SKRIPSI
Oleh :
111 11 069
TAHUN 2016
i
ii
iii
iv
v
MOTTO
vi
PERSEMBAHAN
1. Ayah dan Ibu tersayang Ah. Syamsuddin dan Siti
Zulaikhah yang senantiasa memberikan dukungan
serta doanya sehingga skripsi ini akhirnya selesai.
2. Kakak-kakakku tersayang Noor Lailatul Mu’arofah
beserta keluarga dan Athik Uzlifatul Khoiriyah
beserta keluarga.
3. Sahabat-sahabati Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII) Kota Salatiga.
4. Sahabat-sahabati Gerakan Angkatan Dua Ribu
Sebelas (GANAS) PMII Kota Salatiga.
5. Sahabat-sahabati PAI B angkatan 2011.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, atas rahmat dan
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Islam di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan
5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah menjadi perantara ilmu.
6. Abah KH. M Adib Anas Noor yang telah memberikan izin kepada penulis
viii
ix
ABSTRAK
Temuan ini menunjukkan bahwa (1) motivasi orang tua lebih memilih
pondok pesantren Wasilatul Huda sebagai sarana pembinaan moral bagi anak
meliputi dua jenis motivasi yaitu motivasi intrinsik antara lain: adanya keinginan
orang tua agar anaknya mempunyai pegangan hidup yang baik, agar menjadi anak
yang berperilaku baik, agar menjadi anak yang sopan dan tidak aneh-aneh, dan
menjadi anak yang takdhim kepada Kyai. Sedangkan yang termasuk faktor
ekstrinsik orang tua lebih memilih pondok pesantren Wasilatul Huda sebagai
sarana pembinaan moral bagi anakantara lain: Karismatik dari figur Kyai, pengaruh
dari lingkungan sekitar wali santri, pola pendidikan dan pembinaan moral yang
cukup bagus, serta pondok pesantren yang berjarak lumayan terjangkau.(2) pondok
pesantren Wasilatul Huda dalam membina moral santri menggunakan metode atau
model keteladanan atau pemberian contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari
disamping para santri mengikuti kegiatan mengaji secara rutin.(3) Faktor-faktor
yang menjadi pendukung dan penghambat Pondok Pesantren Wasilatul Huda
dalam membina moral santri yaitu faktor pendukungnya adalah selain dari diri
santri itu sendiri yang sadar akan tujuannya dari rumah, juga kepedulian sesama
santri yang saling mengingatkan satu sama lain. Sedangkan faktor penghambatnya
adalah sumber daya manusia atau jumlah dari pengurus yang sedikit, serta
lingkungan pondok pesantren yang tidak ada pagar pembatasnya dengan
perkampungan penduduk sekitar.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN BERLOGO…………………………………………………… i
HALAMAN JUDUL………………………………………………………. ii
PERNYATAAN…………………………………………………………….. iii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………… v
MOTTO…………………………………………………………………..... vi
PERSEMBAHAN……………………………………………………..…… vii
ABSTRAK………………………………………………………………..... ix
DAFTAR ISI………………………………………………………………. x
DAFTAR TABEL…………………………………………………………. xi
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah…………………………………………………… 4
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………… 4
D. Manfaat Penelitian………………………………………………….. 5
E. Kajian pustaka………………………………………………………. 6
F. Penegasan Istilah……………………………………………………. 7
G. Metode Penelitian…………………………………………………… 10
2. Kehadiran Peneliti……………………………………………… 11
xi
3. Lokasi Penelitian………………………………………………. 12
4. Sumber Data…………………………………………………… 12
6. Analisis Data…………………………………………………... 16
8. Tahapan Penelitian……………………………………………… 19
H. Sistematika Pembahasan……………………………………………. 20
1. Pengertian Motivasi……………………………………………... 22
3. Macam-macam Motivasi……………………………………….. 24
4. Fungsi Motivasi………………………………………………… 25
B. Pondok Pesantren…………………………………………..………. 29
xii
1. Pengertian Pembinaan…………………………………………. 36
2. Moral Anak…………………………………………………….. 36
Huda..
B. Temuan Penelitian……………………………………………………. 64
Santri………………………………………………………..…..
xiii
B. Model Pembinaan Moral Santri…………………………………….. 72
Santri……………………………………………………………..…
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………….... 77
B. Saran………………………………………………………………... 78
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Santri Pondok Pesantren Wasilatul Huda Tahun 2016……… 53
Tabel 3.2 Data Pengurus Pondok Pesantren Wasilatul Huda Tahun 2016… 54
Tabel 3.3 Data Santri Putra dan Wali Santri Pondok Pesantren Wasilatul 54
Tabel 3.4 Data Santri Putrid an Wali Santri Pondok Pesantren Wasilatul 56
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran IX : Dokumentasi
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
karimah.
