Anda di halaman 1dari 47

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

NONFORMAL DAN INFORMAL

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA

2015
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 3
B. Dasar Hukum ............................................................................................................. 4
C. Tujuan Panduan .......................................................... Error! Bookmark not defined.
D. Sasaran ...................................................................................................................... 5
BAB II SARANA BERMAIN DALAM RUANG (INDOOR) ANAK USIA DINI ........................... 5
A. Pengertian .................................................................................................................. 5
B. Manfaat Sarana Bermain Dalam Ruang(Indoor) ......................................................... 5
C. Syarat-Syarat Sarana Bermain dalam ruang (Indoor) ................................................. 9
D. Jenis-Jenis Sarana Bermain Dalam Ruang (indoor) ................................................... 9
E. Contoh-Contoh Sarana Bermain Dalam Ruang(indoor). ............................................. 9
BAB III PENATAAN SARANA BERMAIN DI DALAM RUANG (INDOOR) ........................... 45
BAB IV PERAWATAN SARANA BERMAIN DALAM RUANG (INDOOR) ............................ 47
BAB V PENUTUP ............................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 53

1
KATA PENGANTAR
DIREKTUR PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, secara


tegas menyatakan bahwa “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor137 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional PAUD menyatakan bahwa standar sarana dan prasarana harus
memenuhi prinsip aman, bersih, sehat, nyaman, dan indah, sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, serta memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di lingkungan
sekitar, dan benda lainnya yang layak pakai serta tidak membahayakan kesehatan anak.
Untuk memberikan kepastian perlindungan, keamanan, dan keselamatan pada anak usia
dini, Pemerintah melalui Peraturan Menteri Perindustrian No. 24/M-Ind/Per/4/2013
memberlakukan lima SNI mainan secara wajib, salah satunya adalah SNI ISO 8124-4 2010,
Bagian 4 tentang Standar Keamanan Mainan: Ayunan, seluncuran dan mainan aktivitas
sejenis untuk pemakaian di dalam dan di luar lingkungan tempat tinggal.
Berdasarkan kebijakan tersebut diatas, saya menyambut gembira dengan tersusunnya
“Pedoman Sarana Bermain Dalam Ruangan (in-door) Pendidikan Anak Usia Dini” dan saya
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan panduan ini.
Akhirnya, saya berharap buku panduan ini dapat dijadikan acuan dan pedoman bagi
semua pihak, khususnya para penyelenggara, pengelola, dan pendidik PAUD serta
berbagai pemangku kepentingan yang terkait dalam pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini,
guna mendukung peningkatan mutu layanan PAUD di masa-masa mendatang.

Jakarta, Juni 2015


Direktur Pembinaan PAUD

Dr. Erman Syamsuddin


NIP. 195703041983031015

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sarana bermain dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
memiliki peran yang sangat penting untuk mengembangkan seluruh aspek
perkembangan anak. Bermain merupakan kegiatan yang penting bagi anak
usia dini untuk berinteraksi, bereksplorasi memperoleh pengalaman dalam
mengembangkan potensi dirinya.Anak memerlukan sarana bermain untuk
memfasilitasi kegiatan bermain secara maksimal.
Sarana bermain anak usia dini dapat berupa bahan atau alat-alat di
lingkungan sekitar anak, yang dapat menjadi alat stimulasi untuk memunculkan
potensi anak,memaksimalkan, dan mendeteksi pertumbuhan dan
perkembangannya. Sarana bermain tidak harus buatan pabrik, tetapi dapat
dibuat sendiri oleh para pendidik dan orang tua, yang disesuaikan dengan
potensi dan kondisi lingkungan sosial budaya daerah setempat.Pendidik dan
orang tua dapat berperansebagai pendamping atau ’teman’ bermain yang baik
bagi anak, sebagai fasilitatordan motivator, sehingga dapat mengarahkan
anak dalam kegiatan bermain yang edukatif. Jenis sarana bermain yang sama
dapat digunakan oleh anak untuk aktivitas yang berbeda sesuai dengan
keinginan atau minat anak.
Sarana bermain yang ada di lingkungan anak perlu dikelola sehingga
menarik, menyenangkan dan bermanfaat bagi anak. Sarana bermain harus
disesuaikan dengan kebutuhan anak, aman, tidak membahayakan sehingga
dapat mendorong anak bermain untuk mengembangkan aspek nilai -nilai
agama moral, motorik, bahasa, kognitif, sosial emosional, dan seni. Namun
kenyataan di lapangan menunjukkan masih banyak lembaga P AUD yang belum
mampu mengelola sarana bermain sesuai dengan kebutuhan anak yang
dilayani, baik kesesuaian dengan tingkat perkembangan maupun keamanan
mainan.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka disusun
Pedoman Sarana Bermain Indoor untuk menjadi acuan bagi lembaga PAUD
dalam mengelola dan menyediakan sarana bermain anak usia dini yang
dilayani sehingga dapat mengoptimalkan perkembangannya.

3
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-
Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua
atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun 2014
tentang Standar Nasional PAUD.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 11 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tatakerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
7. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan PAUD,
Ditjen PAUDNI, Tahun 2014.

C. Tujuan Panduan
1. Sebagai acuan lembaga PAUD dalam menyediakan sarana bermain indoor
di lembaganya masing-masing.
2. Membantu pengelola dan guru PAUD dalam mengidentifikasi dan memilih
sarana bermain indoor yang tepat membantu sesuai tingkat perkembangan
anak, keamanan mainan dan kondisi lingkungan.
3. Membantu guru PAUD dalam menata sarana bermain indoor yang sesuai
dengan kebutuhan bermain anak.
4. Guru dan pengelola PAUD dalam melakukan perawatan sarana bermain
indoor.
5. Sebagai acuan bagi dinas pendidikan, pengawas/penilik PAUD, dan
organisasi mitra PAUD dalam memberikan pembinaan terhadap lembaga
PAUD.
D. Sasaran
Sasaran pengguna buku panduan ini adalah:
1. Para guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini.

4
2. Dinas Pendidikan, Penilik/Pengawas PAUD, dan organisasi mitra PAUD dan
pihak lain yang terlibat dalam membina anak usia dini.
BAB II
SARANA BERMAIN INDOOR ANAK USIA DINI

A. Pengertian
Sarana bermain dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini meliputi
perabot, media pendidikan, alat permainan edukatif, buku, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses belajar melalui bermain.
Dalam proses pembelajaran anak usia dini, semua sarana bermain dapat di tempatkan
di luar atau di dalam ruangan tergantung pada kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
Sarana bermain indoor(dalam ruang)yang dimaksud dalam buku panduan
ini adalah seperangkat alat dan bahan bermain yang pada umumnya
ditempatkan di dalam ruang bermain atau belajar anak guna mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangannya.

B. Manfaat Sarana Bermain Dalam Ruang (Indoor)


Saranabermain di dalam ruangan memiliki manfaat sebagai berikut:
No Lingkup Manfaat
Perkembangan
1. Agama dan  mengembangkan kecintaan anak kepada Tuhan
Moral  melatih untuk mensyukuri ciptaan dan nikmat-Nya
 membangun toleransi, menghargai dan menghormati agama
lain
 membangun pengetahuan anak dalam mengenal tata
cara ibadah sesuai agamanya dan mengetahui tempat
peribadatan
 mengembangkan keterampilan anak dalam
melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya,
merawat dan memelihara tempat peribadatan dan
ciptaan Tuhan lainnya
2. Motorik/Fisik  mengembangkan keterampilanmotorik kasar misalnya
merangkak, duduk, berlari, melompat, menendang, naik-
turun tangga, dan lain sebagainya
 mengembangkanketerampilan motorik halus seperti
kegiatan menggunting, menjumput, menjimpit, meremas,
merobek, mencoret-coret, menulis, memindahkan benda
dari tangan, menyusun balok dan lain sebagainya.
3. Kognitif  mengembangkankemampuan mengenal benda-benda di
sekelilingnya, lingkungan sosial, lingkungan alam,
teknologi sederhana, karya dan aktivitas seni lainnya.
Misalnya; kemampuan mengenal pengetahuan umum
seperti menyebut nama benda, mengenalwarna, konsep
ukuran, bentuk dan pola, konsep bilangan, lambang
bilangan dan huruf, serta sains.
4. Bahasa  memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca)
5
No Lingkup Manfaat
Perkembangan
 memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa
secara verbal dan non verbal)
 mengenalkan keaksaraan awal.
5. Sosioemosional  menumbuhkansikap ingin tahu,percaya diri, mandiri,
peduli, kerja sama, jujur, santun, sabar, dan dapat
menyesuaikan diri.
6. Seni  menumbuhkankemampuan mengeksplorasi,
mengekspresi, dan mengapresiasi cipta dan karya seni
lainnya.

