Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Mengkritisi Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Politik dan Etika Pendidikan

Disusun oleh Kelompok 14

Widayati

Winarto

Wiwin Dwiyanti

Dosen Pengampu :

M.Hanifudin,S.Pd.,M.SI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA PACITAN

2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya yang tiada terkira sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
tepat pada waktunya yang berjudul “mengkritisi pelaksanaan pendidikan Agama Islam di
sekolah umum”.Makalah ini di ajukan guna memenuhi tugas mata kuliah politik dan etika
pendidikan.

Atas terselesaikannya penyusunan makalah ini ,tak lupa kami sampaikan ucapan terimakasih
kepada:

1. Bapak M. Hanufudin,S.Pd.,M.SI. selaku dosen pengampu mata kuliah politik dan


etika pendidikan yang telah membimbing kami sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
2. Semua pihak yang telah membantu penyusunan demi terselesainya makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan,maka dari itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami butuhkan demi lebih baiknya makalah ini.Semoga materi
ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi yang membutuhkan,khususnya
bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai,aamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam disekolah Umum.....2


B. Faktor yang Mempengaruhi Kualitas PAI....................................................3
C. Problematika Pembelajaran PAI...................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Simpulan......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9

iii
i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Agama Islam adalah merupakan mata pelajaran yan tidak hanya
menjadikan peserta didik dari belum paham menjadi paham, ari yang belum bisa menjadi
bisa melakukan dan dari yang belum taat menjadi taat.Namun lebih dari itu PAI merupakan
penanaman nilai-nilai keislaman dalam diri peserta didik dan memiliki tugas kepada peserta
didik sebagai pedoman hidup bagi mereka.Tidak hanya pedoman hidup dalam beribadah
secara normatif,namun juga pedoman hidup dalam menghadapi permasalahan kehidupan
yang semakin dinamis.Kehidupan yang dinamis ini tidak lepas dari fanomena modernitas
yang ditandai oleh perkembangan ilmu teknologi yang semakin pesat dan berkembang.
Oleh karena itu inilah tugas dari PAI, dalam menyingkapi perkembangan teknologi,
tentu umat islam tidak mungkin bsa menghindari atau tidak menggunakan sama sekali
teknoogi tersebut.Tentu dalam pemilihan teknologi tersebut tidak asal pakai dan asal senang.
Namun perlu adanya perencanaan pemanfaatan teknologi pembelajaran.Media atau teknologi
pembelajaran adalah suatu komponen yang penting dalam proses pembelajaran PAI sebagai
alat penunjang bagi pembelajaran. Namun faktor keberhasilan pembelajaran PAI tidak
tergantung dari canggih atau tidaknya media pembelajaran yang digunakan, namun dari
ketepatan memilih dan keefektifan media yang digunakan oleh pendidik.
Oleh karena itu dalam upaya melakukan pembaruan pembelajara PAI terlebih
dahulu perlu melihat pelaksanaan, faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran PAI,dan
problematika pemblajaran PAI.Dari pemaparan diatas rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini
terinci sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan pendidikan Agama Islam disekolah umum?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran PAI?
3. Apa problematika pembelajaran PAI?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan Agama Islam disekolah
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3. Untuk mengetahui problematika pembelajaran PAI.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Disekolah Umum


