Anda di halaman 1dari 14

PERANAN PENDIDIK DALAM PENGELOLAAN KEGIATAN BERMAIN

(Kreatif dan Inovatif )

MAKALAH
Ditunjukkan untuk memenuhi tugas mata kuliah pengelolaan kegiatan bermain AUD yang
diampu oleh Hj.Siti Istatik Choiroyaroh, S.Ag, M.Pd

Di susun oleh:

Kelompok 1

1. Zulfa Anikmah 12206193005


2. Eli Krisna wijayanti 12206193010
3. Dian Pawarti 12206193012
4. Silvia wafiqul Umami 12206193094

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SAYYID ALI RAHMATUALLAH TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena telah memberikan
kelancaran dan kemudahan-Nya terhadap kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah “Peranan Pendidik Dalam Pengelolaan Kegiatan Bermain” dalam bentuk makalah.
Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa sesuai dengan kemampuan dan
pengetahuan yang terbatas, maka makalah yang berjudul “Peranan Pendidik Dalam
Pengelolaan Kegiatan Bermain” ini, masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini,
kami berharap dari makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat dan mewabah wawasan
bagi kami maupun pembaca. Amin.

Wassalammualaikum Wr.Wb

Blitar, 6 september 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Peranan Guru dalam Kegiatan Bermain..........................................................3


2.2 Peranan Guru dalam memilih dan menentukan alat permainan......................4
2.3 Peran Guru dalam menyediakan aktifitas kreatifitas sesuai karakteristik
Perkembangan anak.........................................................................................5
2.4 Panduan guru dalam beberapa kegiatan bermain............................................6
2.5 Jenis Kegiatan Bermain Pada Anak................................................................8

BAB III PENUTUP

Kesimpulan....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Guru sebagai pendidik profesional mempunyai cerita yang baik di masyarakat apabila
dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan
masyarakat sekelilingnya. Masyarakat atau melihat bagaimana sikap dan perbuatan guru itu
sehari-hari,apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak. Bagaimana guru
meningkatkan pelayanan,meningkatkan pengetahuan dan peranya kepada anak didik. Dalam
Kode Etik Guru Indonesia dengan jelas dituliskan bahwa guru berbakti membimbing peserta
didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya dan berusah memperoleh informasi
tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.Guru yang
menunjukkan perannya yang seharusnya dapat dikatakan guru tersebut mempunyai sikap
yang professional dalam pendidikan. Guru yang memiliki kesadaran akan perlunya
peningkatan profesionalme dalam pendidikan adalah guru masa depan yang diharapkan oleh
bangsa ini.

Perkembangan anak manusia merupakan sesuatu yang kompleks. Artinya banyak


faktor yang turut berpengaruh dan saling terjalin dalam berlangsungnya proses perkembangan
anak. Baik unsur-unsur bawaan maupun unsur-unsur pengalaman yang diperoleh dalam
berinteraksi dengan lingkungan sama-sama memberikan kontribusi tertentu terhadap arah dan
laju perkembangan anak tersebut. Secara garis besar ada tiga klasifikasi lingkungan
perkembanagn utarna yang lazim dikenal, yakni lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Dalarn konteks pendidikan, tiga macam lingkungan tersebut dikenal sebagai
tripusat pendidikan masing-masing lingkungan perkembangan di atas memberikan kontribusi
terhadap perkembangan anak. Namurn bentuk pengaruh dari masing-masing lingkungan
tersebut tidak bisa dipilah-pilah secara pasti. Karena yang terpenting disini adalah memahami
proses interaktif yang tejadi pada masing-masing lingkungan tersebut serta kemungkinan
pengaruhnya terhadap perkembangan anak. Dengan memahami posisi dan peran masing
-masing lingkungan perkembangan tersebut, guru diharapkan dapat memiliki pertimbangan
psikologis yang tepat dalarn merancang strategi dan bentuk perlakukan pendidikan di
lingkungan sekolah, merancang kerjasama dengan pihak orang tua dan lembaga-lembaga
terkait lainnya. Guru TK juga diharapkan untuk dapat mengantisipasi persoalan-persoalan
perkembangan anak yang mungkin terjadi akibat dari pengaruh lingkungan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa peranan pendidik dalam kegiatan bermain?
2. Bagaimana peran pendidik dalam memilih dan menentukan alat permainan?
3. Apa Peran pendidik dalam menyediakan aktifitas kreatifitas sesuai karakteristik
Perkembangan anak?
4. Bagaimana Panduan guru dalam beberapa kegiatan bermain?
5. Apa saja jenis kegiatan bermain pada anak ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengetahui peran pendidik dalam kegiatan bermain
2. Mengetahui peran pendidik dalam memilih dan menentukan alat permaina
3. Mengetahui Peran pendidik dalam menyediakan aktifitas kreatifitas sesuai
karakteristik Perkembangan anak
4. Untuk mengehui Panduan guru dalam beberapa kegiatan bermain
5. Mengetahui jenis kegiatan bermaian yang dilakukan anak

