Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MAMPU MERANCANG PENILAIAN PEMBELAJARAN SKI MI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pem. Sejarah Kebudayaan Islam MI

Dosen Pengampu : Andriansyah S.hum. M.Pd.I

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

Ghina Marini Rachmawati 20213414018


Umuliana Diyanti 20213414036
Leli Rismayanti 20213414013
Muhammad Yoga Zulfikar 20213414023

PROGRAM STUDI S1 KEGURUAN FAKULTAS


PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
STAI BANI SALEH, KOTA BEKASI
TAHUN AJARAN 2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Pemurah dan Lagi
Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang
telah melimpahkan Hidayah, Inayah dan Rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan
penyusunan makalah SKI dengan judul “MAMPU MERANCANG PENILAIAN
PEMBELAJARAN SKI MI ” tepat pada waktunya.
Terima kasih kami ucapkan kepada para sahabat dan pihak - pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja
keras dan dukungan dari berbagai pihak, kami telah berusaha untuk dapat memberikan serta
mencapai hasil yang semaksimal mungkin dan sesuai dengan harapan, walaupun di dalam
pembuatannya kami menghadapi berbagai kesulitan mulai dari kesulitan mencari sumber
refrensi yang benar-benar tepat dengan kebutuhan kami serta karena keterbatasan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang kami miliki.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya khususnya kepada Bapak dosen Andriansyah S.hum M.Pd.I selaku dosen
pengampu mata kuliah pembelajaran SKI
Kami menyadari bahwa dalam penulisan dan pembuatan makalah ini, masih terdapat
banyak kekurangan oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan
untuk dapat menyempurnakan makalah ini. kami berharap dengan hadirnya makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita semua dan utamanya kepada kami.

Bekasi, 06 April 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 3

A. Latar Belakang ............................................................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 3

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 5

A. Pengertian Penilaian Pembelajaran SKI.................................................................................... 5

B. Tujuan Penilaian Dalam Hasil Pembelajaran..............................................................................6

C. Prinsip - prinsip Penilaian Dalam Pembelajaran SKI .................................................................8

D. Sasaran penilaian dalam pembelajaran SKI ...........................................................................10

E. Teknik Dan Instrumentasi Penilaian Pembelajaran SKI.........................................................11

BAB III PENUTUP ......................................................................................................................15

A. Kesimpulan ...............................................................................................................................15

B. Saran...........................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 16

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penilaian pembelajaran merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran di kelas dan
oleh karena itu juga menjadi bagian kurikulum tingkat satuan pendidikan. Artinya, bentuk dan
jenis penilaian lebih banyak di tentukan oleh kurikulum yang berlaku. Disamping itu, semua
hal yang menyangkut pembelajaran mulai dari tujuan, materi, pendekatan, model, strategi,
metode, dan tehnik pembelajaran yang di pilih, di desain, di rumuskan, dan dilakukan oleh
guru juga menentukan bentuk dan jenis penilaian tertentu. Penilaian tidak lepas dari
komponen kurikulum yang lain karena semuanya bersifat integral. Begitu juga dengan adanya
perubahan paradigma dalam pendidikan, ia, membawa implikasi pada kebutuhan untuk
melakukan penilaian pembelajaran yang lebih bervariasi. Bentuk dan jenis penilaian
pembelajaran yang biasa di pakai dalam pembelajaran yang berorientasi pada guru dan
materi ajar (teacher centered and content –based learning) akan dirasa kurang memadahi
untuk menilai pembelajaran dengan paradigma learner-centered. Oleh karena itu,
ketrampilan melakukan penilaian perlu di kembangkan dan di tingkatkan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:

1. Apa pengertian penilaian dan bagaimana penjelasan mengenai penilaian pada mata
pelajaran SKI ?
2. Apa saja tujuan penilaian dalam pembelajaran ?
3. Bagaimana prinsip - prinsip penilaian pembelajaran SKI ?
4. Bagaimana sasaran penilaian dalam pembelajaran SKI ?
5. Bagaimana teknik dan instrumentasi penilaian pembelajaran SKI ?

