Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENDIDIKAN GIZI DI LEMBAGA PAUD


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
Dosen Pengampu
Prof. Dr. H. M. Amir M, M.Kes / Maradona Sirajuddin, S.Pd, M.Pd

Oleh :
Kelompok 4

Riska Pramudya Ananda Putri 1805125001


Winda Jahria 1805125011
Siti Kamaliah 1805125014
Nurul Sahlia 1805125021
Citra Amalia Yulianti 1805125022
Safa Meivida 1805125034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Alhamdulillahirobbil ‘Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan


kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, namun penulis menyadari
makalah ini belum dapat dikatakan sempurna karena mungkin masih banyak
kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada
junjungan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW, kepada
keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita
selaku umatnya.

Dalam makalah ini penulis membahas mengenai “Pendidikan Gizi di Lembaga


Paud”, dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem
pembelajaran.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Samarinda, 04 April 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...............................................................................................


Kata Pengantar .............................................................................................. i
Daftar Isi ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2

C. Tujuan ............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3


A. Pengertian Gizi dan Kesehatan ...................................................... 3

B. Hubungan Antara Program PAUD dengan Perawatan, Gizi, dan

Kesehatan ....................................................................................... 4

C. Gizi dan Kesehatan dalam Standar PAUD .................................... 5

D. Program Pendidikan Gizi ............................................................... 5

E. Makanan yang Bergizi Berdasarkan Piramid Makanan ................. 7

F. Program Gizi yang Berkhasiat ....................................................... 8

G. Pelaksanaan Pendidikan Program Gizi .......................................... 9

H. Kondisi Gizi Anak Di Indonesia .................................................... 11

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 13

A. Kesimpulan .................................................................................... 13

B. Saran .............................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan gizi penting untuk anak usia dini karena gizi
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan, kesehatan serta
kesejahteraan anak-anak di masa yang akan datang. Tingkat usia dini
adalah masa yang mudah untuk menerapkan gizi yang baik. Gizi ini
bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik keseharian
gizi anak-anak usia dini. Anak usia dini mengerti tentang pentingnya
gizi yang sehat dan seimbang, tetapi dari keseharian mereka masih tidak
mengamalkan makanan sehat dan seimbang karena hal ini lupa dari
pantauan mereka. Informasi ini sangat penting untuk orang tua, guru
pendidikan anak usia dini, dan pengelola PAUD bagi menentukan
anak-anak mengamalkan gizi yang sehat dan seimbang serta sikap
yang positif dari gaya hidup sehat
Makanan yang bergizi penting untuk anak-anak usia dini karena
kualitas gizi memberikan tumbuh kembang serta kesehatan anak-anak
dimasa depan.
Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan yang
diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan anak secara menyeluruh atau pada seluruh aspek
perkembangan yang ada pada diri anak. Oleh karena itu, lembaga PAUD
memiliki kontribusi yang sangat penting dalam meningkatkan status gizi
anak usia dini yang dilakukan melalui pelayanan pendidikan, gizi, dan
kesehatan anak secara holistik, kemudian melalui deteksi dini tumbuh
kembang anak. Dari beberapa kegiatan tersebut, pihak lembaga dapat
mengklasifikasikan status gizi anak, yakni gizi baik, gizi lebih, gizi
kurang, dan gizi buruk yang sesuai dengan standar antropometri penilaian
status gizi anak.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian gizi dan kesehatan?
2. Apakah hubungan antara program PAUD dengan perawatan, gizi dan
kesehatan?
3. Bagaimana gizi dan kesehatan dalam standar PAUD?
4. Bagaimana program pendidikan gizi?
5. Apakah makanan yang bergizi berdasarkan piramida makanan?
6. Bagaimana program gizi yang berkhasiat?
7. Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan program gizi?
8. Bagaimana kondisi gizi anak di Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk menambah wawasan tentang gizi dan kesehatan
2. Untuk mengetahui hubungan antara program PAUD dengan
perawatan, gizi dan kesehatan
3. Untuk mengetahui gizi dan kesehatan dalam standar PAUD
4. Untuk menambah wawasan tentang program pendidikan gizi
5. Untuk mengetahui makanan yang bergizi berdasarkan piramida
makanan
6. Untuk menambah wawasan tentang program gizi yang berkhasiat
7. Untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan program gizi
8. Untuk mengetahui kondisi gizi anak di Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gizi dan Kesehatan