Pada masa ini banyak orang tua yang sibuk mencari nafkah, baik
yang baik akan membentuk karakter yang baik pula, dan sebaliknya.
sering terjadi dan diberitakan oleh media sosial seperti pencurian, tawuran
generasi penerus bangsa yang baik, jika hal-hal di atas semakin sering
terjadi pada para calon pemimpin bangsa Indonesia ini. Kasus-kasus yang
1
sering terjadi pada anak, salah satu penyebabnya adalah kurangnya
Pada masa modern ini, banyak orang tua juga yang khawatir akan
Pesantren sebagai sarana pembinaan moral, karena para orang tua menilai
seutuhnya.
2
untuk menjaga anaknya, membimbing dan membina moral, serta
memberikan ilmu agama agar anaknya kelak menjadi individu yang sesuai
harapan agama, bangsa, dan negara. Seorang santri harus mengikuti semua
kegiatan yang ada di pondok pesantren dan mentaati segala peraturan yang
anak berada di rumah, anak akan bersikap manja dan seringkali melanggar
peraturan yang telah dibuat oleh orang tuanya, dan tidak sedikit orang tua
Kendal adalah salah satu pondok pesantren salaf yang masih eksis di
pesantren Wasilatul Huda masih menjadi salah satu rujukan bagi para
al Quran, serta yang terpenting adalah para santri dilatih supaya memiliki
sudah baik, akan tetapi masih saja ada santri yang berakhlak kurang baik,
3
maka dari itu pondok pesantren Wasilatul Huda memberikan sanksi bagi
B. Rumusan Masalah
moral santri?
C. Tujuan Penelitian
4
2. Untuk mengetahui bagaimana Pondok Pesantren Wasilatul Huda
santri.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
2. Manfaat praktis
5
c. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
E. Kajian Pustaka
6
sarana pembinaan moral bagi anaknya. Sedangkan penelitian Ngudi
orang tua kepada anaknya yang sedang belajar di pesantren agar dapat
ini menjelaskan tentang apa yang menjadi motivasi bagi orang tua
berbasis negeri.
yang menjadi motivasi bagi orang tua lebih memilih pondok pesantren
F. Penegasan Istilah
7
Selain itu motivasi adalah dorongan besar yang menggerakkan
Definisi orang tua adalah ayah dan ibu kandung, orang yang
orang tua. Jadi yang dimaksud motivasi orang tua adalah dorongan
8
juga disebut dengan Surau di daerah Minang, Pesantren di daerah
Bashori, 2003: 76-77) bahwa dari segi historis pesantren tidak hanya
lembaga yang serupa juga sudah pernah ada pada kekuasaan Hindu-
pesantren lahir karena kreasi dan motivasi dari seorang kyai dengan
santri.
tambahan “pe” diawal kalimat dan akhiran “an” diakhir kalimat yang
9
yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil
: 152).
4. Anak
dijaga dan dididik yang nantinya setiap orang tua akan diminta
Secara harfiah anak adalah seorang cikal bakal yang nantinya akan
G. Metode Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
10
ditemukan di lapangan yang bersifat verbal, kalimat, fenomena-
fenomena dan tidak serupa angka yang terjadi pada wali santri di
b. Jenis Penelitian
yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan pelaku yang
2. Kehadiran Peneliti
11
berusaha untuk menggali atau mencari informasi dan mengikuti
3. Lokasi penelitian
Huda Gemuh Kendal ketika pengajian rutin ahad pon yang dihadiri oleh
kyai yang dianggap sepuh oleh para kyai lain di daerah kabupaten
zaman. Selain itu juga jarak yang tidak terlalu jauh dari tempat peneliti.
4. Sumber Data
hasil wawancara orang tua santri, pengurus dan juga lurah Pondok
a. Metode Observasi
12
dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses
ikut melakukan apa yang dikerjakan dan dilakukan oleh sumber data,
maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai
bagian penuh dari santri, melainkan sebagai peneliti yang waktu dan
berlaku.
moral para santri. Seperti dalam bertutur kata dan berperilaku sehari-
hari.
13
b. Metode Interview atau Wawancara
berikut:
sendiri,
14
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
dalam hal ini adalah masalah seputar apa yang menjadi motivasi
lurah dan salah satu santri pondok pesantren Wasilatul Huda Gemuh
Kendal.
c. Metode Dokumentasi
15
Gemuh Kabupaten Kendal di Desa Banyutowo Kendal) ini
6. Analisis Data
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang
a. Reduksi Data
16
Adapun data-data yang direduksi tersebut adalah hal-hal pokok
verifikasi)
kesimpulan.
17
7. Pengecekan Keabsahan Data
yang berbeda dengan metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan
cara:
wawancara;
18
c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
pemerintahan;
8. Tahapan Penelitian
sebagai berikut:
19
c. Kegiatan lapangan yang meliputi:
H. Sistematika Pembahasan
Pada bagian pertama ini akan dibahas beberapa sub bahasan, yaitu: latar
20
keterbatasan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan
sistematika pembahasan.