3
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian penilaian dalam pembelajaran SKI.
2. Untuk mengetahui dan tujuan penilaian dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui dan memahami prinsip - prinsip penilaian pembelajaran SKI.
4. Untuk mengetahui dan memahami sasaran penilaian dalam pembelajaran SKI.
5. Untuk mengetahui teknik dan instrumentasi penilaian pembelajaran SKI.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENILAIAN SKI

Penilaian secara umum dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memperoleh berbagai
informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar,
pertumbuhan serta perkembangan sikap dan perilaku yang dicapai oleh siswa.

Menurut Permendikbud No.23 Tahun 2016, Penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
PP.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab I pasal 1 ayat 17 adalah Penilaian
merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik.

Dalam buku karangan Soemarna Surapranata dan Muhammad Hatta, penilaian berbasis kelas
merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan oleh guru untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik
terhadap tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar,
dan indikator pencapaian belajar yang terdapat dalam kurikulum.

Berbeda dengan bentuk penilaian dalam kurikulum KTSP yang hanya menekankan pada aspek
kognitif saja, dalam penilaian pada kurikulum 2013 ini mencakup seluruh aspek, baik kognitif,
afektif, maupun psikomotorik dengan memberikan porsi yang sama, berdasarkan hasil dan
proses belajar. Selain itu penilaian berbasis kelas dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan
pembelajaran baik dalam suasana formal maupun nonformal, di dalam kelas maupun di luar
kelas.

5
B. Tujuan Penilaian Dalam Hasil Pembelajaran
Penilaian mempunyai beberapa tujuan diantara nya yaitu :
1. Sebagai alat diagnosis, penilaian bertujuan menunjukkan kesulitan belajar yang
dialami peserta didik dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan. Ini akan
membantu guru menentukan apakah seseorang perlu remidiasi atau pengayaan.
2. Untuk menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai
kompetensi.
3. Sebagai bimbingan, penilaian bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta
didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya.
4. Sebagai alat prediksi, penilaian bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat
memprediksi bagaimana kinerja peserta didik pada jenjang pendidikan berikutnya
atau dalam pekerjaan yang sesuai. Contoh dari penilaian ini adalah tes bakat atau tes
potensi akademik

C. Prinsip-Prinsip Penilaian Pembelajaran SKI


Bagian ini menjelaskan hal-hal mendasar yang menjadi prinsip yang harus diperhatikan guru
ketika melaksanakan evaluasi pembelajaran SKI. Prinsip ini berkaitan dengan alat maupun
teknik pelaksanaan evaluasi.

1. Edukatif ( Mendidik ).
Penilaian dilakukan tidak semata untuk mengetahui gambaran umum mengenai kemampuan
siswa untuk mencapai kompetensi-kompetensi yang diharapkan tetapi juga memberikan
umpan balik untuk memperbaiki proses pembelajaran. Proses dan hasil penilaian dapat
dijadikan dasar untuk memotivasi, memperbaiki proses pembelajaran bagi guru dan siswa,
meningkatkan kualitas belajar dan membina siswa agar tumbuh dan berkembang secara
optimal.

2. Motivasi.
Penilaian merupakan bagian dari proses pendidikan yang harus dapat meacu dan memotivasi
peserta didik untuk lebih berprestasi meraih tingkat yang setinggi-tingginya sesuai dengan
kemampuan. Guru dan siswa bisa mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

6
Dengan demikian, mereka mengetahui hal-hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan
kekuatan dan memperbaiki kelemahan dalam proses belajar pembelajaran. Jadi evaluasi bukan
hanya mengukur hasil belajar siswa dalam kelas saja dan hanya menampilkannya dalam bentuk
angka-angka melainkan meningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Keadilan
Penilaian yang dilakukan harus memiliki prinsip keadilan yang tinggi. Artinya, siswa
diperlakukan sama sehingga tidak merugikan salah satu atau sekelompok siswa yang dinilai,
selain itu, penilaian tidak boleh membedakan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, bahasa,
dan gender..

