Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN AUD

“ Perencanaan pembelajarn III ”

DISUSUN OLEH :
MIRA
17.1.05.0019

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALU
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang "Perencanaan pembelajaran III" ini. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan
Penulis/kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata
kuliah kami Ilmu Pendidikan Islam. Disamping itu, kami menyadarai masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sebab itu kami berharap kritikan pembaca sebagai bahan untuk
perbaikan kedepannya.

Demikian makalah ini kami susun. Semoga dapat berguna untuk kita semua. Aamiin.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perencanaan pembelajaran pada program PAUD merupakan langkah awal yang sangat
penting untuk memberikan arah yang tepat dalam pelaksanaan proses pembelajaran, selain itu
rencana pembelajaran disusun untuk memberikan panduan dalam menyiapkan kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan anak. Dengan kata lain penyusunan rencana
pembelajaran harus disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Rencana pembelajaran yang
tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak tidak atau kurang memberi manfaat bagi
pengembangan kemampuan anak, untuk itu disini kami akan membahas Komponen-komponen
dalam rencana pembelajaran yang meliputi tujuan yang ingin dicapai, konsep yang ingin
dibangun, metode, sarana, dan rencana waktu pelaksanaan merupakan acuan bagi pendidik
dalam menjalankan kegiatan pembelajaran yang sistematis.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa prinsip perencanaan pembelajaran TK/PAUD ?
2. Apa model perencanaan pembelajaran TK/PAUD ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Agar dapat mengerti tentang prinsip perencanaan pembelajaran TK/PAUD
2. Agar dapat mengerti tentang model perencanaan pembelajaran TK/PAUD
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip Perencanaan Pembelajaran PAUD


Berikut ini prinsip-prinsip pengembangan rencana pembelajaran yang harus dipahami
oleh tenaga pendidik PAUD :
1. Sesuai Dengan Tahap Perkembangan Anak
Rencana pembelajaran disusun untuk memberikan panduan dalam menyiapkan kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan anak. Dengan kata lain penyusunan rencana
pembelajaran harus disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Rencana pembelajaran yang
tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak tidak atau kurang memberi manfaat bagi
pengembangan kemampuan anak.
Sebagai contoh untuk kelompok anak usia 2 tahun yang sudah dapat berjalan dengan
lancar, rencana pembelajaran yang berisi latihan berdiri tentunya tidak menantang anak untuk
berkembang lebih lanjut. Sebaliknya untuk kelompok anak tersebut yang belum mengenal
warna, kegiatan untuk membuat pola warna tidak akan dapat dicapai anak.
Mengetahui tahap perkembangan kelompok usia anak dapat merujuk pada Standar
Perkembangan.
2. Memenuhi Kebutuhan Belajar Anak
Selain memperhatikan tahap perkembangan anak, rencana pembelajaran juga harus dapat
memenuhi kebutuhan belajar anak secara individu karena setiap anak memiliki gaya belajar yang
berbeda. Meskipun pada umumnya anak pada kelompok usia tertentu ada dalam tahap
perkembangan yang sama, tetapi pada kenyataannya setiap anak memiliki kekhasan masing-
masing. Oleh karena itu dalam menyusun rencana pembelajaran perlu juga memperhatikan
kekhasan anak secara individu.
Memahami kekhasan dan kebutuhan pembelajaran masing-masing anak dapat dilakukan
melalui Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) di saat anak baru masuk program, atau dengan
cara mengamati saat anak main. DDTK adalah sekelompok instrumen yang digunakan untuk
mendeteksi tahap perkembangan anak. Apabila perencanaan pembelajaran disusun setelah
dilakukan penilaian, maka hasil penilaian perkembangan anak dapat dijadikan dasar untuk
membuat perencanaan pembelajaran berikutnya.

