- Khitab (sabda) pencipta syariat yang berkaitan dengan perbuatan orang-orang mukallaf yang berisikan tuntunan,pilihan atau yang menjadikan sebab, syarat atau mani bagi sesuatu - Ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Allah dan RasulNya terhadap berbagai perbuatan mukallaf
Orang yang memikul tanggung jawab terhadap beban tugas pelaksanaan hukum taklifi. Mahkum alaih disebut juga dengan istilah mukallaf
1. sanggup memahami khitab-khitab pembebanan, memahami sendiri dengan perantara orang lain terhadap nash Al-quran dan As-Sunnah. 2. kemampuan menerima beban. Para ahli ushul membagi kemampuan menjadi dua macam, yaitu : a) Ahliyatul wujub (kemampuan menerima hak dan kewajiban) yaitu kepantasan seseorang untuk diberi hak dan kewajiban b) Ahliyatul ada (kemampuan berbuat) yaitu kepantasan seseorang untuk dipandang sah dalam segala perkataan dan perbuatan.
Hukum Taklifi
Ketentuan-ketentuan hukum yang menurut para mukallaf untuk mengerjakan dan meninggalkannya. Hukum taklifi terdiri atas empat hal : wajib, mandub (sunah), haram dan makruh. Hukum wajib dapat dilihat dari empat aspek, yaitu : 1. Wajib dilihat dari segi waktu pelaksanaannya. Wajib ini dibagi dua, yaitu : - Wajib mutlaq : tidak terbatas pada waktu pelaksanaannya. Seperti kafarah pada sumpah dan ibadah haji - Wajib muqoyad : terbatas waktu pelaksanaannya. seperti sholat fardhu, puasa Ramadhan.
Wajib ini dibagi dua, yaitu : Wajib aini : tuntunan bagi setiap mukallaf, dan tidak bisa terpenuhi kewajiban tersebut dengan perbuatan orang lain. Seperti : sholat, zakat, janji akad dsb
Wajib kifai : tuntunan syari bagi segenanp mukallaf dalam bentuk kewajiban kelompok dan bukan kewajiban individual. Seperti amar maruf nahi munkar, pengurusan jenazah, mendirikan rumah sakit, menekuni berbagai disiplin ilmu yang diperlukan masyarakat dsb.
Wajib ini dibagi menjadi dua, yaitu: Wajib yang dibatasi ukurannya : kewajiban yang telah ditentukan batas-batasnya oleh syari. Seperti sholat dengan jumlah rakaatnya, zakat dengan ukuran nishabnya.
Wajib yang tidak dibatasi ukurannya : kewajiban yang ditekankan pada mukallaf tanpa ada batasan-batasan tertentu. Seperti infaq, tolong menolong atas kebaikan dll.
Kewajiban yang mukhayar yaitu : kewajiban yang mukallaf diberi peluang untuk memilih satu dari berbagai alternatif yang diberikan syari. Seperti: membayar kafarah atas pelanggaran sumpah dengan alternatif hukum memberi makan 10 orang miskin, memberi mereka pakaian atau memerdekakan budak.