Anda di halaman 1dari 30

IDENTIFIKASI TRANSAKSI

TERLARANG
PEMBAGIAN FIKIH DAN HUKUM ASALNYA

Shalatlah Kalian Sebagaimana Kalian Lebih Mengetahui


Kalian Melihat Aku Shalat Urusan Duniawi Kalian
(HR. Bukhari) (HR. Muslim)

Ibadah HARAM Muamalah BOLEH


‫األصل في‬
dilakukan kecuali ada dilakukan kecuali ada dalil
‫ش ُر ْو ِط فِي‬ ُّ ‫ص ُل فِي ال‬ْ َ ‫اْأل‬
‫العبادات التحريم‬
dalil yang menunjukkan
HUKUM ASAL
yang menunjukkan
ُ‫اْلبَا َحة‬ ِ ْ ‫ت ْال ِح ُّل َو‬
ِ َ‫ْال ُمعَا َمال‬
kebolehannya pelarangannya ‫إِالَّ بِ َد ِليْل‬

Mana Dalil Mana Dalil


Yang Menunjukkan Yang Menunjukkan
Kebolehannya? Pelarangannya?

2
KAIDAH GRADASI HUKUM ISLAM

“Apabila keadaan suatu perkara menjadi sempit maka hukumnya meluas, dan sebaliknya,
apabila keadaan suatu perkara menjadi luas maka hukumnya menyempit”

GRADASI HUKUM ISLAM


HARAM HALAL WAJIB

MAKRUH SUNNAH

Hukum memberikan Hadiah:


CONTOH
❑ SUNNAH, jika dilakukan dalam rangka mempererat
tali persahabatan di antara kedua belah pihak yang
tidak terkait dengan relasi pekerjaan.
"Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Di ❑ MUBAH, jika diberikan kepada orang yang dianggap
antara keduanya adalah masalah yang mutasyabihat. Kebanyakan memiliki prestasi tertentu atau sebagai encourage
manusia tidak mengetahuinya. Siapa yang takut (berhati-hati) dari agar berprestasi lebih baik lagi.
masalah yang syubhat baginya, maka dia telah terbebas demi ❑ MAKRUH, bahkan HARAM, jika diberikan kepada
agama dan kehormatannya. Sedangkan orang yang jatuh dalam orang yang telah bekerja sesuai dengan kewajiban
masalah syubhat, dia jatuh ke dalam perkara yang haram” pekerjaannya yang dapat mempengaruhi
(HR Bukhari dan Muslim) independesinya dalam bekerja.
3
TEKNIK SCREENING TRANSAKSI KEUANGAN SYARIAH

TRANSAKSI
KEUANGAN BABI
KHAMR
BANGKAI
DARAH
TADLIS
Y ZAT T TAGHRIR
BAY’ NAJASY
HARAM IHTIKAR
RIBA
MAYSIR
STOP RISYWAH
Y CARA T
HARAM
TA’ALLUQ
TWO IN ONE
STOP
Y HARAM T
ADMINIS
TRATIF?

“Akan datang kepada manusia suatu zaman, yang


seseorang tidak lagi peduli dengan apa yang dia peroleh, STOP TENTUKAN
apakah dari yang halal ataukah dari yang haram“ (HR. AKAD
Bukhari)
4
KLASIFIKASI HARAM:
CARA TRANSAKSI KEUANGAN YANG HARAM

Risywah
Suap-Menyuap Penipuan
Tadlis
(memberi sesuatu
kepada pihak lain
untuk mendapatkan
sesuatu yang bukan Risywah Taghrir Ketidakpastian
Haknya) dalam jual-beli

Perjudian (Sebuah
permainan dengan
CARA Upaya mengambil
kondisi ketika ada
yang menang HARAM keuntungan di
maka yang lain Maysir Bay Najasy atas keuntungan
rugi secara normal dengan
material menciptakan
permintaan palsu
Riba Fadhl : Selisih dari
pertukaran barter
Riba Nasiah : Kerjasama bisnis Riba Ihtikar
yang meminta keuntungan pasti Penimbunan Barang dengan
Riba Jahiliyah : motivasi untuk memperoleh
Mengkomersialisasikan akad- keuntungan di atas harga
akad sosial normal
CARA HARAM:
1. TADLIS (PENIPUAN)

TADLIS (PENIPUAN) :
Transaksi yang mengandung suatu hal yang tidak
diketahui oleh salah satu pihak (unknown to one party).