Patmonodewo (2000: 20) mengatakan gizi merupakan bagian yang
sangat penting dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak.
Gizi juga memiliki manfaat yang signifikan dalam membantu proses
perkembangan yang baik terutama dalam mengoptimalkan setiap aspek
perkembangan pada anak usia dini. Di dalam gizi terdapat banyak
kandungan yang dapat memberikan pengaruh yang sangat penting dalam
mempertahankan kesehatan fisik dan psikis anak.
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolism dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ – organ, serta menghasilkan energi.
Kesehatan dan gizi dapat diartikan sebagai suatu hal yang
mendatangkan sehat atau kebaikan dengan diberikan zat makanan yang
dibutuhkan tubuh. Dalam memberikan makanan bayi ASI merupakan
makanan utama, sedang lainnya sebagai makanan pelengkap. Anak usia 1
- 3 tahun sangat rentan terhadap penyakit gizi.
Kesehatan dan gizi anak sangat penting untuk diperhatikan sejak dini
mulai dari dalam kandungan. Kesehatan dan gizi itu sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang mendapat gizi yang
seimbang dan sehat akan tumbuh menjadi manusia yang berkualitas. Sejak
anak masih dalam kandungan kesehatan dan gizi perlu diperhatikan,
melalui ibunya. Cara mengusahakannya, antara lain dengan memberikan
kebiasaan untuk berdisiplin. Potensi anak dapat dikembangkan jika anak
sehat secara fisik maupun mentalnya. Perawatan kesehatan pada anak usia

3
4

dini dapat diawali dari pemberian makanan yang sehat dan menjaga
kebersihan.
Pendidikan gizi merupakan usaha dalam membantu mengoptimalkan
tumbuh kembang anak. Orang tua, guru atau pun pihak terkait harus
memahami pelayanan gizi terhadap anak usia dini, yang sesuai dengan
kebutuhan anak disetiap tingkat perkembangannya. Anak yang
mendapakan gizi yang seimbang adalah anak yang sehat.
Optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan dapat dilakukan dengan
melalui tiga pilar layanan, yaitu layanan kesehatan, asupan gizi, dan
stimulasi psikososial. Pemberian layanan yang tepat dan berkualitas dapat
dilakukan dengan baik apabila orang tua, utamanya ibu, dan pendidik anak
usia dini memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang layanan
kesehatan, gizi, dan stimulasi psikososial sesuai dengan kebutuhan
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.

B. Hubungan antara Program PAUD dengan Perawatan, Gizi dan


Kesehatan
Gizi dan kesehatan adalah hak dasar manusia. Jaminan dan
perlindungan Gizi dan Kesehatan bagi setiap anak Indonesia terdapat
beberapa pasal pada Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak yang mengamanatkan masalah gizi dan kesehatan
sebagai Hak Anak.
Gizi dan kesehatan merupakan prasyarat penting dalam keberhasilan
Pendidikan Anak Usia dini mengingat:
1. Zat Gizi merupakan Bahan Pembentuk otak dan organ lain yang
berhubungan dengan perkembangan anak
2. Zat Gizi diperlukan sebagai neurotransmitter
3. Zat gizi berperan dalam pembentukan imunitas anak
4. Kesehatan merupakan garansi bagi kelansungan proses Pendidikan
anak Usia Dini
5

C. Gizi dan Kesehatan dalam Standar PAUD


Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Berdasarkan Pasal 1 ini, dengan jelas tersurat
bahwa ransangan pendidikan di lembaga PAUD untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan. Dimensi pertumbuhan juga
perkembangan sangat erat kaitannya dengan gizi dan kesehatan.
Pada tahun 2009, Pasal 1 Undang-undang no 20 tahun 2003 tersebut
lebih diperkuat lagi dengan keluarnya Permendiknas no 58 tentang standar
PAUD. Permendiknas ini menyebutkan bahwa Standar Pencapaian
perkembangan anak usia dini khususnya pada kesehatan fisik antara lain:
1. Memiliki kesesuaian antara usia dengan berat badan,
2. Memiliki kesesuaian antara usia dengan tinggi badan,
3. Memiliki kesesuaian antara tinggi dengan berat badan.

