Nur Hasanah
Abstrak
Upaya memadukan kurikulum pendidikan sekolah formal, khususnya SMA, dengan
kurikulum pondok pesantren akan menghasilkan sistem pendidikan yang lebih kuat dan
lengkap. Pengembangan kurikulum pendidikan SMA berbasis pesantren sebenarnya
merupakan wujud upaya dalam memadukan keunggulan pelaksanaan sistem pendidikan
di sekolah dan di pondok pesantren. Jika SMA berbasis pondok pesantren dikelola
dengan baik, maka hasil yang akan diperoleh pun juga berkualitas baik.
PENDAHULUAN
Pengkajian mengenai pendidikan mengantarkan kita menuju tercapainya
formal, terutama yang terkait dengan tujuan kurikulum (Bungin, 2001).
proses belajar mengajar tidak bisa Kurikulum sebagai salah satu
dipisahkan dari persoalan kurikulum. komponen pembelajaran merupakan
Kurikulum menjadi semacam barometer konsepsi awal rencana atau program
tersendiri berhasil tidaknya proses pendidikan untuk dilaksanakan oleh guru di
pengajaran. Yang perlu digaris bawahi sekolah. Kurikulum disusun untuk
adalah kurikulum tidak hanya identik mewujudkan tujuan pendidikan dengan
dengan satuan mata pelajaran saja. Semua memperhatikan kebutuhan peserta didik
aspek yang terkait dengan pendidikan dan kesesuaian dengan ilmu pengetahuan
seperti metode belajar, sasaran-sasaran dan teknologi serta jenis dan jenjang
pembelajaran, juga termasuk dalam lingkup masing-masing tingkat pendidikan
kurikulum. Dengan merujuk kepada (Hamalik, 2010).
‘regulasi akademik’ tersebut diharapkan Dalam konteks pendidikan,
proses pendidikan akan berjalan secara kurikulum berarti jalan terang yang dilalui
sistematis dan memiliki orientasi yang oleh pendidik/guru dengan peserta didik
jelas. Sebab arah pendidikan di samping untuk mengembangkan pengetahuan,
sebagai media peningkatan penguasaan keterampilan dan sikap serta nilai-nilai.
pengetahuan, kemampuan, dan Kurikulum sebagai seperangkat rencana
keterampilan, juga merupakan sarana dan media untuk mengantarkan lembaga
pengembangan nilai-nilai normatif dalam pendidikan dalam mewujudkan tujuan
rangka membentuk jatidiri peserta didik. pendidikan yang diinginkan (Muhaimin,
Kurikulum merupakan faktor 2012). Lembaga pendidikan Islam, menurut
peningkatan mutu pendidikan. Kurikulum jenjang dasar-menengah dapat dibedakan
dan pendidikan dua hal yang sangat erat ke dalam tiga jenis, yaitu pendidikan
kaitannya dan tidak dapat dipisahkan antara pesantren, sekolah, dan madrasah (Sutrisno,
satu dengan yang lainnya. Sistem 2012). Pondok pesantren yang merupakan
pendidikan tidak mungkin dapat berjalan salah satu lembaga pendidikan yang berciri
tanpa adanya kurikulum, karena dalam khas agama islam tidak hanya
kurikulum tersimpul segala sesuatu yang berkonsentrasi pada bidang agama (kitab
akan dijadikan pedoman bagi pelaksana kuning) namun peserta didik juga
kurikulum. Hubungan kurikulum dan diwajibkan di sekolah formal yang ada di
pendidikan adalah hubungan antara tujuan dalam pondok pesantren (Hasanah, 2014).
dan isi pendidikan, dengan kata lain tujuan Sekolah formal adalah contoh
pendidikan yang ingin dicapai, akan dapat lembaga pendidikan yang berfokus pada
terlaksana jika alat, sarana (kurikulum) faktor kecerdasan akademik meskipun tidak
dijadikan dasar acuan yang relevan, artinya lantas mengabaikan hal-hal yang bersifat
sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut. spiritual atau keagamaan (Saleh, 2014).
Hal itu dapat diartikan bahwa kurikulum Hanya saja, sistem pendidikan di sekolah
formal memang menekankan pencapaian
prestasi.
