Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TAFSIR MAUDHUI IBADAH

HAJI DAN UMROH

Dosen Pengampu:

Anshor Bahary, MA

Disusun Oleh:

Abdul Somad

Hafiyya Robbi Rodhiyah

Imelda Suzana Datau

FAKULTAS USHULUDDIN

PROGRAM STUDI ILMU ALQURAN DAN TAFSIR

INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QURAN (PTIQ)

JAKARTA
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Haji Dan Umroh


B. Sejarah
C. Ayat Yang Berkaitan Tentang Haji Dan Umroh
D. Sebab Nuzul
E. Munasabah Ayat
F. Tafsir Ayat
G. Hikmah Dan Manfaat

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
2

BAB I
PENDAHULUAN

Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksankan bagi orang yang
mampu. Jika syara-syarat haji telah terpenuhi dalam dirinya, maka tidak halal baginya
untuk menunda pelaksanaan haji karena perintah Allah dan Rasul-Nya. Sebaiknya
menyegerakan ibadah haji adalah sebuah keharusan, karena manusia tidak tahu kapan
waktunya Allah panggil, kapan ia tidak ada uang dan kapan ia akan sakit.1
Menurut Imam Abi Abdillah Muhammad bin Qosim al-Ghozi dalam Kitab fathul
qorib Ibadah haji adalah mengunjungi Baitullah di Makkah untuk melakukan amal
ibadah tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula.
Diantara hikmah disyari’atkannya haji adalah memebersihkan jiwa seorang
muslim dari dosa-dosa sehingga jiwa layak menerima kemuliaan Allah SWT di dunia
dan di akhirat. Tentunya kemuliaan tersebut diperoleh dengan usaha yang maksimal
hingga seseseorang yang melaksanakan ibadah haji memperoleh perdikat haji yang
mabrur.

A. Pengertian Haji Dan Umroh

1
Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat,Puasa dan
Haji. (Darul Falah: Jakarta, 2010), hal. 529
3

Ibadah menurut pendapat para ulama terbagi menjadi tiga. Pertama adalah ibadah
badaniah yang bersifat mahdhah, seperti shalat dan puasa. Kedua, ibadah maliah yang
bersifat mahdhah yaitu seperti zakat. Ketiga, ibadah yang terdiri dari ibadah badaniah
dan maliah yaitu seperti haji. Menurut bahasa, kata haji berasal dari bahasa Arab yang
mempunyai arti berziarah, berkunjung. Sedangkan menurut istilah haji adalah
beriarah ke ka’bah di Mekkah untuk beribadah kepad Allah SWT dengan melakukan
ihram, thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, melontar
jamarat dan tahalul. 2
Jadi ibadah haji merupakan perjalanan seseorang berkunjung ke ka’bah untuk
melakukan serangkaian ibadah kepada Allah SWT pada waktu dan yang telahg
ditentukan, yang merupakan rukun Islam kelima dan hukumnya ajib bagi yang
mampu menjalankannya. Adapun umrah, menurut bahasa berarti ziarah atau
berkunjung. Sedangkan menurut istilah adalah berkunjung ke Ka’bah untuk beribadah
kepada Allah SWT dengan melakukan ihram, thawaf, sa’i dan tahalul.

B. Sejarah
Pada masa Nabi Ibrahim as. diutus sebagai Nabi dan Rasul, Allah memberi
petunjuk kepadanya untuk membawa keluarganya ke sebuah lembah tandus dan
kering kemudian mereka tinggal di sana. Kemudian ia diperintahkan untuk
membangun Baitullah persis di tempat yang pernah dibanguni oleh anak-anak
Adam. Bangunan itupun diberi nama Ka’bah. Setelah selesai membangun Ka’bah,
Allah memerintahkannya untuk mensucikan tempat itu dari perbuatan-perbuatan
terlarang (najis dan syirik) guna memberi kenyamanan kepada orang-orang yang
akan thawaf, shalat, ruku, dan sujud di tempat itu. Selanjutnya, Allah
memerintahkan kepada Ibrahim agar memanggil orang untuk mendatangi tempat
itu guna melaksanakan ibadah yang kemudian disebut dengan ibadah haji.
Sebagaimana yang diabadikan dalam QS. Al-Hajj/22: 26-27.