Standar kesehatan fisik tersebut dapat diwujudkan dengan cara:


1. Mengupayakan anak mengkonsumsi zat gizi sesuai kebutuhannya
2. Mencegah anak terkena infeksi,
3. Memantau pertumbuhan dan perkembangan anak,
4. Mencegah anak mengkonsumsi pangan yang membahayakan
kesehatannya,
5. Menanamkan dan membangun sadar gizi dan kesehatan pada diri anak

D. Program Pendidikan Gizi


Program pendidikan gizi dibentuk oleh sekolah dalam rangka
memberikan lingkungan yang kondusif bagi orang tua dalam menyiapkan
6

dan memberi motivasi makan sehat untuk anak. Pembiasaan makan sehat
melalui pendekatan ekologis dalam program ini dilakukan terhadap orang
tua dalam menyiapkan makanan bagi anak di rumah .
Menurut Contento (2011, hlm 22), intervensi dan strategi program
pendidikan gizi bertujuan untuk meningkatkan motivasi, kemampuan dan
kesempatan untuk makan sehat dan hidup secara aktif. Program
pendidikan gizi pada dasarnya berfokus pada makanan memahami
perilaku individu dan perilaku dalam konteks sosial dengan demikian
pentingnya untuk memahami faktor yang berpengaruh terhadap keputusan
makan baik individu maupun komunitas (Contento, 2011, hlm 15).
Penyelenggaraan makan anak TK di sekolah memiliki kekhasan
sendiri karena anak selain makan juga belajar mengenal makanan,
menyukainya, memakai alat, dan cara makan. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan khususnya kebersihan dan kandungan gizi makanan tersebut.
Ada empat tahap dalam penyelenggaraan makan, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian. Siklus ini berjalan baik apabila
benar-benar dilakukan dan akan meningkatkan pelayanan sekolah untuk
anak TK.
Untuk lingkup sekolah maka pendidikan gizi diberikan kepada anak
untuk mengarahkan kepada pembiasaan dan cara makan yang lebih baik.
Maksudnya adalah sebagai sarana mempengaruhi perilaku anak sehingga
dapat menerapkan pengetahuan gizi dalam kebiasaan makan sehari-hari.
Pendekatan Pendidikan Gizi dapat dibagi atas pendekatan individu dan
pendekatan kelompok. Pendidikan gizi di TK memiliki tujuan sebagai
berikut.
1. Anak mengetahui perbedaan dan dapat memilih antara makanan
sehat dan tidak bergizi.
2. Anak mengetahui kebutuhan tubuhnya
3. Anak mengetahui dan mampu melakukan tata cara makan yang
benar.
7

4. Anak mampu berperilaku sesuai dengan lingkungannya. Pemberian


pengetahuan dapat dilakukan guru melalui pengajaran di sekolah.
Pembinaan sikap adalah dengan memberikan pengertian yang jelas,
dapat diterima anak.

E. Makanan yang Bergizi Berdasarkan Piramid Makanan


Makanan dapat dikelompokkan dalam zat dan fungsinya. Terdapat lima
kelompok utama makanan yang disusun menurut aras tertentu dalam
Piramid Makanan (Kemenkes, 2000)
1. Biji dan makanan umbi-umbian terletak pada aras paling bawah di
piramid makanan. Makanan kelompok ini kaya dengan sumber
karbohidrat yang merupakan sumber tenaga yang penting. Selain itu,
kelompok makanan ini mengandung vitamin, mineral, serat dan sedikit
protein. Contoh makanan kelompok ini adalah nasi, mi, roti, pasta, biji-
bijian, bubur, capati, tosai, biskuit dan berbagai jenis ubi. Makanan
kelompok ini perlu dimakan lebih banyak, yaitu 8 – 12 sajian sehari.
2. Sayur-sayuran dan buah-buahan terletak pada aras kedua piramid.
Kelompok ini mengandung vitamin, mineral dan serat yang dapat
mencegah dan memulihkan berbagai penyakit. Sebagai pengamalan gizi
yang sehat, sayur dan buah perlu dimakan sekurang-kurangnya lima
sajian setiap hari dan digalakkan makan berbagai jenis sayur dan buah.
3. Daging termasuk ayam dan kacangan terletak pada aras ketiga di
piramid. Kacangan soya dan hasilnya, kacang merah dan kacang hijau
dapat menggantikan daging dan mengandungi rendah lemak. Makanan
kelompok ini adalah sumber protein, vitamin dan berbagai zat seperti
besi, zink, kalsium dan magnesium. Protein penting bagi tumbuh besar
dan vitamin serta zat baik bagi mencegah berbagai penyakit.
Makanan kelompok ini perlu dimakan sederhana saja.
4. Susu seperti keju dan dadih terletak sama aras dengan daging.
Makanan kelompok ini adalah sumber kalsium yang penting dan perlu
dimakan 1 – 2 sajian sehari.
8

5. Lemak dan gula serta makanan yang banyak mengandung bahan ini
terletak pada aras paling atas dalam piramid. Makanan kelompok ini perlu
dimakan sedikit saja dan berhati-hati.