Dalam menstimulasi enam aspek perkembangan anak, perlu memperhatikan


tahapan perkembangan bermain dalam setiap kegiatan bermain. Tahapan
perkembangan bermain anak menurut Piaget, Erikson, A. Freud, dan S.Smilansky
digambarkan sebagai berikut:
1. Main Sensorimotor
Pada usia 0 sampai 1 tahun, anak bermain sensori motor dengan menggunakan
seluruh inderanya (perabaan, pengecapan, pendengaran, penglihatan dan
penghidupan). Mereka menggunakan panca indera dalam berinteraksi dengan
orang, sarana bermain, dan benda-benda lain yang ada di lingkungannya. Main
sensorimotor bermanfaat untuk menguatkan seluruh sel syaraf pengindraan yang
nantinya akan digunakan anak untuk perkembangan bermain berikutnya. Oleh
karena itu, diperlukan berbagai sarana bermain yang mendukung dan dapat
menstimulasi indera anak misalnya benda yang digantung dan bersuara lembut
(chime toys).
2. Main Simbolik/Bermain pura-pura/Bermain peran.
Pada masa-masa akhir usia satu tahun, anak mulai bermain peran. Kegiatan
bermain peran memberikan kesempatan pada anak untuk memainkan peran-
peran yang beragam dengan tujuan anak memahami, mengerti berbagai peran
yang ada dalam masyarakat dan untuk bekal kehidupannya kelak.Bermain peran
terdiri dari dua jenis yaitu bermain peran mikro dan makro. Bermain peran mikro
adalah kegiatan bermain peran dengan menggunakan bahan-bahan main
berukuran kecil, seperti: rumah boneka dengan perabot dan orang-orangannya
sehingga anak dapat memainkannya, sarana bermain masak-masakan, sarana
bermain kedokteran, sarana bermain transportasi, sarana bermain profesi dan lain-
lain. Sedangkan bermain peran makro adalah jenis perkembangan main peran
dengan alat-alat permainan berukuran sesungguhnya sebesar ukuran anak, yang
dapat digunakan untuk menciptakan dan memainkan berbagai peran-perannya,

6
contoh: berperan sebagai dokter-dokteran, bermain sebagai koki dalam bermain
masak-memasak, bermain sebagai guru-guruan dan lain-lain.

3. Main Pembangunan
Di awal usia dua tahun, anak mulai main pembangunan. Saat bermain
pembangunan, anak akan melatih keterampilan-keterampilan yang akan
dibutuhkan pada masa sekolah seperti konsep matematika, sains, koordinasi mata
dan tangan, motorik kasar, dan bahasa. Oleh karena itu sangat penting bagi
pendidik dan orangtua untuk menyediakan sarana bermain pembangunan yang
tepat seperti balok unit, balok rakit, lego, dan balok berongga.
Berikut ini adalah tabel tahapan perkembangan bermain anak sesuai dengan usia
(Wolfgang& Wolfgang, 1992):
Tabel Tahapan Perkembangan Bermain Anak

Usia 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

0-1 SENSORI MOTOR

1-2 SENSORI MOTOR SIMBOLIK

2-3 SENSORI MOTOR SIMBOLIK PEMBANGUNAN

3-4 SENSORI MOTOR SIMBOLIK PEMBANGUNAN

4-5 SENSORIMOTOR SIMBOLIK PEMBANGUNAN

5-7 SENSORIMOTOR SIMBOLIK PEMBANGUNAN

7+ SENSORI SIMBOLIK PEMBANGUNAN MENGARAH PADA


PERMAINAN DENGAN PERATURAN
MOTOR

Tabel tersebut memberikan pemahaman bahwa semakin bertambahnya usia


anak, maka kebutuhan bermain yang bersifat sensorimotor akan semakin
berkurang, dan berkembang ke arah tahapan main peran dan main
pembangunan terstruktur. Melalui pengalaman bermain sensorimotor anak
akan memperoleh bekal untuk mengembangkan kemampuan motorik halus
dan kasarnya.

7
C. Syarat-Syarat Sarana Bermain Dalam Ruang (Indoor) :
Sarana Bermain Indoor harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Dapat mengoptimalkan perkembangan anak yang mencakup aspek nilai-nilai moral
agama, fisik motorik, bahasa, kognitif, sosial emosional, dan seni.
2. Dapat mendorong anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen.
3. Terbuat dari bahan yang aman; tidak mudah terbakar, tidak mudah luntur jika
kontak dengan tubuh anak, tidak berbau dan lengket, tidak berjamur, tidak
berkarat, tidak mengandung bahan yang berbahaya/beracun seperti logam berat,
merkuri, dan lain-lain (hindari plastik dengan kode daur ulang : #3, #6, #7.
Direkomendasikanmenggunakan #1 & #5).
4. Ukurannya tidak terlalu kecil sehingga tidak mudah tertelan/masuk ke lubang
telinga atau hidung anak (untuk anak dibawah 3 tahun diameternya minimal 3,17
cm). Tetapi juga tidak terlalu besar ukurannya sehingga bisa dipegang/digenggam
anak.
5. Bentuknya tidak tajam, tidak runcing, sehingga bisa melukai anak (ujung runcing
minimal 2mm, tepi tajam minimal 0,3 mm).
6. Teksturnya halus; permukaannya tidak ada serpihan tajam yang menimbulkan luka
bila di raba/digigit anak (misalnya karena pengampelasan yang tidak sempurna,
atau pencetakan plastik yang tidak sempurna).
7. Tidak bertentangan dengan nilai moral dan nilai budaya setempat.

D. Jenis-Jenis Sarana Bermain Dalam Ruang (indoor)

1. Sarana Bermain ditinjau dari pembuatannya, dapat dibedakan


menjadi:
a. Buatan pabrik; yaitu sarana bermain yang sudah tersedia dan di beli di
toko-toko mainan.
b. Buatan sendiri; yaitu sarana bermain yang dibuat sendiri oleh
pendidik/orangtua, terbuat dari bahan-bahan yang tersedia di
lingkungan, termasuk dari bahan bekas yang layak pakai seperti: kayu,
karton, botol plastik, tutup botol bekas, dan lain -lain. Dalam
pembuatannya harus aman (tidak berjamur, tidak berkarat, tidak
runcing, tidak beracun, tidak berbau).
c. Bahan di alam sekitar; sarana bermain yang memanfaatkan bahan
alam yang tersedia di lingkungan sekitar. Contoh: pewarna ala mi dari
daun, bunga, kunyit, dan lain-lain; bau-bauan dari rempah-rempah;
tekstur dari bebatuan, kayu, daun, biji-bijian, tanah, pasir, kerang, dan
lain-lain.
8
2. Sarana Bermain Ditinjau Sebagai Alat Permainan Edukatif (APE).
Alat Permainan Edukatif untuk anak usia dini mencakup: alat main
eksplorasi, alat manipulatif, alat main sensorimotor, alat bermain sosial,
motorik kasar, musik dan gerak, dan peralatan seni rupa (Bronson: 1995
& Konsensus Mainan Anak Internasional, ICTI, Spanyol: 2006).
a. Alat main eksplorasi; merupakan peralatan dan bahan main yang
dapat menstimulasi anak dalam aspek perkembangan motorik halus,
kognitif, bahasa, serta membangun pengetahuan tentang lingkungan
dan berbagai benda di sekitar anak. Alat dan bahan main eksplorasi ini
akanmembantu anak menemukan pengalaman dan hal baru . Alat
dan bahan ini mencakup alat dan bahan bermain pembangunan, sains,
bahan alam, dan lain sebagainya. Contoh: playdough, pasir, potongan
kertas, tanah liat, tutup botol, karton, dan lain-lain.
b. Alat main manipulative; merupakan peralatan dan bahan main yang
digunakan oleh anak secara bebas sesuai keinginan anak, dalam
kondisi apapun tanpa aturan bermain dan bersifat tidak terstruktur.
Contoh: alat dan bahan main pembangunan (balok, pasir, air, spidol,
playdough, tanah liat, ubleg), tali, karet gelang, alat main yang diremas
dan dirobek, kerincingan, dan lain-lain.
c. Alat main sensorimotor; merupakan alat dan bahan yang digunakan
untuk menstimulasi panca indera dan gerakan. Contoh: benda-benda
dengan berbagai warna, tekstur, aroma, ukuran, bentuk, bunyi dan
suara; benda-benda yang dapat ditarik, didorong, diangkat, dilempar,
dipukul, diremas, dan lain-lain.
d. Alat main sosial; merupakan alat main yang diharapkan dapat
membantu anak untuk mengembangkan kemampuan berinteraksi
dengan orang lain. Alat dan bahan main ini merangsang anak untuk
berimajinasi tentang dirinya, bermain peran dengan orang lain, kejadian
di sekitar anak, mengenal profesi, dan lain sebagai nya.
e. Alat main motorik kasar; merupakan alat dan bahan main yang
menunjang pengembangan keterampilan motorik kasar. Alat main
motorik kasar ini dapat berupa peralatan untuk bermain tarik dan
dorong, seperti; alat mainan yang dikendarai anak (sepeda, mobil -
mobilan, dan sejenisnya).
f. Alat main musik dan gerak; merupakan benda-benda yang dapat
menghasilkan suara dan bunyi, misalnya alat musik yang ditiup
(misal: harmonika), dipukul (misal: gendang), dipetik (misal: gitar),

9
benda apapun yang dapat menghasilkan bunyi (misal: kaleng yang
dipukul, botol yang diisi dengan biji-bijian kemudian dikocok) dan tepuk
tangan.
g. Peralatan seni rupa merupakan alat yang membangun kemampuan
anak dalam mengungkapkan ekspresi seni dan membangun
kepekaan terhadap keindahan, seperti: kuas, cat, ubleg, playdough,
kertas warna, krayon, spidol, pewarna alami, bahan alam, dan lain -lain.
Alat Permainan Edukatif dapat juga menggunakan alat-alat yang ada
disekitarnya meskipun fungsi utamanya bukan sebagai alat main. Dengan
kemampuan dan kreativitas pendidik, perlengkapan penunjang tersebut
dapat dijadikan sebagai alat bantu atau pendukung dalam kegiatan
bermain anak. Perlengkapan penunjang bermain berupa meubelair yang
digunakan untuk kegiatan bermain misalnya: meja dan kursi dapat
digunakan untuk bermain peran mobil-mobilan sesuai imajinasi anak,
dengan pendampingan orang dewasa.

