Anda di halaman 1dari 10

MODUL AJAR

Sejarah turunnya Al-Qur'an dan penulisan Al-Quran

A. KOMPONEN UMUM

IDENTITAS
Nama penyusun : Rafika Mawar Dani
Fase / Tahun Pelajaran : E / 2023-2024
Nama Sekolah : MA MAMBAUL ULUM
Kelas / Kompetensi Keahlian : X
Mata Pelajaran : Al - Qur'an hadis
Alokasi Waktu : 1 x 45 Menit
Elemen : Membaca-memirsa

CAPAIAN PEMBELAJARAN FASE E


Pada akhir Fase E, pada elemen Al - Qur'an Peserta didik dapat menganalisis
hal ihwal ilmu Al Qur'an yang meliputi; pengertian Al-Qur'an menurut pendapat
para ulama', sejarah turun dan kodifikasinya, bukti-bukti keautentikan,
kemukjizatan, pokok- pokok kandungan, dan struktur Al- Qur'an, untuk meyakini
kebenaran Al- Qur'an dan mengamalkan pesan Al- Qur'an dalam konteks kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan turunnya Al-Qur'an.
2. Menjelaskan tahap - tahap sejarah turunnya Al-Qur'an.
3. Menjelaskan sejarah penulisan Al-Quran.
4. Menerangkan hasil analisis tentang sejarah turunnya Al-Qur'an dan penulisan
Al-Quran.
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada
Tuhan YangMaha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, gotong
royong.
PRASYARAT PENGETAHUAN dan KETERAMPILAN
Siswa mampu memperluas tentang pengetahuan serta pemahaman pada
materi sejarah turunnya Al-Qur'an dan penulisan Al-Quran sebagai upaya untuk
mewujudkan sikap toleran dan memegang teguh Al - Qur'an yang benar sebagai
pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
B. KOMPONEN INTI

BAHAN AJAR
1. Worksheet atau lembar kerja (siswa)
2. Lembar Penilaian
3. Buku pegangan Siswa

URAIAN MATERI
‟Al - Qur'an diturunkan dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu mulai dari
malam17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabisampai 9 dhulhijjah Haji
wada‟ tahun 63dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H. Permulaan turunnya Al-
Qur‟an ketika Nabi SAWbertahannus (beribadah) di Gua Hira. Pada saat itu
turunlah wahyu denganperantara Jibril Al-Amin dengan membawa beberapa
ayat Al-Qur ‟an Hakim. Surat yang pertama kali turun adalah surat Al-Alaq ayat
1-5. Sebelum wahyu diturunkantelah turun sebagian irhas (tanda dan dalil)
sebagaimana hadits yang diriwayatkanImam Bukhori dengan sanad dari Aisyah
yang menunjukkan akan datangnya wahyudan bukti nubuwwah bagi rasul SAW
yang mulia. Diantara tanda-tanda tersebutadalah mimpi yang benar di kala
beliau tidur dan kecintaan beliau untuk menyendiridan berkhalwat di Gua Hira
untuk beribadah kepada Tuhannya.Menurut pendapat ulama jumhur,
bahwa”lafadz Al-Qur‟an tertulis di lauhil mahfudzlalu di pindah dan di
turunkan ke bumi”, dengan demikian tidak ada lagi lafadz-lafadz Al-Qur‟an. Di
lauhil mahfudz. Menurut pendapat Hasby Ash-Shiddiqie yang di nukilbukan
lafazd yang ter ma‟tub, hanya di salin lalu di turunkan. Hal ini sama
denganorang yang nenghapal isi kitab Al-Qur‟an, isi kitab tetap berada dalam
kitab yang disalin dalam hapalan pun persis sebagai mana yang tertulis dalam
kitab Al-Qur'an itu. Konseptual: Pengertian Turunnya Al Qur'an secara majazi
turunnya Al-Qur‟an diartikan sebagai pemberitahuan dengan caradan sarana
yang dikehendaki Allah SWT sehingga dapat diketahui oleh paramalaikat bi
lauhil mahfudz dan oleh nabi Muhammad SAW didalam hatinya yangsuci.
Pengertian Penulisan Al Qur'an yang dimaksudkan dengan penulisan al-Qur'an
adalah penulisan al-Qur'an prosespenulisan al-Qur'an dari wahyu yang diterima
Nabi Muhammad Saw. hinggaselesai dikumpulkan dalam sebuah tulisan berupa
mushaf (kitab berjilid) padazaman khalifah Utsman bin Affan.

