Anda di halaman 1dari 11

2015

A. PENDAHULUAN
Kita sebagai ummat muslim diwajibkan mendirikan sholat,
karena sholat itu tiang agama. Sholat itu merupakan penopang
yang akan menentukan berdiri atau tidaknya agama dalam diri
masing masing ummat muslim.
Sholat itu sendiri terbagi menjadi dua macam, yang
pertama sholat wajib yakni sholat yang diwajibkan bagi setiap
muslim untuk mendirikannya. Yang kedua sholat sunnah yakni
sholat yang hukumnya sunnah. Sholat sunnah pun dibagi
menjadi dua macam yakni sholat sunnah muakat dan ghairu
muakad. Muakad artinya dianjurkan, jadi sholat sunnah itu ada
yang dianjurkan untuk ummat muslim melaksanakannya, ada
juga sholat sunnah yang tidak dianjurkan melaksanakannya,
tapi sebagaimana hukumnya sunnah bila dikerjakan berpahala
ditinggalkan tidak apa-apa. Walau demikian kita sebagai ummat
muslim tentu ingin meningkat amalan ibadah dan ketakwaan
kita.
Dengan semakin banyak kita mengerjakan sholat sunnah
tanpa melihat itu dianjurkan atau tidaknya akan menambah
amalan kita di hadapan Allah Subhana Wataala. Dan disini
pemakalah ingin membahas tentang shalat sunnah dan macammacam shalat sunnah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian shalat sunnah?
2. Apa saja macam-macam shalat sunnah?

C. PEMBAHASAN
A. Pengertian Shalat Sunnah

Shalat Sunnah adalah shalat tambahan diluar shalat


fardhu, bila dikerjakan akan mendapat pahala tetapi bila
ditinggalkan tidak berdosa. Shalat sunnah terbagi dua yaitu:
1. Shalat sunnah yang dilaksanakan secara berjamah. Shalat
sunnah jenis ini status hukumnya adalah muakkad,
contohnya: shalat idul fitri, idul adha, tarawih, istisqa,
kusuf dan khusuf.
2. Shalat sunnah yang dikerjakan secara munfarid ( sendirisendiri ). Status hukumnya ada yang muakkad seperti:
shalat sunnah rawatib dan tahajud. Ada pula yang status
hukumnya sunnah biasa ( ghairu muakkad ) seperti:
shalat tahiyatul masjid, shalat dhuha, shalat witir, dan
lain-lain.
Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya : Awal
mula amalan yang yang dihisap atas seorang hampa pada
hari kiamat nanti adalah sholat, maka apabila sholat itu
baiklah seluruh amalannya, dan apabila Sholat itu jelek,
maka jelek pulalah seluruh amalannya. (Hadits riwayat
Imam Thobronie).
Sebelum membahas macam-macam sholat sunnah,
perlu kiranya kita mengetahui waktu-waktu yang dilarang
utnuk mengerjakan sholat. Ada lima waktu yang dilarang
melakukan sholat, yakni :
a. Sesudah sholat subuh sampai terbitnya matahari.
b. Pada saat matahari terbit sampai sempurna naiknya atau
kira-kira setinggi tombak.
c. Ketika matahari berada di pusat (tengah hari) sampai
tergelincir atau condong sedikit ke barat.
d. Sesudah sholat ashar sampai terbenamnya matahari.
e. Pada saat matahari hampir terbenam sampai sempurna
terbenamnya.

Meskipun demikian, pada waktu yang dilarang untuk


mengerjakan sholat, seseorang diperbolehkan sholat apabila
mempunyai

sebab

tertentu.

Misalnya,

sholat

gerhana

matahari, sholat sunnah di hari jummat sebelum khatib naik


mimbar, atau sedang berada di masjid haram.
Keutamaan sholat sunnah secara singkat adalah untuk
menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang mungkin
terjadi

pada

sholat

fardu,

disamping

itu

juga

untuk

menambah tabungan amal nanti di akhirat serta menambah


kebaikan bagi diri si pelakunya. Karena dengan senantiasa
mengerjakan ibadah-ibadah yang sunnah maka dengan
sendirinya ibadah yang fardu pun akan terlaksana dengan
baik.
Dalam riwayat Imam Muslim yang bersumber dari
sahabat Rabiah bin Kaab Al Aslamiy ra. Juga diterangkan
bahwa Rasulullah SAW telah bersaabda yang artinya : Saya
pernah

bermalam

bersama

Rasulullah

SAW.