10
E. Contoh-ContohSarana Bermain Dalam Ruang (Indoor)

1. BAHAN/ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN EKSPLORASI ALAM


Bahan/ Spesifikasi
No Gambar Usia Aspek Perkembangan Yang Dikembangkan
Alat Main
1. Pasir dan Pasir 1–6 1. Nilai agama dan moral
air  Bersih, steril, non toxic tahun Syukur atas ciptaan Tuhan
dengan cara diayak 2. Motorik/fisik
untuk memisahkan dari Kekuatan lengan dan bahu, Kelenturan jari jemari, Koordinasi mata
benda-benda tajam, dan tangan
serangga, kerikil; 3. Kognitif
disangrai untuk Menyelidiki, Mengamati. Memecahkan masalah, Mengelompokan,
mematikan binatang- Mengurutkan, Membandingkan, Mengimajinasikan, Mengenal
binatang kecil, ditutup teknologi sederhana, Mengenal konsep pengukuran, karakteristik
dengan terpal/wadah benda, Menalar, Mengenal topografi
tertutup setiap selesai 4. Bahasa
dipakai: kemampuan bertanya dan menjawab, Berdiskusi, Mengenal
 Pergunakan pasir kali Kosakata, Membaca tanda dan simbol
atau pantai karena tidak 5. Sosial emosional
mengandung silika Kerjasama, Tanggung jawab, Berbagi, Negosiasi, Percaya diri ,
Air Berani
 Tidak beracun, 6. Seni
 Bersih. Kreativitas membuat bentuk tiga dimensi
2. Peralatan  Ringan Bayi - 1. Nilai agama/moral
bermain  Mudah digenggam 6 Merawat dan memelihara benda.
pasir dan  Terbuat dari plastik/ tahun 2. Motorik/fisik
air kayu Kelenturan jemari dan pergelangan tangan
 Bahan tidak beracun 3. Kognitif:
 Bahan tidak tajam Pengukuran, Membedakan warna
4. Bahasa
Kosakata besar, kecil, penuh, kosong, dan lain sebagainya
5. Sosial Emosional
Sikap sabar, berbagi, kerja sama, dan lain sebagainya
6. Seni
Kreativitas membangun bentuk dan menggunakan/menemukan
warna.

11
3. Peralatan  Tidak berujung tajam/ 3 1. Nilai agama/moral
bermain runcing tahun Merawat dan memelihara benda.
sains  Paling kecil berukuran ke 2. Motorik/fisik
2.5cm atas Kelenturan jemari dan pergelangan tangan
3. Kognitif
Eksplorasi bahan, konsep terapung dan tenggelam
4. Bahasa
Kosakata besar, kecil, penuh, kosong dan lain sebagainya
5. Sosial emosional
Sabar
6. Seni
Alat untuk bermain drama dan musik
4. Aneka alat  Tidak berujung tajam 2 1. Nilai agama/moral
ukur atau runcing tahun Merawat dan memelihara benda.
baku/non ke 2. Motorik/fisik
baku atas Kelenturan jemari dan pergelangan tangan
3. Kognitif
Pengukuran, membedakan warna
4. Bahasa
Kosakata besar, kecil, penuh, kosong, d an lain sebagainya
5. Sosial emosional
Sabar
6. Seni
Alat untuk bermain drama dan musik
5. Aneka  Ukuran 0,6 kg 2 1. Nilai agama/moral
jerigen tahun Merawat dan memelihara benda.
berbagai ke 2. Motorik/fisik
ukuran atas Kelenturan jemari dan pergelangan tangan
3. Kognitif
Pengukuran dan membedakan warna
4. Bahasa
Kosakata besar, kecil, penuh, kosong, d an lain sebagainya
5. Sosial emosional
Sabar
6. Seni
Alat untuk bermain drama dan musik

12
2. BAHAN/ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN MAIN MANIPULATIF
Bahan/A Spesifikasi
No Gambar Usia Aspek Perkembangan yang Dikembangkan
lat Main
1. Balok  Bahan: kain, plastik 0–2 1. Nilai agama/moral
lembut  Berbagai warna tahun Merawat dan memelihara benda.
 Berbagai bentuk 2. Motorik/fisik
 Permukaan halus, ujung runcing 2 mm Kelenturan jemari dan pergelangan tangan
dan tepi tajam 0,3 mm (SNI-ISO:8124) 3. Kognitif
 Isian dari polyester atau dacron Menumpuk, mencocokkan, menyusun
 Dapat dicuci 4. Bahasa
 Pernak pernik dijahit atau dibordir. Kosakata
5. Sosial emosional
Tekun, sabar, percaya diri dan lain sebagainya
6. Seni
Menyanyi

2. Balok  Bahan: kayu solid (mahoni, pinus, 3 – 6 1. Nilai agama dan moral
Unit karet, jati Belanda/ sungkai, mapel) tahun Syukur atas ciptaan Tuhan, merawat dan memelihara
 Terdiri dari berbagai bentuk geometri benda.
 Permukaan halus tetapi masih bisa 2. Motorik/fisik :
merekat dengan balok lainnya (tidak Kekuatan lengan, bahu, otot-otot kaki, Kelenturan jari
terlalu licin) jemari, Koordinasi mata dan tangan
 Kekeringan kayu solid (kadar air): MC 3. Kognitif
0,6-1,00 Menyelidiki, Mengamati, Memecahkan masalah,
 Cat non toxic Mengelompokkan, Mengurutkan, Membandingkan,
 Tepi tajam 0,3 mm Mengimajinasikan, Mengenal teknologi sederhana,
 Ujung runcing 2 mm Mengenal konsep pengukuran, karakteristik benda ,
Menalar, Membuat pola, Mengenal topologi., Mengenal
 Bahan: kayu keras tidak berjamur, tidak
simetri, Mengenal gravitasi.
berlubang jarum atau titik titik hitam
4. Bahasa
karena disitu ada binatang kecil, tidak
Kemampuan bertanya dan menjawab, Berdiskusi,
bermata, tidak pelos
Mengenal kosakata, Membaca tanda dan simbol
 Balok seri 500 berisi minimal 26-28
5. Sosial emosional
bentuk
Kerjasama, Tanggung jawab, Berbagi, Negosiasi,
 Balok seri 300 berisi 20 bentuk. Percaya diri, Berani
 Balok 100 berisi 16 bentuk. 6. Seni
 Warna: natural. Kreativitas membuat bentuk tiga dimensi, main peran
 Kemasan: kotak kayu, plastik atau mikro.
plastik menyerupai kardus (corrogated

13
2. BAHAN/ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN MAIN MANIPULATIF
seat), karton.
3. Balok  Ukuran balok unit 3,5 cm x 3,5 cm x 7 8 bulan 1. Motorik/Fisik
busa cm. –3 Koordinasi mata dan tangan
 Bahan: busa ati. tahun 2. Kognitif
 Bentuk: sesuai macam bentuk Balok Mengenal bentuk, ukuran, warna, dan pola , Mengenal
Unit. kesetimbangan sederhana, Mengenal komposisi bentuk
 Warna cerah sederhana, Mengenal duplikasi dan imitasi
 Bahan dan pewarnaan non toxic 3. Bahasa
 Tidak direkomendasikan untuk 3 tahun Belajar bercerita sederhana
ke bawah karena mudah dirusak 4. Sosial emosional
dengan jari anak atau digigit. Mandiri dan tanggung jawab
5. Seni
Melatih Imajinasi
4. Balok  Ukuran balok unit 3 cm x 6 cm x 12 cm 3 tahun 1. Motorik/Fisik
Rongga atau kelipatan. ke atas Koordinasi mata dan tangan
 Bahan: kayu keras tidak berjamur, tidak 2. Kognitif
ber-pinhole, tidak bermata, tidak pelos, Mengenal bentuk, ukuran, warna, dan pola , Mengenal
kekeringan MC 0,6-1,00. kesetimbangan sederhana, Mengenal komposisi bentuk
 Bentuk : sesuai macam bentuk Balok sederhana, Mengenal duplikasi dan imitasi
Unit. 3. Bahasa
 Warna : natural. Belajar bercerita sederhana
 Kemasan: kotak kayu, plastik atau 4. Sosial emosional
plastik menyerupai kardus (corrogated Mandiri dan tanggung jawab, Mengembangkan seluruh
seat), karton. aspek social yang diperlukan anak jika dimainkan
bersama-sama (bekerjasama, menghargai kinerja
orang lain, dan kemampuan komunikasi )
5. Seni
Melatih Imajinasi

5. Puzzle  Knop besar (2 tahun), Knop Sedang (3 2 tahun 1. Motorik/Fisik


Dengan tahun ke atas) ke atas  Koordinasi mata dan tangan
Knob  Bahan plastik  Melatih motorik halus
 Bahan kayu 2. Kognitif
 Warna cerah Mengenal bentuk dan warna
 Mudah dipasangkan 3. Sosial emosional
 Bahan tidak beracun Mandiri dan tanggung jawab
 Tidak berujung runcing dan tajam