3. Menyeluruh (meliputi semua aspek perkembangan)


Rencana pembelajaran yang disusun harus mencakup semua aspek perkembangan anak
yang meliputi: moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, dan kemandirian, bahasa, kognitif,
fisik/motorik dan seni sebagai satu kesatuan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Pada
pendidikan anak usia dini pengembangan setiap aspek perkembangan disampaikan dalam
kegiatan pembelajaran yang terpadu dengan menggunakan tema. Contoh: dengan tema
pembelajaran ”Aku”, aspek yang dikembangkan mencakup moral dan nilai-nilai agama
(mengenal aku sebagai ciptaan Tuhan), bahasa (menambah kosa kata tentang aku, menceritakan
keluargaku, dll), kognitif (menghitung jumlah anggota tubuh), sosial emosional (mengenal
kesukaan dan ketidaksukaanku), dan seterusnya.
4. Operasional
a. Tujuan Jelas dan dapat diukur :
Perencanaan yang dibuat harus berisi tujuan yang jelas dan ingin dicapai dalam
pembelajaran. Seperti yang dipaparkan di depan, tujuan yang ingin dicapai mencakup
pengembangan semua kemampuan anak. Penetapan indikator yang ingin dicapai dalam rencana
pembelajaran harus bertahap dan berkelanjutan, dimulai dari indikator paling sederhana, konkrit
ke yang lebih rumit. Jumlah indikator yang ditetapkan dalam tujuan pun harus dibatasi sesuai
dengan kemampuan.
Tujuan yang dituangkan dalam rencana pembelajaran pun harus dapat terukur, konkrit,
dan dapat diamati.
b. Dapat Dilaksanakan :
Perencanaan disusun sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran, karena itu penyusunan
rencana pembelajaran harus dipastikan dapat diterapkan dalam pembelajaran yang
menyenangkan bagi anak. Agar perencanaan dapat laksanakan maka harus memperhatikan
sumber daya yang ada (SDM, sarana dan prasarana, lingkungan/muatan lokal), serta sesuai
dengan tahapan perkembangan anak.
5. Mengoptimalkan Potensi Lingkungan
Salah satu tujuan PAUD adalah mengembangkan kemampuan anak dalam mengenal
lingkungan sekitarnya. Dengan kata lain anak diharapkan peka terhadap lingkungan tempat
tinggalnya. Anak dapat melihat lingkungan sebagai pusat sumber belajar, sebagai potensi yang
harus dioptimalkan dan sebagai wahana yang harus dijaga kelestariannya. Karena itu
pengembangan rencana belajar untuk PAUD harus berakar pada lingkungan yang ada di sekitar
anak.
Lingkungan yang dimaksud disini meliputi, lingkungan fisik yakni orang-orang yang
ada di sekitar anak (guru, pengelola, orang tua, masyarakat), benda-benda, tumbuhan, binatang,
dan bangunan sekitarnya, cuaca, alam sekitar. Selain lingkungan fisk juga perlu memperhatikan
lingkungan non fisik, yakni adat, budaya, nilai-nilai keagamaan, seni, bahasa, dan lainnya.
Lingkungan fisik maupun non fisik tersebut diatas menjadi sumber belajar yang tidak ada
habisnya untuk diolah menjadi bagian dari perencanaan pembelajaran bagi anak usia dini.
Contoh:
Tema : Tempat Beribadah,
Sub tema : Masjid
Kegiatan yang akan dilaksanakan:
Mendiskusikan perilaku yang diharapkan selama ada di masjid, kegiatan-kegiatan yang dapat
dilakukan di masjid.
Mengajak anak langsung mengunjungi masjid untuk mengamati seluruh bagian bangunan
masjid.
Memberi kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan pengalamannya tentang masjid
kedalam kegiatan-kegiatan seperti: melukis, menggambar, menyusun balok, bermain pasir,
membentuk dengan playdough, menggunting, menyusun puzle, dll.

Mengoptimalkan potensi lingkungan juga dapat diartikan dengan memanfaatkan semua


benda dan alat yang ada di lingkungan sebagai APE yang dapat dikembangkan sendiri oleh guru
bersama anak sebagai salah satu alternatif mengatasi kekurangan atau keterbatasan APE yang
dimiliki.
B. Model Perencanaan Pembelajaran TK/PAUD
Model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang menggambarkan proses
rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam
pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri anak. Penyusunan model
pembelajaran di TK didasarkan pada silabus yang dikembangkan menjadi perencanaan semester,
satuan kegiatan mingguan (SKM), dan satuan kegiatan harian (SKH). Dengan demikian model
pembelajaran merupakan gambaran konkrit yang dilakukan pendidik dan peserta didik sesuai
dengan satuan kegiatan harian.

Ada beberapa model pembelajaran yang dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak,


diantaranya :

1. MODEL PEMNELAJARAN PAUD: MODEL KLASIKAL


Adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh
seluruh anak sama dalam satu kelas (secara klasikal). Model pembelajaran ini merupakan model
yang paling awal digunakan di PAUD, dengan sarana pembelajaran yang pada umumnya sangat
terbatas, serta kurang memperhatikan minat individu anak. Seiring dengan perkembangan teori
dan pengembangan model pembelajaran, model pembelajaran Klasikal sudah banyak
ditinggalkan. Oleh karena itu dalam buku ini tidak dibahas secara khusus model pembelajaran
klasikal.
2. MODEL PEMBELAJARAN PAUD: MODEL KELOMPOK

Dalam model pembelajaran berdasarkan kelompok dengan kegiatan pengaman, adalah


pola pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok, biasanya anak dibagi
menjadi 3 (tiga) kelompok, dan masing-masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda-
beda. Dalam satu kali pertemuan, anak harus menyelesaikan 2 – 3 kegiatan dalam kelompok
secara bergantian.