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peranan guru dalam kegiatan bermain


Bermain sangat penting bagi anak. Penting bagi pertumbuhan dan
perkembangannya. Herbert Spencer (Catron & Allen, 1999) menyatakan bahwa
anak bermain karena mereka punya nergy berlebih. Anak bermain karena mereka
berinteraksi guna belajar mengkreasikan pengetahuan. Jadi bermain sangat besar
sumbangannya terhadap daya kreativitas anak usia dini. Berikut definisi bermain menurut
para ahli :
a. Bermain, menurut Smith and Pellegrini (2008) merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk kepentingan diri sendiri, dilakukan dengan cara-cara
menyenangkan, tidak diorientasikan pada hasil akhir, fleksibel, aktif, dan positif.
b. Bermain juga dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan demi kesenangan dan
tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Kegiatan tersebut dilakukan secara suka rela,
tanpa paksaan atau tekanan dari pihak luar (Hurlock, 1997).

Jadi bermain merupakan kegiatan yang sangat penting bagi anak-anak khususnya
anak usia dini. Bermain juga merupakan upaya bagi anak untuk mengungkapkan hasil
pemikiran dan perasaan serta cara anak menjelajah lingkungannya. Bermain juga
membantu anak dalam menjalin hubungan sosial antar anak. Bermain itu menyenangkan
karena ketikan bermain anak-anak bisa bebas mengekspresikan ide-idenya, imajinasinya
dan perasaannya yang terkadang tidak selaras dengan kenyataan yang sebenarnya.

Peran guru adalah sebagai berikut :

1. Guru sebagai Perencana

Guru harus merencanakan suatu pengalaman baru agar anak didik terdorong untuk
mengembangkan minat dan kemampuannya.
Perencanaan yang harus disusun guru adalah sebagai berikut :
- Tujuan / sasaran yang ingin dicapa
- Bentuk kegiatan bermain yang akan dilakukan.
- Alat dan bahan yang diperlukan (jenis dan jumlah)
- Tempat kegiatan tersebut akan dilakukan(indoor atau outdoor)
- Alokasi waktu, berapa lama waktu yang untuk kegiatan bermain

3
- Penilaian dan evaluasi untuk mengetahui pencapaian tujuan / sasaran dan
keberhasilan pelaksanaan kegiatan

Guru harus merencanakan hal-hal tersebut minimal satu hari sebelum kegiatan
dilaksanakan. Pelaksanaan kegiatan bermain ini terpadu atau terintegrasi dengan kegiatan
belajar rutin.
2. Guru sebagai Fasilitator
Artinya guru harus mampu memfasilitasi seluruh kebutuhan anak pada saat
kegiatan bermain dan belajar berlangsung. Guru berperan dengan aktif,kreatif, dan
dinamis.
3. Guru sebagai Pengamat
Guru harus mengobservasi / mengamati hal-hal sebagai berikut :
a.      Bagaimana anak berinteraksi dengan anak lain dengan benda / mainan
disekitar?
b.      Berapa lama seseorang anak melakukan suatu permainan?
c.      Berapa lama seorang anak melakukan suatu permainan?
d.     Adakah anak-anak yang mengalami kesulitan dalam bermain atau
bergaul dengan teman sebayanya sehingga dapat memberi bantuan jika
diperlukan?
e.      Apakah ada anak yang mengganggu / terganggu ketika bermain sedang
berlangsung
4. Guru sebagai Model
Anak usia taman kanak-kanak adalah masa meniru. Oleh karena itu, sebagian
besar permainan di TK dilaksanakan melaui peniruan/imitasi. Pada masa ini anak
akan menirukan segala tindak tanduk guru disekolah. Guru yang menghargai bermain
akan selalu berusaha menjadi model atau panutan dalam kegiatan bermain bagi anak
didiknya. Guru akan selalu berusaha mencari kesempatan untuk bergabung dalam
kegiatan bermain anak, lalu mencoba melakukan hal yang di lakukan oleh anak.
5. Guru sebagai motivator
Guru sebagai motivator yang artinya guru harus dapat menjadi pendorong bagi
anak untuk melakukan kegiatan bermain. Guru mendorong anak lebih aktif ketika
bermain, mendorong anak untuk melakukan eksplorasi, dan melakukan kegiatan
untuk mendapatkan penemuan atau wawasan baru dan mendorong anak untuk
menyalurkan rasa ingin tahu dan mencari atas jawaban tersebut.