Menurut al-Sayyid Sabiq, ibadah haji disyariatkan pertama kali dalam Islam
pada tahun ke- 6 Hijriyah. Ditandai dengan turunnya firman Allah dalam QS. Al-
Baqarah: 196. Sedangkan menurut Ibnu Qayyim alJauziyyah pensyariatan haji
terjadi pada tahun ke-9 Hijriyah. Pendapat tersebut didukung oleh Wahbah al-
Zuhaily dalam kitabnya al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuh, bahwa haji disyariatkan
pada akhir tahun ke-9 Hijriyah. Ditandai dengan turunnya firman Allah SWT
dalam QS. Ali Imran/3: 97. Menurut pendapat mayoritas ulama tafsir ayat ini
turun di tahun “al-wufud” di akhir tahun ke-9 Hijriyah. Namun karena ayat ini

2
Ahmad Kartono dan Sarmidi Husna, Ibadah Haji Perempuan Menurut Para Ulama Fikih
(Jakarta: Siraja Prenada Media Group, 2013), 13.
4

turun setelah berlalunya waktu pelaksanaan ibadah haji, maka Nabi saw. baru
menjalankannya di tahun ke-10 Hijriyah.3

C. Ayat-Ayat Tentang Haji dan Umroh

a. Ali Imron ayat 97


َ‫ع إِلَ ْي ِه َسبِيالً َو َم ْن َكفَ َر فَإِ َّن هَّللا َ َغنِ ٌّي ع َِن ْال َعالَ ِمين‬ ِ ‫اس ِحجُّ ْالبَ ْي‬
\َ ‫ت َم ِن ا ْستَطَا‬ ِ َّ‫َوهَّلِل ِ َعلَى الن‬
Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji
ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.
Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya
(tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.
b. Al-Baqarah 158
‫َاح َعلَ ۡي ِه أَن يَطَّوَّفَ بِ ِه َم ۚا َو َمن‬ ۡ ‫صفَا َو ۡٱل َم ۡر َوةَ ِمن َش َعٓائِ ِر ٱهَّلل ۖ ِ فَ َم ۡن َح َّج ۡٱلبَ ۡيتَ أَ ِو‬
َ ‫ٱعتَ َم َر فَاَل ُجن‬ َّ ‫إِ َّن ٱل‬
‫خَي ٗرا فَإِ َّن ٱهَّلل َ َشا ِك ٌر َعلِي ٌم‬
ۡ ‫تَطَ َّو َع‬
Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syi‘ar (agama) Allah. Maka
barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya
mengerjakan sa‘i antara keduanya. Dan barangsiapa dengan kerelaan hati
mengerjakan kebajikan, maka Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui.
c. Al-Baqarah 196
ُ ‫وا ُر ُءو َس ُكمۡ َحتَّ ٰى يَ ۡبلُ َغ ۡٱلهَ ۡد‬
‫ي‬ ْ ُ‫ي َواَل ت َۡحلِق‬ ۡ
ِ ۖ ‫ٱست َۡي َس َر ِمنَ ٱلهَ ۡد‬ ِ ‫وا ۡٱل َح َّج َو ۡٱلعُمۡ َرةَ هَّلِل ۚ ِ فَإِ ۡن أُ ۡح‬
ۡ ‫ص ۡرتُۡ\م فَ َما‬ ْ ‫َوأَتِ ُّم‬
‫ص َدقَ ٍة أَ ۡو نُس ُٖۚك فَإِ َذٓا أَ ِمنتُمۡ فَ َمن‬ َ ‫صيَ ٍام أَ ۡو‬ ِ ‫ة ِّمن‬ٞ َ‫َم ِحلَّ ۚۥهُ فَ َمن َكانَ ِمن ُكم َّم ِريضًا أَ ۡو بِ ِٓۦه أَ ٗذى ِّمن ر َّۡأ ِس ِهۦ فَفِ ۡدي‬
‫صيَا ُ\م ثَ ٰلَثَ ِة أَي َّٖام فِي ۡٱل َح ِّج َو َس ۡب َع ٍة إِ َذا‬ِ َ‫ي فَ َمن لَّمۡ يَ ِج ۡد ف‬ ۡ ۡ ‫تَ َمتَّ َع بِ ۡٱلعُمۡ َر ِة إِلَى ۡٱل َحجِّ فَ َما‬
ِ ۚ ‫ٱست َۡي َس َر ِمنَ ٱلهَ ۡد‬
ۗ
َ ‫ٱعلَ ُم ٓو ْا أَ َّن ٱهَّلل‬ ْ ُ‫اض ِري\ ۡٱل َم ۡس ِج ِد ۡٱل َح َر ۚ ِام َوٱتَّق‬
ۡ ‫وا ٱهَّلل َ َو‬ ِ ‫ة ٰ َذلِكَ لِ َمن لَّمۡ يَ ُك ۡن أَ ۡهلُ ۥهُ َح‬ٞ َ‫ة َكا ِمل‬ٞ ‫َر َج ۡعتُمۡۗ تِ ۡلكَ َع َش َر‬
ِ ‫َش ِدي ُد ۡٱل ِعقَا‬
‫ب‬
Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Tetapi jika kamu
terkepung (oleh musuh), maka (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat, dan jangan
kamu mencukur kepalamu, sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika
ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur),
maka dia wajib ber-fidyah, yaitu berpuasa, bersedekah atau berkurban. Apabila
kamu dalam keadaan aman, maka barangsiapa mengerjakan umrah sebelum haji, dia
(wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Tetapi jika dia tidak
mendapatkannya, maka dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (musim) haji dan tujuh
(hari) setelah kamu kembali. Itu seluruhnya sepuluh (hari). Demikian itu, bagi orang
yang keluarganya tidak ada (tinggal) di sekitar Masjidilharam. Bertakwalah kepada
Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras hukuman-Nya.