Apabila dalam pergantian kelompok, terdapat anak-anak yang sudah menyelesaikan


tugasnya lebih cepat dari pada temannya, maka anak tersebut dapat meneruskan kegiatan lain
sejauh di kelompok lain tersedia tempat. Namun apabila tidak tersedia tempat, maka anak
tersebut dapat bermain pada tempat tertentu di dalam kelas yang telah disediakan guru yang
disebut dengan kegiatan pengaman. Pada kegiatan pengaman sebaiknya disediakan alat-alat yang
lebih bervariasi dan sering diganti disesuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas.

 Berikut Langkah-langkah Kegiatan PAUD Model Pembelajaran Kelompok


Kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran kelompok dengan kegiatan
pengaman menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

 Kegiatan Pendahuluan/ Awal (+ 30 menit)

Kegiatan pendahuluan/awal dilaksanakan secara klasikal artinya kegiatan yang dilakukan


oleh seluruh anak dalam satu kelas, dalam satu satuan waktu dengan kegiatan yang sama. dan
sifatnya pemanasan, misalnya berdoa, presensi, bernyanyi sesuai tema, bertepuk tangan,
berdiskusi dan tanya jawab tentang tema dan sub tema atau pengalaman yang dialami anak. Jika
pada waktu diskusi terjadi kejenuhan diharapkan pendidik membuat variasi kegiatan, misalnya
dilanjutkan dengan kegiatan fisik/motorik kasar atau permainan yang melatih pendengaran anak.

 Kegiatan Inti (+ 60 menit)

Sifat dari kegiatan ini adalah kegiatan yang mengaktifkan perhatian, kemampuan dan
sosial emosi anak. Kegiatan terdiri dari bermacam-macam kegiatan bermain yang dipilih dan
disukai anak agar dapat bereksplorasi, bereksperimen, meningkatkan pengertian-pengertian,
konsentrasi, memunculkan inisiatif, kemandirian dan kreativitasnya serta dapat membantu dan
mengembangkan kebiasaan bekerja yang baik.

Pada kegiatan ini anak terbagi beberapa kegiatan kelompok, artinya dalam satu satuan
waktu tertentu terdapat beberapa kelompok anak melakukan kegiatan yang berbeda-beda.
Pengorganisasian anak saat kegiatan pada umumnya dengan kegiatan kelompok, namun
adakalanya diperlukan menggunakan kegiatan klasikal maupun individual. Sebelum anak dibagi
menjadi kelompok, pendidik menjelaskan kegiatan atau hal-hal yang berkaitan dengan tugas
masing-masing kelompok secara klasikal. Pada kegiatan inti dalam satu kelas dibagi menjadi
beberapa kelompok.

Pendidik bersama anak dapat memberi nama masing-masing kelompok. Anak diberi
kebebasan untuk memilih kegiatan yang ada pada kelompok yang diminatinya dan tempat yang
disediakan. Semua anak hendaknya secara bergantian mengikuti kegiatan-kegiatan yang
direncanakan oleh pendidik. Setelah anak dapat mengikuti secara teratur, maka anak boleh
memilih kegiatan sendiri dengan tertib.
Anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari pada temannya dapat
meneruskan kegiatan di kelompok lain. Jika tidak tersedia tempat, anak tersebut dapat
melakukan kegiatan di kegiatan pengaman. Fungsi kegiatan pengaman adalah:

 Sebagai tempat kegiatan anak yang telah menyelesaikan tugasnya lebih cepat sehingga
tidak mengganggu teman lain.
 Untuk memotivasi anak agar cepat menyelesaikan tugasnya
 Untuk mengembangkan aspek emosional, sosial, kemandirian, kerjasama dan kreativitas
anak.
 Sebagai alat peraga

Sebaiknya alat-alat yang disediakan pada kegiatan pengaman lebih bervariasi dan sering
diganti disesuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas. Dan pada waktu kegiatan
kelompok berlangsung, pendidik tidak berada di satu kelompok saja melainkan juga memberikan
bimbingan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan walaupun peserta didik tersebut
berada di kelompok lain.