70
71 |INTERAKSI , Volume 12, N0 2. Juli 2017, hlm 70-79
HASIL PENELITIAN
A. Komponen-Komponen Kurikulum Sekolah Berbasis Pesantren di SMA Darussyahid
dan SMA Puteri At-Tanwir Sampang
Tabel 1: Kegiatan di SMA Darus Syahid Sampang
Kegiatan Nilai yang Waktu Pelaksanaan Penanggungjawab
dikembangkan
Upacara Bendera tiap Semangat Setiap hari Senin OSIS, Kesiswaan, Pembina
hari Senin kebangsaan, Kepsek/guru bergiliran
disiplin (sesuai jadwal)
Jumat Sehat (Jumhat) Tanggung Jawab, Setiap hari Jumat Guru Penjaskes
/Jumat Bersih sehat
(Jumsih)
Pembacaan Al-Quran Religius 15 menit sebelum Guru Agama, Ustaz
72
73 |INTERAKSI , Volume 12, N0 2. Juli 2017, hlm 70-79
halnya tes tulis dan lisan seperti dengan raport SMA ini mengeluarkan
Ulangan Harian, UTS dan UAS. Selain dua raport.yang pertama raport umum
itu hasil evaluasi yang dibuktikan dan raport Mallimien atau pesantren.
Tabel 2. Isi Kurikulum Sekolah Dan Pondok Pesantren Sma Puteri At-Tanwir Sampang
JAM KEGIATAN
07.00 – 12.10 Sekolah SMA
12.10 – 13.00 ISHOMA / Sholat Dhuhur
13.00 – 16.00 Sekolah Salaf
16.00 – 17.00 ISHOMA / Sholat Ashar
17.00 – 19.30 Sholat Maghrib & Sholat Isya'
19.45 – 21.00 Musyawarah Malam (Kajian Kitab, mengerjakan PR Sekolah
SMA)
21.00 – 22.00 Jam bebas (digunakan untuk nelp keluarga, bercengkrama /
ramah-tamah)
22.00 – 02.00 Istirahat / tidur malam
02.00 – 04.30 Tahajjud Berjemaah +Dzikir
04.30 – 05.00 Sholat Subuh
05.00 – 06.00 Tadarrus / Kajian Kitab Kuning
06.00 – 07.00 Persiapan Sekolah SMA
Keterangan ;
Kurikulum Dinas dilaksanakan pada hari Senin s/d Sabtu (hari minggu libur)
Kurikulum Pesantren dilaksanakan pada hari Senin s/d kamis dan Sabtu-Minggu (hari Jum'at
Libur)
Mengeluarkan 2 Raport sejak tahun 2011/2012
a. Komponen Tujuan tertuang dalam dokumen sekolah
Pada SMA putri At-Tanwir juga kurikulum KTSP." Diana, 2016)
memiliki tujuan pendidikan sampai Sehingga dengan adanya tujuan
tujuan pembelajaran yang mana pendidikan yang termaktub di SMA
penerapan atau implementasinya tidak putri At-Tanwir proses pembelajaran
jauh berbeda dengan SMA Darus yang guru lakukan mengarah pada
Syahid. Menurut penuturan kepala tujuan pendidikan sekolah dan tujuan
sekolah SMA Putri At-Tanwir, beliau pendidikan nasional.
mengatakan : b. Komponen Isi
"Dari tujuan pendidikan nasional Adapun komponen isi atau
hingga tujuan pembelajaran yang materi pelajaran erat kaitannya dengan
merupakan komponen kurikulum perlu pengalaman belajar, program
kiranya ada sebuah penerapan atau pendidikan, materi pelajaran peserta
implementasi dari tujuan-tujuan didik yang tergambar pada isi setiap
tersebut. Oleh karena itu dari tujuan materi pelajaran.
tersebut lahirlah tujuan lembaga SMA "komponen isi kurikulum
Putri At-Tanwir yaitu ; berupa bahan-bahan pelajaran yang
Mempersiapkan peserta didik untuk akan dipelajari siswa harus
mampu bersaing memasuki jenjang memerlukan dasar pertimbangan
pendidikan yang lebih tinggi, Memberi yang teliti. Terutama materi yang
bekal keterampilan / keahlian tingkah
bermuatan keislamaan, karena di
laku dan sikap hidup yang dapat
dijadikan sumber kehidupan sehari- lembaga ini juga terdapat berbasis
hari, Meningkatkan prilaku akhlak pondok pesantren. Hal yang paling
mulia bagi peserta didik. Karena disini utama adalah sekolah sebagai
pesantren jadi akhlak yang kami lembaga yang akan mengantarkan
utamakan dan lainnya yang telah siswa menuju perkembangan diri
74
75 |INTERAKSI , Volume 12, N0 2. Juli 2017, hlm 70-79
peserta didik, baik segi kognitif, dengan kurikulum nasional yaitu pagi hari
afektif dan psikomotorik.” serta dilanjutkan Madrasah RMI. Serta
c. Komponen Strategi Optimalisasi pelaksanaan kajian kitab
Dalam komponen strategi atau kuning sebagai ciri pendidikan khas
metode pembelajaran, walaupun kepesantrenan. Pengembangan minat dan
terdapat sekolah umum akan tetapi bakat santri. Dilaksanakannya program-
metode khas pesantren tetap digunakan program pilihan seperti kursus-kursus.