“Seorang Muslim adalah saudara Muslim yang lain. Tidak


halal bagi seorang Muslim menjual sesuatu kepada
saudaranya kecuali ia menjelaskan jualannya itu kepada
saudaranya” (HR. Ahmad)

KUALITAS Menyembunyikan kecacatan barang.

KUANTITAS Mengurangi takaran.

Memanfaatkan ketidaktahuan pembeli


HARGA terhadap harga pasar.

Menyanggupi delivery-time yang disadari


WAKTU tidak akan sanggup memenuhinya.
6
CARA HARAM:
2. TAGHRIR (KETIDAKJELASAN JUALBELI)

TAGHRIR (JUAL-BELI YANG TIDAK JELAS) :


Transaksi pertukaran yang mengandung ketidakpastian
bagi kedua belah pihak (uncertainty to both parties).

“Rasulullah saw melarang jual beli gharar”


(HR. Muslim)

Transaksi jual-beli anak onta yang masih


KUALITAS dalam perut induknya.

KUANTITAS Transaksi jual-beli Ijon.

Transaksi jual-beli yang mengandung dua


HARGA harga dalam satu akad.

Transaksi jual-beli yang obyek transaksinya


WAKTU tidak bisa diserahterimakan.

7
CARA HARAM:
3. BAY’ NAJASY (MANIPULASI DEMAND)

BAY NAJASY (MANIPULASI DEMAND)


Upaya mengambil keuntungan di atas keuntungan normal
dengan menciptakan permintaan palsu.

“Bahwa Nabi saw melarang jualbeli dengan cara Najasy”


(HR. Bukhari)

Praktik goreng-menggoreng saham


dengan menyebarkan isu, melakukan
order pembelian fiktif, atau melakukan
pembelian pancingan agar tercipta
sentimen pasar untuk ramai-ramai
membeli saham. Bila harga sudah naik
sampai pada level yang diinginkan,
saham dilepas kembali sehingga
mendapatkan untung besar.

8
CARA HARAM:
4. IHTIKAR (MANIPULASI SUPPLY / PENIMBUNAN)

IHTIKAR:
Upaya mengambil keuntungan di atas keuntungan
normal dengan menjual barang lebih sedikit untuk harga
yang lebih tinggi.

Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah melakukan ihtikar


kecuali orang yang bersalah” (HR. Muslim)

Ihtikar terjadi bila syarat-syarat di bawah ini terpenuhi :


1. Mengupayakan adanya kelangkaan barang, baik
dengan cara menimbun stock atau menggunakan
entry-barriers;
2. Menjual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan
harga sebelum muncul kelangkaan;
3. Mengambil keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan
keuntungan sebelum komponen 1 & 2 dilakukan.

9
CARA HARAM:
5. RIBA
RIBA
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka
berkata, “Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,” padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba”. (QS Al Baqarah : 275)

Tambahan Tambahan Tambahan yang


Dari Transaksi Dari Transaksi diperoleh tanpa
Jual-Beli Utang-Piutang adanya imbalan
RIBA RIBA tertentu.
BUYU’ Tambahan
DUYUN
Dari Transaksi Jual-
Beli Barang Sejenis
RIBA
Tambahan Akibat
FADHL Tambahan
Perpanjangan Jangka
Sejak Awal Perjanjian
Waktu Pengembalian
RIBA RIBA
Barter antar sesama emas atau sesama perak Bunga Kartu Kredit,
atau sesama bahan makanan pokok yang QARDH Bunga Reschedulling, Bunga JAHILIYAH
berbeda kualitas, kuantitas, atau jangka waktu Keterlambatan Pembayaran
penyerahan. Utang.

Tambahan Tambahan
Sejak Awal Perjanjian Sejak Awal Perjanjian
Utang-Piutang Bisnis Utang-Piutang Konsumtif
RIBA RIBA
Bunga Kredit Produktif, Bunga Rente
Bunga Giro, Bunga Tabungan, NASI’AH QARDH dan Bunga Kredit
& Bunga Deposito. Konsumtif 10
CARA HARAM:
6. MAYSIR (PERJUDIAN)

MAYSIR: UNCERTAINTY
Suatu permainan yang menempatkan salah satu pihak
harus menanggung beban pihak yang lain akibat
permainan tersebut. GAME OF GAME OF NATURAL
SKILLS CHANCE EVENTS

ZERO
Yes SUM No
GAME
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) ?
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib
dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah MAYSIR HADIAH
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
(QS. Al Maidah: 90)