D. Sabab Nuzul

3
Wahbah al-Zuhailiy, al-Fiqh al-Islam>i >wa Adillatuh , Juz. 3, h. 2065.
5

a. Ali Imron ayat 97


Said bin Manshur meriwayatkan dari Ikrimah Dia berkata: ketika turun ayat
‫ْالم ِدينا ً اآلية‬
ِ ‫َو َم ْن يَ ْبت َِغ َغ ْي َر اإْل ِ س‬
maka orang-orang Yahudi berkata: kami orang-orang Islam, maka Nabi Shallallahu
Alaihi Wasallam berkata kepada mereka: Allah telah memfardukan ke atas orang
Islam haji ke Baitullah, kemudian mereka berkata: Haji tidak difardhukan ke atas
kami, dan mereka enggan untuk berhaji. maka Allah Subhanahu Wa Ta'Ala
menurunkan ayat
. َ‫َو َم ْن َكفَ َر فَإِ َّن هَّللا َ َغنِ ٌّي ع َِن ْالعالَ ِمين‬
Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya
(tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.4

b. Al-Baqarah 158
‫ «كنا نرى‬:‫ فقال‬،‫أخرج البخاري عن أنس بن مالك رضي هللا عنه أنه سئل عن الصفا والمروة‬
‫ إِ َّن الصَّفا َو ْال َمرْ َوةَ ِم ْن َشعائِ ِر‬:‫ فأنزل هللا‬،‫ أمسكنا عنهما‬،‫ فلما جاء اإلسالم‬،‫أنهما من أمر الجاهلية‬
ِ ‫هَّللا‬
al-Bukhari meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiallahu'anhu bahwa ia ditanya
tentang Shafa dan Marwa. Maka dia menjawab; Aku menganggap keduanya sebagai
perkara jahiliah, tatkala Islam datang, keduanya kami tinggalkan lalu turunlah
firman Allah, "Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian dari syi'ar Allah.
Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, Maka tidak
ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya." (QS. Al-Baqarah 158).5