Salah satu ruang yang menjadi sarana untuk mencetak generasi bangsa yang
beriman dan berilmu adalah lembaga pendidikan atau sekolah.Madrasah sebagai suatu
instansi yang diandalkan kemenag memang suatu langkah yang sangat solutif dalam
mewujudkan generasi yang beriman dan berilmu.Namun, madrasah adalah suatu sampel yang
minoritas dari generasi muslim diIndonesia ini. Secara kuantitas, jumlah siswa disekolah-
sekolah umum lebih mayoritas jika dibanding dengan madrasah saat ini. Oleh karena
itu,adalah suatu hal yang urgen agar menemukan cara agar lembaga pendidikan umum juga
mampu memproduksi generasi yang demikian.Sebab jika harapan pembinaan hanya
tertumpuk pada madrasah maka akan terjadi proses pembinaan generasi Islam yang menuntut
ilmu disekolah umum untuk terlepas dari sentuhan nilai-nilai pendidikan Islam.Pendidikan
Islam disekolah dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhannya serta berakhlak mulia serta pangemban potensi spiritual pada
diri peserta didik.Akhlak mulia meliputi etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan
dai pendidikan Agama.Potensi spiritual mencakup pada pengenalan,pemahaman dan
penanaman nilai-nilai keagamaan serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupa sehari
hari, maka dari itu, Pendidikan Agama Islam sangat diperlukan dalam membentengi diri
peserta didik di tantangan baru budaya globalisasai.
Pendidikan Agama Islam disekolah umum merupakan suatu gebrakan dalam
pembaharuan pendidikan . Dalam masa penjajahan pendidikan Agama tidak mendapatkan
tempat disekolah umum. Pendidikan Agama dianggap hanya diberikan oleh keluarga,bukan
disekolah. Kolonial Belanda sangat gencar menghambat pedidikan Agama disekolah,karena
selain menjajah Belanda juga membawa misi kristenisasi di Indonesia.
Kemudian setelah kemerdekaan eksistensi pendidikan Agama disekolah umum sedikit demi
sedikit mendapat perhatian.Hal ini terlihat dari kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah Republik Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perubahan yang sangat
signifikan.Sehingga akhirnya pendidika Agama tidak hanya diselenggarakan oleh pemerintah
tapi juga oleh kalangan masyarakat.
Pada sekolah umum,keberadaan pendidikan Agama Islam merupakan suatu mata
pelajaran yang wajib diberikan kepada semua pelajar muslim sebagai partisipasi masyarakat
Islam dalam mencerdaskan masyarakat.Situasi dan kondisi masyarakat yang sering berubah
ubah,seharusnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini saja,tetapi
harus berorientasi kemasa mendatang.Pendidikan seharusnya merupakan proses yang
mengantisipasi dan membicarakan masa depan.Pendidikan melihat jauh kedepan dan
memikirkan apa yang akan terjadi atau yang akan dihadapi peserta didik dimasa mendatang.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh pendidikan Islam disekolah umum terletak
pada masalah lemahnya proses pembelajaran dan sedikitnya waktu untuk pendidikan
Agama.Dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk mengembangkan
kemampuan berfikir. Secara umum proses pembelajaran didalam kelas diarahkan kepada

2
kemampuan anak untuk menghafal informasi tanpa memahami informasi tersebut dalam
konteks yang terkait dengan kehidupan sehari hari.Sehingga anak didik hanya pintar secara
teoritis saja,akan tetapi mereka kurang mampu mengaplikasikan teori tersebut dalam
kehidupan sehari harinya.
Pendidikan Agama Islam di sekolah pada saat ini sangat perlu diperhatikan oleh
berbagai pihak mengingat perkembangan zaman yang semakin maju sehingga membutuhkan
alat filter terhadap berbagai hal yang dapat emberikan pengaruh buruk yang datang dari faktor
internal maupun eksternal. Namun sangat disayangkan pendidikan Agama Islam di sekolah
sering dianggap kurang berhasil dalam membentuk sikap dan perilaku keberagamaan peserta
didik serta membangun moral dan etika bangsa tersebut.
Hingga saat ini tampaknya masalah tersebut menjadi suatu persoalan yang belum
terpecahkan dan berkesinambungan.Kenyataan tersebut dapat dilihat bahwa pada zaman
sekarang ini begitu maraknya kasus kekerasan,bully, tawuran, pergaulan bebas, narkoba dan
kasus-kasus lainnya yang melanda Ibu Pertiwi meskipun pendidikan Agama Islam telah
diberikan kepada peserta didik.Ada berbagai kritik terhadap pelaksanaan pendidikan Agama
Islam di sekolah diantaranya banyak ditujukan pada aspek metodologi pembelajaran
pendidikan Agama Islam dan guru yang kurang mampu mengintegrasikan pendidikan Agama
Islam dengan bidang study lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran PAI
disekolah masih banyak yang menggunakan metode pebelajaran tradisional, ceramah
monoton, cenderung normatif, dan semakin akademis.Padahal ada banyak sekali metode
pembelajaran yang dapat diterapkan dan dikembangkan serta dapat menjadi pilihan oleh guru
dalam proses pembelajaran seperti metode diskusi, metode eksperimen, metode proyek,
metode sosiodrama, dan masih banyak lagi.jika guru dapat memilih dan menggunakan metode
pembelajaran secara tepat dan benar maka tujuan dari pembelajaran akan mudah tercapai.
Penguasaan bahan ajar yang dikaitkan dengan ilmu-ilmu lain sering kali sangat
dibutuhkan dalam memberikan penjelasan.Hal ini menjadi sebuah kebutuhan dimasa
sekarang dimana arus informasi begitu cepat untuk diketahui anak didik.Dengan
mengintregasi materi pelajaran PAI dengan bidang study lainnya akan menjadikan pelajaran
lebih bermakna dan mudah dipahami anak didik.Namun sangat disayangkan karena pada
kenyataannya masih banyak guru pendidikan Agama Islam yang hanya terpaku terhadap
materi pokok pelajaran Agama saja dan kurangnya kemampuan mengintegrasikan materi
tersebut dengan bidang study lainnya . Padahal , cakupan pendidikan Agama Islam sangatlah
luas dan dapat mencakup semua segi kehidupan.Dengan demikian hendaklah perlu diadakan
pembenahan terhadap pendidikan Agama Islam untuk mencapai perubahan karakter anak
bangsa yang lebih baik.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pembelajaran PAI