14
2. BAHAN/ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN MAIN MANIPULATIF
 Tanpa Knop 3 tahun 1. Motorik/Fisik
 Bahan Plastik ke atas  Motorik halus
 Bahan kayu 2. Pengembangan kognitif
 Warna cerah  Pengenalan bentuk geometri
 Mudah dipasangkan 3. Pengembangan bahasa
 Bahan tidak beracun 4. Sosial emosional
 Tidak berujung runcing dan tajam
6. Box  Dengan box 1 tahun 1. Motorik/Fisik
sortir  Bahan plastik ke atas Koordinasi mata dan tangan, Melatih motorik halus
 Bahan kayu 2. Kognitif
 Warna cerah Mengenal bentuk, ukuran, warna, dan pola
 Mudah dipasangkan 3. Bahasa
 Bahan tidak beracun Mengenal kosa kata
 Tidak berujung runcing dan tajam 4. Sosial emosional
Mandiri dan tanggung jawab
7. Papan  Pecahan geometri 2 tahun 1. Motorik/Fisik
geometri  Bahan plastik ke atas Koordinasi mata dan tangan, Melatih motorik halus
 Bahan kayu 2. Kognitif
 Warna cerah Mengenal bentuk, ukuran, warna
 Mudah dipasangkan 3. Bahasa
 Bahan tidak beracun Mengenal kosa kata
 Tidak berujung runcing dan tajam 4. Sosial emosional
Mandiri dan tanggung jawab
5. Seni
Melatih Imajinasi
8. Puzzle Keping 2, Keping 3, keping 4, Keping 5, 2 tahun
Gambar Keping 6, keping 7, keping 8, keping 9, 1. Motorik/Fisik
keping 10 Koordinasi mata dan tangan, Melatih motorik halus
 Bahan plastik 2. Kognitif
 Bahan kayu Mengenal bentuk, ukuran, warna, dan pola , Mengenal
 Warna cerah komposisi bentuk sederhana , Mengenal “keseluruhan”
 Mudah dipasangkan (wholeness), Mengenal bagian-bagian, Memecahkan
 Bahan tidak beracun masalah, Mengembangkan kreativitas, Melatih
 Tidak berujung runcing dan tajam kemampuan konsentrasi, Melatih kemampuan
mengingat
3. Bahasa
 Mengembangkan kosa kata

15
2. BAHAN/ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN MAIN MANIPULATIF
4. Sosial emosional
 Mandiri dan tanggung jawab
5. Seni
 Melatih Imajinasi
9. Mainan  Berukuran panjang 10-12 cm dengan 3 bulan 1. Motorik/Fisik
gengga diameter genggam 4-5 cm – 1  Koordinasi mata dan tangan
m  Terbuat dari bahan dengan tekstur tahun  Kemampuan menggenggam
beragam dan lembut  Mengembangkan kekuatan pergelangan tangan
 Isi lembut (polyester), bisa dicuci dan  Kelenturan jari-jari tangan
aman untuk anak 2. Kognitif
 Jika ada jahitan harus kuat dan tidak  Mengenal bentuk, ukuran, warna, dan tekstur
mudah ketika ditarik
 Pernak pernik yang dipasang harus
dijahit atau dibordir bukan tempelan
9. Mainan  Kondisi baik tidak berkarat 1 tahun 1. Motorik/Fisik
gengga  Mudah digunakan ke atas  Koordinasi mata dan tangan
m lebih  Terpasang kokoh tidak mudah lepas  Pengendalian gerakan tangan
komplek  Tidak berujung tajam atau runcing  Kelenturan jari-jari tangan
s 2. Kognitif
 Mengenal bentuk, ukuran, warna, dan tekstur
10. Mainan  Jika bahan terbuat dari plastik, 6 – 18 1. Motorik/Fisik
untuk ketebalannya 0,8 s.d.1 cm, dapat bulan  Kekuatan pergelangan tangan
digigit digenggam oleh anak  Kelenturan jari-jari tangan
yang  Berwarna cerah  Merangsang mata melalui warna
aman  Jika bahan terbuat dari kain memiliki  Merangsang pertumbuhan gigi
(teether) tekstur yang dapat diraba dan empuk 2. Kognitif
(permukaan tidak rata).  Mengenal bentuk, ukuran, warna, dan tekstur
 Menggunakan bahan tidak beracun
 Tidak ada tepi tajam dan ujung runcing
akibat proses cetak (moulding)

16
2. BAHAN/ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN MAIN MANIPULATIF
11. Manik-  Ukuran : diameter 2 cm Usia 1 1. Motorik/Fisik
manik  Bahan : plastik, bahan alam, kayu tahun  Koordinasi mata dan tangan
besar olahan, kertas. 2. Kognitif
dan tali  Berbagai warna  Mengembangkan minat terhadap bahan manik -manik
 Bahan baku dan pewarna tidak beracun  Pengenalan warna dan bentuk
 Ukuran terkecil 3.17 cm ( sesuai
ketentuan small part SNI – ISO : 8124 )
 Panjang tali untuk roncean pada anak
usia dubawah 3 tahun 22 cm.
12. Bingkai  Terjahit kuat 2 tahun 1. Motorik/Fisik
kemandi  Variasi ukuran kancing  Koordinasi mata dan tangan
rian  Berwarna cerah  Melatih motorik halus
2. Kognitif
 Mengenal bentuk, ukuran, warna, dan tekstur
3. Sosial emosional
 Melatih kemandirian

13. Menjeluj  Bahan : plastik, bahan alam, kayu 1. Motorik/Fisik


ur olahan, kertas.  Koordinasi mata dan tangan
 Berbagai warna  Kelenturan jari-jari tangan
 Bahan baku dan pewarna tidak beracun 2. Kognitif
 Panjang tali untuk menjelujur pada  Mengenal bentuk, ukuran, warna, dan pola
anak usia dibawah 3 tahun 22 cm. Di 3. Bahasa
atas 3 tahun bisa lebih panjang dengan  Kalimat sederhana, kata tanya
ujung kaku 4. Sosial emosional
 Berbagi, bergantian, mengenal barang milik sendiri

14. Menara  Bahan: plastik, kain 7 – 12 1. Kognitif


gelang  Berbagai bentuk bulan  Mengembangkan keterampilan memanipulasi alat,
 Berbagai warna eksplorasi dan sebab akibat
 Bahan dan warna non toxic 2. Motorik/Fisik
 Pernak pernik dijahit atau dibordir atau  Koordinasi mata dengan tangan
digital printing yang aman.
 Diameter stik (tiang tusuk) minimal
diameter 0,8 cm.

17
2. BAHAN/ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN MAIN MANIPULATIF
15. Menump  Bahan: plastik, kain 1 tahun 1. Motorik/Fisik
uk  Berbagai bentuk ke atas  Keterampilan motorik halus
 Berbagai warna 2. Kognitif
 Bahan dan warna non toxic  Memahami kondisi sekitar melalui kegiatan
 Diameter stik (tiang tusuk) minimal menumpuk dan mencocokkan
diameter 0,8 cm.  Mengenal warna dan bentuk

16. Lotto  Bahan: plastik, kain 3 tahun 1. Motorik/Fisik


warna  Berbagai bentuk  Melatih motorik halus
 Berbagai warna 2. Kognitif
 Bahan dan warna non toxic  Mengembangkan minat akan kegiatan yang
 Tidak berujung tajan dan runcing kompleks, konsep-konsep

17. Timbang  Bahan plastik atau kayu 4 tahun 1. Motorik/Fisik


an  Ringan ke atas  Koordinasi mata dan tangan
plastik  Bahan tidak beracun 2. Kognitif
 Tidak mudah pecah  Mengembangkan kemampuan menimbang
 Mengenalkan konsep berat dan ringan

18. Kaca  Bahan plastik 4 1. Motorik/ Fisik


pembes  Bahan kaca yang tidak mudah pecah tahun  Koordinasi mata dan tangan
ar  Ringan ke atas 2. Kognitif
 Konsep-konsep sains

19. Aneka  Bahan plastik, stainless steel 3 tahun Motorik/Fisik


penjepit  Ringan ke atas  Melatih motorik halus
 Tidak tajam  Koordinasi mata dan tangan

18
3. BAHAN/ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN MAIN SENSORIMOTOR
No Bahan/Alat Main Gambar Spesifikasi Usia Aspek Perkembangan Yang Dikembangkan

1. Aneka musik/ lagu-  Irama lembut Bayi 0 – Motorik/Fisik dan sosial emosional
lagu yang  Ritme yang menenangkan, 3 tahun Merespon dan menenangkan diri
lembut,ritme yang mudah dan berulang Seni, menirukan gerakan
lebih menenangkan, Aktif berpartisipasi mendengarkan music, Menari,
mudah dan berulang Memainkan alat music, Menirukan lagu, Menari
secara berkelompok

2. Aneka film pendek/  Isi mudah dipahami anak, Bayi 0 – Fisik/motorik dan sosial emosional
video tapes dengan sederhana 6 tahun  Merespon dan menenangkan diri, menirukan
gambar dan kejadian  Berulang gerakan
yang dikenali anak Seni
 Aktif berpartisipasi mendengarkan musik
 Menari, Memainkan alat music,Menirukan lagu
 Menari secara berkelompok
3. Aneka games  Mengandung perilaku Diatas 3 1. Kognitif
sederhana di prososial tahun Memecahkan masalah, Sains
komputer  Tidak mengandung pornografi 2. Fisik/motorik
dan kekerasan Koordinasi mata dan tangan
 Sederhana 3. Bahasa
Mengembangkan kosa kata

4. Aneka mainan  Menggunakan warna dasar Lahir – 5 Fisik/motorik


gantung dan bergerak dan terang bulan  Kemampuan melihat dan mengikuti gerakan
 Bisa berputar dengan benda
kecepatan sedang diiringi  Mengembangkan minat pada gerakan lambat
oleh suara musik dan suara lembut
 Jumlah sedikit namun  Motorik halus
beragam
 Berpola
 Kokoh
 Bisa diraih oleh anak

19
3. BAHAN/ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN MAIN SENSORIMOTOR
No Bahan/Alat Main Gambar Spesifikasi Usia Aspek Perkembangan Yang Dikembangkan

5. Kantong Raba (Feely  Tidak beracun 2 tahun 1. Fisik/motorik


bag)  Tidak berujung runcing/ tajam ke atas  Mengasah kepekaan taktil anak
 Jenis barang disesuaikan 2. Bahasa
dengan usia anak  Mengembangkan kosa kata
3. Kognitif
 Mengembangkan kemampuan mengingat

4. BAHAN/ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN MAIN SOSIAL


No Bahan/Alat Main Gambar Spesifikasi Usia Aspek Perkembangan Yang Dikembangkan

1. Kostum berbagai  Bahan katun 2 tahun 1. Sosial emosional


profesi  Tidak memiliki hiasan-hiasan Interaksi sosial-emosional, Kemandirian
yang mudah terkelupas 2. Kognitif
 Bersih Pengenalan ukuran, Pengenalan tentang jenis-jenis
profesi