Bab II, berisi landasan pijak teoritis dari penelitian. Pada bagian
Anak.
hasil pembahasan.
Bab V, merupakan kajian paling akhir dari skripsi ini, yang mana
pada bagian ini berisi kesimpulan penulis dari pembahasan skripsi dan
saran penulis.
21
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Motivasi
22
(1995: 106), Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri
adalah kekuatan atau semangat yang timbul dari dalam diri invidu
cita-citanya.
Orang tua adalah ayah dan ibu kandung, orang yang dianggap
orang tua ingin selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya, mulai
bukan hanya ayah dan ibu kandung saja, akan tetapi orang yang
kandungnya.
23
Dari uraian di atas penulis dapat memberikan penjelasan
bahwa motivasi orang tua adalah suatu kekuatan atau semangat yang
timbul dari dalam diri orang tua yang menggerakkan agar tercapai
3. Macam-macam Motivasi
diri.
24
d. Motivasi intrinsik
e. Motivasi ekstrinsik
1987: 90).
4. Fungsi Motivasi
dicapai, dan
25
26
d. Bersikap adil terhadap anak-anak
anak yang satu dengan yang lainnya. Orang tua harus bersikap adil
e. Mendidik anak
dari dosa-dosa apapun. Maka dari itu, orang tuanya lah yang
27
7. Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak
anak, maka dari itu sangatlah penting mendidik anak dengan penuh
kasih sayang.
pendidikan anak juga bergantung pada sikap bijak orang tua dalam
mendidik anak.
yang baik antara lain, seperti saat makan bersama, berlibur bersama
28
prinsip tertentu untuk pencapaian tujuan yang telah ditentukan
B. Pondok Pesantren
awalan “pe” dan diakhiri dengan akhiran “an” yang berarti tempat
tinggal para santri Abu Ahmad (1992: 103). Istilah pesantren juga
istilah santri berasal dari bahasa Tamli, yang berarti guru mengaji.
Sedangkan menurut C.C Berg bahwa kata santri berasal dari istilah
Shastri yang dalam bahasa India berarti orang yang tahu buku-buku
suci agama Hindu, atau seorang sarjana ahli kitab suci agama Hindu.
Kata Shastri berasal dari kata Shastra yang berarti buku-buku suci,
29
mengandung makna keislaman, tetapi juga ke-Indonesiaan, sebab
lembaga yang serupa juga sudah pernah ada pada kekuasaan Hindu-
mendirikan lembaga pendidikan Islam itu. Tempat suci ini tidak hanya
30
a. Pesantren dipimpin oleh seorang kyai.
keluarga).
bagi santi-santrinya.
31
c. Santri-santri di pesantren tidak diklasifikasikan dalam jenjang-
dan metodenya.
32
4. Pola Pendidikan Pondok Pesantren
zaman sekarang.
33
a. Pondok Pesantren Tradisional
34
sekali pondok pesantren salafiyah atau khalafiyah dengan
agama Allah dengan berbagai cara yang baik menurut ajaran agama
Islam.
35
C. Pembinaan Moral Anak
1. Pengertian Pembinaan
tambahan “pe” diawal kalimat dan akhiran “an” diakhir kalimat yang
152).
2. Moral Anak
a. Pengertian Moral
36
b. Anak
1) Pengertian Anak
diskriminasi.
2) Hak-hak Anak
orangtua.
37
Sedangkan, menurut Huttman yang dikutip oleh
sebagai berikut:
b) Stabilitas emosional
d) Pertumbuhan kepribadian
e) Dorongan kreatif
dasar
g) Pemeliharaan kesehatan
38
seperti : autism, „nakal‟, sukar diatur, yang kelak mendorong
39
Jadi, sikap dan perilaku yang harus dicontoh adalah
ٔ هللا لل:ْ رو: اا:عي ابٔ ُزيزة رضي هللا عٌَ اا
ٍهللا عليَ ّولّن ها هي هْلْد إال يْلد علٔ الفطزة فأبْا
–)يِ ّْداًَ ّيٌصّزاًَ ّيو ّجسـاًَ –(رّاٍ هســلن
“Dari Abi hurairah ra. telah bersabda Rasulullah SAW.
tidak ada anak yang dilahirkan, kecuali dalam keadaan
fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang akan
40
menjadikannya sebagai orang yahudi, nasrani, atau
majusi”. (HR. Muslim). (Sahih Muslim, juz IV: 2047).
Setelah anak diberikan masalah pengajaran agama
41
ّ ٍحدثٌا ايْب ابي هْؤ عي ابٔ عي جد
هللا:ْأى رو
ها ًحل ّالد ّلدا هي ًحل أفضل:للٔ هللا عليَ ّولّن اا
–)ٓهي أدب حسي –(رّاٍ التزهذ
“Diceritakan dari Ayyub bin Musa dari ayahnya dari
kakeknya, bahwa Rasulullah saw bersabda : Tidak ada
pemberian yang lebih utama dari seorang ayah kepada
anaknya kecuali budi pekerti yang baik”. (H.R At-
Tirmidzi).(al-Jami’us Sahih, juz IV: 298).