Kualitas proses pembelajaran merupakan saah satu titik tolak ukur yang dapat
menentukan berhasil dan tidaknya Proses pembelajaran...Ukuran berkualitas atau tidaknya
suatu sekolah adalah relatif, karena tolak ukur yang digunakan terus menerus akan senantiasa
mengalami perubahan sesuai dengan perubahan zaman.Bisa jadi suatu saat tolak ukur
keberhasilan suatu pembelajaran adalah apabila daam proses pembelajaran seorang guru

3
menggunakan teknologi canggih.Kompetensi pendidik mempengaruhi kualitas pe,belajaran
karena pendidik yang bertugas membangun interaksi antar pendidik dengan peserta
didik,pesertaa didik dengan peserta didik lainnya, dan peserta didik dengan sumber belajar.
Pengaruh faktor guru dalam pembelajaran adalah komponen penting dalam
mempengaruhi kualitas pembelajaran PAI.Karena dalam pembelajaran PAI tanpa
pendamping guru atau guru hanya dududk diam di dalam kelas serta hamya memberikan
perintah atau tugas saja tanpa memberikan materi pendalaman yang bersifat
wawasan,aplikatif,dan mencipta suasana pembelajaran yang canggih maka bisa menyebabkan
pembelajaran PAI hanya berhenti pada aspek kognitif saja.Padahal PAI merupakan ajaran dan
peedoman hidup untuk kebahagiaan didunia dan akhirat yang harus dilaksanakan oleh setiap
siswa dengan sadar,mandiri dan konsisten dalam beeribadah serta dinamis dalam
mngembangkan IPTEK. Secara detail faktor-faktpr yang melekat pada guru adalah
kepribadiannya,penguasaan bahan, penguasaan kelas, cara guru berbicara, (intonasi,
penguasaaan bahasa dan pengulangan ), penciptaan suasana kelas, pembedaan
individu(siswa) dan yang paling penting adalah seorang guru PAI harus terbuka, mau bekerja
sama, tanggap terhada inovasi, dan secara rutin mampu melaksanakan penelitian dalam
kegitan mengajarnya.[1]
Yang menjadi perhatian khusus dalam kualitas proses pembelajaran adalah efektif`
dan efisien tidaknya proses pembelajaran dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Sehingga
ini sejalan dengan nilai-nilai yang tidak menghendaki pemborosan waktu dan biaya. Untuk
memenuhi proses pembelajaran PAI yang berkualitas maka hal tersebut dipengaruhi oleh dua
faktor utama yakni faktor dari lingkungan ( latar belakang keluarga, pergaulan teman,
karakteristik sekolah dan guru) dan faktor dari peserta didik seperti motivasi pembelajaran,
minat dan perhatian, sikap dan kebasaan gaya belajar, ketekunan, sosial, faktor fisik dan
psikis, serta kemampuan untuk cepat memahami sesuatu.Faktor lain yang perlu diperhatikan
adalah metode serta waktu dalam melakukan evaluasi. Evaluasi disini tidak hanya berupa
ujian formal sekolah saja,tetapi juga mencakup segala aspek yang memunginkan untuk
diadakannya evaluasi.
Selain faktor pendidik,kualitas pembelajaran juga dipengaruhi oleh karakteristik
kelas.variabel karakteristik kelas antara lain :
1. Besarnya, artinya banyak sedikitnya jumlah peserta didik yang mengikuti proses
pembelajaran
2. Suasana pembelajaran, suasana pembelajaran yan demokratis akan memberi peluang
mencapai hasil pembelajaran yang optimal, dibandingkan dengan suasana yang kaku,
disiplin yang ketat dengan otoritas penuh pada pendidik.
3. Fasilitas dan sumber pembelajaran yang tersedia, sering kita temukan dalam proses
pembelajaran dikelas bahwa pendidik sebagai sumber pembelajaran satu-
satunya.Padahal seharusnya peserta ddidk diberi keempatan untuk berperan sebagai
sumber pembelajaran dalam proses pembelajaran.[2]