Saya

mendatangi beliau sambiil berkata kepadaku,Mohonlah


Saya berkata, Saya memohon kepada engkau untuk dapat
menyertai

engkau

(ya

Rasulullah)

di

surga.

Beliau

bersabda, Ada lagi yang lain? Saya menjawab, Cukup itu


saja.

Sabdanya,

Tolonglah

aku

agar

permohonanmu

terkabul dengan jalan kamu melakukan banyak sujud.


Sholat

sunnah

merupakan

sholat

dan

amalan

tambahan di luar kewajiban sholat lima waktu. Pengertian


sholat sunnah yaitu melakukan satu kebaikan dalam bentuk
sholat yang bukan merupakan keharusan tetapi bernilai
ibadah, yang dilakukan dengan ihklas dan kerelaan hati.
Sholat sunnah ada yang di kerjakan sendirian dan ada pula
yang di kerjakan berjamaah.

B. Macam-macam Shalat Sunnah


1. Shalat Sunnah Rawatib
Sholat sunah rawatib adalah sholat yang mengiringi
sholat wajib lima waktu dalam sehari yang bisa dikerjakan
pada saat sebelum dan setelah sholat. Fungsi sholat
sunnah

rawatib

adalah

menambah

serta

menyempurnakan kekurangan sholat wajib.


Sesungguhnya di balik disyariatkannya

sholat

sunnah terdapat hikmah-hikmah yang agung dan rahasia


yang sangat banyak, di antaranya untuk menambah
kebajikan dan meninggikan derajat seseorang. Sholat
sunah juga berfungsi sebagai penutup segala kekurangan
dalam pelaksanaan sholat fardu. Sholat sunah juga
mempunyai keutamaan yang agung, kedudukannya tidak
lebih tinggi dari sholat wajib (sholat 5 waktu) pada
ibadah-ibadah lainnya.
Dari Rabi'ah bin Ka'b al-Aslami, pelayan Rasulullah
SAW, berkata, "Aku pernah menginap bersama Rasulullah
SAW, kemudian aku membawakan air wudu untuk beliau
serta kebutuhannya yang lain. Beliau bersabda, Mintalah
kepadaku, maka aku katakan kepada beliau, 'Aku minta
agar

bisa

'Ataukah

bersamamu
permintaan

di
yang

Surga',

beliau

lain?'Aku

bersabda,

katakan,

'Itu

saja'.Beliau bersabda, 'Kalau begitu, bantulah aku atas


dirimu dengan banyak bersujud (Sholat)'." (HR Muslim).
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah SAW
bersabda, 'Sesungguhnya amal seorang hamba yang
pertama kali di hisab (diperhitungkan) pada hari kiamat
nanti adalah sholatnya, apabila sholatnya baik, maka

sungguh dia telah beruntung dan selamat, dan jika


sholatnya rusak, maka dia akan kecewa dan merugi.
Apabila sholat fardunya kurang sempurna, maka allah
berfirman, 'apakah hamba-ku ini mempunyai sholat
sunnah?maka

tutuplah

kekurangan

sholat

fardu

itu

dengan sholat sunnahnya.'kemudian, begitu pula dengan


amalan-amalan lainnya yang kurang'." (hr abu daud,
tirmizi, dan lainnya, hadis sahih).
2. Shalat Sunnah Tahajjud
Shalat tahajjud adalah shalat sunnah pada malam
hari yang di kerjakan setelah tidur. Jumlah rakaatnya
minimal 2 rakaat dan maksimal tidak terbatas.
Waktunya setelah mengerjakan shalat isya sampai
terbit fajar, namun di kerjakan tengah malam lebih utama
dan mengerjakan shalat tahajjud di rumah lebih utama
dari pada di masjid. Bagi orang yang akan mengerjakan
shalat tahajjud di sunnahkan tidur qailullah.
Sholat
seorang

tahajjud

muslim,

menghapus

merupakan

sebab

dosa-dosa

menghindarkannya
mengharumkan

bau

mendatangkan

yang

dari

kehormatan

dilakukan

kesepian

tubuh,

bagi

kesehatan,
siang

dialam

menjaminkan

hari,
kubur,

baginya

kebutuhan hidup, dan juga menjadi hiasan surga. Selain


itu, sholat tahajjud juga dipercaya memiliki keistimewaan
lain, dimana bagi orang yang mendirikan sholat tahajjud
diberikan manfaat, yaitu keselamatan dan kesenangan di
dunia