‫ قلت لعائشة‬:‫وأخرج الشيخان عن عروة عن عائشة رضي هللا عنها قال‬:


‫ُناح َعلَ ْي ِه أَ ْن‬
َ ‫ فَال ج‬،‫ إِ َّن الصَّفا َو ْال َمرْ َوةَ ِم ْن َشعائِ ِر هَّللا ِ فَ َم ْن َح َّج ْالبَيْتَ أَ ِو ا ْعتَ َم َر‬:‫أرأيت قول هللا‬
،‫ بئس ما قلت يا ابن أختي‬:‫ فقالت عائشة‬،‫يَطَّوَّفَ بِ ِهما فما أرى على أحد شيئا أن ال يطوف\ بهما‬
،‫ ولكنهما\ إنما أنزلت‬،‫ فال جناح عليه أن ال يطوف\ بهما‬:‫ كانت‬،‫إنها لو كانت على ما أوّلتها عليه‬
‫ يتحرج أن يطوف‬،‫ وكان من أه ّل لها‬،‫ألن األنصار قبل أن يسلموا كانوا يهلون لمناة الطاغية‬
\‫ إنا كنا نتحرج أن نطوف‬،‫ يا رسول\ هللا‬:‫ فقالوا‬،‫ فسألوا\ عن ذلك رسول\ هللا‬،‫بالصفا والمروة‬
َ‫ إِ َّن الصَّفا َو ْال َمرْ َوة‬:‫ فأنزل هللا‬،‫ بالصفا والمروة في الجاهلية‬...

Dari Urwah, aku bertanya kepaada Aisyah radhiallahu'anhuma : "Bagaimana


pendapatmu tentang firman Allah Ta'ala (QS. Al-Baqarah 158) yang artinya:
("Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebagian dari syi'ar-syi'ar Allah. Maka
barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa
baginya mengerjakan sa'iy antara keduanya"), kalau aku ( Aisyah ) berpendapat
4
Ibnu Katsir. Tafsir al-Quran al-Azhim ( Dar Taybah. 199 ) Jilid 2 hal 84
5
al-Zuhaili. al-Tafsir al-Munir. ( Damsik: Dar al-Fikr. 1418) Juz 2 hal 48
6

bahwa seseorang tidak mengapa untuk tidak bertawaf (sa'iy) antara kedua bukit itu.
'Aisyah radhiallahu'anha berkata, "Bukanlah begitu. Seandainya ayat ini maksudnya
sebagaimana yang kamu katakan itu, berarti tidak berdosa bila ada orang yang tidak
melaksanakan sa'iy antara keduanya. Sesungguhnya ayat ini turun berkenaan dengan
Kaum Anshar yang dahulu mereka berniat haji untuk patung Manat (yang mereka
sembah) di daerah sekitar Qudaid. Lantas mereka merasa berdosa bila harus sa'i
antara bukit Ash-Shafaa dan Al Marwah. Setelah Islam datang, mereka bertanya
kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam masalah itu, maka kemudian Allah
Ta'ala menurunkan ayat ("Sesungguhnya Ash-Shafaa dan Al Marwah adalah sebagian
dari syi'ar-syi'ar Allah. )6

