Anda di halaman 1dari 13

DEFINISI PEMBELAJARAN & DEFINISI PEMBELAJARAN DENGAN

PENDEKATAN PROSES
Dosen Pengampu: Ujang Harisman M.Pd

Disusun Oleh : Riana maharani

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM

STAI DAARUSSALAAM

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah swt atas segala rahmat nya sehingga makalah ini dapat tersusun
sampai dengan selesai. tidak lupa saya ucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dan membantu saya dalam penyusunan makalah ini, baik dalam bentuk
pikiran maupun tulisan. saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca semoga makalah ini bermanfaat bagi semua yang
membacanya. Bagi saya penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karna keterbatasan pengetahuan dan pengalam saya. Untuk itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saranyang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini

Sukabumi, 7 september 2023

Riana Maharani
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................................

BAB I...............................................................................................................................................

A. Latar Belakang.....................................................................................................................
B. Rumusan masalah................................................................................................................
C. Tujuan penulisan.................................................................................................................

BAB II..............................................................................................................................................

A. Definisi pembelajaran .........................................................................................................


B. Definisi pembelajaran dengan pendekatan proses...............................................................
C. Tujuan permasalahan...........................................................................................................

BAB III............................................................................................................................................

A. Kesimpulan..........................................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan penguasaan, kemahiran,
dan tabiat serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Untuk memperjelas pertimbangan – pertimbangan pembelajaran , berikut ini uraian


tentang definisi pembelajaran dan definisi pembelajaran dengan pendekatan proses dan tujuan
pembelajaran

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Apa defnisi pembelajaran pembelajaran


2. Apa definisi pembelajaran dengan pendekatan proses
3. Apa tujuan pembelajaran

C. Tujuan penulisan

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan
makalah ini adalah untuk :

1. Menguasi definisi pembelajaran


2. Menguasai definisi pembelajaran dengan pendekatan proses
3. Menguasai tujuan pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran
dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Salah satu pengertian pembelajararan dikemukakan oleh Gagne (1977) yaitu


pembelajaran adalah seperangkat peristiwa -peristiwa eksternal yang dirancang untuk
mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal. Lebih lanjut, Gagne (1985)
mengemukakan teorinya lebih lengkap dengan mengatakan bahwa pembelajaran
dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa
untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam
setiap peristiwa belajar.

Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi
sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar
agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif
yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif),
serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini
memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan
pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreativitas
pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu
memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar.
Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses
belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan
kreativitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
B. Definisi pembelajaran dengan pendekatan proses

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya,
pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

Pendekatan pembelajaran juga bisa diartikan sebagai jalan yang akan ditempuh oleh
guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran juga
merupakan aktivitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran. Yakni sistem untuk
memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan membelajarkan siswa untuk membantu
dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam


strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003)
mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :

1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan
sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera
masyarakat yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling
efektif untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh
sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran
(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:

1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil


perilaku dan pribadi peserta didik.
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang
paling efektif.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan
teknik pembelajaran.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan
ukuran baku keberhasilan.
Contoh Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan Kontekstual

Contextual Teaching and Learning (CTL) atau pendekatan kontekstual adalah


konsep belajar yang membantu guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata siswa, serta mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga maupun masyarakat.

Dalam konteks ini siswa perlu memahami apa itu belajar, manfaat, dalam status apa
mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan demikian siswa nantinya akan menyadari
bahwa yang mereka pelajari akan berguna untuk kehidupannya nanti. Selain itu juga
membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang membutuhkan bekal yang
bermanfaat untuk hidupnya nanti dan akan berusaha untuk mencapainya.

Pendekatan kontekstual dilakukan dengan melibatkan komponen-komponen


pembelajaran yang efektif. Antara lain konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat
belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian sebenarnya.

