Dosen Pengampu
Disusun Oleh:
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagai Allah SWT yang telah memberikan nikmat rahmat serta
hidayahnya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Matematika Anak Usia Dini dengan judul
“Hakikat Matematika Anak Untuk Anak Usia Dini”. Makalh ini dapat
diselesaikan penulis karena dukungan dan bantuan dari banyak pihak. Maka dari
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak terutama kepada Dr.
Susanto, M,Pd.Luh Putu Indah Budyawati, S.Pd., M.Pd.selaku dosen pengampu
mata kuliah Matematika Anak Usia Dini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih sempurna, serta kami mohon maaf
sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB 2. PEMBAHASAN........................................................................................3
BAB 3. PENUTUP................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................10
3.2 Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
iii
4
BAB 1. PENDAHULUAN
1
Peran guru sangat penting dalam suasana pembelajaran anak, oleh karena itu
guru harus memilki kreativitas dan dapat memodifikasi pembelajar agar tidak
monoton. Selain itu, pembelajaran matematika juga dapat menggunakan media
untuk meningkatkan daya minat pada anak dalam mengembangkan kemmapuan
mengenal konsep bilangan.
1.3 Tujuan
2
BAB 2. PEMBAHASAN
Kata matematika berasal dari bahasa Latin mathematika yang diambil dari
perkataan Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari. Mathema
memiliki arti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Sedangkan dari segi
bahasa Suriasumantri pengertian matematika adalah bahasa yang melambangkan
serangkaian arti yang ingin disampaikan.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa matematika untuk anak usia
dini adalah kemampuan atau keterampilan anak dalam menerapkan beberapa
konsep-konsep matematika seperti mengenal konsep bilangan, pola dan
hubungan, geometri, pengukuran, pengumpulan data dan bentuk untuk
menyelesaikan suatu masalah yang diwujudkan dalam pengetahuan.
Tujuan dari pembelajaran matematika anak usia dini adalah supaya anak
mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung, sehingga diharapkan ketika nanti
anak sudah melanjutkan pendidikannya ke tahap yang lebih tinggi anak akan siap
untuk menerima pelajaran matematika yang lebih komplek. Penerapan
pembelajaran matematika pada anak yang bisa diterapkan sehari-hari seperti
3
menuangkan air dari satu wadah ke wadah lain, menghitung manik-manik, dan
lain-lain.
Adapun tujuan lain dari pembelajaran matematika untuk anak usia dini
sebagai berikut:
a. Dapat berpikir logis dan sistematis sejak dini
b. Dapat menyesuaikan dirinya dalam ketrampilan berhitung
c. Mempunyai konsentrasi, ketelitian, abstraksi serta apresiasi yang tinggi
d. Memiliki pemahaman konsep ruang dan waktu
e. Mempunyai kreativitas dan imajinasi tinggi untuk menciptakan sesuatu
Pembelajaran matematika untuk anak usia dini merupakan proses yang akan
terus terjadi sepanjang kehidupan anak. Anak membangun pengetahuan dan
keterampilan melalui interaksi langsung dengan lingkungan dan orang lain. Untuk
itu anak harus diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk berinteraksi
dengan sesama sehingga anak dapat mengembangkan kemampuan dan
keterampilannya untuk menemukan hal baru, fakta baru, menemukan konsep , dan
membuat hubungan antara satu konsep dengan lainnya sehingga dapat bermanfaat
untuk di kehidupan mendatang. Landasan pembelajaran mate matika untuk anak
usia dini adalah anak dapat mempelajari fakta-fakta, berpikir kritis, anak mampu
memecahkan masalah, dan bermakna untuk dirinya. Konsep matematika anak usia
dini telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, anak bisa
membedakan suara ibunya dan orang lain. Anak di usia 2 tahun mulai bisa
memilih pasangan pakaiannya sendiri, melalui kegiatan tersebut anak telah
membangun konsep kecocokan matching.
4
2. Observasi atau pengamatan anak untuk memahami kemampuan minat dan
bakat.
3. Memberikan kesempatan untuk anak belajar dengan caranya sendiri.
4. Pendidik sebagai fasilitator, bukan sekedar untuk memberi pengetahuan,
karena beberapa konsep dalam matematika perlu dipahami langsung bagi
anak.
5. Berikan anak permasalahan dan konflik untuk memunculkan kemampuan
berpikir, akomodasi dan adaptasi.
6. Merancang aktivitas yang sesuai dengan tingkat perkembangan hingga
anak mencapai perkembangan yang maksimal.
7. Berikan aktivitas matematika yang bermakna, sehingga anak dapat
menggunakan pengetahuan matematika tersebut dalam kehidupan sehari-
hari.