Pengertian Turunnya Al Qur'an


secara majazi turunnya Al-Qur'an diartikan sebagai pemberitahuan dengan
caradan sarana yang dikehendaki Allah SWT sehingga dapat diketahui oleh
paramalaikat di lauhil mahfudz dan oleh nabi Muhammad SAW didalam hatinya
yang suci.

Pengertian Penulisan Al Qur'an


yang dimaksudkan dengan penulisan al-Qur'an adalah penulisan al-Qur‟an
prosespenulisan al-Qur'an dari wahyu yang diterima Nabi Muhammad Saw.
hingga selesai dikumpulkan dalam sebuah tulisan berupa mushaf (kitab berjilid)
pada zaman khalifah Utsman bin Affan.

Cara Wahyu diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW


Adapun tentang kayfiyat Al-Qur'an itu di turunkan telah terjadi penyelisihan
antara para ulama. Dalam hal ini ada tiga pendapat :
a) Al-Qur‟an itu diturunkan ke langit dunia pada malam al-qadr sekaligus
lengkapdari awal sampai akhir. Kemudian diturunkan berangsur-angsur
sesudah itudalam tempo 20 tahun atau 23 tahun atau 25 tahun berdasarkan
padaperselisihan yang terjadi tentang berapa lama nabi bermukim di
mekkahsesudah beliau di angkat menjadi rasul. Pendapat ini berpegang pada
riwayat Ath Thabary dari Ibnu abbas beliau berkata “diturunkan Al-Qur'an
dalam lailatul qadr dalam bulan ramadhan ke langit dunia sekaligus
semuanya, kemudian dari sana (langit) diturunkan sedikit sedikit kedunia”.
Dari segi isnad riwayat tersebut kurang kuat akan tetapi boleh di gunakan.
b) Al-Qur'an itu di turunkan ke langit dunia dalam 20 kali lailatul qadr dalam
20 tahun atau 23 kali lailatul qadr dalam 23 tahun atau 25 kali lailatul qadr
dalam 25 tahun. Pada tiap-tiap malam diturunkan ke langit dunia tersebut,
sekedar yang hendak di turunkan dalam tahun itu kepada Nabi Muhammad
SAW dengan cara berangsur-angsur.

Al-Qur'an itu permulaan turunnya ialah di malm al qadr, kemudian


diturunkan setelah itu dengan berangsur-angsur dalam berbagai waktu.
Adapula pendapat bahwa Al-Qur'an di turunkan tiga kali dalam tiga tingkat:
1) Di turunkan ke lauhil mahfudz.
2) Di turunkan ke baitul Izzah di langit dunia.
3) . Di turunkan berangsur-angsur kedunia.

