“Kepemimpinan”
Dosen Pengampu
Prof. Dr. Baharuddin S.T, M.Pd
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak
memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Rahmat beserta salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan kita, pemimpin akhir zaman yang sangat dipanuti oleh
pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW. “ KEPEMIMPINAN ” ini sengaja di bahas
karena sangat penting untuk kita khususnya sebagai mahasiswa yang ingin lebih mengenal
mengenai kepemimpinan pendidikan.
Selanjutnya, penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan pengarahan-pengarahan sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kepada Bapak dosen dan teman-teman yang lain untuk
memberikan sarannya kepada penyusun agar penyusunan makalah ini lebih baik lagi.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya
semua yang membaca makalah ini.
Wassallamu’alaikum Wr. Wb.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB 1...................................................................................................................................................4
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN....................................................................................................4
1.1 Masalah Kepemimpinan Pendidikan.......................................................................................4
1.2 Solusi Masalah Kepemimpinan Pendidikan............................................................................5
BAB 2..................................................................................................................................................7
Kepemimpinan non Pendidikan..................................................................................................7
2.1 Masalah Kepemimpinan non Pendidikan..........................................................................7
2.2 Solusi masalah kepemimpinan non pendidikan......................................................................7
3
BAB 1
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
4
Bukan bermaksud anti-Barat kalau hal ini penulis kemukakan. Melainkan justru hendak
mengajak kita semua untuk melihat kenyataan ini sebagai sebuah tantangan bagi dunia
pendidikan kita. Mampukah kita menjadikan lembaga pendidikan sebagai sarana interaksi
kultural untuk membentuk manusia yang sadar akan tradisi dan kebudayaan serta keberadaan
masyarakatnya sekaligus juga mampu menerima dan menghargai keberadaan tradisi, budaya
dan situasi masyarakat lain?
Dalam hal ini, makna pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara menjadi sangat relevan
untuk direnungkan.
Secara garis besar ada dua solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, yaitu:
1. Solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan
dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan
sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan
dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara
lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk
pendanaan pendidikan.
2. Solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung
dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan
prestasi siswa.
5
Banyak sekali faktor yang menjadikan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.
Factor-faktor yang bersifat teknis diantaranya adalah rendahnya kualitas guru, rendahnya
sarana fisik, mahalnya biaya pendidikan, rendahnya prestasi siswa, rendahnya kesejahteraan
guru, rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, kurangnya pemerataan kesempatan
pendidikan. Namun sebenarnya yang menjadi masalah mendasar dari pendidikan di Indonesia
adalah sistem pendidikan di Indonesia itu sendiri yang menjadikan siswa sebagai objek,
sehingga manusia yang dihasilkan dari sistem ini adalah manusia yang hanya siap untuk
memenuhi kebutuhan zaman dan bukannya bersikap kritis terhadap zamannya. Maka
disinilah dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan mesyarakat untuk mengatasi segala
permasalahan pendidikan di Indonesia.
6
BAB 2
Masalah kedua yaitu tidak memberikan motivasi. Motivasi harus selalu ada
di dalam anggota tim agar mereka bisa bekerja dengan efektif dan mereka sadar
bahwa pemimpin peduli dengan kesejahteraan mereka.Motivasi tidak hanya
tentang finansial saja, sebab ada cara lain yang bisa Anda lakukan. Bisa dengan
memberikan jam kerja yang fleksibel atau sekedar memberikan pujian untuk
pencapaian yang telah didapatkan.Teruslah menjaga motivasi bekerja para
anggota tim dan menginspirasi mereka untuk bekerja melalui masa-masa sulit.
Cara seperti ini akan mendorong anggota tim untuk bekerja lebih keras dari
sebelumnya.