Apabila anak dalam lahan yang baik (keluarganya)
42
Anak tidak akan melaksanakan nasihat tersebut
baik. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS.
al-Baqarah: 44.
43
nasihat yang baik juga ditunjang dengan teladan yang baik
44
mempersekutukan (Allah) adalah benar–benar
kezaliman yang besar.” (Q.S Luqman :
13).(Depag. R.I: 654).
2. Metode Cerita dengan Disertai Tamsil Ibarat dan
Nasihat.
45
mereka berpikir”. (QS. al-A`raf: 176).(Depag. R.I:
291).
3. Pengarahan Melalui Wasiat
46
diharapkan mampu berkiprah dalam mempersiapkan
47
di tempat yang benar. Hukuman sesungguhnya tidaklah
hukuman.
sayang.
48
Memberi hukuman pada anak, seharusnya para orang
isyarat.
49
“Suruhlah anak kalian mengerjakan shalat, sedang mereka
berumur tujuh tahun, dan pukulilah mereka itu karena
shalat ini, sedang mereka berumut sepuluh tahun, dan
pisahkanlah tempat tidur mereka”. (HR. Abu Daud).(Sunan
Abi Daud, juz I: 133).
D. Motivasi orang tua memilih pondok pesantren sebagai sarana
sangat berpengaruh dalam hal pembinaan moral bagi anak, karena dengan
pengaruh yang sangat besar tersebut, maka orang tua memiliki keinginan
yang sangat besar pula agar kelak anaknya bisa menjadi anak yang dapat
mereka banggakan. Namun dengan kesibukan atau aktifitas yang orang tua
lakukan, maka tidak sedikit orang tua yang dirasa kurang dalam
pula orang tua yang lebih memilih pondok pesantren sebagai sarana
macam visi misi dan juga backgroundnya masing-masing. Maka orang tua
lah yang lebih selektif dalam memilih pondok pesantren bagi anaknya.
50
secara optimal bagi anaknya karena kesibukannya dalam bekerja dan
beraktifitas sehari-hari.
51
BAB III
HASIL PENELITIAN
bodri.
Pondok pesantren ini berdiri pada tahun 1992 M dengan Abah KH.
seluas1659m2.
52
3. Sarana dan Prasana
gudang.
Tabel 3.1
Data Santri Pondok Pesantren Wasilatul Huda
Tahun 2016
1. Laki-laki 50 orang
2. Perempuan 60 orang
53
Jumlah tersebut merupakan data keseluruhan santri di Pondok
antara santri biasa dan pengurus, maka dapat dilihat dalam tabel 3.2
dibawah ini :
Tabel 3.2
Data Pengurus Pondok Pesantren Wasilatul Huda
Tahun 2016
1. Laki-laki 9 orang
2. Perempuan 8 orang
Tabel 3.3
54
13 Muhamad Solihul Huda Dariyo Kendal
14 Ahmad Khoirul Anas Ahmad Roqieb MS Kendal
15 M. Hasyim Mubarrok Ahmad Fatkuri Kendal
16 M. Hisyam Mubarrok Ahmad Fatkuri Kendal
17 Akhmad Khoirul Abid Pujiono Kendal
18 Abdul Rozaq Supadi Kendal
19 Nur Faizin M. Fauzi Batang
20 Maulana Irfan Ahmad Mujahidin Kendal
21 Muhlisun Sutono Batang
22 Achmad Mahroji Mardi Kendal
23 A.Khoirul Anam Dwijo Kendal
24 Ahmad Rif‟an Irfani Kendal
25 Muhamad Nadhif Ridho Busro Kendal
26 M. Wafi Dhulchisan Mutmainah Kendal
27 M. Washil Imtiyaz Pujianto Demak
28 Ahmad Sodikin Ngatriyah Kendal
29 Ahmad Khotibul Karim Nur Faizin Kendal
30 Arfian Riandina Kumaedi Kendal
31 Ahmad bahrul Ulum Nur Khamim Kendal
32 Mochamad Nor Rozaq Mahwat Kendal
33 Mahfud Afifudin Mahwat Kendal
34 Ahmad mujib Harnoto Kendal
35 Mahmud Mashar Muchamad Baktri S Kendal
36 Achmad Nur Faiz Miskam Kendal
37 Afif Ahnaf Fahrudin Aminudin Batang
38 Khafi Innama Nur Abadi Kendal
39 Mohammad Tamyiz Noor Sarif Kendal
40 Nur Cholis Ahmad Bejo Faozan Kendal
41 Nur Muhammad Latif A Hj. Aslimah Semarang
42 Muhammad Bachrudin Slamet Kendal
43 Bagus Maulana Musbah Kendal
44 Ainul Yaqin Muhri Batang
45 Muhammad Dliyaullami Edy Rimawan Kendal
46 Ahmad Muanassalim Tugiyono Kendal
47 Syifa‟udin Jumari Batang
48 Ahmad Nur Huda Sholichin Kendal
