Anda di halaman 1dari 19

TAFSIR TEMATIK AYAT-AYAT TENTANG MA’RIFATUL-

HAJ DALAM AL-QUR’AN DAN HAKIKATNYA

DISUSUN

OLEH:

KELOMPOK 10, PAI-2

NAMA KELOMPOK NIM

1. Winda Dyah Lestari 1820100016


2. Winda Mutiara Tanjung 1920100148

DOSEN PENGAMPUH

H. NURFIN SIHOTANG, M.A., Ph.D.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITIUT AGAMA ISLAM NEGERI

PADANGSIDIMPUAN

T.A 2020/2021

1
A. Pendahuluan
Haji merupakan rukun Islam yang kelima yang diwajibkan bagi seorang
Muslim sekali sepanjang hidupnya bagi yang mampu melaksanakanya, Setiap
perbuatan dalam ibadah haji sebenarnya mengandung rahasia, contoh seperti
ihrom sebagai upacara pertama maksudnya adalah bahwa manusia harus
melepaskan diri dari hawa nafsu dan hanya mengahadap diri kepada Allah Yang
Maha Agung. Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam
ibadah tersebut diliputi dengan penuh kekhusyu'an, Ibadah haji menambahkan
jiwa tauhid yang tinggi.
Ibadah haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental
dan akhlak yang mulia. Ibadah haji adalah merupakan pernyataan umat islam
seluruh dunia menjadi umat yang satu karena memiliki persamaan atau satu
akidah. Memperkuat fisik dan mental, kerena ibadah haji maupun umrah
merupakan ibadah yang berat memerlukan persiapan fisik yang kuat, biaya besar
dan memerlukan kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi segala godaan dan
rintangan. Ibadah haji Menumbuhkan semangat berkorban, baik harta, benda, jiwa
besar dan pemurah, tenaga serta waktu untuk melakukannya.
Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk membangun
persatuan dan kesatuan umat Islam sedunia. Ibadah haji merupakan muktamar
akbar umat islam sedunia, yang peserta-pesertanya berdatangan dari seluruh
penjuru dunia dan Ka'bahlah yang menjadi simbol kesatuan dan persatuan.
Setelah Mengikuti Materi Tafsir Ayat-ayat Ma’rifatul-Haj dalam al-Qur’an
dan Hakikatnya Mahasiswa diharapkan dapat;
1. Mengetahui ayat-ayat al-Qur’an tentang Ma’rifatul-Haj dalam al-Qur’an dan
Hakikatnya dan menghafalnya dalam hati ;
2. Menetapkan kata kunci dan menjelaskankannya menurut bahasa dan Pendapat
ahli Tafsir dan mengemukakan Munasabah Ayat dan Asbabun Nuzul Jika ada;
3. Menafsirkan Ayat-ayat sesuai Kaidah Tafsir dan metode Tafsir Tematik;
4. Mengistimbath Pesan Inti seputar Ma’rifatul-Haj dalam al-Qur’an dan
Hakikatnya; Hukum serta iktibar yang ada didalamnya;

2
5. Mengaktuwalisasikan pesan ayat dalam kehidupan khususnya dalam
Ma’rifatul-Haj dalam al-Qur’an dan Hakikatnya;
B. Ayat dan Terjemahnya
1. Haji Panggilan Allah, Q.S Al-Hajj Ayat 27

ٍ ‫ر يَأْتِينَ ِم ْن ُكلِّ فَجٍّ َع ِمي‬Fٍ ‫ضا ِم‬


‫ق‬ َ ‫اس بِ ْال َحجِّ يَأْتُو‬
َ ‫ك ِر َجاال َو َعلَى ُك ِّل‬ ِ َّ‫َوأَ ِّذ ْن فِي الن‬
Artinya:27. dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya
mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta
yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh,
Ayat ini menunjukkan bahwa Haji itu Panggilan Allah, Makanya orang
yang berangkat Haji membaca Talbiya Labbaik Allahumma laka Labbaik Ya
Allah Kami datang memenuhi panggilan-Mu.
2. Kewajiban Haji dan Umrah, Q.S Al-Baqarah Ayat 196
‫م َحتَّى‬Fْ ‫ي َوال تَحْ لِقُوا ُر ُءو َس ُك‬ ِ ْ‫ ْال َح َّج َو ْال ُع ْم َرةَ هَّلِل ِ فَإِ ْن أُح‬F‫َوأَتِ ُّموا‬
ِ ‫صرْ تُ ْم فَ َما ا ْستَ ْي َس َر ِمنَ ْالهَ ْد‬
ْ‫ص َدقَ ٍة أَو‬
َ ْ‫صيَ ٍام أَو‬ ِ ‫ أَوْ بِ ِه أَ ًذى ِم ْن َر ْأ ِس ِه فَفِ ْديَةٌ ِم ْن‬F‫ضا‬ ً ‫ي َم ِحلَّهُ فَ َم ْن َكانَ ِم ْن ُك ْم َم ِري‬ ُ ‫يَ ْبلُ َغ ْالهَ ْد‬
‫م ثَالثَ ِة‬Fُ ‫صيَا‬ ِ ‫ك فَإِ َذا أَ ِم ْنتُ ْم فَ َم ْن تَ َمتَّ َع بِ ْال ُع ْم َر ِة إِلَى ْال َحجِّ فَ َما ا ْستَ ْي َس َر ِمنَ ْالهَ ْد‬
ِ َ‫ي فَ َم ْن لَ ْم يَ ِج ْد ف‬ ٍ ‫نُ ُس‬
ِ ‫ض ِري ْال َمس‬
‫ْج ِد‬ ِ ‫ك لِ َم ْن لَ ْم يَ ُك ْن أَ ْهلُهُ َحا‬
َ ِ‫ك َع َش َرةٌ َكا ِملَةٌ َذل‬ َ ‫م تِ ْل‬Fُْ‫أَي ٍَّام فِي ْال َح ِّج َو َس ْب َع ٍة إِ َذا َر َج ْعت‬
ِ ‫ْال َح َر ِام َواتَّقُوا هَّللا َ َوا ْعلَ ُموا أَ َّن هَّللا َ َش ِدي ُد ْال ِعقَا‬
‫ب‬
Artinya:196. “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah. jika
kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), Maka (sembelihlah)
korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu[121],
sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. jika ada di antaramu
yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), Maka wajiblah
atasnya berfid-yah, Yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. apabila
kamu telah (merasa) aman, Maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah
sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang
mudah didapat. tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak
mampu), Maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi)
apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna.
demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya
tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk

3
kota Mekah). dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah
sangat keras siksaan-Nya.”
Ayat ini menunjukkan Haji dan Umrah hukumnya Wajib dan Haji itu
terbagi tiga pertama Haji Tama’tu kedua Haji Ifrad dan ketiga Haji Qiran
3. Waktu Tata Cara Berhaji, Q.S Al-Baqarah Ayat 197
‫ق َوال ِجدَا َل فِي ْال َحجِّ َو َما‬
Fَ ‫ث َوال فُسُو‬ َ َ‫ض فِي ِه َّن ْال َح َّج فَال َرف‬ َ ‫ات فَ َم ْن فَ َر‬ ٌ ‫ْال َحجُّ أَ ْشهُ ٌر َم ْعلُو َم‬
‫ب‬ ْ ‫ون يَا أُولِي‬
ِ ‫األلبَا‬ ِ ُ‫ فَإِ َّن َخ ْي َر ال َّزا ِد التَّ ْق َوى َواتَّق‬F‫تَ ْف َعلُوا ِم ْن خَ ي ٍْر يَ ْعلَ ْمهُ هَّللا ُ َوتَ َز َّودُوا‬
Artinya:197. (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi,
Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji,
Maka tidak boleh rafats, berbuat Fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa
mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah
mengetahuinya. Berbekallah, dan Sesungguhnya Sebaik-baik bekal adalah
takwa dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal.
Ayat ini menunjukkan Musim Haji pada; bulan Syawal, Zulkaidah dan
Zulhijjah. Dan ketika Haji tidak boleh Rafast; Rafats artinya mengeluarkan
Perkataan yang menimbulkan berahi yang tidak senonoh atau bersetubuh.
4. Haji dan Umrah Sama-sama Ada Tawaf dan Sa’I nya, Q,S Al
BaqarahAyat 158
Fَ ‫َاح َعلَ ْي ِه أَ ْن يَطَّ َّو‬
‫ف بِ ِه َما‬ َ ‫صفَا َو ْال َمرْ َوةَ ِم ْن َش َعائِ ِر هَّللا ِ فَ َم ْن َح َّج ْالبَيْتَ أَ ِو ا ْعتَ َم َر فَال ُجن‬
َّ ‫إِ َّن ال‬
‫َو َم ْن تَطَ َّو َع خَ ْيرًا فَإِ َّن هَّللا َ َشا ِك ٌر َعلِي ٌم‬
Artinya:158. “Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar
Allah. Maka Barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah,
Maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. dan
Barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, Maka
Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha mengetahui.”
Ayat ini menunjukka Setelah Tawaf tujuh kali mengeliling Ka’bah
dilanjutkan dengan Sa’i dari Shofa ke Marwah ini berlaku bagi yang haji dan
Umrah

4
5. Ukuf di Arafah, Mabit di Muzdalifah dan Mina, Q.S Al-Baqarah Ayat
198-201
‫ت فَ ْاذ ُك ُروا هَّللا َ ِع ْن َد‬
ٍ ‫ضتُ ْم ِمنْ ع ََرفَا‬ْ َ‫ضال ِمنْ َربِّ ُك ْم فَإِ َذا أَف‬ ْ َ‫اح أَنْ تَ ْبتَ ُغوا ف‬
ٌ َ‫س َعلَ ْي ُك ْم ُجن‬ َ ‫لَ ْي‬
١٩٨ َ‫ضالِّين‬ َّ ‫ش َع ِر ا ْل َح َر ِام َو ْاذ ُك ُروهُ َك َما َهدَا ُك ْم َوإِنْ ُك ْنتُ ْم ِمنْ قَ ْبلِ ِه لَ ِمنَ ال‬
ْ ‫ا ْل َم‬
١٩٩‫ستَ ْغفِ ُروا هَّللا َ إِنَّ هَّللا َ َغفُو ٌر َر ِحي ٌم‬ ْ ‫اس َوا‬ ُ َّ‫اض الن‬ َ َ‫ث أَف‬ ُ ‫ضوا ِمنْ َح ْي‬ ُ ‫ثُ َّم أَفِي‬
َ َ‫س َك ُك ْ…م فَ ْاذ ُك ُروا هَّللا َ َك ِذ ْك ِر ُك ْم آبَا َء ُك ْم أَ ْو أ‬
ِ ‫ش َّد ِذ ْك ًرا فَ ِمنَ النَّا‬
‫س َمنْ يَقُو ُل َربَّنَا‬ ِ ‫ض ْيتُ ْم َمنَا‬َ َ‫فَإِ َذا ق‬
ِ ‫آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َو َما لَهُ فِي‬
ٍ ‫اآلخ َر ِة ِمنْ َخ‬
٢٠٠ ‫الق‬
َ ‫سنَةً َوقِنَا َع َذ‬
٢٠ ‫اب النَّا ِر‬ َ ‫سنَةً َوفِي اآل ِخ َر ِة َح‬
َ ‫َو ِم ْن ُه ْم َمنْ يَقُو ُل َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح‬
Artinya: 198. “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil
perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat,
berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam[dan berdzikirlah (dengan
menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan
Sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar Termasuk orang-orang yang
sesat.
Ayat ini menunjukka setelah Ukuf di Arafah pada tanggal 9 setelah
tenggelam Mata hari berangka kemuzdalifah… disini mabit dan berzikir sambil
mengabil batu krikil untuk melontar jumrah di Miana.
Artinya: 199. “Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-
orang banyak ('Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah; Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ayat ini menunjukkan perjalanan dari Arafah ke Muzdalifah untuk Mabita
dan berzkir , setalah lewat tengah malam berangkat ke Mina
Artinya: 200. “Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, Maka
berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut
(membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih
banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan
Kami, berilah Kami (kebaikan) di dunia", dan Tiadalah baginya bahagian
(yang menyenangkan) di akhirat.”
Ayat ini menunjukkan untuk berzikir dan bertabir di Mina (tidak lagi baca
Talbiyah) tapi ada juga orang berdoa hanya untuk urusan dunia.