dan

akhirat,

antara

lain

wajahnya

akan

memancarkan cahaya keimanan, akan dipelihara oleh


Allah dirinya dari segala macam marabahaya, setiap
perkataannya mengandung arti dan dituruti oleh orang
lain, akan mendapatkan perhatian dan kecintaan dari
orang-orang

yang

mengenalinya,

dibangkitkan

dari

kuburnya dengan wajah yang bercahaya, diberi kitab


amalnya

ditangan

kanannya,

dimudahkan

hisabnya,

berjalan diatas shirat bagaikan kilat.


Ketika menerangkan sholat tahajjud, Nabi Muhammad
SAW bersabda: Sholat tahajjud adalah sarana (meraih)
keridhaan Tuhan, kecintaan para malaikat, sunah para
nabi, cahaya pengetahuan, pokok keimanan, istirahat
untuk

tubuh,

kebencian

para

setan,

senjata

untuk

(melawan) musuh, (sarana) terkabulnya doa, (sarana)


diterimanya

amal,

keberkatan

bagi

rezeki,

pemberi

syafaat di antara yang melaksanakannya dan di antara


malaikat

maut,

cahaya

di

kuburan

(pelaksananya),

ranjang dari bawah sisi (pelaksananya), menjadi jawaban


bagi Munkar dan Nakir, teman dan penjenguk di kubur
(pelaksananya) hingga hari kiamat, ketika di hari kiamat
sholat

tahajud

itu

akan

menjadi

pelindung

diatas

(pelaksananya), mahkota di kepalanya, busana bagi


tubuhnya,

cahaya

yang

menyebar

didepannya,

penghalang di antaranya dan neraka, hujah (dalil) bagi


mukmin dihadapan Allah SWT, pemberat bagi timbangan,
izin untuk melewati shirath al-Mustaqim, kunci surga.
Ayat Al Quran terkait sholat tahajjud: Al Isra ayat
79

yang

bersholat
tambahan

artinya :Dan
tahajudlah

pada

kamu

bagimu.

sebagian
sebagai

malam
suatu

Mudah-mudahan

hari

ibadah
Tuhanmu

mengangkatmu ketempat yang terpuji


Hadits terkait sholat tahajjud:
Perintah Allah turun ke langit dunia di waktu
tinggal sepertiga akhir dari waktu malam, lalu berseru:
Adakah orang-orang yang memohon (berdoa), pasti akan
Kukabulkan, adakah orang-orang yang meminta, pasti
akan Kuberi dan adakah yang mengharap/memohon

ampunan, pasti akan Kuampuni baginya. Sampai tiba


waktu Shubuh. (Al Hadits)
3. Shalat Sunnah Witir
Witir merupakan shalat sunnah muakkad yang
paling utama di banding dengan shalat sunnah yang lain.
Waktu pelaksanaannya setelah mengerjakan shalat isya
smapai sebelum terbitnya fajar shodiq.
Jumlah rakaat yang di jalankan dalam shalat witir
adalah rakaat dengan hitungan ganjil. Minimal satu rakaat
sedangkan batas maksimalnya 11 rakaat. Apabila musholli
mengerjakan shalat witir 3 rakaat maka boleh baginya
langsung mengerjakannya dengan satu kali salam, namun
yang lebih utama di kerjakan dengan dua kali salam,
apabila di kerjakan dalam satu salam boleh baginya
melakukan tahiyyat dua kali yaitu pada rakaat kedua dan
ketiga namun yang lebih afdhol dengan satu tahiyyat agar
tidak menyamai dengan shalat maghrib.
Shalat sunnah witir di jadikan

sebagai

shalat

penutup pada malam hari atau dengan kata lain shalat


terakhir yang di kerjakan pada malam itu, namun apabila
setelah

melakukannya

ia

kembali

melakukan

shalat

tahajjud maka ia tidak boleh mengerjakan witir lagi.