2. Perkakas  Bahan plastik, kayu 2 tahun 1. Kognitif


pertukangan  Bahan tidak beracun ke atas Pengenalan ukuran, Pengenalan alat pertukangan
 Cat tidak mudah mengelupas 2. Fisik/motorik
Sensori motor , Koordinasi mata tangan
3. Sosial emosional
Melatih kemandirian
3. Boneka  Tekstur halus 6 – 12 1. Fisik/motoric :Motorik halus
 Ringan bulan 2. Sosial emosional : Mengenalkan interaksi sosial
 Bisa dicuci 3. Kognitif :Imajinasi
 Warna cerah
 Semua terjahit kuat tidak bisa
dilepas
 Menghasilkan suara jika
digerakkan

20
 Ringan 1-3 1. Fisik/motorik
 Bisa dicuci tahun  Motorik halus
 Menghasilkan suara jika 2. Sosial emosional
digerakkan  Interaksi sosial
 Tidak mudah lepas bagian- 3. Kognitif dan seni
bagiannya  Imajinasi
 Mulai bermain peran
 Bisa dicuci 3-5 Kognitif dan seni
 Bisa dikenakan pakaian tahun  Mengembangkan minat di main drama dan
 Memiliki warna kulit, imajinasi
tampilan, dan baju-baju yang
beragam
4. Boneka buatan  Kokoh 4 – 5 Kognitif dan seni
 Tidak mudah lepas bagian- tahun ke  Berimajinasi
bagian kecilnya atas  Bermain peran mikro
 Bahan tidak beracun

5. Boneka Jari Tangan  Terjahit kuat 3 tahun 1. Kognitif dan seni


 Tidak ada bagian kecil yang ke atas  Kreativitas
ditempel tapi dijahit atau  Bermain peran
dibordir  Melatih kemampuan memecahkan masalah
 Ringan 2. Bahasa
 Mudah dimainkan  Memperkaya kosa kata
3. Sosial emosional
 Mengembangkan kemampuan komunikasi
 Mengekspresikan emosi
6. Perkakas berkebun  Bahan plastik yang aman 2 tahun 1. Kognitif dan Seni
 Tidak berujung runcing atau ke atas  Main peran mikro dan makro
tajam  Imajinasi
 Pengenalan tentang berkebun
2. Sosial emosional
 Interaksi sosial

21
7. Adonan Tepung  Menggunakan pewarna 1 tahun 1. Kognitif dan seni
makanan ke atas  Imajinasi
 Tidak berjamur  Main peran mikro
 Bahan tidak beracun 2. Fisik/motorik
 Sensorimotor
 Motorik halus
3. Sosial emosional
 Interaksi sosial
8. Masak-masakan  Bahan plastik tidak mudah 1 tahun 1. Kognitif dan seni
pecah ke atas Main peran mikro dan makro, Imajinasi, Pengenalan
 Tidak berujung runcing atau tentang memasak
tajam 2. Sosial emosional
 Berwarna cerah dan ringan Interaksi social, Deteksi dini tumbuh kembang anak
3. Fisik/motorik
Sensorimotor, Motorik halus

9. Papan Flanel  Bahan kayu 2 tahun 1. Sosial emosional


 Bahan Flanel ke atas  Interaksi sosial
 Bahan tidak beracun 2. Fisik/motorik
 Motorik halus
3. Kognitif
 Imajinasi

10. Kendaraan dari Sabut kelapa, kulit jeruk, kayu 3 tahun 1. Kognitif dan seni
bahan alam ke atas  Main peran mikro dan makro
 Imajinasi
2. Fisik/motorik
 Sensorimotor
 Motorik halus
3. Sosial emosional
 Interaksi sosial

22
11. Miniatur Binatang,
Orang, wayang dan 1. Sosial emosional
lain-lain  Interaksi sosial
2. Fisik/motorik
 Sensori motor
3. Kognitif
 Imajinasi

12. Miniatur tempat  Bahan kayu atau plastik 2 t


ibadah  Berwarna cerah 1. Sosial emosional : Interaksi sosial a
 Bahan tidak beracun 2. Fisik/motoric : Sensori motor h
 Kokoh 3. Kognitif : Imajinasi u
 Tidak berujung runcing dan n
tajam
13. Aneka cermin  Bahan kaca anti pecah 2 bulan 1. Kognitif
 Bahan cermin sesungguhnya – 6 Membangun kesadaran akan diri sendiri dan posisi
 Ukuran seluruh badan anak tahun diri di dalam ruang
 Cermin tangan 2. Sosial emosional
 Kokoh terpasang di dinding Mengembangkan keterampilan sosial dalam bermain
peran

5. BAHAN/ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN MAIN MOTORIK KASAR


No Bahan/Alat Main Gambar Spesifikasi Usia Aspek Perkembangan Yang
Dikembangkan
1. Bebek dorong  Tinggi pegangan/ dorongan sejajar dada anak 1 tahun Fisik/motorik
 Terbuat dari bahan aman  Keterampilan otot tangan
 Kokoh  Keterampilan otot kaki
 Keseimbangan tubuh

23
5. BAHAN/ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN MAIN MOTORIK KASAR
No Bahan/Alat Main Gambar Spesifikasi Usia Aspek Perkembangan Yang
Dikembangkan
2. Kereta dorong  Tinggi pegangan/dorongan sejajar dada anak 2 tahun Fisik/motorik
 Terbuat dari bahan aman ke atas  Keterampilan otot tangan
 Kokoh untuk menopang tubuh anak  Keterampilan otot kaki
 Diameter roda 12-18 cm  Keseimbangan tubuh
 Mainan boleh dipilih yang mengeluarkan suara
pada saat didorong, hal ini akan memotivasi anak
untuk berjalan lebih jauh

3. Mobil dorong  Terbuat dari bahan aman Usia 3 Fisik/motorik


 Kokoh untuk menopang tubuh anak tahun  Kemampuan keseimbangan tubuh
 Diameter roda 12-18 cm

4. Sepeda roda tiga  Memiliki pegangan (handle bar) bagi pengasuh 2 – 6 Fisik/motorik
untuk mendorong dan mengarahkan jalannya tahun  Keterampilan mengayuh
sepeda  Pengendalian keseimbangan
 Untuk keamanannya dibuktikan dengan surat
keterangan dari lembaga uji yang berwenang
bahwa produk tersebut aman untuk digunakan
oleh anak setelah diterapkan uji berdasarkan SNI
ISO 8124
5. Bola lunak  Dapat digenggam 3 tahun 1. Fisik/motorik
 Ukuran diameter bola lebih dari 3,17 cm (SNI - ke  Pengalaman menggenggam
ISO:8124). bawah  Pengalaman mendengar sumber
 Terbuat dari bahan yang lunak (kain, pl astik, suara
karet, dll)  Kekuatan pergelangan tangan
 Berwarna cerah  Kelenturan jari-jari tangan
 Jahitan kuat dan tidak renggang sehingga jari  Koordinasi tangan dan mata
tangan anak tidak bisa mengambil polyester yang 2. Kognitif
ada di dalam bola.  Mengenal bentuk melalui perabaan
 Mudah dicuci.  Mengenal warna dan tekstur

24
5. BAHAN/ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN MAIN MOTORIK KASAR
No Bahan/Alat Main Gambar Spesifikasi Usia Aspek Perkembangan Yang
Dikembangkan
6. Papan seluncur dan  Kokoh 1.5 1. Fisik/motorik
ayunan  Tidak ada bagian yang runcing/ tajam tahun  Keseimbangan tubuh
ke atas 2. Sosial emosional
 Keberanian
 Bermain bersama teman sebaya

7. Papan titian  Kokoh, terbuat dari kayu atau besi 2 tahun Fisik/motorik
 Ketinggian tidak lebih dari 20 cm dari permukaan ke atas  Keseimbangan tubuh
tanah
 Lebar papan untuk anak 2-4 tahun 30 cm,
sedangkan untuk anak 4-6 tahun lebarnya 20 cm

8. Alat permainan Permainan 4 tahun 1. Fisik/motorik


tradisional engklek ke atas  Keseimbangan tubuh
Lompat tali 2. Sosial emosional
 Kerjasama

6. BAHAN / ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN BERMAIN ALAT MUSIK DAN GERAK
No Bahan/Alat Main Gambar Spesifikasi Usia Aspek Perkembangan Yang Dikembangkan

1. Aneka krincingan  Bahan dari plastik 0 – 12 1. Fisik/motorik


 Bahan kain bulan  Melatih menggenggam
 Terjahit kuat  Mendengarkan suara yang dikeluarkan alat
 Tidak mudah pecah 2. Seni
 Ringan  Mengembangkan minat untuk mendengarkan
 Kecil tapi tidak mudah ditelan musik dan bernyanyi

25
6. BAHAN / ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN BERMAIN ALAT MUSIK DAN GERAK
No Bahan/Alat Main Gambar Spesifikasi Usia Aspek Perkembangan Yang Dikembangkan

2. Marakas  Kayu 8
 Bambu bulan
 Batok kelapa ke atas
 Plastik

3. Tamborin  Plastik Usia 8


 kayu bulan  motorik halus, memperkuat genggaman dan
 Kulit tahun pergelangan tangan.
ke atas  keterampilan sensori pendengaran.
1. Kognitif
 pengetahuan tentang perbedaan suara -suara dan
irama.

2
tahun
ke atas

4. Alat musik tradisional


seperti maracas,
kulintang, angklung.
1. Fisik/motorik
2 tahun  Keterampilan sensori pendengaran.
Plastik, bambu, kayu berbagai
ke atas  Kordinasi mata, tangan, dan pendengaran.
ukuran
tahun 2. Kognitif
 Pengetahuan tentang bunyi dan irama.