5
Artinya: 201. “Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan
Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah
Kami dari siksa neraka.”
Ayat ini menunjukkan Do’a yang paling baik bagi orang mukmin termasuk ketika
mabit di Mina.
6. Masa Pelaksanaan Haji, Q.S Al-Baqarah Ayat 203
‫ت فَ َم ْن تَ َعج ََّل فِي يَوْ َم ْي ِن فَال إِ ْث َم َعلَ ْي ِه َو َم ْن تَأ َ َّخ َر فَال إِ ْث َم َعلَ ْي ِه‬
ٍ ‫َو ْاذ ُكرُوا هَّللا َ فِي أَي ٍَّام َم ْعدُودَا‬
٢٠٣ َ‫لِ َم ِن اتَّقَى َواتَّقُوا هَّللا َ َوا ْعلَ ُموا أَنَّ ُك ْم إِلَ ْي ِه تُحْ َشرُون‬
Artinya: 203. “Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari
yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah
dua hari, Maka tiada dosa baginya. dan Barangsiapa yang ingin menangguhkan
(keberangkatannya dari dua hari itu), Maka tidak ada dosa pula baginya, bagi
orang yang bertakwa. dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa
kamu akan dikumpulkan kepada-Nya.”
Ayat ini menunjukkan; membaca takbir, tasbih, tahmid, talbiah dan
sebagainya. beberapa hari yang berbilang ialah tiga hari sesudah hari raya haji
Yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijjah. hari-hari itu dinamakan hari-hari
tasy'riq. Dan Sebaiknya orang haji meninggalkan Mina pada sore hari terakhir
dari hari tasy'riq, mereka boleh juga meninggalkan Mina pada sore hari kedua.
7. Haji Akbar, Q.S At-Taubah Ayat 3
ُ‫اس يَوْ َم ْال َح ِّج األ ْكبَ ِر أَ َّن هَّللا َ بَ ِري ٌء ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِكينَ َو َرسُولُه‬ ِ َّ‫ان ِمنَ هَّللا ِ َو َرسُولِ ِه إِلَى الن‬ ٌ ‫َوأَ َذ‬
ٍ ‫ر الَّ ِذينَ َكفَرُوا بِ َع َذا‬Fِ ‫و خَ ْي ٌر لَ ُك ْم َوإِ ْن تَ َولَّ ْيتُ ْم فَا ْعلَ ُموا أَنَّ ُك ْم َغ ْي ُر ُم ْع ِج ِزي هَّللا ِ َوبَ ِّش‬Fَ ُ‫فَإِ ْن تُ ْبتُ ْم فَه‬
‫ب‬
ٍ‫أَلِيم‬
Artinya:3. “Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya
kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa Sesungguhnya Allah dan
RasulNya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. kemudian jika kamu (kaum
musyrikin) bertobat, Maka bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu
berpaling, Maka ketahuilah bahwa Sesungguhnya kamu tidak dapat
melemahkan Allah. dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka
akan mendapat) siksa yang pedih.”

6
Ayat ini menunjukan Haji Akbar; ada yang mengatakan hari Nahar, ada
yang mengatakan hari Arafah. yang dimaksud dengan haji akbar di sini adalah
haji yang terjadi pada tahun ke-9 Hijrah.
8. Haji dan Umrah Karena Allah Semata, Q.S Ali-‘Imran Ayat 96-97
َ‫ َوهُدًى لِ ْل َعالَ ِمين‬F‫اس لَلَّ ِذي بِبَ َّكةَ ُمبَا َر ًكا‬
ِ َّ‫ض َع لِلن‬ ِ ‫ت ُو‬ ٍ ‫إِ َّن أَ َّو َل بَ ْي‬
ِ ‫اس ِحجُّ ْالبَ ْي‬
‫ت َم ِن ا ْستَطَا َع‬ ِ َّ‫َات َمقَا ُم إِ ْب َرا ِهي َم َو َم ْن َدخَ لَهُ َكانَ آ ِمنًا َوهَّلِل ِ َعلَى الن‬ٌ ‫ات بَيِّن‬ٌ َ‫فِي ِه آي‬
َ‫َن ْال َعالَ ِمين‬
ِ ‫إِلَ ْي ِه َسبِيال َو َم ْن َكفَ َر فَإِ َّن هَّللا َ َغنِ ٌّي ع‬
Artinya: 96. “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat
beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi
dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”
Ayat ini menyunjukkan bawa Temapat beribadah pertama yang dibangun
ialah Baitullah di Makkah. (Ahli kitab mengatakan bahwa rumah ibadah yang
pertama dibangun berada di Baitul Maqdis, oleh karena itu Allah
membantahnya. )
Artinya: 97. “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam
Ibrahim; Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia;
mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang
yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam.”
Ayat ini menunjukkan bahahwa Haji adalah kewajiban bagi yang mampu.
9. Hadis…Al-Hajju Mabrur…
"‫ ليس له الجزاء إال الجنة‬F‫" العمرة الى العمرة كفارة لما بينهما الحج الممرور‬
“Satu Umrah ke Umrah diantara keduanya penghapus dosa, Haji Mabrur
balasannya adalah Sorga”
Hadist ini Menunjukkan Ibadah Umrah adalah penghapus dosa dan Ibadah
Haji yang Mabrur balasannya adalah Sorga.
C. Penjelasan Kosa Kata Kunci
1. Haji Panggilan Allah, Q.S Al-Hajj Ayat 27
Kata Kunci: Wa Adzdzin fin-Nasi bil-Hajji…