Faktor pembelajaran PAI dikelas juga bisa dititik tekankan pada organisasi kelas
dan disekolah secara umum, baik secara formal maupun non formal.misalya hirarkinya
kekuatan pengaruh,nilai-nilai yang tertanam dalam kelas dan iklim sosial psikologis.[3]. Tiap
siswa berada dalam limgkungan sosial disekolah.Ia memiliki kebutuhan dalam berkedudukan

4
dan berperan untuk menapat pengakuan temannya.Jika seorang siswa diterima maka ia
dengan mudah menyesuaikan diri dan segera dapat belajar. Sebaliknya jika ia tertolak maka
ia akan merasa tertekan.[4]

Faktor lain yang mempengaruhi kualitas pengajaran adalah karakteristik sekolah


itu sendiri,yang mana sangat berkaitan erat dengan tata tertib sekolah, media pembelajaran
yang dimiliki, letak geografis sekolah, lingkungan sekolah, estetika dan etika dalam arti
sekolah memberikan perasaan nyaman, kepuasan peserta didik, bersih, rapi, dan memberikan
inspirasi.

Secara global faktor- faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga
macam,yakni :

a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa ) yakni keadaan/ kondisi jasmani daan rohani
siswa.
b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa ) yakni kondisi lingkungan disekitar siswa.
c. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputii strategi dan
metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi
pelajaran.

Faktor-faktar diatas sering kali saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama
lain. Seorang siswa yang bersifaat konservatif (faktor internal ) terhadap ilmu pengetahuan
atau bermotif (faktor eksternal) biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar sederhana
dan tidak mendalam. Sebaliknya siswa yang berinteligensi tinggi dan mendapat dorongan
positif dari orang tuaya akan cenderung menggunakan pendekatan belajar yang lebih
mementingkan kualitas hasil belajar.[5]

Sedangkan faktor-fakto lain yang mempengaruhi pembelajaran secara umum adalah :

1. Faktor siswa ; siswa juga mempunyai karakteristik dan perbedan satu sama lain, mulai
dari fisik, gaya belajar, motivasi belajar, kecerdasan, orientasi bersekolah, cita-cita
dan berbagai perbedaan lain.[6]
2. Faktor sarana dan prasarana; sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara
langsung terhadap proses pembelajaran,contohnya media, alat, perlengkapan sekolah,
dan perpustakaan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang tidak mendukung
secara langsung bagi proses keberhasilan proses pembelajaran,misalnya kamar
kecil,penerangan, taman dan infrakstuktur sekolah.
3. Faktor lingkungan; dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor organisasi kelas dan faktor
iklim sosio psikologis.[7]
4. Faktor keluarga; siswa berangkat kesekolah dari rumah tidak hanya membawabuku,
uang sau, namun juga membawa latar belakang ideologi dari rumah, serta membawa
asumsi-asumsi dasar yang ia bangun dari lingkungan keluarga.Faktor keluarga dibagi
menjadi tiga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua dan latar belakang budaya.[8]
5. Faktor waktu; Faktor waktu dapat dibagi dua yaitu yang menyangkut jumlah waktu
dan kondisi waktu. Hal yang menyagkut jumlah waktu adalah beberapa jumlah jam