Pada bulan ramadhan shalat witir yang di kerjakan
pada tanggal 16 -30 sunnah di tambahi dengan qunut
sebagai mana yang di terangkan dalam bab shalat.
4. Shalat Dhuha
Shalat dhuha adalah shalat yang di kerjakan pada
saat naiknya matahari setinggi tombak sampai waktu
zawal. Jumlah rakaatnya minimal dua rakaat boleh empat
rakaat dan paling utama delapan rakaat.
5. Shalat Idain (Dua hari Raya)

Shalat Idain termasuk sunnah muakkadah yang


disyariatkan berdasarkan Al Quran, Al Sunnah dan ijma.
Dalil Al Quran dapat dijumpai dalam Q.S. Al Kausar ayat 2,
artinya : maka dirikan sholat, karena Tuhanmu, dan
berkorbanlah.
Pelaksanaan solat idain ini, menurut kesepakatan
ulama dituntut berjamaah. Abu Hanifah dan Ulama lainnya
mengatakan tuntutan melakukan solat Id hanya ditujukan
kepada orang yang bertempat tinggal di kota. Namun
menurut Syafii tuntutan itu berlaku secara luas, meliputi
orang musyafir, perempuan dan budak. Waktu salat Id itu
sejak matahari terbit sampai kepada waktu zawal, dan
sebaiknya dilaksanakan setelah matahari naik setinggi
tombak.1
Salat Id dilaksanakan dua rakaat dengan beberapa
ketentuan, diantaranya yaitu:
1) Mengucapkan takbir sebelum membaca Al Fatihah,
tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada
rakaat keduaseteah takbir bangkit dari sujud rakaat
pertama.
2) Membaca tahlil, takbir, dan tahmid, diantara takbirtakbir tambahan itu.
3) Takbir, Al Fatihah dan surat dibaca dengan hajar.
4) Disunnahkan menyampaikan dua khotbah, seperti
halnya khotbah jumat, setelah selesai salat.
5) Isi khotbah hendaknya berkenaan dengan hukumhukum tentang zakat fitrah pada Idhul Fitri dan hukum
kurban pada Idhul Adha.
6) Disunatkan
mengawali

khotbah

dengan

takbir,

sembilan kali pada khotbah pertama dan tujuh kali


pada khotbah kedua.

1.

6. Shalat Sunnah Khusuf


Shalat gerhana matahari

disebut

shalat

Kusuf

sedangkan shalat gerhana bulan disebut shalat sunnah


Khusuf.

Hukum

mengerjakan

shalat

gerhana

adalah

sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan untuk


dikerjakan). Shalat gerhana sebaiknya dikerjakan secara
berjamaah di masjid atau musalla. Namun shalat gerhana
juga boleh dikerjakan secara sendiri-sendiri.
Tendensi hukum di sunnahkannya melakukan shalat
khusuf adalah sebuah hadis riwayat oleh Bukhari muslim:

Artinya: Sesungguhnya matahari dan rembulan tidak


mengalami gerhana di sebabkan kematian seseorang,
melainkan keduanya merupakan bukti kebesaran Allah,
maka saat kamu melihatnya (gerhana) dirikanlah shalat.
(HR. Muslim)
Di samping hadis tersebut kesunatan shalat gerhana juga
di dukung oleh ijma para ulam. Berdasarkan hadis di atas
hukum melaksanakan shalat khusuf adalah sunnah muakkad
bagi orang-orang yang berkewajiban melaksanakan shalat lima
waktu, walaupun orang tersebut adalah seorang budak, wanita
atau seseorang yang dalam keadaan bepergian.
D. KESIMPULAN
Sholat sunnah adalah sholat yang dikerjakan pada waktu
yang tidak ditentukan, selain sholat fardu. Sholat sunnah
disariatkan untuk menyempurnakan sholat fardu. Karena sholat
adalah amal ibadah penentu dari amal ibadah yang lain
dihadapan Allah SWT nanti. Sholat sunnah pun dibagi menjadi
dua macam yakni sholat sunnah muakat dan ghairu muakad.
Keutamaan

sholat

sunnah

secara

umum

adalah

untuk

mendekatkan diri kepada Allah SWT, menjadikan si pelakunya


sebagai orang-orang yang dicintai-Nya, meningkatkan derajat
dan martabat serta menjernihkan akal pikiran setiap pelakunya.
Macam-macam shalat sunnah : Shalat Sunnah Rawatib,
Shalat Sunnah Tahajjud, Shalat Sunnah Witir, Shalat Dhuha,
Salat idain (dua hari raya), Shalat Sunnah Khusuf.

10

Anda mungkin juga menyukai