7
Maksudnya ialah: Haji itu ialah Panggilan Allah untuk Umat Muslim bagi yang
mampu, Makanya orang yang berangkat Haji membaca Talbiyah…. Labbaik
Allahumma laka Labbaik…Ya Allah Kami datang memenuhi panggilanMu.
2. Kewajiban Haji dan Umrah, Q.S Al-Baqarah Ayat 196
Kata Kunci: Wa Atimmul-Hajja wal-Umrata Lillah… Kata “Atimmuu”
adalah Fi’il amar, Kalimat perintah kerjakanlah, ini menunjukkan Haji dan
Umrah hukumnya Wajib dan Haji itu terbagi tiga pertama Haji Tama’tu kedua
Haji Ifrad dan ketiga Haji Qiran
3. Waktu Tata Cara Berhaji, Q.S Al-Baqarah Ayat 197
Kata Kunci: Faman fardha fihinnal-Hajja falaa rafatsa walaa fusuuqa
walaa jidaala…
Maksudnya ialah: Ketika berhaji tidak boleh Rafast; Rafats artinya
mengeluarkan Perkataan yang menimbulkan berahi yang tidak senonoh atau
bersetubuh.dan tidak boleh melaakukan pekerjaan Fasik dan bertengkar
4. Haji dan Umrah Sama-sama Ada Tawaf dan Sa’I nya, Q,S Al BaqarahAyat 158
Kata Kunci: Faman Hajjal-Baita Awi’tamara falaa Junaaha Ayath-
Thawafa bihima…
Maksudnya ialah: Setelah Tawaf tujuh kali mengeliling Ka’bah dilanjutkan
dengan Sa’i dari Shofa ke Marwah ini berlaku bagi yang haji dan Umrah.
5. Ukuf di Arafah, Mabit di Muzdalifah dan Mina, Q.S Al-Baqarah Ayat 198-201
Kata Kunci Q.S 2: 198, Faiadza afadhtum Min Arafat…, Maksudnya ialah
setelah Uquf di Arafah.
Kata Kunci Q.S 2: 199, Tsumma Afiidhuu min haistu afaadhon-Nas…,
Maksudnya ialah berangakat dari Arafah ke Muzdalifah setelah tenggelam
matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah secara berkelompok dan berdziki atau
bertakbir.
Kata Kunci Q.S 2: 200, Faidza Qodhoitum manasikakum Fadzkurullah…,
Maksudnya ialah untuk berzikir dan bertabir di Mina (tidak lagi baca Talbiyah)
tapi ada juga orang berdoa hanya untuk urusan dunia.

8
Kata Kunci Q.S 2:201, Rabbana Aatinaa fiddunia hasanah wafil-Aakhirati
Hasanah…, Maksudnya ialah: Do’a yang paling baik bagi orang mukmin
termasuk ketika mabit di Mina.
6. Masa Pelaksanaan Haji, Q.S Al-Baqarah Ayat 203
Kata Kunci: Wadzkuruullah fi ayamin ma’duudaat…
Maksudnya ialah: membaca takbir, tasbih, tahmid, talbiah dan sebagainya.
beberapa hari yang berbilang ialah tiga hari sesudah hari raya haji Yaitu
tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijjah. hari-hari itu dinamakan hari-hari
tasy'riq. Dan Sebaiknya orang haji meninggalkan Mina pada sore hari terakhir
dari hari tasy'riq, mereka boleh juga meninggalkan Mina pada sore hari kedua.
7. Haji Akbar, Q.S At-Taubah Ayat 3
Kata Kunci: Yaumal-Hajjil-Akbar…
Maksudnya ialah: Haji Akbar; ada yang mengatakan hari Nahar, ada yang
mengatakan hari Arafah. yang dimaksud dengan haji akbar di sini adalah haji
yang terjadi pada tahun ke-9 Hijrah.
8. Haji dan Umrah Karena Allah Semata, Q.S Ali-‘Imran Ayat 96-97
Kata Kunci Q.S 3: 96 Inna Awala Baitin wdhi’a Linnas, Maksudnya ialah:
bawa Temapat beribadah pertama yang dibangun ialah Baitullah di Makkah.
(Ahli kitab mengatakan bahwa rumah ibadah yang pertama dibangun berada di
Baitul Maqdis, oleh karena itu Allah membantahnya.
Kata Kunci Q.S 3: 97 Wa Lillahi alan-Nasi Hijjul-Baitamanistatho’a ilaihi
sabiila…., Maksudnya ialah Haji itu diwajibkan bagi yang mampu moril dan
material.
D. Munasabah dan Asbabun-Nuzul Jika Ada
Munasabah artinya adalah kaitan dan hubungan Maksunya keterkaitan dan
hubungan antara ayat-ayat yang sedang dibahast dalam hal ini tentang tentang
Ma’rifatul-Haji dan Hakikatnya;
1. Q.S Al-Hajj: 27
Sebab turunnya ayat (sabab al-nuzul) adalah: Ibnu Jarir meriwayatkan dari
Mujahid bahwa dahulu mereka tidak berkendaraan. Maka Allah menurunkan
ayat, “dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta”, dan