5
pelajaran yang tersedia untuk proses pembelajaran. Sedangkan yang menyangkut
kondisi waktu adalah kapan pembelajaran itu dilaksanakan.Pagi, siang,sore atau
malam, kondisinya akan berbeda.Hal tersebut akan berpengauh pada proses
pembelajaran yang terjadi.[9]

C. Problamatika pembelajaran PAI


Problematika yang sering terjadi dalam pembelajaran PAI adalah sebagai berikut:
1. Problematika who (siapa ), menyangkut pendidik dan anak didik dalam
menyukseskan proses pembelajaran.
2. Problematika why (mengapa), menyangkut pelaksanaan proses pembelajaran.
3. Problematika where (dimana), menyangkut tempat proses pembelajaran,(di
masjid,terjun ke masyarakat langsung,atau didalam kelas).
4. Problematika when (bilamana/kapan) menyangkut pengaturan waktu dalam
pelaksanaan proses pembelajaran , juga menyangkut usia peserta didik dalam
menentukan pendekatan pendidik dalam mengajar.
5. Problematika what (apa), menyangkut dasar,tujuan dan bahan/materi proses
pembelajaran itu sendiri.
6. Problematika How (bagaimana), menyangkut cara atau metode yang digunakan
dalam proses pembelajaran,berhubung peserta didik mempunyai sifat dan bakat
yang berbeda-beda dala proses pembelajaran.[10]

Peserta didik sebagai manusia adalah makhluk yang unik dan penuh misteri,
makhluk yang dinamis, dan memiliki potensi ysng pada setiap perkembangannya memiliki
kerakteristik yang berbeda-beda. Manusia sebagai makhluk hidup mmiliki perbedaan dengan
makhluk lain yaitu hanya manusia yang memiliki iman dan ilmu.[11]. Dari problematika
organisasi dan kelembagaan pendidikan Agama Islam belum dikelola secar profesional,
menegemen yang dibangun belum terstrukturisasi secara modern, sehingga kelihatan sudah
rapuh dan lapuk serta tertindas oleh kmajuan.Profesionalisme disini,bukan hanya
memperhatikan dari segi honorarium pengelola,akan tetapi profesioalisme tersebut perlu
diwujukan dalam perencanaan, penyiapan tenaga kerja, kurikulum dan pelaksanaan
pendidikan Agama Islam itu sendiri di sekolah.

Kemudian yang menjadi tantangan pendidikan Agama Islam sekarang ini di sekolah
umum ialah terjadinya dekadensi moral baik bagi tenaga pendidik maupun peserta didik.bagi
tenaga pendidik terlihat dengan adanya yang kurang disiplin dalam mengajar, adanya korupsi
dana anggaran pendidikan disekolah, penyalah gunaan narkoba, dan sebagainya. Sedangkan
bagi peserta didik dapat terlihat dalam kehidupan yang ugal-ugalan, tawuran, malas belajar,
mengkonsumsi narkoba, pergaulan bebas, dan sebagainya. Akan tetapi orang yang beragama
tidak mesti bagus akhlaknya,karena ada pengaruh atau penyebab yang lain.[12]

Dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam banyak sekali permasalahan yng dihadapi yang
sering kali menjadi hambatan untuk mencapai tujuan secara maksimal, problematika tersebut
antara lain [13]:

6
1. Problem anak didik dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam

Peserta didik sebagai manusia memiliki karakter dan nilai-nilai bawaan yang telah
melekat trakumulasi sejak ia bayi bahkan bawaan dari orangtuanya secara genetis.Karakter
tersebut dikategorikan sebagai berikut:

a. Karakteristik kelainan psikologi.


b. Karakter kelainan daya pikir (kognitif)
c. Karakter kelainan kemauan (motivasi )
d. Karakter kelainan interaksi (Emosional )dan sosial.

