل ل َ
ك حم َرق ٗ ه هَ َ َ َ َح ُ َ َ هُ َ ي ُ
َيبا إَن ٱّلِل َكن علي يز ذو ٱنتَقا ٍم وٱّلِل ع َز
َ َ َه هَ َح ه َح يا َكث َ ٗ َو َي حج َع َل ه ُ
ٱّلِل فَيهَ َخ ح ٗ
ٱّلِل ُي َعل ُِلۥ َم َر ٗجا ومن يت َق يا
ك هن ه َ ََح َح ُُ ُ ح ََ ه هَ َََُ ح ََ ََح َ ح ََح َ َ
ٱّلِل َر َم ت َول َ كن ٱّلِل قتلهم وما رميت إَذ رمي فلم تقتلوهم ول َ
ه ه ه َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ َ َ َ
ب
لئَكتهۥ يصلون لَع ٱنل َ َ إَن ٱّلِل وم ٰٓ
ح َ ٰٓ َ ُّ َ ه َ َ َ ُ َ ُّ َ َ ح َ َ ُ َ
يأيها ٱّلَين ءامنوا صلوا عليهَ وسلَموا تسلَيما
نز حل َن ُه ف َلحلَة ُّم َب َر َك ٍة إنها ُك هنا ُمن َذرينَ إ هنا أ َ َ
َ َ َ َ
َ ُ ُ ُّ َ َ ح ي َ َ َ ُ َ
اح َها ش حه ير ا ٱلريح غدوها شهر ورو َول َُسلَ حي َم َ
ن
َ
َ َ ح َ َ َ ح
ٱۡل هق َويُ حب َطل ٱل َب َطل َول حو ك َرهَ ٱل ُم حج َر ُمون ح هق ح َ َلُ َ
َح ُ ح َح ُ ُ َ ََ َه ُ َ ُح ُ ح ََ ُ َ َ ح َ َ ح َ ُ َ
ذرهم يأكلوا ويتمتعوا ويل َه َهم ٱألمل افسوف يعلمون
كفَرينَ ََح َ َ َ َ ح َ َ َ ه َ َُ ُ هُ َ ُ ه ح
َ وي َريد ٱّلِل أن ُيَق ٱۡلق بَكلَمتَهَۦ ويقطع دابَر ٱل
ُّ ح وِلۥ لَ َع َن ُه ُم ه ُ ٱّلِل َو َر ُس َ ُ
ون ه َ ه ه َ ُح ُ َ
خ َرة َٱلن َيا َوٱٓأۡل َ ٱّلِل َف ٱّلين يؤذ إَن َ
ح َ ُ ه َ َ َ حَ َ ََ َ ََ ه ََ ُ ُ َََح َ ُ
ت وٱألۡرض وما خلق ٱّلِل مَن شء وت ٱلسمو َ أولم ينظروا َف ملك َ
وه ُم حٱألَ حدبَارَ َ ٰٓ َ ُّ َ ه َ َ َ ُ َ َ ُ ُ ه َ َ َ ُ َ ح ٗ َ َ ُ َ ُّ ُ
يأيها ٱّلَين ءامنوا إَذا ل َقيتم ٱّلَين كفروا زحفا فَل تول
َ ٰٓ َ ُّ َ ه َ َ َ ُ َ ُ ه َ َ َ ُ َ ُ َ َ َ َ ه ح َ ح ُ َ َ ُ ح َ ح َ ُ َ
يأيها ٱّلَين ءامنوا أ َطيعوا ٱّلِل ورسوِلۥ وال تولوا عنه وأنتم تسمعون
85
Shifaatul Huruuf
ح
) ه
ُ ٱتلكر
5. At-Takrir (يرَ
Secara bahasa berarti mengulangi. Adapun secara istilah adalah
bergetarnya lidah saat mengucapkan huruf. Hurufnya ada satu, yakni
huruf Ra. Imam Ibnul Jazariy berkata:
ُ ح َ ه َ َ ح
ج عَل ُ ير
ٍ َ وٱلراُوبَت
ر ك
“Dan Ra disifati dengan takrir.”
Pengulangan getaran yang terjadi pada huruf Ra tidak
Sebagaimana getaran yang terjadi pada huruf “R” dalam bahasa
Indonesia. Getaran pada huruf Ra sedikit tersembunyi dan disesuaikan
dengan keadaan tipis dan tebalnya. Namun, jangan terlalu
menyembunyikan getaran pada huruf Ra karena dapat berpotensi
mengubah huruf Ra menjadi huruf “R” dalam bahasa Inggris yang
cenderung lebih mirip huruf “w”.
Terkhusus pada saat huruf Ra ditasydidkan, maka sifat takrir
yang melekat pada huruf Ra mesti disembunyikan. Al-Imam Ibnul
Jazariy berkata:
ُ َ َُ ه َ ح ََ ح
وأخ َفُتكرَيراُإَذاُتشدد
“Dan sembunyikanlah sifat takrir (pada Ra) saat ditasydidkan.”
Bila sifat-sifat huruf yang telah
Sebagian ulama berpen-
diuraikan sebelumnya dipelajari untuk
dapat bahwa sifat takrir
ditampakkan, maka sifat takrir ini
pada huruf Ra merupakan
dipelajari untuk dijaga, bukan
sifat lazimah yang tetap
ditampakkan dengan jelas, bukan juga
mesti menyertai Ra. Se-
dihilangkan. Sifat takrir pada huruf Ra
dangkan sebagian ulama
berkaitan erat dengan sentuhan lidah
yang lain berpendapat bah-
pada langit-langit. Bila lidah terlalu
wa sifat takrir merupakan
menekan langit-langit, maka getaran
sifat yang mesti dihilang-
akan terlalu tampak, sedangkan bila
kan. Sehingga mengucap-
lidah terlalu jauh dari langit-langit,
kannya tanpa getaran yang
maka getaran akan hilang.
tampak.