seperti metode ceramah, metode Pembiasaan berbahasa, SMA Darussyahid
muhawaroh dan lainnya. Strategi dan menitik beratkan pada aplikasi 2 (dua)
metode tersebut sudah ditentukan dan bahasa Asing yaitu Bahasa Arab dan
dipilih sebelum mengajar dengan bahasa Inggris dalam komunikasi sehari-
menulisnya di Rencana Proses hari.
Pembelajaran (RPP). b) Implementasi komponen kurikulum
d. Komponen Evaluasi SMA Puteri At-Tanwir Sampang
Dilakukan berupa evaluasi tes Di SMA Puteri ini juga terdapat
seperti ulangan harian, uts dan uas dan strategi dalam implemantasi komponen
juga tes kepribadian seperti tingkah kurikulum antara lain :
laku yang dilakukan dengan observasi Aspek ibadah dengan cara
pada kegiatan-kegiatan pembelajaran pelaksanaan sholat 5 waktu di masjid
berlangsung. Dan hasilnya dikeluarkan pesantren serta sholat tahajjud
dua raport yaitu rapot sekolah umum berjemaah.
dan pesantren. Pelaksanaan proses pendidikan. yaitu
B. Perbandingan Komponen Kurikulum sekolah menengah atas mulai pagi
Sekolah Berbasis Pesantren di SMA hingga siang dan dilanjutkan sekolah
Darussyahid dan SMA Puteri At- salafi hingga sore.
Tanwir Sampang Pelaksanakan pembelajaran kajian
Dalam observasi pada dua lembaga kitab kuning dan belajar malam.
ini, peneliti dapat merumuskan bahwa
Implementasi kurikulum yang merupakan PEMBAHASAN
penerapan atau aplikasi yang telah A. Komponen-Komponen Kurikulum
dirumuskan pada komponen kurikulum Sekolah Berbasis Pesantren di SMA
berbasis pesantren, telah dilaksanakan Darussyahid dan SMA Puteri At-
dengan baik. Untuk memahami hal tersebut Tanwir Sampang
peneliti telah melakukan wawancara, Pertama adalah komponen tujuan.
observasi dan dokumentasi dimana Tujuan pendidikan menjadi arah semua
berbagai strategi-strategi yang diterapkan, kegiatan pendidikan termasuk dalam
disesuaikan dengan jadwal yang terlampir. pengembangan kurikulum.Menetapkan dan
a) Implementasi komponen kurikulum mengembangkan tujuan merupakn langkah
SMA Darus Syahid Sampang awal dalam mengembangkan kurikulum.
Dalam strategi Implementasi Dimana kedua lembaga ini sama-sama
komponen kurikulum terdapat upaya memiliki tujuan pendidikan dengan
pembiasaan dalam pencapaian komponen berlandaskan kepesantrenan. Selain tujuan
tersebut dengan berbagai strategi-strategi sekolah terdapat pula tujuan pesantren.
yang dilakukan : Namun tujuan sekolah tetap mengacu pada
Aspek ubudiyah yang diterapkan tujuan pendidikan nasional yang telah
berupa sholat sunnah tahajjud, sholat lima termaktub dalam Undang-undang nomor 20
waktu berjemaah, Qiroatul Qur'an, tahun 2003 yang telah diketahui bersama,
ziyaratul maqbaroh dan riyadhah, tadarrus berbunyi :”Pendidikan nasional berfungsi
Al-Qur'an Muwajjah, Pembacaan Surah mengembangkan kemampuan dan
Yasiin Jama'i. membentuk watak serta peradaban bangsa
Optimalisasi pendidikan. yang bermartabat dalam rangka
Dilaksanakannya pendidikan formal mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik
Hasanah, Komponen Kurikulum Sekolah | 76
agar menjadi manusia yang beriman dan diajarkan sama dengan pendidikan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menengah pada umumnya. Kedua, karena
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, lembaga SMA Darus Syahid dan SMA At-
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara Tanwir keduanya berbasis pesantren maka
yang demokratis serta bertanggung jawab”. perlu kiranya penambahan pelajaran agama,
Tujuan pendidikan nasional merupakan seperti materi agama seperti Al-Qur'an,
tujuan jangka panjang (long term Tafsier, bahasa arab, pendidikan Agama.