Makanan yang sehat adalah memilih dan makan berbagai makanan


berpedomankan piramid makanan. Tidak ada satu jenis makanan yang dapat
membekalkan semua zat makanan yang diperlukan (Kemenkes, 2000).
Dengan memakan berbagai jenis makanan dari lima kelompok makanan,
semua zat yang diperlukan badan dapat diperoleh. Pengambilan makanan perlu
seimbang, yaitu makanan pada aras bawah piramid perlu dimakan banyak
dan makanan pada aras atas piramid perlu dimakan sedikit setiap hari.

F. Program Gizi yang Berkhasiat


Mengenal kelompok makanan dan fungsi untuk badan
a. Objek umum: supaya anak-anak dapat mengetahui kelompok
makanan yang berkhasiat untuk tumbuh kembang.
b. Objek khusus: supaya anak-anak dapat mengenal lima kelompok
makanan dan fungsinya untuk anggota tubuh dan memilih
makanan yang berkhasiat berdasarkan piramid makanan.
c. Tema pengajaran dan pembelajaran:
1. Biji-bijian memberi tenaga
2. Sayur dan buah mencegah penyakit
3. Daging menjaga otot
4. Susu untuk tulang dan gigi
5. Kurangkan lemak dan gula
Menyiapkan, mencoba dan makanan
a. Objek umum: supaya anak-anak mengetahui gizi yang seimbang.
b. Objek khusus:
1. Menerapkan banyak minum air putih
2. Lebihkan makan buah-buahan dan sayur- sayuran
9

3. Mengenal dengan jelas kuantitas yang dimakan untuk lima


kelompok makanan
c. Tema pengajaran dan pembelajaran
1. Pentingnya minum air
2. Pentingnya minum susu
3. Menyiapkan salad buah-buahan
4. Jamuan sayur-sayuran
5. Membuat sandwich
Bermain dan memilih makanan yang berkhasiat
a. Objek umum: supaya anak-anak mengetahui gizi yang sehat dan
seimbang
b. Objek khusus: memilih makanan yang berkhasiat dari gabungan
makanan yang berdasarkan piramid makanan. Memilih makanan
yang rendah lemak atau kurang berminyak dan kurang gula.
c. Tema pengajaran dan pembelajaran:
1. Membina piramid makanan
2. Mencari snack yang sehat

G. Pelaksanaan Program Pendidikan Gizi


Setiap pembelajaran waktu yang digunakan selama 30 menit dan
dilaksanakan selama lima hari. Manfaat utama yang digunakan adalah
bercerita. Pengajaran awal pada hari Senin dan berakhir pada hari Jumat.
Setiap hari, guru perlu memperkenalkan satu jenis kelompok makanan
yang baru seperti biji-bjian, sayur, buah, daging, susu, dan lemak. Setiap
kelompok makanan dikaitkan dengan hari pertama yaitu hari Senin
hingga hari kelima yaitu hari hari Jumat dan ditetapkan dengan
menggunakan lima jari. Selain dari manfaat bercerita, manfaat tanya
jawab, bercakap-cakap, nyanyi, dan bermain berperan ini dilakasanakan.
Sebagai ketetapan, anak-anak diminta mengumpulkan gambar-gambar dari
lima kelompok makanan dan menampal di dalam buku selama tiga
10