“Para ulama sepakat bahwa judi yang diharamkan


oleh Allah swt adalah permainan di mana yang
menang akan mengambil taruhan dari yang kalah,
seperti dua orang yang saling bergulat dan dua orang
yang berlomba dengan kendaraannya: yaitu yang
menang akan mendapatkan hadiah dari yang kalah.
Ini pula yang terjadi dalam memasang taruhan. Inilah
judi yang Allah haramkan.”
(Ibn Hazm dalam al-Farusyah karya Ibnul Qayyim))
11
CARA HARAM:
7. RISYWAH (SUAP-MENYUAP)

RISYWAH: HUKUM MEMBERIKAN HADIAH KEPADA


PEJABAT:
Memberi sesuatu kepada pihak lain untuk mendapatkan a. Jika pemberian hadiah pernah dilakukan
sesuatu yang bukan haknya (membatalkan suatu yang haq sebelum pejabat tersebut memegang
jabatan, maka hukumnya halal, demikian
atau untuk membenarkan suatu yang batil). juga menerimanya;
b. Jika pemberian hadiah itu tidak pernah
dilakukan sebelum pejabat tersebut
memegang jabatan, maka hukumnya ada
tiga hal:
1) Jika antara pemberi hadiah dan pejabat
tidak ada atau tidak akan ada urusan,
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: tidak haram memberikan dan menerima
“Rasulullah saw melaknat orang yang hadiah.
menyuap dan yang disuap dalam masalah 2) Jika antara pemberi hadiah dan pejabat
terdapat urusan, haram menerima
hukum.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
hadiah bagi pejabat dan bagi pemberi
yang bermaksud untuk meluluskan
sesuatu yang batil (bukan haknya).
3) Jika antara pemberi hadiah dan pejabat
terdapat urusan, baik sebelum maupun
sesudah pemberian hadiah dan
pemberiannya itu tidak bertujuan untuk
sesuatu yang batil, maka halal bagi
pemberi hadiah, tetapi haram bagi
pejabat.
(Fatwa MUI tentang Risywah / Suap), Ghulul /
Korupsi dan Hadiah Kepada Pejabat)

12
HARAM ADMINISTRATIF:
1. TA’ALLUQ
A
TA’ALLUQ:
Syarat yang mencegah selesai sempurnanya rukun dari
suatu akadakad pertama tidak dapat selesai sempurna B membeli mobil dari A
seharga Rp 100 juta
tanpa akad kedua (akad kedua menjadi salah satu rukun secara cicilan. 1
dari akad pertama).
B menjual kembali mobil
2 kepada A seharga Rp 90
juta secara cash.

Apabila kalian melakukan jualbeli al-‘Inah, sibuk dengan peternakan


dan terlena dengan perkebunan, serta meninggalkan jihad, maka A B
Allah akan menimpakan kepada kalian suatu kehinaan yang (Allah
swt) tidak akan mencabutnya sampai kalian kembali kepada agama
kalian”. (HR. Abu Dawud)
B menjual mobil kepada A
seharga Rp 90 juta 1
secara cash
2

B membeli kembali mobil


dari A seharga Rp 100 juta
secara cicilan. B 13
HARAM ADMINISTRATIF:
2. SHAFQATAINI FI SHAFQAH (2 IN 1)

SHAFQATAINI FI SHAFQAH (2 IN 1):


Bila ada dua akad dalam satu transaksi. 2 in 1 terjadi bila:
a. Pelaku sama
b. Objek sama
c. Periode sama
SHAFQATAINI FI SHAFQAH
(2 IN 1)

AKAD MURAKKAB
Dari Abdullah bin Masúd r.a., ia berkata: Rasulullah saw telah melarang (HYBRID CONTRACT)
dua kesepakatan [akad] dalam satu kesepakatan [akad] (HR. Ahmad)

1
A menjual mobil kepada B seharga Rp 100 juta secara cicilan
A selama 12 bulan.

Selama belum lunas, A menyewakan mobil kepada B.


B 14
TEORI WA’AD & AKAD
WA’AD VS AKAD

WA’AD (PROMISES) AKAD (CONTRACTS)

Keinginan yang dibahasakan seseorang Kesepakatan perkataan atau keinginan


untuk bertanggung jawab akan sesuatu positif dari salah seorang pihak (yang
DEFINISI dalam rangka memberikan keuntungan terlibat) kontrak dan diterima oleh pihak
bagi pihak lain. lainnya- yang berpengaruh pada subyek
kontrak sehingga (menjadikannya)
permulaan berlakunya suatu perbuatan.