c. al-Baqarah ayat 196


‫ جاء رجل إلى النّبي صلّى هللا عليه وسلّم متضمخ‬:‫أخرج ابن أبي حاتم عن صفوان بن أمية قال‬
‫ َوأَتِ ُّموا ْال َح َّج‬:‫ كيف تأمرني\ يا رسول هللا في عمرتي؟ فأنزل هللا‬:‫ فقال‬،‫ عليه جبة‬،‫بالزعفران‬
‫ ثم اغتسل‬،‫ ألق عنك ثيابك‬:‫ فقال له‬،‫ ها أنا ذا‬:‫ قال‬،‫ أين السائل عن العمرة‬:‫َو ْال ُع ْم َرةَ هَّلِل ِ فقال‬
.‫ فاصنعه في عمرتك‬،‫ ثم ما كنت صانعا في حجك‬،‫واستنشق\ ما استطعت‬
“Ibnu Abi Hatim Telah mengeluarkan dari Sofwan bin Umayyah radhiallahu'anhu
Dia berkata telah datang seorang laki-laki kepada Nabi Shallallahu Alaihi
Wasallamyang yang berlumuran dengan za’faran dan memakai jubah kemudian dia
berkata: Ya Rasulullah, bagaimana engkau memerintahkan saya dalam masalah
umrah? maka turunlah ayat
ِ ‫َوأَتِ ُّموا ْال َح َّج َو ْال ُع ْم َرةَ هَّلِل‬
kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: manakah orang yang
bertanya tentang umroh? Dia berkata: ini saya, Rasulullah bersabda kepadanya:
tanggalkanlah pakaian mu, mandi dan beristinsyaq lah, kemudian kerjakanlah di
dalam umroh sebagaimana yang kamu kerjakan dalam haji”7

‫ وقد‬،‫ ونحن محرمون‬،‫ كنا مع النّبي صلّى هللا عليه وسلّم\ بالحديبية‬:‫وروى\ أحمد عن كعب قال‬
‫ فم ّ\ر بي النّبي صلّى هللا‬،‫ فجعلت الهوام تسّاقط\ على وجهي‬،‫ وكانت لي وفرة‬،‫حصر المشركون‬
‫ فَ َم ْن كانَ ِم ْن ُك ْم‬:‫ ونزلت هذه اآلية‬:‫ قال‬،‫ أيؤذيك هوام رأسك؟ فأمره أن يحلق‬:‫ فقال‬،‫عليه وسلّم‬
ٍ ‫ أَوْ نُس‬،‫ص َدقَ ٍة‬
.‫ُك‬ َ ْ‫ أَو‬،‫يام‬
ٍ ‫ص‬ ِ ‫ فَفِ ْديَةٌ ِم ْن‬،‫ى ِم ْن َر ْأ ِس ِه‬
ً ‫َم ِريضا ً أَوْ بِ ِه أَذ‬

Imam Ahmad meriwayatkan dari Kaáb radhiallahu'anhu ia berkata kami bersama


Nabi Shallallahu Alaihi Salam di Hudaibiyah memakai kain ihram dan kami
dikepung oleh orang-orang musyrik, dan kutu berjatuhan dari kepalaku maka Nabi
Shallallahu Alaihi Wasallam melewati saya Kemudian beliau bersabda: Apakah

6
Ibid
7
Ibid, hal 195
7

kutumu mengganggumu? kemudian Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam


memerintahkan untuk mencukur rambut saya maka turunlah ayat ini
8
ٍ ‫ أَوْ نُس‬،‫ص َدقَ ٍة‬
‫ُك‬ َ ْ‫ أَو‬،‫يام‬
ٍ ‫ص‬ ِ ‫ فَفِ ْديَةٌ ِم ْن‬،‫ى ِم ْن َر ْأ ِس ِه‬
ً ‫فَ َم ْن كانَ ِم ْن ُك ْم َم ِريضا ً أَوْ بِ ِه أَذ‬
E. Munasabah Ayat
a. Ali Imran ayat 97
Setelah Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjelaskan penolakan terhadap orang Yahudi
yang mengharamkan sebagian makanan, maka Allah menjelaskan kedudukan
Baitullah dan memfardukan haji yang atas orang-orang Islam dan menjelaskan hukum
bagi orang yang menentang kefardhuan Haji yaitu orang-orang Yahudi yang enggan
berhaji.
b. al-Baqarah ayat 158
Pemindahan arah kiblat dalam ayat sebelumnya adalah nikmat yang besar bagi orang
beriman, dan orang islam tidak mengikuti kiblat orang lain, dan memindahkan ke
baitullah al-haram untuk mensucikannya dari kesyirikan dan berhala, dan
mengarahkan pandangan pandangan orang-orang islam ke Mekkah, kemudia memuji
kesabaran orang-orang yang bersabar dalam melaksanakan ibadah haji maka Allah
menyebutkan sebagian syiar Haji, yaitu Saí antara Shafa dan Mawah untuk
menyempurnakan kemuliaan Mekkah dan mengingatkan kepentingan ibadah
tersebut.9
c. al-Baqarah ayat
Telah disebutkan hukum puasa kemudian hukum bulan Haram dan Masjidil Haram
dan berperang di dalamnya, kemudian disebutkan hukum haji disini karena bulan haji
itu terletak setelah bulan puasa, maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjelaskan
didalamnya hukum orang yang dikepung yang terhalang menyempurnakan haji
karena musuh dan hukum orang yang tamattu’ dari selain penduduk tanah haram dan
menjelaskan waktu Haji pada bulan-bulan yang diketahui.10