Inilah yang diamalkan
kebanyakan oleh guru-guru kami, bahwa saat mengucapkan huruf Ra,
sifat takrirnya tidak dihilangkan, juga tidak diucapkan seperti orang
yang cadel. Melainkan dengan getaran yang tersembunyi dan
disesuaikan dengan tebal tipisnya.
Latihan 1
َحٌَ َ ٌ ٌ
َحة ر ف حَر َع حون رَ َجال َم َرض
َََ ه ح َ َحر ٌ
ت ُون ل ٱل َمقاب َ َر وحب َ ُر َ ير َ
َ َ َ َ حَ ُ حَ
ۡش
مَن َ كـفَ ُرون وٱألۡرض َوٱلف حج َر
Latihan 2
ُ ح َ ٱلر حج َ ٰٓ ه َ َ َ
َح هت ُز حرت ُم ٱل َمقاب َ َر ع ك ُّ
إَن إََل رب َ
ح ُ ح ُ َ ه َ َ ح ه َ ُح َ ُ ُ
س يسا فإَن مع ٱلع َ اس ب ٱنل َ قل أعوذ بَر َ
ح ه َ َحَ ُ َح َ حَ َ َ َ ح ََُُ َه ََ ح
إَنا أنزلنه َف للةَ ٱلقدرَ بوٱمرأتهۥ َحالة ٱۡلط َ
َومَن َۡش َحا َسد إ َذا َح َسدَ ٱل حنياَٱۡل َيوةَ ُّ َ َح ُح ُ َ ح
ٍ َ َ بل تؤث َرون
ُ ُ َ َََح َ ه ََح َ َ َ َح ح َ ح ََ َ
َين
أرءيت ٱّلَي يك َذب بَٱل َ وأرسل علي َهم طيا أبابَيل
ه َ َ َ َ َ ح َح َ َ َ ح ح
ٱس َتغفَ حرهُ إَن ُهۥ َكن ت هوابََۢافسبَح َِبم َد ربَك و
َ َ َ َ ه َ ه َ ُ ُ ح َ َ ه َۢ َ ح َ َ َ ح ُ ُ ح َ َ ُ
وما تفرق ٱّلَين أوتوا ٱلكَتب إَال َمن بع َد ما جاءتهم ٱۡليَنة
87
Shifaatul Huruuf
Latihan 3
ٱلرِنَٰمۡح ه ه
ٱّلِلَ ه
يم َ ح
َ ٱلر ِمۡسِب
ُ ُ ُ ٗ َح َ َُ ه ح
َ َ ٱق
ِإَون يَ َر حوا َءايَة ُي حع َرضوا َو َيقولوا َس حح ير١ اعة َوٱنش هق ٱلق َم ُر ت ٱلس َ ت َب
َ َولَ َق حد َجا َء ُهم مَن٣ َو َك هذبُوا َو هٱت َب ُعوا أ َ حه َوا َء ُه حم َو ُ ُُّك أ َ حمر ُّم حس َتقَ ير٢ ُّم حس َت َم ير
َ َف َت َو هل َع حن ُه حم يَ حوم٥ ك َمُۢة َبل َغةي ا َف َما ُت حغن ٱنلُّ ُذ ُر ح َ َُح َ َ َح
َ ح ٌ
َ ٤ ٱألۢنباءَ ما فَيهَ مزدجر
َ
اث َك َأ هن ُهمح َ
َون م ََن حٱألَ حجدَ ُ ُُ ه َح َ ُ ُ ح َح
خشعا أبصرهم َيرج٦ يدع ٱلاع إََل شء نك ٍر
ُ ُّ َ ح ُ ه َ َ َ ح
َ
َ )ٱتلهف
6. At-Tafasysyi (شـي
Secara bahasa berarti menyebar. Sedangkan secara istilah adalah
menyebarnya angin/ udara di dalam mulut saat mengucapkan huruf. Huruf
yang memiliki sifat tafasysyi adalah Syin. Imam Ibnul Jazariy berkata:
ُ ٱلش َه
ُي َ َُوللتف ََش
“Dan huruf yang memiliki sifat Tafasysyi adalah Syin.”
Sifat Tafasysyi pada Syin akan terasa sempurna bila kita tidak
terlalu membuka atau memonyongkan bibir saat mengucapkannya. Bila
bibir terlampau terbuka, apalagi memonyongkannya (kecuali saat
dhammah), maka angin tidak akan menyebar di dalam mulut yang
mengakibatkan hilangnya sebagian sifat Tafasysyi pada huruf Syin.
Memonyongkan huruf-huruf hijaiyyah yang bukan dhammah, berarti
tidak memberikan huruf tersebut sesuai dengan hak dan mustahaknya.
Syaikh Ayman Rusydi Suwaid mengatakan bahwa sedikit
memonyongkan bibir secara alami saat mengucapkan huruf Syin dan
tidak mengakibatkan perubahan suara, maka tidak mengapa. Adapun
memonyongkan bibir sebagaimana memonyongkannya pada dhammah,
maka hal tersebut terlarang disebabkan terjadi perubahan suara dan
hilangnya kesempurnaan sebagian sifatnya.
