Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Kehidupan merupakan salah satu anugerah terbesar yang Allah berikan kepada
manusia. Begitu berartinya sehingga siapapun yang memelihara kehidupan seoarang
diibaratkan telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya, begitupun sebaliknya siapapun
yang membinasakan satu jiwa diibaratkan telah membinsakan manusia seluruhnya. Tetapi
pada kenyataannya tidak semua manusia menyadari hal itu.
Oleh sebab itu Islam sebagai agama yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia, baik
dalam bentuk individu maupun secara umum, mengatur beberapa hukum demi melindungi
dan menjamin setiap jiwa pemeluknya. Diantara hukum tersebut adalah Diyat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Diyat?

C. TUJUAN
1. Memberikan penjelasan secara rinci tentang Diyat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.Dasar diyat dalam islam


‫يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم القصاص في القتلى الحر بالحر والعبد بالعبد واألنثى باألنثى فمن‬
‫عفي له من أخيه شيء فاتباع بالمعروف وأداء إليه بإحسان ذلك تخفيف من ربكم ورحمة فمن‬
‫اعتدى بعد ذلك فله عذاب أليم‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishash berkenaan dengan
orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba dan
wanita dengan wanita. Maka barang siapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya,
hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi
maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang
demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barang siapa yang
melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.
Qishah adalah mengambil pembalasan yang sama,qishas itu tidak di lakukan bila
yang membunuh mendapat kemaafan dari ahli waris yang terbunuh dengan cara membayar
diyat ganti rugi yang sewajarnya,sesuai dengan ketetapan agama.diyat di bayar dengan
sebaik-baiknya oleh si pelaku jani,begitu juga dengan ahli waris harus memintanya dengan
baik pula tidak mendesak bagi si jani.[1]
‫ ع ْن ج ِد ِه رضي هللا عنه أنَّ النَّ ِب َّي صلى هللا عليه وسلم كتب ِإلى أ ْه ِل‬,‫ ع ْن أ ِبي ِه‬,‫َع ْن أ ِبي بك ٍْر ب ِْن ُمح َّم ٍد ب ِْن ع ْم ِر ِو ب ِْن ح ْز ٍم‬
‫ وإِنَّ فِي ال َّن ْف ِس‬,‫ إِ َّّل أ ْن ي ْرضى أ ْو ِليا ُء ا ْلم ْقت ُو ِل‬,ٌ‫ ف ِإنَّهُ قود‬,‫ ( أنَّ م ْن اِعْتبط ُمؤْ ِمنًا قتْالً ع ْن بيِن ٍة‬:‫ و ِفي ِه‬,‫ا ْليم ِن فذكر ا ْلحدِيث‬
‫ وفِي‬,ُ‫ و ِفي ا ِلذك ِْر الدِية‬,ُ‫ وفِي الشَّفتي ِْن الدِية‬,ُ‫ان الدِية‬ ِ ‫ وفِي ال ِلس‬,ُ‫عهُ الدِية‬ُ ‫ف إِذا أُو ِعب ج ْد‬ ِ ‫ وفِي ا ْأل ْن‬,‫الدِية ِمائةً ِم ْن ا ْ ِْلبِ ِل‬
ُ ُ‫ وفِي ا ْلمأ ْ ُموم ِة ث ُل‬,‫ف الدِي ِة‬
‫ وفِي‬,‫ث الدِي ِة‬ ُ ‫ص‬ ِ ‫ وفِي ا ِلرجْ ِل ا ْلو‬,ُ‫ وفِي ا ْلع ْيني ِْن الدِية‬,ُ‫ب الدِية‬
ْ ِ‫احد ِة ن‬ ِ ‫ص ْل‬ُّ ‫ وفِي ال‬,ُ‫ا ْلبيْضتي ِْن الدِية‬