49 Muhamad Nasrudin Saswito Kendal
50 Ahmad Fatchur Rohman Chasmiatun Batang
55
Tabel 3.4
56
36 Nur Kholisoh Ropiyatun Kendal
37 Fara Nadila Sugi Kendal
38 Putri Qurrotu Aini Warti Kendal
39 Zulfa Suroto Kendal
40 Tika Noviasih Sulaemi Kendal
41 Khikmaturrokhmah Abdul Muntilif Batang
42 Aenatul Labibah Mudhakir Temanggung
43 Siti Mariyatul Ulfa Musafirin Kendal
44 Ana Nurul Chikmah Sengari Kendal
45 Nurul Khotimah Dakirin Kendal
46 Lumatul Maula Nur Salim Kendal
47 Hana Mufidah Faryudi Kendal
48 Dwi Listiani Munaji Kendal
49 Aniq Diyanita Maula Djazuri Kendal
50 Nazilatul Khoeriyah Kadari Kendal
51 Lina Ulfiana Watini Kendal
52 Lutfi asfiyah Sumadyo Batang
53 Sofwah Kamila Supomo Batang
54 Nur Ifadatun Nisak Basori Kendal
55 Sri Purwanti Sumadi Batang
56 Siti sofrotul Ulya Bagiyo Kendal
57 Miftakul Azizah Ahmad Partono Kendal
58 Imarotun Nasekhah Muh. Rasimin Kendal
59 Rani Ismaiyah Sugiyono Kendal
60 Laili Mutiatul Khoeroh Ma'ruf Kendal
57
5. Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren Wasilatul Huda
Tabel 3.5
Struktur kepengurusan Pondok Putra Tahun 2016
PENGASUH
KH. M. ADIB ANAS NOOR
PEMBINA
H. FATKHURI
KETUA/LURAH
MUHLISIN
SEKRETARIS
IMAM M. BAKIR
BENDAHARA
MAKHROJI
58
Tabel 3.6
Struktur kepengurusan Pondok Putri Tahun 2016
KETUA/LURAH
TASLIKHATUN YUAMAH
SEKRETARIS
TIKA NOVIASIH
BENDAHARA
ARNI KHOLIDATUL M
Wasilatul Huda
kelas kejar paket B dan C, yaitu pada hari selasa setelah shalat dhuhur.
59
Selain itu juga ada kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan setiap
Tabel 3.7
Jadwal Kegiatan Setiap Hari
HARI WAKTU KEGIATAN FASILITATOR
Senin, 03.30-05.30 Sholat subuh Pengurus
berjamaah
Rabu,
05.30-06.00 Sorogan Pengurus
Sabtu, 06.00-07.30 Bersih-bersih -
Minggu perlengkapan santri
07.30-10.00 Aurodan, dan Pengurus
mengaji kitab
10.00-11.00 kuning Pengurus
Bersih-bersih
11.00-12.00 lingkungan pondok -
12.00-13.00 Istirahat Pengurus
Sholat dzuhur
13.00-14.00 berjamaah -
Persiapan mengaji
14.00-15.30 kitab kuning Pengasuh/pengurus
15.30-16.15 Mengaji kitab Pengurus
kuning
16.15-17.00 Sholat asar Pengurus
berjamaah
17.00-17.30 Bersih-bersih Pengurus
17.30-18.00 lingkungan pondok -
Tasrifan shorof
Istirahat dan
18.00-19.45 persiapan sholat Pengasuh/pengurus
maghrib berjamaah
19.45-20.00 Sholat maghrib dan -
isya berjamaah
20.00-22.00 Istirahat dan Pengurus
60
Persiapan mengaji
22.00-23.00 Mengaji sesuai Ketua Kamar
kelasnya
23.00-03.30 Mutholaah dan -
musyawarah
bersama
Istirahat
Selasa 03.30-05.30 Sholat subuh Pengurus
berjamaah
05.30-06.00 Sorogan Pengurus
06.00-07.30 Bersih-bersih -
perlengkapan santri
07.30-10.00 Aurodan, dan Pengurus
mengaji kitab
10.00-11.00 kuning
Bersih-bersih Pengurus
11.00-12.00 lingkungan pondok
12.00-13.00 Istirahat -
Sholat dzuhur Pengurus
13.00-14.00 berjamaah
Istirahat dan -
persiapan
14.00-15.30 mengikuti kelas
kejar paket B/C
15.30-16.15 Kelas kejar peket Guru
B/C
16.15-17.00 Sholat asar Pengurus
berjamaah
17.00-17.30 Bersih-bersih Pengurus
17.30-18.00 lingkungan pondok -
Tasrifan shorof
Istirahat dan
18.00-19.45 persiapan sholat
maghrib berjamaah
19.45-20.00 Sholat maghrib dan
isya berjamaah Pengasuh/pengurus
20.00-22.00 Istirahat dan -
Persiapan mengaji
22.00-23.00 Mengaji sesuai Pengurus
kelasnya
23.00-03.30 Mutholaah dan Ketua kamar
musyawarah
bersama
Istirahat -
Kamis 03.30-05.30 Sholat subuh Pengurus
berjamaah
61
05.30-06.00 Sorogan Pengurus
06.00-07.30 Bersih-bersih -
perlengkapan santri
