Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN PKN SD


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Pendidikan
Kewarganegaraan yang diampu oleh Dra. Yayuk Mardiati, M.A

Oleh:
Kelas C/Kelompok 6

1. Siti Rohema (170210204089)


2. Nadia Puspitasari (170210204121)
3. Alfian Astri Amirta (170210204123)
4. Yuan Aisyah N. P (170210204138)
5. Rizka Damaiyanti (170210204143)
6. Umi Uswatun Khasanah (170210204150)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR........................................................................................... 2
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................4
1.3 Tujuan..............................................................................................................4
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penilaian Pembelajaran PKn SD...................................................5
2.2 Tujuan Penilaian Pembelajaran PKn SD.........................................................5
2.3 Fungsi Penilaian Pembelajaran PKn SD.........................................................6
2.4 Prinsip Penilaian Pembeajaran PKn SD..........................................................6
2.5 Ranah dan Aspek Penilaian Pembelajaran PKn SD........................................8
2.6 Jenis Penilaian Pembelajaran PKn SD............................................................10
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................19

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Penilaian Pembelajaran PKn SD” ini dengan lancar dan tepat waktu.
Tak lupa juga ucapkan sholawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan jalan menuju kebenaran yakni agama islam.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dra. Yayuk Mardiati, M.A
selaku dosen pengajar mata kuliah ini yang telah memberikan bimbingan dalam
menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami selaku
penyusun juga bagi pembaca. Oleh karena itu, kami membutuhkan kritik dan
saran yang dapat membangun agar dapat membuat makalah yang lebih baik lagi
di lain kesempatan.

Jember, Mei 2020

Penyusun

2
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelaksanaan kegiatan pembelajaran selalu diawali dengan adanya strategi,
metode, dan media yang nantinya akan digunakan oleh guru untuk membantu
dalam mencapai tujuan utama pembelajaran. Selain itu, penilaian juga merupakan
komponen yang sangat penting dalam pembelajaran. Dimana penilaian ini
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk melihat dan mengukur
sejauh mana tujuan pembelajaran yang dilakukan sudah tercapai. Apakah
pembelajaran yang sudah dilakukan sudah dapat dikuasai oleh siswa atau belum.
Selain itu, kegiatan penilaian ini juga dapat digunakan oleh guru untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan dari masing-masing siswa. Kemudian
penilaian ini akan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan dan perbaikan
untuk kegiatan proses pembelajaran yang akan datang. Penilaian sebagai babak
akhir dari proses pembelajaran memiliki peran yang sangat penting. Oleh karena
itu, pemilihan metode penilaian hasil beajar, indikator yang digunakan, dan alat
dalam melakukan penilaian harus tepat agar proses penilaian dapat dilakukan
dengan baik.
Pendidikan yang selalu berkembang ikut andil dalam perkembangan
tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran, juga penilaian hasil belajar demi hasil
yang optimal dalam mengembangkan pengetahuan siswa. Pendidikan
kewarganegaraan yang merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di
sekolah dasar yang didalamnya juga terdapat proses penilaian hasil belajar
tentunya juga mengalami perkembangan. Jenis dan alat yang digunakan dalam
proses penilaian pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan tentunya
berbeda dengan mata pelajaran lain karena penilaian pada mata pelajaran ini
mengarah ke sikap dan perilaku.

3
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian penilaian pembelajaran PKn SD?
1.2.2 Apa tujuan penilaian pembelajaran PKn SD?
1.2.3 Apa fungsi penilaian pembelajaran PKn SD?
1.2.4 Apa prinsip penilaian pembelajaran PKn SD?
1.2.5 Apa ranah dan aspek penilaian pembelajaran PKn SD?
1.2.6 Apa jenis penilaian pembelajaran PKn SD?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian penilaian pembelajaran PKn SD.
1.3.2 Mengetahui tujuan penilaian pembelajaran PKn SD.
1.3.3 Mengetahui fungsi penilaian pembelajaran PKn SD.
1.3.4 Mengetahui prinsip penilaian pembelajaran PKn SD.
1.3.5 Mengetahui ranah dan aspek penilaian pembelajaran PKn SD.
1.3.6 Mengetahui jenis penilaian pembelajaran PKn SD.