2. Pendekatan Konstruktivisme

Pendekatan konstruktivisme adalah pendekatan dalam pembelajaran yang lebih


menekankan pada tingkat kreativitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang bisa
diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan. Pendekatan
konstruktivisme pada dasarnya sangat penting dalam peningkatan dan pengembangan
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, yang berupa keterampilan dasar yang dibutuhkan
dalam pengembangan diri siswa. Baik di dalam lingkungan sekolah maupun dalam
lingkungan masyarakat.

Peran guru dalam pendekatan konstruktivisme sebatas pembimbing dan pengajar


dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu guru lebih mengutamakan keaktifan siswa.
Selain itu guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide baru
yang sesuai dengan materi yang disajikan untuk meningkatkan kemampuan siswa. Pada
intinya pendekatan konstruktivisme lebih mengutamakan pengalaman langsung dan
keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Konstruktivisme menekankan kontribusi
pembelajar dalam memberikan arti, serta belajar sesuatu lewat aktivitas individu dan sosial.

3. Pendekatan Deduktif

Deductive approach atau pendekatan deduktif adalah pendekatan yang memakai


logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan suatu premis yang
diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti bisa mengambil lebih dari satu
kesimpulan. Metode ini sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu
yang umum ke sesuatu yang khusus.
Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang berawal dari keadaan umum
ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang berawal dari menyajikan aturan,
prinsip umum dan diikuti contoh-contoh khusus atau penerapan aturan, prinsip umum ke
dalam keadaan khusus. Pendekatan deduktif ditandai dengan pemaparan konsep, definisi dan
istilah-istilah pada bagian awal pembelajaran. Pendekatan deduktif dilandasi oleh suatu
pemikiran bahwa proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik apabila siswa sudah
mengetahui wilayah persoalannya dan konsep dasarnya.

4. Pendekatan Induktif

Pendekatan induktif atau inductive approach menyimpulkan permasalahan dari hal-


hal yang bersifat khusus. Metode ini sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan
dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus. Pendekatan induktif menekankan pada
pengamatan terlebih dahulu, kemudian menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan
tersebut. Metode ini juga sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan
dari khusus menjadi umum. Pendekatan induktif dimulai dengan pemberian kasus, fakta,
contoh atau sebab yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip.

Setelah itu siswa dibimbing berusaha keras untuk mensintetiskan, menemukan atau
menyimpulkan prinsip dasar dari pelajaran itu. Mengajar dengan pendekatan induktif adalah
cara mengajar dengan penyajian kepada siswa dari sebuah contoh yang spesifik, lalu dapat
disimpulkan menjadi suatu aturan prinsip atau fakta yang pasti. Dengan kata lain pendekatan
induktif adalah pendekatan pengajaran yang bermula dari penyajian beberapa keadaan
khusus, lalu disimpulkan menjadi sebuah kesimpulan, prinsip atau aturan.

5. Pendekatan Konsep

Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan siswa untuk menguasai


konsep secara benar dengan tujuan supaya tidak terjadi kesalahan konsep. Konsep sendiri
dapat diartikan sebagai klasifikasi perangsang yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang sama.
Konsep ini merupakan struktur mental yang didapat dari pengamatan dan pengalaman.

Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung


menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana
konsep itu didapat.

Pembelajaran dengan memakai pendekatan konsep artinya siswa dibimbing


memahami suatu bahasan lewat pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam
proses pembelajaran itu penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan
sejumlah metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.
6. Pendekatan Proses

Pendekatan proses artinya pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan


kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai
suatu keterampilan proses. Pendekatan ini berorientasi pada proses.

Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses.


Pendekatan ini penting untuk melatih daya pikir ataupun mengembangkan kemampuan
berpikir dan melatih psikomotor peserta didik. Dalam pendekatan ini siswa harus bisa
mengilustrasikan atau memodelkan maupun melakukan percobaan.

Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah proses yang mencakup kebenaran cara
kerja, ketelitian, keakuratan, keuletan dalam bekerja dan lain sebagainya. Tujuan utama
pembelajaran pada pendekatan ini adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam
keterampilan proses. Seperti mengamati, berhipotesis, merencanakan, menafsirkan dan
mengkomunikasikan.

7. Pendekatan Open-Ended

Open-Ended problem atau soal terbuka menurut Suherman dkk adalah problem yang
diformulasikan mempunyai multi jawaban yang benar. Siswa dihadapkan dengan Open-
Ended problem atau problem tak lengkap tujuannya bukan untuk memperoleh jawaban,
namun menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban. Contoh penerapan
Open-Ended dalam kegiatan pembelajaran adalah siswa diminta mengembangkan metode,
cara atau pendekatan yang berbeda dalam menjawab permasalahan yang diberikan, bukan
berorientasi pada hasil akhir.

Pembelajaran dengan pendekatan ini diawali dengan masalah terbuka yang diberikan
kepada siswa. Kegiatan pembelajaran harus mengarah dan membawa siswa dalam menjawab
masalah dengan banyak cara, dan mungkin juga dengan banyak jawaban. Sehingga hal ini
merangsang kemampuan intelektual dan pengalaman siswa dalam proses menemukan sesuatu
yang baru.

Tujuan pembelajaran Open-Ended problem adalah membantu mengembangkan


kegiatan kreatif dan pola pikir dan matematik siswa lewat problem posing secara simultan.
Artinya kegiatan kreatif dan pola pikir matematik siswa harus dikembangkan semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuan setiap siswa. Pendekatan Open-Ended memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menginvestigasi beragam strategi dan cara yang diyakininya
sesuai dengan kemampuan mengkolaborasi permasalahan. Pokok pikiran pembelajaran ini
adalah pembelajaran yang membangun kegiatan interaktif antara matematika dan siswa,
sehingga mengajak siswa untuk menjawab permasalahan lewat berbagai strategi
8. Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dibuat supaya siswa aktif
mengkonstruksi pengetahuan, keterampilan dan lainnya lewat tahapan mengamati, menalar,
bertanya, mencoba dan membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Pendekatan ilmiah
atau Scientific Approach dalam pembelajaran seluruh mata pelajaran mencakup menggali
informasi lewat pengamatan, bertanya, percobaan, lalu mengolah data atau informasi,
menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar lalu
menyimpulkan dan menciptakan. Untuk mata pelajaran pada materi atau situasi tertentu
pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat jika diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi
seperti itu proses pembelajaran tentu saja harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat
ilmiah untuk

9. Pendekatan Realistik

Pendekatan realistik adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang berusaha


menempatkan pendidikan pada hakiki dasar pendidikan itu sendiri. Menurut pendapat lain
pendekatan realistik adalah pendekatan yang memakai masalah situasi dunia nyata atau suatu
konsep sebagai titik tolak dalam belajar matematika. Dalam pembelajaran ini, strategi-strategi
informasi siswa berkembang saat mereka menyelesaikan masalah pada situasi-situasi biasa
yang sudah dikenal.

Keadaan ini dijadikan sebagai titik awal pembelajaran pendekatan realistik atau
Realistic Mathematic Education (RME). Pada pendekatan realistik ini guru berperan sebagai
fasilitator, moderator atau evaluator. Sedangkan murid berpikir, mengkomunikasikan
argumennya, mengklasifikasikan jawaban mereka dan melatih untuk saling menghargai
strategi atau pendapat orang lain.

10. Pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat

Pendekatan ini adalah gabungan antara pendekatan konsep, keterampilan proses,


inkuiri dan diskoveri maupun pendekatan lingkungan. Sains Teknologi Masyarakat (STM)
adalah pendekatan terpadu antara teknologi dan isu yang ada di masyarakat. Tujuan
pendekatan ini untuk membuat peserta didik mempunyai cukup bekal pengetahuan. Sehingga
dapat mengambil keputusan penting mengenai masalah-masalah dalam masyarakat dan
mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang sudah diambil. Filosofi yang
mendasari pendekatan ini adalah pendekatan konstruktivisme. Yakni peserta didik membuat
sendiri konsep-konsep di dalam struktur kognitifnya berdasarkan apa yang sudah mereka
ketahui.
C. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah untuk membantu individu memperoleh pengetahuan,


keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menghadapi situasi dan masalah yang
dihadapinya. Pembelajaran juga bertujuan untuk membantu individu memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang dunia sekitarnya dan mengembangkan kemampuan
untuk berpikir kritis, kreatif, dan analitis. Selain itu, pembelajaran juga bertujuan untuk
membantu individu memperoleh keterampilan sosial dan interpersonal yang diperlukan untuk
berinteraksi dengan orang lain dan berkontribusi dalam masyarakat. Tujuan pembelajaran
dapat bervariasi tergantung pada konteks dan jenis pembelajaran yang dilakukan, seperti
pembelajaran formal di sekolah atau universitas, pembelajaran non-formal melalui pelatihan
atau kursus, atau pembelajaran informal melalui pengalaman sehari-hari.

Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi


(pengetahuan, keterampilan, sikap) murid yang perlu dibangun melalui satu atau lebih
kegiatan pembelajaran. Tujuan Pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan
pembelajaran dari waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju Capaian Pembelajaran
(CP).

Secara operasional, komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat tiga aspek berikut ini:

 Kompetensi, yaitu kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh murid


atau ditunjukkan dalam bentuk produk yang menunjukkan murid telah
berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
 Konten, yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami
pada akhir satu unit pembelajaran.
 Variasi, yang menjelaskan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan tingkat
tinggi yang perlu dikuasai murid untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Misal: mengevaluasi, menganalisis, memprediksi, menciptakan, dan
sebagainya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kesimpulan pembelajaran dan pembelajaran dengan pendekatan proses, dapat


disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses perubahan perilaku seseorang yang
terjadi melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Tujuan dari
pembelajaran adalah untuk membantu individu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang diperlukan untuk menghadapi situasi dan masalah yang dihadapinya, serta untuk
membantu individu memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dunia sekitarnya dan
mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis, kreatif, dan analitis.

Pendekatan proses dalam pembelajaran menekankan pada pentingnya proses


pembelajaran, bukan hanya hasil akhirnya. Dalam pembelajaran dengan pendekatan proses,
individu diberikan kesempatan untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran, yang meliputi
merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi pembelajaran yang sedang berlangsung. Proses
pembelajaran dapat terjadi secara formal, non-formal, atau informal, dan melibatkan berbagai
faktor seperti guru, siswa, lingkungan, dan metode pembelajaran yang digunakan.

Dalam pembelajaran, individu akan memperoleh informasi baru, mengorganisasi


informasi tersebut, dan mengaitkannya dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah
dimiliki. Proses pembelajaran dapat terus berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dan peserta didik di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk terus memperbaharui metode
dan pendekatan pembelajaran yang digunakan agar pembelajaran dapat berjalan efektif dan
efisien.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari pembelajaran dan pembelajaran dengan pendekatan proses


beberapa saran yang dapat di berikan adalah :

1. Aktif terlibat dalam proses pembelajaran


2. Gunakan berbagai metode pembelajaran
3. Terus perbaharui metode dan pendekatan pembelajaran
4. Berpikir kritis, kreatif, dan analitis
5. Selalu berusaha untuk memperoleh pengetahuan baru.
DAFTAR PUSTAKA

Skinner, B. F. Contingencies of Reinforcement, East Norwalk, CT: Appleton, 1971

Bandura, A. (Inggris)Social Learning Theory, Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall, 1977,

McGehee, W. (Inggris)"Are We Using All We Know About Training? Learning Theory and
Training," Personnel Psychology, Spring 1958

Pavlov, I. P. (Inggris)The Work of the Digestive Glands, London: Charles Griffin, 1902,

https://educhannel.id/blog/artikel/pendekatan-pembelajaran.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran

Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi Buku 1, 2007, Jakarta: Salemba Empat,

Anda mungkin juga menyukai