9
memerintahkan mereka membawa bekal serta membolehkan mereka naik
kendaraan dan membawa barang perdagangan.
2. Q.S Al-Baqarah: 196
Sebab turunnya ayat (sabab al-nuzul) adalah: Ibnu Abi Hatim
meriwayatkan dari Shafwan bin Umayyah, dia berkata, “Seorang lelaki yang
pakaiannya berlumuran minyak wangi Ja’faran mendatangi Rasulullah. Lalu
dia bertanya, “Apa yang engkau perintahkan kepadaku untuk umrah yang
sedang saya lakukan ini wahai Rasulullah?”, lalu Allah menurunkan firman
tersebut.
3. Q.S Al-Baqarah: 197
Sebab turunnya ayat (sabab al-nuzul) adalah: Al-Bukhari dan lainnya
meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Orang-orang Yaman selalu
menunaikan haji tanpa membawa bekal, dan mereka berkata, “Kami
bertawakkal kepada Allah”. Lalu Allah menurunkan firmanNya, “…Bawalah
bekal karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa.
4. Q.S Al-Baqarah: 158
Sebab turunnya ayat (sabab al-nuzul) adalah: Ibnu Abi Hatim
meriwayatkan dari Shafwan bin Umayyah, dia berkata, “Seorang lelaki yang
pakaiannya berlumuran minyak wangi Ja’faran mendatangi Rasulullah. Lalu
dia bertanya, “Apa yang engkau perintahkan kepadaku untuk umrah yang
sedang saya lakukan ini wahai Rasulullah?”, lalu Allah menurunkan firman
tersebut. Jalaluddin al-Suyuthi. Asbabun Nuzul.
5. Q.S Al-Baqarah:198-201
Menurut suatu riwayat, pada jaman Jahiliyyah terkenal pasar-pasar yang
bernama Ukadh, Mijnah dan Dzul-Majaz. Kaum Muslimin merasa berdosa
apabila berdagang dimusim haji dipasar itu. Mereka bertanya kepada
Rasulullah saw.tentang hal itu. Maka turunlah “Laisa ‘alaikum junahun an
tabtaghu fadl-lan minrabbikum”(awal ayat S. 2 :198) yang membenarkan
mereka berdagang pada musim haji. Diriwayatkan oleh al-Bukhari yang
bersumber dari Ibnu Abbas.

10
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa orang-orang Arab wukuf
di’Arafah, sedang orang-orang Quraisy wukuf dilembahnya (Muzdalifah),
maka turunlah ayat tersebut diatas (S. 2 : 199) yang mengharuskan wukuf di
‘Arafah. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu Abbas.
Menurut riwayat lain, orang-orang Quraisy wukuf didataran rendah
Muzdalifah, dan selain orang Quraisy, wukuf didataran tinggi ‘Arafah kecuali
Syaibah bin Rabi’ah. Maka Alla menurunkan ayat tersebut diatas (S. 2 : 199)
yang mewajibkan wukuf di ‘Arafah. Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang
bersumber dari Asma binti Abi Bakar.
Dalam suatu riwayat dikemukakan, bahwa orang-orang Jahiliyyah wukuf
dimusim pasar. Sebagian dari mereka selalu membangga-banggakan nenek
moyangnya yang telah membagi-bagi makanan, meringankan beban, serta
membayarkan diat (denda orang lain). Dengan kata lain, disaat wukuf itu,
mereka menyebut-nyebut apa yang pernah dilakukan oleh nenek moyangnya.
Maka turunlah ayat tersebut diatas (S. 2: 200) sampai asyadda dzikira, sebagai
petunjuk apa yang harus dilakukan disaat wukuf. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi
Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas.
Dan di antara mereka ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab
neraka.” (S. 2 : 201)
6. Q.S Al-Baqarah: 203
Firman-Nya (‫دودات‬FF‫ام مع‬FF‫روا هللا في أي‬FF‫ )واذك‬Ibnu Abbas mengatakan: “Yang
dimaksud dengan hari-hari yang berbilang itu adalah hari-hari Tasyriq, dan
yang dimaksud dengan ‘al-ayyaam al-ma’lumaat’ adalah sepuluh hari dalam
bulan Dzulhijjah (dari 1-10 Dzulhijjah).” Mengenai firman-Nya ini, Ikrimah
mengatakan, “Yakni membaca takbir pada hari-hari tasyriq setelah salat wajib,
yaitu membaca Allahu Akbar, Allah Akbar.” 
7. Q,S At-Taubah: 3
Yaumal-Hajil-Akbar…ada istilah Haji Akbar; ada yang mengatakan hari
Nahar, ada yang mengatakan hari Arafah. yang dimaksud dengan haji akbar di
sini adalah haji yang terjadi pada tahun ke-9 Hijrah.

