Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KETERAMPILAN DASAR PENGELOLAAN KELAS

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Mikro dengan


Dosen Pengampu Zetti Finali, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :
Yomiles Yikwa (170210204236) / Kelas C

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR

Dengan panjatkan pujisyukur kehadiran Tuhan yang Mahakuasa dalam


kehiduapan saya, Sehingga makalah pembelajaran mikro yang saya buat ini
dapat selesai tanpa halangan yang berarti. Makalah ini berisi materi tentang
“Keterampilan Dasar Pengelolaan Kelas”.
Makalah ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin.Terlepas dari itu
semua, saya menyadari bahwa makalah yang saya buat masih memiliki banyak
kekurangan. Mungkin dari segi bahasa, susunan kalimat atau hal lain yang tidak
saya sadari.Karena saya sangat mengharapkan kritik, saran, sebagai sarana
perbaikan makalah saya, sehingga di lain waktu saya dapat membuat makalah
yang lebih baik lagi.
Semoga makalah yang berjudul “Keterampilan Dasar Pengelolaan Kelas”. ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan masyarakat luas. Akhir kata saya
ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Jember, 9 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................ii

DAFTARISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................I

1.1 Latar belakan..........................................................................................1


1.2 Perumusam masalah...............................................................................1
1.3 Tujuan ....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................2

2.1 Pengertian pengelolaan kelas.................................................................1


2.2 Tujuan pengelolaan kelas........................................................................2
2.3 Komponen pengeloaan kelas..................................................................3
2.4 Prinsip pengelolaan kelas........................................................................4
2.5 Hal hal yang harus dihindari...................................................................5

PENUTUPAN.........................................................................................................3

3.1 kesimpulan..............................................................................................1
3.2 saran.......................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................1
BAB I
   PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah adalah tempat belajar bagi siswa, dan tugas guru adalah
sebagian besar terjadi dalam kelas adalah membelajarkan siswa dengan
menyelidiki kondisi belajar yang optimal dapat dicapai jika guru mampu
mengatur peserta didik dan sasaran pembelajaran serta mengendalikannya
dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pengaturan yang berkaitan dengan penyampaian pesan penngajaran
(instruksional) atau dapat pula berkaitan dengan penyediaan kondisi belajar
(pengelolaan kelas). Bila pengaturan kondisi dapat dikerjakan secara
optimal, maka proses belajar berlangsung secara optimal pula. Tetapi bila
tidak dapat disediakan secara optimal, tentu saja akan menimbulkan
gangguan terhadap belajar mengajar.

Kondisi belajar yang optimal dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan
sarana pengajaran serta mengendalikanya dalam situasi yang menyenangkan
untuk mencapai tujuan pelajaran. Akan tetapi apabila terdapat kekurang
serasian antara tugas, dan sarana atau alat atau terputusnya keinginan dengan
keinginan yang lain, antara kebutuhan dan pemenuhanya maka akan terjadi
gangguan terhadap proses belajar mengajar. Baik gangguan sifat sementara
maupun sifat yang serius atau terus menerus. Gangguan dapat berifat
sementara sehinngga perlu dikembalikan ke dalam iklim belajar yang serasi
(kemampuan kedisiplinan), akan tetapi gangguan dapat pula bersifat cukup
serius dan terus menerus sehingga diperlukan kemampuan meremedial.
Disiplin itu sebenarnya merupakan akibat dari pengelolaan kelas yang
efektif. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai bila guru mampu
mengatur siswa dan saran pembelajaran serta megendalikannya dalam
suasana yang sangat menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Hubungan interprsonal yang baik antara guru dan peserta didik, peserta didik
sama peserta didik merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas.
Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat bagi terjadinya proses
pembelajaran yang efektif.

1.2  Permasalahan
Adapun permasalahan yang melatarbelakangi pembuatan masalah ini adalah
sebagai berikut:

1.  Apakah pengertian dari keterampilan mengelola kelas?


2. Apakah tujuan dari keterampilan mengelola kelas?
3. Apa saja komponen-komponen keterampilan mengelola kelas?
4. Apa sajakah prinsip keterampilan mengelola kelas?
5. Apa sajakah hal-hal yang harus dihindari dalam mengelola kelas?
6. Bagaimanakah aplikasi dan cara menggunakan keterampilan mengelola
kelas?