4. Komprehensif dan berkesinambungan


Penilaian pembelajaran harus mencakup semua aspek kompetensi sebagaimana dirumuskan
dalam standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) dan oleh karena itu dibutuhkan
berbagai jenis teknik yang sesuai. Penilaian juga harus dilakukan terus menerus, jadi tidak
hanya di akhir semester. Hal ini harus dilakukan untuk memantau perkembangan kemampuan
siswa dan kemajuannya dalam mencapai kompetensi yang diharapkan. Penilaian dilakukan
secara terancang dan bertahap untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta
didik dan kurun waktu tertentu. Dengan demikian, keutuhan pembelajaran mulai dari
perencanaan, pelaksanaan.

5. Terpadu dan terbuka


Penilaian pembelajaran harus memiliki keterpaduan dengan kegiatan pembelajaran dan
perencanaannya, guru tidak menilai kompetensi siswa terpisah dari perencanaan dan
pembelanjarannya. Selain itu, penilaian juga harus terbuka , artinya produser penilaian, kriteria
penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

Prinsip-prinsip diatas harus diperhatikan oleh guru dan siswa sebelum melakukan penilaian
dan harus dipenuhi saat melakukannya penilaian pembelajaran SKI di Madrasah Ibtidaiyah.

Upaya dalam penilaian pembelajaran ski mensyaratkan adanya alat dan teknik untuk
melakukannya. Alat ini bisa berupa tes atau non-tes alat dan teknik yang akan digunakan untuk
mengumpulkan informasi mengenai proses dan hasil belajar siswa harus memenuhi kriteria
berikut:

7
a. Validitas.
Alat penilaian harus mengukur apa yang seharusnya diukur, seperti kompetensi siswa yang
dengan kriteria yang dirumuskan dalam standar kompetensi (SK0 dan kompetensi dasar
(KD), proses pembelajaran dengan rencana pembelajarannya.
b. Reliabilitias.
Alat penilaian bisa menghasilkan data yang ajeng atau konsisten dan karena itu dapat
diandalkan. Ini konsistensi. Misalnya, guru menilai dengan unjuk kerja, penilaian akan
reliable jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila unjuk kerja itu dilakukan lagi
dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk
pelaksanaan unjuk kerja dan penskorannya harus jelas.
c. Objektif.
Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas
guru dan siswa
d. Sistematik.
Penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang
baku.
e. Akuintabel.
Alat penilaian dapat dipertanggung jawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun
hasilnya.

Ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan penilaian hasil belajar, yaitu
1. Penilaian yang mengacu kepada norma (Penilaian Acuan Norma atau norm-referenced
assessment).
2. penilaian yang mengacu kepada kriteria (Penilaian Acuan Kriteria atau criterion
referenced assessment).

Perbedaan kedua pendekatan tersebut terletak pada acuan yang dipakai. Pada penilaian yang
mengacu kepada norma, interpretasi hasil penilaian peserta didik dikaitkan dengan hasil
penilaian seluruh peserta didik yang dinilai dengan alat penilaian yang sama. Jadi hasil
seluruh peserta didik digunakan sebagai acuan. Sedangkan, penilaian yang mengacu kepada

8
kriteria atau patokan, interpretasi hasil penilaian bergantung pada apakah atau sejauh mana
seorang peserta didik mencapai atau menguasai kriteria atau patokan yang telah ditentukan.

Kriteria atau patokan itu dirumuskan dalam kompetensi atau hasil belajar dalam kurikulum
berbasis kompetensi. Dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, pendekatan
penilaian yang digunakan adalah penilaian yang mengacu kepada kriteria atau patokan.
Dalam hal ini prestasi peserta didik ditentukan oleh kriteria yang telah ditetapkan untuk
penguasaan suatu kompetensi. Meskipun demikian, kadang kadang dapat digunakan
penilaian acuan norma, untuk maksud khusus tertentu sesuai dengan kegunaannya, seperti
untuk memilih peserta didik masuk rombongan belajar yang mana, untuk mengelompokkan
peserta didik dalam kegiatan belajar, dan untuk menyeleksi peserta didik yang mewakili
sekolah dalam lomba antar-sekolah.