minggu. Jadi, keseluruhan pelaksanaan program ini selesai dalam


waktu empat minggu atau sebulan.
Setiap pembelajaran waktu yang digunakan selama 30 – 40 menit.
Dengan menggunakan manfaat pengalaman langsung, anak-anak dapat
melakukan aktifitas minum air dan susu, menyiapkan dan makan
sayur, buah dan sandwich dengan benar. Manfaat lain yang digunakan adalah
demonstrasi, bercakap-cakap, tanya jawab, dan nyanyi.Ini menekankan
sikap mau mencoba dan melakukan sendiri dengan menggunakan berbagai
indra seperti sentuhan, bau, rasa, lihat, dan dengar.
Jadi, keseluruhan pelaksanaan program pembelajaran ini selesai
dalam waktu lima minggu.
Setiap pembelajaran waktu yang digunakan 40 menit dan diulang-ulang
beberapa kali pada hari lain. Pembelajaran dilaksanakan dengan
menggunakan manfaat bermain, yaitu pertandingan menggunakan
piramid, permainan mencari snek yang sehat. Manfaat lain yang
digunakan adalah bercakap-cakap, tanya jawab, dan nyanyi. Ini
menggalakkan anak-anak bekerja sama, patuh pada peraturan dan belajar
antrian. Jadi, keseluruhan pembelajaran ini dijalankan dalam tempo tiga
minggu.
Pendidikan kesehatan dan gizi yang dapat dilakukan oleh lembaga
PAUD sbb:
a. Membuat program pemberian makanan tambahan yang terjadwal.
b. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan kesehatan dan gizi anak
sebagai referensi dalam membuat dan melaksanakan kegiatan solutif
dalam mengatasi kekurangan dalam perkembangan anak sebagai
dampak kurangnya gizi anak.
c. Menyusun dan mengintegrasikan pendidikan kesehatan dan gizi anak
dalam proses pembelajaran di PAUD dalam bentuk petunjuk dan
penyuluhan sederhana pada anak ataupun orang tua anak.
d. Membuat program pendidikan kesehatan dan gizi anak dengan
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan secara legal dan terjadwal.
11

e. Pendidik memiliki sertifikat dan pengetahuan terkait kesehatan dan


gizi anak

H. Kondisi Gizi Anak Di Indonesia


1. Kondisi Gizi Anak Di Kalimantan Timur
Masalah gizi sebenarnya tidak hal baru yang terjadi di Kalimantan
Timur, Indonesia dan berbagai belahan dunia. Di Indonesia sekitar 45-
55% anak-anak di pedesaan pada rentang usia tersebut mengalami
“stunting” dan sekitar 10% mengalami “wasting” dan jumlah tersebut
tidak berubah selama usia prasekolah.
Defisit riboflavin pada remaja di Indonesia 59-96% dan prevalensi
gizi kurang (kurus) 17,4%. Masalah gizi di Kalimantan Timur rentan
dengan kemiskinan dan pola pengasuhan anak oleh keluarga termasuk
asuh makan, kesehatan, kebersihan dan bermain. Hasil penelitian pada
keluarga miskin di Kalimantan Timur menunjukkan persentase gizi
buruk 5,8 persen, gizi kurang 10,8 persen, gizi baik 78,3 persen dan
gizi lebih 2,5 persen (Saragih, 2009).
Hasil pemantauan status gizi (PSG) di Kaltim, kata Norbaiti, tahun
2015-2017 menunjukkan trend atau kecenderungan perbaikan status
gizi pada balita. “Pada tahun 2015 balita kurang gizi di Kaltim sebesar
19,1%, meningkat pada tahun 2016 menjadi 19,8% dan turun menjadi
19,3% tahun 2017,” ungkapnya.
Untuk prevelensi balita kurus di Kaltim, pada tahun 2015 sebesar
11,9%, tahun 2016 menjadi 9,6% dan tahun 2017 tinggal 9,1%.
Namun prevelensi balita pendek mengalami kenaikan, hasil PSG
tahun 2015 menunjukkan sebesar 26,6%, pada tahun 2017 naik
menjadi 27,1%, dan tahun 2017 naik lagi ke angka 30,6%.
“Dapat disimpulkan bahwa balita stunting (pendek), perlu
dilakukan percepatan pencegahannya dan intervensi stunting menjadi
prioritas di Provinsi Kaltim,”
12