26
6. BAHAN / ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN BERMAIN ALAT MUSIK DAN GERAK
No Bahan/Alat Main Gambar Spesifikasi Usia Aspek Perkembangan Yang Dikembangkan

5. Drum Bahan dari plastik, kayu, kulit 1 1. Fisik/motorik


kambing tahun  Keterampilan sensori pendengaran.
ke atas  Kordinasi mata, tangan, dan pendengaran.
2. Kognitif
 Pengetahuan tentang bunyi dan irama.

6. Aneka alat musik tiup  Bahan plastik yang tidak 3 tahun Seni
beracun ke atas  Mengembangkan kegemaran mendengarkan irama
 Mudah dibersihkan dan bermain instrumen musik

27
7. BAHAN/ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN SENI DAN KRIYA ( ART AND CRAFT)
No Bahan/Alat Main Gambar Spesifikasi Usia Aspek Perkembangan Yang Dikembangkan

1. Aneka jenis krayon Besar ukurannya, warna terang, Bayi 9 – 12 Kognitif


yang tidak beracun aman tidak beracun bulan  Memunculkan minat mencoret-coret kertas
(nontoxic) dengan
aneka ukuran Besar ukurannya , warna terang, Toddler 1 – 3 1. Kognitif
aman tidak beracun tahun  Meningkatkan minat mencoret-coret
kertas
 Meningkatkan minat dalam menggunakan
variasi warna dan menggunakan
perangkat seni yang sederhana
2. Seni
 Tertarik dalam proses membuat karya
seni
Ukuran lebih kecil, warna cerah, Prasekolah 3 1. Seni
anak tidak beracun – 6 tahun  Mengembangkan minat untuk
menggunakan berbagai variasi bahan seni
 Secara bertahap mulai fokus ke hasil
karya selain pada prosesnya
2. Aneka spidol yang Besar ukurannya , warna terang, Bayi 9 – 12 Kognitif
tidak beracun aman tidak beracun bulan  Memunculkan minat mencoret-coret kertas
(nontoxic) dengan Besar ukurannya , warna terang, Toddler 1 – 3 1. Kognitif
aneka ukuran aman tidak beracun tahun  Meningkatkan minat mencoret-coret
kertas
 Meningkatkan minat dalam menggunakan
variasi warna dan menggunakan
perangkat seni yang sederhana
2. Seni
 Tertarik dalam proses membuat karya
seni
Ukuran lebih kecil, warna cerah, Prasekolah 3 Seni
anak tidak beracun – 6 tahun  Mengembangkan minat untuk
menggunakan berbagai variasi bahan seni
 Secara bertahap mulai fokus ke hasil
karya selain pada prosesnya
3. Aneka kapur tulis Besar ukurannya, warna terang, Bayi 9 – 12 1. Kognitif

28
7. BAHAN/ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN SENI DAN KRIYA ( ART AND CRAFT)
No Bahan/Alat Main Gambar Spesifikasi Usia Aspek Perkembangan Yang Dikembangkan

dengan aneka ukuran aman tidak beracun bulan  Memunculkan minat mencoret-coret
kertas
Besar ukurannya, warna terang, Toddler 1 – 3 1. Kognitif
aman tidak beracun tahun  Meningkatkan minat mencoret-coret
kertas
 Meningkatkan minat dalam menggunakan
variasi warna dan menggunakan
perangkat seni yang sederhana
2. Seni
 Tertarik dalam proses membuat karya
seni
Ukuran lebih kecil, warna cerah, Prasekolah 3 Seni
anak tidak beracun – 6 tahun  Mengembangkan minat untuk
menggunakan berbagai variasi bahan seni
 Secara bertahap mulai fokus ke hasil
karya selain pada prosesnya
4. Aneka pensil warna Besar ukurannya , warna terang, Bayi 9 – 12 Kognitif
dengan berbagai aman tidak beracun bulan  Memunculkan minat mencoret-coret kertas
ukuran Besar ukurannya , warna terang, Toddler 1 – 3 1. Kognitif
aman tidak beracun tahun  Meningkatkan minat mencoret-coret
kertas
 Meningkatkan minat dalam menggunakan
variasi warna dan menggunakan
perangkat seni yang sederhana
2. Seni
 Tertarik dalam proses membuat karya
seni
Ukuran lebih kecil, warna cerah, Prasekolah 3 Seni
anak tidak beracun – 6 tahun  Mengembangkan minat untuk menggunakan
berbagai variasi bahan seni
 Secara bertahap mulai fokus ke hasi l karya
selain pada prosesnya
5. Aneka macam kertas  Ukuran besar Bayi 9 – 12 Kognitif
 Tebal tidak mudah robek bulan  Memunculkan minat mencoret-coret kertas

29
7. BAHAN/ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN SENI DAN KRIYA ( ART AND CRAFT)
No Bahan/Alat Main Gambar Spesifikasi Usia Aspek Perkembangan Yang Dikembangkan

 Ukuran besar Toddler 1 – 3 1. Fisik/motorik


 variasi ketebalan tahun  Motorik halus (meremas, merobek dalam
ukuran besar dan lain-lain)
2. Kognitif
 Meningkatkan minat mencoret-coret
kertas
3. Seni
 Tertarik dalam proses membuat karya
seni
 Variasi ukuran Prasekolah 3 Seni
 Variasi ketebalan kertas – 6 tahun  Mengembangkan minat untuk
menggunakan berbagai variasi bahan seni
 Secara bertahap mulai fokus ke hasil
karya selain pada prosesnya
6. Cat untuk melukis  Bahan yang tidak beracun Usia 1 tahun 1. Kognitif
dengan jari dan tidak berbau menyengat ke atas  Pengetahuan tentang warna dan tekstur
(fingerpaint) 2. Fisik/motorik
 Pengalaman sensorimotor
 Memperkuat otot jari
7. Cat untuk melukis  Bahan tidak beracun dan Usia 2 tahun 1. Kognitif
tidak berbau ke atas  Pengetahuan tentang warna dan tekstur
2. Fisik/motorik
 Pengalaman sensorimotor
 Memperkuat otot jari
8. Papan lukis yang  Terbuat dari kayu yang kokoh Usia 2 tahun 1. Kognitif
dapat diatur posisinya  Seukuran tinggi anak ke atas  Pengetahuan tentang warna
2. Fisik/motorik
 Pengalaman sensorimotor
 Memperkuat otot jari

30
7. BAHAN/ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN SENI DAN KRIYA ( ART AND CRAFT)
No Bahan/Alat Main Gambar Spesifikasi Usia Aspek Perkembangan Yang Dikembangkan

9. Aneka kuas Berbagai ukuran 4’–12’ Usia 2 tahun 1. Kognitif


ke atas  Pengetahuan tentang warna dan tekstur
(semakin kecil 2. Fisik/motorik
usia anak,  Pengalaman sensorimotor
semakin besar  Memperkuat otot jari
ukuran kuas)

10. Aneka gunting  Variasi ketajaman Usia 2 tahun 1. Fisik/motorik


disesuaikan ke atas  Motorik halus
 Bentuk ujung gunting 2. Seni
membulat sampai runcing  Mengembangkan minat eksplorasi seni

11. Playdough dan  Bahan tidak beracun Usia 2 tahun 1. Kognitif


peralatannya  Lentur ke atas  Pengetahuan tentang warna dan tek stur.
 Warna tidak luntur 2. Fisik/motorik
 Tidak berbau  Pengalaman sensorimotor
 Memperkuat otot jari dan pergelangan
tangan
12. Tanah liat dan  Bahan tidak beracun Usia 2 tahun 1. Kognitif
peralatannya  Lentur ke atas  Pengetahuan tentang warna dan tekstur.
 Warna tidak luntur 2. Fisik/motorik
 Tidak berbau  Pengalaman sensorimotor
 Memperkuat otot jari dan pergelangan
tangan
13. Lem  Bahan tidak beracun Usia 2 tahun 1. Kognitif
ke atas  Pengetahuan tentang tekstur
2. Fisik/motorik
 Pengalaman sensorimotor

31
7. BAHAN/ALAT MAIN UNTUK KEGIATAN SENI DAN KRIYA ( ART AND CRAFT)
No Bahan/Alat Main Gambar Spesifikasi Usia Aspek Perkembangan Yang Dikembangkan

14. Peralatan  Dari sayuran dan buah- Usia 2 tahun 1. Fisik/motorik


menstempel buahan ke atas  Pengalaman sensorimotor
 Buatan pabrik 2. Seni
 Minat seni

15. Perlengkapan Usia 4 tahun 1. Fisik/motorik


menjahit ke atas  Motorik halus
 Koordinasi mata dan tangan
2. Seni
 Minat seni

16. Manik-manik  Ukuran besar Toddler 1 – 3 Fisik/motorik


 Warna terang tahun  Koordinasi mata dan tangan
 Bahan tidak beracun  Pengalaman sensori motor

 Variasi warna Prasekolah 3 Fisik/motorik


 Variasi bentuk – 6 tahun  Koordinasi mata dan tangan
 Variasi ukuran  Pengalaman sensorimotor

8. BUKU-BUKU
No Alat Main Gambar Spesifikasi Usia Aspek Perkembangan Yang Dikembangkan

32
1. Buku bayi  Ringan 7 – 12 bulan 1. Kognitif
 Berwarna cerah  Mengembangkan minat terhadap gambar
 Mudah dibolak balik 2. Motorik/fisik
 Menggunakan bahan yang  Melatih motorik halus
tidak mudah robek (kertas
tebal, kain, plastik
 Bahan tidak beracun
2. Buku sederhana  Tema sederhana 1-2 tahun 1. Bahasa
 Bahan kertas keras  Mengembangkan minat pada cerita
 Bahan tidak beracun sederhana
 Tepi tajam 0,3 mm 2. Motorik/Fisik
 Ujung runcing 2 mm  Melatih motorik halus