Proses Penulisan Al Quran


Penulisan dan pengumpulan Al-Qur'an ini melewati tiga jenjang:
a) Zaman Nabi
Pada masa Rasulullah SAW. setiap wahyu yang turun satu ayat atau lebih, terlebih
dulu dipahami dan dihafalkan, kemudian disampaikan dan diajarkan kepada sahabatnya
persis seperti apa yang diterimanya dari malaikat Jibril tanpa ada perubahan dan
penggantian sedikitpun. Selanjutnya Rasulullah SAW menganjurkan kepada para sahabat
yang telah menerima ayat-ayat itu untuk dihafal.
b) Zaman Sahabat Abu Bakar
Pada zaman ini terjadi banyak peperangan yang mengakibatkan banyak para sahabat
penghafal al-Qur'an meninggal dunia. Di antara para sahabat pilihan penghafal al-Qur'an
yang meninggal pada perang Yamamah adalah Salim bekas budak Abu Hudzaifah di mana
Rasulullah Saw. pernah memerintahkan para sahabat untuk mengambil pelajaran Al-Qur'an
darinya. Maka Abu Bakar Radhiyallahu 'anhu memerintahkan untuk mengumpulkan Al-
Qur'an agar tidak hilang.
c) Zaman Utsman
Periode ini adalah periode ketiga proses pengumpulan dan penulisan al- Qur'an. Banyak
catatan dan kumpulan-kumpulan catatan al-Qur'an yang berbeda-beda di antara para
sahabat. Hal itu dikhawatirkan akan menjadi fitnah, maka Khalifah Utsman bin Affan
memerintahkan untuk mengumpulkan mushaf-mushaf tersebut menjadi satu mushaf
sehingga kaum muslimin tidak berbeda bacaannya kemudian bertengkar dan akhirnya
berpecah belah.

Penyempurnaan Penulisan Al-Qur'an Raman


Kata Rosm artinya bekas atau peninggalan atau yang tulisan. Seorang penulis yang telah
menggoreskan penanya, maka ia akan meninggalkan bekas pada tulisannya tersebut. Kata
lan yang sama artinya adalah al-khottu, al-kitabatu dan lain-lain. Rasm Usmani adalah
kaidah disepakati oleh Usman bin Affan dalam penulisan kalimat-kalimat Al-Qur'an dan
hurufnya. Dalam kurun yang cukup panjang, yaitu pasca kodifikasi Khalifah Usman bin
Affan hing sekarang terdapat banyak perkembangan baru dalam mengembangkan naskah
tersebut Meskipun upaya itu sama sekali tidak berarti merubah hakikat Al-Qur'an sebagai
Kalamullah.
1. Pemberian Harakat (Nuqath al-l'rab)
Konsekwensi dari perluasan wilayah ini adalah banyaknya orang-orang non Arab yang
kemudian masuk Islam dan meningkatnya interaksi muslimin Arab dengan orang-orang
non Arab, baik muslim ataupun non muslim. Akibatnya, al-'ujmah (kekeliruan dalam
menentukan janis huruf dan al-lahn (kesalahan dalam membaca harakat huruf) tidak
terhindarkan. Tidak hanya dikalangan kaum muslimin non-Arab, namun juga muslimin
Arab. Hal ini kemudian menjadi sumber kekhawatiran tersendiri di kalangan penguasa
muslim Terutama karena mengingat mushaf Al-Qur'an yang umum tersebar saat itu tidak
didukung dengan alat bantu baca berupa titik dan harakat. Tokoh yang pertama kali
mendapatkan ide pemberian tanda bacaan terhadap mushaf Al- Qur'an adalah Ziyad bin
Abihi, salah seorang gubernur yang diangkat oleh Mu'awiyah bin Abi Sufyan untuk
wilayah Bashrah (45-53 H). Kemudian meminta Abu al-Aswad Ad Du'aly dibantu Abd al-
Qais untuk melakukan penyempurnaan dengan kode dan simbol tertentu. Tanda pertama
yang diberikan oleh Abu al-Aswad Ad Du'aly adalah harakat (nugath al-i'rab) Metode
pemberian harakat itu adalah Abu al-Aswad membaca Al-Qur'an dengan hafalannya,
kemudian pembantunya sembari memegang mushaf memberikan harakat pada huruf
terakhir setiap kata dengan warna yang berbeda dengan warna tinta kata-kata dalam mushaf
tersebut. Harakat fathah ditandai dengan satu titik di atas huruf, kasrah ditandai dengan satu
titik dibawahnya, dhammah ditandai dengan titik didepannya, dan tanwin ditandai dengan
dua titik. Murid-murid Abu al-Aswad Ad Du'aly kemudian mengembangkan beberapa
variasi baru dalam menulis bentuk gerakannya. Ada yang menuliskan tandanya dalam
bentuk kubus (murabba'ah), ada pula yang menulisnya dalam bentuk lingkaran utuh, dan
ada pula yang menulisnya dalam bentuk lingkaran yang bagian tengahnya kosong. Dalam
perkembangan selanjutnya, mereka kemudian menambahkan tanda sukun (yang
menyerupai bentuk kantung air) dan tasydid (yang menyerupai bentuk busur) yang
diletakkan di atas huruf-huruf tersebut.

