Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS SWOT

UPT SPF SD NEGERI 39 BONTONYELENG

1. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Salah satu ciri sekolah yang bermutu adalah dapat merespon kepercayaan masyarakat artinya,
bagaimana pihak sekolah mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi putra-putrinya sehingga
menghasilkan anak- anak yang bermutu dalam segala hal. Mengingat perkembangan dunia IPTEK
serta era globalisasi di depan mata maka tujuan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan
tuntutan masyarakat maka pihak sekolah perlu melakukan pembenahan-pembenahan dalam hal
sumber daya manusia yang profesional, manajemen yang handal, kegiatan belajar-mengajar yang
berkualitas, adanya akses terhadap lembaga pendidikan tinggi baik dalam maupun luar negeri
bermutu serta ketersediaan sarana-prasana yang setaraf dengan pendidikan bertaraf internasional.
Tantangan yang semakin ketat dalam dunia pendidikan khususnya bagi para pelaksana
perencanaan dan manajemen, pengambil kebijakan urusan pendidikan dalam hal ini pemerintah,
harus memiliki alat atau peranti untuk mengevaluasi sampai sejauh mana pembangunan
pendidikan terutama kinerja layanan pendidikan bagi masyarakat dapat tercapai secara optimal.
Salah satu strategi manajerial yang dikembangkan untuk menjamin sebuah organisasi (sekolah)
memiliki daya tahan dan daya hidup dari masa sekarang dan berkelajutan sampai masa yang akan
datang yaitu dengan melakukan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor-
faktor sistematis untuk merumuskan strategi sebuah organisasi baik perusahaan bisnis maupun
organisasi sosial. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strength), dan Peluang (opportunities), Namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan
dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program – program sebuah organisasi.
Dengan demikian perencana strategis (Strategic planner) harus menganalisis faktor – faktor
strategis organisasi (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.
Model yang paling populer saat ini adalah analisis SWOT.

Gambar 1. Model SWOT Organisasi

Organisasi yang dipilih oleh pemakalah dalam kajian makalah ini adalah SDN 39
Bontonyeleng. Model analisis SWOT di atas digunakan untuk menganalisis kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), Opportunity (Kesempatan), dan Threats (ancaman)
dari Sekolah tersebut. Sebagai bahan pertimbangan pemilihan sekolah ini adalah melihat
sejauh mana nilai “PLUS” yang terdapat di sekolah tersebut dan bagaimana kondisi dan situasi
dari sekolah tersebut.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah sebagai berikut:


· Apakah definisi analisis SWOT?

· Bagaimana penerapan analisis SWOT di SD Negeri 39 BONTONYELENG?

· Bagaimana perhitungan analisis SWOT di SD Negeri 39 BONTONYELENG?

Tujuan
· Mengetahui definisi analisis SWOT
· Mengetahui bagaimana penerapan analisis SWOT di SD Negeri 39 Bontonyeleng
· Mengetahui dan membahas perhitungan analisis SWOT di SD Negeri 39 Bontonyeleng
Manfaat

· Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang analisis SWOT, cara penerapan dan
perhitungan analisis SWOT di organisasi sekolah.
2. PEMBAHASAN

Deskripsi SD Negeri 39 Bontonyeleng

Profil Sekolah

1. Nama Sekola: SDN 39 Bontonyeleng


2. Status : Negeri
3. NPSN : 40304239

4. Tahun Pendirian : 2009


5. Status Tanah : Tanah Pemkab. Bulukumba
6. Luas Tanah : 7. 446m2

7. Rombongan Belajar :7
8. Jumlah Tenaga Pendidik : 12 orang
9. Jumlah Tenaga Kependidikan : 4 orang
10. Lokasi Sekolah : jalan poros Bontonyeleng
Visi Misi dan Tujuan Sekolah

1. Visi

”Membina akhlaq,meraih prestasi, dan berwawasan lingkungan yang dilandasi nilai-nilai budaya
luhur sesuai dengan ajaran agama Islam.”