07.30-10.00 Aurodan, dan Pengurus
mengaji kitab
10.00-11.00 kuning Pengurus
Bersih-bersih
11.00-12.00 lingkungan pondok -
12.00-13.00 Istirahat Pengurus
Sholat dzuhur
13.00-14.00 berjamaah -
Persiapan mengaji
14.00-15.30 kitab kuning Pengasuh/pengurus
15.30-16.15 Mengaji kitab Pengurus
kuning
16.15-17.00 Sholat asar Pengurus
berjamaah
17.00-17.30 Bersih-bersih Pengurus
17.30-18.00 lingkungan pondok -
Ziarah ke makam
Istirahat dan
18.00-19.45 persiapan sholat Pengasuh/pengurus
maghrib berjamaah
19.45-20.00 Sholat maghrib dan -
isya berjamaah
Istirahat dan Pengurus
20.00-21.00 Persiapan yasinan,
aurodan bersama Pengurus
21.00-22.00 Yasinan dan
22.00-03.30 aurodan bersama -
Khithobah bersama
Istirahat
Jumat 03.30-06.00 Sholat subuh Pengurus
berjamaah
05.30-07.30 Bersih-bersih -
perlengkapan santri
07.30-09.00 Aurodan Pengurus
09.00-10.00 Bersih-bersih
lingkungan pondok Pengurus
10.00-11.00 Istirahat -
11.00-13.00 Sholat jumat Ketua kamar
13.00-15.30 Istirahat -
15.30-16.15 Sholat asar Pengurus
berjamaah
16.15-16.45 Bersih-bersih Pengurus
lingkungan pondok
62
16.45-17.30 Latihan tilawatih al Ustad dari luar
quran pondok
17.30-18.00 Istirahat dan -
persiapan sholat
maghrib berjamaah
18.00-19.45 Sholat maghrib dan Pengasuh/pengurus
isya berjamaah Pengurus
19.45-20.00 Istirahat dan -
Persiapan mengaji
20.00-22.00 Mengaji sesuai Pengurus
kelasnya
22.00-23.00 Mutholaah dan Ketua kamar
musyawarah
23.00-03.30 bersama -
Istirahat
63
B. Temuan Penelitian
pesantren Wasilatul Huda ketika selesai acara pengajian rutin Ahad pon.
“Anak saya tak pondokkan karena dulu anak saya itu nakal,
sering ngeyel dengan orang tua, sehingga saya mimilih pondok
pesantren Wasilatul Huda karena dipondok tersebut pondoknya
lumayan terjangkau dari rumah saya dan tentunya mempunyai
pengasuh yang sangat karismatik dan wibawa, jadi ya biar anak
64
saya bisa takdhim dan mau mencontoh sikap-sikap beliau dalam
berperilaku sehari-hari”(W/MH/OR/3/03-04-2016).
Wasilatul Huda:
Huda:
65
substansi dari pendidikan dan pembinaan moral tersebutlah yang
nantinya dapat diterima dan diterapkan oleh para santri. Seperti yang
66
beberapa santri putra sebagai sampel. Hal ini di sampaikan oleh santri
menambahi
sebagai berikut:
67
pembinaan moral para santri yang pertama adalah kurangnya
SDM dari pengurus sendiri, kemudian yang kedua adalah tidak
adanya pagar pembatas antara pondok dengan perkampungan
penduduk sekitar, sehingga hal tersebut juga dapat
mempengaruhi para santri dalam proses pembentukan
moralnya”(W/ustadz Muhlisin/04-04-2016).
68
BAB IV
ANALISIS DATA
yaitu wali santri, maka penulis dapat menganalisis hal-hal apa saja
sebagai sarana pembinaan moral anak (studi kasus wali santri pondok
69
motivasi ektrinsik. Maka penulis mempolakan motivasi mennjadi
Hal ini dapat dibuktikan sesuai dari isi wawancara dengan Bapak
DJ sebagai berikut:
70
Hal serupa juga di utarakan oleh Bapak AM:
sebagai berikut:
1. Karismatik dari figur Kyai, kyai yang „arif dan penuh kewibawaan
Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara dengan Bapak MH:
“Anak saya tak pondokkan karena dulu anak saya itu nakal,
sering ngeyel dengan orang tua, sehingga saya mimilih pondok
pesantren Wasilatul Huda karena dipondok tersebut pondoknya
lumayan terjangkau dari rumah saya dan tentunya mempunyai
pengasuh yang sangat karismatik dan wibawa, jadi ya biar anak
saya bisa takdhim dan mau mencontoh sikap-sikap beliau dalam
berperilaku sehari-hari”(W/MH/OR/3/03-04-2016).