Latihan 1
ُ ح ه ه ُ ََ
ق َري ٍش َو ُمبَ َ ٗ
ُّشا يَشق ُق ۡشَك َء
َ ُ ه
َوٱلش َه َدة َ َح ُ ُ ُ َ َي
كع حرش َ ُّشه حم ُي غَشوة
َوب َ ه ُ ُ َ ََ ه َ َ
ُّشوهُ شيك ُم ُيغ َ تغشى َها ل َف شك
ََ ح ُ ح َ َ
ش َي ُهم فغ َ ُّشكَك حم
بَ َ َف َمشيَك َف َشقاق
فَٱنتَ َ ُ ََ ُ ُ ه ح ُ َ
ُّشوا وال شكورا م ََن ٱلش حي َط َن ُمش َفقون
َح َح ُ َ َ َ ح ُ ُّ ه ُ َُ ي َ ُ
ُّشون
يستب َ علي َهم ٱلشقة ك ٌ
ور غفور ش ٱلش حع َرىَر ُّب َ
Latihan 2
ك ب حَ
ٱۡل َق
َ ُ َه حَ َ ح
َوشاهَد َو َمش ُهود
َ
قالوا بُّشن َ
َو َما ََك َن م ََن ٱل ح ُم حُّشك َيَ ي
ق َو َسعَيد فَ َم حن ُه حم َش ي
َ َ
ٱلشكَر َ هُ ه َو َس َي ح ه
ٱلش َه َدةَ ُ ُ ََ َ ح
ين َ ّلِل ٱ ي ز
َ ج وال تكتموا
َ ه ح ُ َ ه َ ُ َح ُ َ كرََ َ َ َ َ َ َح
ان
وٱنلجم وٱلشجر يسجد َ كذل َك َن َزي من ش
َ ح َ َ ُ ُّ ُ َ َ َحُح ََ َه ُ
ُّش َب ُهماحك أنَاس هم ح َ قد علَم كماح لئَن شكرتم ألزَيدن
89
Shifaatul Huruuf
Latihan 1
َُ ُ
َيوضوا
َ ح
غض َب َن فَ هض حلناَ ُّ
َوٱلض َح
ُ ح هحُ َ ي َ ٗ َ َ ٌ
َوخض ُت حم مقبوضة َب ُعوضة حضة دا َ
ُح ُ ُ ُ َ ُ ُّ َ َ
حضوا َلد َ يَ حركضون َيغضون بَضارَه حَم
بٱ ه ُ َ ه ه َ ُ ح ح ه َ َ
ّلِل ض ََوغ َ إَال ٱلضلل َو َيقبَض َن َوٱلضفادَع
ه ه ُّ َ َ ح َ َ َ ُ َ َ
إَال ٱلضٓالون مَن فضلَهَۦ َوقض حي َنا إ َ حلهَ ف َسيُ حنغَضون
َُ َ َ َحَ َ َ َ ُّ َ ُح ُ
ِض إ َ حل َه حم لق َ ي ُمضار غ لَع ٱلض َعفا َء تغ َمضوا فَيهَ
ُ ُ ح ح َََ ح ُ َ َ ٗ ه ُّ َ ُ ُ َ
يب ٱل ُمض َط هر ُي
َ ت ق حبضة فقبض َي َعض ٱلظال َُم َوال يَنقضون
َ ح ُ ح َ ُ ُّ َ َ َ ََُ ُ َ
ٱركض ب َ َر حجلَك َعضوا َعل حيك ُم ج َع َه حم إََل م َ
اض ح
وأفوَض أم َري
َح َُ َ ه َ ََ
تون ٱلضللة يش ي م ََن ٱل ح ُم حد َحض َ ُ َ ه َ ُ
َوه َو فضلك حم
ه َ َُ
َعل حيهَ ٱلضللة
َ
َ
Latihan 2
91
Shifaatul Huruuf
أ َ همن ُُي ُ
يب ٱل ح ُم حض َط هر إ َذا َد َعهُ ََه ه َ حَ ه ح ُ ُ ُ
وه ُهمح وأما ٱّلَين ٱبيضت وج
َ َ
َ ٱض ُط هر َغ ح َ
ح َ َ ُ ه َ ح َ ُّ ُ ح َ َ َ
ي بَاغ َوال َعد ف َم َن اب غلَيظ ثم نضطرهم إََل ع ٍ
ذ
ح ٗ َحَُ َ َ ح ٗ َ ه ََ َ َ ُ ُ ُُ ح َ حَ َ
ٱّلِلَ َورَض َوناا يبتغون فضَل مَن تتجاف جنوبهم ع َن ٱلم َ عَ
ج ا ض
َ ٰٓ َ ح َ ٗ ُّ َ َ َ ٗ َ َح ُ ُ َ َ ُ ٗ ُ ََ ُ ُ ُه َ ح
ٱلربوا أضعفا مضعفة ا ال تأكلوا َ ضلَي عضدا خذ ٱلم َ وما كنت مت َ
ٱلضٓال َيَ َ َح ح ََ ه َ ح حَ ح ُ وهناهَ ح ُ ُ حَ َ َ ح ُ ُ ُ
وه ه
وب علي َهم وال ي ٱلمغض َ غ َ ٱۡضب
َ و عَ ج
َ اض م ٱل فَ ن وٱهجر
ح َ ح َ ُّ ُ ُ َ ه ح َ َ ح َ ُ ح َ َ ه
ٱّلِلَ ُ َ َ ََ ح ُ ح َ َ َ َ ح ُ
ت َلك ٱلرسل فضلنا بعضهم لَع بعض فإَذا أفضتم مَن عرفت فٱذكروا
ََ َ ُ َ َ َ ه ح
ٱنظ حر ك حيف فضل َنا َب حعض ُه حم لَع َب حعض
حُ ُ َ ََ ََُ ُ
ضل َب حعض َها لَع َب حعض َف ٱألك َل ونف َ
كمح ه َح َ ح ُ َ َح ُ ح ََ َ ه حُ ُ
ٱل َت أنعمت عليكم وأ َن فضلت
ُهَ َ َ ح ُ ُ ُ ُ َه حَ ُ ح ُ ُ
ضجت جلودهم بدلنهم جلودا كما ن َ
نق هض فَأَقَ َ
امه اۥُ ََ َ َ َ َ ٗ ُ ُ َ َ َ
جدارا ي َريد أن ي فوجدا فَيها َ
َ َ ُ ٗ ُ ََ َ حَ َ ُ ح ََ ُ ُ ُه َ ح
ضلَي عضدا خذ ٱلم َ س َهم وما كنت مت َ وال خلق أنف َ
ه َ َ َ َ ح ُ َ َ َ ُّ َ ٗ َ َ ُّ َ ح َ ُّ
يل
َ َ ب ٱلس َ ءاو س ن ع وال ض و ايَ ث ك وال ض أو ل ب ق َن
م وال قد ض
۩ BEBERAPA TAMBAHAN MENGENAI SIFAT ۩
ُحُه
1. Sifat Ghunnah ()ٱلغنة
Secara bahasa, ghunnah berarti:
ُ حَ ح َ َحُ ُ ح َح ه ح ُ ه
َ
ُ ٱلصوت ٱّلَي َيرج مَن أقص ٱليشوم
“Suara yang keluar dari pangkal rongga hidung.”39
Sedangkan dalam istilah tajwid, para ulama mendefinisikan
ghunnah sebagai berikut:
ح َ َ ح َ َح ٌ َ ٌ َ ح
ٌ يذ ُم َر هك
َ َ َ ون َول حو تنوَينا َوٱل َم
)يم ( َف ۡجَيعَ أحوال َ َهما ُّب ف ج حس َم ٱنل ّل
َ صوت
َ َ َ
“Suara yang indah dan teratur pada huruf Nun –termasuk tanwin-
dan Mim (dalam segala macam kondisinya).”40
Menurut pendapat yang kuat, panjangnya ghunnah tidak bisa
disetarakan dengan hitungan harakat sebagaimana pada huruf
hijaiyyah yang lain, karena kadarnya adalah ukuran tersendiri yang
khusus bagi ghunnah. Sebagian ulama menyebutnya dua harakat, yang
disesuaikan dengan tempo bacaan yang digunakan. Namun, yang perlu
menjadi catatan adalah bahwa dua harakat pada ghunnah lebih
panjang daripada dua harakat pada mad. Bahkan hampir mendekati
dua kali lipat panjangnya mad.