Misi Sekolah

a. . Menanamkan keyakinan/ akidah melalui pengamalan ajaran agama Islam.


b. Mengoptimalkan proses pembelajaran ,bimbingan dan kegiatan ekstrakurikuler.

c. Mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK, bahasa, olah raga dan seni budaya sesuai
dengan bakat, minat dan potensi eserta didik.
d. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan.
e. Melaksanakan pengembangan budaya tradisional dan life skill
f. Menumbuhkan sikap gemar menanam dan cinta lingkungan

Tujuan Sekolah

a. Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dankegiatan pembiasaan meraih
kejuaraan dalam kegiatan KOSN,lomba mapel,olympiade MIPA,pentas PAI,Kepramukaan dan
kesenian minimal ditingkat kabupaten .
b. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke
jenjang sekolah yang lebih tinggi.
c. 75% siswa memiliki kesadaran terhadap kelestarian lingkungan hidup disekitarnya .
d. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan lewat kegiatan upacara dan kepramukaan

e. Memiliki mental dan ahlak mulia,kreatipitas seni islam dan seni suara

1. Sasaran
a. Memiliki tim olahraga yang mampu menjadi finalis lomba

Setingkat kecamatan
b. Memiliki tim kesenian yang secara teratur mengadakan latihan dan pentas di sekolah
c. Pelanggaran disiplin siswa di sekolah maksimal 2 persen Ø Memiliki kelompok kegiatan
ekstra kurikuler baca tulis Al-Qur’an yang secara teratur mengadakan latihan baca tulis Al-
Qur’an
Upaya Mencapai Tujuan

1. Peningkatan Iman dan Taqwa

Kegiatan untuk meningkatkan iman dan takwa


dilaksanakan secara terprogram dengan melibatkan seluruh siswa dan guru. Kegiatan memerlukan
persiapan yang matang dan dana yang memadai. Kegiatan ini bukan hanya kegiatan ceremonial atau
rutin saja, melainkan dilaksanakan secara benar, bertanggung jawab dan monitoring yang tepat.
Usaha yang dilakukan antara lain:

1) Meningkatkan kualitas pengembangan diri, belajar Iqro’ dan seni baca Al-Qur’an
2) Belajar membaca Al-Qur’an berupa ayat pendek

3) Mengadakan pembacaan surat Yasin bersama setiap Jum’at pagi


4) Mengikuti berbagai lomba keagamaan, misalnya MTQ, kaligrafi, ceramah agama, nasyid dan
busana muslim yang diadakan berbagai instansi.
5) Mengadakan Sholat Zuhur berjamaah
2. Peningkatan Mutu Akademik

Usaha peningkatan mutu akademik merupakan usaha yang harus dilaksanakan secara simultan.
Kegiatan ini hendaknya mendapat dukungan dari semua komponen sekolah. Usaha peningkatan
mutu ini bukan hanya untuk meningkatkan nilai ujian nasional juga meningkatkan nilai ujian
sekolah, karena keduanya saling mendukung dan saling mempengaruhi.
Usaha yang dilaksanakan adalah:

1) Meningkatkan kualitas pembelajaran

2) Meningkatkan disiplin, efisiensi dan efektivitas kegiatan pembelajaran

3) Melaksanakan kegiatan jam tambahan di sore hari


4) Melaksanakan lomba mata pelajaran tertentu, seperti Olimpiade Sains, lomba pidato
5) Memasukkan pelajaran tertentu kedalam kegiatan pengembangan diri, seperti Matematika dan
sains.
6) Membentuk kelompok-kelompok belajar sesuai dengan tempat tinggal siswa
3. Peningkatan dibidang Non Akademik / Ekstrakurikuler
4. 3.1 Peningkatan Kemampuan di bidang seni
a. Memasukkan pelajaran seni tertentu kedalam pengembangan diri
b. Mengikuti berbagai lomba seni baik di tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten

3.2 Peningkatan Kemampuan di bidang olahraga

a. Menyelenggarakan latihan olahraga terprogram bola voli, sepak bola, bulu tangkis, tenis meja,
catur, dll.
b. Membuat sarana olahraga seperti lapangan sepak bola

c. Mengadakan pertandingan persahabatan dengan sekolah lain


d. Mengadakan kegiatan pertandingan antar kelas (class meeting)
e.Mengikuti kegiatan pertandingan,baik di tingkat kecamatan, kabupaten maupun provinsi
5. Peningkatandi Bidang Kebersihan dan di Bidang Penghijauan
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kebersihan dan penghijauan lingkungan sekolah
adalah:
1) Menyusun daftar piket guru dan siswa baik piket kelas maupun piket umum
2) Melaksanakan program penghijauan