11
8. Q.S Al-‘Imran 96-97
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu, aku berkata: “Ya Rasulullah,
masjid apa yang pertama kali didirikan?” Beliau bersabda: “Masjidil Haram.”
“Kemudian masjid apa lagi?” Tanyaku. Beliau bersabda: “Masjidil Aqsha.”
“Berapa lama jarak antara keduanya?” Tanyaku. Beliau pun menjawab:
“Empat puluh tahun.” Lalu kutanyakan lagi: “Kemudian yang mana lagi?”
Beliau menjawab: “Kemudian dimana pun waktu shalat tiba, maka shalatlah di
sana, karena semua bumi ini adalah masjid.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Firman-Nya, lilladzii bibakkata (“Yang terletak di Bakkah [Makkah].”)
Bakkah adalah salah satu nama kota Makkah, menurut pendapat yang masyhur.
Disebut demikian karena tempat ini membuat banyak orang zhalim dan tiran
bersimpuh dan menundukkan diri di sana.
Diriwayatkan oleh Sa’id bin Mansur yang bersumber dari
‘Ikrimah: Bahwa ketika turun ayat 85 surat Ali-Imran berkatalah kaum Yahudi:
“Sebenarnya kami ini Muslimin”. Bersabdalah Nabi Saw kepada mereka:
“Allah telah mewajibkan kaum Muslimin naik Haji ke Baitullah”. Mereka
berkata: “Tidak diwajibkan kepada kami”. Mereka menolak menjalankan
ibadah haji. Maka turunlah ayat tersebut di atas (Ali-Imran : 97) yang
menegaskan kewajiban seorang muslim, sedang yang menolak
melaksanakannya adalah kafir”.
E. Tafsir Tematik Ayat-ayat Ma’rifatul-Haj dan Hakikatnya
Tafsirkan berdasarkan penjelasan kata kunci dan munasabah serta asbabun
nuzul jika ada sesuai dengan tema pembahasan, dengan menggunakan sumber
sumber Tafsir yang Mu’tamad dapat dipercaya)….sekali lagi … Ingat dalam ayat-
ayat itu banyak Pesan, kajian kita fokus pada Sub Tema; Ma’rifatul-Haj dalam
al-Qur’an dan Hakikatnya;. Carilah dalam tafsir rahasianya…mamfaatnya
termasuk akibatnya dlll
1. Q.S Al-Hajj 27
Tafsir Al-Mukhtasar
ِ ‫( َوأَ ِّذن فِى ال َّن‬Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji)
‫اس بِ ا ْل َح ِّج‬
Sekolompok ahli tafsir mengatakan, ketika Ibrahim telah selesai membangun

12
Baitullah, malaikat Jibril mendatanginya, kemudian ia memerintahkan Ibrahim
untuk menyeru manusia untuk melaksanakan ibadah haji. Maka Ibrahim
menaiki maqam dan berseru: “Wahai manusia sekalian, diwajibkan atas kalian
ibadah haji di Baitullah, maka penuhilah panggilan Tuhan kalian, ‘Laabbaik
Allahumma Labbaik’.”
‫( َي أْ ُتو َك ِر َج ااًل‬niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki)

Yakni dengan berjalan kaki.


ٍ‫امِر‬ ‫ض‬
َ ِّ ‫ل‬ ‫( َو َعلَ ٰى ُك‬dan mengendarai unta yang kurus)
Makna (‫ )الضامر‬adalah unta yang kurus karena sering dipakai bepergian.
َ‫( َي أْتِين‬yang datang) Yakni unta itu datang membawa penunggangnya untuk
menunaikan haji.
ٍ ‫( مِن ُكل ِّ َف ٍّج َعم‬dari segenap penjuru yang jauh) Yakni dari jalan yang jauh.
‫ِيق‬
2. Q.S Al-Baqarah: 196
Tafsir Al-Madinah Al-Munawarah
‫س َعلَ ٰى َحيَ………ا ٍة‬ َ ‫ َولَت َِج……… َدنَّ ُه ْم أَ ْح……… َر‬Dan sungguh kamu akan mendapati mereka,
ِ ‫ص النَّا‬
manusia yang paling serakah kepada kehidupan (di dunia)) Yakni serakah
kepada kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan yang remeh dan
waktunya sangat singkat. Lalu bagaimana keserakahan mereka jika kehidupan
ini melimpah dengan kebaikan dan dengan waktu yang panjang?
‫ ( ۚ َو ِمنَ الَّ ِذينَ أَش َْر ُكوا‬bahkan (lebih serakah lagi) dari orang-orang musyrik) Yakni
orang yang paling serakah kepada dunia yang melebihi keserakahan orang-
orang musyrik adalah orang yang tidak beriman kepada hari kebangkitan dan
kehidupan akhirat. Adapun yang menjadikan orang-orang Yahudi begitu
serakah adalah karena mereka mengetahui diakhirat nanti mereka akan
mendapatkan azab.
‫ يَ……… َو ُّد أَ َح……… ُد ُه ْم‬Masing-masing mereka ingin) Yakni setiap orang Yahudi itu
menginginkan.
‫ب أَنْ يُ َع َّم َر‬ َ َ‫( لَ ْو يُ َع َّم ُر أَ ْلف‬agar diberi umur seribu tahun,
ِ ‫س…نَ ٍة َو َم……ا ُه… َو بِ ُمز َْح ِز ِح… ِه ِمنَ ا ْل َع… َذا‬
padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa)
Yakni ingin agar dapat hidup setibu tahun. Padahal umur yang panjang itu
tidak dapat menyelamatkan mereka dari api neraka.

