OLEH
UNIVERSITAS MATARAM
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah analisis kebutuhan anak usia
2-3 tahun
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami
hingga dapat menyelesaikan makalah ini. Kami sampaikan pula terima kasih kepada
dosen pengampu mata kuliah analisis kebutuhan anak usia dini atas bimbingan dan
arahannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh sebab itu,
kami sangat mengaharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
penelitian dan apabila mungkin dapat dilengkapi oleh penulis selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ 2
DAFTAR ISI....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 5
A. Deskripsi Data............................................................................................... 17
B. Pembahasan / Analisis.................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk membentuk generasi terbaik, pendidikan bagi anak seharusnya diberikan
sejak awal kelahirannya dimana usia 0-6 tahun merupakan fase terbaik 'golden age', fase
yang turut menentukan bagi perkembangan selanjutnya dimasa dewasa baik dari segi
fisik, mental dan kecerdasannya.
Sejak anak lahir, secara instink ia membutuhkan air susu ibu untuk memenuhi
kebutuhan biologisnya. Air susu ibu mengandung unsur-unsur kimia yang dibutuhkan
oleh tubuh baik dalam pertumbuhannya dari hari ke hari. Kalau kebutuhan ini tak
terpenuhi, maka bayi akan secara spontan menangis sebagai reaksi atas rasa haus dan
lapar yang belum terpenuhi. Bayi akan menunjukkan kegembiraan, misalnya dengan
senyum apabila kebutuhannya telah terpenuhi. Dengan demikian dalam kehidupan awal
seorang anak, ada tiga kebutuhan pokok yang memerlukan perhatian, yaitu kebutuhan
jasmaniah, sosial, dan psikologis. Ketiga kebutuhan itu sangat berperan dalam
menciptakan kondisi kebahagiaan pada masa awal kanak-kanak.
Tentunya, perkembangan anak turut pula dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan
yang di dapat oleh anak sejak usia dini, dimana orangtua mempunyai kewajiban dalam
memenuhi kebutuhannya. Semakin sempurna pemenuhan kebutuhan yang didapat oleh
anak, maka akan semakin besar tingkat keberhasilan bagi anak pada masa dewasa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian analisis kebutuhan anak usia dini?
2. Apa saja kebutuhan dasar anak usia dini?
3. Apa tujuan analisis kebutuhan anak usia dini
4. Apa manfaat analisis kebutuhan anak usia dini?
5. Bagaimana langkah-langkah analisis kebutuhan anak usia dini?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian analisis kebutuhan anak usia dini
2. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan dasar anak usia dini
3. Untuk mengetahui tujuan analisis kebutuhan anak usia dini
4. Untuk mengetahui manfaat analisis kebutuhan anak usia dini
5. Untuk mengetahui langkah-langkah analisis kebutuhan anak usia dini
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis kebutuhan anak adalah salah satu cara seorang pendidik untuk mencari acuan
pembuatan program belajar yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak. Proses belajar
anak dilakukan berdasarkan pinsip-prinsip perkembangan pada anak yaitu bahwa anak
belajar secara holistik, belajar dilakukan dalam tahapan mulai dari yang sederhana hingga
ke kompleks, dari yang mudah hingga ke yang sukar, dari konkrit ke abstrak, dari diri
sendiri ke orang lain, dari keseluruhan ke bagian-bagian, anak belajar dalam
kecepatannya masing-masing dan danya periode-periode terbaik pada anak untuk
melakukan proses belajar. Selain itu, proses belajar pada anak berdasarkan pada prinsip
bahwa anak adalah pembelajar yang aktif, proses belajar anak dipengaruhi oleh
kematangan, lingkungan, anak belajar dari pengalaman interaksi sosial dan pengalaman
fisik, gaya belajar masing-masing anak berbeda, anak belajar melalui media bermain.