3) Pengadaan/penambahan pot bunga

4) Mengangkat petugas kebersihan sekolah

5) Menyediakan alat-alat kebersihan


6) Menyediakan kotak sampah

7) Membuat lobang pembuangan sampah

8) Menyediakan alat-alat P3K

9) Sebelum pulang siswa diwajibkan membersihkan kelas dan lingkungannya

6. Peningkatan di Bidang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan usaha
kesehatan sekolah adalah:
1) Bekerjasama dengan Puskesmas kecamatan dalam
upaya pelayanan kesehatan
2) Penyediaan obat-obatan untuk UKS

3) Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan melatih beberapa orang siswa


sebagai petugas kesehatan
4) Penyediaan ruang khusus sebagai ruang UKS

5) Bekerja sama dengan Puskesmas dan Pepsodent mengadakan


program sikat gigi bersama setiap pagi

Perencanaan SWOT
Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran jika
sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam dunia
pendidikan, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan cukup
diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai (Sanjaya, 2009). Analisa ini
menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian
dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.Satu hal yang harus diingat oleh para
pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang
ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi
oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang
tepat bagi masalah – masalah yang dihadapi oleh organisasi. Analisa SWOT bertujuan untuk
menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu
lembaga sehingga mampu memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi
ancaman dan membangun peluang.

Definisi Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities


(peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi
isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita.
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisasituasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi
gambaran).
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

· S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau
program pada saat ini.
· W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini.

· O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi
dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.

· T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar
organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi pengembangan
kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan,

Pelayanan kesiswaan, fungsi pengembangan iklim

akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat

dan sebagainya dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat

kesiapan setiap fungsi dan faktor-faktornya dilakukanlah

fungsi keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi

analisis SWOT (Depdiknas, 2002).

fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran

Analisis
yang SWOT
telah dilakukan
ditetapkan. dengan maksud
Berhubung untuk fungsi
tingkat kesiapan

Ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor

Yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT

Dilakukan terhadap keseluruhan factor dalam setiap

fungsi, baik faktor internal maupun eksternal (Depdiknas ,


mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan (2002).
Analisis SWOT adalah bagian dari tahap tahap

tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan data, tahap analisis,

Tahap – Tahap Analisis SWOT


perencanaan strategis suatu organisasi yang terdiri dari
dan tahap pengambilan keputusan.
Tahap pengumpulan data

Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan
suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis data. Pada tahap ini data dapat dibedakan
menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal.
Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar sekolah seperti:
 Peran masyarakat
 Donatur

 Pemerintah

 Data internal dapat diperoleh dari dalam sekolah itu sendiri, antara lain:
 Laporan keuangan sekolah
 Administrasi sekolah
 Kegiatan Belajar mengajar
 Keadaan guru dan siswa
 Fasilitas dan prasarana sekolah
 Administrasi guru dan lain lain
Pada tahap ini digunakan 2 model matriks pengumpulan data yaitu: matriks faktor strategi
eksternal dan matriks faktor strategi internal.
Langkah – Langkah Menyusun Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Matriks Faktor
Strategi Internal (IFAS)

· Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman serta Kekuatan dan
Kelemahan).

· Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan
0,0 (tidak penting).

· Hitung rating (di dalam kolom 3) untuk masing masing faktor dengan memberikan skala mulai dari
4 (outstanding) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi sekolah yang
bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin
besar diberi rating +4 tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1), sedangkan pemberian rating
untuk ancaman adalah kebalikan dari pemberian rating peluang.

· Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam
kolom 4

Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4,0 (outsatnding) sampai 1,0 (poor).

· Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor – faktor tersebut
dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

· Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh skor pembobotan bagi sekolah
yang bersangkutan. Nilai total ini akan menunjukkan bagaimana sekolah dalam hal ini bereaksi
terhadap faktor – faktor strategis eksternalnya.

