DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
Dea Fayana Pratiwi (4203351024)
Mayrosa Br Siburian (4201151014)
Suci Ayuningtyas (4203351014)
Putri Desiana Sipahutar (4203151016)
Gita Puspita Simarmata (4203351005)
1
KATA PENGANTAR
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah...................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
2.1 Tujuan Penelitian Autentik.................................................................................................5
2.2 Manfaat Penilaian Autentik................................................................................................6
2.3 Jenis-jenis Penilaian Otentik...............................................................................................7
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................10
3.2 Saran...................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
ini sangat penting untuk kita pelajari dan pahami? Semua pertanyaan itu akan
terjawabkan dengan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Penelitian Autentik
Implementasi penilaian autentik merupakan sesuatu yang tepat dilakukan oleh
pemerintah kepada guru di sekolah. Tujuan dari penilaian autentik menurut Kunandar
diantaranya sebagai berikut:
a. Melacak kemajuan siswa
Guru dapat melacak kemjuan siswa dengan melakukan penilaian. Untuk melihat
hasil belajar siswa meningkat ataukah menurun. Selain itu guru jga dapat menyusun
profil siswa terkait hasil yang dicapai secara periodic.
b. Mengecek ketercapaian kompetensi siswa
Guru dapat melakukannya dengan menggunakan penilaian bagi siswanya apakah
sudah mencapai kompetensi sesuai yang diharapkan atau belum. Sehingga dengan
mengetahui itu nanti guru mampu mengambil tindakan bagi siswa yang tertinggal
yang belum mampu mencapai kompetensi siswa sesuai taget.
c. Mendeteksi kompetensi yang belum dikuasai siswa
Guru dapat mendeteksi apa yang belum dikuasai siswa sehingga guru dapat
mengambil tindakan tertentu yang sesuai dengan kondisi untuk mencapai kompetensi
yang bisa dicapai siswa, baik memperbaiki teknik, taktik, gaya, metode maupun
strategi pembelajaran untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar yang
menarik dan mudah dipahami siswa.
d. Menjadi umpan balik untuk perbaikan bagi siswa
Hasil penilaian dapat digunakan sebagai dasar bagi guru dalam memberikan
umpan balik kepada siswa untuk perbaikan siswa yaitu sebagai bahan acuan untuk
memperbaiki hasil belajar siswa yang masih rendah.
Menurut Daryanto dan Herry Sudjendro menyatakan bahwa Penilaian autentik
memiliki beberapa tujuan diantaranya:
a. Menilai kemampuan individu melalui tugas tertentu.
b. Menentukan kebutuhan pembelajaran.
c. Membantu dan mendorong siswa.
d. Membantu dan mendorong guru untuk membelajarkan siswa lebih Baik.
e. Menentukan strategi pembelajaran
f. Akuntabilitas lembaga.
g. Meningkatkan kualitas pendidikan.
Terkait pendapat dari beberapa ahli diatas, maka tujuan dari penilaian autentik
dapat dinyatakan bahwa tujuan penilaian autentik pada dasarnya adalah untuk
mengetahui daya serap siswa dalam pembelajaran dan keberhasilan guru dalam
5
pembelajaran. Tujuan tersebut dapat dijadikan dasar pengetahuan bagi peneliti dalam
melakukan penelitian tentang pelaksanaan penilaian autentik dalam pembelajaran
tematik.
2.2 Manfaat Penilaian Autentik
Penilaian autentik menekankan pencapain belajar pada kinerja (doing something),
kesiapan belajar untuk berunjuk kinerja seusai kegiatan pembelajaran yang tentu lebih
signifikan. Selain itu ada pendapat dari beberapa ahli terkait manfaat penilaian
autentik seperti yang dikemukakan oleh Mueller yaitu:
a. Memungkinkan adanya penilaian kinerja yang dilakukan secara langsung
untuk mengetahui hasil pencapaian kinerja peserta didik sesuai pelajaran yang
telah diajarkan.
b. Member kesempatan peserta didik untuk mengkontruksikan hasil Belajarnya.
c. Memungkinkan terintegrasikannya dari tahap pengajaran, belajar dan juga
penilaian.
d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menampilkan hasil belajarnya,
unjuk kerjanya yang mereka anggap baik.