2. Pemberian Titik Pada Huruf (Nugath al-l'jam)


Pemberian tanda titik pada huruf ini memang dilakukan belakangan dibanding pemberian
harakat. Pemberian tanda ini bertujuan untuk membedakan antara huruf-huruf yang
memiliki bentuk penulisan yang sama, namun pengucapannya berbeda. Pakar bahasa dan
qira'at pertama yang menggagas penggunaan tanda titik untuk membedakan antar huruf
dalam mushaf Al-Qur'an adalah Nashr bin 'Ashim dan Yahya bin Ya'mar atas perintah Al-
Hajisi bin Yusuf al-Tesgaly, gubernur trak (75-95 H pemerintahan Khalifah Umaiyyah
Abdul Malik bin Marwan Nugath al-am atau tands titik ini pada mulanya berbentuk
lingkaran, lah berkemban menjadi bentuk kubus, lalu lingkaran yang berlobang bagian
tenginys. Tanda titik mi ditulis dengan warna yang sama dengan huruf, agar tidak sama dan
dapat dibedakan dengan tands harakat (nugath al-rob) yang umumnya berwarna merah. Dan
tradisi ini terus berlangsung hingga akhir kekuasaan Dinasti Umaiyyah dan berdirinya
Dinasti Abbasiyah pada masa 132 H Pada masa ini, banyak terjadi kreasi dalam
pengeunaan warna untuk tanda-tanda baca dalam mushaf. Di Madinah, mereka
menggunakan tinta hitam untuk huruf dan nugoth alim, dan tinta merah untuk harakat Di
Andalusia, mereka menggunakan empat warna hitam untuk huruf, merah untuk harakat,
kuning untuk hamzah, dan hijau untuk hamzah al-washi. Tetapi semuanya hampir sepakat
untuk menggunakan tinta hitam untuk huruf dan nudath al-jom. Untuk membedakan nugath
al-'rab maupun nugath al-jam dimana keduanya ditulis dalam bentuk yang sama, yaitu
melingkar. Khalil bin Ahmad al-Farahidy (w.170 H) menetapkan bentuk fathah dengan
huruf alif kecil yang terlentang diletakkan di atas huruf, kasrah dengan bentuk huruf ya'
kecil dibawahnya dan dhammah dengan bentuk huruf waw kecil diatasnya. Sedangkan
tanwin dibentuk dengan mendoublekan penulisan masing-masing tanda tersebut Kontribusi
lain Khalil bin Ahmad al-Farahidy adalah telah meletakkan 8 tanda baca dalam mushaf,
yakni fathah, dhammah, kasrah, sukun, tasydid, mad, shilah, dan hamzah. Dengan metode
ini, sangat memungkinkan untuk menulis huruf, ijom (tanda titik huruf), dan syok!
(harakat) dengan warna yang sama.