Tabel 1. Perhitungan EFAS SDN 39 Botonyeleng


Faktor–Faktorstrategi Bobot Rating Bobot X Rating
Komentar
Eksternal

Sekolah dapat
PELUANG (O)
mengajukan
1.Dukungan pemerintah
daerah dalam melengkapi 0,10 3 0,30 prososal ke
sarana dan prasarana Pemerintah Daerah
Tingkat I dan
Tingkat II perlu
dilakukan untuk
melengkapi sarana
danprasarana
sekolah
2.Kesesuaian sarana dan Karena sarana dan
0,15 4 0,60
prasarana sekolah dengan
prasarana
tuntutan potensi daerah
dan per- kembangan IPTEK merupakan
serta IMTAK
kekuatan artinya
kerjasama
pengadaan sarana
dan prasarana dan
pemanfaatan yang
3.Tuntutan masyarakat terh Masyarakat mengharapkan
adap lulusan yang 0,15 3 0,45
setelah selasai dari SD ini
berkualitas ada harus di
diharapkan dapat melanjutkan
kembangkan terus.
kejenjang yang lebih tinggi dan
berkualitas
4.Sponsor/perusa Bantuan sponsor guna
haan/yayasan
Faktor – 0,10
Bo 3
Rati 0,30
Bob Komentar
pengembangan

Faktor strategi Eksternal Ot X sekolah tidak ada.


bot ng
5.Dukungan orang tua Terbukti dengan orang tua
0,10 3 0,30
Rating
tinggi
yang mendaftarkan anaknya
Banyak SDN – SDN lainnya
ANCAMAN (T)
0,10 3 0,30 test masuk SD 39
yang juga di favoritkan di
1.Lembaga BONTONYELENG
pendidikan sejenis sekitar lingkungan SDN 41
sangat banyak
PLUS
Banyuasin III
2.Lingkungan sosial Memiliki lapangan olah raga
0,10 3 0,30
sekolah
yang belum begitu memadai
sebagai SDN dan tempat
parkir yang tidak
memadai
3.Pusat Berbagai kegiatan
Belum banyak
0,0 3 0,15
kegiatan yang

5 dipusatkan di SDN ini

4.Persaingan masuk Banyak Persaingan lulusan yang


SMP negeri 0,10 3 0,30
terjadi antar SDN–SDN yang di
minati dalam tes
masuk SMP negeri
5.Kemajuan Teknologi Belum terlalu maksimal
0,05 3 0,15
Komputer dan
karena belum ada guru
Informatika
Khusus mengajar TIK di
sekolah ini jadi kemapuan
dalam bersaing dengan SDN
lainnya akan sulit.

JUMLAH TOTAL O + T
1,00 3,15
Kesimpulan:
Dapat dilihat dari butir peluang sarana dan prasarana adalah peluang yang paling besar yang
dimiliki oleh walaupun ini peluang ini masih jauh dari sekali tertinggi. tetapi haruslah dimanfaatkan
secara maksimal dengan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan pihak diluar sekolah,
dimana peluang ini akan memperkecil ancaman pada butir lima yaitu persaingan dalam
bidang TIK yang belum begitu baik. Ancaman ini dapat diminimalisir dengan peluang tersebut
dengan cara tidak hanya infrastruktur saja yang di pehatikan tapi tenaga pengajar yang
mumpuni juga harus di penuhi.

Tabel 2. Perhitungan IFAS


Faktor Faktor strategi Internal Bobot Rati ng Bobot X Rating
Komentar
KEKUATAN (S)
1. Motivasi guru dan
Motivasinya tinggi dengan mampu
siswa 0,15 3 0,45
mengembangkan metode
pembelajaran dan siswanya cukup
an tusias dalam pembelajaran dan
ekstrakurikuler.
2 .Fasilitas 0,15 3 0,45
Selain kondusif, kelengkapan buku,
perpustakaan
dan alat praktik yang dimanfaatkan
dan loboratorium
siswa tersedia dengan cukup baik
3.Hubungan yang baik
Sangat kondusif baik dalam
antara guru dengan 0,10 3 0,30
kegiatan ektrakurikuler
guru ataupun guru
ataupun
dengan siswa

pembelajaran, terutama dukungan


positif siswa
4. Pendekatan, metode
Guru menggunakan pendekatan
mengajar guru yang 0,10 3 0,30
metode pembelajaran yang
bervariasi
bervariasi
5. Pembiyaan 0,10 3 0,30
Orang tua siswa memiliki
kemampuan membayar biaya yang
relatif mahal
KELEMAHAN (W)
Rekrutmen guru dan staf
1.Rekrutmen guru dan 0,15 3 0,45
yang terkadang tid
staff
ak sesuai dengan kebutuhan dan
Sarat dengan unsur kekeluargaan