2. Problem pendidik (Guru) dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam.

Guru sebagai pengambil keputusan di dalam kelas memiliki peran sangat penting,
ketidak hadiran guru bisa berpengaruh buruk atau malah bisa berpengaruh baik bagi siswa.
Oleh karena itu seorang guru seyogyanya mempunyai kualitas keilmuan jauh diatas siswanya.
Secara garis besar fakt-faktor yang mempengaruhi kualitas guru sebagai berikut:

a. Orientasi guru terhadap profesinya.


b. Keadaan kesehatan guru.
c. Keadaan ekonomi guru.
d. Pengalaman mengajar guru
e. Latar belakang pendidikan guru.

7
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Pelaksanann pendidikan Agama Islam disekolah umum harusnya dapat dijadikan
pegangan siswa dalam kehidupannya.Karena PAI adalal pelajaran yang luas cakupannya,akan
tetapi pada masa sekarang ini,pendidikan Agama Islam perlu mendapatkan perhatian dari
semua pihak,baik pengelola, pendidik, juga peserta didik.Sistem pembelajaran pendidikan
Agama Islam di sekolah umum perlu diadakan pembaharuan supaya tujuan yang di harapkan
bisa tercapai.Pendidik adalah menjadi faktor utama keberhasilan suatu tujuan pembelajaran
pendidikan Agama Islam.Pendidik diharapkan dapat menggunakan metode yang bervariasi
dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Selain karena faktor pendidik, kualitas pengajaran juga dipengaruhioleh
karakteristik kelas, diantaranya; besarnya(banyak sedikitnya peserta didik), suasana
pembeajaran, fasilitas dan sumber pembelajaran yang tersedia.Faktor pembelajaran
pendidikan Agama Islam juga bisa dititik tekankan pada organsasi kelas dan disekolah secara
umum baik secara formal maupun nonformal.Faktor lain yang mempengaruhi kualitas
pengajaran disekolah adalah karakteristik sekolah itu sendiri yang berkaitan erat dengan
disiplin tata tertib kolah, media pembelajaran yang dimiliki, letak geografis sekolah,
lingkungan sekolah, estetika dan etka, kepuasan peserta didik, bersih, rapi dan memberikan
inspirasi.Secara global faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi 3
macam yaiu;faktor internal, faktor eksternal,dan faktor pendekatan belajar.Sedangkan faktor-
fakor lainnya secara umum adalah; faktor siswa, faktor sarana prasarana, fator limgkungan,
faktor keluarga,dan faktor waktu.
Dalam pembelajaran Agama Islam banyak sekali permasalahan yang dihadapi yang
sering kali permasalahan tersebut menjadi hambatan untuk mencapai tujuan.Problematika
tersebut antara lain;problem peserta didik,dan problem pendidik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu & Uhbiyati, nur.Ilmu Pendidikan.jakarta: Rineka Cipta,2001


Arifin,H.M.Kapita Selekta Pendidikan-Islam dan Umum:Bumi Aksara,1995
Dimyati, Belajar dan Pembelajaran.Jakarta : Rineka Cipta,2009
Fathoni. Atoto & Riana. Cepi. “ komponen- komponen pembelajaran”,dalam kurikulum dan
pembelajaran dan kurikulum dalam pembalajaran.Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2011
Muhaimin. Paradigma pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan pendidikan Agama Islam
disekolah.bandung: Remaja Rosdakarya,2001
http://id.academia.com/sicial-sciences/education/219425-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
pembelajaran/#
Nata,Abudin.Managemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan islam di
Indonesia.Bogor:Prenada Media,2003
Suryosubroto.Proses Belajar Mengajar di Sekolah.Jakarta:Rineka Cipta,2009
Slamet.Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.jakarta:Rineka Cipta,2010

Anda mungkin juga menyukai