ِ ‫ وفِي ك ُِل إِصْب ٍع ِم ْن أصا ِب ِع ا ْلي ِد و‬,‫ وفِي ا ْل ُمن ِقل ِة خ ْمس عشْرة ِم ْن ا ْ ِْل ِب ِل‬,‫ث الدِي ِة‬
ِ ‫ وفِي الس‬,‫الرجْ ِل عش ٌْر ِم ْن ا ْ ِْل ِب ِل‬
‫ِن‬ ُ ُ‫ا ْلجائِف ِة ثُل‬
‫اود‬ُ ‫ف دِين ٍار ) أ ْخرجهُ أبُو د‬ ِ ‫ وعلى أ ْه ِل الذَّه‬,‫لر ُجل يُ ْقت ُل ِبا ْلم ْرأ ِة‬
ُ ‫ب أ ْل‬ َّ ‫ و ِإنَّ ا‬,‫س ِم ْن ا ْ ِْل ِب ِل‬ ِ ‫س ِم ْن ا ْ ِْل ِب ِل وفِي ا ْل ُم‬
ٌ ‫وضح ِة خ ْم‬ ٌ ‫خ ْم‬
‫اختلفُوا ِفي ِص َّح ِت ِه‬ ُ ‫ وا ْبنُ ا ْلج‬,‫ وا ْبنُ ُخزيْمة‬,‫سي ِل والنَّسا ِئ ُّي‬
ْ ‫ و‬,ُ‫ وأحْ مد‬,‫ وا ْبنُ ِح َّبان‬,ِ‫ارود‬ ِ ‫ِفي ا ْلمرا‬
Arinya: Dari Abu Bakar Ibnu Muhammad Ibnu Amar Ibnu Hazem, dari ayahnya, dari
kakeknya Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah mengirim
surat kepada penduduk Yaman -dan dalam hadits itu disebutkan- "Bahwa barangsiapa yang
secara nyata membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka ia harus dibunuh, kecuali ahli
waris yang terbunuh rela; diyat (denda) membunuh jiwa ialah seratus unta; hidung yang
dipotong habis ada diyatnya; dua buah mata ada diyatnya; lidah ada diyatnya; dua buah bibir
ada diyatnya; kemaluan ada diyatnya; dua biji penis ada diyatnya; tulang belakang ada

2
diyatnya; kaki sebelah diyatnya setengah; ubun-ubun diyatnya sepertiga; luka yang
mendalam diyatnya sepertiga; pukulan yang menggeser tulang diyatnya lima belas unta;
setiap jari-jari tangan dan kaki diyatnya sepuluh unta; gigi diyatnya lima unta; luka hingga
tulangnya tampak diyatnya lima unta; laki-laki yang dibunuh karena membunuh seorang
perempuan, bagi orang yang biasa menggunakan emas dapat membayar seribu dinar."
Riwayat Abu Dawud dalam hadits-hadits mursal, Nasa'i, Ibnu Khuzaimah, Ibnu al-Jarud,
Ibnu Hibban, dan Ahmad. Mereka berselisih tentang shahih tidaknya hadits tersebut.
B.Pengertian diyat
Hadist di atas menunjukan bahwa adanya hukum qishas dan diyat dalam agama islam
bagi pelaku jani.[2]adapun diyat:adalah denda/suatu harta yang wajib di berikan pada ahli
waris dengan sebab melukai jiwa atau anggota badan yang lain pada diri manusia.[3]diyat
terbagi kedalam dua macam yaitu:
* Diyat mugholadloh(denda yang berat):yaitu di sebabkan karna membunuh seorang yang
merdeka islam secara sengaja.
* Diyat mukhafafah(diyat ringan):yaitu di sebabkan karna pembunuhan seseorang islam
tanpa disengaja.[4]
Tidak semua kejahatan dapat mendatangkan qishas ataupun diyat,hanya beberapa hal yaitu
yang hanya terdapat pada firman alloh dan hadist-hadist yang socheh,Adapun beberapa
kejahatan yang dapat berakibat diyat bagi si pelaku salah satunya yang peling dominan pada
hal criminal yaitu pembunuhan ataupun melukai bagian fisik lain seorang muslim.sedangkan
hal yang lain seperti,pencurian,zina,dll itu masuk bagian bab yang lain.