8. Buatlah pertanyaan yang menarik untuk mengundang rasa ingin tahu anak.
9. Doronglah anka untuk dapat menjelaskan apa yang dipikirannya melalui
kata-kata, gambar, tulisan dan simbol.
10. Dorong anak untuk berbicara baik kepada guru maupun teman.
11. Bangunlah pembelajaran matematika berdasarkan pembelajaran
sebelumnya.
12. Gunakan berbagai macam alat atau benda yang berbeda untuk membantu
anak mempelajari berbagai konsep matematika.
5
matematika tidak hanya soal angka, tetapi juga memiliki manfaat bagi
perkembangan anak diantaranya :
1. Matematika memupuk keberanian dalam menyelesaikan maslaah
Anak menghadapi masalah dengan cara berbeda-beda. Ada anak yang
berani menyelesaikan dan ada pula yang menghindarinya. Jika anak
tersebut tekun dalam matematika maka anak tersebut akan menyelesaikan
masalah denganmemahami dan menyususn strategi. Menghitung waktu
tempuh dari rumah ke sekolah adalah satu contoh masalah dikehidupan
sehari-hari yang harus dihadapi anak. Jika anak tersebut pandai maka nak
tersebut akan menghitung lama perjalanannya.
2. Anak menjadi cerdas, Kreatif dan Inofatif
Seorang anak yang mempelajari matematika dengan tekun akan terasah
kecerdasannya. Manurut para ahli anak tersebut cepat memahami masalah,
menyusun jalan keluar, dan memecahkan masalah secara logis dan
sistematis. Selain itu, anak anak lebih kreatif dan inovatif karena telah
terbiasa mencari pola atau cara baru ketika menyelesaikan soal
matematika.
3. Matematika melatih kesabaran anak
Ketika menghadapi soal matematika terkadang anak menemukan soal
yang sanga rumit. Saat itu, mereka akan menggunakan berbagai rumus
untuk menyelesaikannya. Jika mereka tidak sabar, maka soal matematika
itu pasti tidak diselesaikan. Sebaliknya mereka yang mampu bersabar
dalam menemukan jalan keluar, pasti bisa menyelesaikannya.
4. Matematika menajamkan penalaran anak
Penalaran merupakan kemampuan memahami informasi dari orang lain.
Seorang anak harus dilatih penalarannya sejak dini karena penalaran
menjadi penentu keberhasilan dalam mencerna pelajaran.
5. Matematika menumbuhkan sikap jujur dan disiplin
Disiplin berarti mematuhi atau taat pada tata cara yang berlaku. Salah satu
contohnya dalah seoranga anak harus menyelesaikan soal matematika
dengan langkah yang berurutan. Jika salah satu langkah saja diabaikan,
6
maka anak tersebut tidak akan menemukan jawaban dari soal yang dia
kerjakan.
7
3. Penerimaan terhadap sejumlah kegiatan matematika yang dilakukan anak.
Hal ini akan mendorong kepercayaan diri untuk tetap berpikir, bertanya,
dan berbagi pengalaman tentang berbagai hal yang dialami anak.
8
memaksimalkan kekayaan alam yang ada di sekitar lingkungan sekolah
untuk dijadikan bahan ajar. Dengan memaksimalkan potensi alam di
sekitar lingkungan anak, maka anak akan menjadi lebih peka terhadap
lingkungannya. Selain memaksimalkan potensi alam, dapat juga
memaksimalkan potensi dari pada orangtua murid. Misalnya, dengan
mengundang orangtua murid dengan potensi tertentu sebagai guru tamu
pada saat membahas tema yang sesuai. Dengan begitu anak didik akan
merasa bangga dengan orangtua mereka, dan bersemangat dalam kegiatan
tersebut. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk memotivasi anak agar
menaruh minat yang besar pada setiap kegiatan yang akan disajikan. Dan
hal yang menjadi pokok adalah menetapkan tema dan bahan ajar yang
berguna, baik dan sesuai untuk anak serta dikemas secara menarik.
e. Karakteristik pola kegiatan yang akan digunakan apakah melalui
pengarahan langsung, semi kreatif atau kreatif. Guru juga perlu
memikirkan cara penyampaian bahan ajar atau materi agar dapat
tersampaikan dan diterima dengan baik oleh anak didik. Pengarahan
materi yang baik, akan terlihat dari cara anak dalam bekerja. Anak akan
bekerja sesuai dengan arahan yang diberikan oleh guru sebelumnya.
Sedangkan apabila arahan tidak diberikan dengan baik, maka anak akan
lebih banyak bertanya atau terlihat bingung untuk memulai kegiatan.
Namun tentu saja, daya tangkap setiap anak berbeda, oleh karena itu
dibutuhkan kepekaan guru dalam membaca anak.
9
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11