13
3. Q.S Al-Baqarah: 197
Tafsir Al-Muyassar/ Kementrian Agama Saudia Arabia
Waktu pelaksanaan ibadah haji ialah bulan-bulan yang dimaklumi, mulai
dengan bulan Syawal dan berakhir pada sepuluh hari (pertama) di bulan
Zulhijah. Siapa yang mewajibkan dirinya melaksanakan ibadah haji pada
bulan-bulan tersebut dan melaksanakan ihram haji, maka ia dilarang
bersetubuh dan melakukan hal-hal yang merupakan pengantar bersetubuh. Dia
juga dilarang keras keluar dari ketaatan kepada Allah dengan melakukan
perbuatan maksiat, demi menghormati keagungan waktu dan tempat tersebut.
Dan ia juga dilarang melakukan perdebatan yang menjurus kepada kemarahan
dan perseteruan. Perbuatan baik apapun yang kalian lakukan pasti diketahui
oleh Allah untuk dibalasnya. Laksanakanlah ibadah haji seraya melengkapi diri
dengan bekal makanan dan minuman yang kalian butuhkan. Dan ketahuilah
bahwa sebaik-baik bekal dan dapat memperlancar semua urusanmu ialah
ketakwaan kepada Allah. Maka takutlah kalian kepada-Ku dengan cara
menjalankan perintah-perintah-Ku dan menjauhi larangan-larangan-Ku, wahai
orang-orang yang berakal sehat.
4. Q.S Al-Baqarah: 158
Tafsir Al-Madinah Al-Munawarah
َ‫( َفمَنْ َح َّج ا ْل َب ْيت‬Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah) Yakni
barangsiapa yang hendak melakukan ibadah haji ini.
‫اع َت َمر‬
ْ ‫( أَ ِو‬atau ber’umrah) Yakni umrah. Secara bahasa umrah berarti
mengunjungi; dan secara istilah syar’i berarti menjalankan manasik-manasik
yang telah kita ketahui bersama.
َ ‫ أَن َي َّط َّو‬maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i) Kata (‫ )يطوف‬asalnya (
‫ف‬
‫)يتطوف‬. Dan makna thawaf antara shafa dan marwah yakni berlari-lari kecil
diantara keduanya yang dilakukan ketika haji atau umrah.
Sa’i hukumnya wajib dan bagian dari manasik. Dalam shalihain
disebutkan dari Aisyah: bahwa Urwah berkata kepadanya: saya berpendapat
makna dari ayat ini adalah seseorang tidak mengapa untuk tidak mengerjakan
sa’i antara shafa dan marwah. Maka Aisyah menjawab: betapa buruknya apa

14
yang kamu katakan wahai keponakanku, seandainya maknanya adalah seperti
apa yang kamu katakan maka seharusnya ayatnya berbunyi (‫فال جناح عليه أن ال‬
‫“ )يطوف بهما‬tidak mengapa untuk tidak mengerjakan thawaf diantara keduanya”;
akan tetapi ayat ini turun karena kaum Anshar sebelum memeluk Islam mereka
menyembelih kurban di Shofa dan Marwah untuk “manat” yang mereka
sembah. Kemudian setelah mereka masuk Islam, orang-orang yang dulu
menyembelih sesembahan itu merasa segan untuk melakukan thawaf di antara
Shafa dan Marwah; kemudian Allah pun menurunkan ayat ini. Aisyah
melanjutkan: Nabi juga telah menjelaskan hukum Thawaf diantara keduanya,
maka tidak ada yang boleh meninggalkannya. Aku bersumpah Allah tidak akan
menyempurnakan haji seseorang apabila belum melakukan sa’i antara Shafa
dan marwah, dan begitu pula yang menjalankan umrah, karena Allah telah
berfirman: ( ‫صفَا َو ْال َمرْ َوةَ من شعائر هللا‬
َّ ‫)إِ َّن ال‬. Dan Rasulullah ketika ditanya dalam
hal ini menjawab: “Sesungguhnya Allah mewajibkan atas kalian sa’i maka
lakukanlah”.
5. Q.S Al-Baqarah:198-201
Ayat 198
Tafsir Al-Madinah Al-Munawarah
‫ضتُم‬ْ َ‫( فَإ ِ َذآ أَف‬Maka apabila kamu telah bertolak ) Yakni pergi.
ٍ ‫( ِّمنْ ع ََر ٰف‬dari ‘Arafat) Untuk menuju ke Muzdalifah.
‫ت‬
‫ش…… َع ِر ا ْل َح…… َر ِام‬ ۟ ‫…اذ ُك ُر‬
ْ ‫وا اللَّـهَ ِعن…… َد ا ْل َم‬ ْ …َ‫( ۖ ف‬berdzikirlah kepada Allah di Masy’arilharam)
Masy’arilharam adalah bukit yang dipakai oleh Imam untuk berdiri di tanah
Muzdalifah. Pendapat lain mengatakan, ia adalah tempat diantara dua bukti
Muzdalifah dimulai dari dua Lorong Arafah sampai ke lembah Muhassir.
Dan dzikir kepada Allah disana meliputi talbiyah, sholat maghrib, Isya, dan
Subuh, dan berdo’a setelah sholat subuh.
‫( َو ْاذ ُك ُروهُ َك َما َه َد ٰى ُك ْم‬Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang
ditunjukkan-Nya kepadamu) Yakni berdzikirlah dengan dzikir yang baik
sebagaimana Dia telah memberi kalian petunjuk dengan petunjuk yang baik.

15
Ayat 199
Tafsir Al-Muyassar/ Kementrian Agama Saudia Arabia
Kemudian bertolaklah kalian dari Arafah seperti yang dilakukan oleh
Ibrahim -'alaihissalām-, bukan seperti yang dilakukan oleh orang-orang
Jahiliah yang tidak mau wukuf di Arafah. Dan mintalah ampunan dari Allah
atas kecerobohan kalian dalam menunaikan syariat-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang
bertaubat.
Ayat 200
Tafsir Al-Mukhtasar
Apabila kalian telah selesai dari amalan-amalan haji maka perbanyaklah
berzikir kepada Allah dengan bertahlil, bertakbir, dan dengan pujian-pujian
kepada-Nya sebagaimana kalian menyebut dan membangga-banggakan para
pendahulu kalian, atau lebih baik dari itu.
Sebagian manusia hanya memohon urusan dunia, mereka tidak akan
mendapat bagian dari kenikmatan akhirat, sebab yang mereka pentingkan
hanyalah dunia.
Ayat 201
Tafsir Al-Muyassar/ Kementrian Agama Saudia Arabia
Dan ada golongan manusia yang beriman kepada Allah dan hari Akhir.
Maka dia meminta kepada Rabbnya agar diberikan kenikmatan hidup dan
beramal saleh selama di dunia. Dia juga meminta kepada-Nya agar diberikan
kesempatan untuk meraih surga dan selamat dari azab neraka.
6. Q.S Al-Baqarah: 203
Tafsir Al-Muktashar
Dan berzikirlah kepada Allah untuk mengagungkan dan membesarkannya
pada hari-hari tasyriq (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah).
Barangsiapa yang ingin segera meninggalkan Mina sebelum terbenamnya
matahari di hari ke-12 Dzulhijjah maka tidak mengapa baginya, sebab dia telah
menyelesaikan ibadah hajinya jika dia bertakwa kepada Allah ketika dia
melaksanakannya dengan tidak berucap buruk dan berbuat fasik. Dan