C.Hal-hal kejahatan yang dapat berakibat pada munculnya diyat:
1. Pembunuhan terhadap muslim laki-laki
2. Penganiayaan terhadap muslim laki-laki
A.pembunuhan terhadap muslim laki-laki
Pembunuhan ada tiga yaitu:
Pembunuhan yang benar-benar di sengaja.[5]adapun diyat yang harus di tanggung
bagi pelaku jani jika ahli waris memaafkan yaitu:100 ekor unta yang berbeda dalam masing-
masing dan hal tersebut dapat di kelompokan sebagai berikut:
‫ وثالث ُون‬,ً‫ ( الدِيةُ ثالثُون ِحقَّة‬:ُ‫ ع ْن ج ِد ِه رفعه‬,‫ ع ْن أ ِبي ِه‬,‫ب‬ ِ ‫ ِم ْن ط ِر‬:‫ِي‬
ٍ ‫يق ع ْم ِر ِو ب ِْن شُع ْي‬ ُّ ‫لت ْر ِمذ‬
ِ ‫ وا‬,‫اود‬ُ ‫َوأ ْخرجهُ أبُو د‬
) ‫طو ِنها أ ْوّلدُها‬ ُ ُ‫ وأ ْربعُون خ ِلفةً فِي ب‬,ً‫جذعة‬
Artinya: Abu Dawud dan Tirmidzi meriwayatkan dari jalan Amar dan Ibnu Syu'aib, dari
ayahnya, dari kakeknya Radliyallaahu 'anhu dalam hadits marfu': "Diriwayatkan 30 ekor
hiqqah, 30 ekor jadz'ah, dan 40 ekor unta bunting yang diperutnya ada anaknya. [6]
3
· 30 ekor unta hiqqah(yang telah berumur 3 tahun)
· 30 ekor unta jadza’ah(yang telah berumur 4 tahun)
· 40 ekor unta khalifah(unta yang telah positif bunting) yang dinyatakan oleh ahli dan
disaksikan oleh dua orang yang adil.[7]
Pembunuhan seperti di sengaja.adapun diyat bagi si jani yaitu sama
denganpembunuhan dengan sengaja,yaitu dangan 100 ekor unta dengan pengelompokan yang
sama.
ِ ‫ وّل ي ْقت ُل ص‬,ِ‫ظ ِمثْ ُل ع ْق ِل ا ْلع ْمد‬
‫ وذ ِلك أ ْن ي ْن ُزو‬,ُ‫احبُه‬ ٌ َّ‫ش ْب ِه ا ْلع ْم ِد ُمغل‬
ِ ‫ّللَاِ صلى هللا عليه وسلم ( ع ْق ُل‬ ُ ‫ قال ر‬:‫َوع ْنهُ قال‬
َّ ‫سو ُل‬
ُ‫سالحٍ ) أ ْخرجهُ الدَّارقُ ْطنِ ُّي وضعَّفه‬ ِ َّ‫ فتكُونُ دِما ٌء بيْن الن‬, ُ‫شيْطان‬
ِ ‫ وّل ح ْم ِل‬,ٍ‫اس فِي غي ِْر ض ِغينة‬ َّ ‫ال‬
Artinya: Dari dia bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Diyat orang
yang membunuh seperti disengaja itu berat, seperti diyat orang yang membunuh dengan
sengaja, namun pembunuhnya tidak dibunuh. Yang demikian itu karena godaan syetan
sehingga terjadi pertumpahan darah antara orang-orang tanpa rasa dengki dan tanpa
membawa senjata." riwayat Daruquthni. [8]
Dan pembunuhan yang tidak di sengaja atau kekliruan(khata’) adapun diyatnya
sebagai berikut.