Sebagai pendekatan dan upaya untuk mempermudah
pembelajaran, maka panjangnya ghunnah disetarakan dengan tiga
ketukan (tiga harakat huruf selain ghunnah), bila hitungannya lambat
39
Lihat Al-Mishbah, Al-Mukhtar, Mu’jam Al-Wasith, Mu’jam Mushthalahat Fiqhiyah,
dan selainnya.
40
Lihat Syaikh ‘Ali Muhammad Dhabba’ dalam
http://www.alukah.net/literature_language/0/46309/#ixzz3XTbSYLqc, diakses 16
April 2015.
93
Shifaatul Huruuf
41
Syaikh Asyraf Ja’fari dalam Daurah Tuhfatul Athfaal (source: youtube)
Ghunnah pada tiga tingkatan pertama yang telah disebutkan tadi
disebut dengan ghunnah. Adapun pada tingkat yang keempat maka
ghunnah berada pada tingkat ghunnah naqishah.
Dalam syair di atas, Syaikh ‘Utsman Murad membagi ghunnah
menjadi dua saja: pertama, ghunnah kamilah (ghunnah yang sempurna);
yakni yang terjadi pada saat Nun dan Mim bertasydid, pada saat idgham
bighunnah, dan pada saat ikhfa (termasuk qalb). Adapun yang kedua
yakni ghunnah naqishah (ghunnah yang tidak sempurna, yakni ghunnah
yang terjadi pada saat Nun dan Mim sakinah dibaca izhhar. Beliau tidak
melanjutkannya dengan ghunnah anqash, yakni ghunnah yang terjadi
pada saat Nun dan Mim berharakat, karena memang ghunnahnya
hanya sekilas saja, dan prinsip huruf hijaiyyah yang hidup mesti
dikeluarkan sempurna melalui jauf.
Adapun menurut Asy-Syaikh Ayman Suwaid,42 ghunnah terbagi
menjadi empat tingkat:
1) Ghunnah Akmal (paling sempurna). Terjadi pada saat Nun atau
Mim ditasydidkan dan idgham bighunnah.
2) Ghunnah Kamilah (sempurna). Terjadi pada ikhfa dan qalb.
3) Ghunnah Naqishah (tidak sempurna/ kurang). Terjadi pada saat
Nun atau Mim dibaca izhhar.
4) Ghunnah Anqash (paling kurang). Terjadi pada saat Nûn atau Mîm
berharakat.
Berikut perbandingan marâtibul ghunnah versi Asy-Syaikh
Ayman Suwaid dengan Asy-Syaikh Utsman Murad :
Versi Asy-Syaikh Versi Asy-Syaikh
Kondisi Nûn dan Mîm
Ayman Suwaid Utsman Murad
Bertasydid
Ghunnah Akmal
Idgham bighunnah Ghunnah Kâmilah
Ikhfa/ Qalb Ghunnah Kâmilah
Izhhar Ghunnah Nâqishah Ghunnah Nâqishah
Berharakat Ghunnah Anqash -Tidak menyebutkan-
42
Silakan menyimak penjelasan lebih lengkapnya di youtube, dengan link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=dZatUl_3wQU
95
Shifaatul Huruuf
Latihan
ه َ َ َ ح ُّ ح َ َ ي ه َ ُ ُ َ ُح
إَنها علي َهم مؤصدة اس َ ب ٱنل َ قل أعوذ بَر
َه َ نَ حر َف ُع َد َر ٱّلِلَ قَريبي ََ ه َ ح َ ه
جت همن نشا ُء َ أال إَن نص
َ ُ ُ َ ََ ير ُّمبيي كم م حَن ُه نَ َذ ي ُ َ
ال
ٍ وما لهم مَن دونَهَۦ مَن و َ إ َ َن ل
َك َذبي َ ُّ ُ ه ََح َ ُ َ ه ه ه ُّ ُ َ َ ح َ ح
َ ِإَونا نلعلم أن مَنكم م ألم نلقكم مَن ماء م َهي
َ ُ ُ َ َ َ ُ ُّ ُ َ ٰٓ َ َ ه ُ ه ح ه َ ح ُ َ
أال يظن أولئَك أنهم مبعوثون َوما بَكم مَن نَع َمة ف َم َن ٱّلِلَا
كم هما َس َأ حتلُمح ح ٗ َ ه َ ُ
ٱهب َ ُطوا مَصا فإَن ل
ح
ح ُ َ َ ه َ ُ ح َ َ
اب َرب َ َهم ُّمش َفقون وٱّلَين هم مَن ع َ
ذ