F. Tafsir Ayat
a. Ali Imron ayat 97
Ibnu Katsir mengatakan bahwa Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
ِ ‫اس ِحجُّ ْالبَ ْي‬
‫ت َم ِن ا ْستَطَا َع إِلَ ْي ِه َسبِيال‬ ِ َّ‫َوهَّلِل ِ َعلَى الن‬
Menurut jumhur ulama ini adalah ayat tentang kewajiban haji, dan telah banyak.
Hadits mengenai haji bahwasanya dia adalah salah satu rukun Islam, menjadi
ijma’ kaum muslimin bahwa Haji hukumnya wajib, dan kewajiban itu hanyalah 1
kali dalam seumur hidup berdasarkan Nash dan ijma’.11
Adapun firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
َ‫َو َم ْن َكفَ َر فَإِ َّن هَّللا َ َغنِ ٌّي َع ِن ْال َعالَ ِمين‬
8
Ibid
9
Ibid, hal 49
10
Ibid, hal 192
11
Ibnu Katsir. Tafsir al-Quran al-Azhim ( Dar Taybah. 199 ) Jilid 2 hal 81
8

Ibnu Abbas, Mujahid dan yang lain mengatakan barangsiapa yang menentang
kewajiban Haji maka dia telah kafir dan Allah Ta'ala tidak memerlukan itu.12

b. Al-Baqarah 158
Dalam Tafsir Muyassar disebutkan:
Sesungguhnya Shafa dan Marwah ( dua bukit dekat Mekah dari arah timur )
adalah petunjuk-petunjuk agama Allah yang jelas, yang mana para hamba
menyembah Allah dengan Saí ( lari kecil ) diantara keduanya , maka barang siapa
menuju Mekah untuk berhaji atau umroh maka tidak ada dosa baginya saí
diantara keduanya bakan itu adalah wajib, barangsiapa mengerjakan ketaatan
maka sesungguhnya Allah membalas amal yang sedukit dengan pahala yang
banyak dan mengetahui amal-amal hambanya, maka Dia tidak akan menyia-
nyiakannya.13