‫ و ِعش ُْرون‬,ً‫ ِعش ُْرون ِحقَّة‬:‫سا‬ ً ‫ ( دِيةُ ا ْلخطأ أ ْخما‬:‫سعُو ٍد رضي هللا عنه ع ْن النَّ ِبي ِ صلى هللا عليه وسلم قال‬
ْ ‫َوع ْن اِب ِْن م‬
,ُ‫ و ِعش ُْرون بنِي لبُو ٍن ) أ ْخرجهُ الدَّارقُ ْطنِ ُّي وأ ْخرجهُ ا ْأل ْربعة‬,‫ون‬
ٍ ُ‫ت لب‬
ِ ‫ و ِعش ُْرون بنا‬,‫اض‬
ٍ ‫ت مخ‬ ِ ‫ و ِعش ُْرون بنا‬,‫جذع ًة‬
‫سنا ُد ا ْأل َّو ِل أ ْقوى وأ ْخرجهُ اِ ْبنُ أ ِبي شيْبة ِم ْن وجْ ٍه آخر‬
ْ ‫ون ) و ِإ‬ ٍ ‫ ( و ِعش ُْرون ِب ِني مخ‬: ٍ‫ِبل ْفظ‬
ٍ ُ‫ ( بُ ِني لب‬:‫ بدل‬, ) ‫اض‬
ِ‫ وهُو أص ُّح ِم ْن ا ْلم ْرفُوع‬,‫م ْوقُوفًا‬
Artinya: Dari Ibnu Mas'ud bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Denda bagi
yang membunuh karena kekeliruannya seperlima-seperlima dari 20 ekor hiqqah (unta yang
memasuki tahun keempat), 20 ekor jadz'ah (unta yang memasuki tahun kelima), 20 ekor bintu
labun (unta betina yang memasuki tahun ketiga), dan 20 ekor ibnu labun (unta jantan yang
memasuki tahun ketiga). Riwayat Daruquthni. Imam Empat juga meriwayatkan hadits
tersebut dengan lafadz: 20 ibnu makhodl menggantikan lafadz labun. Sanad hadits pertama
lebih kuat. Ibnu Abu Syaibah meriwayatkan dari jalan lain secara mauquf. Ia lebih shahih
daripada marfu'.
diyat yang harus di tanggung oleh pelaku jani terhadap ahliwaris dari korban
pembunuhan yang khata’ ialah,100 ekor unta yang di tentukan dalam 5 kelompok jenisnya
yaitu:
· 20 ekor unta hiqqah
· 20 ekor unta jadza’ah
· 20 ekor unta makhadh
4
· 20 ekor unta bintu labun
· 20 ekor unta ibnu labun.[9]
Adapun diyat pembunuhan orang wanita,maka adalah separoh dari diyat pembunuhan orang
laki-laki,jika pelaku jinayat belum baligh atau dewasa maka wajib di tahan kecuali ada
jaminan yang setara dengan diyat yang di tanggung pelaku jina hal ini berlaku pada selain
pembegal,jika pelaku jani tidak dapat membayar diyat seketika maka diyat dapat di angsur
selama tiga tahun dengan ansuran setiap akhir tahun.[10]
Adapun diyat bagi orang yahudi,nasrani kafir mustakam,maka diyatnya yaitu
sepertiga diyat orang islam,baik membunuh atau melukai.[11]sedangkan untuk kafir dzimmi
yaitu setengah dari diyat kaum muslimin dan kafir mu’ahad setengah diyat orang merdeka,
ُ ‫ ول ْف‬.ُ‫س ِل ِمين ) رواهُ أحْ م ُد و ْاأل ْربعة‬
‫ظ‬ ْ ‫ف ع ْق ِل ا ْل ُم‬
ُ ‫ص‬ ْ ِ‫ّللَاِ صلى هللا عليه وسلم ( ع ْق ُل أ ْه ِل ا ِلذ َّم ِة ن‬ َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫ قال ر‬:‫َوع ْنهُ قال‬
‫ حتَّى ي ْبلُغ الثُّلُث ِم ْن ِديتِها‬,‫لر ُج ِل‬ ُ ‫ ( دِيةُ ا ْل ُمعا ِه ِد نِص‬:‫اود‬
َّ ‫ ( ع ْق ُل ا ْلم ْرأ ِة ِمثْ ُل ع ْق ِل ا‬:ِ‫ْف دِي ِة ا ْل ُح ِر ) و ِللنِسائِي‬ ُ ‫أ ِبي د‬
‫) وصحَّحهُ اِ ْبنُ ُخزيْمة‬
Artinya: Dari dia Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Diyat kafir dzimmi (kafir yang keamanannya atas tanggung jawab pemerintah
Islam) setengah diyat kaum muslimin." Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Sedang lafadz
menurut riwayat Abu Dawud: Diyat kafir mu'ahad (yang terikat perjanjian dengan
pemerintahan Islam) setengah diyat orang merdeka." Menurut Nasa'i: "Diyat perempuan