Pada kurikulum 2013 Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penialian acuan kriteria
(PAK) atau penilaian acuan patokan (PAP). PAK atau PAP merupakan penilaian pencapaian
kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan
kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan
karakteristik peserta didik.

Beberapa hal tentang KKM adalah:


1) KKM tidak dicantumkan dalam rapor, melainkan pada buku pegangan guru.
2) KKM maksimal 100%, KKM ideal 75%, satuan pendidikan dapat menentukan KKM di
bawah KKM ideal dengan secara bertahap ditingkatkan.
3) Peserta didik yang belum mencapai KKM, diberi kesempatan mengikuti program
remedial sepanjang semester yang bersangkutan.
4) Peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui KKM, diberi program pengayaan.

D. Sasaran Penilaian Pembelajaran SKI


Dalam penilaian pembelajaran SKI aspek yang menjadi sasaran penilaian yaitu aspek kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (ketrampilan). Penilaian dilakukan secara
menyeluruh pada semua aspek baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang dilakukan
sesuai dengan kemampuan peserta didik pada tiap-tiap aspek tersebut.
1. Aspek Kognitif

9
Yaitu ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Jadi kemampuan siswa yang berkaitan
dengan kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual mulai dari kemampuan
mengingat sampai dengan kemampuan memecahkan suatu masalah.
Pada tiap-tiap tingkatan aspek kognitif ini penilaian dapat dilakukan dengan jenis penilaian
berbentuk tes diantaranya:
1. Pertanyaan lisan dikelas, materi yang ditanyakan berupa pemahaman konsep, prinsip, atau
teorima. Dengan ini diharapkan peserta didik mempunyai bangunan keilmuan dan landasan
yang kokoh untuk mempelajari materi berikutnya.
2. Ulangan harian, dapat dilakukan secara periodik, misalnya setiap satu atau dua materi
pokok yang selesai diajarkan, guru dapat membuat soal dalam bentuk obyektif dan non
obyektif, tingkat berfikir yang terlibat mencakup pemahaman, aplikasi, dan analisis.
3. Tugas kelompok, bentuk soal yang digunakan adalah uraian dengan tingkat berfikir yang
tinggi yaitu aplikasi sampai evaluasi. Para siswa dianjurkan mencari data lapangan atau
melakukan pengamatan terhadap suatu fenomena, atau membuat suatu kegiatan yang
terencana dan dilakukan berkelompok.
4. Tugas individu, dapat diberikan setiap minggu dengan bentuk tugas/soal uraian objektif
atau non objektif. Tingkat berfikir yang terlibat mulai dari aplikasi, analisis, sampai sintesis,
dan evaluasi.
5. Ulangan semester, ujian dilakukan pada akhir semester dengan bentuk soal ujian pilihan
ganda atau uraian, campuran pilihan ganda dan uraian . tingkat berfikir yang terlibat mulai
dari pemahaman sampai dengan evaluasi.

2. Aspek Afektif
Kemampuan afektif berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai dan sikap hati yang
menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu.
Jadi sikap atau tingkah laku yang dilakukan oleh peserta didik selama berlangsungnya proses
belajar mengajar, baik sikap terhadap mata pelajaran, maupun sikap yang berhubungan dengan
nilai-nilai yang tertanam dalam materi.
Untuk mengukur hasil belajar yang berupa sikap paling tepat dipakai skala sikap. Skala sikap
yaitu sejenis angket tertutup dimana pertanyaan/pernyataan mengandung sifat-sifat dari nilai-
nilai yang menjadi tujuan pengajaran.

10
3. Aspek Psikomotorik
Ranah psikomotorik berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan geraknya
tubuh atau bagian-bagiannya. Ranah ini berkaitan dengan kemampuan bertindak setelah
menerima pengalaman belajar tertentu.
Menurut Ryan (1980) sebagaimana yang dikutip oleh Mimin Haryati (2006), dikatakan bahwa
penilaian hasil belajar psikomotorik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Melalui pengamatan langsung serta penilaian tingkah laku siswa selama proses belajar
mengajar (praktek berlangsung).
2. Setelah proses belajar mengajar yaitu dengan cara memberikan tes kepada siswa untuk
mengukur pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
3. Beberapa waktu setelah proses belajar selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.