objectives) yang bersumber dari sistem nilai Komponen ketiga adalah strategi dan
yang dianut atau suatu pandangan hidup metode pembelajaran.Strategi dan metode
bangsa. (Munir, 2008) Adapun pendidikan mengajar bagian yang sangat penting dalam
nasional sifatnya yang umum diperlukan pengembangan kurikulum agar apa yang
tujuan isntitusional atau tujuan pendidikan direncanakan dapat dilaksanakan dengan
sekolah/madrasah.Yang mana kedua sebaik-baiknya. Perencanaan inilah yang
lembaga ini SMA Darus Syahid dan SMA seringkali diabaikan oleh sebagian guru.
At-Tanwir mempunyai tujuan sekolah yang Menurut Nasution alasan tentang perlunya
berbeda-beda namun dalam pengertian perencanaan strategi mengajar dapat
yang sama yaitu mengembangkan dan dikemukakan :
mempersiapkan peserta didik untuk mampu 1) Menjamin agar kurikulum yang
bersaing memasuki jenjang pendidikan direncanakan dapat dilaksanakan
yang lebih tinggi serta Meningkatkan sehingga tujuan tercapai
prilaku akhlak mulia bagi peserta didik. 2) Agar pelajaran yang sama yang
Kedua adalah komponen isi/materi diberikan oleh beberapa tenaga
kurikulum.Isi kurikulum berkenaan dengan pengajar dilakukan secara konsisten
pengetahuan ilmiah dan pengalaman belajar sehingga tidak merugikan kelas tertentu
yang diberikan kepada siswa untuk dapat 3) Mengusahakan agar dalam proses
mencapai tujuan pendidikan. (Munir, 2008) belajar mengajar ditrapkan berbagai
Dalam menentukan isi kurikulum baik strategi mengajar yang serasi
berkenaan dengan materi dan pengalaman 4) Membantu guru memberikan pelajaran
belajar harus disesuaikan dengan tingkat yang efektif serta menarik dengan
dan jenjang pendidikan, perkembangan menyediakan sumber belajar yang
peserta didik.Hal ini seperti yang telah memadai. (Nassution, 2012)
dilakukan oleh SMA Darus Syahid dan Strategi yang digunakan harus bisa
SMA putri At-Tanwir. mengarah pada tujuan kognitif, afektif,
Adapun materi pelajaran sebagai salah psikomorik.Tujuan kognitif pada
satu isi dari kurikulum. Mengembangkan hakekatnya berdasarkan kemampuan
materi kurikulum pada hakekatnya adalah berpikir peserta didik sehingga dengan
mengembangkan materi pembelajaran yang strategi yang mengarah pada ranah kognitif
diarahkan untuk mencapai tujuan biasa menggunakan metode Tanya jawab,
pembelajaran.(Munir, 2008) Materi diskusi dan ceramah.Begitu pada strategi
pembelajaran merupakan perangkat untuk afektif, metode yang digunakan kondisional
mempermudah pemahaman suatu materi sesuai tema dan materi yang
pembelajaran. diajarkan.Namun berbeda dengan strategi
Perlu kiranya memperhatikan prinsip- yang mengarah pada psikomotor siswa,
prinsip dalam memilih materi pelajaran. yang ini lebih mengarah pada praktek-
Adapun prinsip materi pembelajaran adalah praktek pembelajaran.
; prinsip relevansi, prinsip konsistensi, dan Komponen keempat adalah evaluasi
prinsip kecukupan atau memadai.(Munir, kurikulum.Evaluasi adalah langkah untuk
2008) menentukan keberhasilan suatu
Dengan memperhatikan ketiga prinsip kurikulum.Sekaligus menentukan
ini SMA Darus Syahid dan SMA Putri At- kelemahan yang ada pada prosestersebut
Tanwir menentukan materi yang akan untuk diperbaiki. Evaluasi kurikulum
dipelajari. Pertama, berlandaskan dilakukan pada semua komponen kurikulim
pendidikan menengah materi yang
76
77 |INTERAKSI , Volume 12, N0 2. Juli 2017, hlm 70-79
yaitu tujuan, materi, metode, dan evaluasi ini berbasiskan pesantren.Serta materi-
itu sendiri. materi umum lainnya. Lembaga SMA
Dari hasil penelitian, kami temukan Darus Syahid dan SMA putri At-Tanwir
bahwa kurikulum di dua lembaga tersebut, selain melaksanakan kurikulum sekolah
belum terintegrasi dengan kurikulum juga berbasis pesantren yang ciri khas
pesantren sehingga berdampak pada ketidak pesantren adalah semua santri diwajibkan
optimalnya pembinaan siswa bernuansa mukim di dalam asrama pesantren sehingga
pesantren di kurikulun nasional. Hal ini program pengembangan diri dilakukan di
terbukti di muatan lokal, pelajaran yang dalam pesantren.