71
Selanjutnya Ibu WR juga memaparkannya:
72
memberikan hukuman, dan juga hasil wawancara dengan Pembina
73
sampai nantinya tidur lagi. Hal ini bertujuan agar nantinya
para santri mempunyai fisik dan mental yang tangguh untuk
kembali kemasyarakat dan tatap teguh pada
pendiriannya”(W/Ustadz Muhlisin/04-04-2016).
moral santri
74
Wasilatul Huda Gemuh Kendal tentang faktor-faktor yang menjadi
pembinaan moral santri yaitu terletak dari diri santri tersebut, yang
sadar akan tujuan baiknnya dari rumah. Adapun faktor yang kedua
75
1. Faktor pendukung pembinaan moral santri di pondok pesantren
Wasilatul Huda
a. Dari dalam diri santri itu sendiri yang sadar akan tujuannya
dari rumah
sedikit
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
karismatik dari Kyai, pengaruh dari lingkungan sekitar wali santri, pola
metode atau model keteladanan atau pemberian contoh yang baik dalam
77
3. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pembinaan
Moral Santri
a. Faktor pendukung
1) Dari diri santri itu sendiri yang sadar akan tujuannya dari
rumah
b. Faktor penghambat
B. Saran
lain:
sekali.
b. Orang tua jangan begitu saja lepas tangan dalam proses pembinaan
78
2. Saran bagi pengurus
b. Pengurus juga tidak putus asa dalam membina moral para santri.
79
DAFTAR PUSTAKA
Publishing.
80
Humalik, Oemar. 1995.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
Imam Muslim. t.th.Sahih Muslim, juz IV. Lebanon: Dar al-Kutbi al-
Ilmiah.
Rajawali.
81
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
RIWAYAT PENDIDIKAN
82
PEDOMAN WAWANCARA
Wasilatul Huda
moral santri?
83
Kode Penelitian
1. Informan
Dwijo (DJ)
Sumadyo (SM)
Muhri (MH)
Chasmiatun (CS)
Ahmad Saifudin (AS)
Warti (WR)
2. Metode
Kode Metode Penelitian
W Wawancara
O Observasi
D Dokumentasi
4. Kategori Data
Kode Keterangan
WS Wali Santri
I Ibu
B Bapak
84
TRANSKIP WAWANCARA
1. Identitas informan
A. Nama : Dwijo
C. Alamat : Kendal
E. Pekerjaan : Petani
85
sehari-hari mas. Karena ketika melihat lingkungan di desa saya yang
dari itu saya kira perlu bagi saya untuk memondokkan anak saya agar
86
TRANSKIP WAWANCARA
1. Identitas informan
A. Nama : Sumadyo
C. Alamat : Batang
E. Pekerjaan : Petani
87
TRANSKIP WAWANCARA
1. Identitas informan
A. Nama : Muhri
C. Alamat : Kendal
E. Pekerjaan : Petani
Dari tetangga saya mas, anaknya dulu juga ada yang mondok disisni
Anak saya tak pondokkan karena dulu anak saya itu nakal, sering ngeyel
88
rumah saya dan tentunya mempunyai pengasuh yang sangat karismatik
dan wibawa, jadi ya biar anak saya bisa takdhim dan mau mencontoh
89
TRANSKIP WAWANCARA
1. Identitas informan
A. Nama : Casmiatun
C. Alamat : Batang
E. Pekerjaan : Pedagang
Karena saya dari dulu sering sowan ke abah Adib mas, dan anak saya
Alasan saya memondokkan anak saya di pon pes Wasilatul Huda karena
selain pondoknya yang bersih dan kondusif, juga saya melihat abah
90
Adib ini sangat karismatik dan mampu meluluhkan hati setiap santri-
santrinya, sehingga tidak ada satu santripun yang berani tidak takdhim
dengan beliau.
91
TRANSKIP WAWANCARA
1. Identitas informan
A. Nama : Warti
C. Alamat : Kendal
E. Pekerjaan : Pedagang
Huda?
Anak saya itu manjanya tidak ketulungan mas, pada akhirnya saya
92
karena disini semua santri diajarkan untuk hidup secara mandiri dan
93
TRANSKIP WAWANCARA
1. Identitas informan
C. Alamat : Batang
E. Pekerjaan : Pedagang
Huda?
mas
94
Alasan saya memondokkan anak saya ya karena anak saya tidak
mau sekolah dan bermanja-manja dirumah mas, maka dari itu saya
istri saya juga alumni pondok sini, jadi agar nantinya anak saya bisa
95
TRANSKIP WAWANCARA
1. Identitas informan
A. Nama : Fatkhuri
B. Alamat : Kendal
moral santri?
