Anda di halaman 1dari 7

Nasikh Dan

Mansukh
Dosen Pengampu : Ahmad Rizki Nugrahawan, M.Pd
Kelompok 9 :
Nauroh Qowiyah
Adzikra Inabah
Galang Sapta Reswara
01 01

Pengertian
02

03

Nasikh dan 04

Mansukh 05

06

Let's Get Started


Nasikh dan Mansukh
Kata Nasikh dan Mansukh merupakan bentuk perubahan dari kata Nasakh, masdar dari kata kerja
nasakha.

Kata nasakh sendiri mempunyai banyak makna. Ia bisa berarti menghilangkan (al-izalah),
sebagai terdapat dalam QS. Al-Hajj ayat 52 Artinya: “dan kami tidak mengutus seorang rasul da tidak
(pula) seorang nabi sebelum engkau (Muhammad), melainkan apabila ia mempunyai suatu keinginan,
setan pun memasukkan godaan-godaan ke dalam keinginannya itu. Tetapi Allah menghilangkan apa
yang dimasukkan setan itu. Dan Allah akan menguatkan ayat-ayatnya. Dan Allah maha mengetahui
lagi maha bijaksana”.

Mansukh adalah hukum yang diangkat atau yang dihapus.Maka ayat mawarith (warisan) hukum
atau yang terkandung di dalamnya misalnya adalah penghapusan (Nasikh) hukum wasiat kepada
kedua orang tua atau kerabat.
Bentuk-Bentuk Nasikh dan Mansukh

01 Penghapusan terhadap hukum (ḥukm) dan bacaan (tilāwah) secara


bersamaan

02 Penghapusan terhadap hukumnya saja sedangkan bacaanya tetap


ada

03 Penghapusan terhadap bacaan saja, sedangkan hukumnya tetap


berlaku
Perdebatan Nasikh dan Mansukh dalam Al-
Qur’an
01 Menurut orang Syi’ah 03 Menurut Abu Muslim al-Asfahani
seorang mufassir Mu’tazilah
Rafidah

Menurut al-Qattan yang


02 dikutip oleh Anwar
04 Pendapat Jumhur Ulama,
Manfaat Nasikh dan Masukh dalam Al-Qur’an
Masalah nasikh dan mansukh bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, ia merupakan bagian yang berada dalam disiplin
ilmu tafsir dan ilmu fiqh. Pengetahuan tentang nasikh dan mansukh sangat besar manfaatnya agar pengetahuan tentang
hukum tidak kacau dan kabur.
Adapun manfaat mempelajari nasikh dan mansukh dalam al-Qur’an secara terperinci sebagai berikut;
1. Memelihara kepentingan hamba dan kemaslahatan hamba.
2. Cobaan dan ujian bagi orang mukallaf untuk mengikutinya atau tidak
3. Perkembangan tasyri menuju tingkat sempurna sesuai dengan perkembangan dakwah dan perkembangan
kondisi umat manusia
4. Menunjukkan bahwa syariat Islam yang diajarkan Rasulullah adalah syariat yang paling sempurna, yang telah
menghapus syariat-syariat dari agama sebelumnya. Karena syariat Islam telah mencakup ajaran-ajaran
sebelumnya.
5. Menghendaki kebaikan dan kemudahan bagi umat. Sebab jika nasakh itu beralih ke hal yang lebih berat maka
didalamnya terdapat tambahan pahala, dan jika beralih ke hal yang lebih ringan maka ia mengundang
kemudahan dan keringanan.

  

 
01

02

03

Thank you 04

05

Any have a question?


06

It’s finish

Anda mungkin juga menyukai