ُ َ ح َ َ ٰٓ َ ُ َ ح ُ ُ َ
ون َعلَ ح
ك بَاب َ َنم مهَ ي وٱلملئَكة يدخل
ه ح َ ُّ ح َ ُ َ ُ َح َح َُُ ح َ ح ٗ َ
أم تسلهم أجرا فهم مَن مغرم مثقلون
َ َ ُ ه ح ََ ه حَ حَ
َس َواءي مَنكم من أس ٱلقول ومن جهر بَهَ
َ َ َ
َ حٗ هح َح ه َح هُ
َوٱتقوا يَ حو ٗما ال ت َزي نف ٌس َعن نفس شيا
َ َ َ ح ُحُح َ ُ َ َ ه ح َ ََ
حد َ و ام ع ط لَع ِإَوذ قلتم يموس لن نص َب
ه َ َ ُ ُّ َ َ ه ُ ُّ َ ُ َ ح َ َ ه ُ ح َ ح َ ُ َ
جعون ٱّلَين يظنون أنهم ملقوا رب َ َهم وأنهم إَلهَ ر َ
َنكم مَن ن ََسائهم هما ُه هن أ ُ هم َهتَهماح ُ ه َ َُ ُ َ
ٱّلَين يظ َهرون م
َ ََ
ُ َ ه َ َ َح َ َ َ ََ۠ َ ح ي حُ َ َح
قال أنا خي مَنه خلقت َن مَن نار وخلقتهۥ مَن َطي
َ َ َ ه ُ َح ُ َ ُ ُ ََ َ
ث هم عف حونا َعنكم َم َۢن َب حع َد ذل َك ل َعلك حم تشك ُرون
ٗ ك َح هت نَ َرى ه َ ح ُ ح ُ ح َ ُ َ َ ُّ ح َ َ َ
ٱّلِل َج حه َرة ِإَوذ قلتم يموس لن نؤمَن ل
َ ُّ َ ُُ ُ ح ََُ ح ُ ح َ َ ح َ ُ
ً
َل أجل مسم خركم إ َ ٰٓ َيغفَ حر لكم مَن ذنوبَكم ويؤ َ
َ ََ ح ه َ َ َ ُّ َ َ ُ ُ ح َ َ ُ َ َ ُ َ ه ي
أيود أحدكم أن تكون ِلۥ جنة مَن نَيل وأعناب
ََح ي هُ ه َ ََ ح َح ح َ َ ح ي هُ ه َ ح ُ َ
سبون فويل لهم مَما كتبت أي َدي َهم وويل لهم مَما يك َ
نف حق ُتم مَن هن َف َقة أ َ حو نَ َذ حرتُم مَن نه حذر فَإ هن ٱ ه َ
ّلِل َي حعلَ ُمهۥُ ََ َ َ
وما أ
َ ٍ
97
Shifaatul Huruuf
َ َح
3. Sifat Al-Khafaa` (ُ)ٱلفاء
Al-Khafaa` secara bahasa artinya
Sifat khafa (samar)
terhalang/ tersembunyi. Secara istilah
adalah sifat lazimah
artinya tersembunyinya suara huruf saat
(alamiah) yang selalu
diucapkan. Huruf-huruf yang memiliki sifat
melekat pada huruf.
Khafa adalah: Huruf Ha, huruf-huruf Mad,
Namun, keberadaannya
dan huruf-huruf Liin, terkumpul dalam:
justru membuat huruf
هاوي tidak jelas terdengar
(samar). Karenanya ia
Sifat Khafa merupakan sifat alamiah
mesti dihilangkan.
yang terdapat pada huruf Ha, huruf Mad,
Sama seperti ma-
dan huruf Liin. Bila sifat ini terus berada
nusia, yang memiliki si-
pada huruf yang bersangkutan saat ia
fat bawaan sejak dilahir-
diucapkan, maka suara huruf akan
kan. Ada yang baik ada
menjadi samar dan tidak jelas. Untuk
yang buruk. Sifat baik
membuat agar huruf-huruf tersebut tetap
mesti dipupuk, sifat
jelas diucapkan, maka sifat Khafa dalam
yang buruk mesti dihi-
huruf-huruf tersebut mesti dihilangkan.
langkan dan dikenda-
Cara menghilangkan sifat Khafa
likan.
pada huruf mad dan liin adalah dengan
memanjangkan huruf tersebut lebih dari dua harakat dalam kondisi
tertentu. Jadi, hukum-hukum yang terjadi pada mad, salah satunya
disebabkan oleh keberadaan sifat khafa yang mesti dihilangkan.
Sedangkan cara menghilangkan sifat Khafa pada huruf Ha adalah
dengan cara menguatkan pengucapakan huruf Ha sebagai berikut:
1) Pada Ha Sakinah: Dikuatkan dengan cara menyempitkan
makhrajnya dan menyempurnakan hams dan rakhawahnya.
2) Pada Ha berharakat: Cara menguatkannya adalah dengan tidak
mengucapkannya tergesa-gesa.
3) Pada Ha dhamir : Dijadikan mad shilah saat washal.