Sedangkan menurut Diane Hart, menyatakan beberapa kelebihan dari penilaian
autentik, diantaranya sebagai berikut:
a. Siswa berperan aktif dalam proses penilaian. Pada fase ini mampu menolong
siswa untu mengurangi rasa cemas yang dapat mengganggu fikirannya dan
juga harga dirinya.
b. Tugas yang digunakan dalam penilaian autentik lebih menarik sesuai dengan
kehidupan sehari-hari.
c. Sifat lebih positif terhadap sekolah dan belajar dapat berkembang dengan baik.
d. Penilaian autentik lebih menekankan siswa untuk belajar mengajar.
e. Penilaian autentik menemukan cara baru bahwa dirinya sedang dievaluasi dan
menyadari tahap perbaikan.
f. Peran guru lebih khusus untuk memahami pengetahuan dan juga Keterampilan
yang harus dipersiapkan dulu diawal.
g. Dengan penilaian autentik pesrta didik dapat memulaia sesuatau dari skala
awal sampai akhir.
Menurut Kunandar manfaat penilaian autentik dijelaskan sebagai berikut:
a. Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi selama dan setelah proses
pembelajaran berlangsung. Maksudnya, dengan adanya penilaian autentik
maka kemampuan dan kemajuan belajar siswa selama dan sesudah proses
pembelajaran dapat diukur sejak sedini mungkin.
b. Memberikan umpan balik bagi siswa agar mengetahui kekuatan dan
kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi. Maksudnya, dengan
penilaian tersebut guru menjadi tahu seberapa pengetahuan yang telah
dipahami siswa.
c. Umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, sumber
belajar yang digunakan. Maksudnya, dengan melakukan penilian guru dapat
mengevaluasi seberapa kemampuan yang di dapatkan siswa.
6
d. Memberikan pilihan alternatif penilaian kepada guru. Maksudnya, dengan
penilaian guru dapat mengidentifikasi dan menganalisis apakah materi yang
tersampaikan sudah sesuai apa belum.
e. Memberikan informasi kepada orang tua tentang mutu dan efektivitas
pembelajaran yang telah dilakukan di sekolah. Maksudnya, dengan melakukan
penilaian maka orangtua bisa menilai sekolah tersebut bemutu atau tidak.
Pendapat yang hampir sama juga disampaikan oleh Kokom Komalasari bahwa ada
bebrapa dari manfaat penilaian dimana ini lebi mengarah pada guru, diantaranya:
a. Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi peserta didik selama dan setelah
proses pembelajaran berlangsung di sekolah.
b. Memberikan umpan balik bagi siswa agar mengetahui kekuatan dan
kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi yang telah dilakukan
selama proses belajar.
c. Memantau kemajuan, perkembangan siswa dan mendiagnosis kesulitan belajar
yang dialami siswa sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remidial.
d. Umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, teknik,
kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran.
e. Memberikan pilihan alternatif penilaian kepada guru. Guru dapat
menggunakan berbagai macam teknik dalam melakukan penilaian terhadap
siswa yang dianggap lebih mudah namun mengenai sasaran.
f. Memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang
efektivitas pendidikan yang terjadi pada sekolah tersebut.
g. Memberi umpan balik bagi pengambil kebijakan (Diknas Daerah) dalam
mempertimbangkan konsep penilaian kelas yang digunakan pada sekolah
Tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat dinyatakan bahwa
manfaat penilaian autentik itu pada dasarnya adalah untuk mengetahui dan memantau
kemajuan serta perkembangan belajar siswa dan sebagai umpan balik bagi siswa dan
juga guru sehingga efektivitas pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Manfaat
penilaian autentik akan dijadikan acuan oleh peneliti dalam melakukan penelitian
tentang bagaiamana pelaksanaan penilaian autentik dalam pembelajaran tematik
terpadu di lingkup sekolah dasar.
2.3 Jenis-jenis Penilaian Otentik
1. Portofolio (Portfolios)
Penilaian portofolio merupakan suatu penilaian yang terdapat sebuah kumpulan
hasil karya siswa yang disusun secara sistematik yang menunjukkan dan
membuktikan upaya belajar, hasil belajar, proses belajar dan kemajuan yang
dilakukan siswa dalam jangka waktu tertentu. Penilaian portofolio juga sebagai
kumpulan dokumen berupa tugas yang terorganisir dan sistematis dari para siswa
dalam mengikuti kegiatan proses pembelajaran yang berfungsi sebagai dokumentasi
kemampuan yang telah dicapai oleh siswa pada tiap tingkatan kegiatan yang
dirancang.
7
Pemanfaatan penilaian portofolio ialah agar proses penilaian tidak lagi dilakukan
secara terpisah dari proses pembelajaran itu sendiri. Penilaian portofolio tidak hanya
mengukur hasil belajar siswa, tetapi juga secara lengkap memberi informasi yang
lebih jelas tentang proses suatu pembelajaran. Bentuk ini merupakan sistem
pengumpulan hasil kerja siswa yang dianalisis untuk menunjukkan kemajuan belajar
siswa dalam jangka waktu tertentu. Contoh penilaian portofolio, misalnya:
1) Menulis,
2) Membaca buku harian,
3) Menggambar,
4) Audio atau video,
5) Komentar guru dan siswa tentang kemajuan yang telah dicapai siswa.