2. Kondisi Gizi Anak Di Kalimantan Barat


Pertumbuhan dan masalah gizi merupakan masalah yang multi
dimensi, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penyebab langsung gizi
kurang adalah makan tidak seimbang, baik jumlah dan mutu asupan
gizinya, di samping itu asupan zat gizi tidak dapat dimanfaatkan oleh
tubuh secara optimal karena adanya gangguan penyerapan akibat
adanya penyakit infeksi. Penyebab tidak langsung adalah tidak cukup
tersedianya pangan di rumah tangga, kurang baiknya pola pengasuhan
anak terutama dalam pola pemberian makan pada balita, kurang
memadainya sanitasi dan kesehatan lingkungan serta kurang baiknya
pelayanan kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson
mengatakan, sampai 2019 ini angka kasus gizi buruk di Kalbar masih
terbilang tinggi dibandingkan target RPJMN 2019.
Berdasarkan hasil riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun
2018, gizi buruk dan gizi kurang pada bayi dibawah usia lima tahun
(balita) di Kalbar mencapai angka 23,8 persen, atau di atas rata-rata
nasional 19 persen. Dari angka ini, angka anak yang mengalami gizi
buruk mencapai 5,24 persen, gizi kurang mencapai 18,59 persen.
Sementara rata-rata nasional angka gizi buruk 3,9 persen dan gizi
kurang 13,8 persen. Angka ini terbilang masih tinggi bila
dibandingkan dengan target RPJMN yang harusnya mencapai 19
persen.
Namun setelah menggunakan aplikasi gizi buruk dan gizi kurang
yang diterapkan di Kalbar ternyata angkanya mencapai 19 persen atau
sama dengan target RPJMN. Dengan menggunakan alat ini pencatatan
dilakukan melalui elektronik pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-
PPGBM), pelaporan yang digunakan mencatat data sasaran individu
dan penimbangan atau pengukuran sehingga dapat langsung
mengetahui jika ada balita yang bermasalah dengan status gizinya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolism dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ – organ, serta menghasilkan energi.
Kesehatan dan gizi dapat diartikan sebagai suatu hal yang
mendatangkan sehat atau kebaikan dengan diberikan zat makanan yang
dibutuhkan tubuh.
Kesehatan merupakan bagian penting pada manusia dalam menjalani
kehidupan, sebab kondisi kesehatan akan mempengaruhi kualitas
seseorang. Kesehatan yang kurang baik dapat menyebabkan rasa tidak
nyaman pada seseorang, terutama pada anak usia dini yang masih sangat
rentan terserang virus. Penyakit yang menyerang kesehatan dapat datang
kapan saja pada seseorang bila stamina atau imunnya sedang lemah.
Dampak dari gangguan kesehatan ada bermacam-macam, hal tersebut
dapat meliputi gangguan fisik dan psikis.
Makanan sehat adalah makanan yang beragam, bergizi, dan
berimbang, serta aman bila dikonsumsi. Fungsi makanan bukan hanya
sekedar untuk menghilangkan rasa lapar, tetapi lebih utama adalah untuk
mendapatkan tenaga, mendapatkan zat-zat pembangun bagi sel-sel tubuh,
mempertinggi daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta untuk menjamin
kelancaran segala macam proses yang terjadi di dalam tubuh. Makanan
sehat dan tidak sehat memiliki ciri-ciri khusus untuk dapat membedakan
antar keduanya

13
14

B. Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk
diupayakan. Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat
dilakukan dengan cara makan-makanan yang seimbang 4 sehat 5
sempurna dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap individu.
Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka
tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat imun tubuh yang menurun.

1. Berikan penjelasan kepada anak tentang makanan sehat bagi tubuh dan
perkembangan anak sejak dini.
2. Berikanlah makanan kepada anak-anak dengan gizi yang seimbang
3. Selalu mengingatkan dan menjelaskan kepada anak-anak tentang zat-
zat negatif yang ada di makanan siap saji dan dampaknya bagi
kesehatan tubuh.
15

DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/User/Downloads/DAFTAR%20ISI-digabungkan%20(1).pdf.
Diakses pada tanggal 04 April 2020 pukul 14.00.

Herawati, Netti. 2012. Program Gizi dan Kesehatan Anak Usia Dini. Kementerian
Kesehatan.(2000).Gizi dan Kesehatan. Jakarta.

Kurnia, Nita. 2015. Pendidikan Gizi Untuk Anak Usia Dini.

News,Antara. 2019. “Dinkes Angka gizi buruk di Kalbar masih tinggi”.


https://www.antaranews.com/berita/1042812/dinkes-angka-gizi-buruk-di-
kalbar-masih-tinggi. Diakses pada tanggal 06 April 2020 pukul 15:07

Saragih, Bernatal. 2014. "Analisis Kebijakan Penanganan Masalah Gizi di


Kalimantan Timur." file:///C:/Users/User/Downloads/63-Article%20Text-
80-2-10-20140302.pdf. Diakses pada tanggal 07 April 2020 pukul 15.00.

Sum, Theresia Alviani. "PENTINGNYA PENDIDIKAN KESEHATAN DAN GIZI


BAGI ANAK USIA DINI." Jurnal Smart Paud 2.1 (2019): 43-46.

Anda mungkin juga menyukai