Latihan
َ ََه َو هه ٗ
َط َه َرا ف َم َه َل تله اجا
َ
َي حه َدي َلَ حهلَك فَي َه حم َلُ َط َه َر
ح ُ ََ
َو َم َهل ُه حم َج هه َزهم ُّم َط هه َرة فف هه حم َن َها
حَه
ح ُد ٱلقه ُر
ح
ٱل َو َ َت حطه ٗ
يا ن هه ه كر ُّ ُ ح
ي ۥ دت َ ُ
ِل
َ َ ه ُّ
ومه
َ َ
َ َ ح َ َ ُ ُّ ُ َ َ ي
ت َكأنه ُهۥ ُهوَ قال فأمهۥ هاوَية
ه حٱل ُعلحياَ ٱّلِلَ َ َََ َُ ه ح َ َ َ َحُُ َح
وَك َمة ذل َك قولهم بَأفوهَ َهما
شء َهال ٌَك إ هال َو حج َههۥُ ح ُ ُّ َ
ك َ ُ ه َُ ح ُح ه ُ َ
َ ٍ قل إَن هدى ٱّلِلَ هو ٱلهدىا
يما تَ حذ ُروهُ ٱلر َيحُ ش ٗ ََ ح َ َ َ ُ َ ح ُي َح َ َ َ َ َُ ََ
َ فأصبح ه َ ك قد علَم صَلتهۥ وتسبَيحهۥ
ون بأَ حف َوهَهم هما لَ حي َس ف قُلُوبهمح َُ ُ َ
ول ق ي
ََ َ ح ٌ َ َح ح ََ ُ ح َح َ ُ َ
ون وال خوف علي َهم وال هم ُيزن
ََ َ َ َ
ح ُد حٱل َق هه ُ َ ََ ح َ ه هُ ح
ار َ و ٱل وما مَن إَل ٍه إَال ٱّلِل
َ ه ُ ُّ َ ُ َ ح َ َ ه ُ ح َ ح َ ُ َ
جعون أنهم ملقوا رب َ َهم وأنهم إَلهَ ر َ
َح ُ ح َح ُ ُ َ ََ َه ُ َ ُح ُ ح ََ ُ
ذرهم يأكلوا ويتمتعوا ويل َه َهم ٱألمل
هحَ َ َ َ ُ َ ُ َ َ ٗ ُ ََ َحَ َ
ووهبنا ِلۥ مَن رَحتَنا أخاه هرون نبَيا
َ َ ُُح َ ُُ ُُح َُ ُ ُُ
وره حما جباههم وجنوبهم وظه َُ ح َ
فتكوى بَها َ
ب ٱل ح ُم َت َطهر َ
ين ي َو ُيح ُّ
َ
ٱتل هوب َ
ب ه ٱّلِل ُُيَ ُّ إ هن ه َ
ََ َ َ
لَع حٱألَ حفَدة ََ َ ُ ه حُ ََ ُ ه َه ُ ََ
نار ٱّلِلَ ٱلموقدة * ٱل َت تطلَع
99
Shifaatul Huruuf
ُ اك ن َ حس َتع
َ اك َن حع ُب ُد ِإَويه
َ إي ه َكفَرين َ َ ه هَ َ ُ ي ح
ي َ َ َ فإَن ٱّلِل عدو ل َل
101
Shifaatul Huruuf
َ
43
Aslinya ()صل َُحوا, namun pada mushaf huruf Wawu tidak ditulis.
TAFKHIIM & TARQIIQ
۩ SHIFATUL ‘AARIDHAH ۩
۩ HURUF YANG SELALU TAFKHIM ۩
۩ HURUF YANG SELALU TARQIQ ۩
۩ HURUF YANG KADANG TAFKHIM & KADANG TARQIQ ۩
۩ HUKUM TAFKHIM & TARQIQ PADA HURUF RA ۩
103
Tajwiidul Huruf: Tafkhiim & Tarqiiq
۩ SHIFAATUL ‘AARIDHAH ۩
1. Pengertian
Sifat ‘aaridhah adalah sifat-sifat yang tidak selalu melekat pada
satu huruf tertentu. Ia kadang ada, juga kadang tidak ada. Di antara
sifat ‘aridhah pada huruf hijaiyyah adalah sifat takhim dan tarqiq.
Tafkhim artinya at-tasmiin (penebalan/ penggemukan), yaitu
penebalan yang terjadi pada suatu huruf saat huruf tersebut diucapkan
sehingga terasa gema yang memenuhi mulut, menjadikan huruf tebal
pada makhraj dan kuat pada sifatnya. Cara pengucapannya adalah
dengan mengangkat bagian belakang lidah.
105
Tajwiidul Huruf: Tafkhiim & Tarqiiq
Huruf Hijaiyyah
Huruf yang Huruf yang
Huruf yang kadang tafkhim & kadang tarqiq
selalu tafkhim selalu tarqiq
Isti’la, lebih-
Istifal Alif Huruf Lam Huruf Ra
lebih ithbaq
44
Tajwiidul Mushawwar
۩ HURUF YANG SELALU TAFKHIM ۩
45
Abul Asbagh Abdul Aziz bin Aliy As-Sumathiy Al-Isybiliy
107
Tajwiidul Huruf: Tafkhiim & Tarqiiq
109
Tajwiidul Huruf: Tafkhiim & Tarqiiq
Fathah Dhammah
Dhammah Kasrah
Kasrah -
ح
َق Ya إَق Tidak
46
Sebagian ulama berpendapat bahwasanya pada kalimat ini dibaca idgham yang
tidak sempurna (idgham naqish) menjadi “nakhluqkum”.
111
Tajwiidul Huruf: Tafkhiim & Tarqiiq
Saat Sukun
Terjadi Tafkhim Nisbi
Didahului Ya Sakinah
ٌ
َز حيغ Ya
َ ٌ
ش حيخ Ya
1. Huruf-Huruf Istifal
Huruf-huruf yang selalu dalam keadaan tarqiq adalah huruf-
huruf Istifal, selain Alif, Lam dan Ra. Ketiga huruf tersebut akan dibahas
pada bab khusus karena kadang berada pada keadaan tafkhim dan
kadang berada pada keadaan tarqiq.
Al-Imam Ibnul Jazariy berkata mengenai keadaan huruf-huruf
istifal,
ح َ َ
َ ف َرق َق حن ُ ُم حس تَفََل ُم ََن ُٱح ُر
ف
“Tarqiq-kanlah huruf-huruf Istifal...”
Apakah Alif me- Bila kita memperhatikan perkataan Al-
rupakan huruf isti- Imam Ibnul Jazariy di atas, maka dapat kita
fal? Atau ia merupa- pahami bahwasanya kondisi default (asal/
kan huruf yang normal) huruf-huruf Istifal adalah tarqiq.
tidak disifati dengan Adapun huruf Alif, tidak disifati dengan salah
sifat-sifat lazimah? satu sifat-sifat huruf, karena ia selalu
mengikuti huruf sebelumnya, maka ia pun
tidak termasuk Isti’la atau Istifal. Karenanya kondisi Alif kadang
tafkhim dan kadang tarqiq sebagaimana yang akan dijelaskan
kemudian.