4
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penilaian Pembelajaran PKn SD


Menurut Supratiningsih dan Suharja (2006) penilaian merupakan suatu
kegiatan untuk membuat keputusan tentang hasil pembelajaran dari masing-
masing siswa, serta keberhasilan siswa dalam kelas secara keseluruhan, penilaian
juga merupakan indikator keberhasilan guru dalam proses pembelajaran.
Menurut Davies (1981) pengertian penilaian mengacu pada proses yang
yang menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja,
proses, objek dan subjek.
Menurut Groundlunnd (1985) menyatakan bahwa penilaian merupakan
suatu proses yang sistematis dari pengumpulan, analisis dan interprestasi
informasi atau data untuk menentukan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan
pembelajaran.
Menurut Losi (1995) penilaian adalah sebuah keputusan tentang nilai.
Penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran
(Djemari Mardapi 1999).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah
kegiatan yang dilakukan bersama untuk pengumpulan data sebagai bahan
informasi bagi guru dalam pengambilan keputusan tentang nilai setiap siswanya.
Maka yang dimaksud dengan penilaian pembelajaran PKn SD adalah kegiatan
yang dilakukan oleh guru yang bertujuan untuk memberikan keputusan dari hasil
belajar dan keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran PKn.

2.2 Tujuan Penilaian Pembelajaran PKn SD


a. Untuk mengetahui kedudukan masing-masing siswa dalam kelas, dalam
hal ini guru perlu untuk mengetahui kedudukn prestasi siswa dalam
kelas.hal ini dilakukan agar guru dapat mengetahui dalam kelompok
manakah siswa dikelasnya. Apakah masuk dalam kategori rendah, sedang
atau tinggi.
b. Sebagai tolak ukur guru dalam mengetahui ketepatan pemilihan metode
dan program yang digunakan. Pada tujuan ini, guru harus introspeksi diri,

5
terkait dengan ketepatan pembelajaran yang dilakukan. Hasil introspeksi
diri dapat digunakan seorang guru untuk melakukan perbaikan demi
meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Mengetahui kendala yang dihadapi siswa dalam melakukan proses
pembelajaran. Sebagai seorang guru diharuskan untuk dapat mengetahui
kendala yang dihadapi oleh setiap muridnya agar dapat berhasil secara
optimal.
d. Memperoleh informasi yang sangat penting, dimana nantinya akan
dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan dan menempatkan
langkah berikutnya pada siswa.

2.3 Fungsi Penilaian Pembelajaran PKn SD


Fungsi penilaian pembelajaran PKn SD bagi siswa, yaitu.
a. Untuk mengubah dan mengembangkan dirinya, dengan penilaian ini siswa
dapat melakukan hal tersebut agar lebih baik dan maju.
b. Mendapatkan kepuasan atas apa yang sudah dilakukan.
Fungsi penilaian pembelajaran PKn SD bagi guru, yaitu.
a. Membantu guru dalam menetapkan metode dan media yang relevan
dengan kompetensi yang akan dicapai para proses pembelajaran.
b. Membantu guru dalam membuat pertimbangan dan keputusan
administratif.

2.4 Prinsip Penilaian Pembelajaran PKn SD


Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Valid atau sahih, maksudnya penilaian didasarkan pada data yang memang
mencerminkan kemampuan yang ingin diukur. Artinya, adanya kesesuai
antara alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaran pengukuran. Apabila
alat ukur tidak memiliki kesahihan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka
data yang masuk juga salah dan kesimpulan yang ditarik juga menjadi salah.