setengah diyat laki-laki hingga sepertiga diyatnya." Hadits dinilai shahih oleh Ibnu
Khuzaimah.[12]
B.penganiayaan terhadap seorang muslim
Sedangkan diyat dalam hal penganiayaan atau mencederai jika yang di cederai adalah
anggota badan yang tunggal yang membawa banyak kemanfaatan dan kebaikan seperti
lidah,maka diyatnya sama dengan diyat dari pembunuhan secara di sengaja atau diyat
mugholadloh,namun jika yang di cederai salah satu dari anggota yang ganda seperti kedua
kaki dan tangan maka maka separoh dari diyat,namun jika keduanya berlaku hukum diyat
penuh.[13]
ِ ْ ‫ ا ْل ُخ ْنصر و‬:‫ي ْع ِني‬- ‫ ( ه ِذ ِه وه ِذ ِه سوا ٌء‬:‫ ع ْن النَّ ِبي ِ صلى هللا عليه وسلم قال‬,‫ّللَاُ ع ْن ُهما‬
‫اْلبْهام‬ َّ ‫اس ر ِضي‬ ٍ َّ‫َوع ْن اِب ِْن عب‬
‫س سوا ٌء ) و ِّلب ِْن ِحبَّان‬ ُ ‫الض ْر‬ِ ‫ الثَّنِيَّةُ و‬:‫سنانُ سوا ٌء‬ ْ ‫ و ْاأل‬,‫ ( دِيةُ ا ْألصا ِب ِع سوا ٌء‬:‫ِي‬
َّ ‫لت ْر ِمذ‬ِ ‫اود وا‬ُ ‫ي و ِأل ِبي د‬ُّ ‫) رواهُ ا ْلبُخ ِار‬
) ‫ عشرةٌ ِم ْن ا ْ ِْل ِب ِل ِلك ُِل إصْب ٍع‬,‫الرجْ لي ِْن سوا ٌء‬ ِ ‫ ( دِيةُ أصا ِب ِع ا ْليدي ِْن و‬:
Artinya: Dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Ini dan ini
sama saja -yaitu jari kelingking dan ibu jari-." Riwayat Bukhari. Menurut riwayat Abu
Dawud dan Tirmidzi: "Denda jari sama-sama dan gigi-gigi juga sama; gigi depan dan

5
geraham sama." Menurut Riwayat Ibnu Hibban: "Denda jari-jari kedua tangan dan kaki sama,
sepuluh unta untuk setiap jari."
:ُ‫ وزاد أحْ مد‬.ُ‫ و ْاأل ْربعة‬.‫س ِم ْن ا ْ ِْلبِ ِل ) رواهُ أحْ م ُد‬
ٌ ‫ خ ْم‬,‫س‬ ِ ‫ ( فِي ا ْلمو‬:‫َوع ْنهُ; أنَّ النَّبِ َّي صلى هللا عليه وسلم قال‬
ٌ ‫اضحِ خ ْم‬
ُ ‫ وا ْبنُ ا ْلج‬,‫ عش ٌْر ِمن ا ْ ِْلبِ ِل ) وصحَّحهُ اِ ْبنُ ُخز ْيمة‬,‫ ُكلُّ ُهنَّ عش ٌْر‬,‫( و ْاألصابِ ُع سوا ٌء‬
‫ارو ِد‬
Artinya: Dari dia bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Luka yang tulangnya
tampak dendanya lima, yaitu lima ekor unta." Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Ahmad
menambahkan: "Dan jari-jari masing-masing sepuluh unta." Hadits shahih menurut Ibnu
Khuzaimah dan Ibnu al-Jarud.[14]
Jadi diyat untuk setiap pemotongan sebuah jari itu sama,baik jari jempol,kelingking yaitu
diyatnya sepuluh ekor unta,dan setiap masing-masing sebuah gigi diyatnya adalah lima ekor
unta,dan begitu juga dengan diyat dari luka yang tulangnya nampak.[15]
D.Diyat di lihat dari Hukum nasioanl
Dalam hukum nasional juga terdapat peraturan yang mengatur tentang berbagai kejahatan
yang dimana kejahatan-kejahatan tersebut mendatangkan diyat atau denda untuk pelaku
kejahatan hal ini di bahas dalam perundang-undangan mengenai kejahatan,khususnya
pembunuhan dan penganiayaan,hal tersebut di atur dalam undang-undang KUHP,seperti
contoh undang-undang tentang penganiayaan di bawah ini:
Pasal 351
(1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama
dua tahundelapan bulanataupi dana denda paling banyak empat ratus ribu limaratus rupiah,
(2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang
bersalah diancam dengan pidanapenjara paling lama lima tahun.