Terkait dengan huruf Lam dan Ra tafkhim, sebagian ulama
memisahkan keduanya dengan huruf Lam dan Ra tarqiq. Mereka
memasukkan huruf Lam dan Ra tafkhim ke dalam huruf-huruf isti’la.
Wallahu a’lam.
2. Beberapa Peringatan
Ketika huruf-huruf Istifal berhadapan dengan huruf-huruf Isti’la,
maka berhati-hatilah. Jangan sampai kita men-tafkhimkan huruf-huruf
113
Tajwiidul Huruf: Tafkhiim & Tarqiiq
Latihan 1
َ ح
َك َث أ ب َ حر ٍق َع َص َع ََس
َ ح ٗ
ي َ حس ُطو ب َ ُر ُسل ٱه َدنا َم َرضاا
ُ
ي َ حسق و
ُ َ
َوقالوا ب َا َط ٍل َب ح
ٱۡل َق َ
ٱص ح فَ ح َ ح
ُك َب ُ إ هال ه هح َي
ب َ أ ٱّلِل َ مغفَرة
َع َظ ي ه ٗ َ ح
يم ََم َن ٱّلِل َ ب َ َر ُس
وِلَۦ َوفضَل
َ
ُحٱألنح َهر ا ُم حستَقَي َم ُم ظورا
َُح
ُم ذورا
ُ َح
َ َ
نف حق ُتمح َح حص َ َ َح
أ ح َص َِبال ََصة َم َم َص ٍة
َُ ُ َ ُ ََ َ
نذ حر َت ُهمح ََ ٗ ََ ه
ٱلضٓال َ
ومونك حم يس ءأ فقلَيَل َي وال
َ ح ََ َ ُ َ هَ َ َ ح َي َ َ ي
يدهم مَن فضلَهَۦ وي َز حدة فإَنما َه زجرة و َ
َح ح َ ََ َح َ ُ َ َح ٗ
ف َم َن ٱض ُط هر َف َم َم َص ٍة ص َية فَل يست َطيعون تو َ
قَالُوا َس َوا ٌء َعلَ حي َنا أ َ َو َع حظتَ ي ٱلظلَم َ ه َ َ َ َح
َوكذل َك َن َزي
َ
َ َحَ َ َ َ ح ح ه ح َ ه َ ي
ات ق َرار َو َمعَي إََل ربوة ذ َ فٱص َب إَن َوعد ٱّلِلَ حق ا
َ حَ َس َل ٌم َ َ ي ح ي فَيهَ ُظلُ َم ي
ه َح هت َم حطلعَ ٱلف حج َر ت َو َرعد َو َب حرق
ٱرتَابواُأَف قُلُوبهم هم َر ٌض أ َ َم ح ٱلث َم َو َبا َط َن ُهۥ
َ َُ َ َ ح ح
ََ َ وذروا ظ َهر َ
ح َ َ ََ َ َ ح ََ
طت إ َ هَل يَ َد َك تلَ َق ُتل َن لئ َ َۢن بس ح ُّج ٱۡلَ حي َ
ت اس َ َو َ هّلِلَ لَع ٱنله َ
َ َ ح َ ح ُ ُّ ٗ َهَ َ َ َح َ َ َ
ه ه
ألم نلقكم مَن ماء م َهي ت هذا َب َطَل ربنا ما خلق
ََ َ َ َ ُ َ َح ُ َ حَ َس َل ٌم َ َ
ح
فقال أحطت بَما لم َتَط بَهَۦ ه َح هت َم حطلعَ ٱلف حج َر
َ َحُ َ َ َ تَ حرمَيهم َ َ َ َ
َو َما َكن ع َطا ُء َربَك ُمظورا جيل ِبجارة مَن َس َ َ
َ هُ َ َ ُه َ ُم ُذ ٗه َ َ َ َ َ َ َ َح
ٱّلِل خل َق ك دآبهة مَن هماء و ورا إَن عذاب ربَك َكن
ٱلصبح ٱۡلق َوتَ َو َ
اص حوا ب ه اص حوا ب ح ََوتَ َو َ ََح َحَح َح َ ُ ح َ ح
َ َ َ َ ألم ُيعل كيدهم َف تضلَيل
ح َ ح َ َ ح َ َ ح َ َ َ َ َ ُّ َ َ
يل َ
ب ٱلفَ َ ألم تر كيف فعل ربك بَأصح َ
َ َ ُ َ َح ُ َ ه َ ُ َ َ
َين َي حتلون َعل حي َه حم يكادون يسطون بَٱّل
115
Tajwiidul Huruf: Tafkhiim & Tarqiiq
47
Ali bin Sa’id Al-Baisusi Al-Ahmadi Asy-Syafi’i Al-Asy’ari
Jadi, Alif (dan seluruh huruf mad yang lain) memiliki lima sifat
lazimah: rakhawah, jahr, infitah, ishmat, dan istifal. Sedangkan dalam
permasalahan tafkhim dan tarqiq, huruf Alif selalu mengikuti kondisi
huruf sebelumnya. Maka, ia menjadi tafkhim bila huruf sebelumnya
tafkhim dan ia menjadi tarqiq bila sebelumnya tarqiq. Kondisi ini juga
berlaku bagi keseluruhan huruf mad (Alif, Ya Mad, dan Waw Mad)
secara umum.
Al-Imam Ibnul Jazariy berkata,
َ َ ح حَ ح َ ُ ُ ح َ ه َح َ َ َ ح َح َ َح
َ يم ُل ف َظ ُٱأل ل ََف كهمزَ ٱۡل م َد ُأعوذُٱه َدنا ٱّلِل خ
َ وح اذَر ن ُت ف
“Dan hati-hatilah (jangan sampai) menebalkan lafazh Alif juga
Hamzah seperti pada kata Alhamdu, A’udzu, Ihdinaa, dan Allah.”