1.3  Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Mengetahui pengertian keterampilan pengelolaan kelas.


2. Mengetahui tujuan keterampilan pengelolaan kelas.
3. Mengetahui komponen-komponen keterampilan pengelolaan kelas.
4. Mengetahui prinsip keterampilan pengelolaan kelas.
5. Mengetahui hal-hal yang harus dihindari dalam mengelola kelas.
6. Mengetahui aplikasi dan cara menggunakan keterampilan pengelolaan
kelas. 
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengelolaan Kelas


Pengelolaan kelas (classroom management) berdasarkan
pendekatannya menurut weber (1977) diklasifikasikan kedalam tiga pengertian,
yaitu berdasarkan pendekatan otoriter (authority approach), pendekatan
permisif (permissive approach) dan pendekatan modifikasi tingkah laku.
Berikut dijelaskan pengertian masing-masing pendekatan tersebut.
Pertama, berdasarkan pendekatan otoriter (authority approach) pengelolaan
kelas adalah kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa, guru berperan
menciptakan dan memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara
ketat (weber).
Kedua, pendekatan permisif mengartikan pengelolaan kelas adalah upaya yang
dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan
berbagai aktifitas sesuai dengan yang mereka inginkan. Dan fungsi guru adalah
bagaimana menciptakan kondisi siswa merasa aman untuk melakukan aktifitas
di dalam kelas.
Ketiga, pendekatan modifikasi tingkah laku. Pendekatan ini didasarkan pada
pengelolaan kelas merupakan proses perubahan tingkah laku, jadi pengelolaan
kelas merupakan upaya untuk mengembangkan dan memfasilitasi perubahan
prilaku yang bersifat positif dari siswa dan dan berusaha semaksimal mungkin
mencegah munculnya atau memperbaiki prilaku negative yang dilakukan oleh
siswa.
Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan megembalikan
ke kondisi optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan
ataupun melakukan kegiatan remedial.
B. Tujuan Penggunaan Pengelolaan Kelas
Penggunaan komponen keterampilan mengelola kelas mempunyai tujuan,
baik untuk siswa maupun untuk guru. Tujuan-tujuan yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
1. Tujuan untuk siswa
Keterampilan mengelola kelas untuk siswa bermaksud:
a) Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap
tingkah lakunya serta sadar untuk mengendalikan dirinya.
b) Membantu siswa mengerti akan arah tingkah laku yang sesuai dengan
tata tertib kelas, dan melihat atau merasakan teguran guru sebagai
suatu peringatan dan bukan kemarahan.
c) Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta
bertingkah laku yang wajar sesuai dengan aktivitas-aktivitas kelas.
2. Tujuan untuk guru:
Bagi guru, tujuan keterampilan mengelola kelas adalah untuk melatih
keterampilannya dalam:
a. Mengembangkan pengertian dan keterampilan dalam memelihara
kelancaran penyajian dan langkah-langkah pelajaran secara tepat dan
baik.
b. Memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa dan mengembangkan
kompetensinya di dalam memberikan pengarahan yang jelas kepada
siswa
c. Memberikan respon secara efektif terhadap tingkah laku yang
menimbulkan gangguan-gangguan kecil atau ringan serta memahami
dan menguasai seperangkat kemungkinan strategi yang dapat
digunakan dalam hubungan dengan masalah tingkah laku siswa yang
berlebih-lebihan atau terus menerus melawan di kelas.
C. Komponen Pengelolaan Kelas
Keterampilan mengelola kelas dibedakan menjadi dua komponen, yaitu
Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan
kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif)
1. Menunjukkan Sikap Tanggap
Menggambarkan tingkah laku guru yang tampak pada siswa, bahwa guru
sadar dan tanggap terhadap perhatian keterlibatan, masalah dan ketidak
acuan mereka. Dengan adanya sikap ini siswa merasa guru hadir ditengah
mereka. Kesan ketanggapan ini dapat ditunjukkan dengan berbagai cara
seperti berikut.
a. Memandang Secara Saksama
Memandang secara seksama dapat mengundang dan melibatkan siswa
dalam kontak pandangan serta interaksi antarpribadi yang dapat
ditampakkan dalam pendekatan guru untuk bercakap-cakap, bekerja
sama, dan menunjukkan rasa persahabatan. Memungkinkan guru
meliput keterlibatan siswa dalam tugas di kelas serta menunjukkan
kesiapan guru untuk memberi respon baik terhadap kelompok maupun
individu.
b. Memberikan Pernyataan   
Pernyataan guru terhadap sesuatu yang dikemukakan siswa sangat
diperlukan, baik berupa tanggapan, komentar, ataupun yang lain.  Hal
ini terkomunikasi kepada siswa melalui pernyataan guru bahwa ia
telah siap untuk memulai kegiatan belajar serta siap memberi respon
terhadap kebutuhan siswa. Hal yang harus dihindari adalah
menunjukkan dominasi guru dengan pernyataan atau komentar yang
mengandung ancaman.
Contoh : “Saya menunggu sampai kalian diam”.
c.  Gerak Mendekati
Gerak guru dalam posisi mendekati kelompok kecil atau  individu
menandakan kesiagaan, minat dan perhatian guru yang diberikan
terhadap tugas serta aktivitas siswa. Gerak mendekati hendaklah
dilakuan secara wajar, bukan untuk menakut-nakuti, mengancam, atau
member kritikan dan hubungan. Hal ini menunjukkan kesiapan, minat
dan perhatian kepada siswa. Hal ini membantu siswa yang
menghadapi kesulitan belajar, mengalami frustasi atau sedang marah.
d.  Memberikan Reaksi Terhadap Gangguan Dan Ketakacuan Siswa
Apabila ada siswa yang menimbulkan gangguan atau menunjukkan
ketakacuhan, guru dapat member reaksi dalam bentuk teguran.
Dengan adanya teguran menandakan adanya guru bersama siswa.
Teguran harus diberikan pada saat yang tepat serta dialamatkan pada
sasaran yang tepat. Teguran haruslah diberikan pada saat yang tepat
dan sasaran yang tepat pula sehingga dapat mencegah meluasnya
penyimpangan tingkah laku.