(3) Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
(4) Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.
(5) Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
Pasal 352
(1)Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan yang tidak menimbulkan
penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan, diancam, sebagai
penganiayaan ringan, dengan pidana penjara paling lama tiga bulan ataupidana denda paling
banyak empat ribu lima ratus rupiah. Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang
melakukan kejahatan itu terhadap orang yang bekerja padanya, atau menjadi
bawahannya.[16]

6
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Qishah adalah mengambil pembalasan yang sama,qishas itu tidak di lakukan bila yang
membunuh mendapat kemaafan dari ahli waris yang terbunuh dengan cara membayar diyat
ganti rugi yang sewajarnya yang telah di tentukan oleh syariat agama, Tidak semua kejahatan
dapat mendatangkan qishas ataupun diyat,hanya beberapa hal yaitu yang hanya terdapat pada
firman alloh dan hadist-hadist yang socheh,Adapun beberapa kejahatan yang dapat berakibat
diyat bagi si pelaku salah satunya yang peling dominan pada hal kriminal yaitu pembunuhan
ataupun melukai bagian fisik lain seorang muslim.sedangkan hal yang lain
seperti,pencurian,zina,dll itu masuk bagian bab yang lain.
Kemudian diyat di lihat berat dan ringannya terbagi dalam dua jenis yaitu diyat
mugholadloh dan mukhofafah,dan pembunuhan itu juga terbagi dalam tiga jenis dan masing-
masing hukuman dan diyatnyapun berbeda,begitu juga dengan mekukai bagian tubuh juga
berdampak diyat bagi pelaku,selain hukum islam diyat atau denda juga di atur dalam hukum
nasional yaitu KUHP.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abu amar,Drs.h.imron.1983.terjemahan fat-hul qarib.kudus.menara kudus


Al-ashqailani,ibnu hajar al hafizh.2011.bulughul marom min adhilathil
ahkam.surabaya.bintang usaha jaya
As’ad,Drs.h.ali.1979.terjemahan fathul mu’in.yogyakarta.menara kudus
Departemen agama,yayasanpenyelenggara penterjemah al-qur’an.1990.al-qura’an
dan terjemah.surabaya.mahkota
Husain,rahman bin.matnu ghoyatu wataqribu.surabaya.al-miftah
Internet."http://meta.wikimedia.org/w/index.php?title=User:Pathoschild/Scripts/Usejs.js&ac
tion=raw&ctype=text/javascript&dontcountme=s
[1] Al-quran terjemah,1990.departemen agama.surabaya.mahkota.hal.176
[2] Ibn hajar al asqailani,2011.terjemah bulughul maram min adilatil
ahkam.surabaya.bintang usaha jaya.hal.487-488
[3] Abu amar,imron.1983.terjemahan fat-hul qarib.kudus.menara kudus.hal.120
[4] Bin Husain,rahman.terjemahan ghoyatu wa taqrib.surabaya.al-muftah.hal.52
[5] Abu amar ,imron.op.cit.hal.110
[6] Ibnu hajar al ashqoilani.op.cit.hal.489
[7] As,ad, aliy.1979.terjemah fathul mu,in.yogyakarta.menara kudus.hal.268
[8] Ibn hajar al,ashqailani.op.cit.hal.493
[9] Ibn hajar al,ashqailani.op.cit.hal.489.lihat di….dan dalam pembunuhan tak di
sengaja,as’ad.aliy terjemahan.fathul mu’in.yogyakarta.menara kudus.hal.268,lihat di….unta
sejumlah 100 di bagi lima. Abu amar,imron.1983.terjemahan fat-hul qarib.kudus.menara
kudus.hal.121
[10] As’ad,aliy.op.cit.hal.270-274
[11] Abu amar,imron.op.cit.hal.124-125
[12] Ibnu hajar al,ashqailani.op.cit.hal.492
[13] As,ad,ali.op.cit.hal.hal.272-273
[14] Ibn hajar al,ashqailani.op.cit.hal.490-492
[15] As’ad,aliy.op.cit.hal.273

Anda mungkin juga menyukai