Dalam Shafwah al-Tafasir disebutkan sesungguhnya Shafa dan Marwah ( dua


bukit dekat Ka’bah ) adalah termasuk tanda-tanda agama-Nya yang mana kita
menyembah Allah dengannya, maka barang siapa menuju rumah Allah untuk
berhaji atau ziyarah dengan salah satu dari ibadah haji atau umroh maka tidak ada
doasa atasnya saí diantara keduanya, dahulu orang-orang musyrik saí diantara
keduanya dan mengusap patung, maka bersaí-lah kalian karena Allah dan jangan
tinggalkan thawaf karena takut tasyabbuh dengan orang-orang musyrik, maka
barang siapa beramal sunnah dengan Haji dan umroh, atau melakukan kebaikan
baik fardhu atau sunnah maka sesunguhnya Allah mensyukuri ketaatan padanya
dan membalasnya dengan sebaik-baik balasan, karena dia Maha Mengetahui
setiap amal yang muncul dari hamba-Nya maka Dia tidak menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang berbuat baik. 14
c. al-Baqarah ayat 196
Dalam Tafsir Muyassar disebutkan:
Tunaikanlah haji dan umrah dengan sempurna serta mengharapkan keridhaan Allah,
jika ada yang menghalangimu untuk pergi menyempurnakan keduanya setelah ihram
seperti musuh atau sakit maka wajib bagi kamu untuk menyembelih seekor unta atau
sapi atau kambing yang mudah bagi kamu untuk mendekatkan diri kepada Allah agar
kamu tidak keluar dari ihram mu dengan mencukur rambut atau memendekkan nya,
Dan janganlah kamu mencukur rambut mu jika kamu dikepung sehingga orang-orang
yang dikepung menyembelih unta di tempat yang mana mereka dikepung kemudian
bertahallul dari ihramnya , sebagaimana Nabi menyembelih di Hudaibiyyah kemudian
mencukur rambutnya, Adapun orang yang tidak dikepung itu tidak menyembelih
kecuali di tanah haram yang merupakan tempatnya pada hari Idul Adha yaitu pada
12
Ibid
13
al-Tafsir al-Muyassar, Asatidzah al-Tafsir ( Saudi Arabia: Majma’ al-Malik Fahd. 2009 ) hal 24
14
Ali al-Shabuni. Shafwah al-Tafasir. ( Kairo: Dar al-Shabuni. 1997 )Jilid 1 hal 96
9

hari ke-10 dan hari tasyrik setelah nya. Barangsiapa di antara kalian yang sakit atau
ada gangguan di kepalanya yang memerlukan untuk dicukur sedangkan dia ihram
maka dia boleh mencukur dan yang wajib mengeluarkan fidyah yaitu puasa 3 hari
atau bersedekah pada ada 6 orang miskin setiap orang miskin setengah sha’ makanan
atau menyembelih kambing untuk orang-orang fakir tanah haram. Jika kamu dalam
keadaan aman dan sehat , Maka orang-orang yang yang bersenang-senang dengan
umrah kemudian haji (yang demikian itu membolehkan apa yang diharamkan ke
atasnya dengan sebab ihram setelah selesai umroh nya) maka dia wajib menyembelih
hewan sembelihan, K3 dia tidak mendapatkan hewan sembelihan maka dia wajib
berpuasa 3 hari di bulan haji dan 7 hari ketika telah selesai dari amal haji dan pulang
ke keluarga kalian, yang demikian adalah 10 hari yang sempurna yang harus
dikerjakan, Sembelihan Dan puasa itu bagi orang yang keluarganya tidak tinggal di
tanah haram. dan takutlah kepada Allah dan jagalah perintahnya dan jauhilah
larangannya, dan ketahuilah bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala sangat keras siksanya
bagi orang yang menentang perintahnya dan menerjang apa yang dilarang. 15