2. Membagi Perhatian
Pengelolaan kelas yang efektif terjadi apabila guru membagi perhatian
kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang sama. Hal ini
dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
a.Visual
Hal ini mennjukkan perhatian terhadap sekelompok siswa atau
individu namun tidak kehilangan keterlibatannya dengan kelompok
siswa atau individu.
Keterampilan ini digunakan untuk memonitor kegiatan kelompok atau
individu, mengadakan koreksi kegiatan siswa, memberi komentar atau
memberi reaksi terhadap siswa yang mengganggu.
b. Verbal
Guru dapat memberikan komentar, penjelasan, pernyataan, dan
sebagainya terhadap aktivitas seorang siswa sementara ia memimpin
kegiatan siswa yang lain. Penggunaan teknik visual maupun verbal
menunjukkan bahwa guru menguasai kelas.
3. Memusatkan Perhatian
Keterlibatan siswa dalam KBM dapat dipertahankan apabila dari waktu
kewaktu guru mampu memusatkan kelompok terhadap tugas-tugas yang
dilaksanakan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara :
a. Menyiagakan Siswa
Menciptakaan suasana yang menarik sebelum guru menyampaikan
pertanyaan atau topik pelajarannya. Bertujuan  untuk menghindari
penyimpangan perhatian siswa. Misalnya : “ coba anak-anak,
semuanya memperhatikan dengan teliti gambar ini untuk membedakan
daerah mana yang subur dan daerah mana yang tanahnya gersang.
b.  Menuntut Tanggung Jawab Siswa
Hal ini berhubungan dengan cara guru memegang teguh kewajiban
dan tanggung jawab yang dilakukan oleh siswa serta keterlibatan
siswa dalam tugas-tugas. Misalnya dengan meminta kepada siswa
untuk memperagakan, melaporkan, dan memberi respons. Komunikasi
yang jelas dari guru mengenai tugas siswa merupakan hal yang sangat
penting dalam mempertahankan pusat perhatian siswa.
4. Memberikan Petunjuk yang Jelas
Hal ini berhubungan dengan cara guru dalam memberikan petunjuk agar
jelas dan singkat dalam pelajaran sehingga tidak terjadi kebingungan dari
pada siswa. Petunjuk yang diberikan harus bersifat langsung, dengan
bahasa yang jelas dan tidak membingungkan serta dengan tuntutan yang
wajar dapat dipenuhi oleh siswa.
5. Menegur
Apabila terjadi tingkah laku siswa yang menggangu kelas atau
kelompok dalaam kelas, hendaklah guru menegurnya secara verbal.
Teguran verbal yang efektif ialah yang memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
a) Tegas dan jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu serta
pada tingkah lakunya yang menyimpang
b) Menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkan atau yang
mengandung penghinaan.
c) Menghindari ocehan atau ejekan guru atau yang berkepanjangan
d) Guru dan siswa lebih baik mengadakan kesepakatan sehingga
penyimpangan yang terjadi hanya sifatnya mengingatkan
6. Memberi Penguatan
Komponen ini digunakan untuk mengatasi siswa yang tidak mau
terlibat dalam kegiatan pembelajaran atau menggangu temanya. Yaitu
dengan cara.
a. Guru dapat memberikan penguatan kepada siswa yang menggagu
yaitu dengan jalan ”menangkapnya” ketika ia melakukan tingkhlaku
yang wajar dan berusaha “ menangkapnya” ketika ia melakukan
tingkah yang tidak wajar dan berusaha “ menangkapnya” ketika ia
melakukan tindakan yang tidak wajar dengan tujuan perbuatan yang
wajar tadi dapat terulang.
b. Guru dapat memberikan berbagai komponen penguatan kepada siswa
yang bertingkah laku yang Lwajar kepada siswa yang lain untuk
menjdi teladan.
 Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar
yang optimal

 Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan


siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan
tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang
walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan respon yang sesuai,
guru dapat meminta bantuan kepada kepala sekolah, konselor sekolah, atau
orang tua siswa.
Bukanlah kesalahan profesional guru apabila ia tidak dapat menangani setiap
problema siswa di dalam kelas. Namun, pada tingkat tertentu guru dapat
menggunakan seperangkat strategi untuk tindakan perbaikan terhadap
tingkah laku siswa yang terus menerus menimbulkan gangguan dan yang
tidak mau terlibat dalam tugas di kelas. Strategi tersebut adalah :
a.    Modifikasi tingkah laku. Guru hendaknya menganalisis tingkah laku siswa
yang mengalami masalah atau kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah
laku tersebut dengan mengaplikasiakan pemberian penguatan secara
sistematis.
b.    Guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok
dengan cara :
1) Memperlancar tugas-tugas : Mengusahakan terjadinya kerja sama yang
baik dalam pelaksanaan tugas.
2) Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok : Memelihara dan memulihkan
semangat siswa dan menangani konflik yang timbul.
c.    Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.
Guru dapat menggunakan seperangkat cara untuk mengendalikan tingkah
laku keliru yang muncul, dan ia mengetahui sebab-sebab dasar yang
mengakibatkan ketidakpatutan tingkah laku tersebut serta berusaha untuk
menemukan pemecahannya.
D. Prinsip Pengelolaan Kelas
1.Kehangatan dan Keantusiasan
Kehangatan dan keantusiasan guru dapat memudahkan terciptanya
iklim kelas yang menyenangkan yang merupakan salah satu syarat bagi
kegiatan belajar-mengajar yang optimal. Guru yang bersifat hangat dan
akrab secara ajek menunjukkan antusiasmenya terhadap tugas-tugas,
terhadap kegiatan-kegiatan, atau terhadap siswanya akan lebih mudah pula
melaksanakan komponen keterampilan tersebut secara berhasil.
2.Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, atau bahan yang menantang akan
meninkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi
kemungkinan terpelihara dengan kegiatan guru tersebut.
3.Bervariasi
Pengunaan variasi dalam media, gaya, dan interaksi mengajar-belajar
merupakan kunci pengelolaan kelas untuk menghindari kejenuhan serta
pengulangan-pengulangan aktivitas yang menyebabkan menurunnya
kegiatan belajar dan tingkah laku positif siswa. Jika terdapat berbagai
variasi maka proses menjadi jenuh akan berkurang dan siswa akan
cenderung meningkatkan keterlibatannya dalam tugas dan tidak akan
mengganggu kawannya.
4.Keluwesan
Dalam proses belajar mengajar guru harus waspada mengamati
jalannya proses kegiatan tersebut. Termasuk kemungkinan munculnya
gangguan siswa. Sehingga diperlukan keluwesan tingkah laku guru untuk
dapat merubah berbagai strategi mengajar dengan memanipulasi berbagai
komponen keterampilan yang lain.
5.    Penekanan Pada Hal-Hal Positif
Pada dasarnya didalam mengajar dan mendidik guru harus menekankan
kepada hal-hal yang positif dan sedapat mungkin menghindari pemusatan
perhatian siswa pada hal-hal yang negatif.
Cara guru memelihara suasana yang positif antara lain :