- Istirahat/Makan (+ 30 menit)

Kegiatan ini kadang-kadang dapat digunakan untuk mengisi indikator/kemampuan yang


hendak dicapai yang berkaitan dengan kegiatan makan, misalnya tata tertib makan, jenis
makanan bergizi, rasa sosial dan kerjasama. Setelah kegiatan makan selesai, waktu yang tersedia
dapat digunakan untuk bermain dengan alat permainan di luar kelas yang bertujuan
mengembangkan fisik/motorik.

- Penutup (+ 30 menit)

Kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan penutup bersifat menenangkan anak dan
diberikan secara klasikal, misalnya membaca cerita dari buku, pantomim, menyanyi, atau
apresiasi musik dari berbagai daerah. Kegiatan ini diakhiri dengan tanya jawab mengenai
kegiatan yang berlangsung, sehingga anak mengingat dan memaknai kegiatan yang dilaksanakan
dan kemudian dilanjutkan dengan pesan-pesan dan doa pulang.

 Cara Penilaian Model Pembelajaran PAUD Pendekatan Kelompok


Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung guru hendaknya mencatat segala hal yang
terjadi baik terhadap program kegiatannya maupun terhadap perkembangan peserta didik. Segala
catatan pendidik digunakan sebagai bahan masukan bagi keperluan penilaian.

3. MODEL PEMBELAJARAN PAUD: MODEL SUDUT


Kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan,
menggunakan langkah-langkah pembelajaran hampir sama dengan model pembelajaran area,
hanya sudut-sudut kegiatan selayaknya lebih bervariasi dan sering diganti, disesuaikan dengan
tema dan sub tema yang dibahas.
 LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN SUDUT
- Kegiatan Awal (+ 30 menit)

Kegiatan yang dilaksanakan adalah bernyanyi, berdoa, mengucap salam, membicarakan


tema/sub tema, diskusi kegiatan yang akan dilaksanakan, malakukan kegaitan fisik/ motorik.

- Kegiatan Inti (+ 60 menit) secara individual di sudut-sudut kegiatan

Sebelum melakukan kegiatan inti, pendidik bersama anak membicarakan tugas-tugas yang
diprogramkan di sudut-sudut kegiatan. Setelah itu pendidik menjelaskan kegiatan-kegiatan yang
akan dilaksanakan di setiap sudut kegiatan yang diprogramkan.

Sudut yang dibuka setiap hari disesuaikan dengan indikator yang dikembangkan dan sarana/alat
pembelajaran yang ada. Kemudian anak dibebaskan untuk memilih sudut kegiatan yang disukai
sesuai dengan minatnya. Anak dapat berpindah sudut kegiatan sesuai dengan minatnya tanpa
ditentukan oleh pendidik, pendidik memberi motivasi.

- Istirahat/Makan (+ 30 menit)

Kegiatan makan bersama menanamkan pembiasaan yang baik, misalnya mencuci tangan,
berdoa sebelum dan sesudah makan, berbagi bekal dengan teman, membereskan dan merapikan
alat-alat makan dan sebagainya. Setelah kegiatan makan selesai, waktu yang tersedia dapat
digunakan untuk bermain di dalam atau di luar kelas.

- Kegiatan Akhir (+ 30 menit)


Kegiatan akhir dilaksanakan secara klasikal, misalnya dengan bercerita, bernyanyi, gotong
royong memberikan kelas, diskusi kegiatan sehari yang telah dilakukan, informasi kegiatan esok
hari, berdoa, dan mengucapkan salam.

 PENILAIAN MODEL PEMBELAJARAN PAUD PENDEKATAN SUDUT

Penilaian yang dilakukan pada pembelajaran ini sama dengan penilaian pada model
pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman, yaitu selama kegiatan pembelajaran
berlangsung, pendidik mencatat segala hal yang terjadi baik terhadap perkembangan peserta
didik maupun program kegiatannya sebagai dasar bagi keperluan penilaian.

4. MODEL PEMBELAJARAN PAUD: MODEL AREA


Model pembelajaran berdasarkan Area lebih memberikan kesempatan kepada anak didik
untuk memilih/melakukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. Pembelajarannya dirancang
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan menghormati keberagaman budaya dan
menekankan pada pengalaman belajar bagi setiap anak, pilihan-pilihan kegiatan dan pusat-pusat
kegiatan serta peran serta keluarga dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran Area menggunakan 10 (sepuluh) area yang dijelaskan berkut ini. Dalam
satu hari dapat dibuka minimal 4 area untuk disiapkan alat bermain/alat peraga dan sarana
pembelajaran yang sesuai dengan indicator yang ingin dicapai. Alat bermain untuk model area
sesuai dengan kurikulum PAUD 2013 adalah :

1. Area Drama

Area Drama merupakan tempat yang memberikan kesempatan pada anak untuk
mengeksplorasi dan mengembangkan pengalaman bermain peran. Area Drama memiliki baju-
baju dan benda-benda lain yang mendorong anak memperagakan apa yang mereka lihat
dikehidupan mereka, membantu mereka untuk memahami dunia mereka dan memainkan
berbagai macam peran. Pemilihan benda-benda tergantung dari minat anak-anak dan tema yang
sedang berlangsung pada saat itu.
Alat bermain di Area Drama adalah : tempat tidur anak (boneka), almari kecil, meja kursi
kecil (meja tamu), boneka-boneka dan sebagainya.

Area drama biasa dispesifikasi lagi, misalnya khusus dibuat untuk bermain drama masak-
masakan anak sehingga berubah menjadi Area Masak yang menyajikan alat bermain alat-alat
dapur, seperti kompor, panci, meja, piring, mixer, blender.

2. Area Membaca dan Menulis

Area ini merupakan tempat bagi anak untuk mengeksplorasi pengalaman membaca dan
menuliskan kata-kata yang ada disekitar mereka. Area Membaca dan Menulis menyediakan
berbagai buku-buku atau tulisan-tulisan dan bahan-bahan untuk kegiatan menyimak atau
mendengar bahasa dan menulis.Area membaca berisi buku-buku dan bahan-bahan untuk
kegiatan membaca.

Alat bermain di area membaca PAUD : buku tulis, pensil warna, pensil, kartu huruf, kartu
kategori, kartu gambar, kertas piano, spidol, ballpoint dan sebagainya.

3. Area Sains (IPA, Ilmu Pengetahuan Alam)

Area Sains menyediakan banyak kesempatan bagi anak-anak untuk menggunakan panca
indera dan menyalurkan langsung minat mereka terhadap kejadian-kejadian alamiah dan benda-
benda yang mereka temukan. Dengan mengeksplorasi bahan-bahan alami, anak menciptakan,
berpikir, dan berkomunikasi. Anak-anak melatih otot halus dan kasar, mengembangkan konsep-
konsep matematika, gagasan-gagasan ilmiah, dan kreativitas.

Alat bermain anak di area Sains PAUD adalah : macam-macam tiruan binatang, gambar-
gambar perkembangbiakan binatang, gambar-gambar proses petumbuhan tanaman, biji-bijian
(jagung, kacang tanah, kacang hijau, beras), dan lain-lain.

4. Area Musik

Musik dapat dipergunakan sepanjang hari untuk menyatukan kegiatan pembelajaran.


Bernyanyi, menggerakkan badan, bertepuk tangan, menari, dan memainkan alat-alat musik, atau
menyimak dengan tenang kesemuanya dapat diberikan sebagai kegiatan pembelajaran sepanjang
hari. Musik mengembangkan panca indera, mengajarkan ritme, berhitung dan pola kalimat,
memperkuat otot halus dan kasar, dan mendorong kreatifitas.

Alat bermain anak PAUD di area musik adalah : Seruling, kastanyet, maracas, organ kecil,
tamburin, kerincingan, triangle kecil, balok kayu, kulintang, angklung, biola, piano, harmonica,
gendang, rebana, dan sebagainya dengan menyesuaikan pada keunikan daerah masing-masing.

5. Area Balok

Area Balok dilengkapi dengan berbagai macam bentuk dan ukuran balok untuk
menciptakan susunan khayal atau dapat dikenali seperti bangunan, kota, pertanian, dll. Melalui
bermain balok, anak mengembangkan kemampuan matematika, kemampuan berpikir dan
memecahkan masalah, kreativitas, dan memperkuat daya konsentrasi.

Alat bermain anak PAUD di area balok adalah : balok dengan berbagai bentuk, ukuran,
dan warna, leggo, lotto sejenis, bola dengan berbagai ukuran dan warna, kardus bekas, dan
sebagainya.

6. Area Matematika dan Berhitung

Area Matematika dan Berhitung merupakan tempat yang menyediakan permainan-


permainan yang dapat membantu anak belajar mencocokkan, berhitung, dan mengelompokkan,
serta menciptakan sendiri permainan yang mereka sukai, dan berlatih kemampuan berbahasa
mereka. Area Matematika dan Berhitung memiliki bahan-bahan yang dapat dipisah-pisahkan dan
disatukan anak.

Kegiatan-kegiatan di area ini mendorong anak mengembangkan kemampuan intelektual,


otot-otot halus, koordinasi mata-tangan, dan keterampilan sosial seperti berbagi, bernegosiasi,
dan memecahkan masalah Alat bermin yang ada di dalam Area Matematika dan Berhitung
adalah : lambang bilangan, kepingan geometri, kartu angka dan lain-lain.

7. Area Seni, Motorik Halus

Area Seni dan Motorik merupakan tempat untuk mengembangkan dan mengeksplorasi
kreativitas mereka serta bersenang-senang dengan bahan baru dan pengalaman fisik (tactile).
Area Seni dan Motorik memacu kreativitas, komunikasi verbal dan non verbal, percaya diri,
perkembangan motorik halus dan kasar, dan kemampuan intelektual. Alat bermain anak PAUD
di area seni, motorik halus adalah : meja gambar, meja kursi anak, krayon, pensil berwarna,
pensil, kapur tulis, kapur warna, arang buku gambar, kertas lipat, kertas koran, lem.

8. Sentra Agama

Area Agama merupakan tempat yang memberikan pengalaman pada anak untuk
mengenal agama dan mempraktekkan tatacara beribadah sesuai agama yang dianutnya. Area
Agama menyediakan miniatur rumah ibadah, perlengkapan ibadah, buku-buku bacaan, kertas
gambar dan alat-alat gambar. Juga maket tempat ibadah dan alat peraga tata cara ibadah agama-
agama di Indonesia, misalnya sebagai berikut : a) Islam : maket masjid, gambar tata cara shalat,
gambar tata cara berwudhu, sajadah, mukena, peci, kain sarung, kerudung, buku Iqro’, kartu
huruf hijaiyah, tasbih, juz’amma, Al-Qur’an, dan sebagainya. b) Hindu : maket pura, gambar
orang menuju ke Pura, tiruan sesaji. c) Kristen/katolik : maket gereja, Alkitab, Rosario. d) Budha
: maket pura, maket candi Budha, gambar bikshu. e) Konghucu : maket klenteng, foto orang
sembahyang.

9. Area Bahasa

Area Bahasa merupakan tempat yang tenang sehingga anak-anak dapat melihat-lihat
buku, membacakan temannya, atau meminta guru atau orang tua agar membacakan buku untuk
mereka. Kesusastraan dipergunakan selama hari-hari belajar anak. Anak-anak diminta untuk
membuat buku sendiri, mendramatisasi dan menyimak cerita. Alat bermain anak PAUD di area
bahasa adalah : buku-buku cerita, gambar seri, kartu kategori kata, kartu nama-nama, boneka
tangan, panggung boneka, papan planel, kartu nama bulan, majalah anak, koran, macam-macam
gambar sesuai tema, kliping peristiwa dan sebagainya.

10. Area Pasir / Air

Jika bermain pasir dan air dimasukkan ke dalam salah satu tempat di dalam kelas, kita
dapat menggunakan pasir dan air menjadi salah satu area yang menarik untuk beraktifitas dengan
anak-anak. Ini berhubungan erat dengan science. Beberapa aktifitas science yang berhubungan
dengan area pasir dan air adalah:
1. Bagaimana air dapat berubah?

Untuk percobaan ini, sediakan beberapa bahan seperti tinta, garam, kertas, pasir, spons,
dll. Gunakan pipet tetes untuk membasahi bahan-bahan tersebut diatas. Ketika bahan-bahan
tersebut menjadi basah, beri pertanyaan yang mendorong anak-anak untuk menggambarkan apa
yang mereka lihat dan apa yang mereka pikirkan tentang peristiwa yang terjadi:

- Adakah perubahan warna yang terjadi ketika kamu menambahkan air ada bahan-bahan
tersebut di atas?
- Adakah perubahan bentuk yang terjadi ketika air ditambahakan pada bahan-bahan
tersebut di atas?
- Apakah kelihatan berbeda pada tinta dalam keadaan basah dan tinta yang dalam keadaan
kering?
- Apa yang akan terjadi jika ditambahkan air pada segelas jus jeruk?

 Langkah-langkah Kegiatan dalam Model Area


- Kegiatan Awal (+ 30 menit)

Kegiatan yang dilaksanakan adalah melatih pembiasaan, misalnya menyanyi, memberi salam
dan berdoa. Bercerita tentang pengalamam sehari-hari dan setiap anak bercerita, 3 atau 4 anak
bertanya tentang cerita anak tersebut, membicarakan tema/sub tema, melakukan kegiatan
fisik/motorik yang dapat dilakukan di luar atau di dalam kelas.