G. Hikmah Dam Manfaat Haji


Beberapa hikmah ibadah haji
1. Dalam haji menampakkan kerendahan diri terhadap Allah, karena orang yang
berhaji meninggalkan sebab-sebab kemewahan, dan memeakai pakaian ihrom
dengan menampakkan kefakirannya pada tuhan, dam meninggalkan kesibukan
dunia yang memalingkan dia dari tuhannya, kemuadian wuquf di Arafah
dengan merendahkan diri dihadapan tuhannya sambil memuji dan bersyukur
atas nikmat dan karunia-Nya dan meminta ampunan atas dosa-dosa dan
kesalahannya, dan dalam thawaf mengelilingi ka’bah berlindung di sisi
tuhannya dari dosa-dosa, hawa nafsu dan bisikan setan.16
2. Menunaikkan ibadah haji berarti menunaikan syukur atas nikmatnya harta dan
keselamatan badan, yang mana keduanya adalah nikmat yang besar bagi
manusia, maka di dalam ibadah haji itu mensyukuri dua nikmat yang besar
ini, dimana manusia memaksa dirinya dan menginfakkan hartanya untuk
ketaatan pada tuhannya dan mendekatkan diri kepada-Nya, tidak diragukan
lagi syukur nikmat itu wajib.17
3. Orang-orang Islam berkumpul dari segala penjuru bumi di pusat arah arwah
dan hati mereka, hilang perbedaan diantara manusia, baik yang kaya dan
miskin, beda jenis dan kulit, beda bahasa, mereka bersatu dalam perkumpulan
manusia, tujuannya adalah mengaitkan asbab kehidupan dengan asbab langit.18
4. Ibadah haji merupakan salah satu amalan yang paling baik.
15
al-Tafsir al-Muyassar, Asatidzah al-Tafsir ( Saudi Arabia: Majma’ al-Malik Fahd. 2009 ) hal 30
16
wizarah al-auqaf wa al-syuun al-islamiyyah. al-Mausuah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah. ( Kuait:
Dar al-Salasil. 1427) Jilid 17 hal 27
17
Ibid
18
Ibid, Hal 27-28
10

5. Dijelaskan dalam hadist dari Abu Hurairah bahwa Rasulllah SAW


ditanya”Amal apakah yang paling utama?” Maka beliau menjawab, “Iman
kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ditanyakan lagi, “Kemudian apa?” Beliau
menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ditanyakan lagi, “Kemudian apa?” Beliau
menjawab, “haji yang mabrur.” [(Bukhari, Book 2, Hadis 25) (Muslim,
Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah)

6. Ibadah haji bisa mengahpus dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Dijelaskan
dalam hadist:
7. “Bukankah kamu mengetahui – wahai ‘Amru – bahwa (agama) Islam itu
menghapus (dosa-dosa) di masa lalu? Dan bukankah hijrah itu (juga)
menghapuskan (dosa-dosa) di masa lalu ? Dan bukankah haji itu (juga)
menghapuskan (dosa-dosa) di masa lalu?” (HR Imam Muslim no. 321)
8. Dan hadist dari Abu Hurairah berkata “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu
’alaihi wa sallam bersabda, “Umrah satu ke umrah lainnya adalah penebus
dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada pahala baginya selain
surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

9. Dihapuskan dosa-dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya.


Dijelaskan dalam hadist Abu Hurairah berkata “Siapa yang berhaji ke Ka’bah
lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang
ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari no.
1521)
11

BAB III
PENUTUP

Dari apa yang sudah di jelaskan di atas kita bisa mengambil kesimpulan
bahwasanya ibadah haji sangat perlu di lakukan bahkan menjadi suatu kewajiban
(bagi yang mampu dalam hal materi). Meskipun kita tidak mampu, jika kita
mengusahakan untuk melakukan ibadah ini pasti Allah mampukan. Ibadah haji hanya
di lakukan satu kali dalam seumur hidup, waktu dan tempatnya sudah ditentukan.
Terlebih banyak hikmah dan manfaat jika kita melakukan ibadah ini.
12

Daftar Pustaka

Katsir, Ibnu. 1999. Tafsir al-Qurán al-Azhim. Dar Thayyibah

Asatidzah Tafsir.. 2009. al-Tafsir al-Muyassar. Saudi Arabia: Majma’al-Malik Fahd

Wizarah a-Auqaf. ,1427. al-Mausuáh al-Fiqhiyyah al-Kuaitiyyah, Kuait.

al-Shabuni, Ali. 1997. Shafwah al-Tafasir. Kairo: Dar al-Shabuni

al-Zuhaili. al-Tafsir al-Munir. 1418 Damsik: Dar al-Fikr

Kartono, Ahmad dan Sarmidi Husa. 2013. Ibadah Haji Perempuan Menurut Para
Ulama Fikih. Jakarta: Siraja Prenada Media Group

Muhammad. 2010. Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat,Puasa dan Haji.
Darul Falah: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai