“Komponen-komponen Perencanaan
Pembelajaran PAUD”
Dosen Pengampu :
Nuraini, S.Pd., M.Pd
Alhamdulillah segala puji bagi Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah tentang nikah tepat pada waktunya.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang nikah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari perencanaan pembelajaran?
2. Apa saja komponen-komponen perencanaan pembelajaran itu?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui komponen-komponen perencanaan pembelajaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Perencanaan pembelajaran adalah proyeksi apa yang dilakukan oleh guru pada
saat proses belajar mengajar.pembelajaran akan lebih optimal jika guru terlebih dahulu
menyiapkan perencanaan pembelajaran. perencanaan pembelajaran merupakan
perencanaan yang sistematik dalam suatu pengajaran untuk mengkoordinasikan
komponen-komponen pembelajaran.yang akan dimanistasikan bersama-sama peserta
didik. Perencanaan pembelajaran adalah proses penyusunan materi pelajaran,penggunaan
media pengajaran,penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilain dalam
suatu alokasi waktu yang dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan.[1]
2
Telah dikemukakan dalam bab Sembilan bahwa siswa adalah suatu organisme yang
hidup yang senantiasa mengalami perubahan. Perubahan merupakan pertumbuhan dan
perkembangan, baik jasmani maupun rohani secara terus menerus dalam usaha
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal, secara sistematistelah merencanakan
bermacam lingkungan, yakni linkungan pendidikan yang menyediakan bermacam-macam
kesempatan bagi siswa untuk melakukan berbagai kegiatan belajar sehingga para siswa
memperoleh pengalaman pendidikan. Dengan demikian, mendorong pertumbuhan dan
perkembangannya ke arah suatu tujuan yang dicita-citakan.
b. Nilai tujuan dalam pengajaran
Tujuan memiliki nilai penting dalam pengajaran, bahkan barangkali dapat dikatakan
bahwa tujuan merupakan factor terpenting dalam kegiatan dan proses belajar mengajar.
Nilai-nilai tujuan dalam pengajaran diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tujuan pendidikan mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan murid dalam
proses pengajaran.
2. Tujuan pendididkan memberikan motivasi kepada guru dan siswa. Tujuan yang baik
ialah apabila mendorong kegiatan-kegiatan guru dan siswa.
3. Tujuan pendidikan memberikan pedoman atau petunjuk kepada guru dalam rangka
memilih dan menentukan metode mengajar atau menyediakan lingkungan belajar bagi
siswa.
4. Tujuan pendidikan penting maknanya dalam rangka memilih dan menentukan alat
peraga pendidikan yang akan digunakan. Pengajaran akan berjalan lebih efektif, apabila
guru dan siswa mempergunakan alat/media yang memadai.
5. Yujuan pendidikan penting dalam menentukan alat/teknik penilaian guru terhadap hasil
belajar siswa. Pengajaran efisien, dapat diartikan bahwa adanya atau tersedianya alat
penilaian yang tepat.
c. Tingkat-Tingkat Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan dan pengajarirumuskan secara sederhana, singkat tetapi jelasan dapat
kita bagi menjadi empat tingkatan atau jenjang sesuai denga ruang linkup dan sasaran
yang hendak dicapai oleh tujuan itu. Tingkatan tujuan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Tujuan pendidikan nasional
2. Tujuan lembaga pendidikan
3. Tujuan kurikuler
3
4. Tujuaan mata pelajaran
5. Tujuan mengajar dan belajar
d. Tingkat-Tingkat Tujuan Menurut Thompson
Tingkat-tingkat tujuan tersebut dikemukakan oleh William Burton dalam bukunya,
bahwa tujuan pendidikan terdiri atas berikut ini.
1. Tujuan masyarakat dan tujuan umum pendidikan
2. Tujuan masyarakat yang lebih khusus atau tujuan dari kelompok-kelompok social
tertentu.
3. Tujuan guru
4. Tujuan siswa
e. Merumuskan Tujuan Mengajar
Tujuan mengajar harus memenuhi criteria sebagai berikut.
a) Tujuan itu bertitik tolak dari perubahan tingkah laku siswa
b) Tujuan harus dirumuskan sekhusus mungkin
c) Tujuan dirumuskan secara sederhana singkar, tetapi jelas
d) Tujuan itu dapat dicapai dalam waktu yang singkat, yakni sehabis jam pellajaran
tertentu
e) Perumusan tujuan jangan disatukan dengan kegiatan mencapai tujuan
4. PERENCANAAN PENGAJARAN
5
JENIS DAN FUNGSI PERENCANAAN PENGAJARAN
Pengajaran adalah suatu usaha manusia yang bersifat kompleks,oleh sebab
banyaknya nilai-nilai dan factor-faktor manusia yang turut terlibat didalamnya. Dikatakan
sangat penting,sebab pengajaran adalah usaha membentuk manusia yang baik.Kegagalan
pengajaran dapat merusak satu generasi masyarakat.
Guru yang baik akan berusaha sedapt mungkin agar pengajarannya berhasil.Salah
satu fakyor yang bisa membawa keberhasilan itu, ialah guru tersebut senantiasa membuat
perencanaan mengajar sebelumnya.
Pada garis besarnya,perencanaan mengajar berfungsi sebagai berikut.
1. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan
hubungannya dengan pengajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan itu.
2. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pengajarannya terhadap
pencapaian tujuan pendidikan.
3. Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pengajaran yang diberikan dan prosedur
yang diberikan dan prosedur yang dipergunakan
4. Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan murid, minat-minat
murid, dan mendorong motivasi belajar.
5. Mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan adanya
organisasi kurikuler yang lebih baik, metode yang tepa t dan menghemat waktu.
6. Murid-murid akan menghormati guru yang sungguh-sungguh mempersiapkan diri
untuk mengajar sesuai dengan harapan-harapan mereka.
7. Memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk memajukan pribadinya dan
perkembangan profesionalnya.
8. Membantu guru memiliki perasaan percaya pada diri sendiri dan jaminan atas diri
sendiri.
9. Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-
bahan yang up to date kepada murid.[2]
5. STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi atau metode adalah komponen yang juga memiliki fungsi yang sangat
menentukan. Keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini
bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa dapat diimplementasikan
6
melelui strategi yang tepat, maka komponen-komponen tersebut tidak akan memiliki
makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu, setiap guru perlu memahami
secara baik peran dan fungsi metode dan strategi dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
10. MEDIA PENGAJARAN
Alat dan sumber, walaupun fungsinya sebagai alat bantu akan tetapi memiliki
peran yang tidak kalah pentingnya. Dalam kemajuan teknologi seperti sekarang ini
memungkinkan siswa dapat belajar dari mana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan
hasil-hasil teknologi. Oleh karena itu peran dan tugas guru bergeser dari peran sebagai
sumber belajar menjadi peran sebagai pengelola sumber belajar. Melalui penggunaan
berbagai sumber itu diharapkan kualitas pembelajaran akan semakin meningkat.
11. EVALUASI PENGAJARAN
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perencanaan pembelajaran adalah proyeksi apa yang dilakukan oleh guru pada saat
proses belajar mengajar.
2. Pengajaran adalah suatu system, artinya suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-
komponen yang berinterelasi dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan
dengan keseluruhan itu sendiri untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Adapun komponen-komponen tersebut meliputi:
a. Tujuan pendidikan dan pengajaran,
b. Peserta didik atau siswa,
c. Tenaga kependidikan khususnya guru,
d. Perencanaan pengajaran sebagai suatu segmen kurikulum,
e. Strategi pembelajaran,
f. Media pengajaran,
g. Evaluasi pengajaran.
8
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar, 2011, PROSES BELAJAR MENGAJAR, Jakarta: PT. Bumi Aksara,
Cetakan ketiga belas.
Sanjaya, Wina, 2010, KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN, Jakarta: KENCANA
PRENADA MEDIA GROUP, Cetakan ke-3.
Musthofa, Ali, dkk, 2011, Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran,Surabaya: kopertais
IV Press,