6
2. Objektif, penilaian yang didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas dan
tidak boleh dipengaruhi oleh subjektivitas penilai (guru). Terhadap siapa pun,
standar penilaian yang digunakan oleh guru harus sama.
3. Adil, suatu penilaian yang tidak menguntungkan siswa hanya karena mereka
(bisa jadi) berkebutuhan khusus serta memiliki perbedaan latar belakang
agama, suku, budaya, adat istidat, status sosial ekonomi, dan gender.
4. Terpadu, penilaian dikatakan memenuhi prinsip ini apabila guru yang
merupakan salah satu komponen tidak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran.
5. Transparan, dimana kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
yang digunakan dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.
Artinya apa pun bentuk soal yang dibagikan kepada siswa, hendaknya model
penilaiannya diinformasikan secara terbuka kepada siswa. Model penilaian
yang dimaksud antara lain meliputi bobot skor masing-masing soal, kejelasan
maksud soal, serta hal-hal yang perlu mendapat perhatian dari siswa ketika
menjelang pelaksanaan penilaian.
6. Menyeluruh (representatif) dan berkesinambungan, artinya semua materi
yang telah disampaikan dalam kegiatan pembelajatan di kelas harus dapat
dinilai secara representif dan mencangkup segala aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai. Soal yang disusun
hendaknya dapat mewakili materi yang diajarkan secara menyeluruh,
meskipun mungkin tingkat kesulitan masing-masing soal tersebut tidak sama.
Dengan demikian akan dapat membantu perkembangan kemampuan siswa.
7. Sistematis, penilaian yang dilakukan oleh guru harus terencana dan
dilakukan secara bertahap dengan langkah-langkah yang baku.
8. Akuntabel, penilaian yang proses dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
9. Edukatif, penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan
siswa. Oleh karena itu, penilaian harus dapat dirasakan sebagai peghargaan
untuk memotivasi siswa yang berhasil dan sebagai pemicu semangat untuk
meningkatkan hasil belajar bagi yang kurang berhasil, sehingga keberhasilan
dan kegagalan siswa harus tetap diapresiasi dalam penilaian.

7
10. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan.
11. Seksama, artinya semua komponen untuk menilai siswa sudah disiapkan oleh
guru secara cermat dan seksama. Perlu dipahami bahwa alat penilaian afektif
atau psikomotorik tidak sama dengan alat penilaian kognitif, sehingga guru
sudah menyiapkan dengan seksama maka tidak ada siswa yang dirugikan.

2.5 Ranah dan Aspek Penilaian Pembelajaran PKn SD


PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada tingkat
sekolah dasar, pembelajaran PKn mengarahkan pada pembentukan warga Negara
yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Kukuh, 2016). Berdasarkan hal
tersebut, pembelajaran PKn diharapkan dapat meningkatkan 3 kompetensi siswa
yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa sesua dengan tujuan
kurikulum 2013. Tiga aspek penilaian PKn SD tersebut yaitu.
1. Kognitif
Aspek kognitif mendorong siswa untuk mempelajari konsep dasar dan
untuk mencari solusi permasalahan, sehingga lebih condong atau mengarah pada
tingkat pengetahuan siswa terhadap pembelajaran. Menurut Taksonomi Bloom,
penilaian ranah kognitif ada enam gradasi. Keenam gradasi tersebut antara lain.
a. Pengetahuan, mencakup kemampuan ingatan dari apa yang telah
dipelajari, berkaitan dengan fakta, peristiwa, pengertian, konsep, kaidah.
b. Pemahaman, mencakup kemampuan menerima arti dan makna dari apa
yang telah diterima.
c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan pada masalah yang nyata.
d. Analisis, mencakup kemampuan menganalisa apa yang dapat dimengerti
menjadi lebih paha lagi.
e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk pola baru yang dianggap
lebih tepat.
f. Evaluasi, mencakup kemampuan untuk menilai hasil ujian atau hal lain
sesuai dengan standart yang telah ada.

8
2. Afektif
Aspek afektif ini mencakup nilai, sikap, minat, dan perasaan. Penilaian
untuk domain ini relatif sulit. Menurut Taksonomi Bloom, ranah afektif meliputi
lima tingkatan sebagai berikut.
a. Penerimaan, berhubungan dengan kesensitifan. Sebagai contoh
kemampuan mengakui adanya perbedaan-perbedaan.
b. Partisipasi, berhubungan dengan kesediaan memperhatikan. Misalnya
ikut berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
c. Penilaian dan penentuan sikap, mencakup penerimaan yang mengakui
penilaian atau pendapat orang lain.
d. Organisasi, mencakup sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup.
Misalnya, menganggap nilai dalam suatu skala penilaian yang digunakan
sebagai pedoman untuk bertindak.
e. Pembentukan pola hidup, mencakup kehidupan pribadi. Sebagai contoh,
mempertimbangkan sesuatu dengan detail.