Penulisan Al-Qur'an Pasca Penemuan Mesin Cetak


1. Percetakan Al-Qur'an Pertama
Menurut DR. Yahya Mahmud Junaid, percetakan Al-Qur'an pertama di tiga
a. Venesia atau Roma pada kisaran tahun 1499-1538 M.
b. Hamburg pada tahun 1694.
c. Batavia pada tahun 1698
2. Percetakan Mushaf di Saudi Arabia
Percetakan mushaf di Saudi Arabia bermula pada tahun 1949, ketika sebuah edisi mushaf
yang dikenal dengan nama Mushaf Makkah al-Mukkaramah dicetak oleh Syarikah Mushaf
Makkah al-Mukarramah dengan menggunakan jasa ahli khat ternama, Ustadz Muhammad
Thahir al-Kurdy untuk menulis mushaf sesuai dengan kaidah rasm 'Usmany. Setelah al-
Kurdy menyelesaikan tugasnya, draft mushaf itu kemudian diperiksa ulang oleh sebuah
team ulama, seperti al-Sayyid Ahmad Hamid al-Tijy seorang imam dan khathibi Masjidil
Haram bersama beberapa ulama lainnya. Setelah melewati proses penulisan dan koreksi
selama 5 tahun, pada tahun 1947 dimulailah proses percetakan mushaf ukuran besar, yang
kemudian diselesaikan pada akhir tahun 1949. Kemudian pada tahun 1979, muncul pula
mushaf edisi baru yang dicetak di kota Jeddah. Hingga akhirnya pada tahun 1984
(Muharram 1405 H), pemerintah Kerajaan Arab Saudi resmi membuka sebuah percetakan
Al-Qur'an terbesar di dunia di kota Madinah.
3. Percetakan Mushaf di Indonesia
Di Nusantara, penyalinan Al-Qur'an telah dimulai sejak akhir abad ke-13, ketika Pas secara
resmi merupakan kerajaan Islam. Hal ini dicatat dalam buku perjalanan (rihlah) Ibr Batutah
(1304-1369 M) ketika berkunjung ke Aceh tahun 1345 M melaporkan bahwa Sult Aceh
sering menghadiri acara pembacaan Al-Qur'an di masjid. Meskipun demikian, di Asia
Tenggara, mushaf tertua yang diketahui hingga kini ada sebuah mushaf bertahun 1606,
berasal dari Johor, Malaysia, yang kini terdapat di neg Belanda. Di Indonesia sendiri,
sepanjang yang diketahui, mushaf Al-Qur'an tertua ad sebuah mushaf yang selesai ditulis
pada hari Kamis, 21 Muharram 1035 H (23 Okto 1625 M). Penulisnya, seperti yang
tercantum pada kolofon di akhir mushaf, adalah Abo Sufi ad-Din. Mushaf tersebut adalah
milik Muhammad Zen Usman, Singaraja. Bali. Mushaf Al-Qur'an cetakan tertua berasal
dari daerah Palembang. Mushaf tersebut ber ditulis dan dicetak batu (litografi) oleh Haji
Muhammad Azhari bin Kemas Haji Abdullah selesai dicetak pada tahun 21 Ramadan 1264
(21 Agustus 1848). Sejauh yang diketahui hingga saat ini, inilah mushaf cetakan tertua di
Asia Tenggara. Terkait dengan upaya memelihara kemurnian, kesucian, dan kemuliaan Al-
Qur'an, lembaga yang secara resmi mempunyai tugas memeriksa kesahihan suatu mushaf,
yaitu Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur'an (sejak 2007 bernama Lajnah Pentashihan Mushaf
Al-Qur'an) Lajnah secara kelembagaan dibentuk pada 1 Oktober 1959 berdasarkan
Peraturan Menteri Muda Agama No. 11 Tahun 1959.

PERTANYAAN BERMAKNA
Bagaimana perasaan anda setelah mengetahui sejarah turunnya Al-Qur'an
dan penulisan Al-Quran ?
SARANA dan PRASARANA
*Media : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), laptop, handphone, LCD,
proyektor
*Sarana : LKPD, buku bacaan, gambar, youtube.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN PERTAMA
Kegiatan awal  Guru menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses
(Pendahuluan) pembelajaran seperti berdoa, absensi, memotivasi dan
menyiapkan buku pelajaran.
 Guru memberikan apersepsi peserta didik terkait materi yang
diajarkan.
 Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam
pembelajaran.
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan
diajarkan
 Guru menyampaikan asesmen yang akan digunakan.
Kegiatan inti  Peserta didik diberi instruksi untuk memahami materi lewat
bacaan yang tertera di dalam LKS
 Guru menyampaikan materi sejarah turunnya Al-Qur'an dan
penulisan Al-Quran
 Peserta didik mendengarkan dengan seksama materi yang
disampaikan oleh guru
Kegiatan penutup  Guru memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran
yang telah dilaksanakan
 Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada
pertemuan berikutnya.
 Guru dan peserta didik berdoa bersama.