16
barangsiapa yang berada di Mina sampai hari ke-13 Dzulhijjah maka tidak
mengapa pula baginya jika dia bertakwa dalam hajinya. Dan takutlah kepada
Allah dalam segala urusan kalian, dan ketahuilah bahwa kalian akan
dikumpulkan di hadapan Allah di akhirat kelak untuk memperoleh balasan.
Imam at-Thabari dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dengan sanad hasan
dari Ali bin Abi Thalib dari Abu Thalhah dari Ibnu Abbas, ia berkata: “{‫فمن‬
‫ومين‬FF‫ل في ي‬FF‫ }تعج‬yakni setelah hari Nahr -10 Dzulhijjah-. {‫ }فال إثم عليه‬yakni
barangsiapa yang pergi dari Mina dua hari setelah hari Nahr maka tidak
mengapa baginya. {‫أخر فال إثم عليه‬FF‫ }ومن ت‬yakni tidak ada dosa baginya dalam
pengakhirannya itu.”
7. Q,S At-Taubah: 3
Tafsir Al-Mukhtashar
Setelah Allah menyatakan berlepas diri dari mereka, kemudian Allah
memerintahkan untuk menyampaikannya kepada orang banyak sebagai hujjah
atas mereka, dengan mengatakan bahwa Allah dan rasul-Nya telah berlepas diri
dari perjanjian-perjanjian dengan orang-orang musyrik dan dari segala
kepercayaan mereka, dengan menyampaikannya pada waktu yang mudah
untuk menyampaikan sesuatu yaitu ketika musim haji, pada hari
penyembelihan sebagai penutup dari kewajiban ibadah haji, pada saat orang-
orang yang melaksanakan haji berkumpul untuk menyempurnakan manasik di
Mina.
Kemudian Allah menegaskan apa yang harus mereka sampaikan tanpa
menundanya dengan memerintahkan mereka berkata kepada orang-orang
musyrik: "Jika kalian bertaubat dari kesyirikan dan pengkhianatan kalian
terhadap perjanjian, dan menerima hidayah Islam, maka hal itu lebih baik bagi
kalian di dunia dan di akhirat, karena dalam hidayahnya terdapat kebahagiaan
dunia akhirat. Namun jika kalian berpaling dari seruan untuk bertobat ini, maka
ketahuilah bahwa kalian tidak akan dapat melarikan diri dari Allah dan tidak
akan dapat selamat jadi ketetapan dan janji-Nya untuk menolong para rasul dan
orang-orang beriman dengan kemenangan atas kalian."

17
Hai Rasulallah, dan berilah kabar gembira berupa azab yang pedih di
akhirat bagi orang yang mengingkari risalahmu dan tidak beriman kepada
Allah, para malaikat, dan hari akhir.
8. Q.S Al-‘Imran 96-97
Tafsir Al-Muyassar/ Kementrian Agama Saudia Arabia
Sesungguhnya rumah pertama yang dibangun di muka bumi untuk seluruh
umat manusia sebagai tempat beribadah kepada Allah ialah Baitullah (Kakbah)
yang ada di Makkah. Itu adalah rumah yang diberkahi, memiliki banyak
manfaat dari segi agama dan duniawi, dan mengandung petunjuk bagi segenap
alam semesta.
F. Pesan Inti
Point Inti Tentang Ma’rifatu Ibadatul-Hajj dalam al-Qur’an dan
Hakikatnya;
Pesan inti;
1. Haji adalah panggilanAllah;
2. Haji dan Umrah secara Bahasa artinya Ziyarah, berkunjung mengunjungi
Tapak Tilas Para Nabi sekaligus melaksanakan syarat,rukun, wajib dan sunat-
sunat haji dan Hukumnya adalah wajib bagi orang yang Mampu;
3. Haji terbagi tiga; Tama’tu’, Ifrad dan Qiran
4. Puncak pelaksanaan Haji adalah Ukuf di Arafah setelah tergelincir matahari
sampai pada tanggal 9 Dzulhijjah
5. Uquf di Arafah artinya berhenti dan melaksanakan Ibadan di Arafah
6. Pada malam 10 Dzulhijjah mabit di Muzdalifah setelah lewat tengah malam
menlanjukan perjalanan ke Mina Dimina mabit dan melontar Jumrah pada,
10,11,12 dan atau 13, Dzulhijjah
Hukum dan Iktibar;
a. Hukum
Haji dan Umrah Hukumnya adalah wajib, bagi yang mampu
b. Iktibar
Dengan melaksakan Ibadah Haji dengan syarat, wajib, rukun dan sunat
sunatnya akan mendapat peredikat Hajjul-Mabruur….

18
G. Penutup
Sa’atnya Sadar Sadar Haji dan Umrah sebagai bukti sadar Allah, sadar
diri, sadar Syahadataini dan sadar Islam, Ilmu dan Amal/Ibadah dan Iman , tentu
berdasarkan petunjuk Allah dan berdasarkan Petunjuk al-Qur’an dan Sunnah…
Siapa takut…

19

Anda mungkin juga menyukai