3. Psikomotor
Ranah psikomotor terdiri dari tujuh jenis perilaku. Ketujuh jenis perilaku
tersebut antara lain.
a. Persepsi, mencakup kemampuan memilah-milah hal-hal secara khas
setelah menyadari adanya perbedaan. Misalnya, pemilahan anak yang rajin
dengan yang tidak rajin, yang nilai rapornya baik dengan yang kurang.
b. Kesiapan, mencakup kemampuan penempatan diri dalam gerakan jasmani
dengan rohani. Dalam PKn misalnya mengamati perilaku seseorang.
c. Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai
dengan contoh dari guru. Dalam pembelajaran PKn misalnya guru
memberi contoh/ suri tauladan cara mengucap salam yang baik jika
bertemu saudara yang lebih tua, teman, bertamu ke rumah.
d. Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan memberi salam pada
guru sebelum masuk kelas, ini sudah tidak usah dibimbing sudah biasa
dilakukan.

9
e. Gerakan kompleks, mencakup kemampuan melakukan sikap moral cara
membantu teman yang membutuhkan bantuan dengan sikap yang
menyenangkan, trampil, dan cekatan.
f. Penyesuaian pola gerakan, mencakup kemampuan mengadakan
penyesuaian dengan lingkungan, menyesuaikan diri dengan hal-hal yang
baru.
g. Kreativitas, mencakup kemampuan berperilaku yang disesuaikan dengan
sikap dasar yang dimilikinya sendiri. Misal cara bergaul dengan teman
yang menyenangkan, cara menolong teman yang sakit, teman yang jatuh
dengan sikap penuh keikhlasan.

2.6 Jenis Penilaian Pembelajaran PKn SD


2.6.1 Penilaian Tes
Tes merupakan suatu teknik yang digunakan dalam rangka melaksanakan
kegiatan pengukuran yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan,
serta serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Heaton (Arifin,
2012) membagi tes menjadi empat bagian yaitu tes prestasi belajar, tes
penguasaan, tes bakat, dan tes diagnostik.menanggapi hal ini, Brown (Arifin,
2012) juga menambahkan satu jenis tes lagi yakni tes penempatan. Berdasarkan
jumlah peserta didik terdapat dua jenis tes yakni tes kelompok dan tes perorangan.
Dilihat dari penyusunannya terdapat dua macam tes yakni tes buatan guru dan tes
baku yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Jenis tes jika dilihat dari
bentuk jawaban peserta didik dibagi menjadi tiga jenis yakni tes tulis, tes lisan,
dan tes perbuatan.
1. Tes Tulis
Tes tulis atau yang sering disebut paper and pencil test adalah tes yang
menuntut jawaban dari peserta didik dalam bentuk tertulis. Tes tulis merupakan
salah satu bentuk tes verbal. Tes tulis digunakan untuk mengungkapkan
penguasaan siswa dalam aspek/ranah kognitif mulai dari jenjang pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, hingga evaluasi. Bentuk tes tulis dapat
berupa isian singkat, menjodohkan, pilihan ganda, uraian objektif, uraian non-

10
objektif, hubungan sebab akibat, hubungan konteks, klasifikasi, atau
kombinasinya.
a. Tes Objektif
Tes objektif merupakan tes tulis yang menuntut siswa memilih jawaban
yang telah disediakan. Tes ini identik dengan jawaban terbatas. Bentuk-
bentuk tes objektif adalah sebagai berikut.
1) Tes benar-salah (true false)
Tes benar-salah merupak tes yang item-itemnya berupa pernyataan.
Sebagian pernyataan yang diberikan merupakan pernyataan yang benar
dan sebagian lagi merupakan pernyataan yang salah. Tugas siswa adalah
menentuan mana pernyataan yang benar atau yang mana pernyataan yang
salah dengan cara melingkari salah satu dari huruf B dan S sesuai
petunjuk penugasan. Kelebihan tes benar-salah adalah sebagai berikut.
a) Komprehensif
b) Pemeriksaan jawaban dan pemberian skor lebih mudah
c) Penggunaan lembar jawabna lebih efisien
d) Kualitas item dapat dianalisis secara empirik
e) Objektivitas tinggi
f) Mudah dibuat
Sedangkan kelemahan dari tes benar-salah adalah sebagai berikut.
a) Sering membingungkan
b) Banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan dua
kemungkinan benar atau salah
c) Hanya dapat mengungkapkan daya ingat dan pengenalan kembali
Contoh tes benar-salah :
1. B – S Ir. Soekarno merupakan Bapak Proklamator Indonesia
2. B – S Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia
2) Tes pilihan ganda (multiple choice)
Tes pilihan ganda merupakan tes yang itemnya terdiri dari pernyataan
yang belum lengkap, dan untuk melengkapinya siswa diberikan beberapa
jawaban sebagai pilihan di mana salah satu diantaranya merupakan
jawaban benar. Kelebihan tes pilihan ganda adalah sebagai berikut.