4
6. Guru sebagai teman
Selain sebagai pendidik guru juga harus dapat berperan sebagai teman atau
sahabat bagi anak dalam bermain. Dalam hal ini guru bertindak sebagai coplayer
artinya guru mempunyai peran yang setara bagi anak. Guru menempatkan diri sebagai
teman yang baik sehingga situasi bermain dan belajar menjadi akrab serta penuh
kesenangan dan kegembiraan. Guru sebagai teman atau sahabat berarti guru harus
bersedia terjun berpartisipasi bermain bersama anak-anak, berbaur dalam kegiatan
yang dilakukan anak-anak. Di sini guru jangan selalu memberikan instruksi, akan
tetapi tetapi mengikuti aturan yang di buat anak.

2.2 Peranan guru dalam memilih alat permainan anak


Memilih alat permainan untuk anak-anak dapat dikatakan gampang-gampang susuah.
Hal yang harus diperhatikan guru dalam memilih dan menentukan alat permainan sebagai
berikut:
a. Mainan yang siap pakai begitu banyak pilihan yang ditawarkan. Guru harus pandai
memilih dan selektif serta mempertimbangkan tahapan perkembangan anak secara
keseluruhan.
b. Guru harus jeli memilih alat dan bahan yang tepat untuk suatu kegiatan bermain
sehingga penggunannya dapat efektif dan efesien.
c. Guru perlu memikirkan alat permainan yang bervariasi
d. Guru juga harus mempertimbangkan alat permainan yang dapat digunakan didalam
atau diluar ruangan dan menggunakannya secara bervariasi sehingga kemampuan
anak berkembang secara optimal.
e. Memilihkan alat permainan yang bersifat mendidik sehingga membantu anak untuk
mengembangkan kemampuan anak.
f. Memilih alat permainan yang tepat yang dapat mendorong anak menyalurkan ide-
idenya, fantasinya serta dapat berekspresi.
g. Alat permainan tidak harus dibeli tetapi bisa diperoleh dari lingkungan sekitar atau
membuatnya sendiri. Anak akan lebih baik dilibatkan (berpartisipasi) dalam membuat
alat permainan yang akan digunakan.
h. Guru perlu memperkenalkan permainan tradisional sehingga anak mengenal seni dan
budaya bangsa yang beraneka ragam. Seperti congklak, bola bekel, dan lain-lain.

5
2.3 Peran Pendidik dalam Menyediakan Aktifitas Kreatifitas sesuai Karakteristik
Perkembangan Anak

Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam menyediakan aktivitas kreatif
sesuai karakteristik perkembangan anak yang dapat dilakukan melalui bermain. Kegiatan
bermain yang dilakukan anak disesuaikan dengan perkembangannya. Karena setiap anak
memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda. Jadi guru harus memperhatikan
perbedaan tersebut agar dapat memberikan dan menyediakan kesempatan pada anak untuk
dapat mengembangkan diri secara optimal.
Untuk membantu meningkatkan aktivitas kreatif sesuai karakteristik perkembangan
anak maka yang dapat di lakukan guru adalah sebagai berikut:
a. Menyediakan peralatan atau lingkungan yang memungkinkan anak melatih
keterampilan perkembangannya.
b. Memperlakukan anak dengan sama. Jangan membandingkan kemampuan satu anak di
depan anak lain karena setiap anak adalah unik.
c. Memperkenalkan berbagai jenis keterampilan karakteristik perkembangan anak,
semakin banyak anak berlatih berbagai jenis keterampilan maka karakteristik
perkembangannya semakin baik pula.
d. Meningkatkan kesabaran guru. Karena setiap anak memiliki jangka waktu sendiri
dalam menguasai suatu keterampilan.
e. Aktivitas fisik yang di berikan ke anak harus bervariasi, yaitu aktivitas kreatif untuk
bermain dan bergembira sambil menggerakkan badan
f. Berilah anak-anak aktivitas kreatif yang memungkinkan anak menikmati dan dapat
mencapai kemampuan yang diharapkan sesuai perkembangannya. Keberhasilan anak
dalam melakukan sesuatu kegiatan akan menjadikannya lebih percaya akan kemampuan
dirinya.
g. Saat melakukan akvitas yang berhubungan dengan fisik maka tempatkan anak bersama
beberapa anak lain. Anak sebaiknya juga diberi arahan untuk dapat menerima kehadiran
dan bekerja sama dengan anak lain.
Adapun prinsip pelaksanaan aktivitas kreatif sesuai karakteristik perkembangan anak
yang perlu diperhatikan guru adalah:
a. Kegiatan dalam bentuk permainan
b. Menciptakan suasana gembira dan menyenangkan (joyful learning and happy learning)
c. Gerakan yang bervariasi untuk melatih perkembangan fisik anak

6
d. Dilakukan setiap hari, baik secara formal maupun diselipkan diantara kegiatan yang
direncanakan
e. Berencana dan bertahap
f. Diatur sesuai dengan kebutuhan anak untuk bermain dan bergerak
Disamping prinsip pelakanaan tersebut diatas agar tujuan pembelajaran tercapai perlu
juga didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, situasi lingkungan bermain
yang aman dan menyenangkan, tenaga guru yang memiliki kemampuan / kompetensi
membimbing anak usia dini dan peran serta orang tua dan masyarakat.

2.4 Panduan pendidik dalam Beberapa Kegiatan Bermain


a. Hal yang harus diperhatikan dalam Bermain drama
1) Pilih ide yang sederhana dan dekat dengan kehidupan dan pengalaman anak
2) Jangan memberikan tema pengalaman yang sudah terlalu lama untuk
kegiatan bermain drama
3) Bantu anak mengingat kembali mengingat pengalamannya sebelum
memberikan penjelasan kegiatan yang di lakukan
4) Mengatur panggung dengan sederhana dan peralatan yang sesungguhnya
yang masih bagus
5) Upayakan alur cerita sesuai dengan rencana jika tidak mungkin prinsip
fleksibelitas tetap dapat di gunakan
6) Ketika permainan berlangsung kurangi keterlibatan guru

b.  Hal yang diperhatiakn dalam Kegiatan bermain gerakan


1) Guru menjelaskan permainan pada anak
2) Beri nama/judul pada setiap kegiatan yang di lakukan dengan kata-kata yang
sesuai dengan tahap perkembangan anak
3) Siapkan semua perlengkapan sebelum kegiatan bermain di mulai
4) Minta anak untuk antri menunggu giliran dan bergantian jika permainannya
menggunakan alat
5) Bila perlu beri contoh gerakan untuk mencegah kesalahan gerakan
6) Berikan waktu anak-anak untuk praktik dan kreatif

7
c.  Hal yang harus diperhatikan dalam Bermain dengan musik
1) Berikan pilihan musik yang bervariasi
2) Gunakan musik untuk melakukan aktifitas
3) Susunlah jadwal kegiatan dengan musik dengan hati agar anak dapat
berkonsentrasi dengan baik
4) Gunakan aktifitas dengan musik sebagai sarana untuk berbagi pengalaman
2.5 Jenis Kegiatan Bermain yang dilakukan Anak

Jenis kegiatan bermain anak ada 2 yaitu bermain diluar dan didalam ruangan.

a. Kegiatan didalam ruangan


- Kegiatan bermain balok
Peran guru dalam kegiatan bermain ini yaitu untuk memperkenalkan balok-
balok dengan diletakkan atau menyimpannya ditempat yang sudah dibuat
sedemikian rupa. Agar anak dapat membiasakan menyimpan kembali balok
setelah digunakan.
- Kegiatan bermain drama
Kegiatan dimana anak memerankan tokoh dalam cerita atau menjadi peran
yang akan diperankan. Guru berperan sebagai pelaku utama dalam membentuk
dan membangun karakter anak supaya dapat menjadi seorang tokoh yang akan
diperankan
- Kegiatan Bermain menggunakan meja
Kegiatan ini disebut juga table activities. Karena kegiatan ini bertujuan untuk
mengembangkan motorik halus anak, koordinasi mata, serta tangan.