Pendidikan dan pembinaan moral bagi santri di pon pes ini lebih
kita tekankan pada aspek pencontohan sikap dan tingkah laku
sehari-hari. Hal ini kenapa kita lakukan, karena sering tanpa kita
sadari bahwa kita ini selalu terjebak dengan hal-hal yang bersifat
teoritis dan mininggalkan hal-hal yang bersifat praktik. Seperti
contoh hal kecil yang sering kita lakukan. Mengingatkan anak kita
untuk minum dengan menggunakan tangan kanan dan dengan
posisi duduk, akan tetapi tanpa kita sadari kita juga sering lupa
untuk melakukan hal tersebut. Karena kita tidak pernah
membiasakan diri kita untuk melakukan hal-hal tersebut. Maka
dari itu pondok pesantren Wasilatul Huda lebih menekannkan
pada hal-hal yang bersifat praktik tanpa mengkesampingkan hal-
hal yang bersifat teoritis juga.
96
TRANSKIP WAWANCARA
1. Identitas informan
A. Nama : Muhlisin
B. Alamat : Batang
moral santri?
sikap yang dulunya tidak baik menjadi baik, dan yang dulunya
tidak terpuji menjadi terpuji. Selain itu para santri juga digembleng
tidur lagi. Hal ini bertujuan agar nantinya para santri mempunyai
97
B. Faktor apa sajakah yang menjadi pendukung dan penghambat
moral para santri tentunya yang pertama adalah dari diri santri itu
sendiri, bahwa santri sadar dan paham akan tujuan dirinya dari
mengingatkan satu sama lain agar dapat terbentuk moral yang baik
moralnya.
98
REDUKSI DATA
Identitas informan
G. Nama : Dwijo
H. Alamat : Kendal
J. Pekerjaan : Petani
dari itu saya kira perlu bagi saya untuk memondokkan anak saya agar
REDUKSI DATA
Identitas informan
99
G. Nama : Sumadyo
H. Alamat : Batang
J. Pekerjaan : Petani
REDUKSI DATA
Identitas informan
G. Nama : Muhri
H. Alamat : Kendal
100
I. Tanggal : 3 April 2016
J. Pekerjaan : Petani
“Anak saya tak pondokkan karena dulu anak saya itu nakal, sering
sangat karismatik dan wibawa, jadi ya biar anak saya bisa takdhim dan
REDUKSI DATA
Identitas informan
G. Nama : Chasmiatun
H. Alamat : Batang
J. Pekerjaan : Pedagang
101
K. Waktu : 13.00 WIB
karena selain pondoknya yang bersih dan kondusif, juga saya melihat
abah Adib ini sangat karismatik dan mampu meluluhkan hati setiap
REDUKSI DATA
Identitas informan
G. Nama : Warti
H. Alamat : Kendal
J. Pekerjaan : Pedagang
102
“Anak saya itu manjanya tidak ketulungan mas, pada akhirnya saya
karena disini semua santri diajarkan untuk hidup secara mandiri dan
REDUKSI DATA
Identitas informan
H. Alamat : Batang
J. Pekerjaan : Pedagang
mau sekolah dan bermanja-manja dirumah mas, maka dari itu saya
103
memondokkan anak saya di pon pes Wasilatul Huda karena dulu
istri saya juga alumni pondok sini, jadi agar nantinya anak saya bisa
REDUKSI DATA
Identitas informan
F. Nama : Fatkhuri
G. Alamat : Kendal
104
Seperti contoh hal kecil yang sering kita lakukan. Mengingatkan
anak kita untuk minum dengan menggunakan tangan kanan dan
dengan posisi duduk, akan tetapi tanpa kita sadari kita juga sering
lupa untuk melakukan hal tersebut. Karena kita tidak pernah
membiasakan diri kita untuk melakukan hal-hal tersebut. Maka
dari itu pondok pesantren Wasilatul Huda lebih menekannkan
pada hal-hal yang bersifat praktik tanpa mengkesampingkan hal-
hal yang bersifat teoritis juga”.
REDUKSI DATA
Identitas informan
F. Nama : Muhlisin
G. Alamat : Batang
105
sikap yang dulunya tidak baik menjadi baik, dan yang dulunya
tidak terpuji menjadi terpuji. Selain itu para santri juga digembleng
tidur lagi. Hal ini bertujuan agar nantinya para santri mempunyai
REDUKSI DATA
Identitas informan
1. Nama : Muhlisin
2. Alamat : Batang
diri santri itu sendiri, bahwa santri sadar dan paham akan tujuan
106
moral yang baik bagi dirinya sendiri ataupun santri yang lain.
107
Wawancara dengan Ibu CS
108
Wawancara dengan lurah Pondok Pesantren Wasilatul Huda
109
Wawancara dengan pembina Pondok Pesantren Wasilatul Huda
110
Suasana santri pada saat selesai sholat berjamaah
111
Suasana pengajian santri menurut kelas masing-masing
112