- Kegiatan Inti (+ 60 menit) Secara Individual di Area Kegiatan

Sebelum melakukan kegiatan inti, pendidik bersama anak membicarakan tugas-tugas di area
yang diprogramkan. Setelah itu peserta didik dibebaskan memilih area yang disukai sesuai
dengan minatnya. Pendidik menjelaskan kegiatan-kegiatan di dalam area yang diprogramkan.
Area yang dibuka setiap hari disesuaikan dengan indicator yang dikembangkan dan sarana/alat
pembelajaran yang ada. Anak dapat berpindah area sesuai dengan mintanya tanpa ditentukan
oleh pendidik. Apabila terdapat anak tidak mau melakukan kegiatan di arena yang diprogramkan,
pendidik harus memotivasi anak tersebut agar mau melakukan kegiatan. Pendidik dapat melayani
anak dengan membawakan tugasnya ke area yang sedang diminatinya.

Pendidik melakukan penilaian dengan memakai alat penilaian yang telah disiapkan, tetapi
dapat juga untuk mengetahui ke area mana saja minat anak hari itu dengan menggunakan ceklis
di setiap area. Bagi kegiatan yang memerlukan pemahaman atau yang membahayakan, jumlah
anak dibatasi agar guru dapat memperhatikan lebih mendalam proses dan hasil yang dicapai
secara maksimal, tanpa mengabaikan anak-anak yang berada di area yang lain.

Orang tua/keluarga dapat dilibatkan untuk berpartisipasi membantu pendidik pada waktu
kegiatan pembelajaran, memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk menambah wawasan dan
pengetahuan anak.

- Istirahat/Makan ( + 30 Menit)

Kegiatan makan bersama menanamkan pembiasaan yang baik, misalnya mencuci tangan,
berdoa sebelum dan sesudah makan, tata tertib makan, mengenalkan jenis makanan bergizi,
menumbuhkan rasa sosial (berbagai makanan) dan kerjasama. Melibatkan anak membersihkan
sisa makanan dan merapikan alat-alat makan yang telah digunakan.

Setelah kegiatan makan selesai, waktu yang tersedia dapat digunakan untuk bermain dengan
alat permainan yang bertujuan mengembangkan fisik/motorik. Apabila dianggap waktu untuk
istirahat kurang, pendidik dapat menambah waktu istirahat dengan tidak mengambil waktu
kegiatan lainnya, misalnya bermain sebelum kegiatan awal atau sesudah kegiatan penutup.

- Kegiatan Akhir ( + 30 Menit ) Klasikal

Kegiatan akhir dilaksanakan secara klasikal, misalnya dengan bercerita, bernyanyi, cerita
dari pendidik atau membaca puisi, dilanjutkan dengan diskusi kegiatan satu hari dan
menginformasikan kegiatan esok hari, berdoa, mengucapkan salam dan pulang.

 Penilaian Pembelajaran PAUD Model Area


Penilaian yang dilakukan pada model pembelajaran area pada hakekatnya tidak berbeda
dengan model-model pembelajaran sebelumnya karena selama kegiatan pembelajaran
berlangsung, pendidik mencatat segala hal yang terjadi baik terhadap perkembangan peserta
didik maupun program kegiatannya sebagai dasar bagi keperluan penilaian.

5. MODEL PEMBELAJARAN PAUD: MODEL SENTRA


Model pembelajaran ini adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada anak yang
dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra bermain dan pada saat anak dalam lingkaran.
Pada umumnya pijakan/dukungan dalam model ini untuk mendukung perkembangan anak, yaitu
pijakan setelah bermain.
Model pembalajaran sentra adalah pendekatan pembelajaran yang dalam proses
pembelajarannya dilakukan di dalam “lingkaran” (circle times) dan sentra bermain. Lingkaran
adalah saat di mana pendidik duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan
pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah bermain.Sentra bermain adalah zona
atau arena bermain anak yang dilengkap dengan seperangkat alat bermain yang berfungsi sebagai
pijakan lingkaran yang diperlukan untuk mengembangkan seluruh potensi dasar anak didik
dalam berbagai aspek perkembangan secara seimbang. Sentra yang dibuka setiap harinya
disesuaikan dengan jumlah kelompok di setiap PAUD.
 Macam-Macam Sentra Pembelajaran PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)

1. Sentra Balok

Sentra balok memfasilitasi anak bermain tentang konsep bentuk, ukuran, keterkaitan bentuk,
kerapihan, ketelitian, bahasa, dan kreativitas. Bermain balok selalu dikaitkan dengan main peran
mikro, dan bangunan yang dibangun anak digunakan untuk bermain peran.