b. Kegiatan diluar ruangan


Bermain diluar ruangan akan lebih banyak mengeluarakan suara dan membutuhkan
kekuatan serta anak akan lebih semangat dalam artian fisik. Bermain diluar juga akan
membutuhkan banyak ruang supaya anak dapat berlari dan melakukan kegiatan lainnya.
peralatan bermain diluar hendaknya ditata dengan sedemikian rupa supaya tidak
membahayakan anak nantinya.

8
BAB III

KESIMPULAN

Bermain adalah hak dasar anak usia dini. Bermain merupakan kegiatan
mengekspresikan diri tanpa paksaan dengan perasaan senang. Pada anak usia dini, bermain
dapat memberikan banyak manfaat terhadap perkembangannya. Adapun manfaat bermain
dapat mengembangkan aspek moral, motorik, kognitif, bahasa, serta perkembangan sosial
anak. Manfaat bermain tidak hanya dirasakan ketika dilakukan bersama sekelompok teman,
namun bermain sendiri juga dapat memberikan manfaat tersendiri bagi anak usia dini. Disnini
peran pendidik dalam kegiatan bermian yakni peran seorang guru secara umum adalah
perencana, pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai, dan pengevaluasi
(evaluator). Lalu pada jenjang pendidikan anak usia dini, peran seorang guru juga berperan
sebagai pengasuh dan pelindung. 

Bermain dapat menyebabkan rasa kenyamanan dalam diri anak dalam melakukan
serangkaian kegiatan pembelajaran. Hal tersebut tidak akan lepas dari peran seorang guru
dalam kegiatan bermain anak. Dimana bermain adalah salah satu aktivitas belajar anak yang
didalamnya membutuhkan peran besar seorang guru demi tercapainya tujuan-tujan
perkembangan pada anak, kemudian sebagai pendidik pun disini harus bisa menciptakan
kegiatan bermian yang kreatif dan inovatif. Agar kegiatan belajar anak berjalan dengan penuh
wawasan baru dan anak pun melakukan pembelajaran dengan suasana penuh keaktifan dan
tidak monoton. Peran guru disini juga harus mampu memilih alat main yang layak untuk anak
usia dini dan alat permainannya yang bersifat mendidik sehingga membantu anak untuk
mengembangkan kemampuannya.

Adapun peran guru disini juga sebagai motivator, fasilitator, pengamat, dan model
bagi anak. Yang nantinya anak akan meniru apa yang dilakukan oleh seorang guru. Oleh
karena itu, menjadi seorang pendidik harus mampu menjadi panutan bagi anak didiknya, agar
mereka bisa mencontoh hal-hal baik, dan dapat tumbuh sebagai anak yang memiliki moral
dan perilaku baik. Dan guru sebagai motivator juga harus mampu memberi semangat kepada
anak, mendorong anak lebih aktif ketika bermain, mendorong anak untuk melakukan
eksplorasi, dan melakukan kegiatan untuk mendapatkan penemuan atau wawasan baru dan
mendorong anak untuk menyalurkan rasa ingin tahu dan mencari atas jawaban tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

Jasmaindra,Sri.2012,”Peranan Dalam Kegiatan Bermain Di Taman Kanak-Kanak”,


https://srijasmaindra.blogspot.com/2012/12/peranan-guru-dalam-kegiatan-bermain-
di_10.html (9 September 2021)

10
Khulusinniyah Masruroh Farhatin,2019, Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia
DiniDengan Bermain, Jurnal studi pendidikan dan pendagogi islam,3(2),hal 71-72

Musfiroh, Tadkiroatu,2012, Teori dan Konsep Bermain, https://scholar.google.co.id/scholar?


hl=id&as_sdt=0%2C5&q=definisi+bermain&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3DMUzGtCezsoYJ (Diakses 7 sepetember 2021)

Titin Kusayang, Peranan Guru Dalam Kegiatan Bermain Di Taman Kanak-Kanak,


https://titinkusayank.blogspot.com/2014/02/peranan-guru-dalam-kegiatan-bermain-di.html,
(Diakses 12 September 2021).

11

Anda mungkin juga menyukai