3. Buku pop up  Bahan kertas yang tebal dan 2 tahun 1. Bahasa


kuat  Mengembangkan minat pada buku yang
 Berwarna cerah bisa dimanipulasi
 Tema sederhana  Mengembangkan keaksaraan awal
 Tepi tajam 0,3 mm 2. Kognitif
 Ujung runcing 2 mm  Menambah informasi dan pengetahuan
anak
3. Fisik/motorik
 Meningkatkan kemampuan membolak -
balik halaman buku
4. Buku bergambar  Bahan kertas bervariasi 3 tahun ke 1. Bahasa
ketebalannya atas  Mengembangkan minat menikmati buku
 Berwarna cerah  Mengembangkan keaksaraan awal
 Bergambar besar 2. Kognitif
 Tepi tajam 0,3 mm  Memperpanjang rentang perhatian akan
 Ujung runcing 2 mm buku
 Menambah informasi dan pengetahuan
anak

33
BAB III
PENATAAN SARANA BERMAIN DI DALAM RUANG (INDOOR)

Penataan sarana bermain merupakan hal yang sangat penting dalam


pembelajaran anak usia dini.Penataan sarana bermain yang teratur dan tepat
akan memudahkan pendidik agar dapat memfasilitasi anak untuk berpikir secara
teratur dan runtut. Anak juga belajar mencocokkan dan mengelompokkan bahan
dan alat main ke dalam tempat penyimpanan yang sesuai. Sarana bermain yang
ditata secara menarik akan mengundang anak untuk terlibat aktif dalam kegiatan
bermain serta membangun kemandirian dan kepercayaan dirinya.
Penataan sarana bermain membutuhkan kemampuan, keterampilan serta
pengetahuan mengenai kebutuhan anak usia dini dalam berbagai aspek
perkembangan. Penataan sarana bermain juga merupakan ekspresi seni dan
kreativitas bagi pendidik dan tenaga kependidikan untuk menciptakan suasana
yang dinamis dan kondusif, sesuai dengan tema dan kebutuhan pembelajaran
yang berlangsung.
Berikut ini prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penataan
sarana bermain :
1. Kesesuaian dengan usia dan tingkat perkembangan anak;
Alat main yang ditata dan akan dimainkan anak sehar usnya sesuai dengan
kemampuannya, tidak terlalu sulit yang menyebabkan anak frustrasi dan tidak
terlalu mudah yang menyebabkan anak bosan karena tidak tertantang.
2. Keselamatan dan kenyamanan;
Keselamatan maksudnya tidak membahayakan anak/beresiko dan tidak menimbulkan
rasa takut atau khawatir. Misalnya alat yang membutuhkan perhatian
khusus/membutuhkan pendampingan guru harus ditata di tempat yang tidak terjangkau
anak.
Kenyamanan maksudnya menimbulkan suasana tenang dan menyenangkan, misalnya
karena tidak harus berebut dengan teman, penataannya tidak berdesakan.
3. Menarik dan dapat diperkirakan;
Menarik dan dapat diperkirakan maksudnya bahwa alat main seharusnya ditata di
tempat/rak sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan gagasan anak untuk
memainkannya dan mendorong anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen.
4. Kesesuaian dengankegiatan pembelajaran;
Penataan sarana bermain dalam ruang (indoor) harus disesuaikan untuk
berbagai kebutuhan kegiatan pembelajaran, seperti: penataan sarana untuk

34
pembelajaran sains, seni kreativitas, matematika, motorik, moral agama dan
bahasa.
5. Fleksibilitas;
Fleksibilitas maksudnyafleksibel untuk ditukar, dipindah, dimodifikasi atau
diganti pada setiap periode tertentu, agar dapat disesuaikan dengan tema
pembelajaran dan menghindari kebosanan.
6. Perbandingan dengan jumlah anak;
Alatmain disediakan dalam jumlah yang memadai agar anak bisa terhindar dari
berebut mainan dan bisa digunakan untuk kegiatan bermain bersama .
7. Keterjangkauan;
Alatmain ditata pada tempat yang mudah dijangkau anak untuk mendukung
pengembangan kemandirian dan rasa tanggungjawab pada anak .
8. Labeling;
Semuaalat main diberi nama sesuai dengan jenis alat main.
9. Kebersihan;
Alat main yang ditata untuk dimainkan anak harusdiperhatikan kondisi
kebersihannya secara umum, misalnya dari bau, debu, jamur, kelembaban, dan
lain-lain.

35
BAB IV
PERAWATAN SARANA BERMAIN DALAM RUANG (INDOOR)

Sarana bermain anak di dalam ruangan perlu dikelola dan dirawat


dengan baik agar dapat digunakan anak dalam keadaan aman, be rsih dan
nyaman. Alat main dengan jumlah yang banyak, beragam bentuk, jenis, bahan
dan warna perlu dikelompokkan dan diberikannama untuk memudahkan dalam
mencarinya, menentukan cara merawat dan memeliharanya.
Agar memudahkan pengelolaan dan perawatan, sara na bermain anak
perlu ditempatkan dalam wadah-wadah tembus pandang yang sudah diberi
nama serta diletakkan ditempat yang rendah sehingga terjangkau oleh anak
saat mengambil, menggunakan, dan mengembalikannya. Hal tersebut akan
melatih kemandirian dan tanggung jawab anak dalam melakukan kegiatan
bermain.
Sarana bermain yang ada di rak-rak atau di dinding perlu diperiksa dan
dirawat secara berkala untuk memastikan bahwa sarana bermain tersebut siap
digunakan anak. Perawatan sarana bermain dalam ruang ( Indoor) meliputi:
1. Pemeriksaan
Setiap hari pendidik perlu melakukan pemeriksaan secara berkala dan
memastikan bahwa setiap alat main berada di tempat yang sesuai
dengan nama atau simbol yang ada. Selain itu pendidik juga memeriksa
keutuhan/kelengkapan dan kelayakan alat main.
2. Pembersihan
Sarana bermain harus bersih dan sehat.Bersih dalam arti kondisi sarana
bermain tidak berdebu, kotor atau bernoda.Sedangkan sehat dalam arti
kondisi sarana main tidak dicemari oleh polutan seperti terkena racun,
pestisida, semprotan serangga, dan lain sebagainya.
3. Waktu pemeriksaan atau pembersihan
Kegiatan pemeriksaan atau pembersihan sarana bermain disesuaikan
dengan jenis bahan dan kegiatan mainnya.Kegiatan tersebut dilakukan
secara berkala yaitu harian, mingguan atau bulanan.Ada pula yang
dilakukan pemeriksaan atau pembersihan setelah selesai kegiatan
bermain.

36
Beberapa contoh cara perawatan sarana bermain dalam ruang (Indoor)
sebagai berikut:
Bahan Cara Merawat
Kayu  Dilap
 Dicuci dan dikeringkan dalam periode tertentu
 Disimpan di tempat yang tidak lembab
 Diamplas jika ada permukaannya tidak rata atau
tajam
 Dicat dengan cat non-toxic jika diperlukan
Plastik  Dicuci setelah digunakan
 Dikeringkan menggunakan lap kering atau vakum
 Disimpan dan dirapikan
 Mainan plastik yang didesain memiliki muatan listrik
cukup dilap (mobil-mobilan, boneka yang bisa
berbicara)
 Mainan plastik yang bisa dimasukkan dimulut setiap
akan digunakan harus disterilkan terlebih dahulu.
Tekstil  Minimal dicuci sebulan sekali
 Dikeringkan hingga benar-benar kering hingga
bagian terdalam
 Disimpan dan dirapikan
 Mainan dari bahan tekstil dengan muatan listrik
dicuci kering (dry cleaning)
Karet  Dicuci setelah digunakan
 Mainan karet yang digunakan untuk dimasukkan
kedalam mulut harus disterilkan setiap akan
digunakan dan ketika akan disimpan
 Disimpan dan dirapikan
 Mainan karet dengan muatan listrik cukup dilap
Kertas  Jauhkan dari air dan api
 Simpan ditempat yang aman supaya tidak tertindih,
terlipat dan lain-lain
 Pembersihan hanya dilap menggunakan lap kering
Logam  Dicuci satu minggu sekali
 Dikeringkan hingga benar-benar kering*
 Kemudian dirapikan dan disimpan
 Untuk mainan logam yang memiliki muatan listrik
cukup dilap saja
*Logam akan teroksidasi jika terpapar oksigen (yang ada
dalam air), jadi harus benar-benar kering
Pasir  Diayak untuk memisahkan dari benda-benda tajam,
serangga dan kerikil
 Disangrai untuk membunuh binatang-binatang kecil
 Ditutup dengan terpal atau wadah tertutup setiap
selesai dipakai
Campuran:  Dicuci seminggu sekali
mainan yang dibuat  Dikeringkan hingga benar-benar kering,
dari beberapa menggunakan lap atau vakum
campuran bahan  Disimpan
(kayu+logam, kain  Perhatikan perlakuan terhadap karakter bahan
+kayu, plastik + kayu, masing-masing (biasanya dijelaskan pada kemasan
dll) apa yang boleh dan tidak)

37
4. Penyimpanan
Alat main perlu disimpan dengan baik dengan dimasukkan ke dalam
plastik atau wadah tertutup.Ketika ruangan dilakukan penyemprotan
serangga pada waktu-waktu tertentu, maka semua sarana bermain perlu
disimpan atau ditutup.Sarana bermain tidak semua digunakan dan
dipajang dalam sentra atau area sehingga alat main yang tidak
digunakan sebaiknya disimpan dalam tempat penyimpanan (gudang
APE).
Penyimpanan APE di gudang perlu ditata agar mudah ditemukan kembali
pada saat diperlukan, contohnya adalah benda-benda yang kecil dapat
ditempatkan dalam wadah, kantong plastik yang telah diberi label
berdasarkan kategori tertentu dan dimasukkan dalam sebuah container
atau kardus.Untuk efisiensi ruangan gudang dapat dipasang rak -rak dari
bahan kayu yang permanen di sepanjang tepian dinding.Container atau
kardus yang berisi alat main dapat

ditampung di rak-rak tersebut.