E. Teknik Penilaian dan Instrumen Penilaian Pembelajaran SKI.


Teknik Penilaian sesuai dengan Permendiknas No. 22 tahun 2006 menyatakan bahwa Standar
Isi (SI) Untuk satuan Pendidikan Dasar mencakup lingkup materi minimal dan tingkat
kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan, dengan kompetensi yang dinilai.

Seorang guru SKI harus melakukan evaluasi terhadap hasil tes dan menetapkan standar
keberhasilan. Jika semua peserta didik telah menguasai suatu kompetensi dasar maka pelajaran
dapat dilanjutkan dengan materi berikutnya, dengan catatan guru memberikan perbaikan
(remedial) kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan dalam menguasai
kompetensi dasar.

Setiap teknik evaluasi harus di buatkan instrument evaluasi yang sesuai. Table berikut
menyajikan klasifikasi penilaian dan bentuk instrument.
Klasifikasi teknik, jenis, dan instrument penilaian yang bisa dipakai untuk mata pelajaran SKI
:
Teknik Jenis Instrumensi
Tes Tulis Tes objektif :
- Tes pilihan ganda.
- Benar - salah.
- Menjodohkan.

11
Tes Uraian
- Uraian objektif atau lisan.
- Jawaban singkat.
- Uraian atau essay.
Lisan Daftar Pertanyaan
Untuk Kerja Tes indentifikasi:
- Tes Simulasi.
- Tes uji praktek kinerja.
Observasi Langsung Check list.

Laporan Pribadi Rating Scale.

Penugasan Tugas Individu Pekerjaan rumah.


Tugas Kelompok Proyek.
Portofolio Dokumentasi Lembar portofolio.
Evaluasi diri Tulis Quesioner.
Inventori Tulis Rating Scale:
- Skala Beda Sematik.
- Skala Thurstone.
- Skala likert.

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk penilaian kompetensi yang dimaksud antara
lain melalui tes, observasi, penugasan, inventori, jurnal, dan penilaian diri, yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Berikut ini penjelasannya
adalah:

 Tes adalah pemberian sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat benar atau salah.
Tes dapat berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. Tes tertulis adalah
tes yang menuntut peserta tes memberi jawaban secara tertulis berupa pilihan dan atau
isian. Tes yang jawabannya berupa pilihan meliputi pilihan ganda, benar-salah, dan
menjodohkan. Sedangkan tes yang jawabannya berupa isian dapat berbentuk isian
singkat dan atau uraian. Tes lisan adalah tes yang dilaksanakan melalui komunikasi