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya peserta didik secara individu
pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Portofolio sebagai alat penilaian telah
dianjurkan untuk digunakan karena alasan berikut ini.
a. Memungkinkan peserta didik melakukan refleksi terhadap kemajuan
belajarnya
b. Memungkinkan peserta didik memilih sendiri hasil karya yang menjadi isi
portofolionya dan memberi alasan mengapa hasil karya itu penting
c. Peserta didik harus mampu menunjukkan kemampuan berfikir dan
keterampilannya
d. Memberi gambaran atas apa yang diketahui dan apa yang dapat dilakukan
peserta didik
e. Memungkinkan guru mengetahui hasil belajar yang penting menurut peserta
didik
f. Menjadi bukti otentik hasil belajar peserta didik, orang tua dan masyarakat
8
membangun makna, meninjau kembali pemahamannya, dan berbagi makna
dengan teman yang lain.
3) Siswa dapat menemukan makna pemahaman baru sehingga mereka dapat dan
memonitor pengaturan diri demi kemajuan pembelajaran. Penilaian diri dan
pengaturan diri adalah inti pembelajaran dan menjadi bagian dari pembelajaran.
4) Penggunaan penilaian otentik secara tidak langsung akan merubah bahan-bahan
pembelajaran. Sebagai contoh, kita tidak dapat menggunakan portofolio tanpa
merubah filosofi pengajaran dan pusat pembelajarannya (pusatnya siswa). Dalam
pembelajaran ini, siswa tidak hanya mendapatkan masukan dari yang mereka
pelajari tetapi juga bagaimana mereka menilainya.
5) Pelaksanaan penilaian otentik tidak lagi menggunakan format-format penilaian
tradisional (multiple-choice, matching, true- false, dan paper and pencil test),
tetapi menggunakan format yang memungkinkan siswa untuk menyelesaikan
suatu tugas atau mendemonstrasikan suatu performasi dalam memecahkan suatu
masalah.
3. Penilaian Tertulis
Meski konsepsi asesmen autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis
yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil
pembelajaran tetap lazim dilakukan (Kemendikbud, 2013). Tes tertulis terdiri dari
memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai
jawaban.
6) Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak,
menjodohkan, dan sebab-akibat.
7) Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau
pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu
mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, tertulis mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah
dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif,
mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta
didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan
jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap
terbuka memperoleh nilai yang sama. Misalnya, peserta didik tertentu melihat
fenomena kemiskinan dari sisi pandang kebiasaan malas bekerja, rendahnya
keterampilan, atau kelangkaan sumberdaya alam.
Masing-masing sisi pandang ini akan melahirkan jawaban berbeda, namun tetap
terbuka memiliki kebenarann yang sama, asalkan analisisnya benar.
1) Tes tertulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu
jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban terbatas (restricted-response).
Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru.
2) Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil
belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih.
9
Berdasarkan beberapa pendapat jenis penilaian autentik di atas, maka dapat
dinyatakan bahwa ada 3 jenis penilaian autentik yaitu:
Portofolio (Portfolios)
Penilaian Diri-Sendiri (Student Self-Assessment)
Penilaian Tertulis
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tujuan Penelitian Autentik merupakan sesuatu yang tepat dilakukan oleh
pemerintah kepada guru di sekolah. Guru dapat melacak kemajuan siswa dengan
melakukan penilaian, menyusun profil siswa terkait hasil yang dicapai secara
periodic, mengecek ketercapaian kompetensi siswa dan mendeteksi apa yang belum
dikuasai siswa. Strategi pembelajaran untuk meningkatkan kegiatan proses belajar
mengajar yang menarik dan mudah dipahami.
Manfaat Penilaian autentik menekankan pencapain belajar pada kinerja (doing
something), kesiapan belajar untuk berunjuk kinerja seusai kegiatan pembelajaran
yang tentu lebih signifikan, memungkinkan peserta didik untuk mengkontruksikan
hasil Belajarnya, terintegrasikannya dari tahap pengajaran, belajar dan juga penilaian,
dan sifat lebih positif terhadap sekolah dan belajar dapat berkembang dengan baik.
Jenis jenis penilaian autentik yaitu:
1. Portofolio (Portfolios)
2. Penilaian Diri-Sendiri (Student Self-Assessment)
3. Penilaian Tertulis
3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari pembaca.
10
DAFTAR PUSTAKA
11