5. Penamaan
Pedoman penamaan rak sebagai berikut :
a. Penamaan yang jelas pada rak dapat membantu anak mengembangkan
kemandirian, disiplin dan tanggung jawab. Selain itu juga dapat
mengajarkan kepada anak cara membereskan dan mengembalikan
mainan di tempat semula.
b. Penamaan bisa menggunakan foto, gambar yang dibuat sendiri,
guntingan gambar atau tulisan dari bungkus kemasan

38
c. Gambar penamaan bisa dilaminating agar tahan lama sehingga tidak
harus menggantinya dengan yang baru.

6. Perbaikan
Dalam proses pemeriksaan, apabila ditemukan alat main yang rusak
atau ada bagian yang hilang, perlu dilakukan tindakan sebagai berikut :
a. Alat main yang rusak ringan perlu segera dilakukan perbaikan oleh
pendidik.
b. Alat main yang rusak berat perlu segera diperbaiki oleh tenaga yang
mempunyai keahlian atau keterampilan khusus.
c. Kerusakan alat main yang sangat parah dan memerlukan biaya
perbaikan yang tinggi dapat dihapuskan.
7. Pencatatan
Untuk mempermudah perawatan sarana bermain dalam ruangan
(indoor), perlu dilakukan pencatatan untuk memastikan keberadaan,
kondisi dan keberfungsian sarana bermain tersebut. Kegiatan pencatatan
sarana bermain menggunakan tabel berikut:

39
Tabel Perawatan Sarana Bermain Dalam Ruang (Indoor)
Sentra/Area : .................................... Semester : 1/2
Bulan :1/2/3/4/5/6/7/8/9/10/11/12 Tahun :..................

No Alat Main Bahan Kondisi Waktu Keterangan

K P T K K L P C Baik Rusak Harian Mingguan Bulanan

Keterangan :

K = Kayu K = Kertas
P = Plastik L = Logam
T = Tekstil P = Plastik
K= Karet C = Campuran

Kepala Sekolah Guru kelas,

40
BAB V
PENUTUP

Sarana bermain dalam ruangan sangat bermanfaat dalam menstimulasi


aspek-aspek perkembangan yaitu agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa,
sosial emosional dan seni. Sarana bermain dalam ruangan ( indoor)akan bermakna
bagi anak apabila sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan dalam keadaan
aman, bersih, tidak beracun, bebas pestisida dan nyama n. Penataan dan
pemeliharaan sarana bermain dalam ruangan yang dikelola dengan efektif dan
efisien akan memaksimalkan fungsi sarana sebagai alat untuk menstimulasi
aspek-aspek perkembangan anak dan menunjang efektivitas pelaksanaan
pembelajaran. Semoga buku panduan Sarana Bermain di dalam ruangan (Indoor)
Pendidikan Anak Usia Dini ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

41
DAFTAR PUSTAKA

Bronson, M. B. (1995). The Right Stuff for Children Birth to 8. Washington DC:
NAEYC.

Sudono, A. (2000). SumberBelajar dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Anak


Usia Dini. Jakarta: Grasindo.

Good Practices Handbook for Childcare Centres

ISO 8124-1 Published Switzerland

Wolfgang, C.H. & Wolfgang, M.E. (1992). School for Young Children. New York:
Allyn and Bacon

42
LAMPIRAN

Contoh Sarana bermain dalam ruang ( indoor ) dalam model pembelajaran


sentra :

1. Sentra/Area Bahan Alam;


Ketika menyiapkan sarana untuk sentra bahan alam, yang harus disiapkan
terlebih dahulu adalah wadah yang cukup besar untuk menyimpan pasir dan
wadah yang besar lainnya untuk menyimpan air.Perangkat itu harus cukup
besar untuk digunakan beberapa anak didik bermain secara bersamaan.
Sarana lain yang harus disiapkan adalah:
 Sekop
 Gelas bekas air mineral
 Botol bekas air mineral
 Jerigen dengan berbagai ukuran
 Spons
 Aneka ember
 Aneka wadah ukuran sedang
 Berbagai kuas dengan bermacam-macam ukuran
 Papan lukis
 Roll untuk mengecat
 Jemuran ukuran anak didik
 Aneka peralatan makan (piring, gelas, sendok, garpu)
 Celemek
 Asesoris untuk bermain air dan pasir (aneka miniature binatang laut,
binatang darat, alat transportasi, cetakan kue dan lain-lain)
 Boneka berkelamin
 Alat pompa manual
 Timbangan
 Mangkok-mangkok dan lain-lain

2. Sentra / Area Peran;


Sarana yang harus disiapkan di ruang ini adalah berbagai perangkat bermain
peran yang memiliki kemiripan dengan berbagai perangkat yang ada di

43
rumah.Sehingga anak didik bisa menggunakan dan membayangkan seperti di
rumah mereka sehari-hari.
Barang-barang yang harus disiapkan adalah:
 Kompor mainan/kompor betulan yang sudah tidak digunakan
 Kulkas kecil
 Meja dan kursi ukuran anak didik
 Tempat tidur bayi
 Meja setrika dan setrikanya
 Kursi tinggi untuk boneka
 Kereta boneka
 Kursi goyang
 Cermin seukuran anak didik yang tidak mudah pecah
 Perangkat dapur: panci, wajan, sendok garpu, ayakan, lap piring
 Aneka boneka laki dan perempuan dari berbagai etnik
 Jam
 Telepon bekas
 Selimut boneka
 Boks dan tempat penyimpanan yang kosong
 Makanan-makanan yang terbuat dari plastik
 Aneka sepatu
 Dasi dan scarf
 Perhiasan untuk drama
 Topi, aneka topeng
 Tas, koper, dompet, kunci
 Peralatan kebersihan seperti sapu, spons, alat pengepel, pengki

3. Sentra/area Balok;
Balok-balok disiapkan di rak-rak yang pendek sehingga mudah dijangkau
anak didik-anak didik, diberikan label dan gambar dari masing -masing jenis
balok sehingga anak didik mudah mengambil dan mengembalikannya.
Sesuai dengan kaidah bermain balok, maka sebaiknya setiap anak didik
mendapat kesempatan untuk menggunakan balok unit sebanyak 85-100 buah.
Dengan demikian pendidik harus bisa menentukan berapa banyak balok yang
harus disiapkan setiap kali sekelompok anak didik akan bermain di ruang
balok.

44
Sarana yang harus disiapkan adalah:
 Balok unit dengan 28 jenis
 Balok rongga
 Balok kardus
 Balok asesoris berupa orang-orangan, binatang, dan alat transportasi
 Alas main (bisa terbuat dari tripleks, karpet tipis)

4. Sentra/area Persiapan
Untuk memberikan pengalaman anak didik yang beragam dengan keaksaraan,
pra menulis, membaca maka harus disiapkan:
 Aneka alat tulis (pensil, balpoin, krayon, pinsil warna, spidol warna, spidol
marker)
 Aneka kertas kosong
 Gunting
 Lem
 Aneka permainan manipulative
 Aneka roncean berbagai ukuran
 Aneka puzzle
 Aneka buku cerita baik sesuai tema maupun umum
 Aneka bahan main pra matematika
 Aneka bahan main pra membaca

5. Sentra/area Seni
Sentra seni merupakan sentra di mana anak didik dapat bereksplorasi dengan
berbagai materials untuk mengasah ekspresi seni, eksplorasi seni dan
apresiasi seni.
Untuk bermain di sentra seni, pendidik dapat memfasilitasi dengan
menyediakan beraneka bahan seperti :
 Berbagai alat eksplorasi dengan warna seperti krayon, cat, spidol, pensil
warna, kapur, dan lain sebagainya
 Berbagai media eksplorasi berbagai tekstur seperti kertas, kain, plastik,
daun, batu, pasir, bambu, papan easel dan lain sebagainya
 Berbagai bahan pendukung alam seperti batu, kerikil, kerang, ranting, dan
lain sebagainya

45
 Berbagai alat untuk mendukung kerja seni anak didik sep erti kuas, gunting,
stapler, dan lain sebagainya
 Berbagai tempat untuk meletakkan/memajang hasil seni, seperti area
pajangan, jemuran tempat menggantung hasil lukisan, rak untuk
menyimpan hasil karya seni anak didik.

6. Sentra/area Ibadah
Untuk kegiatan beribadah harus disesuaikan dengan agama yang akan
diajarkan. Berikut sarana yang diperlukan untuk kegiatan beribadah Islam
(contoh):
 Beberapa mukena
 Beberapa sajadah
 Beberapa sarung dan kopiah
 Buku Iqro
 Buku cerita kisah Nabi
 Berbagai perangkat main peran mikro
 Aneka boneka belajar sholat
 Aneka boneka belajar berwudhu
 Miniatur Mesjid dan kabah
 Aneka puzzle huruf hijaiyah, angka arab, kalimat thayibah
 Aneka ronce huruf hijaiyah
 Aneka buku cerita terkait tema

Contoh sarana untuk agama kristen/katolik :


 Miniatur gereja
 Gambar-gambar suci (Yesus dan tokoh-tokoh alkitab)
 Salib
 Lilin
 Alkitab
 Buku pujian

46

Anda mungkin juga menyukai