11
a) Komprehensif
b) Pemeriksaan jawaban dan pemberian skor lebih mudah
c) Penggunaan lembar jawabna lebih efisien
d) Kualitas item dapat dianalisis secara empirik
e) Objektivitas tinggi
f) Mudah dibuat
g) Memiliki reliabilitas yang memuaskan
Kelemahan tes pilihan ganda adalah sebagai berikut.
a) Pembuatannya sulit dan memakan banyak waktu dan tenaga
b) Tidak mudah ditulis untuk mengungkapkan tingkat kompetensi tinggi
c) Ada kemungkinan jawaban benar dapat terjadi karena tebakan
Contoh tes pilihan ganda :
1. Manusia itu terdiri dari laki-laki dan ....
a. pria b. anak-anak c. perempuan
2. Ayah adalah seorang ....
a. laki-laki b. anak-anak c. perempuan
3. Sesama teman kita harus hidup dengan ....
a. rukun b. nakal c. Jahat
3) Tes menjodohkan (matching)
Tes menjodohkan merupakan tes yang terdiri dari dua kolom paralel
di mana satu kolom berisi pernyataan dan satu kolom berisi keterangan.
Kelebihan tes menjodohkan adalah sebagai berikut.
a) Pembuatan relatif cepat
b) Ruang lingkup materi ynag diukur lebih luas
c) Sesuai digunakan untuk mengukur kemampuan identifikasi dua hal
yang berhubungan
d) Kualitas item dapat dianalisis secara empirik
e) Objektivitas tinggi
Kelemahan tes menjodohkan adalah sebagai berikut.
a) Hanya dapat mengukur materi berdasarkan fakta dan hafalan
b) Tidak semua materi mengukur hal-hal yang berhubungan
c) Ada kemungkinan jawaban benar dapat terjadi karena tebakan

12
Contoh tes menjodohkan :
1. Bapak Proklamator Indonesia A. Merah-putih
2. Warna bendera Indonesia B. Pancasila
3. Dasar negara Indonesia C. Soekarno-Hatta
4) Tes melengkapi (completion)
Tes melengkapi berupa seuatu pernyataan yang belum lengkap dan
siswa diharuskan melengkapi pernyataan tersebut dengan jawaban berupa
kata, simbol, atau angka yang tepat. Kelebihan tes melengkapi adalah
sebagai berikut.
a) Penyusunan soal relatif mudah
b) Penilaian cukup objektif
c) Jawaban siswa singkat dan tepat
d) Kemungkinan jawaban benar karena tebakan sangat kecil
Kelemahan tes melengkapi adalah sebagai berikut.
a) Kurang relevan untuk mengukur pengetahuan yang lebih tinggi
b) Perlu waktu agak lama untuk menilai
Contoh tes melengkapi :
Lengkapilah teks pancasila sila ke 1-3 berikut.
1. Ketuhanan Yang Maha ...
2. Kemanusiaan yang ... dan ...
3. ... Indonesia
5) Tes jawaban singkat
Tes jawaban singkat merupakan tes isian yang menuntut siswa
untuk mengisikan kalimat pendek terhadap kalimat yang tidak lengkap.
Contoh tes jawaban singkat:
1. Presiden wanita pertama di Indonesia adalah ...
2. Penjahit bendera merah putih pertama adalah ...
3. Pembaca naskah teks proklamasi adalah ...

13
b. Tes Esai
Tes esai merupakan tes tulis yang meminta siswa memberikan jawaban
berupa uraian. Bentuk tes objektif adalah sebagai berikut.
1) Esai bebas
Esai bebas adalah tes berbentuk esai yang memberi kesempatan
bagi siswa untuk menjawab soal dengan sistematika jawaban seluas-
luasnya. Contoh soal esai bebas:
1. Berikan pendapatmu tentang sikap golongan muda dalam peristiwa
Rengasdengklok.
2. Jelaskan faktor penyebab terjadinya peristiwa Rengasdengklok.
2) Esai terbatas
Esai terbatas adalah tes tulis yang butir soalnya memberikan
batasan pada siswa dalam menjawabnya. Contoh soal esai terbatas:
1. Sebutkan 2 faktor terjadinya peristiwa Rengasdengklok.
2. Sebutkan 5 rumusan dasar negara yang diungkapkan oleh Ir.
Soekarno.