a. Memberikan aksentuasi terhadap tingkah laku siswa yang positif


dan menghindari ocehan atau celaan atau tingkah laku yang kurang
wajar.
b. Memberikan penguatan terhadap tingkah laku siswa yang positif.
6.    Penanaman disiplin diri
Kegiatan ini merupakan tujuan akhir pengelolaan kelas. Untuk
mencapainya guru harus selalu mendorong siswa untuk melaksanakan
disiplin diri sendiri. Hal ini akan lebih berhasil jika guru sendiri yang
menjadi contoh.
E. Hal-hal yang Harus Dihindari
Dalam usaha mengelola kelas secara efektif ada sejumlah kekeliruan yang
harus dihindari oleh guru, yaitu sebagai berikut.

A. Campur tangan yang berlebih (teachers instruction) 

Apabila guru menyela kegiatan yang sedang asyik berlangsung dengan


komentar, pertanyaan, atau petunjuk yang mendadak,  kegiatan itu akan
terganggu atau terputus. Hal ini akan memberi kesan kepada siswa bahwa guru
tidak memperhatikan keterlibatan dan kebutuhan anak. Ia hanya ingin
memuaskan kehendak sendiri. 

B. Kelenyapan (fade away)

Hal ini terjadi jika guru gagal secara tepat melengkapi suatu instruksi,
penjelasan, petunjuk, atau komentar, dan kemudian menghentikan penjelasan
atau sajian tanpa alasan yang jelas. Juga dapat terjadi dalam bentuk waktu diam
yang terlalu lama, kehilangan akal, atau melupakan langkah-langkah dalam
pelajaran. Akibatnya ialah membiarkan pikiran siswa mengawang-awang,
melantur, dan mengganggu keefektifan serta kelancaran pelajaran. 

C. Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan (stops and stars)

Hal ini dapat terjadi bila guru memulai suatu aktivitas tanpa mengetahui
aktivitas sebelumnya menghentikan kegiatan pertama, memulai yang kedua,
kemudian kembali kepada kegiatan yang pertama lagi. Dengan demikian guru
tidak dapat mengendalikan situasi kelas dan akhirnya mengganggu kelancaran
kegiatan belajar siswa.

D. Penyimpangan (digression)

Akibat guru terlalu asyik dalam suatu kegiatan atau bahkan tertentu
memungkinkan ia dapat menyimpang. Penyimpangan tersebut dapat
mengganggu kelancaran kegiatan belajar siswa.

E. Bertele-tele (overdweiling)

Kesalahan ini terjadi bila pembicaraan guru bersifat mengulang-ulang hal-hal


tertentu, memperpanjang keterangan atau penjelasan, mengubah teguran
sederhana menjadi  ocehan atau kupasan yang panjang.

                                                                                         
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat diperoleh simpulan bahwa hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menggunakan keterampilan mengelola kelas, antara lain:
1. Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal.
2. Keterampilan mengelola kelas dibedakan menjadi dua komponen, yaitu :

a) Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan


kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif)
b) Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar
yang optimal

3. Prinsip mengelola kelas terdiri dari :

1) Kehangatan dan Keantusiasan


2) Tantangan 
3) Bervariasi
4) Keluwesan
5) Penekanan Pada Hal-Hal Positif
6) Penanaman disiplin diri

4.        Hal-hal yang harus dihindari terdiri dari :

1) Campur tangan yang berlebih (teachers instruction)


2) Kelenyapan (fade away)
3) Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan (stops and stars)
4) Penyimpangan (digression)
5) Bertele-tele (overdweiling)
Saran

Seorang calon guru dan seorang guru harus memilki ketrampilan dalam
pengelolaan kelas. Keterampilan pengelolaan kelas seyogyanya dapat
mengaktifkan siswa dan sikap toleransi serta sifat sosial diantara mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Asril, Zainal. 2010. Microteaching. Padang. PT. Raja Grafindo Persada.


http://makalahkumakalahmu.net/2008/10/31/keterampilan-mengelola-kelas/

Anda mungkin juga menyukai