. Keadaan guru 0,10 3 0,30 Masih ada tenaga guru masih


berstatus Honorer
. Penerimaan siswa 0,10 3 0,30 Peneriman siswa dengan test,
Baru/pindahan transparan tetapi masih adanya
Siswa tidak berijasah TK
. Jamsostek 0,10 3 0,30 Tidak adanya jamsostek bagi guru –
guru terutama GuruHonorer.
. Gedung sekolah 0,10 3 0,30 Sudah banyak membutuhkan
perbaikan – perbaikan

JUMLAH S + W
1,00 3,45
Kesimpulan :

Dilihat dari bobot masing – masing butir Kekuatan dan

Kelemahan yang ada pada matrik diatas dapat


disimpulkan bahwa antara kekuatan dan kelemahan yang dimiliki SDN 39 Bontoyeleng ini
seimbang baik dari skor dan rating. Hal ini bisa dijadikan pelajaran untuk pihak sekolah bahwa
kekuatan yang ada kurang begitu dimaksimalkan untuk meminimalisir kelemahan yang ada.
Diharapkan dengan analisis ini sekolah akan terus berusaha dan meningkatkan kekuatan
sekolah dengan seoptimal mungkin agar kelemahan yang ada dapat teratasi.

Tahap Analisis Data SWOT

Setelah mengumpulkan semua informasi yang


berpengaruh terhadap kelangsungan sekolah, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua
informasi tersebut dalam model – model kuantitatif perumusan

strategi. Ada beebrapa Model yang dapat digunakan dalam menyusun analisis SWOT antara lain:
 Matriks TOWS atau Matrik SWOT

 Matriks BCG (Boston Consultinfg Group) atau dikenal dengan Growth/Share Matriks

 Matriks Internal Eksternal

 Matriks SPACE

 Matriks Grand Strategy

Dalam makalah ini penulis akan menggunakan Matriks TOWS atau SWOT, karena matrik iniakan
Menggambarkan secara jelas bagaimana peluang,

Ancaman eksternal yang dihadapi sekolah dapat


disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Diagram 1 Matrik SWOT

STRENGT HS (S) WEAKNESS ES (W)


ASIFEFAS
· Motivasi guru dan Rekrutmen guru dan
siswa staff Keadaan Guru
·Fasilitas Penerimaan
perpustakaan siswa Baru/pindahan
Jamsostek Gedung
·Hubungan yang baik
Sekolah
antara guru dengan
guru ataupun guru
dengan siswa

·Pendekatan, metode
mengajar guru yang
bervariasi
Pembiyaan
STRATEGI SO STRATEGI WO
OPPORTUNITY (O)
· Terus memotivasi · Diharapkan kepada
· Dukungan pemerintah daerah dalam
guru dan siswa dalam pemerintah untuk tidak
melengkapi sarana dan prasarana
KBM dengan hanya memperhatika n
· Kesesuaian sarana dan prasarana sekolah Dukungan sarana dan prasarana
dengan tuntutan potensi daerah dan per- pemerintah dalam tetapi pengadaan tenaga
kembangan IPTEK serta IMTAQ melengkapi sarana pengajar yang Mumpuni

· Tuntutan masyarakat terhadap prasarana juga.

lulusan yang berkualitas · Terus melanjutkan · Adanya kemampuan


hubungan baik guru orang tua siswa
·
dan siswa di iringi untuk
Sponsor/perusahaan/yay asan
dengan IMTAQ dan
pembiyaaan
· Dukungan orang tua tinggi IPTEK .
· Terus melakukan sekolah yang lumayan
mahal dapat dijadikan
pendekatan dan
donatur dalam hal
metode mengajar
perbaikan perbaikan
yang bervariasi dan
gedung sekolah
berinovasi dalam
mengajar agar terus
akan menghasilka n
lulusan yang
berkualitas.
STRATEGI ST STRATEGI WT
THREATS (T)
· Menerima
· Lembaga pendidikan sejenis Selaluberusaha dan
tenaga guru
· Lingkungan sosial
bekerja keras untuk dengan fair melalu tes
sekolah
menjadi yang terbaik masuk jika ingin
· Pusat Berbagai kegiatan di segala bidang baik bersaing dengan dunia
itu guru, siswa dalam luar, baik segi TIK,
· Persaingan masuk SMP negeri
rangka persaingan lulusan dan
· Kemajuan Teknologi Komputer dan dengan sekolah lain. ekstrakurikule r, skarean

Informatika Terus berkreatifitas kualitas guru adalah


dan berinovasi cerminan kualitas Siswa.
dalam KBM .