Alat dan bahan main Sentra Balok:

• balok-balok dengan berbagai bentuk dan ukuran

• kertas dan alat tulis

2. Sentra Main Peran Kecil (Mikro)

Main peran kecil mengembangkan kemampuan berpikir abstrak, kemampuan berbahasa, sosial-
emosional, menyambungkan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan pengetahuan baru dengan
menggunakan alat main peran berukuran kecil.
Alat dan Bahan Sentra Main Peran Kecil (Mikro):

• berbagai mainan alat rumah tangga

• berbagai mainan mini alat kedokteran

3. Sentra Main Peran Besar (Makro)

Sentra main peran mengembangkan kemampuan mengenal lingkungan sosial, mengembangkan


kemampuan bahasa, kematangan emosi dengan menggunakan alat main yang berukuran besar
sesuai dengan ukuran sebenarnya.

Alat dan bahan Sentra Main Peran Besar (Makro):

• mainan untuk rumah-rumahan

• mainan untuk dokter-dokteran

4. Sentra IMTAQ

Sentra Imtaq mengenalkan kehidupan beragama dengan keterampilan yang terkait dengan agama
yang dianut anak. sentra Imtaq untuk satuan PAUD umum mengenalkan atribut berbagai agama,
sikap menghormati agama.

5. Sentra Seni

Sentra seni dapat dibagi dalam seni musik, seni tari, seni kriya, atau seni pahat. Penentuan sentra
seni yang dikembangkan tergantung pada kemampuan satuan PAUD. Disarankan minimal ada
dua kegiatan yang dikembangkan di sentra seni yakni seni musik dan seni kriya. Sentra seni
mengembangkan kemampuan motorik halus, keselarasan gerak, nada, aspek sosial-emosional
dan lainnya.

6. Sentra Persiapan

Sentra persiapan lebih menekankan pengenalan keaksaraan awal pada anak. penggunaan buku,
alat tulis dapat dilakukan di semua sentra, tetapi di sentra persiapan lebih diperkaya jenis
kegiatan bermainnya. Pada kelompok anak paling besar yang segera masuk sekolah dasar,
frekuensi main di sentra persiapan lebih banyak. Kegiatan persiapan dapat juga diperkuat dalam
jurnal siang.

7. Sentra Bahan Alam

Sentra bahan alam kental dengan pengetahuan sains, matematika, dan seni. Sentra bahan alam
diisi dengan berbagai bahan main yang berasal dari alam, seperti air, pasir, bebatuan, daun. Di
sentra bahan alam anak memiliki kesempatan menggunakan bahan main dengan berbagai cara
sesuai pikiran dan gagasan masing-masing dengan hasil yang berbeda. Gunakan bahan dan alat
yang ada disekitar. Perhatikan keamanannya. Bahan dan alat yang digunakan harus bebas dari
bahan beracun atau binatang kecil yang membahayakan.

8. Sentra Memasak

Sentra memasak kaya dengan pengalaman unik bagi anak mengenal berbagai bahan makanan
dan proses sain yang menyenangkan. Di sentra memasak anak belajar konsep matematika, sains,
alam, dan sosial sehingga menunjang perkembangan kognitif, sosial-emosional, bahasa, motorik,
dan juga seni, serta nilai agama.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perencanaan pembelajaran sebagai suatu proses kerja sama tidak hanya menitip beratkan
pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama-sama
berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Tujuan akhir dari proses ini
adalah perubahan perilaku siswa.
Perencanaan pembelajaran juga merupakan proses pengambilan keputusan hasil berpikir
secara rasional tentang sasran dan tujuan pemelajan tertentu, yaitu perubahan tingkah laku serta
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan sebagai upaya pencpaian tujuan tersebut dengan
memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Hasil dari proses pengambilan
keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen yang dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Dalam melakukan perencanaan pembelajaran, harus juga
memperhatikan prinsip-prinsip yang bisa menghantarkan pada sebuah tujuan.
Model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang menggambarkan proses
rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam
pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri anak. Penyusunan model
pembelajaran di TK didasarkan pada silabus yang dikembangkan menjadi perencanaan semester,
satuan kegiatan mingguan (SKM), dan satuan kegiatan harian (SKH). Dengan demikian model
pembelajaran merupakan gambaran konkrit yang dilakukan pendidik dan peserta didik sesuai
dengan satuan kegiatan harian.

B. SARAN
Penulis menyadari jika dalam tulisan ini masih banyak kekurangan. Karena itu penulis
berharap masukaan dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.paud.id/2015/05/4-model-pembelajaran-paud-pembelajaran-inovatif.html

https://www.paud.id/2015/05/pembelajaran-paud-model-kelompok.html

https://www.paud.id/2015/05/pembelajaran-paud-model-sudut-taman-indria.html

https://www.paud.id/2015/05/10-model-pembelajaran-area-pendidikan-anak-paud.html

https://www.paud.id/2015/05/model-pembelajaran-sentra-paud-pendidikan-anak-usia-dini.html

Anda mungkin juga menyukai