B. Kebutuhan Dasar Anak Usia Dini
1. ASUH ( KEBUTUHAN FISIK)
Kebutuhan Fisik adalah kebutuhan Pangan , sandang , kesehatan dan papan
Kebutuhan Fisik atau jasmani atau sering disebut juga kebutuhan biologis meliputi
kebutuhan untuk makan, minum, dan pakaian. Pemenuhan atas kebutuhan ini merupakan
tugas dan tanggung jawab orangtua dan pengasuh. orangtua adalah pengasuh utama dan
pengasuh hanya membantu orangtua. Keduanya harus senada dalam memperhatikan
kebutuhan makanan, minuman, dan pakaian yang cocok untuk anak yang sesuai dengan
situasi dan kondisi. Selanjutnya orangtua dan pengasuh harus memperhatikan makanan
dan minuman tertentu yang menjadi kesukaan anak, dengan memperhatikan faktor gizi
dan kebersihan. Begitu juga makanan tertentu yang dapat mengganggu kesehatan anak
harus dihindari. Makanan yang bergizi dengan tingkat kebersihan yang terjamin akan
mendukung anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahap-tahap
perkembangan tertentu. Selain itu, untuk memelihara kesehatan anak, orangtua harus
mengetahui jenis-jenis makanan yang mengandung gizi yang sesuai dengan tingkat
kebutuhan anak. Sebaliknya orangtua dan pengasuh yang tidak atau kurang
memperhatikan kebutuhan gizi anak dapat menyebabkan anak akan mengalami gangguan
dalam perkembangan fisik karena sering sakit-sakitan dan tidak dapat melakukan
aktivitas seperti anak yang sehat pada umumnya. Dalam upaya memelihara kesehatan
anak yang optimal, juga sangat dibutuhkan lingkungan tempat tinggal dengan air dan
sanitasi memadai serta udara yang segar untuk dihirupnya setiap hari. Selain itu, anak
juga memerlukan tempat dan kesempatan untuk bermain dan beristirahat. Antara bermain
dan beristirahat harus ada keseimbangan sehingga melalui bermain anak dapat bergerak.
Di samping kegiatan bermain, anak juga memerlukan kegiatan istirahat. Yang dimaksud
dengan beristirahat adalah anak berhenti dari segala aktivitasnya seperti tidur. Dengan
istirahat anak dapat memulihkan tenaga yang terpakai pada waktu bermain.
2. ASIH (KEBUTUHAN EMOSI/PSIKOLOGIS)
Pemberian kasih sayang dari lingkungan keluarga inti dan lingkungan
Dalam perkembangannya anak sangat memerlukan perhatian, kasih sayang. Sentuhan dan
kesungguhan dalam pengasuhan dari orang tua atau orang dewasa di sekitarnya. Sikap ini
tidak dapat di nyatakan dengan mudah tetapi perlu kesadaran penuh dalam pengaturan
emosi, pikiran dan perilaku dari orang tua atau pengasuh agar perkembangan anak secara
kognitif , social emosi , bahasa dan spiritualnya bisa optimal.
Anak akan merasa aman apabila merasa bahwa orang dewasa telah menerimanya dengan
segala kelebihan dan kekurangannya. Sebaliknya, anak akan merasa terganggu apabila
mendapat perlakuan yang kurang tepat dari orang tua seperti kurang peduli, kurang
memberi perhatian yang wajar, acuh tak acuh, membiarkan anak atau terlalu memanjakan
anak. Kondisi dan pola pengasuhan seperti ini akan menimbulkan efek perkembangan
psikologis yang merugikan anak, seperti timbul perasaan cemas, malu, tidak percaya diri,
menjauhkan diri dari teman-teman atau sebaliknya anak akan bersifat agresif. Selain itu,
masa kanak-kanak merupakan masa munculnya rasa ingin tahu (sense of curiosity) yang
tinggi, terutama pada usia 3 - 4 tahun. Keadaan ini disebut Montessori (1983) sebagai
masa peka. Anak akan bertanya tentang apa saja yang ada di lingkungannya, apalagi
kalau obyek itu masih baru dan belum diketahui sebelumnya. Para ahli psikologi anak
berpendapat bahwa pada usia ini anak menganggap dirinya sebagai pusat segala-galanya.
Karenanya masa ini juga sering disebut sebagai mas egosentrisme. Meski
demikian, otoritas anak pada masa ini sangat penting bagi proses perkembangan
intelektual. Anak merasa tidak mendapatkan kepuasan apabila orang tua dan
lingkungannya tidak bisa memenuhi kebutuhan rasa ingin tahunya. Untuk itu orangtua
atau orang dewasa yang lain hendaknya dengan senang hati dan tidak bosan dapat
menjawab dan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan anak.
3. ASAH (KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL)
A. Stimulasi sosial
Stimulasi adalah suatu aktifitas yang diberikan kepada seseorang dengan tujuan
untuk mempercepat atau meningkatkan perkembangannya . Stimulasi pada anak usia dini
baik secara social maupun pendidikan yang di berikan harus tepat sesuai dengan
kemampuan dan kondisi anak serta aspek perkembangan yang akan di stimulasi .