diampu oleh siswa di SMA Darussyahid Dalam jenis materi pembelajaran yang
adalah bahasa Madura bagi siswa kelas XI diajarkan terdiri dari materi pengetahuan,
IPA/IPS, XII IPA/IPS dan bagi siswa kelas sikap, dan keterampilan.Materi
X bahasa Madura dan Al Qur’an Hadist. pengetahuan berupa pengetahuan umum
Sedangkan di SMA Puteri At-Tanwir, yang telah termaktub dalam mata pelajaran
muatan lokalnya adalah PLH bagi siswa seperti, matematika, fisika dan
kelas X-XII IPA/IPS. Yang seharusnya di lainnya.Keterampilan yaitu kemampuan
muatan lokal pada lembaga yang berbasis yang harus dikuasai oleh peserta didik
pesantren adalah sepenuhnya pelajaran berupa melakukan sesuatu jenis kegiatan
keagamaan seperti Al Qur’an Hadist dan tertentu.Seperti halnya yang dilakukan di
Tafsir Al Qur’an serta kajian kitab kuning. SMA Darus Syahid yaitu latihan
B. Perbandingan Komponen muhadharoh.Dan sikap berkaitan dengan
Kurikulum Sekolah Berbasis minat peserta didik, nilai-nilai berupa
Pesantren di SMA Darussyahid dan apresiasi terhadap sesuatu dan penyesuain
SMA Puteri At-Tanwir Sampang perasaan sosial.Seperti halnya latihan
Dari beberapa temuan tersebut peneliti kepramukaan.
dapat membahas beberapa hasilnya. Selanjutnya adalah strategi atau
Terdapat beberapa perbandingan perbedaan metode pembelajaran. Terdapat beberapa
dan persamaan kurikulum berbasis teknik yang digunakan oleh guru di SMA
pesantren di SMA Darussyahid dan SMA Darus Syahid dan SMA Putri At-
Puteri At-Tanwir Sampang. Kurikulum Tanwir.Kedua lembaga tersebut lebih
yang telah dikembangkan tidak akan berarti mengedepankan strategi yang berpusat pada
nyata jika tidak dimplementasikan, artinya peserta didik.
komponen tersebut mampu digunakan Pembelajaran yang berpusat pada
secara aktual di lembaga sekolah dan di peserta didik merupakan pembelajaran yang
kelas. Keberhasilan implementasi lebih berpusat pada kebutuhan, minat,
kurikulum ini ditentukan oleh aspek bakat, dan kemampuan peserta didik
perencanaan dan proses penerapan sehingga pembelajaran akan menjadi sangat
kurikulum tersebut. Pada komponen tujuan bermakna. Salah satu strategi yang
kurikulum. Sebagaimana yang telah digunakan adalah Strategi pembelajaran
diketahui bahwa SMA Darus Syahid dan kooperatif adalah pembelajaran aktif yang
SMA Putri At-Tanwir keduanya sama-sama menekankan aktivitas peserta didik
berlandaskan tujuan pendidikan bersama-sama secara berkelompok.
nasional.Oleh karena itu implementasi dari Metode pembelajaran yang digunakan
tujuan ini berawal dari visi dan misi sekolah seperti halnya metode Tanya jawab,
lalu diterapkan pada tujuan lembaga diskusi, ceramah.Dalam pembelajaran kitab
sekolah. kuning di SMA Putri At-Tanwir masih
Komponen kurikulum selanjutnya menggunakan metode klasikal atau
adalah isi/materi kurikulum. Materi yang bendongan dimana kyai yang membaca teks
diterapkan pada kedua lembaga ini sesuai, sedangkan santri mendengarkan dan
dan tepat dan bermakna salah satu mencatat.
implementasinya adalah pembelajaran Tahap akhir adalah komponen evaluasi
agama, Al-Qur'an, dan bahasa arab. Ini kurikulum.Terdapat beberapa model
cerminan bahwa lembaga pendidikan SMA evaluasi yang dapat digunakan dalam
Hasanah, Komponen Kurikulum Sekolah | 78
78
79 |INTERAKSI , Volume 12, N0 2. Juli 2017, hlm 70-79
DAFTAR PUSTAKA