Tahap Perhitungan Analisis SWOT


Penentuan Posisi
Dengan mempergunakan tabel Faktor Internal- Eksternal, dan skala sangat tinggi, tinggi, ,
dan rendah, maka kedudukan SDN 41 Plus Banyuasin III apabila dianalisis dengan
diagram Cartesius, maka posisinya dapat diketahui sebagai perhitungan berikut:
IFAS 3,60 EFAS 3,15

TotalSkor 1,80 Total Skor 1,95

Kekuatan (S) peluang (O)

Total Skor 1,65 Total Skor 1,20

Kelemahan (W) Ancaman (T)


S – W (1,80 – 0,15 O–T 0,75

1,65)

ST
Berdasarkan tabel di atas maka nampak bahwa titik koordinat posisi UPT SPF SDN 39
Bontonyeleng pada titik-titik sumbu kekuatan 0,15 dan sumbu peluang 0,75. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat dalam diagram cartesius sebagaimana berikut:
SO WT
WO
Daerah ST 1,80 Strengths (S)
Daerah SO

Threats (T) 1,20 Opportunity (O) 1,95

Daerah
WO

Daerah WT Weaknesses (W)


1,65
KETERANGAN
AFI = 3,60 , dengan (S = 1.80) dan (W = 1,65) , jadi (S – W =1,80 – 1,65 = 0,15)
AFE = 3,15 , dengan (O = 1,95) dan (T = 1,20) , jadi (O – P = 1,95 – 1,20 = 0,75)
Penjelasan:

· Dari perhitungan diatas dapat diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan SWOT di UPT SPF
SDN 39 Bontonyeleng ini bisa dikatakan memiliki kekuatan yang masih kurang baik terbukti dari
AFI (analisis factor internal) berupa kekuatan dengan poin 1,80 dari skala 1 s/d 4 (1,80)
adalah angka yang masih kurang untuk kategori kekuatan.

· Poin kelemahan 1,65 adalah angka yang sangat besar untuk kategori kelemahan. Selisih S dan T ini
tidak jauh hanya 0,15. Hal ini dapat dijadikan acuan bagi pihak sekolah untuk menetapkan
kebijakan kebijakan yang baru dan lebih kreatif guna meningkatkan poin kekuatan sekolah
sehingga jauh diatas poin kelemahan sekolah.

· Pada analisis AFE (analisis faktor eksternal) UPT SPF SDN 39 Bontonyeleng ini mempunyai poin
peluang 1,95 angka ini jika dilihat dari skala 1 – 4 masih belum bisa dikatakan cukup.. Hal ini adalah
dapat dijadikan pelajaran bagi sekolah ini untuk lebih cerdas dalam memanfaaatkan peluang dan
mencari peluang lain dalam rangka memajukan sekolah.

· Pada poin ancaman 1,20 poin ini adalah angka yang melebihi standar skala untuk kategori ancaman
yaitu jika poin 1 maka ancaman tersebut besar. Dengan demikian antara peluang dan ancaman
hanya beselisih 0,75 masih
banyak hal – hal yang harus diusahakan sekolah agar poin peluang bisa lebih besar daripada poin
ancaman.

· Keadaan UPT SPF SDN 39 Bontonyeleng ini belum bisa dikatakan baik setelah dilakukan analisis
SWOT masih banyak hal – hal yang harus di perbaiki guna memperoleh keadaan yang stabil
sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kemajuan sekolah.

Berikut Skala yang biasa digunakan dalam


menganalisis SWOT skala angka 1-4
(Dalam Rangkuti, 2008 : 22 – 25) Kekuatan: Poin 1 = Kecil
Poin 4 = Besar Peluang : Poin 1
= Kecil

Poin 4 = Besar
Kelemahan : Poin 1 = Besar

Poin 4 = Kecil

Ancaman: Poin 1 = Besar


Poin 4 = Kecil
3 PENUTUP
Kesimpulan

Dari pembahasan dan perhitungan analisis SWOT di UPT SPF SDN 39 Bontonyeleng diatas dapat
disimpulkan:

· Analisis SWOT adalah didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan
Peluang (opportunities), namun secaran bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan
dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program – program sebuah organisasi.