1. Janji (promise) antara satu pihak 1. Mengikat kedua belah pihak yang
kepada pihak lainnya (hanya mengikat saling bersepakat, yakni masing-
satu pihak) → one-way. masing pihak terikat untuk
2. Pihak yang diberi janji tidak memikul melaksanakan kewajiban mereka
kewajiban apapun kepada pihak masing-masing yang telah disepakati
pemberi janji terlebih dahulu
PERBEDAAN 3. Terms and condition-nya tidak well- 2. Terms and condition-nya sudah
defined; atau ditetapkan secara rinci dan spesifik
4. Belum ada kewajiban yang ditunaikan (sudah well-defined)
oleh pihak manapun, walaupun terms & 3. Bila kewajiban tidak dapat dipenuhi,
condition-nya sudah well-defined maka sanksi yang diterima sesuai
5. Bila janji tak terpenuhi maka sanksi dengan kesepakatan awal kontrak.
yang diterima merupakan sanksi moral
16
THE TYPE OF WA’AD

MULZIM
MENGIKAT

WA’AD LUZUM ILTIZAM


REGULASI KESEPAKATAN TERTULIS

GHAIR MULZIM
TIDAK MENGIKAT
17
WA’AD VS AKAD:
FIQH AND LEGAL STATUS PERSPECTIVE

WA’AD AKAD

BENTUK : BENTUK :

1. Perjanjian Kredit/PK 1. Perjanjian Kredit/PK


(line facility) (simple murabahah)
2. MoU (Dealer 2. Surat Permohonan
Financing) Realisasi Pembiayaan
3. MoU Joint Financing (SPRP) atau Surat
4. Perjanjian Persetujuan Pencairan
Pembiayaan IMBT Pembiayaan (SP3)
5. Offering Letter 3. Lampiran PK (e.g.
wakalah)

18
AKAD:
THE TREE OF ISLAMIC FINANCE

Contract

Profit Non-Profit
(Tijarah) (Tabarru’)

NCC NUC Lending $ Lending Self Giving

19
PROFIT (TIJARAH):
NCC

I NCC (Natural Certainty Contract)


Rp

II Theory of Exchange

Two parties exchanging something


III with profit motives

There must be a certain condition


IV (fixed & pre-determined)

General Contract Name: Bay’


V (English: Buy)

20
TYPE OF BAY’

Goods

Bay’ Naqdan
Object (Goods Now, Pay Now)

p Bay’ Muajjal
a (Goods Now, Pay Later)

Name of y Bay’ Taqsith


(Goods Now, Pay Installment)
Contract: m
“ Bay’ “
e Bay’ Salam
(Pay Now, Goods Later)
n
t Bay’ Istishna
(Pay Installment, Goods Later)

21
TYPE OF BAY’

Object Services

Payment Ijarah Type of Services

Ju’alah
Uses of Goods
Depends on Performance
(Renting)
(Success Based)

Ijarah
Uses of Workers
Not Depends on Performance
(Employing)
(Fixed per Period of Time)
22
TYPE OF BAY’

23
PROFIT (TIJARAH):
NUC

NUC
I (Natural Uncertainty Contract)

II Theory of Venture

Business
Two or more parties get together
III
Agreement

to do business
Sharing Business

There can not be a certain


IV condition
(business is uncertain)
V Risk & Return
General Contract Name: Syirkah
(English: Share)

24
TYPE OF SYIRKAH

25
FIQH FORMULA IN
NON-PROFIT (TABARRU’):
LENDING ASSET

For Lender:
It is unlawful to ask &/ to charge additional
Rp fee in repayment
(so, lend 100 and ask to repay 100)

For Borrower:
It is recommended to repay more than
the borrowed amount
(so, borrow 100 and pay 120)

26
TYPE OF LENDING ASSET

Lending Asset

Pure Lending Asset Lending to Take Over Loan Lending + Collateral

Qard
Hiwalah Rahn
(English: Credit, Credo)

27
FIQH FORMULA IN
NON-PROFIT (TABARRU’):
LENDING SELF

For Lender:
It is lawful to charge ‘cost recovery’ as to
Rp cover the real cost, not the opportunity cost

For Borrower:
It is recommended to pay more than
the ‘cost recovery’

If both agreed a price higher than ‘cost recovery’, it becomes profit


(tijarah) contract with suffix “bil ujrah (with fee)” after the named
contract, e.g. Wakalah bil Ujrah.

28
TYPE OF LENDING SELF

Lending Self

Simple Lending Self Lending Self for Custody Lending in Future

Wakalah Wadiah Kafalah

29
TYPE OF GIVING

Giving

General Giving Giving for The Poor Giving to Honour Giving to God

Hibah Shadaqah Hadiah Waqaf

30

Anda mungkin juga menyukai