12
langsung (tatap muka) antara peserta didik dengan pendidik. Pertanyaan dan jawaban
diberikan secara lisan.Tes praktik (kinerja) adalah tes yang meminta peserta didik
melakukan mendemonstasikan atau menampilkan keterampilan. Dalam rancangan
penilaian, tes dilakukan secara berkesinambungan melalui berbagai macam ulangan
dan ujian. Ulangan meliputi ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan ulangan kenaikan kelas. Sedangkan ujian terdiri atas ujian nasional dan
ujian sekolah.
 Observasi adalah penilaian yang dilakukan melalui pengamatan terhadap peserta didik
selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. Observasi
dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indra untuk mengumpulkan
data kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan kompetensi yang dinilai, dan dapat
dilakukan baik secara formal maupun informal. Penilaian observasi dilakukan antara
lain sebagai penilaian akhir.
 Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik baik secara perorangan
maupun kelompok. Penilaian penugasan diberikan untuk penugasan terstruktur
kegiatan mandiri dapat berupa tugas rumah.
 Portofolio adalah kumpulan dokumen dan karya-karya peserta didik dalam bidang
tertentu yang diorganisasikan untuk men tahui minat, perkembangan prestasi, dan
kreativitas peserta didik (Popham, 1999). Bentuk ini cocok untuk mengetahui
perkembangan unjuk kerja peserta didik dengan menilai bersama karya-karya atau
tugas-tugas yang dikerjakannya. Peserta didik dan pendidik perlu melakukan diskusi
untuk menentukan skor. Pada penilaian portofolio, peserta didik dapat menentukan
karya-karya yang akan dinilai, melakukan penilaian sendiri kemudian hasilnya dibahas.
Perkembangan kemampuan peserta didik dapat dilihat pada hasil penilaian portofolio.
Teknik ini dapat dilakukan dengan baik apabila jumlah peserta didik yang dinilai
sedikit.
 Projek adalah tugas yang diberikan kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
Peserta didik dapat melakukan penelitian melalui pengumpulan, pengorganisasian, dan
analisis data, serta pelaporan hasil kerjanya. Penilaian projek dilaksanakan terhadap
persiapan, pelaksanaan, dan hasil.
 Inventori merupakan penilaian yang berdasarkan mengungkapkan sikap, minat, dan
persepsi peserta didik terhadap objek psikologis.

13
 Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi informasi
hasil pengamatan terhadap kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkait dengan
kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik yang dipaparkan secara deskriptif.
 Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
menilai dirinya sendiri mengenai berbagai hal. Dalam penilaian diri, setiap peserta didik
harus mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya secara jujur.

14
BAB III
PENUTUPAN

A. KESIMPULAN

Penilaian pembelajaran adalah suatu proses atau usaha penilaian yang dilakukan oleh
guru atas proses yang tengah berlangsung dalam kelas dan hasil belajar yang diperoleh oleh
siswa. Untuk dapat melakukan penilaian dari proses dan hasil belajar siswa, seorang guru
harus memperhatikan prinsip-prinsip umum yang biasa berlaku dalam kegiatan penilaian.
Prinsip-prinsip itu antara lain edukatif (mendidik), memotivasi, berkeadilan, terpadu dan
terbuka, komprehensif dan berkesinambungan. Disamping itu, ada beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi oleh alat dan teknik penilaian sebelum dipakai untuk menggali dan
mengukur informasi mengenai objek dan subjek penilaian. Persyaratan itu antara lain
validitas, reliabilitas, objektifitas, sistematis dan akuntabel.

Maka dari itu, penilaian merupakan proses pengumpulan berbagai data yang dapat
memberikan gambaran perkembangan belajar siswa, menjelaskan serta menafsirkan hasil
pengukuran, menggambarkan informasi mengenai sejauh mana hasil belajar siswa atau
ketercapaian kompetensi siswa. Selain itu, penilaian memberikan informasi lebih
konprehensif dan lengkap dari pada pengukuran, karena tidak hanya mengunakan instrument
tes saja, melainkan mengunakan tekhnik non tes lainya. Penilaian merupakan kegiatan
mengambil keputusan dalam menentukan sesuatu berdasarkan kriteria baik dan buruk serta
bersifat kualitatif. Hasil penilaian sendiri meskipun bersifat kualitatif, bisa berupa nilai
kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka).

B. SARAN

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
dan kekhilafan oleh karena itu, kepada para pembaca kami mengharapkan saran dan
kritik ataupun tegur sapa yang sifatnya membangun akan diterima dengan senang hati
demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Haryati, Mimin, Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press, 2006.

M. Hanafi. 2009. “Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam”. Jakarta : Dirjen Pendidikan


Agama Islam Departemen Agama RI.
https://atibilombok.blogspot.com/2014/06/makalah-ski-evaluasi-pembelajaran-ski.html.
http://ozisfile.blogspot.com/2010/11/penilaian-pembelajaran-sejarah.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kementerian_Pendidikan,_Kebudayaan,_Riset,_dan_Teknolo
gi_Republik_Indonesia.
http://www.Sejarah Kebudayaan Islam/SKI/SD/MI.Asehtmlssment /2008.

16

Anda mungkin juga menyukai