· Analisis SWOT di UPT SPF SDN 39 Bontonyeleng dilakukan dengan teknik EFAS dan IFAS yaitu
analisis faktor eksternal dan Faktor Internal sekolah. Kemudian dijabarkan ke dalam matrik
analisis SWOT dan dihitung dengan perhitungan AFE dan IFE yaitu analisis faktor eksternal dan
analisis faktor internal.

· Hasil dari tahap analisis tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: (S = 1.80) dan (W = 1,65) , (O =
1,95) dan (T = 1,20). Dan poin poin angka ini masih sangat jauh dari skala tertinggi SWOT dengan
Kriteria :

Kekuatan: Poin 1 = Kecil

Kelemahan : Poin 1 = Besar


Poin 4 = Besar

Poin 4 = kecil

Ancaman: Poin 1 = Besar Peluang


: Poin 1 = Kecil
Poin 4 = kecil

Poin 4 = besar
Saran

· Diharapkan kepada pihak sekolah UPT SPF SDN 39 Bontonyeleng untuk selalu bekerja keras dalam
meningkatkan kekuatan sekolahnya dengan memanfaatkan peluang peluang yang ada. terus
berinovasi, membangun, memperbaiki diri dan administrasi agar dapat meningkatkan kualitas
sekolah ini lebih baik lagi

· Sebagai sekolah PLUS harusnya baik dalam segala aspek Analisis SWOT , maka jadikanlah nama
PLUS itu benar benar PLUS di segala aspek, tidak hanya dari jumlah lulusan yang berkualitas saja
tetapi juga didukung dengan aspek lainnya yang bisa di upgrade lebih tinggi lagi.

· Diharapkan analisis ini dapat dijadikan bahan pertimbangan UPT SPF SDN 39 Bontonyeleng dalam
pengembangan dan inovasi sekolah ke arah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
REFERENSI

Depdiknas. 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Ditjen


Pendidikan Dasar dan Menengah.

Rangkuti, Freddy. 2008 Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Utama
Tata Usaha UPT SPF SDN 39 Bontonyeleng . 2011. www.wikipedia.com. Analisis Strength
Weeknesses
Opportunities Threats. Diakses tanggal 4 mei 2012 http://www.12-monkeys.com/2009/03/18/
analisa-swot-sebuah-event/.Diakses tanggal 4 mei 2012
http//www.evaluasipendidikan.blogspot.com. Diakses tanggal 4 mei 2012
http://www.scribd.com/doc/11942959/Teknik-Penyusunan- Renstra-Sekolah. Diaksestanggal
5 mei 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT tanggal 5
mei 2012
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPT SPF SDN 39 BONTONYELENG
NPSN 40304239 NSS
Alamat : Jokka Desa Bontonyeleng Kec.Gantarang Kab. Bulukumba
website:www.diknasba.info email : SDN39Bontonyeleng@yahoo.com Kode Pos

PROFIL SEKOLAH
A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : UPT SPF SDN 39 Bontonyeleng
2. Status : Negeri
3. NPSN : 40304239
4. Tahun Pendirian ; 1982
5. Status Tanah : Sertifikat Pemerintah
6. Luas Tanah :
7. Rombongan Belajar : 7 Rombel
8. jumlah PTK :
9. jumlah tenaga kependidikan :
10. Lokasi Sekolah : Jokka Desa Bontonyeleng
B. IDENTITAS KEPALA SEKOLAH

1. Nama dan Gelar :


2. NIP :
3. Pendidikan Terakhir : Sarjana Strata I
4. Konsentrasi : Pendidikan Dasar
5. Pelatihan yang Pernah diikuti :
Tahun
No. Nama Diklat Tempat Tingkat

4. BANGUNAN
Jumlah Lokal Kondisi
Jenis Bangunan
KEADAAN GURU
JUMLAH GURU :
PENJAGA SEKOLAH :

A
Rekapitulasi golongan :
Golongan II/a III/a = = - orang Golongan
3 orang Golongan IV/a =
- orang
Golongan II/b = 2 orang Golongan Golongan III/b
= - orang IV/b = -
orang
FOTO KEADAAN DAN SITUASI UPT SPF SDN 39
BONTONYELENG

Anda mungkin juga menyukai