2. Tes Lisan
Tes lisan adalah tes yang digunakan untuk mengukur pengetahuan siswa
sekaligus kemampuan berkomunikasi siswa. Tes lisan dapat dilakukan secara
individu maupun berkelompok. Kelebihan tes lisan adalah guru dapat mengetahui
kemampuan siswa secara langsung, sedangkan kelemahannya ialah membutuhkan
waktu yang cukup lama terutama saat tes dilaksanakan secara individu. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tes lisan ialah.
a. Situasi evaluasi harus tetap dipertahankan oleh guru
b. Guru tidak boleh bersikap kasar pada pada siswa baik secara lisan maupun
perbuatan
c. Guru tidak boleh memberikan kata kunci yang mengarah langsung pada
jawaban
d. Guru harus menyiapkan sejumlah pertanyaan beserta kunci jawabannya
e. Pelaksanaan penilaian dilakukan secara teliti sesuai jawaban yang diberikan
siswa.

14
2.6.2 Penilaian Non-Tes
1. Penilaian Kinerja (Assesment Performance)
Penilaian kinerja adalah penilaian yang diambil dengan memberi berbagai
macam tugas kepada peserta didik untuk mendemonstrasikan pemahaman dan
aplikasinya mengenai pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai macam
konteks. Menurut Maertel (1992), penilaian kinerja memiliki dua
karakteristik dasar yaitu, peserta didik diminta mendemonstrasikan
kemampuannya dalam melakukan percobaan dan hasil dari penilaian kinerja
lebih penting daripada perbuatannya.
Terdapat tujuh kriteria untuk mengetahui kualitas penilaian kinerja, yakni
sebagai berikut.
a. Generability berarti kinerja peserta didik setelah diberi tugas-tugas sudah
atau belum memadai untuk digeneralisasikan dengan tugas-tugas lain.
b. Authenticity berarti tugas yang diberikan sudahkah sesuai dengan
kegiatannya sehari-hari.
c. Multiple Foci berarti tugas yang diberikan harus mengukur lebih dari satu
kemampuan.
d. Teachability berarti tugas yang diberikan harus relevan dengan materi
yang diajarkan oleh guru.
e. Fairness berarti tugas yang diberikan harus adil dan sesuai dengan
kemampuan semua kelompok.
f. Feasibility berarti tugas yang diberikan harus relevan dengan biaya, waktu
dan peralatan yang diperlukan.
g. Scorability berarti tugas yang diberikan harus valid dan reliable.

2. Penilaian Projek
Penilaian projek adalah tugas yang berupa suatu investigasi dan harus
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Penilaian ini digunakan untuk
menilai kemampuan dan pemahaman umum peserta didik pada suatu bidang.
Hal yang dapat dinilai saat siswa melakukan proses dalam mengerjakan
tugas berupa projek, yaitu.
a. Perencanaan dan pengorganisasian.

15
b. Bekerja dalam tim.
c. Arahan diri.
Hal yang dapat dinilai saat siswa telah menyelesaikan produk projek,
yaitu.
a. Identifikasi dan pengumpulan informasi.
b. Analisis dan interpretasi data.
c. Pengomunikasian hasil.
Penilaian projek juga digunakan untuk menilai kemampuan dan
keterampilan peserta didik dalam mengomunikasikan temuan-temuannya
dalam bentuk laporan tulis maupun visual. Terdapat tiga hal yang harus
diperhatikan dalam merencanakan penilaian projek, yaitu.
a. Kemampuan pengelolaan.
b. Relevansi antara pengetahuan da keterampilan.
c. Keaslian hasil sehingga data yang diperoleh autentik.

3. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian yang didasarkan pada kumpulan
tugas yang diberikan guru kepa peserta didik. Penilaian ini terfokus pada
proses belajar yang akan menunjukkan perbedaan kemampuan antara peserta
didik yang satu dengan lainnya dari waktu ke waktu. Terdapat beberapa
tujuan penilaian portofolio diantaranya.
a. Menghargai perkembangan peserta didik.
b. Mendokumentasikan proses pembelajaran.
c. Memberi perhatian pada hasil kerja terbaik.
d. Membina perkembangan konsep positif pada peserta didik.
e. Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri,
Ada pula beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang
penilaian portofolio antara lain.
a. Menentukan tujuan evaluasi hasil akhir
b. Isi portofolio harus seuai dengan tujuan yang akang dinilai
c. Membedakan portofolio kelompok dan individu.

16
4. Penilaian Hasil Kerja (Product Assesment)
Penilaian hasil kerja adalah penilaian terhadap kemempuan siswa dalan
menciptakan suatu produk dan kualitas produk yang dibuat. Pembuatan
produk yang dimaksudkan harus dilalui dengan tiga tahapan, yaitu.
a. Tahap perencanaan
b. Tahap produksi
c. Tahap akhir
Penilaian hasil kerja biasanya dilakukan oleh guru untuk menilai
penguasaan keterampilan peserta didik, menilai tingkat kompetensi dan
menilai kesiapan peserta didik yang memasuki institusi pendidikan kejuruan.

5. Penilaian Sikap
Sikap merupakan konsep psikologi yang kompleks. Sikap sangat
menentukan ekspresi kepribadian seseorang. Sikap terdiri dari tiga
komponen, yakni komponen afektif (perasaan), komponen kognitif
(keyakinan) dan komponen konatif (tingkah laku). Penilaian sikap bertujuan
untuk menciptakan lulusan yang cerdas secara intelektual dan memiliki sikap
positif sesuai nilai-nilai yang berlaku.
Berikut berbagai objek sikap yang dinilai dalam pembelajaran PKn SD,
yaitu.
a. Sikap terhadap mata pelajaran PKn
Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap mata pelajaran
PKn. Hal tersebut akan menumbuhkan minat belajar PKn sehingga materi
pelajaran akan mudah diserap oleh otak.
b. Sikap terhadap guru mata pelajaran PKn
Peserta didik yang memiliki sikap positif kepada guru mata pelajaran
PKn cenderung akan mudah menerima materi yang diajarkan. Sebaliknya,
jika peserta didik memiliki sikap negatif terhadap gurunya, maka mereka
akan cenderung mengabaikan segala hal yang diajarkan.
c. Sikap terhadap proses pembelajaran PKn
Sikap positif saat proses pembelajaran PKn berlangsung, misalnya
keberanian mengungkapkan pendapat. Tidak sedikit peserta didik yang

17
merasa takut mengungkapkan pendapatnya. Akibatnya pembelajaran tidak
terserap dengan baik
d. Sikap terhadap materi bahasan PKn
Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap materi bahasan PKn
karena hal itu merupakan modal awal untuk menguasai materi.
e. Sikap terhadap nilai tertentu yang akan dibangun melalui materi tertentu
Contoh nilai pembelajaran PKn yaitu toleransi. Nilai tersebut
relevan dengan kehidupan bermasyarakat seperti, menghargai karya orang
lain, tidak memaksakan kehendak dan tenggang rasa.

18
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penilaian pembelajaran PKn SD adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
yang bertujuan untuk memberikan keputusan dari hasil belajar dan keberhasilan
siswa dalam mengikuti pelajaran PKn. Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui
kedudukan masing-masing siswa dalam kelas, sebagai tolak ukur guru dalam
mengetahui ketepatan pemilihan metode dan program yang digunakan,
mengetahui kendala yang dihadapi siswa dalam melakukan proses pembelajaran,
dan memperoleh informasi yang sangat penting. Fungsi penilaian bagi siswa yaitu
sebagai pedoman siswa agar lebih baik dan maju, dan kepuasan atas apa yang
sudah dia lakukan. Sedangkan untuk guru yaitu membantu guru dalam
menetapkan metode dan media yang relevan dengan kompetensi juga sebagai alat
untuk membuat keputusan administratif. Dalam penilaiannya menganut beberapa
prinsip yaitu valid, objektif, adil, terpadu, transparan, menyeluruh, sistematis,
akuntabel, edukatif, ekonomis, dan seksama. Ranah dan aspek dalam penilaian ini
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemudian jenis penilaian yang
digunakan yaitu penilaian secara tes dan non-tes.

19
DAFTAR PUSTAKA

20

Anda mungkin juga menyukai