Lingkungan seslalu berpengaruh terhadap perkembangan anak . Khususnya bagi anak
kecil. Hal ini di sebabkan karena sifat ketidakberdayaan anak masih sangan tinggi .
Lingkungan yang sangat mempengaruhi anak :
1. Perubahan lingkungan yang sangat mendadak , missal : bencana alam , konflik
politik, konflik keluarga dsb , sehingga anak mengalami trauma psikologis .
2. Lingkungan negative yang memanfaatkan dan memperlakukan anak tidak pada
mestinya. Anak menjadi korban . hal ini juga bisa menimbulkan trauma
psikologis yang berkepanjangan.
B. Stimulasi Pendidikan
Anak Usia Dini merupakan harapan bangsa yang memerlukan layanan pendidikan
secara benar dan tepat sehingga anak mampu mencapai tumbuh kembang secara optimal .
Pada anak usia dini masih sangat mudah untuk menerima masukan , sebab anak usia dini
dapat di ibaratkan sebagai lembaran kertas putih yang di gores tinta yang melekat pada
kertas tersebut .
Pendidikan yang di peroleh anak sebelumnya akan mempengaruhi proses dan hasil
pendidikan selanjutnya . Keberhasilan Pendidikan Anak usia Dini sama halnya dengan
keberhasilan mempersiapkan penerus kehidupan bangsa dan Negara.
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukankepada anak
sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No.20/2003
tentang Sisdiknas, bab 1, pasal 1, butir 14)
C. Tujuan Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini
Untuk membentuk generasi terbaik, kebutuhan anak usia dini harus terpenuhi. Anak usia
dini adalah anak dengan usia 0-6 tahun. Beberapa orang menyebut fase atau masa ini
sebagai golden age karena masa ini sangat menentukan seperti apa mereka kelak jika
dewasa baik dari segi fisik, mental maupun kecerdasan. Tentu saja ada banyak faktor
yang akan sangat mempengaruhi dalam perjalanan mereka menuju kedewasaan, tetapi
apa yang mereka dapat dan apa yang diajarkan pada mereka pada usia dini akan tetap
membekas dan bahkan memiliki pengaruh yang dominan dalam menentukan setiap
pilihan dan langkah hidup mereka.
D. Manfaat Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini
Kadang-kadang kita sebagai pendidik kurang mengetahui tujuan dari pendidikan itu
sendiri, bahwa pendidikan itu memiliki tujuan yang ingin dicapai, yaitu individu yang
kemampuan-kemampuan dirinya berkebang sehingga bermanfaat untu kepentingan
hidupnya sebagai individu, warga Negara atau wagra masyarakat sehinggga pendidikan
perlu melakukan usaha sadar, disengaja dan berencana dalam memilih isi dan materi,
strategi kegiatan dan evaluasi yang sesuai.
Artinya bahwa setiap yang kita berikan pada anak haruslah melalui proses sadar yang
memiliki misi dan tujuan tertentu. Dengan demikian analisis kebutuhan merupakan salah
satu cara membuat proses belajar menjadi sebuah proses sadar dengan mempersiapkan
program yang cocok bagi anak didik kita. Selain itu berikut manfaat yang dapat kita
dapatkan dari analisis kebutuhan anak usia dini :
Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini yaitu sekitar satu minggu pada bulan
novemberr 2019.
B. Metode Penelitian
C. Objek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah tentang kebutuhan anak dari masa prenatal dan
postnatal
D. Sumber Data
Data yang kami peroleh bersumber dari anak keempat dari pasangan bapak
mudahar dan ibu siti aminah yang bernama laela hafizatul qur’ani yang biasa dipanggil
iza, lahir pada bulan november 2016 dan umurnya sekarang belum genap tiga tahun..
E. Instrumen Penelitian
H. Analisis Data
Tahap analsisi data yang dilakukan antara lain yaitu menelaah seluruh data yang
tersedia dari berbagai sumber,seperti internet, wawancara, pengamatan yang sudah
dituliskan dalam catatan lapangan, dan gambar foto.dari data-data yang sudah dianalisis
tersebut dibuat menjadi kerangka sehingga menghasilkan suatu penelitian yang utuh.
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Ali, ahmad. 2009. Kebutuhan Bermain Anak Sekolah Dasar. Jakarta: PT indeks
Papalia . 2010. Kecerdasan dan Kesehatan Emosi Anak. Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar.
LAMPIRAN