Latihan
ٗ َ َ ُ ٰٓ َ ح
خائَفا َهؤالء بَ َصائ َ ُر تاء َ َ ٱف
َ ُ َ َح ه ه
َحفَيظاا نزل َ بَما أ
ُٱۡل حمد َ إَال بَٱّلِل
َٗ َح َ َ
َطائَفة م ََن ٱلغائ َ َط َوٱبحتَغا َء ُ يإبح َره
َيم َ ٰٓ
ََ ح ُ َ ََ ح ح َ
َ
َ
وٱألنصار كماح ف أح ي م ََن ٱل َما َء َمن يَشا ُء
ٗ َ ه ُ َول َ حو َشا َء ه ََٗ َ إ ََل ه
إَال قلَيَل ٱّلِل فَيها أبداا ٱلس َما َء َ
َ َ َ َ ُ ح ُ َ ُ ُ ه
ك َما َء َام َن أخاهم صلَحا ن ََسا َءك حم َ أعوذ بَٱّلِل
َ َ ٱلسائل
َ ه َ َ ُ ح َ ُ َ ُ َ ََ سهماح ُ َ َ
ي َ و اب
َ ش َديد ٱل َع
ق وأخاه هرون َ َ ظال ََم أنف
Latihan
لَ َغ ُف ي ََ َ ٰٓ َ ُ َ ي
ور ت َ َو َبلغ أولئَك ل َطيف
َحَََه ََ ه ََ َ َح
ُكَ فليتو ََولَع ٱّلِل ل َر حج َنا خلق َنا
َأ َال إ هن ُهمح ي َ َخط
َ ل
َ َ َ ُ ََ
لغائَظون
َ ه
َ َلصلوة ل
َ
يَ َلطيب ه ُ َخ َت َم ه إ ََل ه
ٱلطيح ه
ََ ل ٱّلِل َ َ َِمۡسِب ٱّلِل
ٗ َ ه َحَََه ح َ ََ ه
ُٱّلِل َ ح ُ ه
إَال قلَيَل ول ت ل ط ف خل ق َفضل ٱّلِل
َ ل َل هطائف َ ه َ َ َو هٱت ُقوا ه ُّٱۡلقَ َُ ُ ح
ي ََ إََل ٱلسما َء ٱّلِل ا لهم
119
Tajwiidul Huruf: Tafkhiim & Tarqiiq
ََ ح ه َ ح َ ح َ ََ َ ح َح َ ُ
لل َق ٱّلِل َ فٱخ َتل َط بَهَۦ كفَرينَ
َ ل َل بلغ ٱألطفل
كمحَحَحُ ُ َُ َ َ ل َيَ حش َ ُ َ َ َ ح
أبلغت ِض إ َ حل َه حملق َ توا بَهَۦ ت ح َ
حذر ٱل َ
و م
ه ٗ ه َ ُ َ َ ٰٓ ُ َ َ َ ُّ َ َ َ َ َ
مَن رَ حز َق ٱّلِلَ سون إَذا لخ َ هؤال َء لضٓالون ٱنسلخ م حَن َها ف
ُ ح َ َ ُح ُ َ َ حََ
َ َليل َف ق َري ٍش ل
سم بَهذا ٱۡل َ ال أق َ
َو َما م حَن إ َله إ هال ه ُ َ َ ََ َ َ َ َ ٗ َ
ٱّلِل َ ٍ َ ووجدك ضٓاال فهدى
َ ه َو َذ َك َر ح ُ ُ َ ََ ه ح َ
ٱس َم َربَهَۦ ف َصّل َو َيقولون لَع ٱّلِلَ ٱلك َذ َب
ۡرض زل ح َزالَهاَ َ ُح َ ح َ ُ ُ َول حَل ُم َط هل َقت َم َت ُع َۢ بٱل ح َم ح
َ ٱأل ت َ ل ز
َ لز ا ذَ إ وف َ ر ع َ َ
َُ هُ ه َ َ ه ُ ح َ ه َ ُحَ حُ
ٱّلِل ٱّلَي ال إَل َه إَال ه َو هو ٱل َت ل حم َيل حق مَثل َها َف ٱۡلَل َد
َ َ هُ َ
ٱّلِل أنه ُهۥ َال إ َ َل َه إ َ هال ُهوَ َ ه َ ٰٓ َ ُّ َ ه َ َ َ ُ ه ُ
ش َهد يأيها ٱّلَين ءامنوا ٱتقوا ٱّلِل
ٱۡل حَكمةََ َ َ ح َ ح ُ َ ُ ُّ ه ُ َ َ َ ه ُ َ ح َ ُّ ح َ
يل ربَك ب َ ٱدع إََل سب َ َ ٱّلِل ال إَله إَال هو ٱلح ٱلقيوم
ت أ َ حع َملُ ُهمح َين َحب َط حك هٱّل َ ُ َ ٰٓ َ َ َح ََه ح ََ ُح ه ُ ح َ
ولَتلطف وال يشعَ َرن بَكم أحدا
َ أ ولئ َ
ََ َ ح َ ُ َ ح ََ َ ح َ َٗ ح هَ ََ ح ُ َ َ َح ُ َ هُ
ٱلنسن أكث شء جدال َ ن َكو ام ك َ ن ي ب ات ذ وا ح َ ل ص أو ٱّلِل وا ق فٱت
ََ َ ح ٌ َ َح ح ََ ُ ح َح َ ُ َ َ ه ه ه َ َ َُ َ َ ُ
ت وال خوف علي َهم وال هم ُيزنون إَن ٱّلَين ءامنوا وع َملوا ٱلصلَح َ
َ َح ح ََ ه َ ََ َح َ ُ ه َ َ ٗ ََ ُ ح َ ح َ ُ َ َ ح حَ ح ُ
وب علي َهم وال ٱلضٓال َي فَل تعلوا َّلِل َ أندادا وأنتم تعلمون َ ض ي ٱلمغ غ َ
۩ TAFKHIM DAN TARQIQ PADA HURUF RA ۩
123
Tajwiidul Huruf: Tafkhiim & Tarqiiq
125
Tajwiidul Huruf: Tafkhiim & Tarqiiq
۩ SUMBER TULISAN ۩
۩ SUMBER LAIN ۩