ASESMEN
Asesmen Awal
Asesmen ini dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai untuk
mengetahui kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Assesmen ini
digunakan untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang
menyikapi sejarah turunnya Al-Qur'an dan penulisan Al-Quran dalam kehidupan.
Instrumen yang digunakan:
1. Apa yang kamu inginkan untuk pembelajaran yang akan datang?
2. Apakah kamu merasa senang belajar hari ini?
3. Apakah kamu mendapatkan pengetahuan baru hari ini?
4. Apakah kamu mendapatkan keterampilan baru hari ini?

No Kompetensi Tercapai % Belum %


1 Memahami sejarah turunnya Al-
Qur'an
2 Memahami tahap - tahap turunnya
Al-Qur'an
3 Memahami penulisan awal Al -
Qur'an

Asesmen Formatif
Assesmen ini dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung. Ketika
peserta didik diberikan tugas-tugas berupa pertanyaan tertulis di dalam LKS selama
pelajaran berlangsung
No Nama Siswa Aspek yang diamati Skor
Pemahaman Ketepatan
Materi Jawaban
1.
2.

Keterangan:
Untuk memberikan nilai pada masing-masing aspek adalah:
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Sangat memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang baik 1

Asesmen Sumatif
Asesmen ini diperoleh dari hasil lembar kerja peserta didik baik dari tes tulis
dan tes performa sesuai dengan materi yang diajarkan

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Tes tulis:
Nama:
No. Absen:
Kelas:
Tp: Memahami sifat-sifat wajib, sifat-sifat mustahil, dan sifat jaiz Allah

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar!


1. Jelaskan pengertian turunnya Al-Qur'an !
2. Sebutkan tahapan - tahapan turunnya Al-Qur'an !
3. Jelaskan perhitungan turunnya Al-Qur'an menurut khudari Beik!
4. Jelaskan apa perbedaan surat makkiyah dan madaniyah!
5. Jelaskan surat apa yang pertama kali turun!
6. Jelaskan kenapa Sahabat Abu Bakar menolak usulah Sahabat Umar untuk
mengumpulkan dan menuliskan catatan wahyu.?
7. Apa yang dilakukan Khalifah Utsman ketika selesai menuliskan al-Qur'an
secara utuh di dalam satu mushaf!
8. Sebutka media yang digunakan dalam menulis Al-Qur'an pada masa Rasulullah!
9. Jelaskan penyempurnaan penulisan Al-Quran Rasm Usmani!
10. Sebutka percetakan Al-Qur'an pertama kali!

C. REMEDIAL DAN PENGAYAAN


1. Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang menguasai materi ini dengan
sangat baik, yaitu dengan cara memberikan pekerjaan dengan membuat artikel
yang membahas tentang alasan seseorang memiliki pemahaman agama yang
sesat! Berikan juga cara mengatasi permasalahan tersebut! Unggah artikel yang
sudah dibuat pada media social yang dimiliki!

2. Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi dengan
baik, yaitu dengan cara memberikan pengulangan materi dasar serta materi
spesifik yang kurang dikuasai oleh peserta didik.

D. REFLEKSI
1. Apakah model pembelajan yang saya gunakan sesuai dengan materi dan
karakteristik peserta didik?
2. Apakah semua peserta didik nyaman belajar bersama dikelas?
3. Pada bagian mana dari materi ini peserta didik mudah memahami?
4. Bagaimana kesesuaian durasi waktu dan tujuan belajar yang ingin dicapai pada
pembelajaran ini?

Anda mungkin juga menyukai